0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan3 halaman
1) Siswa memberikan umpan balik positif kepada teman tentang cara menyalakan api unggun yang benar setelah usaha temannya gagal.
2) Siswa juga menerima umpan balik dari teman untuk meningkatkan volume suara saat presentasi agar lebih mudah didengar oleh semua orang.
3) Siswa belajar bahwa pemberian dan penerimaan umpan balik dapat membantu meningkatkan kinerja.
1) Siswa memberikan umpan balik positif kepada teman tentang cara menyalakan api unggun yang benar setelah usaha temannya gagal.
2) Siswa juga menerima umpan balik dari teman untuk meningkatkan volume suara saat presentasi agar lebih mudah didengar oleh semua orang.
3) Siswa belajar bahwa pemberian dan penerimaan umpan balik dapat membantu meningkatkan kinerja.
1) Siswa memberikan umpan balik positif kepada teman tentang cara menyalakan api unggun yang benar setelah usaha temannya gagal.
2) Siswa juga menerima umpan balik dari teman untuk meningkatkan volume suara saat presentasi agar lebih mudah didengar oleh semua orang.
3) Siswa belajar bahwa pemberian dan penerimaan umpan balik dapat membantu meningkatkan kinerja.
Kriteria Tingkat Refleksi Kebiasaan(bukan Tindakan Refleksi Refleksi reflektif) bijaksana kritis atau intropeksi Spektrum 1 2 3 4 Tulisan Keberadaan 1 2 3 4 Gambaran 1 2 3 4 konflik atau dilemma Kehadiran 1 2 3 4 emosi Analisis dan 1 2 3 4 pemaknaan Total skor …x 1 = 0 …x 2 = 0 …x 3 = 0 …x 4 = 0
Nilai: jumlah skor/20 x100 =
Penilaian Portofolio Refleksi
Topik Refleksi Total Skor Refleksi Umpan Balik Refleksi Gaya Belajar Refleksi Manajemen Waktu Refleksi Persiapan Ujian Refleksi Diri Total Nilai 1.2 Refleksi Pemberian Umpan Balik
Pada saat saya masih menduduki bangku SMA,saya memiliki seorang
teman dekat atau bisa disebut sebagai sahabat sedari saya masih menduduki bangku SMP. Dia selalu menemani saya kemanapun saya berada,kebetulan kami satu eskul di SMA kami yaitu eskul PALASDA (Pecinta Alam Smanda). Kami menjalani hari dengan penuh semangat dan penuh ambisi,karna tujuan kami memasuki bangku SMA adalah menjadi siswa yang taat dan juga teladan dalam semua bidang. Suatu hari saya dan teman saya mendaki gunung kemudian dikarenakan di atas sana udaranya sangat dingin,teman saya memutuskan untuk membuat api unggun. Awalnya semua berjalan sesuai prosedur penyalaan api yaitu dengan cara: 1. Mencari kayu bakar, 2. Mencari ranting ranting, 3. Memiliki korek api. Akan tetapi apinya tidak menyala nyala, berhubung saya adalah ketua dari pecinta alam smanda dan saya juga memiliki pengalaman lebih dari teman saya,saya akhirnya memberikan feedback yang benar kepada teman saya tentang bagaimana menyalakan api yang baik dan benar saya mengatakan:``hei Alfi,kamu sudah baik dalam mengetahui bahan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam membuat api unggun,akan tetapi caranya tidak langsung semua di taruh kemudian kamu bakar melainkan hanya ranting dan pemantiknya saja yang dibakar terlebih dahulu kemudian baru kamu letakkan kayu bakarnya, bukan maksud saya menggurui kamu akan tetapi saya sudah belajar lebih dulu dibandingkan kamu dan menurut saya pencapaian kamu saat ini sudah lebih dari baik sebagai seorang pembakar api unggun pemula.``ujar saya. Dan dia pun menerima hal tersebut dan setelah hal tersebut, dia menjadi lebih mahir dalam menyalakan api. Oleh karena hal tersebut, saya menyadari bahwa saya memberikan feedback yang baik kepada teman saya dan saya akan terus mempertahankan hal tersebut menjadi lebih baik lagi. Selain saya memberikan feedback,saya juga pernah diberikan feedback oleh teman saya. Kronologinya adalah saat saya sedang presentasi di depan kelas, teman saya bilang ``Dewa, dalam segi pembicaraan kamu sudah sangat baik, akan tetapi suara kamu kurang keras dalam menjelaskan apa yang kamu bicarakan sehingga kami yang duduk di bangku paling belakang sulit mencerna apa yang kamu bicarakan,lain kali kalau menjelaskan suaranya agak dikencangkan ya dew tapi melihat kamu tadi tampil rasanya aku iri karna melihat kamu begitu lancar dalam menjelaskan.`` Mendengar teman saya menilai saya ,saya menjadi sedikit kagum akan tetapi bukan itu pointnya melainkan saya harus merubah suara saya agar menjadi lebih keras lagi supaya semua orang dapat mendengarkan apa yang saya bicarakan dengan jelas.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita