Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN (PKL)


TENTANG
MENGUKUR JALAN KEUDE JEUNIB STA 0+000 / 1+500
PADA
PT TAKABEYA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan kenaikan dan mengikuti Ujian


Akhir

Disusun Oleh :
Nama : Farhan Aulia
NIS/NISN : 1904025/0049224263
Kelas : XII DPIB
Program.Keahlian : Teknik Kontruksi Dan Properti.

PEMERINTAH ACEH
DINAS PENDIDIKAN ACEH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BIREUEN
TAHUN 2021/2022LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


TENTANG
MENGUKUR JALAN KEUDE JEUNIB STA 0+000 / 1+500
PADA
PT TAKABEYA

Telah Diperiksa, Disetujui dan Disahkan


Oleh :

Kepala Program Keahlian Pembimbing


Teknik Kontruksi & Properti

YUSRIFAN S.Pd
AFRIZA HERAWANI,SST., Gr.
NIP. 19631231 198902 1 013
Nip.19800315 200904 2 003

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 1 Bireuen

MUSLIM, M.Pd
NIP. 19710223 199512 1001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur atas ke hadirat Allah SWT. Yang senantiasa


melimpahkan berkah, rahmat, taufiq serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktik kerja industri (prakerin) di PT TAKABEYA.
Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan peserta didik selama berada di dunia usaha/industri. Laporan ini
disusun sebagai pertanggung jawaban peserta didik selama melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian
yang dilaksanakan sebagai peserta didik melaksanakan PKL.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini dapat berjalan lancar karena
adanya dukungan serta kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Muslim M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Bireuen.


2. Bapak Yusrifan S.Pd selaku ketua program keahlian.
3. Bapak H. Mukhlis A.MD selaku pimpinan PT KRUENG MEUH.
4. Ibu Afriza Khairawani,SST,Gr. selaku guru pembimbing selama pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan.
5. Bapak Rahmat Firdaus S.T selaku pembimbing pada PT TAKABEYA.
6. Seluruh staff dan karyawan PT TAKABEYA.
7. Seluruh Dewan Guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK Negeri
1 Bireuen.
8. Untuk kedua orang tua saya yang telah melimpahkan kasih saying beserta doa
tulusnya.
9. Teman teman yang membantu hingga laporan Prakerin ini dapat selesai tepat
pada waktunya.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang harus dibenahi


dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

i
ii

kritik serta saran yang membangun demi sempurnanya laporan ini di masa yang
akan datang.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga
laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua
Bireuen, 23 Oktober 2021
pihak.DAFTAR ISI
Penulis

JUDUL......................................................................................................................
Farhan Aulia
i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG........................................................................... 1
B. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN......................................... 2
C. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN..................................... 3
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN........................................ 5

BAB II PROSES PRODUKSI/JASA............................................................ 6


A. ALAT DAN BAHAN........................................................................... 6
B. GAMBAR KERJA............................................................................... 6
C. PROSES PENGERJAAN..................................................................... 7
D. HASIL YANG DICAPAI...................................................................... 8

BAB III TEMUAN.......................................................................................... 10


A. KAJIAN TEORI................................................................................... 10
B. TEMUAN STUDI................................................................................ 13

BAB IV PENUTUP......................................................................................... 16
A. KESIMPULAN..................................................................................... 16
B. SARAN................................................................................................. 16

iii
iv

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18
LAMPIRAN
a. Daftar Hadir
b. Agenda Kegiatan pada jurnal
c. Foto Kegiatan pada saat melaksanakan pekerjaan di tempat PKL
d. Sumber Dokumen seperti contoh pekerjaan yang diselesaikan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jalan merupakan suatu prasarana yang sangat berperan penting dalam arus
lalu lintas. Setiap pergerakan manusia ataupun barang di darat selalu
menggunakan sistem transportasi, sehingga peranan jalan menjadi sangat penting
dalam memfasilitasi pergerakan yang terjadi. Kondisi jalan yang baik akan
memudahkan mobilitas penduduk dalam mengadakan kegiatan ekonomi dan
kegiatan sosial lainnya. Perkembangan volume lalu lintas jalan khususnya di
Kabupaten Sleman terus meningkat dengan pesat. Peningkatan tersebut
menyebabkan prasarana (jalan) terbebani oleh volume lalu lintas yang tinggi dan
berulang-ulang yang akan menyebabkan penurunan kualitas jalan. Suatu
penelitian tentang kondisi permukaan jalan dan bagian jalan lainnya sangat
diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan jalan yang mengalami kerusakan
tersebut. Analisa tentang kerusakan jalan meliputi berbagai faktor yaitu
disebabkan karena perencanaan perkerasan, perencanaan campuran, pemilihan
bahan, proses atau mutu pelaksanaan, kondisi lingkungan, volume lalu lintas atau
gabungan berbagai faktor tersebut. Salah satu cara untuk mengetahui kondisi
kerusakan jalan adalah dengan metode Pavement Condition Index (PCI).
Pavement Condition Index merupakan sistem penilaian kondisi perkerasan jalan
berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan
sebagai acuan dalam usaha 2 pemeliharaan. Metode ini memberikan informasi
kondisi perkerasan hanya pada saat survei dilakukan, tetapi tidak dapat
memberikan gambaran prediksi di masa mendatang. Namun apabila survei
kondisi dilakukan secara periodik dapat memberikan informasi kondisi perkerasan
untuk prediksi kinerja di masa mendatang dan sebagai saran pengukuran yang
lebih detail. Jalan Keude jeunib dari STA 0.000/1.500 merupakan salah satu jalan
lokal yang berada di kota jeunib,

1
2

B. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


1. Tujuan Umum

a. Menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang professional pada


peserta didik.
b. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan
dunia kerja.
c. Menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan berwirausaha
menghasilkan tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.
d. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
anatara SMK dengan dunia usaha, dunia industry dan dunia kerja.
e. Meningkatkan efisien proses Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas prefosioanl.
f. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses Pendidikan.

2. Tujuan Khusus

a. peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. Peserta


pelatihan mengetahui langsung materi pelatihan yang akan diterapkan
pada pelaksanaan Pendidikan system ganda.
b. Menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang professional pada
peserta didik.
c. Meningkatkan kompetensi
d. Menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan berwirausaha.

Adapun tujuan dari praktek mengukur jalan adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengetahui cara mengukur jalan.


b. Mengetahui dan memahami fungsi alat-alat dan bahan untuk mengukur
jalan.
c. Dapat mengeoperasikan jalan tersebut.
3

C. MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industry atau instansi
dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling
melengkapi untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan
praktik kerja lapangan (PKL) akan memberi nilai tambah bagi pihak pihak yang
bekerja sama sebagai berikut:

a. Manfaat Bagi Industri

Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberi keuntungan


nyata bagi industry antara lain:

a. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan bekerja
di industry.
b. Umumnya peserta PKL telah ikut dalam proses produksi secara aktif
sehingga pada pengertian tertentu peserta PKL adalah tenaga kerja yang
memberi keuntungan.
c. Perusahaan dapat memberi tugas kepada tugas kepada peserta PKL untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
d. Selama proses Pendidikan melalui kerja industry, peserta PKL lebih
mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan
perusahaan. Karena itu, sikap peserta PKL dapat dibentuk sesuai dengan
ciri khas tertentu industry.
e. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industry karena diakui ikut
serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktek Kerja Lapangan
(PKL).

2. Manfaat Bagi Sekolah

a. Tujuan Pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik


lebih terjamin pencapaiannya.
b. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program Pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip link and match).
4

c. Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan Pendidikan sekolah karena


tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.

3. Manfaat Bagi Praktikan/peserta didik

a. Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan
betul betul memiliki keahlian professional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan
dirinya secara berkelanjutan.
b. Keahlian professional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih

Adapun manfaat dari praktik menggambar Laboratorium dengan


AutoCAD adalah:

1. Bertambahnya pengetahuan tentang AtuCAD secara teori mampun praktik.


2. Dapat membuat gambar apapun dengan waktu yang singkat jika diminta
untuk membuat gambar menggunakan program AutoCAD.
3. Memilki kemampuan dan keahlian untuk menjadi seorang Arsitektur.

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan untuk program keahlian
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli s/d
30 September 2021, bertempat di PT TAKABEYA.

BAB II
PROSES PRODUKSI/JASA
5

A. ALAT DAN BAHAN


Beberapa alat dan bahan yang digunakan dan dibutuhkan untuk pengerjaan
untuk mesurvey jalan di keude jeunib dari STA 0+000 / 1+500

B. PROSES PENGERJAAN
Pengukuran Jalan keude jeunib.di ukur menggunakan meter dan lain-lain
yang diinginkan.

Gambar Proses Pengukuran Jalan

C. HASIL YANG DICAPAI


6

Gambar Hasil Pengkuran Jalan

1. Mempelajari bagaimana mengukur jalan yang benar.


2. Mempelajari teknik komunikasi dan presesntasi yang baik dengan bersikap
tenang dan sabar dalam mempresentasikan hasil.
3. Dapat menerapkan prinsip teliti dan hati hati saat melakukan tugas.
4. Dapat menerapkan kerapian dalam mengukur.
5. Dapat mendorong semangat dan tanggung jawab menjadi tenaga kerja
profesional.
BAB III
TEMUAN

A. KAJIAN TEORI
1. Mengkur Jalan
Pekerjaan persiapan ini berupa pekerjaan persiapan administrasi dan teknis.
Pekerjaan persiapan administrasi meliputi perijinan survey lapangan, laporan
dengan pejabat setempat dan lain-lain. Sedangkan pekerjaan persiapan teknis
meliputi pengadaan dokumen teknis serta peta dasar berskala kecil, peralatan,
personil dan perlengkapan material.

Dalam hal ini, proses yang dilakukan adalah melakukan pengukuran


kerangka peta, pengukuran detil dan pengolahan data. Semuanya harus diukur dan
dihitung dengan rumus tertentu.
Beberapa hal yang dilakukan dalam melakukan pengolahan data atara lain:
1.Menghitung kerangka peta (X, Y, Z).
2.Menghitung detil (X, Y, Z).
3.Penggambaran/Plotting

a. Definisi alat ukur

Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita yang memiliki
panjang tertentu. Meteran juga bisa disebut dengan rol meter, karena saat
disimpan atau dalam keadaan tidak digunakan, meteran akan digulung atau dirol.
Terdapat 3 jenis meteran:

 a. Meteran yang berasal dari kain (metalic cloth): terbuat dari kain linen
dan
 anyaman kawat halus yang berasal dari tembaga atau kuningan.
 B. Meteran yang terbuat dari baja

7
8

 C. Meteran yang terbuat dari baja aloy (steel alloy): campuran baja dan
nikel.

b. Fungsi Meteran
Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak. Biasanya
satuan yang digunakan terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik (mm, cm, m)
dan satuan inggris (inch, feet, yard). Pembacaan angka 0 ada yang dibaca tepat
diujung meteran adapula yang dinyatakan pada jarak tertentu di ujung meteran.
Cara menggunakan meteran cukup dengan merentangkan meteran dari
suatu titik ke titik lainnya pada suatu objek bidang yang akan diukur. Untuk
mendapatkan hasil yang valid, ada baiknya dilakukan oleh dua orang  dimana
salah satu berada pada titik awal atau angka 0 dan yang lain bergerak menuju
titik akhir perhitungan sekaligus membaca angka pada meteran pada titik

tersebut.

c. Macam Macam alat ukur


Berikut ini beberapa macam alat ukur yang biasa di pakai oleh masyarakat
Indonesia pada umumnya, diantaranya sebagai berikut:
2. Meteran
Alat ukur Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga
sebagai Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25
– 50 meter. Fungsi dari meteran ini sama seperti penggaris, namun meteran
berdimensi lebih panjang serta terbuat dari bahan yang lebih fleksibel daripada
penggaris supaya dapat digulung serta mudah dibawa ke mana-mana maka dari itu
alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur objek yang besar semisal tanah,
bangunan dan lainnya.

3. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan

8
9

hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna


maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital.
Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka
sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm. Penggunaan alat yang
satu ini biasanya terlihat di bengkel-bengkel atau tempat-tempat yang
memproduksi barang dengan detail dan tingkat presisi yang tinggi. Alat ini
biasanya digunakan untuk mengukur diameter benda kecil seperti skrup, baik
dimensi dalam maupun dimensi luarnya.

4. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Mikrometer
berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang
cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas,
dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah
mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.
B. TEMUAN STUDI
1. Metode Pelaksanaan Mengukur Jalan
1.Penjelasan Umum
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan dilakukan sepenuhnya oleh kontraktor
pelaksanaan yang telah ditunjuk dan diawasi langsung konsultan pengawas dan
Departemen Pekerjaan Umum. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan atas
gambar-gambar kerja dan spesifikasi tekhnik umum dan khusus yang telah
tercantum dalam dokumen kontrak, rencana kerja & syarat-syarat (RKS) dan
mengikuti perintah atau petunjuk dari konsultan, sehingga hasil yang dicapai akan
sempurna dan sesuai dengan keinginan pemilik proyek

2. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan dilaksanakan sebelum pekerjaan fisik dimulai. Adapun
pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dalam pekerjaan persiapan tersebut, yaitu

9
10

a.Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang Pekerjaan pematokan dan


pengukuran ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksanan dengan tujuan
pengecekan ulang pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil
memanjang dipasang pada setiap jarak 25 meter.
b.Survey kelayakan structural konstruksi perkerasan.Kelayakan struktural
konstruksi perkerasan dilaksanakan dengan pemeriksaan destruktif yaitu suatu
cara pemeriksaan dengan menggunakan alat Benkelman.

c.Pengadandireksikeet
Untuk pengadaan direksi keet ini pihak kontraktor pelaksana membuatnya
disekitar lokasi proyek. Direksi keet ini berfungsi untuk tempat beristirahat para
pekerja dan penyimpanan material serta peralatan pekerjaan.

d.Penyiapan badan jalan Pekerjaan ini meliputi pembersihan lokasi, penutupan


jalan dan lainnya. Sehingga pelaksanaan proyek ini berjalan dengan lancar.
3. Pekerjaan Galian dan Timbunan
Gambar Struktur Pekerjaan Tanah       
Pekerjaan Galian
1. Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk
memperoleh bentuk serta elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah
direncanakan. Adapun prosedur pekerjaan dari pekerjaan galian, yaitu :
2. Lokasi yang akan dipotong (cutting) haruslah terlebih dahulu dilakukan
pekerjaan clearing dan grubbing yang bertujuan untuk membersihkan lokasi dari
akar-akar pohon dan batu-batuan.
3. Untuk mengetahui elevasi jalan rencana, surveyor harus melakukan
pengukuran dengan menggunakan alat ukur (theodolit). Apabila elevasi tanah
tidak sesuai maka tanah dipotong kembali dengan menggunakan alat berat (motor
grader), sampai elevasi yang diinginkan.
4. Memadatkan tanah yang telah dipotong dengan menggunakan Vibrator
Roller.

10
11

5. Melakukan pengujian kepadatan tanah dengan tes kepadatan (ujiDdensity


Sand Cone test) di lapangan.
Pekerjaan galian dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :

a.Galian Biasa Commond Excavation Dalam pekerjaan ini dilakukan penggalian


untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak dapat dipakai sebagai
struktur jalan, yang dilakukan menggunakan excavator untuk memotong bagian
ruas jalan sesuai dengan gambar rencana, sedangkan pengangkutan dilakukan
denganmenggunakandumptruck.
b.Galian Batuan Padas Pekerjaan galian batu (padas) mencakup galian bongkahan
batu dengan volume 1 metekubik atau lebih. Pada pekerjaan
galianbatuinibiasadilakun alat bertekanan udara (pemboran) dan peledekan.
cGalian Struktur Pada pekerjaan galian struktur ini mencakup galian pada segala
jenis tanah dalam batas pekerjaan yang disebut atau ditunjukkan dalam gambar
untuk struktur. Pekerjaan galian ini hanya terbatas untuk galian lantai pondasi
jembatan.

Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan


Perlu diingat sebelum pekerjaan galian maupun timbunan harus didahului dengan
pekerjaan clearing dan grubbing, maksudnya adalah agar lokasi yang akan
dilakerjakan tidak mengandung bahan organik dan benda-benda yang
mengganggu proses pemadatan. Timbunan dilaksanakan lapis demi lapis dengan
ketebalan tertentu dan dilakukan proses pemadatan.

Proses penimbunan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :

1.Timbunan Biasa Padatimbunan biasa ini material atau tanah yang biasa
digunakan berasal dari hasil galian badan jalan yang telah memenuhi syarat.

2.Timbunan Pilihan Pada pekerjaan timbunan ini tanah yang digunakan berasal

11
12

dari luar yang biasa disebut borrowpitt. Tanah ini digunakan apabila nilai CBR
tanah dari timbunan kurang dari 6%.

Proses pemadata tanah dimaksudkan untuk memadatkan tanah dasar sebelum


melakukan proses penghamparan material untuk memenuhi kepadatan 95%,
dengan menggunakan alat berat seperti Vibrator Roller, Dump Truck, Motor
Grader.

Adapun langkah kerja dari proses pemadatan tanah, yaitu :


1. Mengangkut material dari quary menuju lokasi dengan menggunakan
Dump Truck.
2. Menumpahkan material pada lokasi tempat dimana akan dilaksanakan
pekerjaan penimbunan.
3. Meratakan material menggunakan Motor Grader sampai ketebalan yang
direncanakan. Sebagai panduan operator Grader dan vibro maka dipasang patok
tiap jarak 25 m yang ditandai sesuai dengan tinggi hamparan.
4. Memadatkan tanah denga menggunakan Vibrator Roller yang dimulai
sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalm
keadaan memanjang, sedangkan pada tikungan (alinyemen horizontal) harus
dimulai pada bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah yang
tinggi, pemadatan tersebut dipadatkan dengan 6 pasing (12 x lintasan) hingga
didapatkan tebal padat 20 cm hingga didapat elevasi top subgrade yang sesuai
dengan rencana.
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kepadatan dan kadar air
dilapangan. Juga bisa sebagai perbandingan pekerjaan yang akan dilaksanakan
dilapangan dengan perencanaan pekerjaan

BAB IV
PENUTUP

12
13

A. KESIMPULAN
Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
kesempatan melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT.TAKABEYA Bireuen yang
telah memberikan banyak pengalaman dan pengajaran kepada penulis.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat bagis siswa/I, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja
di lapangan kerja yang sesungguhnya sesuai keahlian masing masing siswa/i.
Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kegiatan badan
usaha/perusahaan dimasa yang akan akan datang, serta mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi
instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, berani, terampil, rajin, dan
cerdas.
Tujuan lain dari PKL adalah menambah wawasan yang luas bagi siswa
dan siswi, terutama dalam bidang yang ditempatinya. Karena banyak hal yang
belum diketahui oleh penulis yang didapatkan selama berada pada masa PKL.

B. SARAN
1. Untuk Pihak Perusahaan
a. Diharapkan bagi instansi/perusahaan memberikan peluang kepada SMK
Negeri 1 Bireuen untuk dapat Kembali melakukan praktik kerja industri di
perusahaan yang bersangkutan.
b. Diharapkan bagi instansi/perusahaan supaya memberikan pekerjaan
efesien.

2. Untuk Pihak Sekolah


a. Pihak sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan siswa dan siswi
yang sedang melakukan praktik kerja industri di luar lingkungan sekolah.

13
14

b. Diharapkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan PKL ini dapat


disampaikan dengan baik, transparan, dan tidak mendadak.

14
Diharapkan program PKL semakin baik di tahun yang akan datang dan dapat
memberikan pengalaman serta pengetahuan tentang kerja dunia luar.DAFTAR

PUSTAKA

Asroni, A., 2009. Buku Ajar Struktur Beton Lanjut, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Asroni, A., 2007. Balok dan Pelat Beton Bertulang, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Asroni, A., 2008. Kolom, Fondasi dan Balok´T´ Beton Bertulang, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
DPMB, 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia N.I.-2, Direktorat
Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung.
DPU, 1987. Pedoman Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung,
Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta.
DPU, 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung , SNI
03-2847-2002. Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
DPU, 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung, SNI-1726-2002. Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
DPU, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SK
SNI 03-1729-2002, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
Gunadarma, 1997. Rekayasa Pondasi II Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam,
Gunadarma, Jakarta.
Gunawan, R., 1987. Tabel Profil Konstruksi Baja, Kanisius, Yogyakarta.
http://www.docstoc.com/docs/57369532/ITS-Undergraduate-9367-3105100031-
Paper

15
LAMPIRAN
c. Foto kegiatan pada saat melaksanakan pekerjaan di tempat PKL.

Gambar 6.1 Kegiatan saling kerja sama


Sumber : Data diolah oleh praktikan

Gambar 6.2 Kegiatan Kerja Sama


Sumber :Data diolah oleh praktikan

16
17

Anda mungkin juga menyukai