Anda di halaman 1dari 32

PENGETAHUAN PETA

Rizky Mulya Sampurno, STP., M.Sc


Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, FTIP Unpad
Outline
• Jenis-jenis Peta
• Spesifikasi Peta Topografi
Pengertian Peta
• BIG – Wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, serta sumber
informasi bagi para perencana dan pengambil keputusan pada tahapan dan tingkatan
pembangunan.

• ICA – Peta adalah gambaran konvesional dan selektif yang diskalakan (diperkecil),
biasanya dibuat pada bidang datar meliputi kenampakan dipermukaan bumi atau benda-
benda angkasa.

• Peta merupakan salah satu sumber informasi keruangan yang menampilkan kenampakan
alam dan kenampakan buatan dalam bentuk simbol-simbol dan disajikan dalam bidang
datar.

• Kartografi – ilmu yg mempelajari peta

• Kartograf – ahli membuat peta


Jenis-jenis Peta
Peta Berdasarkan Isi
1. Peta rupabumi, yaitu peta yang menampilkan kenampakan
permukaan bumi secara umum. Informasi yang disajikan
berupa kenampakan alam dan kenampakan buatan manusia.

2. Peta tematik, yaitu yang menampilkan kenampakan


dipermukaan bumi berdasarkan tema dan tujuan tertentu.
Contoh: peta geologi, peta geomorfologi, peta pariwisata,
peta populasi, peta penggunaan lahan, peta ketinggian,
peta curah hujan dan peta kemiringan. Dasar dari pembuatan
peta tematik adalah peta rupa bumi.
Peta Berdasarkan Skala
Nama Skala Contoh
Peta skala sangat kecil >1:1.000.000 Peta dunia
(geografis)

Peta skala kecil 1:500.000 – 1:1.000.000 Peta negara


Peta skala sedang 1:250.000 – 1:500.000 Peta provinsi, negara kecil
Peta skala besar 1:5000 – 1:250.000 Peta perencanaan wilayah
Peta skala sangat besar 1: 100 – 1:5000 Peta hak kepemilikan tanah,
(kadaster) peta jaringan jalan dan air
Peta Berdasarkan Objeknya
1. Peta stasioner, yaitu peta yang menggambarkan objek relatif
tetap (tidak berubah). Contohnya: peta benua dan peta
negara.

2. Peta dinamis, yaitu peta yang menggambarkan objek dinamis


(selalu berubah). Contohnya: peta luas lahan pertanian dan
peta jumlah penduduk.
Peta Berdasarkan Bentuknya
1. Peta datar (planimetri) atau peta dua dimensi, atau peta
biasa, yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya
pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan
menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
2. Peta timbul (stereometri/relief) atau peta tiga dimensi, yaitu
peta yang menggambarkan objek seperti keadaan
sebenarnya. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan
bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi
tampak seperti aslinya. Peta digital, yaitu peta yang dibuat
dengan bantuan computer.
Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
• Menunjukan posisi atau lokasi objek dipermukaan bumi.
• Menyajikan informasi tentang potensi daerah, seperti pertanian,
bahan tambang dan hasil hutan
• Memperlihatkan perbandingan jarak, luas dan bentuk objek di
permukaan bumi.
Manfaat Peta
Peta memiliki beberapa manfaat bagi manusia diantaranya adalah
untuk :
• Memberikan gambaran fisiografis secara umum permukaan bumi
dan suatu daerah atau wilayah (bentuk, relief, iklim, jenis tanah. jenis
vegetasi).
• Menunjukkan dan menggambarkan lokasi atau letak suatu kawasan
atau wilayah atau obyek geografis lainnya.
• Memperlihatkan ukuran (luas, bentuk, arah, dan jarak) suatu obyek
geografi peta.Mengetahui keadaan sosial, budaya, ekonomi suatu
daerah (jumlah penduduk, persebaran penduduk).
• Dapat menjadi alat bantu pendidikan untuk mempelajari muka bumi
dan segala fenomena geografi
Proses Pembuatan Peta
Peta Topografi
Pengertian
• Peta topografi adalah peta yang menggambarkan semua unsur topografi
yang nampak di permukaan bumi, baik unsur alam (seperti sungai, danau,
gunung, hutan, dan lain-lain) maupun unsur buatan manusia (seperti jalan,
pasar, Bandar udara, dan lain-lain), serta menggambarkan pula keadaan
relief permukaan bumi.
Skala Peta Topografi
1. Skala besar (1:10.000, 1: 5.000, 1: 1.000, 1 : 500, dan skala yang lebih besar lagi). Peta dengan
skala besar dapat menyajikan gambar dalam ukuran besar sehingga data-data topografi dapat
digambarkan secara rinci. Peta dengan skala besar ini pada umumnya digunakan untuk keperluan
perencanaan seperti keperluan, tataguna lahan, keperluan pendaftaran tanah, keperluan pajak
bumi dan bangunan, zonasi nilai tanah dan sebagainya.
2. Skala sedang (1: 25.000, 1: 50.000, 1: 100.000, dan 1: 250.000). Peta dengan skala sedang ini
biasanya digunakan untuk pemetaan dasar topografi nasional. Peta dengan skala ini merupakan
peta yang dapat menyajikan gambar dalam ukuran semi detail, sehingga sudah mulai adanya
pengelompokan data yang rinci dan sejenis ke daalam kelompok data. Misalnya beberapa data
bidang tanah pekarangan yang digabung menjadi kelompok data pemukiman. Demikian juga
sudah ada beberapa kenampakan obyek yang sudah mengalami genaralisasi atau
penyederhanaan. Misalanya jalan digambarkan dengan satu garis saja.
3. Skala kecil (1: 500.000, 1 : 1.000.000, atau skala yang lebih kecil lagi). Pada peta dengan skala ini
hanya dapat menyajikan data dalam ukuran kecil, sehingga tingkat penyederhanaan penyajian
data sudah semakin besar. Sebagai contoh adalah luas wilayah atau kota sudah tidak dapat
digambarkan secara rinci, sehingga hanya dapat diwakili dengan simbol titik saja. Begitu pula
dengan data topografi lainnya, hanya dapat disajikan data yang besar saja, misalnya jalan yang
besar (jalan antar kota kabupaten, atau jalan provinsi, sungai besar, hutan , dan sebagainya.
Kontruski Peta Tofografi
• Tujuan pemetaan
• Skala peta
• Proyeksi peta
• Simbol, warna, serta jenis dan ukuran huruf/angka yang akan digunakan
• Ukuran dan bentuk lembar peta
• Tata letak informasi tepi peta
• Tata letak lembar peta
Unsur – unsur buatan manusia:
Perhubungan Bangunan Kontruksi lain Luas/daerah khusus

Batas-batas
Unsur – unsur alam:
Hidrologi Tanaman
Garis Kontur
• Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama.

• Selain menunjukkan bentuk ketinggian permukaan bumi, garis kontur juga dapat digunakan untuk:
a. Menentukan potongan memanjang antara dua tempat;
b. Menghitung luas daerah genangan dan volume suatu bendungan;
c. Menentukan arah jalan dengan kelandaian tertentu;
d. Menentukan kemungkinan dua titik di lapangan yang sama tinggi dan saling terlihat.
Grid dan Graticule
• Grid adalah garis vertikal dan garis horisontal yang mempunyai jarak yang sama yang saling
berpotongan tegak lurus sehingga membentuk jaringan kotak-kotak (kisi) yang membagi lembar
peta menjadi bagian-bagian yang sama luasnya.
• Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukkan lembaran peta dari “sekian banyak lembar”,
sampai kepada memudahkan menunjukkan letak sebuah titik di atas lembaran peta.
• Gratikul adalah garis bujur (meridian) dan garis lintang (paralel). Meridian adalah garis yang
menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan, dimana garis-garis tersebut berupa
setengah lingkaran besar yang sama panjang. Paralel adalah garis yang sejajar dengan ekuator
dimana garis-garis tersebut berupa lingkaran-lingkaran yang tidak sama besarnya, makin jauh dari
ekuator lingkarannya makin kecil
Muka Peta
Posisi suatu titik di permukaan bumi dapat dinyatakan dalam dua bentuk penyajian yaitu:
• Koordinat geodetis (geografis), adalah sistem koordinat ruang (tiga dimensi) dari suatu titik
yang dibangun oleh dua unsur geodetis yaitu unsur lintang (L) dan unsur bujur (B).
• Koordinat Cartesius dua dimensi, adalah sistem koordinat bidang datar dari suatu titik yang
dibangun oleh dua unsur koordinat, yaitu unsur absis (X) dan unsur ordinat (Y).

Penyajian posisi suatu titik menggunakan sistem koordinat geodetis padaprinsipnya adalah
penyajian posisi dalam bentuk ruang (tiga dimensi). Sistem koordinat ini dibangun oleh dua
unsur, yaitu:
• Bujur (longitude) suatu tempat (titik) adalah busur (besaran sudut) yang diukur pada suatu
paralel antara meridian tempat tersebut dengan “prime meridian” ( Greenwich). Meridian
Greenwich mempunyai harga bujur 0°. Bujur dari suatu titik tertentu pada bola bumi diukur ke
timur atau ke barat dari meridian Greenwich. Harga bujur mempunyai nilai 0°–180° BB dan
0°–180° BT. Panjang bujur setiap 1° dalam kilometer tidak tetap tergantung dari letak paralel.
Jarak paling besar adalah di ekuator karena ekuator merupakan lingkaran besar. Panjang
bujur 1° di ekuator = 111,322 km.
• Lintang (latitude) suatu tempat adalah busur (besaran sudut) yang diukur pada suatu meridian
antara tempat tersebut dengan ekuator. Lintang mempunyai harga dari 0° pada ekuator
sampai 90° di kutub utara dan kutub selatan. Panjang lintang 1° di ekuator = 110,56 km = 68,7
mile.
Informasi Tepi Peta Topografi
Sumber Bacaan:
1. https://www.sumberpengertian.id/pengertian-peta-lengkap
2. Westi Utami dan Ig. Indardi. 2019. Kartografi. Program Diploma I
Pengukuran dan Pemetaan Kadastral Sekolah Tinggi Pertanahan
Nasional Yogyakarta
Tugas Baca!
• Skala Peta (Sumber Bacaan 2)
• Proyeksi Peta (Sumber Bacaan 2)

Anda mungkin juga menyukai