PROPOSAL
Oleh
LULUK MUFIDATUR ROHMAH
52172115
Oleh
Menyetujui
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi
NIP.197502032005012001
ii
Untag Banyuwangi
PERSETUJUAN
Oleh
Menyetujui
Mengetahui,
iii
Untag Banyuwangi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
LAMPIRAN...................................................................................................................27
iv
Untag Banyuwangi
BAB I. PENDAHULUAN
1
Untag Banyuwangi
2
rumah, situasi belajar siswa dalam kegiatan dan tugas belajar di rumah dapat
berbeda dari siswa ke siswa. Selain itu, pembelajaran di rumah dapat difokuskan
pada pendidikan kecakapan hidup, termasuk konten tentang pandemi Covid-19.
SMA Raudlatussalam merupakan SMA berbasis pondok
pesantren yang berada di Kecamatan Glenmore dan memiliki dua jurusan yaitu
IPA (Ilmu pengetahuan Alam) serta IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). SMA
Raudlatussalam merupakan salahsatu sekolah yang mengalami perubahan
kebijakan akibat adanya wabah Covid-19. Selama pandemi, SMA
Raudlatussalam membatasi jam pelajaran, yaitu di mulai jam 7 sampai jam 9 pagi,
setiap hari Senin sampai Kamis. Di satu sisi, dengan waktu yang singkat guru
harus dapat mengelola waktu agar materi tersampaikan kepada siswa. Namun
disisi lain, waktu yang singkat tersebut ternyata membuat siswa menjadi
meremehkan jam pelajaran. Mereka berfikir waktu yang singkat hanya membuang
waktu, sehingga banyak siswa yang malas atau tidak masuk ke sekolah, terutama
siswa yang berasal dari luar pondok pesantren.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi
diperoleh informasi bahwa di kelas X IPA pada saat pembelajaran di kelas ada
yang giat dan ada yang bermalas-malasan, berbuat gaduh, mengantuk, dan
ngobrol sendiri di dalam kelas saat guru menjelaskan materi. Siswa bisa saja tidak
memahami apa yang disampaikan guru, kurang tertarik pada pelajaran biologi,
atau kurang tertarik pada penyampaian guru.
Proses pembelajaran biologi di sekolah dipengaruhi beberapa hal yang
berkaitan dengan kemampuan, semangat, maupun motivasi untuk belajar
(Sardirman 2012). Motivasi merupakan dorongan dan kekuatan yang berasal dari
dalam diri seseorang untuk melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya
(Uno, 2017). Menurut Kartono (1996:32) motivasi diartikan sebagi dorongan
adanya rangsangan untuk melakukan tindakan, motivasi belajar dapat dibedakan
menjadi dua yaitu faktor Eksternal dan Internal, faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal
dari luar individu itu sendiri.
Untag Banyuwangi
3
Untag Banyuwangi
4
Untag Banyuwangi
5
c. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai referensi dalam
penerapan pembelajaran biologi yang tepat untuk diterapkan dimasa
pandemi Covid-19.
Untag Banyuwangi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
6
Untag Banyuwangi
7
Untag Banyuwangi
8
Untag Banyuwangi
9
Peran guru menurut Djamarah (2008) yang dikutip oleh Sutirna, peran guru
sebagai berikut:
a. Korektor
b. Inspirator
c. Organisator
d. Motivator
e. Inisiator
f. Fasilitator
g. Pembimbing
h. Demonstrator
i. Pengelola kelas
j. Mediator
k. Supervisor
l. Evaluator
Mulyasa (2005:36) menyatakan bahwa perkembangan terhadap sistem belajar
mengajar membawa konsekuensi untuk guru agar meningkatkan peranan dan
kompetensi karena proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa ditentukan oleh
peranan dan kompetensi guru. Guru harus mampu memaknai pembelajaran, serta
menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan
kualitas pribadi peserta didik.
Untag Banyuwangi
10
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang
merupakan kekuatan pendorong yang akan menwujudkan suatu perilaku guna
mencapai tujuan kepuasan dirinya.
Sardiman (2012:75) motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu,
dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan
perasaan tidak suka itu. Menurut Uno (2011:9), dorongan yang timbul tersebut
adalah karena adanya rangsangan-rangsangan dari dalam maupun dari luar
sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku
atau aktivitas tertentu yang lebih baik dari sebelumnya.
Pengertian yang dikemukakan para ahli tentang pengertian motivasi diatas
menunjukkan bahwa motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang menjadi
penggerak bagi individu atau kelompok untuk melakukan sesuatu tindakan yang
mengarah pada tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa
motivasi merupakan faktor yang penting bagi individu atau kelompok untuk
dapat melakukan suatu tindakan yang mengarah pada ketercapaian suatu tujuan
yang ditentukan.
Dengan demikian motivasi menjadi faktor penting bagi siswa dalam usaha
mencapai tujuan belajar dan tujuan pendidikannya, dimana motivasi tersebut akan
menjadi pendorong bagi siswa untuk terus berusaha dan bersemangat meraih
prestasi dan cita-cita yang mereka tentukan, maka untuk dapat meraih tujuan
tersebut diperlukan motivasi yang tinggi baik dari dalam diri maupun dari luar diri
seseorang.
b. Pengertian belajar
Menurut Uno (2011:15), perubahan perilaku dari hasil belajar ini bersifat
relatif menetap. Pendapat sedikit berbeda dikemukakan oleh Djamarah (2011:13),
bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan
Untag Banyuwangi
11
Untag Banyuwangi
12
d. Macam-Macam Motivasi
Menurut Djamarah (2011: 149-152) motivasi ada dua, yaitu:
1) Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperolah
informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil,
menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.
2) Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari
luar individu, misalnya karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang
lain sehingga siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Hal seperti hadiah,
pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu.
e. Pentingnya Motivasi
Menurut Sardiman (2012:85) pentingnya motivasi belajar memiliki
peranan yang sangat penting diantaranya yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberi arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
3) Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Untag Banyuwangi
13
Untag Banyuwangi
14
Untag Banyuwangi
15
Untag Banyuwangi
16
Untag Banyuwangi
17
GURU SISWA
FAKTOR-FAKTOR YANG
DAPAT MEMPENGARUHI
MOTIVASI BELAJAR
PERAN GURU
MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Untag Banyuwangi
BAB III. METODE PENELITIAN
18
19
Untag Banyuwangi
20
Untag Banyuwangi
21
rekam suara, sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah
ditemukan oleh peneliti.
Sedangkan trianggulasi dalam pengujian ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Ada
beberapa macam triangulasi yakni, triangulasi teknik, triangulasi sumber,
triangulasi waktu. Dalam hal ini, peneliti memilih menggunakan triangulasi
sumber dan triangulasi waktu. menurut Sugiyono (2012:327) Triangulasi sumber
berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik
yang sama. Sedangkan triangulasi waktu yaitu peneliti melakukan pengecekan
data melalui guru mata pelajaran biologi serta melakukan perpanjangan waktu
untuk pengamatan langsung kepada beberapa subyek penelitian.
Untag Banyuwangi
22
b. Reduksi Data
c. Penyajian Data
Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga
menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.
Penyajian data kan memberikan kemudahan peneliti dalam mengambil
kesimpulan. Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian
naratif, dengan menyajikan data dapat mempermudah dalam memahami apa
yang terjadi dan didapatkan dalam penelitian.
Untag Banyuwangi
23
d. Penarikan Kesimpulan
Untag Banyuwangi
24
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini diusahakan untuk memahami setting atau latar penelitian.
Segala usaha yang dimiliki dipersiapkan benar-benar dalam menghadapi lapangan
penelitian. Tahap pelaksanaan ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
2. Memasuki lapangan
Ketika memasuki lapangan penelitian yaitu datang ke sekolah untuk
mendapatkan data tentang gambaran umum sekolah SMA Raudlatussalam,
kemudian masuk kelas guna membagikan angket dan memperhatikan siswa agar
siswa mampu menjawab dengan keadaan siswa yang sebenar benarnya. Setelah
itu, langkah selanjutnya adalah uji validitas data dengan cara menggunakan bahan
referensi dan juga triangulasi. Dan yang terakhir adalah analisis data.
c. Tahap akhir
Pada tahap akhir penelitian yakni adalah penyusunan hasil penelitian dan
pembahasan serta kesimpulan dan saran.
Untag Banyuwangi
25
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Osin. 2019. Peran Guru Biologi Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Lintas Minat Biologi Kelas XI IPS di SMA 9
Ambon. Ambon: Institut Agama Islam Negri Ambon.
Djamarah, S.B. 2014. Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam Keluarga.
Jakarta: Rineka Cipta.
Kartika, S.D. 2016. Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu di SMA 2 Ciledug. Jakarta: Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Maysaroh. (2020). Analisis Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Siswa di
SMAN 1 Wongsorejo. Diorientasi tidak diterbitkan. Banyuwangi:
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.
Moleong, J.L. 2007. Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Untag Banyuwangi
26
Slameto, 2003. Peranan Ayah Dalam Pendidikan Anak. Salatiga: Satya Widya.
Susilo, dkk. 2020. Corona Virus Disease 2019. Jurnal Penyakit Dalam Indinesia:
Tinjauan Literatur Terkini
Suryono Dan Hariyanto. 2014. Belajar Dan Pengajaran Teori Dan Konsep
Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uno, B.H. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Zeprika, A.U. 2016. Analisis Motivasi Belajar Siswa Dukungan Orang Tua
Terhadap Penilaian Terhadap Penilaian Autentik Matematika Siswa Kelas
VII SMP Negri 2 Jetis Kabupaten Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016.
Skripsi Universitas Ponorogo.
Untag Banyuwangi
27
LAMPIRAN 1. MATRIKS
TOTOK HARI PRASETYO, M.Pd IFA MUHIMMATIN, M.Pd LULUK MUFIDATUR ROHMAH
Untag Banyuwangi
28
kesulitan belajar
Adanya dorongan Rasa ingin tahu 6 5
dan kebutuhan Minat dalam belajar 7
dalam belajar
Adanya harapan dan Upaya untuk cita- 8
cita-cita masa depan cita
Ketekunan dalam 9
belajar
Adanya penghargaan Ganjaran dan 10 12
Untag Banyuwangi
29
belajar hukuman
Mendapat pujian 11
Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
1. Saya tidak mudah putus asa saat mengalami kesulitan
belajar biologi
2. Ketika mendapat nilai yang jelek saya mudah menyerah
Untag Banyuwangi
30
saat dijelaskan.
5. Saya malas mencari informasi yang berhubungan dengan
biologi.
7. Saya tertarik untuk menyelesaikan soal-soal biologi
ujian.
10. Saya mendapat hadiah ketika nilai ulangan biologi
saya bagus.
11. Saya rajin mengerjakan soal-soal latihan biologi
Untag Banyuwangi
31
biologi.
14. Ruang belajar di rumah sangat nyaman sehingga saya
Untag Banyuwangi
32
Untag Banyuwangi
33
Untag Banyuwangi
34
Pembelajaran
8. Apa saja hambatan yang ditemukan dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa di SMA Raudlatussalam?
9. bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan yang ditemukan dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa di SMA Raudlatussalam?
10. Apakah terdapat evaluasi dari pihak sekolah terhadap
kinerja guru-guru di sekolah ini?
11. langkah strategis apa yang dapat memberikan kontribusi
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa?
Untag Banyuwangi