ALLAH
Di bawah pohon yang rindum terdiamlah anak yang bernama Sani
yang sedang memikirkan hendak kemana dia akan meneruskan sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi. Setelah di pikirkan matang-matang akhirnya dia
menemukan jalan keluarnya.
Hari demi hari terus berlalu akhirnya sani masuk ke sekolah itu.
Pada hari pertama dia minder, karena sani adalah anak yang pemalu. Dia
hanya terdiam di bangku tempat dia duduk.
Bulan bersinar terang dan dibawahnya sani, arul dan mabas saling
berbincang-bincang. Layaknya orang yang kurang kerjaan arul bertanya
menurut kalian, siapa orang yang paling cantik dikelas, sani menjawab
dengan kencang sharia. kalau dikelas aku farah jawab mabas dengan
santai. cie-cie sani, ada yang lagi jatuh cinta nih, semangat banget sahut
arul dengan tersenyum
Akan tetapi sani tidak mau mengungkapkannya karena dia takut akan
ditolak cintanya. Dia menyadari akan kelemahan dirinya jika dibandingkan
kelebihan yang dimiliki sharia. Bagaikan pungguk merindukan bulan ujar
sani dalam benak hatinya.
Pada suatu malam arul berbicara dengan sani san, kenapa kamu
kok nggak perjuangin cinta kamu. Sani menjabab dengan malas
bukannya ak nggak mau perjuanginnya, tapi aku takut menyakitinya.
kalau begitu boleh nggak aku perjuangin hehe, sahut arul. boleh asalkan
kamu jangan pernah buat dia sedih dan jangan pernah kecewain dia
jawab sani dengan nada rendah dan di dalam hatinya dia sangat jengkel
dengan arul.
Pada akhirnya dia menemukan Fia. Sani berfikir aku harus bisa
melupakan shaira, karena hidup itu tidak harus dalam keterpurukan, aku
harus bisa melakukan pembaharuan. Sani berusaha dengan keras untuk
melupakan sharia dengan cara memperhatikan fia, akan tetapi sani merasa
masih belum cocok dan kelihatannya fia itu sedang jatuh cinta dengan
orang lain. sudah jatuh tertimpa tangga pula itulah peribahasa yang
cocok buat sani.
Sani memutuskan bahwa ia akan melampiaskannya dengan cara
membaca buku karena dia beranggapan bahwa buku adalah teman,
sahabat sekaligus kekasih yang paling setia, karena buku tidak mungkin
mengingkari orang yang membacanya.
Semenjak saat itu sani menjadi anak yang lebih rajin dari
sebelumnya, ia terus membaca buku. Bahkan buku yang tebal sekalipun
hampir ia baca semuanya. Akhirnya sedikit demi sedikit nilainya naik. Sani
memegang prinsip mungkin aku boleh kalah dalam cinta, tapi aku tidak
boleh kalah dalam hal lain.
Saat kelas tiga MA, sani mendengar kabar bahwa arul ditolak
sharia karena sharia lebih ingin focus kedalam pembelajaran di bandingkan
percintaan. Cinta sani ke sharia semakin membara. Semenjak itu sani
menjadi anak yang periang. Karena ia masih mempunyai kesempatan
untuk mendapatkan sharia.
cinta yang tulus karena Allah ialah suatu rasa dimana kita ingin
selalu menjaga kesucian orang yang kita cintai sebelum akad di ucapkan
Sekian &
Terima Kasih..