BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang Landasan Fisiolofis.
2. Menjelaskan tentang Landasan Religius.
3. Menjelaskan tentang Landasan Psikologi.
4. Menjelaskan tentang Landasan Sosial Budaya.
5. Menjelaskan tentang Landasan Ilmiah dan Teknologi.
6. Menjelaskan tentang Landasan Pedagogis.
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dalam bidang
psikologis perlu dikuasai, yaitu tentang:
a. Motif dan motivasi
Motif adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dengan
demikian suatu tingkah laku yang didasarkan pada motif tertentu tidaklah bersifat
sembarang atau acak, melainkan mengandung isi atau tema sesuai dengan motif yang
mendasarinya. Motivasi erat sekali hubungannya dengan perhatian.
b. Pembawaan dan lingkungan
Pembawaan dan lingkungan masing-masing individu tidaklah sama. Ada
pembawaan yang tinggi, sedang, kurang, dan bahkan kurang sekali. Demikian juga
dengan lingkingan, ada individu yang lingkungannya sanat baik, ada pula yang sedang-
sedang saja dan pula yang lingkungannya berkurangan. Keadaan yang ideal adalah
apabila seseorang memiliki sekaligus pembawaan dan lingkungan yang bagus.
c. Perkembangan individu
Dalam perkembangan individu konselor harus memahami secara terpadu kondisi
berbagai aspek perkembangan individu pada saat pelayanan bimbingan dan konseling
yang diberikan, juga harus dapat melihat arah perkembangan individu itu dimasa
depannya.
d. Belajar, Balikan dan Penguatan
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia
belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan
mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan
mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk
menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri
individu. Penguasaan yang baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang
baru itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun
psikomotor/keterampilan. Untuk terjadinya proses belajar diperlukan prasyarat
belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan atau pun
hasil belajar sebelumnya.
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar terdapat beberapa
teori belajar yang bisa dijadikan rujukan, diantaranya adalah : (1) Teori Belajar
Behaviorisme; (2) Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3)
Teori Belajar Gestalt. Dewasa ini mulai berkembang teori belajar alternatif
konstruktivisme.
e. Kepribadian
Abin Syamsuddin, 2003 (dalam artikel Akhmad Sudrajat, 2008) mengemukakan
tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup:
a. Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya
dalam memegang pendirian atau pendapat.
b. Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap
rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
c. Sikap sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
d. Stabilitas emosi, yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari
lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, sedih, atau putus asa.
e. Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau
perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan,
atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
f. Sosiabilitas, yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.
Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain.
Upaya konselor dalam landasan ini adalah adanya perubahan tingkah laku klien, baik
dalam mengatasi masalahnya ataupun tujuan yang ingin dicapainya dengan
pemahaman tingkah laku yang jadi sasaran pelayanan memiliki latar belakang yang
berbeda. Konselor harus bisa memahami tingkah laku individu, motif dan motifasi,
pembawaan dan lingkungan, perkembangan individu, belajar, balikan dan penguatan
serta keprbadiannya.
2. Manusia dapat belajar mengatasi masalah, merupakan salah satu definisi tentang...
a. Hakekat manusia
b. Tujuan manusia
c. Tugas kehidupan
d. Pembawaan
e. Pengembangan
3. Pengaturan diri, merupakan bagian dari pemikiran filosofis yang selalu terkait dalam
pelayanan bimbingan dan konseling yaitu...
a. Hakekat manusiaa
b. Tujuan kehidupan
c. Tugas kehidupan
d. Pembawaan
e. Pengembangan
4. Salah satu hal pokok yang harus ditekankan tentang landasan religius bagi layanan
bimbingan dan konseling adalah...
a. Berusaha terus menerus perkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri]
b. Membawa mental fisik tertentu
c. Memahami kepribadian klien
d. Keyakinan manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk tuhan
e. Menjadi potensi diri yang lebih baik
6. Dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku adalah pengertian dari...
a. Motif
b. Motifasi
c. Pembawaan
d. Kepribadian
e. Penguatan
7. Dibawah ini merupakan salah satu fungsi dari objek kajian bimbingan dan konseling
adalah...
a. Peranan pendidikan
b. Pengetahuan
c. belajaran
d. pengajaran
e. pemahaman
8. Undang-undang yang menetapkan pengertian pendidikan sebagai usaha sadar untuk
menyiapka peserta didi kmelalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan
bagi peranannya dimasa yang akan datang adalah...
a. Undang-Undang no.2 tahun 1989
b. Undang-Undang no.2 tahun 1998
c. Undang-Undang no.2 tahun 1898
d. Undang-Undang no.2 tahun 1878
e. Undang-Undang no.2 tahun 1978
10. Setiap anak sejak lahir harus memenuhi tidak hanya tuntutan biologisnya, tetapi
tuntutan budaya ditempat ia hidup, tuntutan budaya menghendaki agar ia
mengembangkan tingkah lakunya sehingga sesuai dengan pola-pola yang dapat
diterima dalam budaya tersebut.pendapat ini dikemukakan oleh...
a. Adler (1954)
b. Jung (1958)
c. McDaniel (1956)
d. Prayitno (1987)
e. Jones (1951)
Essay
1. Sebutkan ciri-ciri hidup sehat sepanjang hayat dalam lima kategori tuhas kehidupan !
2. Jelaskan tiga hal pokok yang perlu ditekankan pada landasan religius layanan
bimbingan dan konseling !
3. Jelaskan secara sederhana yang batasan tentang tingkah laku !
4. Apakah yang dimaksud dengan motif ?
5. Sebutkan ciri yang menandai berlangsungnya tiga upaya pada proses pendidikan !
KUNCI JAWABAN
Tes Formatif
1. C
2. A
3. C
4. D
5. B
6. A
7. E
8. A
9. C
10. C
Essay
1. Ciri-ciri hidup sehat sepanjang hayat dalam lima ketegori tugas kehidupan, yaitu:
a) Tugas kehidupan 1 : Spiritualitas
Agama sebagai sumber inti bagi hidup sehat. Agama sebgai sumber moral, etika, dan
aturan-aturan formal berfungsi untuk melindungi dan melestarikan kebenaran dan
kesucian hidup manusia. Pada dasarnya agama memang mencari kedamaian,
mengharapkan bimbingan diri dan mengadakan kontak dengan kekuatan yang
menguasai alam semesta melalui sembahyang, meditasi, dzikir, dan upacara
keagamaan lainnya.
b) Tugas kehidupan 2 : Pengaturan Diri
Seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada dirinya terdapat sejumlah ciri,
termasuk rasa diri berguna, pengendalian diir, pandangan realistik, spontanitas dan
kepekaa emosional, kemampuan rekayasa intelektual, pemecahan masalah, dan
kreatifitas, kemmapuan berhumor, kebugaran jasmani, dan kebiasaan hidup sehat.
Dengan demikian, seseorang akan mampu mengkoordinasikan hidupnya dengan pola
tingkah laku yang bertujuan, tidak sekedar acak ataupun seadanya, melalui
pengarahan, pengendalian, dan pengelolaan diri sendiri demi peningkatan dirinya
seusai dnegna norma-norma yang berlaku dimasyarakat luas.
c) Tugas kehidupan 3 : Bekerja
Dengan bekerja, seseorang akan memperoleh keuntungan ekonomis (termausk sumber
keuangan untuk memenuhi kebutuhan sendiri sehari-hari untuk mengejar sukses yang
lebih tinggi dan untuk modal bagi pemanfaatan penggunaan waktu senggang, rekreasi,
dan pemeliharaan kesehatan), keuntungan psikologis (menimbulkan rasa percaya diri
pengendalian, dan perwujudan diri, merasa berguna), dan keuntungan sosial )
merupakan tempat bertemu dengan ornag lain yang memiliki status dan pershabatan).
d) Tugas kehidupan 4 : Persahabatan
Persahabatan merupakan hubungan sosial, baik anatar individu maupun dalam
masyarakat secara lebih luas, yang tidak melibatkan unsur-unsur perkawinan dan
keterikatan ekonomis.
e) Tugas kehidupan 5 : Cinta
Dengan cinta hubungan seseorang dengan orang lain cenderung menjadi amat intim,
saling mempercayai, saling terbuka, saling bekerjasama, dan saling memberikan
komitmen yang kuat. Penelitian flaganan (1978) mengungkapkan bahwa pasangan
hidup (suami istri), anak dan teman-teman merupakan tiga pilar paling utama bagi
keseluruhan penciptaan kebahagiaan manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
Perkawinan dan persahabatan secara signifikan menyumbang pada kebahagiaan
hidup.
2. Pada landasan religius layanan bimbingan dan konseling perlu ditekankan tiga hal
pokok, yaitu :
a) Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk Tuhan
b) Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan kearah
dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama
c) Upaya untuk memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal
suasana dan perangkat budaya ( termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi ) serta
kemasyarakatan yang sesuai dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu
perkembangan dan pemecahan masalah individu.
3. Secara sederhana dapat diberi batasan bahwa tingkah laku adalah gerak hidup
individu yang dapat dirumuskan dalam bentuk kata kerja
4. Motif adalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.
5. Ciri yang menandai berlangsungnya tiga upaya pada proses pendidikan, yaitu:
a) peserta didik yang terlihat didalamnya menjalani proses belajar
b) kegiatan tersebut bersifat normative
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Landasan bimbingan dan konseling ada enam landasan, yaitu landasan filisofis,
landasan religious, landasan psikologis, landasan social budaya, landasan ilmiah dan
teknologi, landasan pendagogi.
Landasan filosofis mengemukakan bahwa konselor harus bukerja secara cermat,
bijaksana, dan terkait dengan hakikat manusia dan tujuan hidup manusia. Landasan
religius mengajarkan bahwa bimbingan dan konseling harus berlandasan agama,
landasan psikologis memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu, landasan
social budaya adalah bimbingan kepada seluruh rakyat Indonesia dengan kebhinekaan
budayanya, landasan ilmiah dan teknologi membicarakan tentang sifat keilmuan
bimbingan dan konseling. Landasan pedagogis mengemukakan bahwa pendidikan
dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.
Bimbingan konseling adalah bentuk kegiatan pendidikan, proses bimbingan
konseling adalah proses pendidikan yang menekankan kegiatan belajar mengajar dan
sifat normatif.
B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut, saran yang dapat saya berikan adalah perlunya
pemahaman yang lebih mendalam terhadap landasan-landasan bimbingan dan
konseling.
DAFTAR
PUSTAKA
Choinul
Anam,
(1986),
Psikologi Anak Luar Biasa, Yogyakarta: BPI.
Depdikbud, (1996), Pedoman Bimbingan dan Penyulihan di SD, Jakarta, Depdikbud.
Elizabeth B. Hurlock, (1978), Perkembangan Anak, Jakarta, Erlangga.
Gerald Cory, (1988), Konseling dan Psikotropi, Bandung: Erisco.
Hendyat Soetopo, (1983), Keunikan Intelegensi Manusia, Surabaya: Printing Surabaya.
HM. Arifin, (1979), Bimbingan Penyulihan Agama, Jakarta, Bulan Bintang.
Kojat Sudiatmaja, (2007), Buku Ajar Bimbingan di SD, Bandar Lampung: FKIP Unila.
, (2008), Buku Ajar Perkembangan Belajar Peserta Didik, Bandar Lampung: FKIP
Unila.
M.D, Dahlan, (1985), Beberapa Pendekatan dalam Konseling, Bandung: Diponegoro.
, (1987), Keterampilan Konseling, Bandung: Diponegoro.
Muhamad Surya, (1988), Dasar-dasar Penyuluhan, Jakarta: Depdikbud.
Mulyono, (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Depdikbud.
Oemar Hamlik, (2005), Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito.
Prayitno, (1987), Profesional Konseling dan Pendidikan Konselor, Jakarta: Depdikbud.
Rachman Natawijaya, (1979), Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: Depdikbud.
Rocman Natawidjaja, (1987), Penyuluhan Kelompok 1, Bandung: Diponegoro.
Rosjidan, (1994), Pendekatan-pendekatan Modern dalam Konseling, Malang: FKIP.
Diposting oleh Edufriends di 06.14
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Edufriends
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
▼ 2015 (1)
o ▼ Maret (1)
Landasan Bimbingan Konseling