NOMOR : P.3/PDASHL/SET/REN.2/11/2020
TENTANG
RENCANA KERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH
ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG TAHUN 2021
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Tahun 2021 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan
ini.
Pasal 2 ……..
Pasal 2
Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Tahun 2021 menjadi acuan Penyusunan Rencana Kerja Unit
Eselon II dan Unit Pelaksana Teknis lingkup Direktorat Jenderal Pengendalian
Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung.
Pasal 3
Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Tahun 2021 menjadi arahan dalam penentuan kebijakan dan
strategi pembangunan sektor lingkungan hidup dan kehutanan daerah yang
dilaksanakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bidang Pengendalian
Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung.
Pasal 4
Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung Tahun 2021 ini merupakan penyesuaian sasaran dan indikator
sesuai dengan Prioritas Nasional pada Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021,
serta dijadikan tolok ukur dalam pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi
kinerja Tahun 2021.
Pasal 5
Peraturan Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal : 24 November 2021
DIREKTUR JENDERAL,
Nomor : P.3/PDASHL/SET/REN.2/11/2020
Tentang
Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran
Sungai Dan Hutan Lindung Tahun 2021
Halaman Judul
RENCANA KERJA
TAHUN 2021
v
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
Tabel 1. Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Tahun 2021 ......... 21
Tabel 2. Redesain Program, Sasaran dan Indikator Kinerja Program Tahun 2021 ........ 21
vii
Daftar Gambar
viii
Kata Pengantar
Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Tahun
2021 merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan yang mengacu pada tema rencana kerja pemerintah tahun 2021. Sesuai
peraturan perundangan yang berlaku, Renja ini merupakan perencanaan mikro yang
bersifat tahunan yang menjabarkan tujuan pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal
Pengendalian DAS dan Hutan Lindung, sasaran strategis, arah kebijakan, serta program,
kegiatan pokok dan indikator kinerja unit kerja.
Melalui Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung
Tahun 2021 ini, diharapkan dapat mendukung secara optimal pembangunan lingkungan
hidup dan kehutanan.
Diharapkan apa yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik oleh
seluruh elemen lingkup Ditjen PDASHL guna mendukung pelaksanaan target kinerja
Program Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Tahun 2021.
ix
I Pendahuluan
A Latar Belakang
Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 merupakan tahun kedua dalam periode Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024. Renja Tahun 2021
merupakan upaya dalam menjaga kesinambungan pembangunan terencana dan
sistematis dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
secara berkelanjutan. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah salah satu unit lanskap yang
representatif dalam pengelolaan sumberdaya lahan, dimana air merupakan “perajut”
keterkaitan antar atribut. Hutan merupakan salah satu atribut lahan yang memiliki peran
besar dalam menentukan rona lanskap DAS, karena kemampuannya dalam regulasi air.
Di dalam wilayah DAS juga terdapat banyak pihak/sektor yang berbeda beda dengan
berbagai macam kepentingan. Pengelolaan DAS harus dilakukan secara terpadu dan
diselenggarakan secara terkoordinir dengan melibatkan intansi terkait dan peran serta
masyarakat. Kekurang sinergian dalam pengelolaan DAS akan menimbulkan penurunan
daya dukung DAS
Dalam lingkungan global, kondisi hutan di Indonesia tidak dapat lepas dari
lingkungan dunia. Isu-isu internasional yang saat ini semakin gencar seperti climate
change, global warming, pengangguran dan kemiskinan, serta pandemic covid-19 juga
harus menjadi perhatian yang serius dalam pembangunan hutan dan kehutanan di
Indonesia. Pemanasan global yang berdampak terhadap perubahan iklim telah menjadi
keprihatinan masyarakat dunia termasuk Indonesia. Deforestasi dan degradasi hutan di
Indonesia seperti konversi hutan alam, kebakaran hutan dan kerusakan hutan lainnya
yang disajikan dengan angka-angka yang masih terus dipertanyakan juga disinyalir
menjadi penyebab meningkatnya pemanasan global. Selain itu dampat pandemic covid-
19 yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada pembangunan
kehutanan terutama pemulihan DAS dalam rangka ketahanan iklim dan bencana.
1
Terkait hal tersebut, diperlukan pendekatan lanskap dalam mempertemukan
variasi pandangan antar sektor. Lanskap sebagai area dengan konfigurasi topografi,
penutupan vegetasi, tata guna lahan dan pola permukiman dengan proses-proses dan
kegiatan-kegiatan alamiah serta budayanya. Lanskap divisualisasikan juga sebagai
hamparan dimana terjadi interaksi luas antar atribut-atribut lahan. Pendekatan lanskap
memungkinkan penilaian dampak berbagai aktivitas sektor, karena keterkaitan antar
atribut dapat dipetakan, dinilai bentuknya dan diukur magnitude-nya. Tata kelola lanskap
pada dasarnya merupakan upaya peningkatan harmoni interaksi antar atribut.
Keterlanjuran over-eksploitasi dan bencana telah terjadi dan itu merubah daya
dukung lahan yang selanjutnya mereduksi kapital pendukung kehidupan. Maka yang
pertama-tama perlu dilakukan dalam upaya mengkoreksi hubungan manusia dengan
hutan ialah pemulihan daya dukung lahan. Namun demikian, karena multifungsi hutan
diikuti oleh multi kepentingan dari multisektor, maka ada kerumitan manakala perspektif
multisektor hendak dipertemukan. Antar sektor terdapat variabilitas pandangan dalam
menilai potensi, daya dukung, dan bentuk-bentuk pemanfaatan hutan.
Sinergi lintas sektor adalah prasyarat sine qua non (tidak boleh tidak ada) dalam
memfungsikan hutan sebagai pengurang risiko bencana. DAS sebagai unit lanskap
adalah arena dinamika berbagai program dan kegiatan berbagai sektor. Banyak program
dan kegiatan tersebut kontradiktif; memiliki visi dan tujuan yang berlawanan,
terimplementasikan dalam kegiatan yang saling menegasikan. Contoh paling faktual ialah
kontradiksi antara upaya pemulihan DTA sebuah DAS oleh sektor kehutanan dengan
upaya peningkatan produksi pangan melalui ekstensifikasi (legal maupun ilegal) sektor
pertanian yang berakibat pada alih fungsi lahan.
2
Saat ini ada satu kelemahan besar untuk merealisasikan sinergi dan koordinasi
yang efektif, yaitu kurangnya leverage yang dimiliki Ditjen PDASHL untuk menjadi leader
menghimpun sektor-sektor lain, mengarahkan program-program antar sektor ke dalam
satu vektor. Opsi solusi permanen untuk situasi ini ialah pemeranan maksimal
Kementerian Koordinator. Opsi lain yang lebih meyakinkan ialah adanya sebuah institusi
dengan kapasitas yang memadai untuk mengkoordinasi sektor-sektor, sebuah Badan
yang langsung di bawah Presiden semacam BIG, BKKBN, dan sejenisnya .
3
mengembangkan upaya konservasi dan rehabilitasi keanekaragaman hayati,
mengembangkan upaya rehabilitasi dan konservasi dalam rangka pencegahan daerah
yang rawan bencana banjr dan tanah longsor, mengembangkan pemanfaatan
keekonomian keanekaragaman hayati yang bernilai tambah (bioprospecting),
meningkatkan kualitas lingkungan hidup melalui fasilitasi pemulihan tutupan hutan dan
memperkuat penanganan perubahan iklim; dan pengurangan luas lahan kritis melalui
peningkatan rehabilitasi di dalam dan luar kawasan hutan, reklamasi DAS, peningkatan
pengelolaan DAS dalam KPHL, penyediaan data rencana dan kinerja DAS dan danau serta
peningkatan fungsi konservasi sumberdaya air DAS yang bersangkutan;
2) Aspek Ekonomi
Terkait dengan penyelesaian aspek ekonomi dalam arti luas, kebijakan di bidang
Pengendalian DAS dan Hutan Lindung diarahkan dalam rangka peningkatan tata kelola
hutan melalui KPH/KPHL yang sudah terbentuk dan mendorong regulasi peningkatan
sumbangan hutan lindung (dan industri) dan hutan rakyat agar memberi kontribusi bagi
penerimaan negara. Berbagai kegiatan bidang PDASHL juga didorong untuk melibatkan
masyarakat didalam pelaksanaan kegiatannya yang secara konkrit dapat menciptakan
lapangan kerja bagi masyarakat banyak dan meningkatkan perekonomian masyarakat itu
sendiri. Tipikal kegiatan “fisik” di bidang Pengendalian DAS dan Hutan Lindung termasuk
padat karya sehingga akan sangat berdampak langsung kepada peningkatan pendapatan
masyarakat di dalam dan sekitar hutan, hal ini juga mendukung program pemulihan
ekonomi nasional akibat adanya pandemic covid-19 yang menyebabkan resesi
pertumbuhan ekonomi.
4
penyediaan sarana pengendalian kerusakan perairan darat, pembangunan kebun benih
dan areal sumber daya genetik serta pengelolaan sumber benih.
B.1. Kedudukan
5
j. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS;
k. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019;
l. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan;
m. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39 Tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019;
n. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.94/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2018 tentang Rencana Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2019;
o. Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
Nomor P. 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal
Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Nomor P.10/PDASHL-
SET/2015 tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran
Sungai dan Hutan Lindung Tahun 2015-2019.
6
B.2. Tugas
B.3. Fungsi
7
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisiatas pelaksanaan urusan penyelenggaraan
pengelolaan daerah aliran sungai, pembinaan kesatuan pengelolaan hutan lindung,
perbenihan tanaman hutan, penanaman dan pemeliharaan tanaman hutan, pemulihan
kerusakan ekosistem perairan darat, rehabilitasi hutan dan lahan, serta konservasi
tanah dan air di daerah;
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan
Hutan Lindung dibantu oleh 6 (enam) pejabat Eselon II, yaitu Direktur Perencanaan dan
Evaluasi Pengendalian DAS, Direktur Konservasi Tanah dan Air, Direktur Perbenihan
Tanaman Hutan, Direktur Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Direktur
Pengendalian Kerusakan Perairan Darat serta Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian
DAS dan Hutan Lindung. Struktur organisasi Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan
Hutan Lindung disajikan pada Gambar 1 berikut.
8
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal PDASHL
9
10
II Capaian Sasaran Program TA 2019 dan Prognosis Tahun 2020
A Capaian Indikator Kinerja Porgram Tahun 2019 dan Prognosis Tahun 2020
Tahun 2019 Ditjen PDASHL mengampu Program Pengendalian DAS dan Hutan
Lindung, dengan indikator kinerja program yaitu luas tutupan hutan hasil rehabilitasi,
Bangunan konservasi tanah dan air dan jumlah unit pengelolaan hutan lindung yang
beroperasi meningkat. Adapun capaian kinerja pada masing-masing indikator kinerja
program adalah sebagai berikut:
Ditjen PDASHL pada tahun 2019 telah berhasil melakukan rehabilitasi hutan seluas
207.000 Ha yang terdiri dari rehabilitasi di hulu DAS, Hutan Lindung/KPHL/KPHP/KPHK
seluas 206.000 Ha dan rehabilitasi mangrove seluas 1.000 Ha. Jika dibandingkan dengan
target kinerja dalam perjanjian kinerja (206.000 Ha), maka capaian kinerja untuk IKP
luas tutupan hutan hasil rehabilitasi sebesar 100,49%.
11
pembiayaan bakti rimbawan. Intervensi pemberian fasilitasi di tahun 2019 telah diberikan
pada 150 KPHL, artinya capaian terhadap IKP pengelolaan hutan lindung dari target 150
KPHL telah terpenuhi 100%.
Target Nilai SAKIP pada Ditjen PDASHL untuk tahun 2020 adalah
sebesar 75 poin, dan untuk prognosis capaian nilai SAKIP sebesar 75
poin atau mencapai 100%.
12
2) Level maturnitas SPIP
Target level maturnitas SPIP lingkup Ditjen PDASHL tahun 2020
adalah level 3, dan untuk prognosis capaian level maturnitas SPIP
mencapai level 3 atau 100%.
3) Jumlah unit bangunan sipil teknis untuk rehabilitasi hutan dan lahan
Target unit bangunan sipil teknis yang dibangun tahun 2020 adalah
sebesar 3.000 unit, dan untuk prognosis capaian bangunan sipil teknis
yang dibangun sebesar 3.000 Ha atau mencapai 100%.
13
B. Kegiatan Pengelolaan Hutan Lindung. Adapun indikator kinerja kegiatannya
yaitu:
1) Produksi HHBK
Target produksi HHBK dari KPHL pada tahun 2020 adalah sebesar
3.000 Ton, dan untuk prognosis capaian produksi HHBK sebesar 3.000
Ha atau mencapai 100%.
1) Jumlah informasi pemantauan tata air dan EWS banjir pada DAS rawan
bencana untuk mendukung SIDAS secara realtime
Target Jumlah informasi pemantauan tata air dan EWS banjir pada
DAS rawan bencana untuk mendukung SIDAS secara realtime pada
tahun 2020 adalah sebanyak 108 DAS, dan untuk prognosis capaiannya
yaitu sebanyak 108 DAS atau mencapai 100%.
14
D. Kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan. Adapun indikator
kinerja kegiatannya yaitu:
15
2) Jumlah danau yang dipulihkan kerusakannya
Target jumlah danau yang dipulihkan kerusakannya pada tahun
2020 adalah sebanyak 15 danau, dan untuk prognosis capaian jumlah
danau yang dipulihkan kerusakannya sebanyak 15 danau atau
mencapai 100%.
Selain program diatas, juga terdapat kegiatan tambahan diluar Renstra Ditjen
PDASHL tahun 2020, yaitu kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional Padat Karya
Penanaman Mangrove yang ditargetkan seluas 15.000 Ha, adapun prognosis capaian
kegiatan padat karya penanaman mangrove tahun 2020 adalah sebesar 15.000 Ha atau
mencapai 100%.
B. Capaian Serapan Anggaran Program Tahun 2019 dan Prognosis Tahun 2020
Pagu anggaran awal Ditjen PDASHL untuk pelaksanaan Program PDASHL tahun
2019 sesuai dengan perjanjian kinerja sebesar Rp. 3.512.913.670.000,-. Pada tahun
berjalan terjadi perubahan pagu anggaran dari DIPA BA 029 TA 2019 yaitu sebesar Rp.
3.271.966.068.000,-. Realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun sebesar Rp.
3.121.000.882.843,- atau sebesar 95,39%.
16
Jika dilihat dari postur anggaran tahun 2019, realisasi serapan anggaran
berdasarkan jenis sumber dana adalah sebagai berikut:
Sedangkan realisasi serapan anggaran berdasarkan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Secara keseluruhan pagu anggaran Ditjen PDASHL Tahun Anggaran 2020 mencapai
Rp. 2.212.552.214.000. Anggaran tersebut berasal dari DIPA BA 029 Ditjen PDASHL
sebesar Rp. 1.799.916.214.000; DIPA BA BUN (BA. 999.08) sebesar Rp. 406.177.500.00;
dan tambahan HLN sebesar Rp. 6.458.500.000.
Adapun prognosis capaian serapan anggaran secara keseluruhan hingga akhir tahun
anggaran 2020 adalah sebesar Rp. 2.176.708.868. atau sebesar 98,38% .
17
18
III Rencana Kerja Tahun 2021
Adapun strategi dalam mendukung Prioritas Nasional Tahun 2021 lingkup Ditjen
PDASHL antara lain dengan kegiatan sebagai berikut:
19
2. Dalam rangka mendukung Agenda Pembangunan Nasional Pengembangan
Wilayah Untuk Mengurangi Kesenjangan (PN 2) adalah dengan pelaksanaan
kegiatan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan serta Konservasi
Tanah dan Air dengan sasaran kegiatannya adalah Bertambahnya luas tutupan
hutan dan lahan di lokasi Ibu Kota Negara;
3. Dalam rangka mendukung Agenda Pembangunan Nasional Lingkungan Hidup,
Ketahanan Bencana Dan Perubahan Iklim (PN 6) adalah dengan pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut:
a. Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi Lahan serta Konservasi
Tanah dan Air;
Adapun sasaran kegiatan Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, Rehabilitasi
Lahan serta Konservasi Tanah dan Air adalah Bertambahnya luas tutupan
hutan dan lahan dan Menurunnya tingkat sedimentasi. Sasaran kegiatan
diatas dilaksanakan dengan beberapa komponen kegiatan antara lain yaitu
RHL intensif, agroforestry, Kebun Bibit Rakyat, Kebun Bibit Desa,
Persemaian Permanen dan Persemaian Modern di Ibu Kota Negara dan
empat destinasi wisata prioritas;
b. Penyelenggaraan Pengelolaan DAS;
Adapun sasaran kegiatan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS adalah
Tersedianya informasi baseline DAS.
c. Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan;
Adapun sasaran kegiatan Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
adalah Meningkatnya Kualitas dan Distribusi Perbenihan Tanaman Hutan.
Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Tahun 2021 yang
merujuk pada Renstra Ditjen PDASHL Tahun 2020-2024 sebelum adanya Redesain Sistem
Perencanaan dan Penganggaran, Ditjen PDASHL mengampu Program Pengendalian DAS
dan Hutan Lindung, dengan Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program
sebagaimana Tabel 1 berikut:
20
Tabel 1. Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Tahun 2021
Tabel 2. Redesain Program, Sasaran dan Indikator Kinerja Program Tahun 2021
PROGRAM/ SASARAN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET
KEGIATAN KEGIATAN
KEGIATAN : DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA DITJEN PDASHL
21
PROGRAM/ SASARAN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET
KEGIATAN KEGIATAN
Menurunnya
Jumlah unit bangunan sipil teknis untuk
tingkat Unit 2.500
rehabilitasi hutan dan lahan
sedimentasi
Meningkatnya
kontribusi HHBK Produksi HHBK Ton 3.000
dari hutan lindung
Bertambahnya
jumlah KPHL Jumlah KPHL yang meningkat
KPH 10
dengan kategori stastusnya menjadi kategori maju
maju
22
PROGRAM/ SASARAN
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET
KEGIATAN KEGIATAN
23
24
IV Penutup
Rencana Kerja Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Tahun
2021 ini merupakan penjabaran dan tindak lanjut dari Renja Kerja Pemerintah Tahun
2021 dan Rencana Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021.
Pengelolaan DAS harus terintegrasi lintas sektor, lintas disiplin ilmu dan lintah
wilayah administrasi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan hingga
pengendalian dan evaluasinya.
Rencana kerja ini diharapkan mampu memberikan arahan dan acuan agar dapat
ditindaklanjuti berupa rencana kerja eselon II dan Satker Unit Pelaksana Teknis serta
dapat mengidentifikasi rencana aksi untuk mencapaian capaian kinerja Direktorat
Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung dalam memberikan sumbangan yang
nyata bagi pembangunan nasional khusunya pembangunan lingkungan hidup dan
kehutanan, serta turut meningkatkan peran dan fungsi hutan sebagai salah satu
anugerah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara
berkelanjutan.
25
26
V Lampiran
27
Lampiran 1. Matriks Rencana Kerja Ditjen PDASHL Tahun 2021
Pagu Alokasi
Program/Kegiatan/Output Volume Satuan
(X Rp.1000)
Rehabilitasi Hutan dan Lahan di IKN dan DAS sekitarnya 1.500 Hektar 22.521.000
28
Pagu Alokasi
Program/Kegiatan/Output Volume Satuan
(X Rp.1000)
KPHL Maju 10 Unit 1.722.120
Kegiatan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Fasilitasi Produksi HHBK 3.000 Ton 1.343.550
Lindung
Forest Programme IV Sulawesi Barat 3 Unit 31.275.280
JUMLAH 2.177.333.560
29
Lampiran 2. Matriks Rencana Kerja Ditjen PDASHL Tahun 2021 dalam Pembangunan Nasional
Pagu
Program Kegiatan Output MP PN PP KP Pro-PN
ALokasi (Rp)
30
Pagu
Program Kegiatan Output MP PN PP KP Pro-PN
ALokasi (Rp)
31
Pagu
Program Kegiatan Output MP PN PP KP Pro-PN
ALokasi (Rp)
32
Pagu
Program Kegiatan Output MP PN PP KP Pro-PN
ALokasi (Rp)
Forest
Program II 35.796.210
Forest
Program III 6.940.327
Kesatuan Layanan
Pengelolaan Pembinaan 3.000.000
Hutan Kesatuan
Lindung Pengelolaan
Hutan Lindung
33
Pagu
Program Kegiatan Output MP PN PP KP Pro-PN
ALokasi (Rp)
Forest
Programme IV 31.275.280
Sulawesi Barat
Penyelenggar Layanan
aan Penyelenggara 3.500.000
Pengelolaan an Pengelolaan
DAS DAS
34
Pagu
Program Kegiatan Output MP PN PP KP Pro-PN
ALokasi (Rp)
Pengembang Layanan
an Pembinaan 3.000.000
Perbenihan Pengembanga
Tanaman n Perbenihan
Hutan Tanaman
Hutan
36
Pagu
Program Kegiatan Output MP PN PP KP Pro-PN
ALokasi (Rp)
Layanan
Sarana
Internal
Layanan
Prasarana
Internal
37
Lampiran 3. Rincian Anggaran Menurut Jenis Belanja Per Program/Lokasi TA. 2021 (Dalam Ribuan Rupiah)
1 2 3 4 5 6 7 8
029.04.FD Program Kualitas Lingkungan Hidup - - 10.137.954 - - - 10.137.954
1 DKI JAKARTA - - 3.000.000 - - - 3.000.000
38
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427030 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- - 385.410 - - - 385.410
B00 BRANTAS SAMPEAN
39
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
1. 5408 Pengendalian Kerusakan Perairan Darat - - 50.000 - - - 50.000
40
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427284 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- - 50.000 - - - 50.000
C01 DODOKAN MOYOSARI
41
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427015 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- - 43.442.247 - 150.000 - 43.592.247
B00 CIMANUK CITANDUY
42
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427180 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- - 31.310.067 - 71.000 - 31.381.067
B00 SERAYU OPAK PROGO
43
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
2. 5406 Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung - - 601.300 - 50.000 - 651.300
44
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427134 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- - 38.537.536 - 1.928.500 - 40.466.036
B00 BATANGHARI
427310 -
BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN WILAYAH I - - 8.071.200 - 580.000 - 8.651.200
B00
45
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427171 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- - 60.635.409 - 730.000 - 61.365.409
B00 KAPUAS
46
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
3. 5406 Penyelenggaraan Pengelolaan DAS - - 520.000 - 50.000 - 570.000
47
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
1. 5407 Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan - - 9.019.275 - - - 9.019.275
48
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. Rehabilitasi
1. 5404 - - 31.711.948 - 9.680.588 - 41.392.536
Lahan serta Konservasi Tanah dan Air
49
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
2. 5406 Penyelenggaraan Pengelolaan DAS - - 412.540 - - - 412.540
50
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427603 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
- - 13.294.240 - 2.851.662 - 16.145.902
B00 SEI JANG DURIANGKANG
51
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
1. 5403 Teknis Lainnya Ditjen Pengendalian DAS dan 34.975.417 7.287.911 25.937.998 - 1.782.250 - 69.983.576
Hutan Lindung
52
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
1. 5403 Teknis Lainnya Ditjen Pengendalian DAS dan 6.281.013 1.980.231 600.000 - 100.000 - 8.961.244
Hutan Lindung
53
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
1. 5403 Teknis Lainnya Ditjen Pengendalian DAS dan 4.219.406 1.652.550 1.043.280 - 100.000 - 7.015.236
Hutan Lindung
427310 -
BALAI PERBENIHAN TANAMAN HUTAN WILAYAH I 3.572.917 1.402.571 600.000 - 100.000 - 5.675.488
B00
54
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
1. 5403 Teknis Lainnya Ditjen Pengendalian DAS dan 5.878.700 1.765.520 1.060.600 - 165.000 - 8.869.820
Hutan Lindung
55
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427077 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
4.106.608 2.163.690 1.554.036 - 249.500 - 8.073.834
B00 TONDANO
56
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
427262 - BALAI PENGELOLAAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
4.393.083 1.381.004 600.000 - 630.000 - 7.004.087
B00 WAEHAPU BATU MERAH
57
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
26 BENGKULU 3.967.745 2.069.109 666.500 - 145.000 - 6.848.354
58
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
1 2 3 4 5 6 7 8
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
1. 5403 Teknis Lainnya Ditjen Pengendalian DAS dan 3.243.369 1.847.650 717.900 - 100.000 - 5.908.919
Hutan Lindung
59
Lampiran 4. Rincian Anggaran Menurut Jenis Belanja Per Unit/Akun TA. 2021 (Dalam Ribuan Rupiah)
17 521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat - 300.850 92.000 - - - 392.850
60
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
34 522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya - 616.930 12.000 - - - 628.930
61
BELANJA BELANJA BARANG BELANJA MODAL BAN-
KODE/NAMA UNIT JUMLAH
PEGAWAI Opr Non Opr. Opr Non Opr. SOS
63
64