Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NABILA PUTRI SALMA HAKIM

KELAS : XII MIPA 03


NO. ABSEN : 27

PORTOFOLIO PRAKARYA
PERBEDAAN SYSTEM PRODUKSI BUDIDAYA “UNGGAS PETELUR DAN PEDAGING”

Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-burungan. Ciri-
ciri unggas adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan memiliki paruh. Berdasarkan produk yang
dihasilkan, kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging. Unggas petelur adalah yang
dipelihara untuk menghasilkan telur, sedangkan unggas pedaging adalah unggas yang dipelihara
untuk menghasilkan daging. Jenis unggas petelur antara lain adalah ayam, bebek/itik, burung
puyuh, dan angsa.
Antara unggas petelur dan pedaging keduanya memiliki perbedaan. Berikut perbedaan
antara unggas petelur dan pedaging :
No. Perbedaan Unggas petelur Unggas pedaging

1. Kandang  Kandang yang umum  Kandang yang umum


digunakan pada budi daya digunakan untuk
unggas petelur adalah memelihara unggas
kandang sangkar yang pedaging adalah kandang
dimodifi kasi menjadi postal.
kandang battery.

 Unggas petelur biasanya


dipelihara terlebih dahulu
dalam kandang postal,
selanjutnya di pindahkan ke
kandang battery jika sudah
dewasa.
Contoh kandang postal

Contoh kandang battery


 keuntungan kandang battery
adalah:
1. Memudahkan mengambil
dan mengumpulkan telur.
2. Menghindarkan
kerusakan telur oleh unggas.
3. Memperoleh telur yang
bersih dari kotoran unggas.
4. Menghindari kanibalisme
antar unggas.

2. Peralatan Selain kandang, dibutuhkan  Di dalam kandang harus


kandang juga peralatan seperti tempat dilengkapi dengan:
makan dan minum. 1. Tempat makan, tempat
 Tempat makan dan minum makan unggas pedaging
pada kandang battery sudah disesuaikan umur unggas. 2.
menyatu dengan kandang Tempat minum, tempat
yang dapat terbuat dari, minum biasanya terbuat dari
tidak bocor, dan tidak plastik.
berkarat 3. Alas kandang, dapat
berupa koran, sekam, atau
 Kandang battery dapat karung berpori. Alas koran
dibuat dari kawat, kayu, dipakai untuk pemeliharaan.
atau bambu yang didesain 4. Pemanas, sangat
sedemikian rupa sehingga diperlukan pada saat
telur dapat menggelinding pertumbuhan bibit unggas
keluar dari kandang battery. yag baik sebagai induk
unggas untuk memberikan
kehangatan pada anak
unggas. Salah satu
penghangat kandang adalah
lampu bohlam.
5. Tempat bertengger,
tempat unggas beristirahat.
6. Instalasi air.

3. Pakan  Pakan unggas siap pakai  Pakan untuk budi daya


sudah tersedia di toko-toko unggas pedaging bisa
pakan. Pakan untuk budi menggunakan siap pakai,
daya unggas petelur bisa tapi untuk menghemat
menggunakan pelet, tetapi biaya pakan dapat
untuk menghemat biaya membuat pakan alternatif
pakan,pakan untuk unggas berbahan dedak, jagung,
petelur dapat dibuat pakan bungkil dan tepung tulang.
alternative seperti pada Pakan unggas dibagi
unggas pedaging yaitu menjadi dua jenis yakni
berbahan dedak, jagung, pakan untuk starter dan
bungkil, dan tepung tulang pakan ayam dewasa.
atau bahan pangan lainnya.  Pakan unggas pedaging
Pakan unggas dibagi dibagi menjadi 3 jenis,
menjadi dua jenis, yakni yaitu tepung, butiran, dan
pakan untuk bibit unggas pelet.
yang baik dan pakan unggas  Pakan unggas pedaging
dara (fase grower). lebih mahal daripada
unggas petelur karena
pakan unggas pedaging
lebih banyak kandungan
energi dan protein yang
diperlukan dalam pakan
dengan tujuan
mempercepat penambahan
berat daripada unggas
petelur.
4. Bibit unggas  Bibit unggas dapat dibeli  Bibit unggas dapat dibeli
pada penyedia bibit. Resiko pada penyedia bibit. Untuk
kematian ungga petelur mengurangi resiko, dapat
dapat dikurangi dengan menggunakan bibit yang
menggunakan bibit yang sudah agak besar
sudah agak besar, yaitu
bibit unggas dara.

 Harga unggas dara jauh


lebih lebih mahal
dibandingkan unggas yang
lain. Namun, unggas dara
bertelur lebih cepat.
5. Pemeliharaan  Pemberian pakan unggas  Pemberian pakan unggas
(pemberian petelur terdiri atas tiga fase, pedaging ada 2 (dua) fase,
pakan) yaitu fase starter (umur 0-4 yaitu fase starter (umur 0-4
minggu), fase grower (7-20 minggu) dan fase finisher
minggu), dan fase layer (21- (umur 4-6 minggu).
80 minggu).

 Pemberian pakan dapat


dilakukan 1 kali sehari.
6. Peralatan  Peralatan panen diperlukan  Sebelum panen, terlebih
panen untuk mempermudah dan dahulu disiapkan peralatan
mempercepat panen. Di panen seperti timbangan,
samping itu, peralatan panen tali rafia, keranjang ayam,
dapat digunakan untuk dan lampu senter
mencegah telur yang
dihasilkan tidak pecah dan
rusak.
 Peralatan panen yang
paling umum adalah wadah
untuk mengumpulkan telur
yang telah dipanen, seperti
ember, baskom, atau
keranjang.
7. Proses panen  Hasil yang dipanen dari  Untuk memudahkan
unggas petelur adalah telur. pemanenan, terlebih dahulu
Telur dipanen 3 kali dalam unggas disekat secara
sehari agar kerusakan telur bertahap. Panen harus
yang disebabkan oleh virus dilakukan dengan hati-hati
dapat terhindar. agar unggas tidak ada yang
memar, patah sayap, patah
 Pengambilan pertama pada kaki, atau bahkan mati.
pagi hari antara pukul Unggas yang telah dipanen
10.00-11.00; pengambilan dimasukkan ke dalam
kedua pukul 13.00-14.00; keranjang untuk diangkut.
pengambilan ketiga
(terakhir) sambil mengecek  Pemanenan unggas
seluruh kandang dilakukan pedaging broiler dapat
pada pukul 15.00-16.00. dilakukan pada umur 22 hari
atau 33 hari.
 Hasil tambahan yang dapat
dinikmati dari hasil budi
daya unggas petelur adalah
unggas petelur yang sudah
habis masa bertelur dapat
dijadikan unggas (ayam)
petelur afkir dan kotoran
ayam yang dapat dijual
untuk dijadikan pupuk
organik.

Anda mungkin juga menyukai