Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PUTRI ALVIANI

NIM : 2008056054

KELAS : 2008056054

Ayat – Ayat Al-Qur’an tentang Kimia


1. Pengertian Kimia
Kimia merupakan ilmu tentang materi, sifatnya, strukturnya, perubahan/reaksinya serta
energi yang menyertai perubahan tersebut. Kimia secara khusus dibagi menjadi beberapa
bidang utama, yaitu: kimia analisis, kimia organik, kimia anorganik, kimia fisik, dan
biokimia.

Kimia mengkaji sifat zat, dan secara khusus mempelajari reaksi yang mentransformasi
satu zat menjadi zat lain. Kimia menyediakan pedoman untuk menyesuaikan sifat-sifat
zat yang ada agar dapat memenuhi beberapa kebutuhan atau penerapan khusus dan
menciptakan bahan yang benar-benar baru yang dirancang sejak awal agar memiliki sifat
tertentu yang diinginkan. Melalui semua keberhasilan itu, kimia telah memberi andil
yang luar biasa dalam perbaikan produk pertanian, pengendalian penyebaran penyakit,
peningkatan produksi energi, dan penurunan pencemaran lingkungan.

Bahan-bahan kimia sangat mempengaruhi kehidupan kita, maka ilmu kimia sudah pasti
menjadi salah satu bidang paling berjaya yang amat penting hingga saat ini. Tanpa
disadari, bahan kimia telah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan
bahan kimia akan terus meningkat dan manusia akan sentiasa memerlukan bahan baru.
Dalam hal inilah, ilmu kimia memainkan peranan strategis dan krusial untuk
pengembangan kualitas hidup manusia.
2. Ayat – ayat Al-Qur’an
a. Qs. Fathir:12
ً‫ات َسٓائِ ٌغ َش َرابُهۥُ َو ٰهَ َذا ِم ْل ٌح أُ َجا ٌج ۖ َو ِمن ُك ٍّل تَأْ ُكلُونَ لَحْ ًما طَ ِريًّا َوتَ ْست َْخ ِرجُونَ ِح ْليَة‬ ٌ ‫َو َما يَ ْست َِوى ْٱلبَحْ َرا ِن ٰهَ َذا ع َْذبٌ فُ َر‬
َ‫وا ِمن فَضْ لِ ِهۦ َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬ ۟ ‫ك فِي ِه م َوا ِخ َر لِتَ ْبتَ ُغ‬
َ ‫ت َْلبَسُونَهَا ۖ َوتَ َرى ْٱلفُ ْل‬
َ

Terjemah Arti: Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap
diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat
kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar
membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur.
“ Tafsir”
Dua laut tidak sama, ini tawar dan sangat tawar, mudah melewati kerongkongan dan
melenyapkan dahaga, sedangkan yang itu sangat asin. Dan dari keduanya kalian
makan ikan segar yang lezat dan kalian mengeluarkan perhiasan, yaitu mutiara dan
batu marjan yang kalian gunakan. Dan engkau melihat kapal-kapal membelah air,
agar kalian bisa mencari karunia Allah melalui perniagaan dan lainnya. Dama ayat ini
mengandung petunjuk bagi Kuasa Allah dan keesaanNya dan agar kalian bisa
besyukur kepada Allah atas nikmat-nikmatNya yang Dia berikan kepada kalian.

b. Qs. Al-furqon : 52
َ ‫َفاَل ُتطِ ِع ْٱل ٰ َكف ِِر‬
‫ين َو ٰ َج ِه ْدهُم ِبهِۦ ِج َها ًدا َك ِبيرً ا‬

Terjemah Arti: Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah
terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar.

“ Tafsir”
Maka janganlah engkau mengikuti orang-orang kafir dalam perkara yang mereka
minta dan yang mereka usulkan kepadamu. Berjihadlah terhadap mereka dengan Al-
Qur`ān yang diturunkan kepadamu dengan jihad yang besar berupa kesabaran atas
gangguan mereka, serta tegar menghadapi kesulitan dalam mendakwahi mereka ke
jalan Allah.

c. Qs. Yunus : 61
َ ‫شهُو ًدا إِ ْذ ُتفِيض‬
‫ُون‬ ُ ‫ون مِنْ َع َم ٍل إِاَّل ُك َّنا َعلَ ْي ُك ْم‬
َ ُ‫ان َواَل َتعْ َمل‬
ٍ ‫وا ِم ْن ُه مِن قُرْ َء‬۟ ُ‫َو َما َت ُكونُ فِى َشأْ ٍن َو َما َت ْتل‬
‫ض َواَل فِى ٱل َّس َمٓا ِء َوٓاَل أَصْ َغ َر مِن ٰ َذل َِك َوٓاَل أَ ْك َب َر إِاَّل‬ ِ ْ‫ال َذرَّ ٍة فِى ٱأْل َر‬
ِ ‫ِّك مِن م ِّْث َق‬ َ ‫فِي ِه ۚ َو َما َيعْ ُزبُ َعن رَّ ب‬
‫ين‬ ٍ ‫فِى ِك ٰ َت‬
ٍ ‫ب م ُِّب‬

Terjemah Arti: Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu
ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami
menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan
Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang
lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat)
dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

“Tafsir”
Dan tidaklah kamu (wahai rasul), berada dalam suatu urusan dari urusan-
urusanmu,dan tidaklah kamu membaca ayat-ayat dari kitabullah, dan tidaklah
sesorang dari umat ini mengerjakan suatu perbuatan, yang baik maupun yang buruk,
kecuali kami akan menjadi saksi baginya yang mengawasinya, ketika kalian
memulainya dan mengerjakannya, kami akan memelihara itu bagi kalian dan
memberikan balasan bagi kalian dengannya. Dan tidak ada sesuatu yang terlewat dari
ilmu tuhanmu (wahai rasul) meski sebesar semut kecil yang ada di muka bumi
maupun yang ada di langit, dan tidak pula sesuatu yang paling kecil maupun yang
paling besar,kecuali sudah tertulis di dalam kitab di sisi Allah,jelas lagi terang. Yang
telah diliputi oleh IlmuNya dan telah berjalan oleh penaNYa.
d. Qs. Almukminun : 20
َ‫صب ٍْغ لِّلْ َءا ِكلِين‬ ُ ‫ور َس ْينَٓا َء ت َۢنب‬
ِ ‫ُت بِٱل ُّد ْه ِن َو‬ ِ ُ‫َو َش َج َرةً ت َْخ ُر ُج ِمن ط‬
Terjemah Arti: Dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang
menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.

“ Tafsir”
Dan Kami menumbuhkan dengannya pohon zaitun yang tumbuh di sekitar Thursina,
untuk diperas sehingga menghasilkan minyak, lalu dijadikan minyak oles dan
campuran makanan.

e. Qs. An-Nur : 35
‫اج ُة َكأ َ َّن َها‬َ ‫ٱلز َج‬ُّ ۖ ‫اج ٍة‬ َ ‫ورهِۦ َك ِم ْش َك ٰو ٍة فِي َها مِصْ َبا ٌح ۖ ْٱلمِصْ َبا ُح فِى ُز َج‬ ِ ‫ض ۚ َم َث ُل ُن‬ ِ ْ‫ت َوٱأْل َر‬
ِ ‫ٱهَّلل ُ ُنو ُر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
‫مْسسْ ُه‬ َ ‫َك ْو َكبٌ ُدرِّ ىٌّ يُو َق ُد مِن َش َج َر ٍة ُّم ٰ َب َر َك ٍة َز ْي ُتو َن ٍة اَّل َشرْ قِ َّي ٍة َواَل َغرْ ِب َّي ٍة َي َكا ُد َز ْي ُت َها يُضِ ٓى ُء َولَ ْو َل ْم َت‬
‫اس ۗ َوٱهَّلل ُ ِب ُك ِّل َشىْ ٍء َعلِي ٌم‬ ٰ َ
ِ ‫ورهِۦ َمن َي َشٓا ُء ۚ َو َيضْ ِربُ ٱهَّلل ُ ٱأْل مْ َث َل لِل َّن‬ ِ ‫ور ۗ َي ْهدِى ٱهَّلل ُ لِ ُن‬ ٍ ‫َنا ٌر ۚ ُّنو ٌر َعلَ ٰى ُن‬
Terjemah Arti: Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada
pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang
bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang
berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan
tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.

“ Tafsir”
Allah adalah cahaya langit dan bumi, Dia mengatur urusan pada keduanya, dan
memberikan petunjuk bagi para penghuni keduanya. Dia adalah cahaya, dan
penutupNya adalah cahaya, dengan itu langit dan bumi serta apa yang ada di
keduanya terang bersinar. Dan Kitabullah dan hidayahNya merupakan cahaya dari
Allah, seandainya bukan karena cahaya Allah, niscaya kegelapan-kegelapan akan
bertumpuk-tumpuk, sebagiannya berada di atas sebagian yang lain. Dan
perumpamaan cahayaNya yang Dia memandu (manusia) kepadanya, yaitu iman dan
al-Qur’an yang berada di dalam hati seorang Mukmin, adalah seperti tempat lampu,
yaitu lubang tidak tembus yang ada di dinding, padanya terdapat pelita cahaya.
Lubang tersebut memagari pancaran sinarnya, sehingga tidak memancar kemana-
mana. Pelita cahaya itu terdapat di dalam kaca, yang dikarenakan amat bening,
seakan-akan tampak seperti bintang bercahaya layaknya sebuah mutiara. Cahaya
pelita itu dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun, yang
tidak tumbuh di arah timur saja sehingga tidak terkena cahaya matahari di sore hari,
juga tidak tumbuh di arah barat saja sehingga tidak terpancari sinar matahari di pagi
hari. Akan tetapi, ia berada ditempat pertengahan di satu dataran di bumi, tidak
condong ke timur, dan tidak condong ke arah barat. Minyaknya, lantaran
kemurniannya, bercahaya sendiri sebelum disulut nyala api. Ketika telah disulut nyala
api, maka akan memancarkan cahaya yang terang-benderang. Cahaya di atas cahaya.
Yaitu cahaya dari pancaran minyak itu sendiri ditambah dengan cahaya nyala api.
Itulah perumpamaan hidayah, menyinari hati seorang Mukmin. Aalh memberikan
hidayah dan taufik kepada orang-orang yang Dia kehendaki untuk mengikuti al-
Qur’an. Dan Allah mengadakan perumpamaan-perumpamaan bagi manusia supaya
mereka mau memikirkan tentang perumpamaan dan hokum dariNya. Dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang samar bagiNya.

f. Qs. Ar-Ra’du : 30
‫ُون ِبٱلرَّ حْ ٰ َم ِن ۚ قُ ْل‬ ٓ ‫ت مِن َق ْبلِ َهٓا أ ُ َم ٌم لِّ َت ْتلُ َو ۟ا َعلَي ِْه ُم ٱلَّذ‬
َ ‫ِى أَ ْو َح ْي َنٓا إِلَي‬
َ ‫ْك َو ُه ْم َي ْكفُر‬ ْ َ‫َك ٰ َذل َِك أَرْ َس ْل ٰ َن َك ف ِٓى أ ُ َّم ٍة َق ْد َخل‬
‫ب‬ِ ‫ت َوإِلَ ْي ِه َم َتا‬ ُ ‫ه َُو َربِّى ٓاَل إِ ٰلَ َه إِاَّل ه َُو َعلَ ْي ِه َت َو َّك ْل‬

Terjemah Arti: Demikianlah, Kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang
sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan kepada
mereka (Al Quran) yang Kami wahyukan kepadamu, padahal mereka kafir kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah: "Dialah Tuhanku tidak ada Tuhan selain
Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat".

“Tafsir”
Sebagaimana kami telah mengutus rasul-rasul sebelummu, kami mengutusmu (wahai
rasul), ditengah umat, sunggguh telah berlalu sebelumnya umat-umat para rasul;
supaya kamu membacakan kepada umat ini al-qur’an yang diturunkan kepadamu,
sedang keadaan kaummu adalah mengingkari keesaan Tuhan yang Maha pengasih.
Katakanlah kepada mereka (wahai rasul), ”yang maha pengasih yang tidak kalian
jadikan sebagai tuhan yang esa adalah tuhanku satu-satunya, tiada sesembahan yang
berhak diibadahi selainNya. kepadaNyalah aku bergantung dan percaya, dan
kepadaNyalah tempat kembali dan inabahku.

3. Faedah mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an tentang Kimia


Dengan mengetahui ayat ayat Al-Qur’an tentang Kimia kita dapat mendapatkan
kesinambungan antara ilmu Kimia dan Al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai