SISWA-SISWI PAUD
Keywords: Abstract
Waste Utilization, The development of quality early childhood is a major investment that
educational tool, are important in human development in Indonesia. To support the
early childhood creativity of learners is needed media as a supporter, which in this case
education, Student former students trash useless can be used as an educational tool at the
Creativity same props for students learning about environmental awareness.
Partners service is namely PAUD PERMATA Darul Hikmah and PAUD
Roudlotul Faizin both of which are located in the district of Jepara. The
purpose of this service program is improving the quality of learning
with the use of waste as educational props to stimulate the creativity of
students. The activities have been carried out through training to
teachers and early childhood learning groups or managers in both
partners. Outcomes of these activities in the form of products props
educative (APE) in the form of sheep originating from waste bottles of
milk drinks, bottled soft drinks, which transformed into turtles, fish, owl,
and piggy bank.
karena itu diperlukan adanya keahlian untuk biaya operasional ditanggung oleh
khusus agar terbentuk kepribadian yang donatur yang bernama Bapak Umardani.
cerdas dan berkarakter. Dilihat dari Namun setelah berjalan selama dua tahun,
jenjang pendidikan, Tenaga pendidik di donatur merasa keberatan untuk
PAUD Permata Darul Hikmah ini hanya membiayai kegiatan operasional karena
satu orang yang basis pendidikannya jumlah siswa yang semakin meningkat
jurusan PAUD, itupun hanya jenjang setiap tahunnya. Sehingga pada tahun
diploma II. Dengan demikian pelatihan ketiga untuk penyelenggaraan proses
untuk sertifikasi keahlian khusus sangat pendidikan, PAUD Roudlotul Faizin ini
diperlukan untuk meningkatkan kualitas dibiayai secara swadaya dari sumbanga n
pembelajaran. Namun para tenaga pengembangan pendidikan siswa dengan
pengajar di PAUD Darul Hikmah ini rata- kisaran Rp 25.000,- sampai Rp 35.000,-
rata baru satu kali mendapatkan pelatihan per bulan per anak dengan kisaran jumlah
untuk peningkatan keahlian khusus PAUD siswa 100-139 anak per tahun yang terbagi
karena untuk mengikuti pelatihan tersebut dalam 5 kelompok.
diperlukan pengeluaran biaya, sehingga Perkembangan jumlah siswa di
dengan keterbatasan pendanaan para guru PAUD Roudlotul Faizin dari tahun
dikirim secara bergantian. 2012/2013 sampai dengan tahun
Mitra yang kedua, PAUD 2014/2015 semakin meningkat tiap
Roudlotul Faizin didirikan pada bulan tahunnya. Namun peningkatan jumlah
September tahun 2008 dan mulai murid ini tidak diimbangi pula dengan
melaksanakan proses pendidikan sejak peningkatan sarana prasarana pendidikan.
Bulan Juli tahun 2009/2010 sampai Tenaga pendidik di PAUD ini berjumla h
sekarang. PAUD Roudlotul Faizin 11 orang, dengan jenjang pendidikan yang
bertempat di bangunan gudang milik beragam, yakni 3 orang lulusan S-1
warga yang diwakafkan untuk gedung Pendidikan Agama Islam dan 8 orang
paud di Desa Tahunan RT 01 RW 03 hanya lususan Sekolah Menengah Atas.
Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Jumlah tenaga pendidik yang sangat
yang berjarak kurang lebih 1 km dari minim untuk mengampu siswa yang
kampus UNISNU Jepara. sangat banyak ini sebenarnya masih
Tujuan awal berdirinya PAUD sangat jauh dari kondisi ideal.
Roudlotul Faizin ini adalah motif sosial, PAUD Roudlotul Faizin ini sejak
yakni tanpa pungutan biaya. Sehingga awal berdiri, hanya pernah menerima satu
kali bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Luaran dari pengabdian ini berupa
dari pemerintah Kabupaten Jepara pada produk alat peraga edukatif (APE) dari
tahun 2013 melalui proses yang sangat limbah sampah botol plastik dan karton
panjang setelah beberapa kali melakukan yang disulap menjadi domba (shaun the
pengajuan. sheep), kura-kura, ikan, dan celengan
Mengingat pentingnya pendidikan burung hantu.
anak usia dini yang merupakan masa-masa
emas (golden age) maka diperlukan METODE PELAKSANAAN
adanya ketepatan dalam pembelajaran Program pengabdian kepada
untuk mengasah potensi dasar yang masyarakat ini dilakukan melalui
dimiliki anak didik komponen kognitif, pelatihan dan pendampingan pembuatan
afektif dan psikomotorik. Hal ini sarana APE melalui beberapa tahapan: (1)
membutuhkan adanya bentuk Sosialisasi kepada tenaga pendidik dan
penyelenggaraan pendidikan yang atau pengelola PAUD tentang pentingnya
dikelola secara tepat, baik dari aspek pengembangan kreativitas siswa dan
sarana prasarana maupun sumber daya kepedulian terhadap lingkungan hidup; (2)
manusia (tenaga pendidik), sehingga pengumpulan bahan-bahan sampah botol
pengembangan KB PAUD Permata Darul plastik, karton, dan alat penunjang seperti
Hikmah dan PAUD Roudlotul Faizin ini cotton bud, kapas, isolatip, gunting, lem,
sangat dibutuhkan di lingkungan warga spidol dan aksesoris; (3) pelaksanaan
tersebut, khususnya keluarga kurang pelatihan pembuatan APE dari sampah;
mampu yang memiliki putera-puteri (5) evaluasi keberhasilan.
BALITA.
Berdasarkan hasil diskusi dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
kepala sekolah (Pengelola) dari kedua Kegiatan pelatihan pemanfaata n
mitra, permasalahan yang menjadi sampah sebagai alat peraga edukatif bagi
prioritas untuk diselesaikan dalam siswa-siswa pendidikan anak usia dini ini
program pengabdian ini adalah: dilakukan ditempat kedua mitra dengan
Terbatasnya ketersediaan sarana APE jadwal yang berbeda. Pelatihan di tempat
untuk pembelajaran kedua mitra mitra pertama PAUD Permata Darul
dikarenakan rendahnya kompetensi Hikmah, alat peraga edukatif yang
tenaga pengajar sesuai kualifikasi PAUD. dihasilkan berupa domba (shaun the