Anda di halaman 1dari 8

Puasa dan Kesehatan*, oleh Prof. Dr. Rachman Ardan, drg., MS., Sp.

Pros **
Diposting oleh : humasunjani
Kategori: seputar unjani

Bismillahirrochmanirochim
assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil'alamin,
Washolatu wassalamu'ala Asrofil Ambiya'i Wal Mursalin,
Ashaduallailahaillah wa Ashaduannamuhammadarrasulullah, Amma ba'du.

Para hadirin yang dimuliakan Allah,

Pada kesempatan kultum ini akan kami sampaikan beberapa contoh bagaimana hubungan antara
puasa dan kesehatan

Surat Al-Baqarah ayat 183:

Yaa ayyuhal ladziina aamanuu kutiba alaikumush shiyaamu kamma kutiba alalladziina min
koblikum laallakum tattaquun (Hai sekalian orang-porang yang beriman, diwajibkan atas kamu
puasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang terdahulu dari kamu supaya kau
bertaqwa).

Pakar medis menilai orang yang berlebihan dalam makan dan minum berusia lebih pendek
karena saluran pencernaannya dipergunakan melebihi kapasitas sebenarnya. Terkait hal ini,
Rasulullah bersabda, "Tidak ada wadah yang paling buruk yang dipenuhi oleh keturunan Adam
selain perut, padahal untuk kelanjutan hidupnya hanya butuh beberapa suap saja."

Imam Ali berkata,"Orang yang sedikit makan, pikirannya lebih bersih." Petuah singkat ini
memuat berbagai kebijaksanaan yang menjulang. Ketika lapar, afeksi manusia lebih halus dan
kesadarannya semakin meningkat.. Kini petuah Imam Ali itu terbukti secara ilmiah.

Para hadirin yang dimuliakan Allah,

Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif medis
modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari puasa Ramadhan pada
jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.

Penelitian meta analisis terhadap berbagai hasil penelitian terkait yang diperoleh dari Medline
dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas artikel yang memenuhi
kriteria untuk dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi rincian bahan terkait, hasilnya,
terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya
mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia.

Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda
Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka
kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat
jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang
menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis,
imunopatofisilogis dan biomolekular.

Para hadirin yang dimuliakan Allah,

Banyak sekali manfaat puasa terhadap kesehatan manusia, beberapa contoh berikut antaralain:

1. Keseimbangan nutrisi

Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan kelaparan (starvasi) sebagai kekurangan nutrisi baik
secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa
dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan
suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa
memiliki perbedaan dibandingkan kelaparan biasa. Kelaparan dalam berbagai bentuk dapat
mengganggu kesehatan tubuh.
namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan nutrisi yang berakibat asam
amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi
glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang
cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan
kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan
fibrinogen.
Hal ini tidak terjadi pada kelaparan jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam
jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan,
fungsi hati masih aktif dan baik.

2. Pengaruh puasa pada ibu hamil dan janin

Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan
tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan
tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi
butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.

Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap
36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih,
yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin,
pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD),
peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin
(EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis
sistol / diastol (S / D) rasio. Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density
lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan
LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan.
Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua
kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG),
BPP janin, dan rasio arteri umbilikalis S / D.

3. Bermanfaat Bagi Kesehatan Jantung

Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan kesehatan jantung yang
mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi
secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum
uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa.
Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri
ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian
"chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan
distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai
perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan
manusia.

Para hadirin yang dimuliakan Allah,

Masih banyak sekali manfaat puasa terhadap kesehatan manusia, antaralain:
1. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
2. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
3. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
4. Penurunan glukosa dan berat badan
5. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
6. Pengaruh pada hormon virgisteron
7. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
8. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal
9. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
10. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang
11. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
12. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis
13. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
14. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
15. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia sehingga
akan membuat jiwa lebih aman-damai, senang, gembira, puas serta bahagia.
16. Menurunkan adrenalin

Para hadirin yang dimuliakan Allah,

Demikian beberapa manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan kita semua.
Selamat menjalankan ibadah puasa dan Marhaban Ya Ramadhan.
Wassalammualaikum Warohmatullahiwabarokatuh.


(*) Disampaikan dalam Kultum Ramadhan 1434 H, Bada Zhuhur (16/7), di Masjid

Alhidayah Kampus Unjani Cimahi.

(**) Wakil Rektor I Unjani.


Materi Kultum Ramadhan: 3 Obat untuk Penyakit Hati
Kultum ramadhan kali ini kita akan membahas masalah tasyfiatun nufus (penyucian jiwa),
dimana menjadi sangat penting untuk pribadi-pribadi muslim saat ini. Sehingga kewajiban untuk
para dai menyampaikannya kepada kaum muslimin, apalagi di momen yang tepat di bulan
Ramadhan yang Mulia ini. Berikut ini sajiannya:
Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh,


Kaum muslimin yang berbahagia
Syukur Alhamdulillah kita haturkan ke hadhirat Allah, Sang Pemberi petunjuk, Yang menguasai
dan mengendalikan seluruh hati manusia. Puji syukur kita haturkan pula kepada Allah, karena
dengan rahmat dan hidayahnya, kita bisa merasakan nikmatnya ibadah dan ketaatan kepada-Nya.
Hadhirin yang kami hormati,
Seperti yang kita sadari bersama, umumnya manusia sangat sulit untuk melakukan ibadah
kepada Allah. Umumnya manusia sangat malas untuk diajak melakukan ketaatan kepada Sang
Pencipta. Mengapa?
Kita semua akan memiliki jawaban yang sama, karena manusia dibekali dengan hawa nafsu.
Hanya saja, manusia berbeda-beda. Ada yang hawa nafsunya lebih menguasi dirinya, sehingga
dia bergelimang dengan maksiat, namun dia tidak merasa bersalah. Ada yang hati nuraninya
lebih mendominasi, sehingga dia menjadi hamba yang taat.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,
Jika kita perhatikan, sejatinya iman, islam, dan ketaatan kepada Allah adalah sebuah kenikmatan.
Terdapat banyak dalil yang menunjukkan bahwa ibadah bisa dirasakan kenikmatannya,
diantaranya firman Allah ketika menceritakan salah satu kenikmatan yang Allah berikan kepada
para sahabat,


Ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. kalau ia menuruti kemauan kalian
dalam beberapa urusan benar-benarlah kalian mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan
kalian cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hati kalian (QS.
Al-Hujurat: 7).
Atas petunjuk Allah taala, Allah jadikan para sahabat manusia yang bisa menikmati lezatnya
iman, bahkan Allah jadikan iman itu sesuatu yang indah pada hati para sahabat. Sehingga
kecintaan mereka kepada kebaikan, mengalahkan segalanya.
Kemudian dalam hadis dari Abbas bin Abdul Mutahalib radhiyallahu anhu, Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Akan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Rabnya, islam sebagai
agamanya, dan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, sebagai rasulnya. (HR. Muslim,
Turmudzi dan yang lainnya).
Dalam hadis di atas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebut tiga kriteria:
Orang yang mentauhidkan Allah dengan sepenuhnya, sebagai bukti dia ridha Allah sebagai
Rabnya,
kemudian dia menjadikan syariat islam sebagai aturan hidupnya, sebagai bukti dia ridha bahwa
islam sebagai agamanya
dan dia mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam hidupnya
orang yang memiliki 3 kriteria ini akan merasakan lezatnya.
Dalam hadis lain, yang mungkin hadis ini sering kita dengar, Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam juga bersabda,


Tiga hal, siapa yang memilikinya maka dia akan merasakan lezatnya iman: Allah dan Rasul-
Nya lebih dia cintai dari pada selainnya, dia mencintai seseorang hanya karena Allah, dan dia
sangat benci untuk kembali kepada kekufuran, sebagaimana dia benci untuk dilempar ke
neraka. (HR. Bukhari, Muslim dan yang lainnya).
Semua dalil di atas menunjukkan betapa iman, islam, dan segala turunannya, merupakan
kenikmatan dan bisa dirasakan lezatnya.
Hadhirin, jamaah yang kami hormati,
Yang menjadi tanda tanya kita, mengapa banyak orang justru merasa berat atau bahkan merasa
tersiksa ketika melakukan ketaatan? Bisa jadi, bahkan termasuk kita, seringkali masih
menganggap ketaatan itu sesuatu yang sulit bagi kita. Lalu dimanakah nikmatnya iman itu?
Jamaah yang berbahagia,
Sejatinya kasus semacam ini juga dialami oleh fisik manusia. Seperti yang kita pahami, hampir
semua orang yang mengalami sakit, dia akan susah makan, dan semua terasa pahit. Selezat
apapun jenis makanan yang diberikan, orang sakit akan merasakannya sebagai sesuatu yang
pahit. Soto pahit, sate pahit, bahkan sitipun pahit rasanya. Kenapa? Karena dia sedang sakit.
Seperti itu pula, orang yang sedang sakit hati dan mentalnya. Selezat apapun nutrisi yang
diberikan, dia akan merasakan pahit dan berusaha menolaknya. Dengan ini kita bisa menemukan
jawaban, mengapa banyak orang tidak merasakan nikmatnya iman? Karena kebanyakan
manusia, hati dan jiwanya sedang sakit.
Jamaah yang berbahagia,
Untuk bisa mengembalikan pada kondisi normal, tentu kita harus berusaha mengobati penyakit
itu. Karena jika sakit ini dibiarkan, selamanya kita tidak bisa merasakan nikmatnya nutrisi dan
makanan. Hati sakit yang dibiarkan, selamanya akan sulit untuk menikmati lezatnya iman.
Lalu bagaimana cara mengobati hati?
Imam Ibnul Qoyim, dalam karyanya Ighatsatul Lahafan (1/16 17) menjelaskan bahwa ada 3
teori pokok untuk mengobati sesuatu yang sakit. Teori ini juga digunakan dalam ilmu medis.
Dalam dunia medis, ketika seorang dokter hendak mengobati pasien, dia akan memberlakukan 3
hal:
ertama,

] menjaga kekuatan. Ketika mengobati pasien, dokter akan menyarankan agar


pasien banyak makan yang bergizi, banyak istirahat, tenangkan pikiran, tidak lupa, sang dokter
juga memberikan multivitamin. Semua ini dilakukan dalam rangka menjaga kekuatan fisik
pasien.
Ibnul Qoyim menjelaskan, orang yang sakit hati, salah satu upaya yang harus dia lakukan adalah
menjaga kekuatan mentalnya, dengan ilmu yang bermanfaat dan melakukan berbagai ketaatan.
Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasehat dan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan
sunah, serta fisiknya dipaksa untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Karena ilmu dan amal,
merupakan nutrisi bagi hati manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam hadis
riwayat Bukhari, memisalkan ilmu sebagaimana hujan dan hati manusia sebagaimana tanah.
Karena hati senantiasa butuh nutrisi berupa ilmu.
Kedua,

] melindungi pasien dari munculnya penyakit yang baru atau sesuatu


yang bisa memparah sakitnya.
Dalam mengobati pasien, tahapan lain yang dilakukan dokter adalah menyarankan pasien untuk
menghindari berbagai pantangan sesuai jenis penyakit yang diderita pasien.
Hal yang sama juga berlaku untuk penyakit hati. Seperti yang dijelaskan Ibnul Qoyim, orang
yang sakit harus menghindari segala yang bisa memperparah panyakit dalam hatinya, yaitu
dengan menjauhi semua perbuatan dosa dan maksiat. Dia hindarkan dirinya dari segala bentuk
penyimpangan. Karena dosa dan maksiat adalah sumber penyakit bagi hati. Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan bagaimana bahaya dosa bagi hati manusia,

}
Sesungguhnya seorang hamba, apabila melakukan perbuatan maksiat maka akan dititikkan
dalam hatinya satu titik hitam. Jika dia meninggalkan maksiat itu, memohon ampun dan
bertaubat, hatinya akan dibersihakn. Namun jika dia kembali maksiat, akan ditambahkan titik
hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ar-raan yang Allah sebutkan
dalam firman-Nya, (yang artinya), Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu
mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah dan sanadnya dinilai
kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).
Ketiga,

] menghilangkan penyakit yang ada dalam dirinya


Tahapan terakhir, setelah dokter memastikan jenis penyakit yang diderita pasien, dokter akan
memberikan obat untuk menyerang penyakit itu. Dokter akan memberinkan antibiotik dengan
dosis yang sesuai, atau obat lainnya yang sesuai dengan penyakit pasien.
Di bagian akhir keterangannya untuk pembahasan ini, Ibnul Qoyim menjelaskan bahwa cara
untuk menghilangkan penyakit yang merusak hati adalah dengan banyak bertaubat, beristighfar,
memohon ampunan kepada Allah. Jika kesalahan itu harus ditutupi dengan membayar kaffarah
maka dia siap membayarnya. Jika terkait dengan hak orang lain, diapun siap dengan meminta
maaf kepadanya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan,


Orang yang bertaubat dari satu perbuatan dosa, seperti orang yang tidak melakukan dosa itu.
(HR. Ibn Majah).
Karena dengan taubat, berarti dia menghilangkan penyakit hati berupa dosa dalam dirinya.
Jamaah yang kami hormati,
Obat yang diberika seorang dokter akan berbeda-beda sesuai dengan jenis dan tingkat penyakit
yang diderita pasien.
Dokter akan memberikan penanganan lebih, ketika sakit yang diderita pasien cukup parah,
bahkan sampai harus rawat inap di ICU atau bahkan CCU. Dengan rentang waktu berbeda-beda,
atau bahkan pemberian obat tanpa batas waktu. Termasuk treatment operasi dan ampuntasi.
Sama halnya dengan mereka yang sakit hatinya. Jika penyakit yang diderita sangat parah, karena
pelanggaran yang dilakukan adalah dosa besar, syariat memberikan treatment sampai pada taraf
hukuman had, seperti cambuk, potong tangan, pengasingan, qishas, denda, hingga rajam.
Sebagaimana anda tidak dibenarkan untuk menuduh dokter kejam karena melakukan bedah
operasi atau amputasi. Anda juga sangat tidak dibenarkan mengatakan islam kejam karena
memberikan hukuman kematian.
Allahu alam.
Semoga Allah melindungi kita dari segala penyakit hati yang berbahaya, dan menjadikan hati
kita, hati yang sehat, yang bisa merasakan lezatnya iman, islam, dan amal soleh.
Amiin..


Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)

Anda mungkin juga menyukai