Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


“4Pembinaan merupakan proses, cara, atau perbuatan membina atau membangun
dari sesuatu dan 4dalam kondisi tertentu menjadi suatu keadaan yang lebih baik dari
sebelumnya yang mengarah kepada 4adanya peningkatan, perbaikan, pembaharuan
maupun penyempurnaan.1 Pembinaan 4Pegawai Negeri Sipil adalah proses membina,
membangun, meningkatkan, 4mengembangkan Pegawai Negeri Sipil dengan berbagai
macam cara, misalnya peningkatan 4dan pengembangan pengetahuan dan keterampilan
yang dilakukan melalui pendidikan dan4 pelatihan baik 4di lingkungan maupun di luar
lingkungan Pegawai Negeri 4Sipil.2”
”Pegawai Negeri 4Sipil sebagai unsur utama sumber daya manusia 4aparatur
negara mempunyai peranan 4yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan4
pemerintahan dan pembangunan. Sosok Pegawai 4Negeri Sipil yang mampu
memainkan 4peranan tersebut adalah Pegawai Negeri 4Sipil yang mempunyai
kompetensi yang 4diindikasikan dari sikap disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta
sikap dan 4perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara,
4bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung 4jawabnya sebagai
4pelayan publik serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan 4bangsa.3 ” ”
Tujuan pembinaan disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah:4
“1. Membentuk sosok pegawai yang memiliki sikap ketaatan/kepatuhan pada
segala peraturan dan kebijakan berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis;
2. Membentuk pegawai yang memiliki pemahaman yang baik terhadap aturan
perilaku, norma dan nilai organisasi, sehingga dapat menumbuhkan
pemahaman dan kesadaran yang dalam tentang pentingnya disiplin pegawai;
3. Membentuk pribadi-pribadi pegawai yang memiliki perilaku positif yang
menunjukkan kesungguhan hati dalam menaati aturan;
4. Membentuk pegawai agar dapat melaksanakan tugas/pekerjaan dengan sebaik-
baiknya, dan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat
yang dilayani sesuai dengan bidang tugas/pekerjaannya.”
1
Harsono, Sistem Administrasi Kepegawaian, (Bandung: Fokusmedia, 2011), hlm. 122.
2
Ibid, hlm. 123.
3
Mohammad Rafik, “Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Lingkungan Kantor
Kejaksaan Negeri Palu Sulawesi Tengah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010”, Jurnal
Ilmu Hukum Legal Opinion, Edisi 2, Volume 4 (2016), hlm. 6.
4
Herman, “Pengembangan Model Pembinaan Disiplin Yang Efektif Terhadap Kinerja Pegawai Negeri
Sipil”, Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS, hlm. 91.
” Pembinaan 44 merupakan 4proses, 4cara, 4atau 4perbuatan 4membina 4atau
4membangun 4dari 4sesuatu 4dan 4dalam 4kondisi 4tertentu 4menjadi 4suatu 4keadaan 4yang
4lebih 4baik 4dari 4sebelumnya 4yang 4mengarah 4kepada 4adanya 4peningkatan, 4perbaikan,
4pembaharuan 4maupun 4penyempurnaan.5 4Pembinaan 4Pegawai 4Negeri 4Sipil 4adalah
4proses 4membina, 4membangun, 4meningkatkan, 4mengembangkan 4Pegawai 4Negeri
4Sipil 4dengan 4berbagai 4macam 4cara, 4misalnya 4peningkatan 4dan 4pengembangan
4pengetahuan 4dan 4keterampilan 4yang 4dilakukan 4melalui 4pendidikan 4dan 4pelatihan
4baik 4di 4lingkungan 4maupun 4di 4luar 4lingkungan 4Pegawai 4Negeri 4Sipil.6”

”Pegawai 4Negeri 4Sipil 4sebagai 4unsur 4utama 4sumber 4daya 4manusia 4aparatur
4negara 4mempunyai 4peranan yang 4menentukan 4keberhasilan 4penyelenggaraan
4pemerintahan 4dan 4pembangunan. 4Sosok 4Pegawai 4Negeri 4Sipil 4yang 4mampu
4memainkan 4peranan 4tersebut 4adalah 4Pegawai 4Negeri 4Sipil 4yang 4mempunyai
4kompetensi 4yang 4diindikasikan 4dari 4sikap 4disiplin 4yang 4tinggi, 4kinerja 4yang 4baik
4serta 4sikap 4dan 4perilakunya 4yang 4penuh 4dengan 4kesetiaan 4dan 4ketaatan 4kepada
4negara, 4bermoral 4dan 4bermental 4baik, 4profesional, 4sadar 4akan 4tanggung 4jawabnya
4sebagai 4pelayan 4publik 4serta 4mampu 4menjadi 4perekat 4persatuan 4dan 4kesatuan
bangsa.7

5
Harsono, Sistem Administrasi Kepegawaian, (Bandung: Fokusmedia, 2011), hlm. 122.
6
Ibid, hlm. 123.
7
Mohammad Rafik, “Pelaksanaan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Lingkungan Kantor
Kejaksaan Negeri Palu Sulawesi Tengah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010”, Jurnal
Ilmu Hukum Legal Opinion, Edisi 2, Volume 4 (2016), hlm. 6.

Anda mungkin juga menyukai