Anda di halaman 1dari 3

Tema : Narkoba

Ahmad dan Ali adalah sahabat sejati. Keduanya sama sama pintar dan sering menjadi juara
kelas Namun keduanya memiliki sifat berbeda. Ali adalah anak yang rajin, ulet, dan supel.
Sedangkan Ahmad adalah anak yang kurang peduli, dan egois. Dan Ahmad diketahui
belakangan ini juga pengguna narkoba. Namun ia ingin menawarkan barang haram
tersebut kepada sahabatnya, Ali. Ia berencana menawarkannya sepulang sekolah di
halaman belakang sekolah.
Ahmad: (Menatap ali) “Ali, lu kan udah lama jadi sahabat gue. Nah gue mau nawarin lu
sesuatu, yang bakal bikin lu nyaman
Ali: “Apaan tuh Mad?” (Dengan muka penasaran)”
Ahmad : “(Sambil menyodorkan sekantung shabu-shabu) Neh.”
Ali : “(Dengan muka terkejut) Wah lu berani make ginian? Masih waras lu?”
Ahmad : “Ya masih lah. Pertanyaan lu sungguh bagus sekali.”
Ali : “Tapi gimana kalo ketahuan? Lagipula gw gak tau cara makainya.”
Ahmad: “Selow nanti gw ajarin. Sekarang lu ke kosan gw aja.”
Ali : “Tapi janji ya jangan kasi tau siapa siapa”
Ahmad: “ Iye iye”
(Lalu Ali dan Ahmad pergi ke kos-kosan Ahmad. Dan sesampainya di ke kos-kosan. Mereka
pun langsung mencoba barang haram tersebut.)
Ali: “Gimana nih cara makainya?”
Ahmad: “Gini nih”
(Ahmad pun menghisap sabu-sabunya lewat hidung)
Ali: “Ah........”
Ahmad: Gimana Li enak kan?
Ali : “Wah enak juga Mad. Pikiran gw jadi rileks”
Ahmad : “Nih lu bawa pulang sekantong. Buat coba-coba di rumah. Kalo lu mau lagi, temui
gue di tempat biasa. Bawa duit 5 ratus ribu”
Ali : :Ok thanks bro”
(Sesampai dirumah, Ali pun langsung ke kamarnya dan mencoba barang haram tersebut.
Dia pun merasa ketagihan dan memutuskan untuk menemui Ahmad kembali esok hari. Dan
keesokan harinya, Ali ingin meminta uang ke ibuya)
Ali: “Kakak!!! Kakak !!!”
Kak Sulthan: Apaan??? Triak2 Udah kayak orang kerasukan
Ali : “Ibu mana Ibu !!!”
Kak Sulthan : “Gk tau. Kayaknya ke pasar.”
Ali : “Kak ada duit gk?”
Kak Sulthan : “Ada. Emang buat apaan?”
Ali: “Bagi duit dong”
Kak Sulthan : “Nih (Sambil menyodorkan uang seratus ribuan)”
Ali : “Apaan nih Cuma segini!!! (Sambil membentak kakaknya)”
Kak Sulthan : “Adanya segitu mau buat apa”
Ali : “Kagak mau ini kurang ,Gw butuh lima ratus ribu lagi (Sambil merebut uang dari
kantong kak Sulthan)”
Kak Sulthan : “Jangan diambil Li. Itu duit hasil jualan kue kemaren. Nanti kakak gk ada
modal Buat jualan”
Ali: “Bodo amat (Sambil meninggalkan kakaknya)”
Kak Sulthan: “(Dengan nada pelan) Kira-kira Ali mau kemana ya bawa duit sebanyak itu?”
(Lalu Ali pun menemui Ahmad di tempat yang sudah dijanjikan)
Ali : “Sorry Mad, gw Cuma dapet segini (Sambil menunjukan uang 400 ribuan)”
Ahmad : “Okelah, gw tambahin. Sekarang ayo ikut gw ke bandarnya”
(Lalu Ahmad pun mengajak Ali ke sebuah rumah seorang temannya)
Ahmad : “Bro barangnya ada ngga ?”
Randika : “Neh (Sambil menyodorkan 2 kantung sabu-sabu),Mana duitnya?”
Ahmad : ‘Neh ( Sambil memberikan uang)”
Randika : “Ok bro thank you”
Ahmad : “Ok. Nah Li ayo ke kos-kosan gw”
Ali : “Ayoo”
(Ahmad langsung mengajak Ali ke kos-kosannya. Tanpa disadari, kakak Ali mengikuti
mereka. Mengetahui adiknnya menggunakan narkoba, kakak Ali pun langsung melaporkan
ke polisi)
Kak Sulthan: “(Sambil menelpon) Halo ini kantor polisi ?”
Polisi Rafka : “Iya Benar Ka ada yang bisa kami bantu?”
Kak Sulthan : “Saya melihat seseorang dan adik saya menggunakan narkoba”
Polisi Rafka : “Dimana ?”
Kak Sulthan : “Di gang sukamiskin nomor 86 Pondok kelapa.”
Polisi Rafka : “ Ok baiklah. Sekarang posisi Kakak dimana? ”
Kak Sulthan : “Di Ujung aspal dekat pabrik baju”
Polisi Rafka: “Ok kami bersama tim akan kesana”
(Sesampainya Ali di kos-kosannya Ahmad, mereka berdua langsung memakai barang
haram tersebut dengan cara menghisapnya.)
Ali: “Mad, enak juga make barang ginian.”
Ahmad : “Ya enak lah”
(Tiba – tiba polisi datang dan langsung mendobrak pintu kos-kosan putu)
Polisi Rafka : “Angkat tangan !!!”
Ahmad : “Ampun pak salah saya apa ???”
Polisi Rafka : MANA BARANGNYA !!!
Ahmad: Barang apa pa ?
Polisi Rafka : Jangan bohong, Cepat geledah !
(Lalu polisi pun mengeledah mereka dan ditemukan 2 kantong berisi shabu-shabu)
Polisi Rafka : “Cepat bawa mereka ke kantor !”
Ali: “Jangan bawa saya pak. Saya tidak bersalah. Dia yang menjebak saya” (Sambil
menunjuk ke arah Ahmad)
Polisi Rafka : “Jangan banyak bicara. Ayok ikut !!!” (Sambil memborgol tangan Ali dan
Ahmad)
Akhirnya mereka berdua pun dibawa ke kantor polisi. Karena mereka berdua adalah
pemakai, maka mereka berdua direhabilitasi kekantor BNN karena mereka berdua adalah
korban. Akhirnya setelah kejadian itu mereka sadar bahwa bahayanya narkoba sangat
amat berbahaya bagi mereka dan masa depan mereka.

Anda mungkin juga menyukai