Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 7

-HUKUM KEKAYAAN INTELEKTUAL-

Hak Cipta
Disusun oleh:
 Miftahul Huda 2008202046
 Sefilla Al Maida 2008202050
 Dea Amelia 2008202055
 Chaerul Iman 2008202060
Sejarah Hak Cipta
Secara umum sejarah kelahiran hak cipta dianggap bermula di Inggris pada awal abad ke-17 dan di Prancis pada akhir abad ke-17.
Alasan mengenai sejarah kelahiran hak cipta dimulai di Inggris dan Prancis adalah karena Inggris dan Prancis dianggap mewakili
dua rezim sistem hukum yang berlaku di dunia pada saat ini. Kedua sistem hukum yang berbeda tersebut juga telah melahirkan
konsep economi right dan moral right dalam hak cipta.

Pada awalnya sejarah hak cipta di Inggris dilahirkan di atas fondasi praktik bisnis percetakan dan penerbitan buku yang sangat
monopolistik dan kapitalistik yang mengabaikan hak personal si pencipta atas ciptaannya, namun seiring dengan
perkembangannya mengalami perubahan yang mana pada awalnya hanya untuk kepentingan bisnis bagi kerajaan Inggris
kemuadian berubah jadi sempurna dengan pengakuan atas pencipta diwujudkan dalam bentuk pemberian royalty yang bersifat
ekonomi dan juga atas landasan pemikiran jhon lucke pada saat itu. Kemudian lahirnya konsep moral right pada awalnya
berkembang di Prancis hampir sama seperti di Inggris, namun di Prancis hak cipta dikenal dengan konsep droit d’auteur atau hak
cipta di Prancis berbeda dengan konsep copyright di Inggris. Konsep droit d’auteur menempatkan suatu ciptaan sebagai de I’esprit
atau a work of mind yang merupakan hasil dari intelektual manusia. Oleh karena itu, suatu ciptaan tidak terpisahkan dari
personality pencipta dan hak ini akan melekat selamanya dengan pencipta meskipun ciptaan tersebut dialihkan kepemilikan pada
pihak lain. Berdasarkan konsep droit d’auteur yang juga mengilhami lahirnya konsep hak moral (moral right) dari pencipta yang
tidak dikenal di Negara-negara common law dan juga hasil pemikiran George Hegel yang pada saat itu di Prancis yang
berpendirian bahwa identitas diri (self identity) manusia terpancar dari karya atau ciptaannya.
Pengaturan Hak Cipta
di Indonesia Don't
f orget
Hak cipta di Indonesia merupakan perwujudan dari teori perkembangan hukum yang mengikuti
perkembangan zaman. Pengaturannya berubah ketika muncul penemuan-penemuan baru dalam ...
menghasilkan suatu ciptaan. Bukan hanya berupa ciptaan yang dapat disentuh secara fisik, tetapi juga
ciptaan yang hanya bisa didengar maupun dilihat saja. Sehingga ciptaan bukan lagi berupa
konvensional tetapi juga digital. Sistem hukum Eropa Kontinental sangat terasa pada sistem hukum
yang diberlakukan Belanda. Sama seperti Belanda yang hukumnya ditransplantasi dari hukum Prancis,
dan hukum itu dapat diberlakukan dan diterima oleh masyarakat Belanda, maka di Indonesia hukum
perdata dan hukum dagangnya ditransplantasi dari hukum Belanda.52 Setelah Indonesia merdeka
hukum Belanda masih diterapkan selama belum ada hukum baru sesuai Pasal 2 Aturan Peralihan
Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Hak Cipta yang pertama kali dilahirkan di Indonesia
untuk menggantikan Auteurswet 1912 Staatbald Nomor 600 peninggalan kolonial Belanda adalah
Undang-Undang Hak Cipta Nomor 6 Tahun 1982.55 Pengesahan UU Hak Cipta 1982 dimaksudkan
untuk melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, sastra serta
mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa.56 UU tersebut diamandemen pada tahun
1987 karena berbagai alasan diantaranya banyaknya pelanggaran terhadap hak cipta itu sendiri
kemudian disahkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta.
Konvensi Internasional Hak Cipta

Konvensi Roma
Konvensi Berner
01 persetujuan
internasional mengenai hak
02 1962
memajukan perlindungan hak cipta di
seluruh dunia, khususnya perlindungan
cipta.
hukum internasional terhadap mereka
yang mempunyai hak-hak yang
Universal Copyright dikelompok dengan nama hak-hak
yang berkaitan.
03 Convention (UCC)
mengenai karya dari orang-orang
yang tanpa kewarganegaraan dan
orang-orang pelarian.
Ruang Lingkup Hak Cipta
Ilmu
Pengetahua Sastra
n

Seni
Dasar Hak Cipta

Pasal 1 ayat Pasal 1 ayat Pasal 1 ayar


(1) UUHC (2) UUHC (3) UUHC
Pencipta, Ciptaan dalam
Hak Cipta

Pencipta Ciptaan
Pencipta adalah seorang atau Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di
beberapa orang yang secara sendiri- bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sendiri atau bersama-sama sastra yang dihasilkan atas inspirasi,
menghasilkan suatu ciptaan yang kemampuan, pikiran, imajinasi,
bersifat khas dan pribadi. kecekatan, keterampilan, atau keahlian
yang diekspresikan dalam bentuk nyata.
Subyek Hak
● Subjek hak cipta Di dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta terdapat subjek Hak

Cipta Cipta, yaitu Pencipta dan Pemegang


Hak Cipta.
Hak-Hak Pencipta

Hak Moral Hak Ekonomi


Lingkup Perlindungan Hak Cipta
Dalam Undang-Undang Hak Cipta telah dinyatakan terkait dengan ruang lingkup hak cipta, bahwa ciptaan yang dilindungi adalah
ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak
dianggap sebagai pelanggaran hak cipta:

● Penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan,
penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta;

● Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apapun atau proses yang serupa
oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-
mata untuk keperluan aktivitasnya;

● Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yang dilakukan semata-mata untuk
digunakan sendiri.
Pemegang
Hak Cipta
Pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, pihak yang
menerima hak tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang menerima
lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara sah.

Pewaris Hak
Cipta
● Ahli waris dalam pewarisan hak cipta adalah guna menjaga dan
melestarikan hasil karya cipta dari si pencipta ketika ia telah meninggal
dunia.
Prosedur perolehan Hak
dan pengelolaan Hak Don't
f orget
Pelaksanaan administrasi pencatatan ciptaan dan pendaftaran merek dilaksanakan oleh Pemerintah dalam hal ini
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Masalah administrasi
hak kekayaan intelektual menyangkut aspek hak-hak yang berkaitan dengan tata caradan penatausahaan hak kekayaan ...
intelektual oleh pemerintah. Kewenangannya diberikan oleh undang-undang berupa penetapan, pelayanan kepada
masyarakat, penyelenggaraan pekerjaan, dan kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan pengelolaan hak
kekayaan intelektual sebagai pelayanan publik atau penyelenggaraan administrasi (administrator
) yang melayani (service) dan menangani (handling) orang-orang perorangan (individu) beserta kasus-kasus hak
kekayaan intelektual secara kasuistis.

Upaya tersebut juga harus ditunjang dengan langkah-langkah pendukung lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Inventarisasi karya tradisional yang dapat dilindungi oleh hak kekayaan intelektual
2) Pencegahan pencurian karya lokal (traditional knowledge) yang umumnya masuk kategori paten sederhana dan
penemuan-penemuan baru.
3) Pembentukan dan pemberdayaan lembaga yang mengelola hak kekayaan intelektual di daerah.
4) Meningkatkan insentif bagi pihak-pihak yangmenghasilkan karya kreatif dan inovatif yangdapat dilindungi hak
kekayaan intelektual, baikdari kalangan pemerintah maupun swasta.
5) Terus menerus meningkatkan pemahaman dankesadaran hukum hak kekayaan intelektual padaaparat hukum dan
masyarakat.
Penyelesaian hukum, pelanggaran dan
sanksi hak cipta
Suatu perbuatan dapat dikatakan sebagai pelanggaran hak cipta apabila perbuatan tersebut melanggar hak khusus dari pencipta
atau pemegang hak cipta.

Sanksi pidana terhadap pelanggaran hak cipta yang diatur dalam UU hak cipta adalah:

Dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan diancam hukuman pidana penjara paling lama
tujuh tahun atau denda maksimal Rp 5 miliar rupiah.
Dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mendengarkan, atau menjual kepada umum ciptaan hasil pelanggaran hak cipta
diancam hukuman pidana penjara paling lama lima tahun atau denda maksimal Rp 500 juta rupiah.
Memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer diancam hukuman pidana penjara paling lama
lima tahun atau denda maksimal Rp 500 juta rupiah.
Our team

Miftahul HudaSefilla Al Maida Dea Amelia Chaerul Iman


Thank You

Anda mungkin juga menyukai