5. Studi Kasus
Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011:250) studi kasus adalah suatu
metode untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan
komprehensif agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu
tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan terselesaikan
permasalahannya dan memperoleh perkembangan diri yang baik.
Pendapat serupa disampaikan oleh Bimo Wagito (2010:92) studi
kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu
kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup). Pada metode studi kasus
ini diperlukan banyak informasi guna mendapatkan bahan-bahan yang
luas. Metode ini merupakan integrasi dari data yang diperoleh dengan
metode lain.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa studi kasus
merupakan metode pengumpulan data secara komprehensif yang meliputi
aspek fisik dan psikologis individu, dengan tujuan memperoleh
pemahaman secara mendalam dan komprehensif.
a. Studi Kasus 1
Permasalahan : Malas Belajar
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 27 Oktober 2020
Sasaran : RS siswa kelas VIII A
b. Studi Kasus 2
Permasalahan : Ketergantungan Terhadap Handphone
Waktu Pelaksanaan : Jum’at, 06 November 2020
Sasaran : GWS siswa kelas VIII A
Sebagai bentuk laporan ada dibagian lampiran
6. Media BK
Media BK adalah alat yang digunakan untuk menjadi perantara
atau pengantar ketika guru BK melaksanakan program BK, menyamakan
persepsi antara konselor dan konseli. Salah satu kegiatan PPL BK yang
membutuhkan suatu karya/kreatifitas praktikan adalah pembuatan media
BK, dimana media ini dibuat oleh praktikan dan dikonsultasikan oleh guru
pembimbing di sekolah.
Adapun Media BK yang dibuat oleh mahasiswa praktikan yaitu
poster tentang cara memilih lembaga bimbingan belajar yang baik, multi
kecerdasan, dan etika dalam pergaulan teman sebaya.
B. Muhamad Devi Setya Ramadan/18144100008/Pendidikan Matematika
1. Menyusun Program Bimbingan Dan Konseling
Assesment kebutuhan (need assessment) di SMP Negeri 10
Yogyakarta menggunakan program AKPD (Angket Kebutuhan Data
Siswa) yang sekolah miliki. Hasil pengumpulan data adalah sebagai
berikut :
a. Kebutuhan Bidang Pribadi : 31.44%
b. Kebutuhan Bidang Sosial : 21.26%
c. Kebutuhan Bidang Belajar : 33.53%
d. Kebutuhan Bidang Karir : 13.77%
Kegiatan ini menjadi tahap awal dan juga sebagai dasar untuk
mengetahui perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada program
bimbingan dan konseling di sekolah.
Program bimbingan dan konseling yang baik mengikuti pola
perencanaan seperti prinsip-prinsip penyusunan program, tahap-tahap
penyusunan program agar guru pembimbing memiliki pedoman, sehingga
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dapat terlaksana dengan
lancar, efektif dan efisien serta dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Dan menghasilkan program BK sesuai dengan kebutuhan.
a. Penyebaran angket
Waktu pelaksanaan : 28 September 2020
Sasaran : Kelas VIII B
b. Menginput data
Waktu pelaksanaan : 30 September 2020
Sasaran : Kelas VIII B
c. Hasil need assesment
Waktu pelaksanaan : 05 Oktober 2020
Sasaran : Kelas VIII B
Sebagai bentuk laporan ada di bagian lampiran
5. Studi kasus
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II, praktikan
melaksanakan studi kasus sebanyak 2 kasus. Di sini praktikan
mengumpulkan data dengan metode observasi/pengamatan dan wawancara
dengan konseli. Praktikan menggali secara mendalam mengenai
permasalahan yang terjadi pada 2 konseli tersebut. Dalam studi kasus ini
praktikan juga mengetahui identitas konseli dan orang tua konseli. Adapun
tahapan dalam pelaksanaan studi kasus adalah analisis, sintesis, diagnosis,
prognosis, dan follow up. Berikut rincian kegiatan Studi Kasus :
a. Studi Kasus 1
Nama konseli : Xerxes Rayhan Rogo Prakoso
Bidang masalah : Belajar
Permasalahan : Malas Belajar
Hari/tanggal : Selasa, 27 Oktober 2020
b. Studi Kasus 2
Nama konseli : Silviana Rahma Ningrum
Bidang masalah : Belajar
Permasalahan : Kesulitan Memahami Materi Pembelajaran
saat Daring.
Hari/tanggal : Senin, 6 November 2020
Sebagai bentuk laporan ada di bagian lampiran
6. Media BK
Salah satu kegiatan PPL BK yang membutuhkan suatu
karya/kreatifitas praktikan adalah pembuatan media BK, di mana media ini
dibuat oleh praktikan dan dikonsultasikan oleh guru pembimbing di
sekolah. Pihak Universitas menentukan mahasiswa minimal membuat 1
media BK dan praktikan memilih:
a. Poster yang bertema “Bakat dan Minat”.
b. Leaflet tentang “Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya”
Pembuatan media BK telah dilaksanakan 05 November 2020.
Adapun bentuk medianya terlampir.