Anda di halaman 1dari 11

Perhitungan Harga Jual Produk Modifikasi Makanan Khas Daerah

“PAFRO”
(Panada Frozen)

Oleh
Nabila Putri Salma Hakim
XII MIPA 03 (24)

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 2 LUMAJANG


Jl. H. O.S. Cokroaminoto No.159, Tompokersan, Kec. Lumajang,
Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67316 Telp. 0334-881036
E-mail : lmjsman2@gmail.com
Daftar Isi
1.1 Latar Belakang

1.2 Tantangan dan Inovasi


1.2.1 Tantangan
1.2.2 Inovasi
1.3 Aspek Produksi
1.3.1 Perincian Alat dan Bahan
1.3.2 Proses Pembuatan

1.4 Aspek Keuangan


1.4.1 Investasi Alat dan Mesin
1.4.2 Biaya Tidak Tetap
1.4.3 Biaya Tetap
1.4.4 Total Biaya
1.4.5 Harga Pokok Produksi
1.4.6 Harga Jual
1.4.7 Penerimaan Kotor
1.4.8 Pendapatan Bersih
1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, kita di tuntut untuk
dapat mengembangkan usaha supaya usaha kita dapat maju dan besar serta menjadi
pengusaha yang sukses. Didukung dengan perkembangan zaman yang semakin membuat
masyarakat Indonesia menginginkan sesuatu  yang instan termasuk dalam hal makanannya
membuat sebuah peluang usaha yang baik untuk sektor kuliner. Besarnya jumlah penduduk
serta kemampuan daya belinya yang semakin baik membuat sektor kuliner tumbuh semakin
pesat beberapa wilayah di Indonesia.
Namun dari kebanyakan bisnis kuliner yang berdiri mereka biasanya mengusahakan
jenis kuliner yang hampir sama. Hal ini tentunya dapat memicu kejenuhan dari para
konsumen. Dalam bidang kuliner konsumen selalu menginginkan sesuatu hal yang baru.
Untuk itu pengusul melihat ini sebagai sebuah peluang untuk menyuguhkan suatu jenis
kuliner yang masih jarang di kalangan masyarakat Indonesia akan tetapi tetap sesuai dengan
selera masyarakat pada umumnya. Panada merupakan makanan khas asal manado yang
masih sangat asing bagi masyarakat Indonesia ,karena sampai saat ini  masih jarang ada yang
mengusahakannya.
Panada adalah salah satu kue khas Manado yang populer selain klappertaart.Ada yang
mengatakan kue ini merupakan pengaruh kuliner Belanda, ada yang mengatakan kue ini
merupakan pengaruh kuliner Portugis karena bentuknya yang mirip kue pastel.Akan tetapi,
diyakini kue ini merupakan pengaruh kuliner Spanyol karena sangat mirip dengan kue
Empanada. Kue ini berupa kue pastel yang diisi dengan ikan laut cakalang dibumbu pampis.
Bumbu pampis adalah ikan cakalang dimasak dengan bawang merah, daun jeruk, kemangi,
cabe merah, daun bawang, sedangkan ikannya disuir kecil-kecil. Pembuatan panada terdiri
atas bahan dan isi, kemudian digoreng dalam minyak hangat.
Kami akan melakukan inovasi terhadap makanan yang akan kami jual sehingga kami
berharap dengan inovasi tersebut akan membuat gebrakan besar terhadap bisnis yang akan
kami jalankan. Inovasi tersebut berasal dari pemikiran kami sendiri yaitu dengan mengubah
isi dari kue panada yang semula berisi suwiran ikan tuna menjadi bermacam-macam varian
isi. Inovasi yang lain yaitu, kami akan menjual kue panada dalam bentuk kue basah atau
belum masak, frozen food maupun siap jadi. Pengemasan dalam bentuk frozen food
dilakukan dengan tujuan agar kue panada tidak hanya dapat dinikmati oleh warga daerah
saja,namun hingga wilayah nasional. Kami akan mengemasnya dalam bentu kotak kreatif
yang akan membuat kue panada akan tahan lama. Adapun kami membuat inovasi seperti ini
dengan meninjau keadaan dan kondisi dari lingkungan sekitar dan minat dari masyarkat
Indonesia sendiri. Diharapkan dengan adanya inovasi tersebut, usaha kami akan dikenal luas
dan menjadi sukses.

1.2 Tantangan dan Inovasi


Adapun yang akan diuraikan pada sub bab berikut adalah tantangan dan inovasi yang akan
dilakukan oleh produsen.

1.2.1 Tantangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tantangan adalah hal atau objek yang perlu
ditanggulangi. Adapun tantangan yang dihadapi dalam bisnis Pafro adalah sebagai berikut:
1. Daya Tahan.
Daya tahan dari makanan panada yaitu tidak sampai 1 hari penuh. Panada akan cepat basi
dan bau kurang lebih 12 jam jika dibiarkan di ruangan terbuka. Apalagi isian dari panada
adalah ikan laut cakalang yang akan membuat panada akan cepat basi dn berbau amis jika
tidak cepat dimakan.

2. Varian Isi
Rasa menjadi salah satu factor yang harus diperhatikan oleh produsen. Rasa menjadi daya
Tarik bagi konsumen untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan. Semakin sesuai
rasa produk dengan lidah konsumen, maka semakin meningkat pula permintaan pasar
terhadap produk yang ditawarkan. Hal tersebut rasa sangat memengaruhi grafik penjualan
produk. Ditinjau dari isian dari makanan khas Manado ini yaitu ikan cakalang, produsen
merasa bahwa ikan cakalang tidak banyak diminati oleh masyarkat sekitar karea baunya
yang amis. Ikan cakalang juga sulit ditemukan di pasar yang membuat kami memikirkan
inovasi lain.

3. Kemasan produk yang kurang menarik.


Kemasan produk yang unik dan menarik dapat menambah nilai positif di mata konsumen.
Kemasan akan memengaruhi kualitas ketahanan makanan. Semakin baik kualitasnya
maka semakin kecil makanan tersebut dihinggap bakteri dan factor-faktor lain yang dapat
memengaruhi kualitas rasa makanan tersebut.
1.2.2 Inovasi
Inovasi dapat diartikan sebagai proses atau hasil pengembangan pemanfaatan/ mobilisasi
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaki produk, proses,
dan system yang baru yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan. Adapun
inovasi yang akan dilakukan untuk menambah nilai produk dimata konsumen adalah sebagai
berikut:
1. Makanan Frozen Food.
Mengingat makanan panada cepat basi dan bau tidak sampai satu hari. Maka kami akan
memodifikasi panada yang semula berjenis kue basah yang digoreng menjadi frozen
food. Dengan memodifikasi menjadi makanan frozen food, maka daya tahan dari Panada
akan lebih lama untuk basi disbanding dengan bentuk basah. Kami akan membuat panada
menjadi frozen food setengah jadi.

2. Bermacam-macam varian isi


Rasa menjadi faktor utama penentu kualitas suatu produk. Kami akan menginovasi
panada yang semula adalah ikan laut cakalang menjadi beberapa varian isi, seperti suwira
ayam,daging,jamur, dan sosis. Dengan banyaknya varian, maka konsumen kan semakin
tertarik untuk mencobany. Keemahan dari isi ikan laut cakalang yaitu rasanya yang amis
dan sepi peminat dibanding dengan aging sapi, ayam,jamur dan sosis.

3. Pengubahan kemasan yang lebih menarik


Kemasan yang akan digunakan yakni kotak makanan dari bahan kardus yang didalamnya
akan dilapisi semacam plastic yang akan dinilai tahan lama dan efektif untuk makanan
frozen food. Kemasan ini juga akan dibuat se-praktis mungkin dan tidak lupa
menambhkan logo, slogan dll yang bersifat menarik dan tidak membosankan
1.2 Aspek Produksi
Adapun yang akan diuraikan dalam sub bab ini adalah aspek produksi produk modifikasi
makanan khas daerah.

1.3.1 Perincian alat dan bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan selama produksi produk Crosko adalah sebagai
berikut:
No Items Jumlah
Alat
1. Kompor 1 buah
2. Panci 2 buah
3. Wajan 2 buah
4. Spatula 2 buah
5. Sendok 1 Lusin
6. Baskom 1 buah
7. Timbangan 1 buah
8. Pisau 1 buah
9. Mangkok 5 buah
10 Telenan 1 buah
.
11 Roll kayu 1 buah
.
12 Alat Tumbuk 1 buah
.
13 Dandang 1 buah
.
Bahan
 Bahan untuk kulit
1. Tepung terigu 500 gram
2. Ragi instan 5 gram
3. Gula pasir 2 sdm
4. Susu cair 100 ml
5. Telur 2 butir
6. Mentega 1 sdm
7. Garam Secukupnya

 Bahan untuk isi


1. Daging sapi 100 gram
2. Daging ayam 100 gram
3. Jamur 100 gram
4. Sosis 1 botol kotak
5. Wortel 3 buah
6. Telur ayam rebus 3 butir
7. Cabai merah 2 buah
8. Santan 200 ml
9. Gula Secukupnya
10. Garam Secukupnya

 Bahan untuk bumbu halus

1. Bawang merah 6 siung


2. Bawang putih 3 siung
3. Cabai kering 5 buah
4. Daun kemangi 4 batang
4. Garam Seukupnya
5. Gula Secukupnya

1.3.2 Proses Pembuatan


Adapun proses pembuatan produk Pasfro adalah sebagai berikut:
 Membuat adonan
1. Campurkan tepung terigu, ragi instan, gula, garam, susu, dan telur, lalu aduk rata.
2. Masukkan mentega, aduk hingga menjadi adonan hingga mudah untuk dibentuk/kalis.
3. Bulatkan adonan, diamkan selama kurang lebih satu jam hingga mengembang.
4. Tutup wadah dengan kain dan letakkan di tempat hangat agae cepat mengembang.

 Untuk isian
1. Daging ayam dan sapi dicuci bersih terebih dahulu, lau dipotong kecil-kecil.
2. Kukus daging ayam dan sapi sebelum dipotong-potong
3. Begitu pula dengan jamur dan sosis.
4. Potong koak-kotak 3 buah wortel sepert dadu
5. Belah telur rebus menjadi 6-8 bagian.
6. Potong kecil-kecil 2 buah cabai merah

 Untuk bumbu halus


1. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga tercium aroma
harum. Masukkan cabai, daging sapi yang sudh di kukus, aduk hingga rata.
2. Tuang santan, tambahkan daun kemangi masak sambal sesekali diaduk hingga santan
mongering. Angkat, lalu sisihkan.
3. Ulangi hal tersebut untuk daging ayam, jamur, dan sosis.

 Pencetakan
1. Bentuk adonan menjadi bulat, lalu pipihkan.
2. Isi tengahnya dengan bahan isian, lalu tangkupkan hingga membentuk setengah
lingkaran. Rekatkan tepinya sambil dilipat-ipat.
3. Panaskan minyak cukup banyak, goreng adonan panada hingga tenggelam di minyak
goreng setengah matang karena akan dibuat frozen food.
4. Lalu tiriskan dan tunggu sampai suhu ruang.
5. Simpan di wadah tertutup/plastik, kemudian letakkan di freezer
6. Setelah membeku, produk siap dijual-belika.

1.3 Aspek Keuangan


Adapun yang akan diuraikan dalam sub bab ini adalah rincian mengenai perhitungan biaya
produksi hingga penentuan harga jual dan laba (keuntungan).

1.4.1 Investasi Alat dan Mesin


Investasi alat dan mesin yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang
dibutuhkan untuk proses produksi produk Crosko.
No Jenis Alat Jumlah @ Ʃ
(unit) (dalam ribu Rp) (dalam ribu Rp)
1. Kompor gas 1 buah 125 125
2. Panci 2 buah 30 60
3. Wajan 2 buah 16 32
4. Spatula 2 buah 4 8
5. Sendok 1 Lusin 12 12
6. Baskom 1 buah 7 7
7. Timbangan 1 buah 25 25
8. Pisau 1 buah 3 3
9. Mangkok 5 buah 8 40
10 Telenan 1 buah 32 32
.
11 Roll Kayu 1 buah 15 15
.
12 Alat Tumbuk 1 buah 25 25
.
13 Dandang 1 buah 65 65
.
14 Dll 50 50
.
Jumlah 499
Biaya penyusutan/bulan = total investasi/ umur alat 13,8
(499/36)

1.4.2 Biaya Tidak Tetap (Variabel)


Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi.

No Bahan baku Jumlah @ Ʃ


(dalam ribu Rp) (dalam ribu Rp)
1. Daging sapi 100 gram 16 16
2. Daging ayam 100 gram 6 6
3. Jamur 100 gram 8 8
4. Sosis 1 kotak 19 19
5. Tepung terigu 500 gram 6,5 6,5
6. Ragi instan 5 gram 5,5 5,5
7. Garam Secukupnya 2 2
8. Gula Secukupnya 5 5
9. Susu cair 100 ml 5 5
10. Telur 5 buah 6 6
11. Mentega 1 sdm 8,5 8,5
12. Wortel 3 buah 3 3
13. Cabai merah 2 buah 2 2
14. Santan 200 ml 8 8
15. Bawang merah 6 siung 18 18
16. Bawang putih 3 siung 9 9
17. Cabai kering 5 buah 5 5
18. Daun kemangi 4 batang 4 4
19. Minyak goreng 2 liter 29 2
20. Kotak panada 20 buah 20 20
21. Tabung gas 1 buah 20 20
Jumlah per satu kali produksi (Rp) 178,5

Jumlah per bulan (Rp) 3.570

1.4.3 Biaya Tetap


Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dan jumlahnya tetap setiap bulannya berapapun
jumlah produksinya.

Items Jumlah (dalam ribu Rp)


Tenaga kerja tetap (2 orang x 200.000) 400
Listrik/air 30
Penyusutan alat 8,1
Biaya lainnya 20
Total biaya per bulan 458,1
Total biaya per hari 22,96

1.4.4 Total Biaya


Total biaya = Biaya variable + Biaya tetap
= 3.570.000+ 22.960
= 3.592.960
1.4.5 Harga Pokok Produksi (HPP)
HPP = Total biaya / Jumlah produksi
= 3.592.960 / 400
= 8.982,4

1.4.6 Harga Jual


Dengan melakukan pendekatan pada segmentasi pasar, pesaing, dan menimbang HPP.
Maka produk pasfro berharga jual 10.000 rupiah.

1.4.7 Pendapatan Kotor

Jenis kemasan Jumlah (kotak) Satuan (Rp) Total (Rp)


Kemasan kotak 400 10.000 4.000.000
Total (Rp) 4.000.000

1.4.8 Pendapatan Bersih (laba)


Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – total biaya
= 4.000.000 – 3.592.960
= 407.040

Anda mungkin juga menyukai