DISUSUN OLEH
DHIVA MANGGALA ANGGI SAPUTRO
P1337420219119
A. Laporan Pendahuluan
1. Pengertian
2. Etiologi
a. Penyebab
1) Kelainan postur
2) Gangguan perkembangan otot
3) Kerusakan sistem saraf pusat
4) Trauma langsung pada sistem musculoskeletal dan neuromuscular
5) Kekakuan otot
Kondisi-kondisi yang menyebabkan imobilisasi antara lain:
1) Fall
2) Fracture
3) Stroke
4) Postoperative bed rest
5) Dementia and Depression
6) Instability
7) Hypnotic medicine
8) Impairment of vision
9) Polypharmacy
10) Fear of fall
3. Patofisiologi
4. Pathway
5. Manifestasi Klinis
Adapun tanda dan gejala pada gangguan mobilitas fisik menurut Tim
Pokja SDKI DPP PPNI (2017) yaitu :
6. Komplikasi
b. Dekubitus
c. Pneumonia
i. Disritmia
ii. Peningkatan tekanan intra cranial
iii. Kontraktur
iv. Gagal nafas
v. Kematian
7. Penatalaksanaan
8. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa
yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi,
golongan darah, tanggal MRS, diagnosa medis
2) Keluhan utama
Pasen mengeluh sulit menggerakan ekstremitas, nyeri saat
bergerak, enggan melakukan pergerakan, serta merasa cemas saat
bergerak.
3) Riwayat kesehatan sekarang
Obesitas, Hipertensi, hiperlipidemia, kebiasaan merokok,
penyalahgunaan alkohol dan obat, serta pola hidup tidak sehat
(AHA, 2015). Diabetes melitus, apnea tidur, fibrilasi atrium,
dislipidemia dengan penyakit jantung koroner (PJK).
4) Riwayat Kesehatan yang lalu
Seseorang yang pernah mengalami stroke yang dikenal
dengan Transient Ischemic Attack (TIA) juga beresiko tinggi
mengalami stroke. Gangguan jantung, penyakit ginjal, serta
penyakit vaskuler periver perlu dikaji juga karena termasuk faktor
yang menyebabkan stroke.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota
keluarga lain atau riwayat penyakit lain.
6) Pola fungsi kesehatan
Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pola nutrisi dan
metabolisme, pola eliminasi, pola aktivitas dan latihan, pola
istirahat dan tidur, pola kognitif dan persepsi, persepsi diri dan
konsep diri, pola peran hubungan, pola seksual dan reproduksi, pola
koping dan toleransi stress, keyakinan dan kepercayaan.
b. Pengkajian fisik
c. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan Diagnostik
2) Pemeriksaan laboratorium
2. Analisa Data
TTV:
S: 36°C
RR: 18 x/menit
Skala nyeri:
R: ekstremitas kiri
S: Skala 3
T: Hilang timbul
4. Intervensi
DIAGNO
NOC NIC RASIONAL
SA
Kontrol 2 4 keluarga
5. Evaluasi