Anda di halaman 1dari 13

PERAN GURU BIOLOGI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS XI SMA RAUDLATUSSALAM GLENMORE DI MASA PANDEMI


THE ROLE OF BIOLOGY TEACHERS IN INCREASING LEARNING MOTIVATION
OF STUDENTS IN CLASS XI SMA RAUDLATUSSALAM GLENMORE IN PANDEMIC
TIME
Luluk Mufidatur Rohmah, Totok Hari Prasetiyo 1, Ifa Muhimmatin 2
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

e.mail: lulukwijaya2@gmail.com

ABSTRAK
Di masa pandemi SMA Raudlatussalam membatasi jam pelajaran yang membuat siswa
kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran
guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada masa pandemi serta hambatan yang
dihadapi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada masa pandemi, dengan
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa guru sebagai
demonstrator harus dapat memperagakan materi, serta menguasai bahan atau materi
pembelajaran yang akan diajarkan, guru sebagai pengelola kelas guru harus dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif serta menyenangkan, guru sebagai mediator guru dapat
memaksimalkan penggunaan media atau alat peraga dalam menyampaikan materi, serta guru
sebagai evaluator yang memberikan evaluasi pada akhir pembelajaran, baik berbentuk ulangan,
kuis maupun responsi guna mengetahui tingkat pemahaman siswa serta hasil belajar siswa,
hambatan yang dihadapi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu berasal dari diri
siswa itu sendiri serta dari lingkungan pondok pesantren yang memiliki banyak kegiatan
sehingga siswa menjadi kurang bergairah dalam mengikuti pembelajaran disekolah. Dapat
disimpulkan bahwa peran guru memiliki keterkaitan dengan penumbuhan motivasi belajar
maupun minat belajar siswa itu sendiri di dalam proses belajar mengajar, peran guru yang paling
dominan di dalam kelas XI IPA SMA Raudlatussalam adalah peran guru sebagai demonstrator,
serta peran guru sebagai pengelola kelas.
Kata kunci: peran guru, motivasi belajar, pandemi
ABSTRACT
During the pandemic, the Raudlatussalam High School limited class hours which made
students less interested in participating in learning. This study aims to look at the role of teachers
in increasing students' learning motivation during the pandemic and the obstacles faced by
teachers in increasing students' learning motivation during the pandemic, using descriptive
qualitative methods. From the results of the study, it was found that the teacher as a demonstrator
must be able to demonstrate the material, as well as master the learning materials or materials to
be taught, the teacher as a class manager, the teacher must be able to create a conducive and fun
learning atmosphere, the teacher as a teacher mediator can maximize the use of media or
teaching aids in teaching and learning activities. deliver the material, as well as the teacher as an
evaluator who provides an evaluation at the end of the lesson, both in the form of tests, quizzes
and responses to determine the level of student understanding and student learning outcomes, the
obstacles faced by teachers in increasing student learning motivation are from the students
themselves and from the environment. Islamic boarding schools that have many activities so that
students become less enthusiastic in participating in learning at school. It can be concluded that
the teacher's role has a relationship with the growth of learning motivation and student interest in
learning itself in the teaching and learning process, the most dominant teachers in class XI IPA
SMA Raudlarussalam are the teacher's role as a demonstrator, and teachers as class managers,
Keywords: the role of teachers, learning motivation, pandemic
PENDAHULUAN mengalami perubahan kebijakan akibat
adanya wabah Covid-19. Selama pandemi,
Kasus pneumonia yang tidak
SMA Raudlatussalam membatasi jam
diketahui penyebabnya pertama kali
pelajaran, yaitu di mulai jam 7 sampai jam 9
dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina
pagi, setiap hari Senin sampai Kamis. Di
pada Desember 2019. Kekhawatiran
satu sisi, dengan waktu yang singkat guru
terhadap Covid-19 bukan hanya terjadi di
harus dapat mengelola waktu agar materi
negara lain saja, melainkan di Indonesia.
tersampaikan kepada siswa. Namun disisi
Wabah Corona Virus Disease tahun 2019
lain, waktu yang singkat tersebut ternyata
(Covid-19) tidak hanya dirasakan pada
membuat siswa menjadi meremehkan jam
sektor kesehatan, tapi juga merambah ke
pelajaran.
seluruh sendi kehidupan, termasuk dunia
pendidikan. Menteri Pendidikan dan Berdasarkan hasil wawancara
Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam dengan guru mata pelajaran biologi
siaran pers tanggal 12 Maret 2020, diperoleh informasi bahwa di kelas XI IPA
menyampaikan Surat Edaran Sesuai Surat pada saat pembelajaran di kelas ada yang
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 pada 24 Maret giat dan ada yang bermalas-malasan, berbuat
2020 tentang Implementasi Kebijakan gaduh, mengantuk, dan ngobrol sendiri di
Pendidikan di Masa Darurat. Surat edaran dalam kelas saat guru menjelaskan materi.
tersebut menjelaskan bahwa proses Siswa bisa saja tidak memahami apa yang
pembelajaran dilakukan di rumah melalui disampaikan guru, kurang tertarik pada
daring (dalam jaringan/online) atau pelajaran biologi, atau kurang tertarik pada
pembelajaran jarak jauh untuk memberikan penyampaian guru.
siswa pengalaman belajar yang bermakna.
Proses pembelajaran biologi di
SMA Raudlatussalam merupakan sekolah dipengaruhi beberapa hal yang
SMA berbasis pondok pesantren yang berkaitan dengan kemampuan, semangat,
berada di Kecamatan Glenmore dan maupun motivasi untuk belajar (Sardirman
memiliki dua jurusan yaitu IPA (Ilmu 2012). Motivasi merupakan dorongan dan
pengetahuan Alam) serta IPS (Ilmu kekuatan yang berasal dari dalam diri
Pengetahuan Sosial). SMA Raudlatussalam seseorang untuk melakukan tujuan tertentu
merupakan salahsatu sekolah yang yang ingin dicapainya (Hamzah, 2017).
Motivasi belajar siswa terdapat 6 indikator belajar, memberikan pujian atau
yang mendukung yang bisa dilihat indikator penghargaan, dan menciptakan aktivitas
motivasi belajar siswa yaitu adanya hasrat yang melibatkan siswa didalam
dan keinginan untuk berhasil, adanya kelas.Berdasarkan latar belakang tersebut,
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, maka penulis tertarik untuk melakukan
adanya harapan dan cita-cita masa depan, penelitian tentang peran guru biologi dalam
adanya penghargaan belajar, adanya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
kegiatan yang menarik dalam belajar, XI SMA Raudlatussalam Glenmore di masa
adanya lingkungan belajar yang kondusif pandemi.
(Zeprika, 2016). Metode Penelitian
Waktu dan Lokasi Penelitian
Motivasi dalam proses pembelajaran Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA
menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam SMA Raudlatussalam Glenmore. Penelitian
mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena ini mulai dilakukan bulan Juni hingga Juli
itu dibutuhkan kemampuan guru biologi di 2021. Penelitian ini merupakan jenis
SMA Raudlatussalam untuk dapat penelitian kualitatif dengan pendekatan
menguatkan motivasi siswa dalam penelitian kualitatif deskriptif. Jenis
mengikuti pelajaran. Guru biologi dapat penelitian ini mempunyai ciri khas yang
menggunakan cara untuk meningkatkan terletak pada pemahaman akan proses, yakni
motivasi belajar siswa melalui cara mendeskripsikan tentang segala sesuatu
mengajar yang di pergunakan, teknik atau yang berkaitan dengan fokus penelitian
metode secara tepat akan memperbesar mengenai peran guru dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa dan diharapkan akan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
meningkatkan hasil belajar siswa. biologi kelas XI di SMA Raudlatussalam.

Peran guru dalam meningkatkan Penelitian ini bertujuan untuk memahami

motivasi belajar siswa (Arianti, 2008 :117- fenomena yang terjadi secara holistik dan

134) menjadikan siswa yang aktif dalam dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-

kegiatan belajar mengajar, menciptakan kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

suasana kelas yang kondusif, menciptakan alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode pembelajaran yang bervariasi, metode alamiah.

meningkatkan antusias dan semangat dalam


Menurut Arikunto (2006:129), sumber keadaan populasi yang sebenarnya, dengan
data adalah subyek dari mana data istilah lain harus representatif (mewakili).
diperoleh. Lofland dan Lofland dalam Teknik pengambilan sampel dalam
Moleong (2007:157) menyebutkan bahwa penelitian ini menggunakan simple random
sumber data utama dalam penelitian sampling yang dikemukakan oleh Akdon
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, (2005: 100) bahwa : ”Simple random
selebihnya adalah data tambahan seperti sampling adalah cara pengambilan sampel
dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian dari anggota populasi secara acak tanpa
ini, data yang diperlukan ada tiga yakni, data memperhatikan strata (tingkatan) dalam
tentang kualitas motivasi belajar siswa, data anggota populasi tersebut.” Jadi
tentang peran guru dalam meningkatkan kesimpulannya pengambilan sampel secara
motivasi siswa, dan data tentang hambatan acak adalah pengambilan sampel tanpa
guru dalam meningkatkan motivasi belajar melihat tingkatan secara acak dari populasi
siswa pada mata pelajaran biologi. yang ada dengan memberikan kemungkinan
Sumber data adalah seluruh siswa kelas sama untuk setiap elemen dalam populasi
XI IPA yang berjumlah 30 siswa, guru mata tersebut berkesempatan untuk dipilih
pelajaran Biologi SMA Raudlatussalam, dijadikan sampel.
serta kepala sekolah SMA Raudlatussalam. Dengan perhitungan untuk menentukan
Menurut Sugiyono (2016:80) sampel adalah ukuran sampel maka diambil rumus
bagian dari jumlah dan karakteristik yang menurut Surakhmad (Akdon, 2005: 107)
dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran yang berpendapat: Apabila ukuran populasi
sampel merupakan suatu langkah untuk sebanyak kurang dari 100, maka
menentukan besarnya sampel yang diambil pengambilan sampel sekurang-kurangnya
dalam melaksanakan penelitian suatu objek. 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran
Untuk menentukan besarnya sampel bisa populasi sama dengan atau lebih dari 1000,
dilakukan dengan statistik atau berdasarkan ukuran sampel diharapkan sekurang-
estimasi penelitian. Pengambilan sempel ini kurangnya 15% dari ukuran populasi.
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga Dalam penelitian ini jumlah populasi
diperoleh sampel yang benar-benar dapat adalah 30 orang sehingga kurang dari 100
berfungsi atau dapat menggambarkan maka sampel diambil sekurang-kurangnya
50 % dengan perhitungan yaitu :
x 30 = = 15 Jenis pernyataan negatif

Maka sampel wawancara siswa yang di Pernyataan Jumlah Rerata


Ketika mendapat nilai jelek saya mudah
ambil dari penelitian ini sebanyak 15 siswa menyerah dan malas belajar lebih giat lagi 96 3.2
Saya malas mencari informasi yang
kelas XI IPA, sedangkan dalam pengisian berhubungan dengan pelajaran biologi dari
berbagai sumber 82 2.73
angket digunakan seluruh siswa kelas XI Saya malas belajar biologi meskipun orang tua
memberi hukuman jika mendapat nilai jelek 96 3.2
IPA untuk melihat kualitas motivasi belajar Saya tidak suka permainan atau kuis dalam
pelajaran biologi 79 2.63
siswa. Saya tidak bisa belajar biologi dengan baik
meskipun dalam suasana tenang dan nyaman 94 3.13
Rerata 2.978
Keputusan Sedang
PEMBAHASAN

Jenis pernyataan positif


Berdasarkan hasil angket yang
Pernyataan Jumlah Rerata diperoleh dari 30 responden siswa kelas XI
Saya tidak mudah putus asa saat mengalami
kesulitan belajar biologi 99 3.3 SMA Raudlatussalam, dilihat dari hasil
Saya akan mempertahankan dan belajar lebih
giat saat mendapat nilai yang memuaskan 99 3.3
Saya akan mempelajari berulang kali jika
persentase dapat dilihat bahwa motivasi
belum paham saat dijelaskan 91 3.03
Saya tidak malu bertanya jika tidak paham belajar siswa kelas XI di kategorikan tinggi
saat belajar biologi 80 2.6
Saya tertarik untuk menyelesaikan soal-soal hal ini ditunjukan jenis pernyataan positif
biologi yang diberikan guru 93 3.1
Saya belajar biologi dengan sungguh- memiliki rata-rata 3,014% sehingga
sungguh agar mudah mencapai cita-cita 95 3.16
Saya belajar biologi dengan giat walaupun dikategorikan tinggi, sedangkan pernyataan
tidak ada ujian 86 2.86
Saya mendapat hadiah ketika nilai ulangan
biologi saya bagus 82 2.73
dengan kategori negatif memiliki rata-rata
Saya rajin mengerjakan soal-soal latihan
biologi maka guru akan memberikan pujian 91 3.03 2,978% sehingga dikategorikan sedang.
Ruang belajar dirumah sangat nyaman
sehingga saya dapat berkonsentrasi saat Berbeda dengan hasil observasi sebelum
belajar biologi 91 3.03
Rerata 3.014 pengambilan data pada bulan November
Keputusan Tinggi
2020, pada saat itu siswa cenderung
memiliki motivasi belajar yang rendah.
Peningkatan motivasi belajar siswa ini
merupakan pengaruh dari strategi
pembelajaran yang dilaksanakan guru yang
saat ini mengajar. Guru biologi yang saat ini
mengajar merupakan guru baru SMA
Raudlatussalam, yang dalam strategi
pembelajarannya memperagakan materi,
mengelola kelas, pengguanaan media, serta Berdasarkan hasil wawancara guru
mengevaluasi hasil pembelajaran dengan dan siswa guru menggunakan alat peraga,
baik, sehingga terjadi peningkatan motivasi gambar, maupun vidio agar siswa dapat
belajar siswa sesuai hasil angket dan lebih mudah memahami materi
wawancara. pembelajaran, dengan penggunaan berbagai
alat tersebut membuat siswa tertarik dalam
1. Guru sebagai demonstrator
mengikuti pembelajaran, dengan adanya
Guru biologi SMA Raudlatussalam
ketertarikan dalam pembelajaran membuat
(Bu Luluk) merupakan guru baru yang
siswa termotivasi utuk melaksanakan
mengajar mata pelajaran biologi di SMA,
pebelajaran biologi. Pernyataan tersebut
pada saat observasi yaitu bersamaan dengan
diperkuat dari hasil wawancara kepada
PPL pada November 2020, siswa memiliki
kepala sekolah peran guru didalam kelas
kecenderungan memiliki motivasi belajar
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
yang rendah hal ini dilihat jika pada saat itu
siswa, agar siswa mendapatkan hasil belajar
siswa cenderung pasif, dan kurang
yang maksimal. Selain itu perlu adanya
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran,
kemauan atau motivasi yang berasal dari
selain itu banyak siswa yang tidak datang ke
siswa sendiri. Menurut kepala sekolah guru
sekolah untuk mengikuti pembelajaran.
harus mempunyai kemampuan dalam
Dimasa pandemi saat ini SMA
mengajar maupun mendidik, baik dalam
Raudlatussalam membatasi jam pelajaran
penggunaan metode, media, dan strategi
disekolah dimulai jam 07.00-09.00 WIB,
yang di gunakan guru dalam mengajar.
dengan waktu yang singkat guru harus dapat
Kemampuan guru dalam mengkondisikan
menyampaikan materi pembelajaran dengan
kelas juga berpengaruh terhadap motivasi
baik dan maksimal agar materi dapat
belajar siswa agar mendapatkan hasil belajar
diterima siswa secara keseluruhan. Selain itu
yang baik.
dengan jam pelajaran yang singkat siswa
Guru biologi menggunakan media
menjadi malas untuk datang ke sekolah, hal
atau alat peraga yang tersedia di sekolah,
ini ditemukan saat observasi awal ke sekolah
selain itu guru biasanya membawa benda
dan siswa yang datang ke sekolah hanya
atau bahan ajar asli berupa tumbuhan, buah,
beberapa orang dari keseluruhan anggota
sesuai materi yang dipelajari. Dengan
kelas.
menunjukan benda konkret kepada siswa
dapat memudahkan siswa untuk lebih aspek tersebut dengan seimbang. Jika
mudah mencerna dan menangkap isi materi seorang guru hanya mengandalkan ilmu
pembelajaran, penyampaian materi oleh pengetahuan tanpa di imbangi dengan
guru yang jelas serta sikap guru yang kecerdasan emosional, maka akan terjadi
menyenangkan, baik, dan ramah akan kegiatan yang tidak mendidik, ketika guru
membuat siswa nyaman dengan guru tidak dapat mengendalikan emosionalnya
sehingga tertarik untuk mengikuti ketika sedang menghadapi siswa yang
pembelajaran dikelas. Dari segi karakter bermasalah, sewaktu proses belajar
dapat dilihat dari sikap yang ditunjukan guru mengajar berlangsung. Sehingga akan
dalam memberikan pembelajaran baik di terjadi kekerasan, baik dari segi fisik dalam
kelas maupun di luar kelas seperti kegiatan memberi hukuman yang bersifat tidak
yang dilakukan setiap hari untuk mendidik maupun psikis yakni
membentuk karakter siswa yang baik, cara mengeluarkan kata-kata yang seharusnya
menyelesaikan masalah dengan benar, cara tidak dikeluarkan oleh seorang guru, karena
berperilaku baik dan sopan, dan bersikap akan berdampak psikologis dan semangat
tertib dan disiplin. Semua sikap tersebut siswa dalam menerima materi pembelajaran
harus terlebih dahulu dilakukan oleh seorang yang disampaikan oleh seorang guru. Oleh
guru kemudian diajarkan kepada peserta karena itu seorang guru harus memiliki
didik. Oleh karena itu guru harus lebih kecerdasan emosional agar dapat terciptanya
bersikap sopan, baik, penuh kasih sayang, suasana belajar yang nyaman dan
dan ramah kepada peserta didik. menyenangkan. Dalam hal ini guru biologi
Menurut Daniel Goleman, dkk SMA Raudlatussalam dalam menunjukan
(2003), kecerdasan emosional sebagai sikap menahan emosionalnya ketika
kemampuan dalam memantau dan menghadapi siswa yang mengganggu
mengendalikan diri sendiri dan orang lain pembelajaran di kelas guru menunjukan
serta menggunakan perasaan tersebut untuk sikap dengan diam dan memperhatikan
pikiran dan tindakan. Jadi kecerdasan siswa satu persatu agar siswa merasa tidak
emosional tersebut mencakup tiga aspek enak dan menyadari bahwa tindakannya
kognitif, afektif, dan psikomotor, maka tidak benar, seperti yang di katakan siswa
dengan adanya kecerdasan emosional SMA Raudlatussalam.
seseorang akan dapat memfungsikan ketiga
2. Guru sebagai pengelola kelas Peran guru sebagai pengelola kelas
Dari hasil wawancara Guru dan memiliki pengaruh besar terhadap
Siswa sebelumnya dapat dilihat bahwa pada pembelajaran di kelas hal ini seperti yang
awal pembelajaran, guru terlebih dahulu ditunjukan pada penelitian milik
mengkondisikan kelas agar siswa bisa fokus Wadeltrudis Rohayati yang berjudul peran
ketika kegiatan pembelajaran di mulai. guru dalam pengelolaan kelas untuk
Dengan mengkondisikan kelas agar suasana mengoptimalkan mutu pembelajaran dikelas
pembelajaran berjalan dengan kondusif, VII SMP Bintang Yogyakarta.
membuat siswa nyaman dalam mengikuti 3. Guru sebagai mediator
pembelajaran di kelas, hal ini akan Menurut Estiningsih, alat peraga
mempengaruhi hasil belajar siswa, selain itu merupakan media pembelajara yang
guru biasanya memberikan motivasi pada mengandung atau membawakan ciri-ciri
awal pembelajaran una menumbuhkan konsep yang dipelajari (Sukayati, 2009).
semangat dan minat belajar siswa dalam Media atau alat peraga yang digunakan saat
mengikuti pembelajaran biologi. pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu
Kegiatan pemberian motivasi atau yang digunakan oleh seorang guru agar
apersepsi diawal pembelajaran, guna untuk proses belajar mengajar siswa lebih efektif.
memberikan semangat kepada siswa dalam Dalam setiap proses belajar mengajar
menerima materi pelajaran yang akan yang dilaksanakan di sekolah, berdasarkan
diberikan oleh guru. Hasil wawancara hasil wawancara guru dan siswa, guru
tentang pemberian motivasi di awal serta biologi menggunakan media atau alat peraga
apersepsi di dalam kegiatan belajar saat menyampaikan materi pembelajaran.
mengajar, senada dengan pendapat (Hamzah Hal ini didukung dengan pernyataan siswa
B. Uno 2017) yang menyatakan bahwa bahwa guru biasanya membawa alat peraga
motivasi ekstrinsik dapat diberikan kepada ataupun gambar, namun tidak selalu
siswa salah satunya apabila adanya kegiatan membawa tergantung materi yang dipelajari
yang menarik dalam belajar. Kemudian pada hari tersebut, serta guru juga memberi
setelah pemberian motivasi di awal tugas kepada siswa untuk membuat alat
pembelajaran, guru juga dapat memberikan peraga sendiri berupa 3 dimensi.
motivasi di dalam kegiatan inti Model benda nyata yang digunakan
pembelajaran. untuk mengurangi keabstrakan materi
biologi dinamakan alat peraga pembelajaran SMA Raudlatussalam memberikan reward
biologi. Alat peraga dapat diartikansebagai berupa pujian, atau hadiah dapat dilihat dari
suatu perangkat benda yang dirancang, hasil angket yang menunjukan
dibuat, dihimpun atau disusun secara
sengaja yang digunakan untuk membantu
menanamkan atau mengembangkan konsep-
konsep atau prinsip-prinsip dalam biologi.
Pada dasarnya peserta didik belajar melalui
media yang konkrit. Untuk memahami Gambar 4.3 hasil angket motivasi
konsep yang masih abstrak, anak belajar siswa
memerlukan benda-benda konkrit (riil)
sebagai perantara. Selanjutnya konsep Berdasarkan dari tabel diatas terlihat
abstrak yang baru dipahami akan responden yang menjawab sangat setuju
mengendap, melekat, dan tahan lama bila ia 10%, setuju 83%, tidak setuju 7%, sangat
belajar melalui berbuat dan memahami tidak setuju 0% responden yang ada. Dari
pengertian, bukan hanyamelalui mengingat data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru
fakta. Dengan demikian alat peraga dalam memberikan pujian ketika siswa rajin
pembelajaran berfungsi sebagai motivasi mengerjakan soal-soal latihan. Hasil angket
dalam proses belajar mengajar, khususnya dan wawancara tersebut tentang
bagi peserta didik akan dapat timbul minat memberikan pujian, senada dengan pendapat
belajar sehingga tercapainya tujuan belajar. (Sardiman, 2012) salah satu bentuk dan cara
4. Guru sebagai evaluator untuk menumbuhkan motivasi dalam
Berdasarkan hasil wawancara guru kegiatan belajar di sekolah adalah dengan
dan siswa, ketika memasuki akhir memberikan pujian.
pembelajaran, guru biologi mengevaluasi 5. Hambatan guru dalam meningkatkan
dengan memberikan kuis atau pertanyaan- motivasi belajar siswa
pertanyaan kepada siswa. Pada kegiatan ini Salah satu masalah yang di hadapi
guru memberikan reward (hadiah atau guru yaitu sebagian siswa merupakan siswa
pujian), pemberian reward ini juga berasal dari pondok pesantren tingkat
merupakan salah satu pemberian motivasi motivasi belajar siswa dari pesantren
kepada siswa. Dalam hal ini guru Biologi di memang sedikit lebih rendah dikarenakan di
dalam pondok pesantren siswa memiliki ulangan di akhir bab yang sifatnya multiple
kegiatan yang padat di mulai dari bangun choice untuk melihat kemampuan siswa
tidur hingga akan tidur lagi di malam hari, dalam menguasai materi pada bab tersebut,
sehingga membuat siswa terkadang menjadi guru tidak selalu mengaharuskan dalam satu
mengantuk, dan kurang bersemangat dalam bab selesai dengan beberapa pertemuan
mengikuti pembelajaran, disini guru biologi namun guru mementingkan agar siswa
selain memberikan motivasi belajar guru benar-benar memahami terlebih dahulu
biologi selalu membentuk kelompok- materi yang sudah di pelajari. Dengan
kelompok yang mengarahkan siswa tetap kegiatan evaluasi berbentu ulangan atau
aktif dalam pembelajaran, media belajar responsi yang digunakan guru biologi
yang bervariasi seperti gambar, vidio, atau tersebut membuat siswa berpikir benar-
alat peraga, serta tugas-tugas membuat benar harus belajar karena kesempatan
media membuat siswa antusias dan untuk berdiskusi dan bertanya kepada teman
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran semakin kecil, sehingga hal tersebut akan
sehingga baik anak pondok pesantren dan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
anak yang dari luar pesantren bekerja sama memahami materi pembelajaran.
dalam membuat media belajar yang Dari hasil angket dan wawancara
membuat proses belajar mengajar di kelas kepada guru serta siswa dapat disimpulkan
menjadi menyenangkan. bahwa peran guru memiliki keterkaitan
6. Strategi guru dalam mengatasi dengan penumbuhan motivasi belajar
hambatan maupun minat siswa itu sendiri di dalam
Cara guru biologi dalam mengatasi proses belajar mengajar. Peran guru sebagai
hambatan dalam meningkatkan motivasi demonstrator sangat berpengaruh dalam
belajar siswa guru sebisa mungkin untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, selain
selalu dekat dengan siswa selalu itu peran guru sebagai pengelola kelas juga
memberikan motivasi sebelum memulai berperan penting dalam proses pembelajaran
pembelajaran agar siswa tetap semangat dikelas.
dalam mengikuti pembelajaran, serta strategi Kesimpulan dan Saran
dalam mengatasi hambatan untuk
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
meningkatkan motivasi belajar siswa, guru
guru sebagai demonstrator harus dapat
biologi biasanya memberikan kuis atau
memperagakan materi, serta menguasai
bahan atau materi pembelajaran yang akan bervariasi dalam mengajar, atau bahkan
diajarkan, guru sebagai pengelola kelas guru lebih ditingkatkan lagi agar siswa tidak
harus dapat menciptakan suasana mudah bosan dalam mengikuti pelajaran
pembelajaran yang kondusif serta biologi dimasa pandemi saat ini. Kemudian
menyenangkan, guru sebagai mediator guru guru biologi juga dapat bertukar pikiran
dapat memaksimalkan penggunaan media dengan guru lainnya mengenai pemberian
atau alat peraga dalam menyampaikan motivasi belajar yang baik untuk siswa. Hal
materi, serta guru sebagai evaluator yang tersebut dilakukan agar siswa tidak hanya
memberikan evaluasi pada akhir menyenangi atau semangat belajar di dalam
pembelajaran, baik berbentuk ulangan, kuis satu mata pelajaran saja. Akan tetapi, siswa
maupun responsi guna mengetahui tingkat dapat menyenangi dan semangat belajar di
pemahaman siswa serta hasil belajar siswa, dalam semua mata pelajaran secara
hambatan yang dihadapi guru dalam keseluruhan.
meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu
Hendaknya kepala sekolah
berasal dari diri siswa itu sendiri serta dari
memberikan pengarahan kepada guru-
lingkungan pondok pesantren yang memiliki
guru untuk dapat memotivasi siswa di
banyak kegiatan sehingga siswa menjadi
dalam kegiatan belajar mengajar.
kurang bergairah dalam mengikuti
Karena dimasa pandemi saat ini
pembelajaran disekolah.
membuat siswa kurang bersemangat
Hendaknya siswa dapat meningkatkan untuk datang ke sekolah dan mengikuti
motivasi belajarnya pada mata pelajaran pembelajran di sekolah.
biologi sehingga tidak hanya terpengaruh Ucapan Terimakasih
dari luar diri siswa atau dari guru saja. Dan
Penulis menyampaikan terima kasih kepada
hendaknya siswa selalu bersemangat
Totok Hari Prasetiyo, M.Pd selaku
mengikuti mata pelajaran biologi, agar lebih
pembimbing I, Ifa Muhimmatin, M.Pd
cepat memahami yang disampaikan oleh
selaku pembimbing II, dan Mahasiswa serta
guru dan prestasi dalam mata pelajaran
seluruh civitas akademika Program Studi
biologi dapat lebih baik.
Pendidikan Biologi.
Hendaknya guru biologi
mempertahankan penggunaan metode yang
Daftar Pustaka Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi
Universitas Ponorogo.
1) Akdon. 2005. Aplikasi Statistik Dan
Metode Penelitian Untuk Administrasi
Dan Manajemen. Bandung: dewa ruchi.
2) Arikunto, Suharsisni. 2012. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara.
3) Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
4) Goleman, Dniel. 2005. Emotional
inteliegence, alih bahasa T. Hernaya,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
5) Hamzah, B. Uno. 2017. Teori Motivasi
dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
aksara.
6) Moleong, J.L. 2007. Metode Penelitian
Kualitatif (edisi revisi). Bandung:
Remaja Rosdakarya.
7) Sardiman, A.M. 2012. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
8) Sugiyono. 2011. Statistik untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
9) Uno, B.H. 2011. Teori Motivasi dan
Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
10) Zeprika, A.U. 2016. Analisis Motivasi
Belajar Siswa Dukungan Orang Tua
Terhadap Penilaian Terhadap Penilaian
Autentik Matematika Siswa Kelas VII
SMP Negri 2 Jetis Kabupaten Ponorogo

Anda mungkin juga menyukai