Anda di halaman 1dari 2

Nama : Miswan

NIM : 2265290043

Mata Kuliah : Pelatihan dan Pengembangan Organisasi

Dosen Pengampu : PROF.Ir.,SU., DR. AGUS DJOKO SANTOSA

Peran serta psikologi science dalam pengembangan organisasi perusahaan


sektor jasa ekspedisi Anteraja di DKI Jakarta

Anteraja merupakan salah satu perusahaan dari Triputra Group yang sudah mulai
beroperasi sejak tahun 2019. Kantor pusat Anteraja berlokasi di DKI Jakarta, sebagai
perusahaan penyeda jasa ekspedisi. Anteraja menggunakan system logistic dan
infrastruktur transportasi untuk menghubungkan seluruh pasar di Indonesia.
Anteraja berkembang pesat karena semakin berkembangnya platform online untuk
berjualan. Jasa ekspedisi memiliki peranan penting karena barang yang dijual secara
online bisa sampai ke tangan pembeli. Banyaknya masyarakat yang berbelanja secara
online tentunya akan membuat jasa ekspedisi ini semakin tinggi permintaannya.
Dilansir dari laman Liputan6.com, jasa ekspedisi Anteraja menunjukan kinerja
positif sepanjang 2019. Layanan Anteraja telah mengantarkan hingga lebih dari 100 ribu
paket setiap hari. Sedangkan pada tahun 2020, layanan Anteraja ditargetkan naik tiga kali
lipat menjadi 300 ribu paket perhari. Anteraja berinovasi dengan meluncurkan aplikasi
smartphone agar membuat pengiriman lebih efisien dan efektif. Dengan demikian,
Antareja dapat membantu kebutuhan pengiriman barang sehingga berperan penting
dalam perkembangan perekonomian terutama industry ekonomi kecil dan menengah di
Indonesia yang mengacu pada platform digital.
Dilansir dari laman bisnis.com, di awal tahun 2020 sampai akhir 2021 terjadi
pandemic Covid-19 di Indonesia yang diikuti kebijakan pembatasan mobilitas
masyarakat, hal ini mendorong kebutuhan layanan pesan-antar untuk berbagai barang-
barang konsumen sehari-hari. Kondisi ini memicu adanya peningkatan ukuran dan
pertumbuhan pasar jasa ekspedisi Anteraja sehingga volume pengiriman yang dilakukan
bisa mencapai 1 juta parsel perhari. Lalu di tahun 2022 tercatat Anteraja sudah memiliki
lebih dari 700 layanan poin di 34 provinsi di Indonesia.
Hasil survei yang dilakukan Markplus, Inc pada 104 responden di seluruh Indonesia
dengan kelompok usia mayoritas 25-45 tahun menunjukan bahwa setidaknya 44,1%
responden di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencari dan
membeli produk secara online. Kemajuan teknologi di era globalisasi ini cenderung
membuat masyarakat menyukai segala sesuatu yang mudah dan praktis. Banyaknya
masyarakat yang membeli barang secara online menjadikan jasa pengiriman sangat
penting bagi masyarakat. Di tengah banyaknya transaksi belanja online , justru membuat
semakin banyak perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di bidang jasa ekspedisi.
Lingkungan industri jasa ekspedisi yang kian bertambah serta tingkat persaingan
yang dihadapi oleh perusahaan dan organisasi telah memberikan tekanan yang besar
terhadap organisasi tersebut untuk mengubah dirinya agar dapat bersaing satu sama lain
(Prisilla, 2022). Perubahan yang terjadi dalam organisasi untuk meningkatkan eksistensi
perusahaan memerlukan kontribusi dari Sumber Daya Manusia (SDM) berupa
kemampuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki. Sumber Daya Manusia (SDM) di
organisasi perlu dikelola secara profesional agar terwujudnya keseimbangan antara
kebutuhan karyawan dengan tuntunan dan kemampuan organisasi.
Ilmu Psikologi science berperan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia
(SDM) agar memiliki kinerja yang profesional. Salah satu penerapan ilmu psikologi science
di lingkungan organisasi adalah menerapkan konsep ”Kaizen”. Kaizen adalah salah satu
filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan
secara terus-menerus atau berksesinambungan pada organisasi.
Implementasi Kaizen dalam organisasi secara rinci tertera pada siklus PDCA (Plan,
Do, Check, Action) sebagai sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan Kaizen.
Penerapan siklus PDCA jika dilakukan pada jasa ekspedisi Anteraja yang pertama adalah
rencana (plan) yang berkaitan dengan target untuk perbaikan seperti paket yang harus
sampai tepat waktu ke penerima dalam kondisi yang baik. Kamudian langkah kedua
adalah pelaksanaan (do), keluhan dari pelanggan mulai ditangani dengan memperbaiki
alur atau sistem kerja organisasi pada proses penerimaan paket, manajemen gudang,
hingga pengiriman ke lokasi tujuan. Langkah selanjutnya adalah periksa (check) yang
merujuk pada pelaksanaan yang telah dilakukan apakah sudah sesuai dengan keinginan
organisasi yang sudah direncanakan. Terakhir, tindakan (action), jika pelaksanaan sudah
dilakukan dan setelah diperiksa sesuai dengan keinginan organisasi maka bisa
terwujudnya standarisasi prosedur baru (SOP) guna perbaikan sistem di organisasi.

Anda mungkin juga menyukai