NAMA
NPM
A. Latar Belakang
1
Basuki Antariksa, Konsep “Indonesia Kreatif” : Tinjauan Awal Mengenai
Peluang dan Tantangannya Bagi Pembangunan Indonesia, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:
2012 diakses melalui http://parekraf/go/id/userfiles/file/Zona%20Kreatif.pdf pada 11
Januari 2018.
1
2
banyak inovasi baru dalam berkarya, Hak Cipta lahir dari hasil karya
disamping pula terkandung suatu hak moral yaitu suatu hak yang
melekat pada diri si pencipta atau pelaku dan tidak dapat dihilangkan
atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak
arsitektur.
kualifikasi tertentu, hukum hak cipta diatur oleh The 1988 Act yang
kondisi politik, sosial, ekonomi dan budaya yang tengah terjadi. Saat
8
Copyright, Designs and Patents Act 1988.
5
kian marak bermunculan. Di dalam skema saat ini para pelaku kreatif
desain industri.
sesuai dengan politik, budaya dan lanskap teknologi saat ini. Yang
9
Simon Roodhouse, The Creative Industries: Definitions, Quantification and
Practice, London: University of the Arts, 2006, hlm. 18.
6
total nilai GDP yang hampir mencapai sembilan puluh ribu euro. Atas
budaya dan teknologi, sumber daya yang memadai serta daya saing
empat hingga lima kali lipat dari rata-rata Negara Uni Eropa. 10 Hal ini
market eropa sebagai contoh dalam hal industri fashion sering kita
jumpai dimana brand ternama dibuat rata-rata di Negara ini. Hal ini
pendidikan yang tinggi, serta proporsi tenaga kerja yang lebih besar
10
Terry Flew. Creative Industries After The First Decade of Debate, The
Information Society, 2010, hlm. 2.
7
dan tempat belanja dan perdagangan. Sejak saat itu hingga sekarang
panjang agar diakui sebagai kota kreatif akhirnya memiliki hasil yang
Kota Kreatif di Yokohama, Jepang, pada akhir Juli 2007. Hal ini dapat
aktor yang kuat dan kreatif, dan berkontribusi dalam pendapatan yang
desain, dan musik telah menjadi industri yang berkembang pesat yang
11
Simatupang, T. M., dkk. Analisis Kebijakan Industri Kreatif di Kota. Jurnal
Managemen Teknologi, 2008, hlm. 10–23.
8
industri kreatif, pekerja kreatif tidak hanya dari dunia seni melainkan
juga dari dunia sains dan teknologi, namun pada pembahasan kali ini
Dalam skripsi ini penulis berfokus pada pattern maker, textile designer
biasa kita jumpai yakni batik. Jika kita berbicara mengenai batik dilihat
batik yang dipakai untuk kebutuhan toga kelulusan Unpad yakni batik
pesat di industri ini, kian marak pula terjadi kasus pemalsuan dan
yang bersangkutan.
Dengan Desain Dan Hak Cipta Kain Batik Pada Toga UNPAD
Cipta”
B. Identifikasi Masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut :
usaha.
Industri.
D. Kegunaan Penelitian
Industri
memiliki hak yang dilindungi oleh UUHC 2014 & UUDI 2000,
secara sehat.
E. Kerangka Pemikiran
12
Ibrahim R, Prospek BUMN dan Kepentingan Umum, Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 1997, hlm. 10.
14
Kreasi tersebut dapat juga termasuk dalam karya seni terapan yang
budaya.
dan menghargai hasil karya serta dapat memberikan rasa aman bagi
desain industri, rahasia dagang, desain tata letak sirkuit terpadu, dan
Batik pada toga Unpad di dalam skripsi ini, maka Hak Cipta dan Hak
tersebut. Atas hal ini, orang lain tidak boleh mengakui ciptaan atau
13
Sudaryat, dkk. HAKI Memahami Prinsip Dasar, Cakupan, dan Undang Undang
yang berlaku, Oase Media, 2010, hlm. 13.
17
Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang dimana merupakan hak yang
melekat secara abadi pada diri pencipta. Timbulnya hak atas hak
dan pribadi”
18
2014 adalah:
bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang dapat dilindungi oleh
tercantum dalam Bab XVII Pasal 112 sampai dengan Pasal 120
pidana penjara dan denda paling banyak sebesar empat miliar rupiah.
Namun disamping itu, pelanggaran atas hak cipta bukan saja memiliki
(1) UU Hak Cipta, terdapatnya ruang bagi para pihak yang merasa
setiap orang yang dengan sengaja, tanpa hak dan tanpa persetujuan
penghasilannya.
unsur pokok dari sebuah kreatifitas, Menurut teori Industri Kreatif dari
dalam pemenuhan estetis fungsi dari hasil seni rupa terapan ialah
suatu hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan manusia dan paling
ranah industri. Atas hal ini maka perlindungannya tidak cukup hanya
tersebut yang dapat diwujudkan dalam pola dua dimensi atau tiga
perlindungan atas hak eksklusif yang terdiri dari hak ekonomi dan hak
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
apakah sesuatu itu baik atau tidak, dan benar atau tidak menurut
2. Spesifikasi Penelitian
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2009, hlm. 2.
19
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986,
hlm. 52.
26
permasalahan di atas.
3. Tahap Penelitian
adalah dengan :
a. Penelitian Kepustakaan
b) Peraturan Perundang-undangan:
20
Mukti Fajar, dkk. Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 157.
27
Hak Cipta
Desain Industri
Property Rights )
akan diteliti.
21
Sri Mamudji, Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Depok: Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, 2005, hlm. 31.
28
hukum.22
6. Lokasi Penelitian
22
Dharminto, Metode Penelitian dan Penelitian Sampel, dalam
“eprints.undip.ac.id” pada 3 Mei 2018.
29
Bandung.
Bandung.
G. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab dan tiap
bab dibagi dalam beberapa sub bab. Adapun gambaran umum setiap
BAB I: PENDAHULUAN
penulisan
30
BIDANG FASHION
Dalam bab ini dikemukakan Tinjauan Umum Karya Batik dan Kasus
BAB V: PENUTUP
Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan dan saran dari hasil
masalah dan tujuan penelitian. Walaupun bab ini merupakan bab yang
1. Buku
Prof. Ahmad Zen Umar Purba, HAKI pasca TRIPs, Bandung: Alumni,
2015.
Terry Flew. Creative Industries After The First Decade of Debate, The
Information Society, 2010.
2. Peraturan Perundang-undangan
32
33
3. Sumber Lain
Asuransi
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Kerangaka Pemikiran
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan
34
35
1. Pengertian Cipta
4. Public Domain
3. Seni Terapan
1. Kesimpulan
2. Saran