Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG

“ Penyearah Setengah Gelombag dan Gelombang Penuh (full wave)”

Tanggal Percobaan : 24 Maret 2011

Siti Nurul Hikmah


101331061

Partner : - M.Dirga Deka S


- Puji Wulandari
I TC-B

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2010
I. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui manfaat dioda sebagai penyearah.


2. Mampu merancang rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh.
3. Menganalisa rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh.
4. Mengetahui cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang
penuh.

II. Bahan Praktikum

1. Transformator
2. Dioda semikonduktor
3. Resistor
4. Projectboard
5. Multimeter
6. Osiloskop

III. Ringkasan Teori

Penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan ac menjadi tegangan dc. Penyearah ada
2 macam, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.

Penyearah Setengah Gelombang

Nilai tegangan puncak input transformator:


Vrms = Vp / 2 ......................................................................................................... (5.1)

Tegangan rata-rata DC pada penyearah setengah gelombang adalah:


V dc = Vp /  = 0,318 x Vp........................................................................................ (5.2)

Frekuensi output:
f out = f in …............................................................................................................... (5.3)

Penyearah Gelombang Penuh

Tegangan rata-rata DC pada penyearah sinyal gelombang penuh:


Vdc = 2Vp / 2 ........................................................................................................... (5.4)

Frekuensi output:
fout = 2.fin ................................................................................................................. (5.5)
IV. Langkah Percobaan

A. Penyearah Setengah Gelombang


1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini. Tentukan nilai T1, D1, dan R1

Gambar 5.1. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

2. Tutup saklar S1.


3. Ukur besar tegangan keluaran pada T1 menggunakan multimeter.
4. Ukur besar tegangan pada R1 menggunakan multimeter.
5. Ukur tegangan keluaran pada T1 menggunakan osiloskop.
6. Ukur tegangan keluaran pada R1 menggunakan osiloskop.
7. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB.
8. Hitung besar tegangan keluaran pada R1.

B. Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.


T1 = Transformator, D1 = Dioda semikonduktor, R1 = Resistor

Gambar 5.2. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh

2. Tutup saklar S1.


3. Ukur besar tegangan pada T1 menggunakan multimeter.
4. Ukur besar tegangan pada resistor beban menggunakan multimeter.
5. Ukur tegangan keluaran pada T1 menggunakan osiloskop.
6. Ukur tegangan keluaran pada R1 menggunakan osiloskop.
7. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB.
8. Hitung besar keluaran pada R1.

C. Penyearah gelombang Penuh dengan Diode Bridge

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.


T1 = Transformator, DB1 = Dioda Bridge, R1 = Resistor

Gambar 5.3. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan dioda bridge

2. Tutup saklar S1.


3. Ukur besar tegangan pada T1 menggunakan multimeter.
4. Ukur besar tegangan pada R1 menggunakan multimeter.
5. Ukur tegangan keluaran pada T1 menggunakan osiloskop.
6. Ukur tegangan keluaran pada R1 menggunakan osiloskop.
7. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB.
8. Hitung besar keluaran pada R1.
V. Hasil percobaan

A. Penyearah setengah gelombang

Osiloskop Multimeter
VT1 8V 2,8V
VR1 4V 2,2V

 Tanpa kapasitor
Bentuk gelombang

Vp = 4 V
Vrata-rata = Vp x 0,318
= 4 x 0,318
= 1,272 V
Vp 4
Veff = = = 2,82 V
√ 2 √2

 Ditambah kapasitor 10 µF
Bentuk gelombang
Vp = 2 V
Vrata-rata = Vp x 0,318
= 2 x 0,318
= 0,636 V
Vp 2
Veff = = = 1,414 V
√ 2 √2

 Ditambah kapasitor 100 µF


Bentuk gelombang

Vp = 1 V
Vrata-rata = Vp x 0,318
= 1 x 0,318
= 0,318 V
Vp 1
Veff = = = 0,707 V
√ 2 √2

B. Penyearah gelombang penuh dengan center tap

Osiloskop Multimeter
VT1 33V 10V
VR1 15,5 9V

 Tanpa kapasitor
Bentuk gelombang
Vp = 12 V
Vrata-rata = 2 x Vp x 0,318
= 2 x 12 x 0,318
= 7,632 V
Vp 12
Veff = 2 x =2x = 16,97 V
√2 √2

 Ditambah kapasitor 10 µF
Bentuk gelombang

Vp = 5 V
Vrata-rata = 2 x Vp x 0,318
= 2 x 5 x 0,318
= 3,18 V
Vp 5
Veff = 2 x =2x = 7,07 V
√2 √2
 Ditambah kapasitor 100 µF
Bentuk gelombang
Vp = 2 V
Vrata-rata = 2 x Vp x 0,318
= 2 x 2 x 0,318
= 1,272 V
Vp 2
Veff = 2 x =2x = 2,828 V
√2 √2

C. Penyearah gelombang penuh dengan diode bridge

Osiloskop Multimeter
VT1 7,2V 2,4V
VR1 2,8V 1,6V

 Tanpa kapasitor
Bentuk gelombang

Vp = 3 V
Vrata-rata = 2 x Vp x 0,318
= 2 x 3 x 0,318
= 1,908 V
Vp 3
Veff = 2 x =2x = 4,242 V
√2 √2

 Ditambah kapasitor 10 µF
Bentuk gelombang

Vp = 1,5 V
Vrata-rata = 2 x Vp x 0,318
= 2 x 1,5 x 0,318
= 0,954 V
Vp 1,5
Veff = 2 x =2x = 2,121 V
√2 √2

 Ditambah kapasitor 100 µF


Bentuk gelombang
Vp = 0,4 V
Vrata-rata = 2 x Vp x 0,318
= 2 x 0,4 x 0,318
= 0,2544 V
Vp 0,4
Veff = 2 x =2x = 0,565 V
√2 √2

VI. Kesimpulan

Penggunaan utama dari pada diode adalah untuk menyearahkan arus bolak-
balik(AC) menghasilkan catu daya arus searah DC Power Supply.
Dari data diatas dapat terlihat adanya pengaruh kapasitor terhadap V p, semakin
besar ukuran kapasitor semakin besar juga Vp.
Dari gambar grafik diatas ada perubahan antara rangakaian dengan kapasitor dan
rangkaian tanpa kapasitor. Dengan adanya kapastor, tegangan keluaran tak segera turun
walaupun tegangan masukan sudah turun. Hal ini disebabkan karena kapasitor
memerlukan waktu untuk mengosongkan muatannya. Sebelum tegangan pada kapasitor
turun lebih banyak, tegangan pada kapasitor langsung naik kembali. Tegangan berubah
yang terjadi disebut tegangan riak, dengan nilai puncak-ke-puncak dinyatakan sebagai
Vrpp.

Anda mungkin juga menyukai