Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PENJUALAN

MAKANAN FUNGSIONAL

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6 :
1. CHESSY DWI NANDA PUTRI
2. FITRI MUTIA
3. MUHAMMAD DAFFA
4. NURI SANTIA
5. VERY ARDIAN LIUS
6. ZOLAMI

GURU MAPEL : DESI SUSANTI, S.Pd


TAHUN AJARAN 2022\2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makanan merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang berperan penting untuk
kelangsungan hidup manusia. Aktivitas manusia akan mengalami hambatan jika makanan
yang dikonsumsi tidak cukup dalam jumlah dan mutunya. Makanan dapat diperoleh dari
tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani), dengan tujuan sebagai pemberi zat gizi bagi tubuh
yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup.
Makanan fungsional merupakan makanan produk segar ataupun makanan olahan yang
tidak hanya memberikan rasa kenyang namun juga memberikan keuntungan bagi kesehatan
serta dapat mengurangi resiko penyakit pada konsumen (Silalahi, 2006).
Salah satu makanan yang sangat diminati adalah cenil. Cenil saat ini tidak banyak
mengalami perubahan dari segi bentuk hingga cara penyajian tetap sama. Makanan ini dibuat
dengan warna-warna yang menarik, terutama bisa menarik perhatian anak-anak hingga orang
dewasa. Warna yang biasa digunakan adalah warna merah, hijau dan kuning. Parutan kelapa
melengkapi nikmatnya jajanan ini. Cenil banyak dijual oleh pedagang kue yang biasanya
berjualan di Pasar.

1.2 TUJUAN
Ada pun tujuan kami memilih cenil sebagai makanan fungsional kami adalah sebagai
berikut :
1. Untuk melatih diri agar lebih kreatif dan dapat berinovasi dalam makanan
2. Karena proses pembuatannya yang lebih mudah
3. Bahan baku yang murah dan mudah untuk didapatkan
4. Untuk penyelesaian tugas kami yaitu makanan fungsional

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satu sumber daya
alam yang banyak berada di Indonesia adalah ubi kayu. Ubi kayu merupakan tanaman yang
dapat digunakan sebagai bahan pangan, pakan, sumber energi, dan berbagai macam
keperluan industri (Islami, 2015). Ubi kayu merupakan tanaman yang memiliki waktu tanam
selama 7-12 bulan sebelum siap dipanen (Roja, 2009).
Ubi Kayu memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Menambah energi
Ubi kayu mengandung kalori yang cukup tinggi. Dalam 100 gram singkong,terkandung
110-150 kalori.
2. Merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks
Selain kalori, Ubi kayu juga kaya akan karbohidrat kompleks dan serat.
3. Memiliki kandungan antioksidan yang baik
Manfaat ubi kayu lainnya bisa didapat dari kandungan vitamin C dan vitamin A. vitamin
C dan vitamin A merupakan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari efek
radikal bebas, mencegah penyakit jantung, hingga mengatasi kerutan di kulit.
4. Membantu mengontrol gula darah
Ubi kayu termasuk makanan dengan nilai indeks glikemik rendah. Ini artinya, makanan
ini tidak membuat kadar gula darah cepat naik.
Manfaat Buah Naga : Buah naga kaya akan antioksidan yang dapat meningkatkan sistem
imun dan membantu menurunkan risiko terkena berbagai jenis penyakit kronis, seperti
penyakit jantung, kanker, diabetes.

Manfaat Gula Pasir : Gula merupakan bahan makanan yang nantinya akan diubah menjadi
glukosa dalam tubuh. Zat inilah yang akan menghasilkan energi untuk tubuh.

Manfaat Garam : Garam bermanfaat sebagai detokfisasi tubuh. Air garam dapat
dimanfaatkan untuk pengeluaran racun dalam tubuh secara alami.alami

Kegunaan Daun Pandan : Daun pandan merupakan bahan pewarna hijau alami dan juga
bisa digunakan untuk membuat makanan beraroma harum alami.

Agar-agar Original : Agar-agar merupakan salah satu makanan yang banyak mengandung
kalsium selain susu dan olahannya. Karena memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi,
agar-agar bermanfaat untuk menjaga menjaga kekuatan serta kesehatan tulang dan gigi.

Kegunaan Kelapa Parut : Kelapa parut bisa membantu menurunkan berat badan karena bisa
membuat merasa kenyang lebih lama sehingga tidak akan makan secara berlebihan.

BAB III
Alat dan Bahan
3.1 Alat Dan Bahan
Alat :

1) Pisau

2) Loyang

3) Panci

4) Sendok

5) Toples

6) Mangkok

Bahan-bahan :

1) 500 gram singkong

2) 2 bungkus agar-agar original

3) buah naga

4) 10 sdm gula pasir

5) Garam secukupnya

6) 5 lembar daun pandan

7) Kelapa parut secukupnya

8) Tusuk sate seperlunya

3.2 Cara Kerja

Cara Membuat :
Langkah 1
Kupas singkong, cuci bersih dan parut. Kemudian peras sampai air keluar, dan buang perasan air
singkong.
Langkah 2
Siapkan wadah, masukkan singkong parut tambahkan gula dan garam.
Langkah 3
Bagi menjadi 3 pada wadah yang berbeda, beri warna merah dari buah naga dan hijau.
Langkah 4
Siapkan panci untuk mengukus, tata daun pandan untuk alas agar aroma singkong nantinya wangi.
Langkah 5
Bulat- bulatkan adonan singkong tadi, kukus ketika kukusan mulai panas. Pisah sesuai warna agar
tidak tercampur.
Langkah 6
Kukus selama kurang lebih 20 menit.
Langkah 7
Siapkan kelapa parut, beri sedikit garam (bisa dikukus sekalian ataupun mentah).
Langkah 8
Apabila sudah matang, guling-gulingkan pada kelapa parut dan susun pada tusuk sate.
Langkah 9
Sate singkong siap dihidangkan, selamat mencoba

BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
No Bahan Harga
1. Singkong 2kg Rp 10.000
2. Buah Naga Rp 21.000
3. Agar-agar Original 2pcs Rp 10.000
4. Tusuk Sate Rp 15.000
5. Cup Rp 15.000
6. Steker dan isinya Rp 20.000

Produksi
Modal Rp 20.000 × 6 orang Rp 120.000
Pengeluaran Rp 120.000
Sisa Modal -

Penjualan
40 tusuk @Rp
Hasil penjualan
Keuntungan penjualan (laba) -

4.2 Pembahasan
Penjualan cenil dilakukan hanya satu hari saja dan kami mengalami kerugian karena, cenil
yang dibuat lebih besar dari yang biasa dijual di pasar, sehingga cenil yang dihasilkan lebih
sedikit dari yang kami perkirakan, bahan-bahan yang kami gunakan juga banyak yang tersisa.
Produk yang kami buat tidak hanya dijual didalam sekolah saja, konsumen diluar sekolah
juga bisa membelinya dan respon dari para konsumen untuk produk kami pun cukup baik.

Selama pembuatan dan penjualan produk ini, kami tidak mengalami kendala yang cukup sulit
untuk ditangani, hanya saja memang dalam proses pembuatannya perlu ketekunan dan
kesabaran.

BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Kami sadar dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan fokus, kita tidak bisa
dalam memulai suatu kegiatan penjualan secara setengah-setengah. Kegagalan berusaha
sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri.
Perhitungan-perhitungan yang matang sebaiknya dilakukan di awal memulai penjualan
karena sekali kita salah dalam perhitungan di awal maka yang terjadi adalah akan mengalami
kerugian.
Dalam membuat makanan ini juga dibutuhkan keterampilan dan kesabaran. Tidak hanya
itu, kita juga harus memperhatikan rasa dan kebersihan dari makanan yang kita buat serta
siapa saja sasarannya agar produk yang kita buat laku terjual.

5.2 saran
Agar pelaksanaan usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar, kami memiliki
beberapa saran antara lain:
1. Saling koordinasi antar anggota.
2. Pandai berkomunikasi dengan orang lain.
3. Tidak mudah berputus asa.
4. Mau mendengarkan kritik dan saran dari orang lain.
5. Mampu menghasilkan produk yang berkualitas.
6. Disiplin, tanggungjawab, kreatif, dan inovatif.
7. Mengutamakan kepuasan pelanggan.
8. Menjaga kebersihan lingkungan usaha dan kebersihan produk.

BAB VI
LAMPIRAN
6.1 Foto penjualan

Anda mungkin juga menyukai