Anda di halaman 1dari 42

ENDO

BAKTERI GAGAL
Drg. Arlina Nurhapsari.,SpKG
• Good apical seal
• No sensitivity to pressure
• No exudate
• No fistula
• No apical sensitivity
• No active inflammation
• Sufficient bone support around the root
• Sound tooth structure coronal to alveolar crest
• Absence of any fracture of root
• Tanda-tanda kegagalan endodontik terlihat jelas
• Apical seal dan obturasi yg buruk
• Peradangan aktif
• Adanya fistula
• Perkusi nyeri

• Jika retensi yg adekuat dapat di peroleh dari mahkota gigi asli


• Jika terdapat garis fraktur horizontal pada daerah korona gigi
• Bila ada tekanan kunyah yg menyimpang seperti tekanan lateral pada kasus
bruksism atau deep bite

1. Jaringan gigi yang tersisa


2. Komponen restoratif
• Pasak
• Inti
• Bahan sementasi

PASAK adalah bahan material kaku yang diletakkan di akar
gigi nonvital untuk retensi dari inti (core) dan menyalurkan
tekanan dari inti ke daerah akar

TEORI
TEORI DULU
SEKARANG

Setiap gigi pasca endo  harus Pasak melemahkan struktur gigi dan
dilakukan pasak karenadapat meningkatkan resiko fraktur akar 
menguatkan dan mendukung dilakukan bila memang struktur
gigi jaringan gigi tidak mencukupi untuk
restorasi akhir
• Perlindungan maksimal pada akar agar tidak terjadi fraktur akar
• Retensi maksimal untuk core dan crown
• Mudah pemasangan
• Less technique sensitive
• High strength and fatigue resistance
• Visible radiographically
• Biocompatible
• Esthetic
• Mudah didapat dan tidak mahal

• Semakin panjang pasak maka stress menurun
• Perbedaan distribusi tekanan dapat mencetuskan peningkatan stres
dan fraktur pada jaringan gigi
• Tensile
stress dari pasak disalukan ke gigi  tergantung dari
modulus elastisitas dari pasak
• Jika
pasak mempunyai modulus elastisitas lebih tinggi dari gigi,
maka stress akan terkonsentrasi dekat dengan ujung apikal dari
pasak  menyebabkan fraktur akar  pada pasak rigid
• Jika
pasak mempunyai modulus elastisitas sama dengan dentin ,
maka stress akan terkonsentrasi dekat dengan ujung koronal pasak
 menyebabkan kehilangan marginal seal  pada pasak nonrigid
• Retention and resistance form
• Preservation of tooth structure
• Ferrule effect
• Mode of failure
• Retrievability
Retensi (kemampuan
pasak menahan gaya
vertikal): Resistensi (kemampuan
• Post length pasak dan gigi menahan
• Post diameter gaya lateral dan rotasi):
• Post taper and design • Ferrule
• Luting agent • Rigidity
• Luting method • Post length
• Canal shape • Antirotational groove
• Position of the tooth in the
arch
Metal post (nonadhesive cementation):
• Panjang pasak harus sepanjang 2/3 panjang saluran akar
• Panjang pasak harus sepanjang dengan panjang mahkota anatomis
• Pasak harus didukung setengan panjang akar pada tulang alveolar yang
adekuat
Fiber post (adhesive cementation):
• panjang pasak maksimak 1/3 – ½ panjang saluran akar
• Panjang pasak harus sepanjang dengan panjang mahkota anatomis
• Panjang pasak sebaiknya sepanjang mungkin tanpa menganggu apikal
seal  meninggalkan 3-5mm guttap pada apikal
• Untuk mengurangi stress pada dentin, pasak seharusnya dipanjangkan
minimal 4 mm dari apikal ke bone crest
• Pasak pada molar tidak dipanjangkan lebih dari 7mm dari orifice ke apikal
 mencegah terjadinya perforasi pada saluran akar
Pasak terlalu panjang Gigi diekstraksi, terlihat
Pasak dikeluarkan
dan preparasi yang perforasi di bagian
dari saluran akar
tidak benar mesial

Cohen & Hargreaves (2006)


• A, Correct post length.
• B, The post is too short; the
consequences are
inadequate retention and
increased risk of root
fracture.
• C, These posts are too long,
jeopardizing the apical seal.
TIGA TEORI
Prognosis Ferrule effect

• Ferrule dari struktur gigi


asli lebih efektif daripada • Minimal 1,5 – 2 mm
ferrule buatan dari pasak ketinggian axial
inti diatas gingiva margin
• Tambah panjang ferrule  • Ketebalan 1 mm
prognosis lebih baik
Fungsi ferrule effect :

Meningkatkan resistensi fraktur


pada gigi dengan melingkupi
permukaan luar dan meredakan
tekanan yang terkonsentrasi di
daerah servikal

Ferrule yang adekuat  mencegah


tekanan lateral dari pasak dan gaya
ungkit dari crown saat digunakan
dalam pengunyahan
Gaya ungkit
Meningkatkan retensi dan resistensi
dari restorasi
• The greatest stress concentrations are found at the shoulder margin, particularly interproximally,
and at the apex. Dentin should be conserved in these areas if possible.
• Stresses are reduced as post length increases.
• Parallel-sided posts may distribute stress more evenly than do tapered posts, which may have a
wedging effect. However, parallel-sided posts heighten stresses at the apex.
• Sharp angles should be avoided because they heighten stresses during loading.
• High stress can be generated during insertion, particularly with smooth, parallel-sided posts that
have no vent for cement escape.
• Threaded posts can heighten stress concentrations during insertion and loading, but they have
been shown to distribute stress evenly if the posts are backed off a half-turn.
• The cement layer results in a more even stress distribution to the root with lower stress
concentrations.
• Glass fiber posts lead to lower stresses during in vitro testing, with less catastrophic failures:
Fractures may occur in posts rather than in the remaining tooth structure
1. Pengambilan material obturasi
2. Preparasi saluran pasak
3. Preparasi bagian mahkota gigi
4. Pembuatan inti Pasak
5. Sementasi pasak

(urutan no 2 dan 3 bisa dibalik)


Instrumen pengambilan gutta percha

Gates glidden drill Reamer peeso


Hedstrom file Hand plugger Endodontic Heat Source
CUSTOM DOWEL CORE

• Menggunakan peeso reamer sesuai dengan diameter yang disarankan


(lih tabel) sesuai Panjang kerja

PREFABRICATED POST

• Menggunakan precision drill sesuai diameter yang disarankan (lih tabel)


Panjang kerja pasak diukur dengan
cara :
• Panjang akar = panjang gigi – panjang sisa mahkota sebelum di preparasi

• Panjang kerja pasak = 2/3 x panjang akar.

• Penetapan reference point untuk panjang kerja pasak = panjang kerja


pasak + panjang sisa mahkota setelah di preparasi
Preparasi mahkota disesuaikan dengan sisa jaringan keras
yang masih sehat.
Kemudian dibuat kontra bevel (ferrule effect) disekeliling preparasi
(cavosurface) dengan bur diamond bentuk nyala api, dengan tujuan untuk
mencegah gigi yang dipegang supaya tidak fraktur, juga untuk ketepatan
pengepasan pasak, hubungan tepi inti dan struktur jaringan gigi yang tersisa
baik.
Pembuatan pasak dan
inti

Tanpa Pembuatan pola


pembuatan pola (custom- made post)

Pasak dan inti


Pola pasak dan
langsung
inti

Pasak dan inti Kombinasi pasak Metode tidak Metode langsung


langsung logam pabrik langsung
dan inti buatan
Langsung pada
Cetak fisiologis
mulut pasien

Model kerja
PEMBUATAN MODEL PASAK INTI (CUSTOM
DOWEL CORE)

1. Saluran akar dlapisi dengan vaseline

2. Cetak menggunakan pattern resin atau inlay wax  Cetakan harus sesuai

bentuk saluran akar tanpa ada porus atau bergelombang

3. Bagian inti dibentuk sesuai tonggak mahkota jaket


• panjang tonggak 2/3 panjang gigi
Bila pembuatan inti prefabricated post
• bagian proksimal menyudut 6° yang dilakukan hanya no 3 dengan
material lain
• bagian kontra bevel tertutup wax
4. Setelah model malam baik, maka model tsb ditanam dlm mofel dan dicor
dengan logam

5. Pengepasan inti pasak tuang dan sementasi

6. Pencetakan inti pasak tuang untuk pembuatan mahkota jaket


• Menggunakan hydrocolloid irreversible atau bahan cetak elastomer.

• Setelah pencetakan selesai dan dilepas. Kemudian diisi dengan gips.

7. Dikirim ke laboratorium untuk pembuatan mahkota jaket dengan warna


harus sesuai gigi asli.

Anda mungkin juga menyukai