NPM : 110120200525
A. Latar Belakang
yang tersedia.
persaingan yang makin tinggi pada masa yang akan datang menuntut
diakses dan dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat. Oleh sebab itu,
iklim investasi yang baik dalam berbagai sektor terutama pada sektor
akan dipangkas menjadi tinggal 49% saja. Aturan tersebut sudah ada
dalam draf final Daftar Negatif Investasi (DNI) yang disusun oleh
praktek monopoli.
B. Identifikasi Masalah
sehat?
C. Kerangka Pemikiran
a) ada dua pihak atau lebih yang terlibat dalam upaya saling
mengungguli;
sama.
hubungan antara dua pihak atau lebih dalam upaya untuk saling
Arie Siswanto, Hukum Persaingan Usaha, Ghalia Indonesia, Jakarta 2004, hlm.
1
14.
pilihan-pilihan produk dan jasa dalam harga yang lebih rendah. 2 Oleh
itu merupakan conditio sine qua non atau syarat mutlak bagi
barang atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau
2
Munir Fuady, Hukum Anti Monopoli: Menyongsong Era Persaingan Sehat, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm. 2.
3
Susanti Adi Nugroho, Hukum Persaingan Usaha Di Indonesia, Kencana, Jakarta,
2012,hlm. 3.
4
Ningrum Natasya Sirait, Asosiasi & Persaingan Usaha Tidak Sehat, Pustaka
Bangsa Press, Medan, 2003, hlm. 41.
5
Munir Fuady, Op.Cit., hlm. 5.
“Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar para
pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya yang
dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan hukum
yang berlaku.”
kategori yaitu :6
Usaha Tidak Sehat secara tegas telah ditetapkan dalam Pasal 2 yang
umum. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 33
6
Suharsil dan Mohammad Taufik Makarao, Hukum Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha TIdak Sehat di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010, hlm. 52-56.
Undang-Undang Dasar 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945) yang
kesejahteraan rakyat;
7
Johny Ibrahim, Hukum Persaingan Usaha: Filosofi, Teori dan Implikasi
Penerapannya di Indonesia, Bayu Media, Malang, 2009, hlm. 9.
yaitu: Monopoli, Monopsoni, Penguasaan Pasar, Jual Rugi
berupa barang dan/ atau jasa sejenis dan dipasarkan melalui pasar
8
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis, Anti Monopoli, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm. 38
1) Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha
terafiliasi.
36 tertulis :
9
Andi Fahmi Lubis, Hukum Persaingan Usaha Antara Teks dan Konteks, GTZ
GmbH, Jakarta, 2008, hlm. 55.
10
Arie Siswanto, Op.Cit., hlm. 66.
11
Rezmia Febrina, “Dampak Kegiatan Jual Rugi (Predatory Pricing) Yang
Dilakukan Pelaku Usaha Dalam Perspektif Persaingan Usaha”, Jurnal Selat, Volume 4,
Nomor 2, Mei 2017, hlm. 235.
mengandung satu kelemahan, dan mungkin merupakan kelemahan
rasional.12
12
Ibid.
13
A.M. Tri Anggraini, “Penerapan Pendekatan Rule of Reason dan Per Se Illegal
Dalam Hukum Persaingan”, Jurnal Hukum Bisnis, Volume 24, Nomor 2, Tahun 2005,
hlm. 6.
14
Lewinda Oletta Sidabutar, “Pendekatan “Per Se Illegal” Dan “Rule Of Reason”
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat”, Jurnal Rechtsvinding Online, 3 April 2020.
pemasaran barang dan/atau jasa atau membuat perjanjian oligopoli
tersebut.