Anda di halaman 1dari 25

I.

Pendahuluan
1.1. Pengertian HKI dan Substansi yang dilindungi HKI

• Terminologi:
- Intellectual property rights
- Hak kekayaan intelektual atau HKI (Istilah yang digunakan dalam Keputusan
Presiden Nomor 177 Tahun 2000 Ditjen HAKI berubah menjadi Ditjen HKI”, SK
Menteri Hukum dan Perundangan-undangan No. M.03.PR.07.10 Tahun 2000 dan
Surat Persetujuan MENPAN, Nomor 24/M/PAN/I/2000)
- Hak Atas kekayaan intellektual atau HAKI (Istilah yang digunakan dalam
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144 Tahun 1998 tanggal 15
September 1998)
- Hak Milik Intelektual
- Hak Atas Kepemilikan Intelektual
Pengertian HKI
* Sri Rejeki Hartono
HKI adalah hak yang memiliki karakteristik khusus dan istimewa karena hak ini baru timbul jika ada
pemberian negara atas hak tersebut yang negara memberikan hak ini kepada orang melahirkan satu
karya intelektual berdasarkan apa yang ditetapkan dalam ketentuan hukum negara.
Jadi ciri HAKI di sini;
- Hak diberikan oleh negara berdasarkan ketentuan Hukum Negara ybs.
- Hak tsb diberikan kepada orang yang melahirkan satu karya intelektual
- Hak ini lahir dari karya intelektual (kerja otak manusia)  karya intelektual ini yang merupakan
substansi yang dilindungi melalui pemberian hak yang bersifat monopoli bagi orang yang
melahirkannya
*Sudikno Mertokusumo
HKI adalah hak milik yang bersifat mutlak yang tidak bersifat kebendaan yang obyeknya adalah hasil
pemikiran manusia yang bisa berupa satu pendapat, tanda atau penemuan.
Jadi ciri HAKI di sini;
- Hak milik yang bersifat mutlak
- Hak milik ini tidak bersifat kebendaan
- Hak milik ini hasil pemikiran manusia
OK. Saidin
Hak Kekayaan Intelektual adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio. Hasil dari pekerjaan rasio manusia
yang menalar pada satu sisi dan hasil kerja emosional pada sisi lain. (hal. 10) rasa
perpaduan hasil kerja rasional dan emosional (disebutnya sebagai hasil kerja hati) itu
melahirkan sebuah karya yang disebut karya intelektual. Hasil kerjanya itu berupa
benda immaterial. Misalnya karya cipta lagu, untuk menciptakan alunan nada (irama)
diperlukan pekerjaan otak yakni otak kanan yang memiliki fungsi nonverbal,
metaforik, intuitif, imajinatif dan emosional…Ketika irama lagu tadi tercipta
berdasarkan hasil kerja otak, dia dirumuskan sebagai Hak Kekayaan Intelektual. Hal
ini berbeda dengan hasil kerja fisik seperti; bagi petani, mencangkul, menanam,
menghasilkan buah-buahan. Buah-buahan tadi juga adalah hak milik tapi hak milik
materiil, hak milik atas benda berwujud.
Dengan demikian hak kebendaan yang dimaksudkan oleh Saidin adalah hak
kebendaan tidak berwujud dan merupakan karya intelektual hasil kerja rasional dan
atau emosional
Unsur-Unsur HKI
1. Lahir dari kemampuan intelektual manusia
2. Bersifat mutlak (Eksklusif)
3. Merupakan Hak Privat (pencipta atau penemu bebas mengajukan ataupun tidak
mengajukan permohonan pendaftaran karya intelektualnya)
4. Memiliki nilai manfaat
5. Tidak bersifat kebendaan (bersifat tidak berwujud atau immateriil)
6. Berdasarkan penetapan negara
Pengelompokan HKI
• HKI Dapat dikelompokkan atas
I. Hak Cipta (copyrights) yang terdiri dari;
a. Hak cipta
mis. Hak cipta sinematografi atas liputan live show artis penyanyi
b. Hak yang bersempadan dengan hak cipta (neighbouring rights)
mis. Hak siaran di media elektronik dari lembaga penyiaran atas liputan
live show artis penyanyi di atas.
Kedua hak di atas saling melekat namun dapat dipisah.
Neighboring rights selalu diikuti dengan adanya hak cipta, namun sebaliknya hak
cipta tidak mengharuskan adanya neighboring rights.
II. Hak Kekayaan Industri (Hak atas Kekayaan perindustrian atau Hak Milik
Perindustrian), mencakup;
a. Paten
b. Trade mark
c. Trade secrets
d. Industrial design
e. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
f. Varietas Tanaman
g. Indication of origin atau Geographical Indications

III. Bidang HKI Lainnya


h. Traditional Knowledge
i. Genetic Resources
j. Expression of Folklore (Ekspresi Budaya Lokal)
*Karakteristik HKI
• LAHIR DARI KEMAMPUAN INTELEKTUAL MANUSIA
• BERSIFAT EKSKLUSIF PEMILIK HAK DAPAT MENGGUNAKAN SENDIRI
DAN ATAU MELARANG PIHAK LAIN UNTUK MENGGUNAKANNYA
• MELEKAT PADA INDIVIDU
• MERUPAKAN IDE YANG BERWUJUD ATAU APLIKATIF
• MEMILIKI JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN
• HAKNYA TIMBUL BERDASARKAN PERATURAN PERUDANG-
UNDANGAN
• PERBEDAAN HKI DENGAN HAK KEBENDAAN
HKI Hak Atas Kebendaan
1. Haknya bersifat immateril (tidak berwujud) 1. Haknya adalah hak kebendaan seperti yang diatur
dalam buku II BW yang bersifat materil untuk
benda berwujud dan immateril untuk benda tidak
berwujud (seperti hutang piutang)

2. Haknya bersifat pribadi atau melekat pada 2. Haknya melekat pada bendanya artinya hak ini
manusianya artinya hak ini mengikuti manusianya mengikuti bendanya

3. Haknya tidak dapat dialihkan dan yang bisa 3. Haknya dapat dialihkan secara mutlak (absolut)
dialihkan adalah nilai manfaatnya atau
pemanfaatan atas kreasi yang dilahirkan dari
kemampuan intelektual manusia tersebut
(pengalihannya terbatas/limitatif)
• LATAR BELAKANG LAHIRNYA PENGATURAN HKI
1. Adanya persoalan hukum yang terkait dengan HKI yang menghendaki adanya
pengaturan hukum
2. Munculnya berbagai karya intelektual yang menghendaki adanya perlindungan
hukum
3. Dijadikanya karya intelektual sebagai aset dalam bidang industri dan
perdagangan
4. Semakin kompleknya persoalan dalam dunia perdagangan yang membutuhkan
pengaturan yang lebih komprehensif terhadap berbagai persoalan termasuk
persoalan yang terkait dengan bidang HKI
5. Terjadinya globalisasi dalam berbagai aspek (borderless world)
Sejarah HKI
(Sumber O.K. Saidin, “Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual)

Sejarah HKI pada hakikatnya dimulai dari munculnya;


- Barang-barang yang dapat diperdagangkan
- Temuan-temuan besar dalam bidang imu pengetahuan dan
- Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tersebut

• Pada perdagangan barang antar negara (bangsa), beberapa negara (bangsa) tersebut, mis. China, India,
Persia, Mesir, Romawi, Yunani dll, telah menggunakan tanda pembeda (yang kemudian dikenal sebagai
merek) pada barang-barang yang mereka perdagangkan, sehingga dapat dibedakan asal negara dari barang
tersebut, sejak 4000 tahun lalu (hal. 35).
Tanda pembeda tersebut juga dapat berupa nama dari pengrajin, misalnya; tukang emas, perak, batu dan
alat-alat pemotong, atas barang-barang produknya yang digunakan sebagai merek atas produk mereka sejak
4000 tahun lalu (hal. 35).
Beberapa produk barang, terutama hasil kerajinan perak, di Eropa juga menggunakan tanda resmi (hallmark)
sebagai tanda pembeda pada abad pertengahan hingga selama lebih dari 700 tahun (hal 35).
Pada tahun 1870 Pemerintah AS membuat UU merek federal yang pertama dan diubah pada tahun 1881,
1905, dan 1920
Pada tahun 1946, AS membuat lagi UU Merek Federal (The Lanham Act) yang masih berlaku hingga saat ini (hal.
Pada pasca zaman kegelapan (dark age), kalangan ilmuwan mulai membahas temuan-temuan besar yang
dilakukan, antara lain oleh Galileo, Caxton, Archimedes dan sederetan ilmuan Eropah lainnya menemukan
berbagai keahlian dalam bidang fisika, matematika, biologi dll.
Temuan-temuan ini kemudian mendorong lahirnya hak cipta yang dalam common law parallel dengan sejarah
paten.
Hak cipta pertama diberikan di Inggris berdasarkan keputusan kerajaan pada tahun 1556, yang memutuskan
hak ekslusif yang terkait dengan penerbitan buku diserahkan ke tangan penerbit bukan pengarang. Hak
ekslusif itu mencakup hak untuk mengontrol penerbitan dan penjualan buku yang berlaku dalam waktu yang
panjang.
Pada tahun 1710 keluar the Statute of Anne yang mengatakan bahwa hak eksklusif penerbitan diberikan
kepada pengarang selama 14 tahun dengan kemungkinan perpanjangan untuk jangka waktu 14 tahun berikut.
The Statute of Anne -- menjadi model perlindungan copyrights di Perancis yang menekankan perlindungan
terhadap pengarang.
The Statute of Anne -- menginspirasi AS, dikebanyakan negara bagiannya, untuk membuat UU Hak cipta

Pada Perkembangan selanjutnya fokus hap cipta berkembang dari the right to make copy (hak untuk
memperbanyak) menjadi sekumpulan hak-hak eksklusif, eks; hak mengumumkan, hak mempertunjukkan dan
hak-hak terkait karya turunan (the rights to use works).
Dalam UU Hak Cipta, ruang lingkup Hak Cipta juga diperluas mencakup; selain karya seni (artistic works), juga
sastra (literary work), music (musical work), perangkat lunak computer (computer software), database
(databases) dan karya arsitektur (architectural works).
• Temuan-Temuan dan Perkembangan dalam IPTEK yang dihasilkan dari hasil-hasil
penelitian menyebabkan timbulnya keinginan dari penemunya untuk melakukan
proteksi atas temuan-temuannya. Keinginan inilah yang mendorong lahirnya Hak-Hak
Kekayaan Perindustrian (termasuk paten) dan Hak Kekayaan Intelektual lainnya yang
baru, seperti; DesainTata Letak Sirkuit Terpadu (integrated circuits), Varietas Tanaman.
• Embrio Hak Paten pada abad 13 ketika sistem paten pertama kali diperkenalkan
melalui Venice Law, di Italia berupa pemberian hak-hak istimewa kepada para ahli
dalam bidang tehnik dari Jerman yang bekerja di Italia pada tahun 1323. Hukum yang
dimaksud adalah the Venetian Patent Act yang dianggap sebagai instrument hukum
pertama yang mengatur tentang paten
Pada 1488 Republik Venetia mengeluarkan Statuto Mineria dan pada tahun 1623
mengeluarkan Statuta of Monopolies, yang masing-masingnya merupakan cikal bakal
pengaturan paten modern
Akhir abad ke 18, Perancis membuat UU Paten yang pertama diikuti oleh AS pada
tahun 1791
Ketentuan-ketentuan Nasional di atas kemudian diikuti dengan munculnya perjanjian-
perjanjian internasional yang mengatur HKI ini.
Beberapa perjanjian internasional yang muncul adalah sbb;

Paris Convention for the Protection for Industrial Property, 1883


Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works, adopted in 1886.
Deals with the protection of works and the rights of their authors. Terakhir diamandemen
pada 28 September 1979.
Madrid Agreement Concerning the Registration of Trademark and Repression False
Indication of Origin, 1891.
Brussels Convention Relating to the Distribution of Programme-Carrying Signals
Transmitted by Satellite, 21 Mei 1974.
The Brussels or Satellites Convention provides for the obligation of each Contracting State to
take adequate measures to prevent the unauthorized distribution on or from its territory of
any programme-carrying signal transmitted by satellite.
Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of Microorganisms for
the Purposes of Patent Procedur Adopted in 1977,
the Budapest Treaty concerns a specific topic in the international patent process:
microorganisms.
CBD (The Convention on Biological Diversity)
CBD is an international agreement adopted at the Earth Summit, in Rio de Janeiro, in 1992. It has
three main objectives:
• to conserve biological diversity
• to use its components in a sustainable way
• to share fairly and equitably the benefits arising from the use of genetic resources.
European Agreement on the Protection of Television Broadcasts, 22 Juni 1960
European Convention relating to questions on Copyright Law and Neighbouring Rights in the
Framework of Transfrontier Broadcasting by Satellite, 11 May 1994
Convention on the Grant of European Patent (European Patent Convention (EPC) 1973),
terakhir diamandemen pada 29 Oktober 2000
International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (FAO Treaty, 3
November 2001)
Hague Agreement Concerning the International Registration of Industrial Designs, 11
November 1925, terakhir direvisi pada 14 juli 1967
The Geneva Act of the Hague Agreement Concerning the International Registration of
Industrial Designs (Geneva Act of the Hague Agreement), 2 Juli 1999.
Masuk ke Indonesia
-- Diperkenalkan oleh Belanda
-- berlaku dengan penundukkan diri
-- Diperbaharui dengan meratifikasi ketentuan hukum internasional yang
berkaitan dengan HKI
-- Persetujuan TRIPs
Munculnya beberapa UU di Bidang HKI
Ratifikasi Ketentuan Hukum Internasional Tentang HKI

1.Kepres No 15 tahun 1997 tentang Perubahan Kepres No. 24 tahun 1979 tentang
Pengesahan Paris Convention for the Protection of Industrial Property
2.Kepres No. 16 tahun 1997 tentang Pengesahan Paten Cooperation Treaty (PCT)
and Regulation Under the PCT
3.Kepres No 17 tahun 1997 tentang Pengesahan Trade Mark Law Treaty
4.Kepres No. 18 tahun 1997 tentang Pengesahan Bern Convention for the
Protection of Literary and Artistic Works
5.Kepres No 19 tahun 1997 tentang Pengesahan WIPO Copy Right Treaty
6.UU No. 7 tahun 1994 tentang pengesahan Agreement Establishing The World
Trade Organization
Peraturan Perundang-undangan HaKI di Indonesia

UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta


UU No. 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta
UU No. 15 tahun 2001 tentang Merek
UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri
UU No. 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
UU No. 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
SUBSTANSI PERLINDUNGAN HKI
Yang dilindungi HKI adalah Karya Intelektual yang telah berwujud atau aplikatif
berdasarkan bidang-bidang HKI
Hak Cipta  seni, sastra dan ilmu pengetahuan
Hak paten  teknologi
Hak merek  tanda untuk pembeda pada produk dagang/jasa
DTLST  Desain tata letak pada teknologi elektronika
Desain industri  gambar/model pada satu produk industri
Rahasia Dagang  Informasi yang dirahasiakan yang digunakan dalam
perdagangan
KONTRIBUSI POSITIF
1. Timbulnya penghargaan atas kemampuan intelektual manusia
sekaligus penghargaan terhadap ilmu pengetahuan

Melahirkan hak
moral

2. Timbulnya motivasi masyarakat untuk melahirkan karya


intelektual yang memiliki nilai manfaat

Melahirkan
penemuan baru
KONTRIBUSI POSITIF
3. Mendorong adanya pemanfaatan secara optimal terhadap
karya intelektual yang dihasilkan masyarakat

Melahirkan hak ekonomi

4. Menghindari pemanfaatan karya intelektual yang


bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat

Adanya hak sosial

5. Bisa dilakukannya pengembangan terhadap karya


intelektual yang telah ada

Adanya inventarisasi
karya intelektual
DAMPAK NEGATIF

1. Menimbulkan hak monopoli

Pemilik hak memiliki hak eksklusif terhadap karya


intelektualnya baik itu untuk menggunakan sendiri,
mengalihkan pada pihak lain dan melarang pihak
lain menggunakannya

2. Mengakibatkan harga tinggi

Produk (karya intelektual) yang mendapat


perlindungan HKI akan menjadi lebih mahal karena
adanya biaya tembahan yang ditimbulkan dari
adanya perlindungan tersebut
3. Menghambat Transfer of Knowledge

Pemilik hak memilik hak eksklusif terhadap karya


intelektualnya baik itu untuk menggunakan sendiri,
mengalihkan pada pihak lain dan melarang pihak
lain menggunakannya

4. Kapitalisasi ilmu

Ilmu pengetahuan yang berpotensi HKI akan dinilai


secara komersial dan setiap perkembangan ilmu
akan disamakan dengan modal
PERSEPSI
PERSEPSI NEGARA
NEGARA MAJU
MAJU DAN
DAN NEGARA
NEGARA BERKEMBANG
BERKEMBANG TENTANG
TENTANG HKI
HKI

Persepsi Negara Maju

• Penanaman modal asing dan alih teknologi yg diperlukan negara


berkembang memerlukan hukum HKI yang kuat
• Kekuatiran perlindungan HKI menyebabkan hanya informasi
lama/ mutu rendah yang akan dialihkan ke negara berkembang
• Biaya lisensi untuk pembelian teknologi akan menjadi mahal
karena perhitungan kerugian potensial dr aset intelektual
dimasukkan.
• Peningkatan perlindungan HKI di negara berkembang
membantu pembangunan yg berkelanjutan dari sumber domestik
• Kekayaaan Intelektual merangsang pemodal dan inventor
domestik sehingga menghasilkan teknologi yg kompetitif dan
mengurangi ketergantungan terhadap negara maju
• Dengan perlindungan HKI yang ketat penanam modal lebih
berani berinvestasi karena keuntungan ekonomi lebih terjamin
PERSEPSI NEGARA BERKEMBANG

• Manfaat peningkatan hukum HKI hanya akan dinikmati


negara-negara pengekspor HKI
• Umumnya negara berkembang sebagai pembeli maka
tidak perlu melindungi HKI secara ketat
• Negara maju telah menciptakan karya intelektual yang
bernilai tinggi, negara berkembang hanya sedikit,
sedangakan karya intelektual negara berkembang, lebih
banyak berupa Pengetahuan Tradisional dan tidak mudah
memenuhi syarat standar perlindungan
• HKI menghambat pengalihan teknologi ke negara
berkembang
• Harga yang tinggi dari produk karena pembebanan biaya
lisensi menguras devisa negara berkembang
• HKI merupakan bentuk “penjajahan ekonomi yang sopan”

Anda mungkin juga menyukai