Anda di halaman 1dari 3

Portofolio Refleksi

Rafi Abraar Sadewa 10921011

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


GUNADARMA TAHUN 2021
4. Lembar Penilaian Refleksi

Lembar Penilaian Refleksi


Kriteria Tingkat Refleksi
Kebiasaan(bukan Tindakan Refleksi Refleksi
reflektif) bijaksana kritis
atau
intropeksi
Spektrum 1 2 3 4
Tulisan
Keberadaan 1 2 3 4
Gambaran 1 2 3 4
konflik atau
dilemma
Kehadiran 1 2 3 4
emosi
Analisis dan 1 2 3 4
pemaknaan
Total skor …x 1 = 0 …x 2 = 0 …x 3 = 0 …x 4 = 0

Nilai: jumlah skor/20 x100 =

Penilaian Portofolio Refleksi


Topik Refleksi Total Skor
Refleksi Umpan Balik
Refleksi Gaya Belajar
Refleksi Manajemen Waktu
Refleksi Persiapan Ujian
Refleksi Diri
Total Nilai
1.2 Refleksi Pemberian Umpan Balik

Pada saat saya masih menduduki bangku SMA,saya memiliki seorang


teman dekat atau bisa disebut sebagai sahabat sedari saya masih menduduki
bangku SMP. Dia selalu menemani saya kemanapun saya berada,kebetulan kami
satu eskul di SMA kami yaitu eskul PALASDA (Pecinta Alam Smanda). Kami
menjalani hari dengan penuh semangat dan penuh ambisi,karna tujuan kami
memasuki bangku SMA adalah menjadi siswa yang taat dan juga teladan dalam
semua bidang. Suatu hari saya dan teman saya mendaki gunung kemudian
dikarenakan di atas sana udaranya sangat dingin,teman saya memutuskan untuk
membuat api unggun. Awalnya semua berjalan sesuai prosedur penyalaan api
yaitu dengan cara: 1. Mencari kayu bakar, 2. Mencari ranting ranting, 3. Memiliki
korek api. Akan tetapi apinya tidak menyala nyala, berhubung saya adalah ketua
dari pecinta alam smanda dan saya juga memiliki pengalaman lebih dari teman
saya,saya akhirnya memberikan feedback yang benar kepada teman saya tentang
bagaimana menyalakan api yang baik dan benar saya mengatakan:``hei Alfi,kamu
sudah baik dalam mengetahui bahan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam
membuat api unggun,akan tetapi caranya tidak langsung semua di taruh kemudian
kamu bakar melainkan hanya ranting dan pemantiknya saja yang dibakar terlebih
dahulu kemudian baru kamu letakkan kayu bakarnya, bukan maksud saya
menggurui kamu akan tetapi saya sudah belajar lebih dulu dibandingkan kamu
dan menurut saya pencapaian kamu saat ini sudah lebih dari baik sebagai seorang
pembakar api unggun pemula.``ujar saya. Dan dia pun menerima hal tersebut dan
setelah hal tersebut, dia menjadi lebih mahir dalam menyalakan api. Oleh karena
hal tersebut, saya menyadari bahwa saya memberikan feedback yang baik kepada
teman saya dan saya akan terus mempertahankan hal tersebut menjadi lebih baik
lagi. Selain saya memberikan feedback,saya juga pernah diberikan feedback oleh
teman saya. Kronologinya adalah saat saya sedang presentasi di depan kelas,
teman saya bilang ``Dewa, dalam segi pembicaraan kamu sudah sangat baik, akan
tetapi suara kamu kurang keras dalam menjelaskan apa yang kamu bicarakan
sehingga kami yang duduk di bangku paling belakang sulit mencerna apa yang
kamu bicarakan,lain kali kalau menjelaskan suaranya agak dikencangkan ya dew
tapi melihat kamu tadi tampil rasanya aku iri karna melihat kamu begitu lancar
dalam menjelaskan.`` Mendengar teman saya menilai saya ,saya menjadi sedikit
kagum akan tetapi bukan itu pointnya melainkan saya harus merubah suara saya
agar menjadi lebih keras lagi supaya semua orang dapat mendengarkan apa yang
saya bicarakan dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai