Anda di halaman 1dari 3

Stella Butarbutar

01656200133

KEDUDUKAN PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR 4 TAHUN 2021


TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PAKET
KUOTA DATA INTERNET TAHUN 2021 DALAM HIRARKI PERUNDANG-UNDANGAN DI
INDONESIA

Dalam teori mengenai jenjang norma hukum, “Stufentheorie”, yang dikemukakan oleh
Hans Kelsen, bahwa norma-norma hukum itu berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis dalam
suatu hierarki (tata susunan).1 Teori tersebut juga tercermin dalam sistem peraturan
perundang-undangan di Indonesia sebagaimana tertuang pada Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UUP3).
Di Indonesia, mengenai jenis dan hierarki dari peraturan perundang-undangan dapat
kita temukan dalam Pasal 7 ayat (1) UUP3, yakni:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Selain daripada 7 (tujuh) jenis Peraturan Perundang-undangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) UUP3, masih ada juga produk hukum lain yang diakui
keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat yakni mencakup:2 peraturan
yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,
Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang
dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat. Produk hukum yang
disebutkan diatas diakui dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan.

1
Maria Farida I.S, Ilmu Perundang undangan (Dasar-dasar dan Pembentukannya), (Yogyakarta :
Kanisus, 2007), hlm. 20
2
Pasal 8 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-menteri
negara diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.3 Menteri-menteri negara tersebut
merupakan pembantu presiden dan membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. 4
Ketentuan mengenai kementerian negara ditempatkan tersendiri dalam Bab V UUD 1945
perubahan.5 Menurut Jimly Asshiddiqie alasan mengenai disusunnya ketentuan tentang
Kementerian Negara dalam Bab V yang terpisah dari Bab II tentang kekuasaan
pemerintahan negara, pada pokoknya disebabkan oleh karena kedudukan menteri-menteri
negara itu dianggap sangat penting dalam sistem ketatanegaraan menurut UUD 1945
perubahan.6
Pembentukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan amanat dari
Pasal 12 ayat (1) UU No. 39 Tahun 2008 Kementerian Negara (UU Kementrian Negara).
Secara organisasi, Kementrian dipimpin oleh seorang Menteri dan dibantu oleh beberapa
unit, salah satunya adalah pembantu pemimpin yaitu sekretariat jenderal.7 Tugas dan fungsi
dari kementrian telah diatur dalam UU Kementrian negara, namun secara lebih detail diatur
pula dalam Perpres No. 82 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
(Perpres 82 Tahun 2019). Hal serupa dilakukan dengan terbitnya Permendikbud No. 45
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud 45 Tahun 2019) pada Bab II tentang Sekretariat Jenderal.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki fungsi perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan di bidangnya, yaitu pendidikan dan kebudayaan. 8 Secara lebih lanjut
dalam Perpres Kemendikbud, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan
fungsi perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan,
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan vokasi,
pendidikan tinggi, dan pengelolaan kebudayaan.9 Dalam menjalankan hal tersebut
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dibantu oleh Sekretariat Jenderal yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. Adapun tugas dari Sekretariat Jendral
adalah Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi
di Kementerian. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, salah satu fungsi yang

3
Pasal 17 ayat (2) UUD 1945 Amandemen ke - IV
4
Pasal 17 ayat (1) dan ayat (3) UUD 1945 Amandemen ke - IV
5
Lebih lanjut mengenai kementrian negara diatur dalam UU No. 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian
Negara
6
Jimly Asshiddiqie,  Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, (Jakarta:
Setjen dan Kepaniteraan MKRI, 2006), hlm. 174
7
Pasal 9 ayat (2) UU No. 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara
8
Pasal 8 ayat 2 UU Kementrian Negara
9
Pasal 5 Perpres 82 Tahun 2019
diselenggarakan oleh Sekretariat Jendral Kementrian Pendidikan adalah koordinasi dan
penyusunan peraturan perundangundangan serta pelaksanaan advokasi hukum.10
Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah Paket Kuota Data Internet Tahun 2021 (Persekjen Paket
Kuota) diterbitkan agar dapat memfasilitasi proses pembelajaran di masa pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19), dimana hal tersebut dibutuhkan mekanisme bantuan
pemerintah berupa paket kuota data internet kepada pendidik dan peserta didik. Jika dilihat
dari materi Persekjen Paket kuota, isi dari aturan ini lebih kepada petunjuk teknis penyaluran
Bantuan paket kuota data internet tahun 2021 merupakan pedoman dalam menentukan,
menetapkan, dan menyalurkan Bantuan paket kuota data internet.
Berdasarkan uraian ketentuan-ketentuan di atas, Persekjen Paket Kuota, sebagai
suatu produk Peraturan Perundang-undangan diakui keberadaanya dan secara hierarki
berada dibawah undang-undang. Hal ini senada dengan Pasal 7 jo. Pasal 8 UUP3, yakni
peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah atas perintah Undang-Undang dan juga
Persekjen Paket Kuota dibentuk sebagai amanat oleh Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi dan dibentuk berdasarkan kewenangan, yaitu sebagaimana telah diuraikan
berdasarkan UU Kementrian Negara, Perpres 82 Tahun 2019 dan Permendikbud 45 Tahun
2019.

Referensi:
Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi,
(Jakarta: Setjen dan Kepaniteraan MKRI, 2006).

Maria Farida I.S, Ilmu Perundang undangan (Dasar-dasar dan Pembentukannya),


(Yogyakarta : Kanisus, 2007).

Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-


undangan.

UUD 1945 Amandemen ke - IV

Undang-Undang No. 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara

Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

10
Pasal 9 huruf 3 Perpres 82 Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai