Anda di halaman 1dari 7

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

PROBLEMATIKA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


DI SEKOLAH DASAR YANG TERLETAK DI DAERAH TERPENCIL

Son Haji
Universitas PGRI Palembang
e-mail: sonhaji0362@gmail.com

Abstrak- Jurnal ini menjelaskan tentang permasalahan sumber daya manusia (SDM) di
sekolah dasar yang terletak di daerah terpencil. Keberhasilan suatu pendidikan tidak akan
terlepas dari sumber daya manusia yang berperan yaitu guru atau tenaga pendidiknya. Sekolah
Dasar merupakan jenjang pendidikan yang berlangsung paling lama yaitu 6 tahun dimana
dijenjang pendidikan formal level rendah inilah yang sangat menetukan dalam pembentukkan
karakter peserta didik kedepannya. Jenis penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif
kualitatif dengan jenis studi kasus. Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau Rimau memiliki 8 tenaga
pendidik dengan 1 kepala sekolah dimana hanya ada 4 tenaga pendidik yang lulusan sarjana
(S1) dan 4 lainnya merupakan lulusan SMA, hal ini dikarenakan faktor wilayahnya yang terletak
di daerah terpencil yaitu di Desa Penuguan, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin,
Sumatera Selatan yang letaknya didaerah perairan dan jauh dari pusat kota. Selain itu jumlah
peserta didik tahun pelajaran 2018/2019 dari kelas I sampai VI adalah 156 orang. Tenaga
pendidik harusnya memiliki kualifikasi yang sesuai yang membantu meningkatkan kemampuan
peserta didik atau setidaknya untuk dapat mengajar pada jenjang Sekolah Dasar harus lulusan
sarjana (S1).

Kata Kunci: SDM, Sekolah Dasar, Daerah Terpencil

Abstract-This journal describes the problem of human resources (HR) in elementary schools
located in remote areas. The success of an education will not be separated from the human
resources that play the role of the teacher or the teaching staff. Elementary School is an
education level that lasts for the longest, which is 6 years, where the level of low level formal
education is determined by the formation of character in the future students. This type of
research was conducted with a qualitative descriptive approach with a type of case study. Pulau
Rimau Public Elementary School 1 has 8 educators with 1 school principal where there are only
4 educators who are undergraduate graduates (S1) and 4 others are high school graduates, this
is due to the fact that the region is located in a remote area namely Penuguan Village, Pulau
Rimau District, Banyuasin Regency, South Sumatra which is located in the waters and far from
the city center. In addition, the number of students in the 2018/2019 academic year from class I
to VI is 156 people. Educators must have appropriate qualifications that help improve the ability
of students or at least to be able to teach at the elementary school level must be a graduate
(S1).

Keywords: Human Resource, Primary School, Remote School

—————————— ◆ ——————————
PENDAHULUAN terhadap kinerja setiap manusia termasuk di
Saat ini, perkembangan ilmu bidang pendidikan. Sumber daya manusia
pengetahuan dan teknologi semakin (SDM) memiliki peran besar dalam
berkembang pesat seiring dengan pelaksanaan pendidikan, terutama pada
kemajuan zaman. Adanya perkembangan kualitas personalia dalam pendidikan yang
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini banyak diketahui bahwa banyak
berpengaruh besar terhadap gaya hidup tenaga pendidik yang tidak bekerja sesuai
dan kebiasaan manusia, apalagi jika tidak dengan keahliannya dan kurang
adanya penyaring, tentu akan berpengaruh kompetennya dalam menjalankan tugas.
868
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

Pendidikan merupakan suatu proses yang meliputi SMA/MA, SMK/MAK atau bentuk
tidak dapat terlepas dari peran sumber daya lain yang sederajat. Hal yang mendasari
manusia (SDM). Tujuan dalam pendidikan banyaknya tenaga pendidik yang tidak
tentunya tidak mungkin terwujud tanpa sesuai kualifikasi dalam mengajar Sekolah
adanya peran aktif pendidik, walaupun alat- Dasar yaitu karena sekolahnya terletak di
alat yang digunakan sekolah semakin pedalaman atau daerah terpencil. Sekolah
canggih karena proses pembelajaran yang Dasar merupakan jenjang pendidikan yang
diperankan oleh pendidik tidak dapat berlangsung paling lama yaitu 6 tahun
digantikan oleh teknologi. dimana dijenjang pendidikan formal level
Berdasarkan hasil observasi yang rendah inilah yang sangat menetukan
sudah dilakukan, diketahui bahwa salah dalam pembentukkan karakter peserta didik
satu sekolah dasar yang terletak di daerah kedepannya. Pada level inilah, peserta didik
terpencil yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 akan diberikan ilmu pengetahuan dan
Pulau Rimau, terletak di Desa Penuguan, penanaman nilai moral agar mampu
Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten menjadi pribadi yang cerdas baik secara
Banyuasin, Sumatera Selatan. Kecamatan akademik, spiritual dan emosional.
Pulau Rimau sebagian besar terdiri dari Penelitian ini dilakukan untuk dapat
dataran rendah dan daerah aliran sungai mengetahui problematika sumber daya
yang letaknya jauh dari pusat kota sehingga manusia (SDM) di sekolah dasar yang
dapat dikatakan bahwa terletak di daerah terletak di daerah terpencil, sehingga dapat
terpencil. Selain itu, hasil observasi dilakukan perbaikan agar kualitas sumber
menunjukkan bahwa guru yang mengajar di daya manusianya yang ada di sekolah
Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau Rimau dasar sesuai dengan anjuran. Oleh karena
sebanyak 8 pendidik dengan 1 kepala itu, diperlukan tenaga pendidik yang
sekolah. Dimana kebanyakan dari pendidik memiliki kualifikasi yang dapat membantu
tersebut hanya lulusan SMA, hanya ada meningkatkan kemampuan peserta didik
beberapa pendidik yang lulusan sarjana. atau setidaknya untuk dapat mengajar pada
Diketahui bahwa sebagai pendidik Sekolah jenjang Sekolah Dasar harus sarjana (S1).
Dasar sebaiknya berkualifikasi sarjana (S1).
Hal ini dikarenakan Sekolah Dasar METODE PENELITIAN
merupakan salah satu komponen penting Penelitian ini dilakukan pada bulan
dalam sistem pendidikan nasional. Desember 2018 di daerah terpencil yaitu
Dalam Undang-Undang Republik Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau Rimau,
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Jenis penelitian ini dilakukan dengan
pendidikan dasar mencangkup SD/MI, pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis
SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat. studi kasus. Penelitian deskriptif adalah
Sedangkan untuk pendidikan menengah penelitan yang diarahkan untuk

869
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau penelitian berlangsung sehingga proses


kejadian-kejadian secara sistematis dan pengumpulan data dan analisis data dapat
akurat mengenai sifat-sifat populasi atau dilakukan secara bersamaan dan menyatu.
daerah tertentu. Subyek penelitian yang Langkah terakhir yaitu penarikan
ditetapkan dalam penelitian ini berupa kesimpulan. Menurut Muh Imran (2014),
kepala sekolah, guru atau tenaga pendidik penarikan kesimpulan dilakukan setelah
dan peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 1 memperoleh informasi dari data yang
Pulau Rimau. tersusun melalui penyajian data dan telah
Data penelitian diperoleh dari hasil dianalisis secara teoritis.
observasi, wawancara dan permintaan data
tenaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri 1 HASIL DAN PEMBAHASAN
Pulau Rimau. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian dilakukan di Sekolah
Observasi sebagai teknik pengumpulan Dasar Negeri 1 Pulau Rimau yang terletak
data mempunyai ciri yang spesifik bila di Jln. Pasar Rt. 01 Rw.02, Desa Penuguan,
dibandingkan dengan teknik yang lain, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten
karena observasi tidak terbatas pada orang, Banyuasin, Sumatera Selatan. Teknik
tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. pengumpulan data dengan observasi di
Teknik observasi dilakukan dengan cara sekolah tersebut, wawancara dengan
mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan kepala sekolah, tenaga pendidik dan
yang terjadi di sekolah yang berkaitan peserta didik, serta permintaan data
dengan kualitas sumber daya manusianya kepegawaian Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau
(SDM). Observasi ini berfungsi untuk Rimau.
mencatat fenomena, fakta dari objek yang Data penelitian yang diperoleh,
diteliti. Wawancara merupakan metode Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau Rimau
pengumpulan data yang menghendaki memiliki 8 tenaga pendidik dengan 1 kepala
komunikasi langsung antara peneliti dengan sekolah dimana hanya ada 4 tenaga
subyek atau responden. pendidik yang lulusan sarjana (S1) dan 4
Analisis data dalam penelitian in lainnya merupakan lulusan SMA.
yaitu dengan proses penginputan data yang Jumlah peserta didik juga menjadi
telah diperoleh, pengorganisasian data dan pertimbangan dalam penentuan jumlah
penataan secara sistematis transkip tenaga pendidik yang harus di miliki karena
wawancara, dokumen dan material lainnya perlu adanya keseimbangan diantara
untuk kemudian diinterpretasikan dan keduanya agar proses pendidikan dapat
diberikan makna guna meningkatkan berjalan sesuai dengan ketentuan dan
pemahaman terhadap fokus penelitian yang dalam manajemen pendidikan disekolah
kemudian disajikan dalam hasil penelitian. dapat lebih terorganisir dengan baik.
Teknik analisis data dilakukan sejak data
dikumpulkan dari lapangan selama

870
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

Tabel 1. Jumlah Peserta Didik di Sekolah daya manusia (SDM) yang kurang
Dasar Negeri 1 Pulau Rimau Tahun
berkualitas.
Pelajaran 2018/2019
Kelas Jenis Kelamin Jumlah Ketertinggalan pada daerah
Laki- Perempuan
terpencil sebenarnya bukan sebuah kondisi
laki
I 15 11 26 dimana tidak terdapat perkembangan, tetapi
II 19 14 33 jika dibandingkan dengan daerah lain lebih
III 16 11 27
IV 10 10 20 terbelakang. Pada penelitian ini lebih
V 14 9 23 difokuskan pada sumber daya manusia
VI 14 13 27
Jumlah 156 (SDM) yang bergerak dalam bidang
pendidikan. Peningkatan kualitas sumber
Daerah terpencil merupakan
daya manusia (SDM) didaerah terpencil
kawasan perdesaan yang terisolasi dari
dapat dilakukan dengan pemerataan tenaga
pusat pertumbuhan/daerah lain akibat tidak
pendidik, baik yang diselenggarakan oleh
memiliki atau kekurangan sarana
pemerintah maupun masyarakat untuk
perhubungan, sehingga menghambat
meningkatkan kualitas dan kualifikasi guru.
pertumbuhan atau perkembangan kawasan.
Sumber daya manusia (SDM) dalam
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
dunia pendidikan sangatlah penting dan
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2003,
menjadi hal utama yang harus mendapat
daerah terpencil merupakan daerah yang
perhatian khusus dari semua pemegang
sullit dijangkau karena berbagai sebab,
kebijakan. Artinya, jika mutu pendidikan
seperti keadaan gegografi (kepulauan,
ingin mencapai pada tingkat pencapaian
pegunungan daratan, hutan dan rawa),
terbaik maka sumber daya manusia (SDM)
transportasi, sosial dan ekonomi.
harus ditingkatkan. Sumber daya manusia
Adapun kriteria daerah terpencil
(SDM) sangat berperan dalam menentukan
yaitu kondisi geografis yang sulit dijangkau,
kemajuan suatu negara. Berdasarkan
sarana aksesibilitas, kualitas sumber daya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
manusia (SDM) rendah dan komunikasi
Pasal 39 Ayat 2, pendidikan merupakan
adat terpencil yang memisahkan dari
tenaga profesional yang akan bertugas
lingkungan sosial diluar wilayahnya. Seperti
merencanakan dan melaksanakan proses
halnya Sekolah yang terletak di wilayah
pembelajaran, menilai pembelajaran,
daerah terpencil salah satunya yaitu
melakukan pembimbingan dan pelatihan,
Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau Rimau yang
serta melakukan penelitian dan pengabdian
terletak di Desa Penuguan, Kecamatan
kepada masyarakat, terutama sebagai
Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin,
pendidik.
Sumatera Selatan yang termasuk daerah
Berdasarkan data penelitian yang
yang kurang strategis karena jauh dari
diperoleh, Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau
pusat kota dan berada di daerah perairan
Rimau memiliki 8 tenaga pendidik dengan 1
atau daerah terpencil yang menyebabkan
kepala sekolah dimana hanya ada 4 tenaga
aksesbilitasnya sulit dan memiliki sumber
871
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

pendidik yang lulusan S1 dan 4 lainnya Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau Rimau yang
merupakan lulusan SMA. Dari data tersebut lulusan dari SMA dikarenakan faktor
dapat diketahui bahwa sumber daya wilayahnya yang terletak di daerah terpencil
manusia (SDM) yang dimiliki Sekolah Dasar sehingga banyak masyarakat yang kurang
Negeri 1 Pulau Rimau masih kurang dan memperhatikan pentingnya pendidikan,
kualifikasi untuk seorang tenaga pendidik banyak yang menempuh pendidikan tetapi
jenjang Sekolah Dasar juga tidak sesuai. hanya sampai jenjang SMA dan kesulitan
Menurut Uhar Suharsaputra (2010) dari pemerintah dalam mengontrol
manajemen sumber daya manusia komponen-komponen pendidikan yang
merupakan suatu pengakuan terhadap berada di daerah terpencil, sehingga dalam
pentingnya unsur manusia sebagai sumber perekrutan tenaga pendidik kurang
daya yang cukup potensial dan sangat memperhatikan lulusan. Menurut Undang-
menentukan dalam suatu organisasi yang Undang Guru dan Dosen Pasal 9, dari sisi
perlu untuk terus dikembangkan sehingga legal-formal, seorang calon guru itu
mampu memberikan kontribusi yang setidaknya harus Sarjana (lulusan S1 atau
maksimal bagi organisasi maupun bagi setara D IV). Saat ini dan seterusnya tidak
pengembangan dirinya. Kemajuan ilmu ada lagi guru yang berpendidikan dibawah
pengetahuan dan teknologi di Negara S1 (diploma I, II dan III). Lulusan S1 atau D
berkembang sangat ditentukan oleh IV saat ini merupakan standar kualifikasi
perkembangan manajemen sumber daya minimal bagi seorang calon guru.
manusia (SDM) yang sering disebut Human Persyaratan yang dibebankan
Resource Management yang merupakan kepada guru merupakan hal yang wajar dan
faktor dominan di segala bidang. dapat dipahami. Dalam pengembangan
Menurut Yosep Aspat (2016), sumber daya manusia (SDM) melalui
menyatakan bahwa keberhasilan suatu pendidikan, guru atau tenaga pendidik
pendidkan tidak akan terlepas dari sumber menjadi tulang punggung dan ujung tombak
daya manusia (SDM) yang berperan yaitu yang memiliki peran strategis dan signifikan.
tenaga pendidiknya. Ada hubungan yang Karena strategis dan signifikanlah yang
kuat antara kualitas tenaga pendidik dengan tidak dimungkinkan peran tersebut diberikan
keberhasilan maupun kegagalan kepada orang yang tidak cukup memiliki
pendidikan. Bila tenaga pendidik memiliki kualifikasi. Bukan berarti tenaga pendidik
kualitas dengan kualifikasi yang baik maka yang hanya lulusan SMA tidak baik, tetapi
pendidikan akan berhasil baik pula. Begitu kurang tepat dikarenakan ilmu yang dimiliki
juga sebaliknya. Standar kualitas yang dimungkinkan kurang atau kurang dapat
dituntut dari seorang tenaga pendidik tidak mendalami apa saja yang harus diajarkan
hanya aspek fisik-materialnya saja, tetapi pada jenjang Sekolah Dasar. Dengan
dari aspek mental-spiritual dan intelektual. persyaratan yang cukup ketat ini, peran
Banyaknya tenaga pendidik di strategis guru dalam dalam melakukan

872
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

pendidikan cukup penting sehingga perlu hanya memiliki 8 tenaga pendidik yang
adanya perhatian lebih. dimungkinkan akan kesulitan dalam
Dalam Undang-Undang Republik pembagian tugas. Selain itu, adanya tenaga
Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru pendidik yang tidak sesuai dengan
dan Dosen Pasal 8, ditegaskan bahwa guru kualifikasi juga menjadi kendala dalam
wajib memiliki kualifikasi akademik, proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat tentunya dapat terjadi karena kendala dari
jasmani dan rohani, serta memiliki sumber daya manusia (SDM) yang ada,
kemampuan untuk mewujudkan tujuan dimana untuk dapat memperoleh tenaga
pendidikan nasional. Penyelenggraaan pendidik yang cukup dan sesuai dengan
pendidikan yang berkualitas didasarkan syarat yang telah ditentukan cukup sulit
pada beberapa indikator yaitu mutu untuk dilakukan mengingat keadaan
produk/lulusan, mutu proses pembelajaran, Sekolah Dasar yang letaknya didaerah
mutu layanan sekolah dan mutu lingkungan terpencil. Sebenarnya tenaga pendidik
sekolah. dapat diperoleh dari lulusan yang sesuai,
Jumlah peserta didik juga menjadi namun biasanya lulusan sarjana (S1)
suatu pertimbangan dalam penentuan banyak yang berasal dari daerah perkotaan
jumlah pendidik. Di Sekolah Dasar Negeri 1 sehingga sulit untuk menempatkannya
Pulau Rimau pada tahun ajaran 2018/2019 didaerah tersebut jika tidak sesuai dengan
ini terdiri dari 6 kelas dengan jumlah peserta keinginannya, kecuali memang ada
didik sebanyak 156, rincian yaitu: Kelas I kemauan dari calon tenaga pendidiknya.
berjumlah 26 peserta didik (15 orang laki- Berdasarkan penjabaran dan
laki dan 11 orang perempuan), kelas II penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa
berjumlah 33 peserta didik (19 orang laki- permasalahan sumber daya manusia (SDM)
laki dan 14 orang perempuan), kelas III yang terdapat di sekolah dasar yang
berjumlah 27 (16 orang laki-laki dan 11 terletak di daerah terpencil yaitu tenaga
orang perempuan), kelas IV berjumlah 20 pendidiknya, baik kualifikasi maupun
peserta didik (10 orang laki-laki dan 10 jumlahnya. Untuk itu, adapun prinsip-prinsip
orang perempuan), kelas V berjumlah 23 yang harus digunakan dalam rekrutmen
peserta didik (14 orang laki-laki dan 9 orang tenaga pendidik (guru) diantaranya: (1)
perempuan) dan kelas VI berjumlah 27 Rekrutmen guru harus dirancang secara
peserta didik (14 orang laki-laki dan 13 matang agar dapat memenuhi kebutuhan,
orang perempuan). (2) Rekrutmen guru harus dilakukan secara
Dari data tersebut dapat dikatakan objektif, dimana harus ada persyaratan
bahwa tidak adanya keseimbangan atau yang pasti untuk pelamar yang lulus dan
tidak sebanding antara peserta didik pelamar yang tidak lulus secara objektif,
dengan tenaga pendidik, dimana terdapat 6 dan (3) Agar diperoleh calon guru yang
kelas dengan jumlah 156 peserta didik profesional, sebaiknya materi seleksi harus

873
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

komprehensif mencangkup semua aspek http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/


persyaratan yang harus dimiliki oleh calon GeoTadulako/article/view/2625.
guru. 2. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif dan RND. Bandung:
KESIMPULAN Alfabeta.
Berdasarkan penelitian yang sudah 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia Nomor 6 Tahun 2003.
permasalahan sumber daya manusia (SDM) 4. Uhar Suharsaputra. 2010. Administrasi
di Sekolah Dasar Negeri 1 Pulau Rimau Pendidikan. Bandung: PT. Refika
yaitu kurangnya jumlah tenaga pendidik dan Aditama.
adanya tenaga pendidik yang tidak 5. Undang-Undang Republik Indonesia
memenuhi kualifikasi sebagai guru Sekolah Nomor 14 Tahun 2005.
Dasar atau hanya lulusan SMA. Hal ini 6. Undang-Undang Republik Indonesia
dikarenakan Sekolah Dasar tersebut yang Nomor 20 Tahun 2003.
terletak di daerah terpencil, sehingga 7. Yosep Aspat. 2016. Expert Teacher
menyebabkan kurangnya perhatian dari (Membedah Syarat-syarat untuk menjadi
pemerintah terhadap pendidikan yang ada. Guru Ahli). Jurnal Pendidikan dan
Sekolah Dasar merupakan jenjang Pembelajaran Dasar. Vol 3 Nomor 1.
pendidikan yang sangat menentukan Diakses tanggal 26 Desember 2018 dari
pembentukan karakter peserta didiknya dan http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/
adanya pembekalan keilmuan dasar yang terampil/article/download/1328/1055.
diberikan. Oleh karena itu, diperlukan
tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi
sesuai yang dapat membantu meningkatkan
kemampuan peserta didik atau setidaknya
untuk dapat mengajar pada jenjang Sekolah
Dasar harus lulusan sarjana (S1). Standar
kualitas yang dituntut dari seorang tenaga
pendidik tidak hanya aspek fisik-materialnya
saja, tetapi dari aspek mental-spiritual dan
intelektual.

DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad Imran. 2014. Pendidikan
Masyarakat Terpencil di Dusun Tompu.
E-Jurnal GEO FKIP UNTAD. Vol 1
Nomor 2. Diakses tanggal 25 Desember
2018 dari

874

Anda mungkin juga menyukai