Anda di halaman 1dari 8

JVCE 2 (2) (2017)

Journal of Vocational and Career Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jvce

Keefektifan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Berbasis Industri pada


Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video

Atmawati 1), Samsudi 2), I Made Sudana 2)

1)
SMK Negeri 1 Ampelgading Pemalang, Indonesia
2)
Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Praktek Kerja Lapangan merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan di luar proses
Diterima Agustus 2017 belajar mengajar di sekolah dan dilaksanakan di industri. Maka dipandang perlu dilakukan penelitian
Disetujui September 2017 tentang keefektifan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan berbasis industri sehingga nantinya didapat
Dipublikasikan Desember sebuah rekomendasi sesuai dengan kebutuhan di industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk
2017 mendeskripsikan perencanaan, menganalisis pelaksanaan, mengetahui hasil dan mengetahui
________________ keefektifan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang berbasis industri yang diterapkan pada
Keywords: kompetensi keahlian teknik Audio Video. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Work Practice, base penelitian deskriptif kualitatif. Perencanaan meliputi; tujuan yaitu institusi pasangan, naskah kerja
industry; Audio Video sama, pembekalan, kesesuaian dengan kompetensi dan untuk kesiapan yaitu ketersedianan sarana dan
Technique prasarana, kemampuan, dan kemauan, mengendalikan emosi, kritis, menyesuaikan diri, dan berambisi
____________________ untuk maju. Pelaksanaan meliputi disiplin, kerja sama, inisiatif, tanggung jawab, etika, pembimbingan
dan kelengkapan dokumen. Hasilnya yaitu penguasaan ketrampilan, sertifikat, dan perilaku budaya
kerja industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanan Praktek Kerja Lapangan berbasis
industri kompetensi keahlian Teknik Audio Video sudah efektif serta bermanfaat demi keberhasilan
program pendidikan dan pelatihan

Abstract
______________________________________________________________________
Field Work Practice is a learning system that is done outside the process of teaching and learning in schools
and implemented in industry. So it is deemed necessary to do research on the effectiveness of the implementation of
Industrial Field Work Practice so that later obtained a recommendation in accordance with the needs in the
industry. The purpose of this study is to describe the planning, analyzing the implementation, knowing the results
and know the effectiveness of the implementation of Industrial Field Work Practice that is applied to the competence
of audio video engineering expertise. The method used in this research is descriptive qualitative research. Planning
includes; The purpose of partner institutions, cooperation scripts, briefing, compatibility with competence and for
preparedness that is the availability of facilities and infrastructure, ability, and willingness, controlling emotions,
critical, adjust, and ambition to move forward. Implementation includes discipline, cooperation, initiative,
responsibility, ethics, guidance and completeness of documents. The result is the mastery of skills, certificates, and
behavior of industrial work culture. The result of the research shows that the implementation of Industrial Field
Practice based on the competence of Audio Video Technique expertise has been effective and beneficial for the success
of education and training program.

© 2017 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2339-0344
Jl. Raya Ujunggede (Pantura), Ampelgading, Ujunggede, Pemalang,
e-ISSN 2503-2305
Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52364
E-mail: atmawatiatma@yahoo.co.id
Atmawati, Samsudi, I Made Sudana / Journal of Vocational and Career Educational 2 (2) (2017) (1-8)

PENDAHULUAN kepada peserta didik sehingga mampu


melakukan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan,
Kesenjangan antara hasil pendidikan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi dunia
kejuruan dengan tuntutan kebutuhan kerja (Gasskov, 1999). Pembelajaran di SMK ini
masyarakat terlihat dari tingkat pengetahuan diharapkan siswa SMK dapat memiliki bekal
dan penguasaan ketrampilan lulusan SMK yang untuk hidup yang lebih baik di masyarakat
masih belum sepadan dengan bidang-bidang maupun di dunia usaha.
pekerjaan yang dibutuhkan dunia kerja. Sekolah vakasional harus membantu para
Masalah tersebut menjadi sebab meningkatkan siswanya untuk mendapatkan pekerjaan,
jumlah lulusan SMK yang menganggur dan mempertahankan pekerjaan tersebut dan terus
mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan maju dalam karir, sekolah vokasional yang
sesuai dengan ijazah kejuruannya (Anggraeni, dimaksud adalah sekolah menengah kejuruan
2013). yang menyediakan pelajaran untuk berbagai
Salah satu usaha SMK dalam jenis pekerjaan yang ada di industri (Prosser,
menyiapkan dan mengembangkan peserta didik 1950). Pelajaran tersebut telah diatur dalam
yang berkualitas adalah dilakukannya program Permendikbud No. 60 Th. 2014 pasal 5 ayat 4
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau Praktek yaitu mata pelajaran peminatan kejuruan
Kerja Industri (Prakerin) yang dalam kurikulum kelompok C merupakan program kurikuler yang
2013 disebut dengan Praktek Kerja Lapangan bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
(PKL). Praktek Kerja Lapangan merupakan sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
suatu sistem pembelajaran yang dilakukan di keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
luar proses belajar mengajar di sekolah dan bakat dan/atau kemampuan dalam Bidang
dilaksanakan pada perusahaan/industri. Kejuruan, Program Kejuruan, dan Paket
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah Kejuruan.
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan antara lain sebagai berikut: (a)
secara sistematik dan sinkron antara program Mengaktualisasikan model penyelenggaraan
pendidikan di sekolah dan program penguasaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
kerja, yang bertujuan untuk; menghasilkan dan Institusi Pasangan Dunia Usaha atau Dunia
tenaga kerja yang memiliki keahlian Industri(DU/DI) yang memadukan secara
professional, meningkatkan dan memperkokoh sistematis dan sistemik program pendidikan di
link and match antara lembaga pendidikan- sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan
pelatihan kejuruan dan dunia kerja, keahlian di dunia kerja (DU/DI); (b) Membagi
meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan topik-topik pembelajaran dari Kompetensi
pelatihan tenaga kerja berkualitas profesional, Dasar yang dapat dilaksanakan di sekolah
dan memberi pengakuan dan penghargaan (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi
terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumberdaya
proses pendidikan (Wayong, 2013). yang tersedia di masing-masing pihak; (c)
Pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan Memberikan pengalaman kerja
SMK Negeri 1 Ampelgading diberlakukan pada langsung (real) kepada peserta didik dalam
siswa kelas XI minimal 3 bulan, melalui rangka menanamkan (internalize) iklim kerja
program Praktek Kerja Lapangan siswa positif yang berorientasi pada peduli mutu
mendapatkan pengalaman pengenalan budaya proses dan hasil kerja; (d) Memberikan bekal
kerja di industri. etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
Pendidikan kejuruan dan pelatihan memasuki dunia kerja dalam menghadapi
kejuruan adalah pendidikan yang memberikan tuntutan pasar kerja global.
bekal berbagai keterampilan dasar dan Analisa Konsep Pengembangan SMK
ketrampilan spesialis (khusus) juga pengalaman Berbasis Industri : (a) untuk Faktor sarana dan

2
Atmawati, Samsudi, I Made Sudana / Journal of Vocational and Career Educational 2 (2) (2017) (1-8)

prasarana konsepnya adalah Efisiensi dan kompetensi keahlian Teknik Audio Video,
efektifitas pendidikan siswa SMK dalam sehingga nantinya akan didapat sebuah
penggunaan alat praktek di lakukan di Industri rekomendasi pelaksanaan Praktek Kerja
secara langsung; (b) untuk Faktor biaya Lapangan (PKL) yang efektif dan sesuai dengan
operasional, konsepnya adalah Efisiensi sumber kebutuhan di industri. Hal inilah yang menjadi
dana rutin dengan pengembangan Unit Produksi sinkronisasi antara dunia pendidikan dan dunia
Jasa sekolah sebagai sarana untuk industri atau yang dikenal link and match.
meminimalkan biaya praktek siswa; (c) untuk Penelitian ini bertujuan untuk
faktor tenaga pendidik, konsepnya adalah memperoleh gambaran yang menyeluruh
peningkatkan jumlah tenaga pengajar yang tentang proses pelaksanaan Praktek Kerja
berasal dari tenaga profesional atau praktisi Lapangan kelas XI kompetensi keahlian teknik
dunia industri dan meningkatkan kualitas/skill Audio Video SMK Negeri 1 Ampelgading
tenaga pengajar melalui pelatihan/magang di Pemalang : (1) Mendeskripsikan perencanaan
industri dan berasal dari tenaga pengajar yang Praktek Kerja Lapangan (PKL) berbasis
berasal dari tenaga profesional atau praktisi industri; (2) Menganalisis pelaksanaan Praktek
dunia industri; (d) untuk faktor hubungan Kerja Lapangan (PKL) berbasis industri; (3)
kerjasama dengan industri melalui konsep Mengetahui hasil Praktek Kerja Lapangan
peningkatan hubungan kerjasama dengan (PKL) yang berbasis industri; (4) Mengetahui
industri dilakukan dengan mengadakan keefektifan pelaksanaan Praktek Kerja
penyesuaian program keahlian dan peraturan Lapangan (PKL) yang berbasis industri yang
antara SMK dan industri; (e) untuk faktor diterapkan pada kompetensi keahlian Teknik
potensi daerah konsepnya adalah meningkatkan Audio Video SMK Negeri 1 Ampelgading
kualitas program keahlian yang ada (Aini, Pemalang.
2008). Penelitian ini dapat memberikan
Mencermati berbagai pendapat mengenai kesempatan untuk melihat secara langsung
pendidikan berbasis industri di atas dapat masalah-masalah yang dihadapi pada
disimpulkan bahwa pendidikan atau pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang
pembelajaran berbasis industri adalah diterapkan pada kompetensi keahlian teknik
merupakan konsep on the job training atau Audio Video sehingga mampu memberikan
pemagangan yang dalam kurikulum 2013 masukan atau rekomendasi pada tahapan-
disebut praktek kerja lapangan, adalah tahapan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
kompetensi yang memiliki tujuan standar (PKL) berbasis industri yang diterapkan pada
kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk hasil kompetensi keahlian teknik Audio Video SMK
ditempat kerja dengan pendefinisian N 1 Ampelgading Pemalang yang masih perlu
pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja dan ditingkatkan.
penerapan yang dibutuhkan untuk semua
pekerjaan dalam industri atau perusahaan yang METODE
mengedepankan kualitas mutu institusi
pendidikan sebagaimana mutu yang diandalkan Dalam penelitian ini menggunakan
dalam sebuah perusahaan sehingga dapat rancangan penelitian studi kasus dengan
diobservasi mencakup pengetahuan, ketrampilan pendekatan kualitatif, hal ini untuk mengetahui
dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu proses penelitian. Penelitian kualitatif diarahkan
pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar untuk mendeskripsikan keadaan obyek atau
kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan. peristiwa, penelitian ini bertujuan memperoleh
Berdasarkan beberapa uraian di atas maka pemahaman yang otentik mengenai pengalaman
dipandang perlu dilakukan penelitian tentang orang-orang sebagaimana dirasakan orang-orang
keefektifan pelaksanaan Praktek Kerja bersangkutan. Penelitian ini disebut penelitian
Lapangan (PKL) Berbasis Industri pada kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk

3
Atmawati, Samsudi, I Made Sudana / Journal of Vocational and Career Educational 2 (2) (2017) (1-8)

memperoleh gambaran secara rinci mengenai SMK Negeri 1 Ampelgading dengan pimpinan
keadaan obyek dan subyek pengamatan. Data CV. Chandra Karnasio Jaya tertanggal Rabu, 2
yang diperoleh adalah meliputi transkrip Nopember 2017 dengan nomor
observasi (pengamatan), transkrip interview 421.5/1006/2016 bertujuan untuk
(wawancara), catatan lapangan, foto, dokumen melaksanakan kegiatan pendidikan secara
pribadi dan lain-lain. terpadu meliputi program pendidikan di sekolah
Data penelitian dihimpun langsung dan program penguasaan keahlian yang
melalui: metode pengamatan terbuka, metode diperoleh melalui bekerja langsung di industri
laporan responden, metode catatan khusus untuk menghasilkan tamatan yang memiliki
(observasi waktu luang) dan metode wawancara keahlian profesional dengan tingkat
terstruktur. pengetahuan, keterampilan dan etos kerja sesuai
Metode pengamatan terbuka dilakukan dengan dunia kerja.
peneliti dengan mengikuti ke dalam ruang kerja Praktek Kerja Lapangan dikelola oleh
yang diketahui responden kemudian mencatat suatu kelompok kerja yang disebut kelompok
perilaku (kegiatan) yang dilakukan siswa PKL kerja (Pokja) Praktek Kerja Lapangan di bawah
setiap hari. wakil kepala sekolah hubungan masyarakat
Metode laporan responden, setiap hari (Humas). Pokja tersebut bertugas menyiapkan
siswa PKL memberi laporan tertulis kepada berbagai dokumen yang diperlukan. Praktek
peneliti tentang kerja yang dilakukan. Kerja Lapangan dilaksanakan melalui beberapa
Metode catatan khusus adalah diambil tahap. Tahap pertama ialah persiapan.
dari observasi atau peneliti menanyakan pada Berdasarkan data yang diperoleh selama
siswa PKL pada waktu luang/istirahat. penelitian bahwa pada tahap ini dilakukan
Metode wawancara terstruktur, peneliti penyusunan rencana program pembelajaran
mewawancarai siswa PKL dan pembimbing yang akan dilaksanakan selama Praktek Kerja
PKL pada waktu mereka bersedia dan telah Lapangan.
direncanakan. Untuk mencapai hasil yang optimal,
Penelitian ini dilaksanakan di CV Candra maka di dalam Pokja Praktek Kerja Lapangan
Karnasio Jaya yang beralamat di Jl. Taman Asri perlu melaksanakan pembagian tugas untuk
No. 13-19 Pemalang dengan peserta PKL siswa melaksanakan pembuatan program sinkronisasi
kelas XI Teknik Audio Video SMK Negeri 1 kegiatan di sekolah dan kegiatan dunia industri.
Ampelgading berjumlah 16 siswa. Pokja Praktek Kerja Lapangan
menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN untuk pencapaian suatu tingkat profesional bagi
anak didik melalui program praktek dasar dan
Perencanaan Praktek Kerja Lapangan industri.
Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Audio Penyusunan rencana Praktek Kerja
Video SMK Negeri 1 Ampelgading Pemalang Lapangan meliputi persiapan pihak sekolah
dibagi menjadi 2 (dua) komponen yaitu tujuan dengan dunia industri, pedoman pelaksanaan
dan kesiapan siswa. Tujuannya dibagi menjadi Praktek Kerja Lapangan, jumlah guru
beberapa indikator yaitu institusi pasangan, pembimbing, jumlah instruktur, daftar peserta
naskah kerja sama, pembekalan dan kesesuaian didik yang mengikuti Praktek Kerja Lapangan,
dengan kompetensi siswa. Sedangkan kesiapan jadwal kegiatan Praktek Kerja Lapangan, buku
siswa dibagi menjadi beberapa indikator yaitu agenda, presensi peserta didik dan guru
ketersediaan sarana dan prasarana, kemampuan, pembimbing, jadwal dan materi pembekalan,
kemauan, mengendalikan emosi, kritis, lembar penilaian Praktek Kerja Lapangan,
menyesuaikan diri, tanggung jawab dan format laporan Praktek Kerja Lapangan serta
berambisi untuk maju. Naskah kerjasama penyampaian informasi kepada wali murid
terakhir yang telah ditandatangani oleh kepala mengenai Praktek Kerja Lapangan.

4
Atmawati, Samsudi, I Made Sudana / Journal of Vocational and Career Educational 2 (2) (2017) (1-8)

Sehari sebelum pemberangkatan Praktek mengaju pada silabus yaitu kurikulum 2013
Kerja Lapangan siswa diberi pembekalan oleh pada kompetensi inti KI merupakan penilaian
pembimbing dari sekolah tentang tugas dan terhadap sikap: Jujur, Disiplin, Tanggung-
tanggung jawab siswa, kewajiban siswa, jawab, Toleransi, Gotong-royong, Santun dan
larangan dan sangsi-sangsi. Percaya Diri.
Industri tempat PKL memproduksi Pelaksanakan Praktek Kerja Lapangan
peralatan elektronika audio yaitu bagian terdapat beberapa indikator yang dinilai yaitu
perangkat elektronik yang mengatur khusus kedisiplinan, kerjasama, inisiatif dan tanggung
audio atau suara yang proses produksinya Jawab, etika dan sopan santun, pembimbingan
sangat sesuai dengan kompetensi pelajaran serta kelengkapan dokumen. Penilaian
siswa di sekolah antara lain : Teknik Kerja kinerjanya dilakukan dalam buku jurnal harian
Bengkel, Teknik Elektronika Dasar,Teknik oleh pembimbing industri. Pembimbingan oleh
Listrik dan Perekayasaan Sistem Audio. Sarana guru pembimbing dari sekolah dilaksanakan
dan prasarana kompetensi keahlian Teknik pada awal masuk, tiap bulan sekali dan pada
Audio Video SMK sudah mencukupi, namun pada akhir pelaksanaan. Pembimbingan oleh
perbedaannya di industri selalu siap digunakan pembimbing industri dilaksanakan setiap
setiap hari, sehingga perawatannya lebih baik. berpindah kelompok pekerjaan yaitu memberi
Pada bidang kemampuan siswa, kemauan siswa, pengarahan bagaimana cara melakukan
pengendalian emosi siswa, kritis pandai pekerjaan tersebut sehingga tidak mengalami
menyesuaikan diri dan rasa tanggung jawab kesalahan. Pembimbing industri juga mengecek
siswa, dalam setiap pembelajaran selalu jurnal harian siswa dan menandatanganinya.

Tabel 1. Matrik Indikator Rencana, Pelaksanaan dan Capaian


RENCANA PELAKSANAAN CAPAIAN
Institusi Pasangan Naskah Kerjasama atau MoU diperbaharui setiap 2 tahun sekali,
Naskah Kerja penandatangan terakhir dengan CV. Chandra Karnasio Jaya tanggal
Sama (MoU) 2 Nopember 2016
Perencanaan
Pembekalan dilakukan sehari sebelum pemberangkatan meliputi :
Praktek Kerja
Pembekalan tugas dan tanggung jawab siswa, kewajiban siswa, larang siswa,
Lapanagn
sanksi-sanksi dan pembagian buku jurnal PKL
Yang
CV. Chandra Karnasio Jaya (CKJ) memproduksi peralatan audio
Dipersiapkan
amplifier sangat sesuai dengan kompetensi keahlian Teknik Audio
Kompetensi
Video SMK, kompetensi di CV CKJ dipelajari di mata pelajaran
Keahlian
Teknik Audio Video di sekolah.
Teknik Audio
Kesesuaian dengan Kompetensi di sekolah: Kompetensi di CV. CKJ:
Video SMK
Kompetensi Siswa 1. Teknik Kerja Bengkel. - Pencetakan PCB.
Negeri 1
2. Teknik Elektronika Dasar. - Pemasangan komponen.
Ampelgading
3. Teknik Listrik - Penyolderan
- Pengecekan rangkaian.
- Finishing.
Sumber: Hasil Observasi di SMK dan Wawancara dengan siswa dan pembimbing PKL

Tahap pelaksanaan merupakan tahap Ampelgading selama tiga bulan. Agar proses
dimana siswa melaksanakan pembelajaran di pelaksanaan berjalan dengan baik diperlukan
industri. Idealnya, lamanya pelaksanaan Praktek komunikasi secara intensif antara sekolah
Kerja Lapangan dilaksanakan mengacu pada dengan dunia industri. Tujuan komunikasi
pencapaian target kompetensi sesuai dengan tersebut ialah agar setiap permasalahan yang
standar keahlian. Praktek Kerja Lapangan muncul dapat segera diatasi dan diselesaikan
dilaksanakan oleh Kompetensi Keahlian Teknik secepat mungkin. Kegiatan koordinasi selama
Audio Video (T. AV) di SMK Negeri 1 pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di dunia

5
Atmawati, Samsudi, I Made Sudana / Journal of Vocational and Career Educational 2 (2) (2017) (1-8)

industri meliputi koordinasi pembelajaran di sekolah dan pembelajaran di industri.

Tabel 2. Matrik Indikator Kesiapan siswa dan Pelaksanaan


INDIKATOR
PELAKSANAAN
KESIAPAN SISWA
Ketersedian Sarana dan Ada sedikit perbedaan sarana prasarana, di sekolah dipakai kurang nyaman, di
Prasarana tempat PKL praktis dan cepat
Kemampuan Mampu dalam memilih komponen dengan tepat
Kemauan Mau bekerja keras
Mengendalikan emosi Bergaul dengan sesama teman dan karyawan dengan baik
Kritis Selalu bertanya bila mengalami kesulitan.
Menyesuaikan Diri Bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan karyawan di tempat PKL
Berambisi untuk maju Aktifitas selama PKL sangat bagus
Sumber: Hasil Observasi di SMK dan Wawancara dengan siswa dan pembimbing PKL

Hasil Praktek Kerja Lapangannya dibagi kemartabatan sebagai bangsa yang berdaulat
dalam 3 (tiga) indikator yaitu penguasaan adalah pemindahan sebagian dari proses
ketrampilan, sertifikat dan perilaku budaya pendidikan dan proses industri dalam suatu
industri. Penguasaan ketrampilan dapat disain pembelajaran sehingga terselenggara
diperlihatkan dari paparan jurnal harian PKL pendidikan berbasis kompetensi yaitu
dan blanko penilaian, kedua hal tersebut juga kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
digunakan sebagai acuan pembuatan laporan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi
PKL. Dokumen yang didapat siswa setelah oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja
melakukan Praktek Kerja Lapangan di industri yang melahirkan sumber daya manusia (SDM)
adalah sertifikat. Sertikat Praktek Kerja yang menang dalam persaingan global
Lapangan ini berguna bagi siswa kelak saat (Sakarinto, 2015).
mencari pekerjaan, karena di dalam sertifikat Efektivitas adalah suatu ukuran yang
tercamtum aspek penilaian motivasi, menyatakan seberapa jauh tindakan atau usaha
kemampuan kerja dan kepribadian/tingkah untuk mendapatkan hasil, agar sesuai dengan
laku. Hal ini sesuai yang diungkapkan pada yang diharapkan atau sesuai dengan tujuan yang
konggres tentang Technical and Vocational ditetapkan.
Education and Training menyatakan bahwa Keefektifan hasil Praktek Kerja Lapangan
sekolah menengah kejuruan harus mempunyai merupakan keberhasilan pelaksanaan Praktek
strategi khusus antara lain memiliki 4 aspek: 1) Kerja Lapangan. Untuk mengetahui
kebutuhan analisis, 2) seleksi dan urutan keberhasilan Praktek Kerja Lapangan diperoleh
kompetensi, 3) pengembangan instruksional dan dengan cara melakukan penilaian terhadap
4) evaluasi pembelajaran, yang akan menjadi pembelajaran atau penguasaan ketrampilan
bekal dalam meniti karir (Triyono, 2014). siswa di dunia industri. Penilaian penguasaan
Nilai-nilai kepribadian yang tertanam ketrampilan siswa yang dilakukan oleh industri
pada diri siswa setelah melakukan Praktek Kerja melalui pengamatan dan hasil kerja praktek oleh
Lapangan adalah penanaman budaya kerja pembimbing di industri. Penilaian di sekolah
industri atau biasa disebut budaya industri. Nilai diwujudkan dalam bentuk laporan tertulis yang
kepribadian dengan hakekat pembelajaran di berisi tentang kegiatan selama Praktek Kerja
industri (teaching industry) yang bertujuan untuk Lapangan dan perilaku budaya industri yang
mewujudkan sinergitas antara dunia pendidikan sudah diperoleh selama Praktek Kerja
dan dunia industri dalam rangka mewujudkan Lapangan.

6
Atmawati, Samsudi, I Made Sudana / Journal of Vocational and Career Educational 2 (2) (2017) (1-8)

Tabel 3. Matrik Pelaksanaan dan Hasil PKL


INDIKATOR
PELAKSANAAN PKL HASIL
PELAKSANAAN PKL
Disiplin Tidak pernah datang terlambat dan tidak  Penguasaan Ketrampilan: PKL di
pernah membolos. pemasangan komponen,
Kerja sama Dalam melakukan pekerjaan menguasai jenis-jenis komponen
bekerjasama dengan karyawan elektronika.
Inisiatif Bila tidak bisa melakukan pekerjaan
bertanya sama karyawan atau  Perolehan nilai pada sertifikat:
pembimbing di industri -Motivasi 92
Tanggung jawab Bertanggung jawab, saat melakukan -Kemampuan kerja 92
kesalahan minta maaf dan memperbaiki -Kepribadian / perila ku 91
Etika/ Bersikap Perilaku selama PKL baik
Ramah/Sopan  Budaya kerja yang tertanam: 5R
Pembimbingan Pembimbing dari sekolah memonitor 1 (Ringkas, Rapi , Resik, Rawat dan
bulan sekali, pembimbing industri Rajin
memberi membimbing setiap hari
Kelengkapan Dokumen Siswa mengisi jurnal PKL setiap hari
Sumber: Hasil Observasi di SMK dan Wawancara dengan siswa dan pembimbing PKL

Tahapan dalam penilaian Praktek Kerja dalam mempersiapkan pekerja yang terampil
Lapangan terhadap siswa ialah dengan (Pineda-Herrero, 2012).
menggunakan penilaian hasil belajar, meliputi
hasil belajar siswa di sekolah dan di industri. SIMPULAN
Sedangkan penilaian hasil belajar di industri
mencakup komponen praktik keahlian yang Hasil penelitian ini telah memberikan
dilakukan di industri dan setiap siswa gambaran bahwa perencanaan Praktek Kerja
memeperoleh sertifikat yang akan berguna bagi Lapangan berbasis industri kelas XI kompetensi
siswa setelah lulus untuk menambah poin nilai keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 1
ketika siswa mencari pekerjaan. Hasil Praktek Ampelgading Pemalang sudah dilakukan sesuai
Kerja Lapangan ini tidak bisa terlepas dari dengan petunjuk Permendikbud No 60 tahun
proses perencanaan dan pelaksanaan 2014 lampiran 1 a.III.B, yang pelaksanaannya
pengorganisasian Praktek Kerja Lapangan, menggunakan sistem blok selama setengah
sehingga berdasarkan penelitian yang peneliti semester (sekitar 3 bulan), pembelajaran mata
lakukan hasil Praktek Kerja Lapangan berbasis pelajaran kelompok A dan B dapat dilakukan di
industri telah sesuai dengan tujuan pada industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja
perencanaan dan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan) serta hasilnya sudah sesuai dengan
Lapangan hal ini membuktikan bahwa hasil tujuan Praktek Kerja Lapangan yaitu
Praktek Kerja Lapangan berbasis industri pada mengaktualisasikan model penyelenggaraan
kompetensi keahlian Teknik Audio adalah Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK
efektif, hal ini sangat sesuai dengan hasil dan Institusi Pasangan Dunia Usaha atau Dunia
penelitian yang menyatakan bahwa pelatihan di Industri (DU/DI) yang memadukan secara
tempat kerja merupakan bagian penting dari sistematis dan sistemik program pendidikan di
proses pembelajaran karena memungkinkan sekolah (SMK) dan program latihan penguasaan
siswa untuk mengembangkan keterampilan keahlian di dunia kerja (DU/DI), sehingga
mereka dalam pengaturan kerja, dan dapat diambil kesimpulan bahwa keefektifan
memberikan informasi penting tentang pelaksanan Praktek Kerja Lapangan berbasis
pengalaman di tempat kerja dan seberapa baik industri sudah terlaksana yaitu tindakan atau
kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah

7
Atmawati, Samsudi, I Made Sudana / Journal of Vocational and Career Educational 2 (2) (2017) (1-8)

dilakukan industri telah menghasilkan sesuatu Prosser, C. A. Q., T. H. 1950. Vocational Education
sesuai tujuan seperti yang direncanakan. in a Democracy. Chicago: American
Technical Society.
Sakarinto, W. 2015. Teaching Industry : Wahana
DAFTAR PUSTAKA
Produksi Berbasis Riset & Inovasi Untuk
Mendukung Proses Pembelajaran Yang
Aini, Q. 2008. Konsep Pengembangan Sekolah
Teintegritas Dengan Industri. Yogyakarta:
Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Industri
HUMAS SV UGM Diakses 7 Desember 2016
Di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Penataan
pukul 20.44.
Ruang ITS.
Triyono, M. B. 2014. The Indicators of Instructional
Anggraeni, L. 2013. Pengaruh Praktek Kerja Industri
Design for E- learning in Indonesian
Terhadap Kesiapan Siswa Kompetensi
Vocational High Schools, 4th World Congress
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK II
on Technical and Vocational Education and
Bandung. Bandung: UPI.
Training (WoCTVET), 5th–6th November
Gasskov, V. 1999. Managing Vacational Training
2014, Malaysia.
Systems. Geneva: International Labour office.
Wayong, A. D. C. 2013. Relevansi Pendidikan Sistem
Pineda-Herrero, P. 2012. VET Efficacy: Evaluation of
Ganda (PSG) pada Sekolah Kejuruan dengan
Factors in the Workplace Training. Spanyol.
Kebutuhan Dunia Kerja, Journal
International, ISSN 1907-2066.

Anda mungkin juga menyukai