SMK/MAK
jilid 1
Tatah Sungging
Kulit 2 dimensi
Sarwono
Sunardi
Siti Nurhidayati
TATAH SUNGGING
KULIT 2 DIMENSI
REDAKSIONAL
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Sarwono
Sunardi
Siti Nurhidayati
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor:
Nur Aini Farida
Desain Sampul
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Indah Mustika Ar Ruum
Ratna Murni Asih
Apfi Anna Krismonita
Dalam menyediakan referensi materi pembelajaran bagi guru dan peserta didik
di SMK, Direktorat Pembinaan SMK berupaya menyediakan bahan ajar kejuruan
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SMK pada mata pelajaran C2 dan
CJ dari 142 kompetensi keahlian yang ada pada Perdirjen Dikdasmen
Nomor 06/D.DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Spektrum Keahlian SMK/
MAK dan Struktur Kurikulum 2013 sesuai Perdirjen Dikdasmen Nomor 07/D.
DS/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 ten tang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
Bah an ajar yang disusun pad a tahun anggaran 2019 diharapkan
dapat rnenumbuhkan motivasi belajar bagi peserta didik maupun guru kejuruan
di SMK. Karena bahan ajar yang telah disusun ini selain menyajikan materi secara
tertulis, juga dilengkapi dengan beberapa materi yang bersifat interaktifdengan
penggunaan tautan pencarian yang dapat mernperluas pernahaman individu yang
menggunakannya.
Bahan ajar kejuruan yang disusun pada tahun 2019 ini disusun oleh para
guru kejuruan di SMK yang telah berpengalalaman menyelenggarakan proses
pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-rnasing. Oleh karena itu,
diharapkan dapat menjadi referensi bagi guru yang mengarnpu m a t a pelajaran yang
sama pada program keahlian sejenis di SMK seluruh Indonesia.
Kepada para guru penyusun bahan ajar kejuruan yang telah mendedikasikan
waktu, kompetensi, clan perhatiannya, Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan
ucapan terimakasih. Diharapkan karya ini bukan merupakan karya terakhir, namun
seterusnya akan dilanjutkan dengan karya-karya berikutnya, sehingga SMK
rnempunyai guru-guru yang procluktif dan kreatif dalam menyumbangkan
pemikiran, potensi dan kornpetensinya bagi pengembangan pernbelajaran di SMK.
PRAKATA PRAKATA
Buku teks Produk Tatah Sungging khususnya tentang Pembuatan Produk Kulit
Mentah Dua Dimensi masih sangat dibutuhkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Bidang Keahlian Seni dan Industri Kreatif, Program Keahlian Desain dan Produk Kreatif
Kriya pada Kompetensi Kealian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi. Tujuan penyusunan
buku ini sebagai dasar pengetahuan tentang apa dan bagaimana pembuatan produk
kulit mentah dua dimensi
Tujuan penyusunan buku ini sebagai dasar pengetahuam tentang apa dan
bagaimana pembuatan produk tatah sungging bagi siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) khususnya mata pelajaran produk tatah sungging 2 dimensi.
Dalam buku ini dibahas mengenai proses kerja mulai mendesain, pembuatan
pola, alat dan bahan, pola produk 2 dimensi, proses pembuatan souvenir 2 dimensi
membuat pola maskot, proses pembuatan produk 2 dimensi, membuat pola dan
menerapkan desain proses pembuatan produk, membuat pola maskot dan proses
pembuatan, benda 2 dimensi sampai pada pewarnaan dan finishing, dilengkapi
dengan soal-soal latihan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa SMK dalam
meningkatkan pemahaman dan keterampilan saat mengikuti pelatihan/praktik di
sekolah, dan setelahnya akan lebih berhasil di lapangan dalam hal pembuatan produk
2 dimensi karena isi buku ini disesuaikan dengan pelajaran yang ada di sekolah dan
kebutuhan industri.
Penulis menerima kritik dan saran demi perbaikan kualitas pada buku
berikutnya. Mudah-mudahan buku Alas Kaki Kulit dan Imitasi ini mampu memberi
manfaat, khususnya bagi kalangan peserta didik pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Bidang Keahlian Seni dan Industri Kreatif Program Keahlian Desain dan produk
Kreatif Kriya, Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi
KATA PENGANTAR................................................................................................. iv
PRAKATA............................................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL....................................................................................................... x
PETUJUK PENGGUNAAN BUKU.............................................................................. xi
PETA KONSEP BUKU ............................................................................................ xii
APERSEPSI ......................................................................................................... xiii
BAB I DESAIN DAN MEMOLA PRODUK KULIT MENTAH 2 DIMENSI............................ 1
A. Pengertian Desain.................................................................................................... 3
B. Memola....................................................................................................................... 5
BAB II BAHAN DAN ALAT PRODUK TATAH SUNGGING............................................ 15
A. Bahan Baku Kulit.................................................................................................... 16
B. Alat Untuk Memahat Kulit................................................................................... 19
C. Alat Untuk Menyungging .................................................................................... 26
BAB III MEMOTONG BAHAN KULIT DAN MENATAH KOMPONEN KULIT................... 32
A. Memotong Bahan Kulit ........................................................................................ 33
B. Menatah Komponen Kulit.................................................................................... 35
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL.................................................................... 51
BAB IV TEKNIK MENGGRADASI, MERADA DAN MEMBUAT ISEN-ISEN..................... 57
A. Menggradasi........................................................................................................... 59
B. Merada..................................................................................................................... 65
C. Membuat Isen-isen............................................................................................... 65
BAB V PENYELESAIAN AKHIR PRODUK KULIT TATAH SUNGGING DUA DIMENSI
(MASKOT).................................................................................................. 68
A. Pengertian Produk Kulit Tatah Sungging Maskot........................................... 70
B. Macam-Macam Bentuk Tatahan Komponen Produk Maskot Kulit.............. 70
C. Pewarnaan Sunggingan Produk Kulit Tatah Sunggging Maskot Kulit........ 75
D. Proses Pembuatan Produk Maskot Kulit ......................................................... 78
E. Penyelesaian Akhir Produk Tatah Sungging Maskot Kulit............................ 81
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP.................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 92
GLOSARIUM......................................................................................................... 93
BIODATA PENULIS................................................................................................ 94
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga dapat menyelesaian buku ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Tatah Sungging 2 Dimensi yang diharapkan
dapat menjadi panduan, memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan
dan keterampilan bagi peserta didik. Mengingat pentingnya buku ini, disarankan
mmemperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bacalah Tujuan pembelajaran terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang akan
kamu capai dalam bab ini serta lihatlah peta konsep untuk megetahui pemetaan
materi.
2. Bacalah buku ini dengan teliti dan seksama, serta bila ada yang kurang jelas bisa
ditanyakan kepada guru.
3. Lakukan kegiatan literasi pada bagian cakrawala dan jelajah internet untuk
memperluas wawasanmu.
4. Pada bagian akhir bab terdapat tes kompetensi yang dapat kalian gunakan untuk
mengetahui apakah sudah menguasai materi dalam bab ini.
Untuk membantu anda dalam menguasai kemampuan di atas, materi dalam
buku ini dapat kamu cermati tahap demi tahap. Jangan memaksakan diri sebelum
benar-benar menguasai bagian demi bagian dalam modul ini, karena masing-masing
saling berkaitan. Pada akhir bab dilegkapi dengan Penilaian Akhir Bab. Jika anda
belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka anda dapat mengulangi untuk
mempelajari materi yang tersedia dalam buku ini. Apabila anda masih mengalami
kesulitan memahami materi yang ada dalam bab ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru anda.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebuut adalah:
PETA KONSEP
BUKU
APERSEPSI
Salah satu kegiatan untuk memotivasi agar lebih semangat dalam mengikuti
belajar, tentu harus banyak pembekalan tentang kompetensi yang lebih mendalam.
Adapun kompetensi tersebut harus dimiliki sebelum menuju kepada proses produksi.
Proses produksi harus sesuai aturan yang baku dalam mencipta dan menghasilkan
produk yang kita rencanakan. Untuk membuat benda produk barang-barang dari kulit
mentah perkamen 2 dimensi tentu banyak hal yang perlu dan harus kita perhatikan
dan kita siapkan diantaranya:
Pada tahap persiapan pembuatan suatu produk tatah sungging 2 dimensi ini
desain dan rancangan sangatlah penting untuk kita siapkan. Perlunya kesesuaian
bahan dan kelengkapan alat yang kita gunakan.
BAB
DESAIN DAN MEMOLA PRODUK KULIT MENTAH 2 DIMENSI
I
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi desain dan memola produk kulit mentah ini, peserta
didik mampu membuat desain dan mampu menerapkan desain pada kulit mentah
dengan teknik tatah sungging.
PETA KONSEP
KATA KUNCI
Desain-Memola-produk 2 dimensi
PENDAHULUAN
Desain berasal dari bahasa Inggris (design) yang berarti "Rancangan, rencana
atau reka rupa" dari kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta,
memikir atau merancang. Secara Umum desain dapat diartikan sebagai rancangan
yang merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna serta value dan benda yang
dibuat berdasarkan prinsip-prinsip desain (kata benda). Desain dapat diartikan sebagai
proses perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda yang dirancang, mempunyai
fungsi atau berguna serta mempunyai nilai keindahan (kata kerja). Bisa disimpulkan
bahwa desain merupakan bentuk rumusan dari proses pemikiran, pertimbangan dan
perhitungan dari desainer yang dituangkan dalam wujud gambar. Namun secara khusus
desain yang berkaitan dengan kegunaan atau fungsi benda, ketetapan pemilihan
bahannya serta memperhatikan segi keindahan.
Desain struktur merupakan wujud dari suatu benda yang terdiri dari unsur-
unsur desain. Unsur desain tersebut adalah susunan dari garis, arah, bentuk, ukuran,
warna, tekstur nilai gelap terangnya (value), kalau kita melihat desain struktur
pada produk yang kita lihat adalah siluetnya. Desain hiasan mempunyai sifat atau
tujuannya adalah untuk menghiasi desain struktur suatu benda. Dan tujuan desain
hiasan adalah untuk memperindah dan meningkatkan mutu dari desain struktur suatu
bendanya. Dalam mendesain tertentu membutuhkan pertimbangan beberapa prinsip-
prinsip desain. Prinsip yang pertama adalah balance. Balance tersebut sama halnya
mempertimbangkan stabilitas atau kesan terdapat daya tarik yang sama antara bagian
yang satu dengan yang lain tanpa menghilangkan aksentuasi yang merupakan pusat
perhatian pada susunan karya seni.
Dalam menerapkan prinsip balance ini dalam mendesain harus menetapkan balance
yang seperti apa. Hal ini dikarenakan balance sendiri terbagi menjadi empat hal
antara lain keseimbangan sentral, keseimbangan simetris, keseimbangan inormal
dan keseimbangan kontrol. Prinsip desain selanjutnya adalah unity adalah kesatuan
PENDAHULUAN
yang diubah dengan unsur yang mendominasi dan kurang mendominasi dan juga
kedekatan dalam sebuah komposisi karya seni. Selain itu prinsip desain lainnya
adalah ritme. Ritme adalah susunan yang teratur dari unsur yang berulang dalam
sebuah karya seni. Prinsip yang terakhir adalah proporsi adalah perbandingan ukuran
yang ideal dari sebuah objek. Manfaat desain dalam kehidupan sehari-hari yakni
mempercepat proses pekerjaan. Sebuah pekerjaan akan bisa dipersingkat dengan
memakai desain grafis, contoh sebuah proposal yang harus memaparkan setiap
detail perusahaan tetapi dengan memakai desain grafis maka akan lebih dipersingkat
dengan membuatnya dalam bentuk gambar atau kurva (www.seputarpengetahuan.
co.id/2017/11/pengertian-desain-fungsi-tujuan-jenis-jenis prinsip-manfaat-metode.
html)
Jadi tujuan utama penciptaan sebuah desain adalah untuk membantu para
siswa dalam merancang sebuah produk, salah satu tujuan dari desain adalah untuk
menciptakan seni kriya. Pembuatan seni kriya yang baik diawali dengan pembuatan
desain atau rancangan. Desain di sini bisa berupa gambar dua demensi dan dapat
juga berupa tiga dimensi. Pembuatan desain seni kriya disamping sebagai sarana
menciptakan dan kreasi, diusahakan agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Dan
hasilnya agar bisa dimanfaatkan dan banyak dibutuhkan masyarakat.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Desain
Secara umum, pengertian desain (design) adalah suatu perencanaan atau
perancagan yang dilakukan sebelum pembuatan suatu objek yang memiliki
fungsi, memiliki nilai keindahandan, berguna bagi manusia. Di dalam proses
desain akan memperhitungkan berbagai aspek seperti, estetika, fungsi dan
berbagai aspek lainnya yang dirancang sesuai kebutuhan. Menurut para ahli,
agar memahami apa itu desain, kita dapat merujuk pada pendapat Choirul
Amin, desain adalah suatu kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, dan corak,
yang diimplementasikan terhadap suatu objek. Fungsi tatah sungging yang
lain merupakan pengembangan seni keindahan budaya bangsa yang dapat
diterapkan pada produk salah satu perlengkapan interior maupun eksterior
yang sering kita gunakan. Sebagai wadah untuk tampilan objek-objek tertentu
kepada masyarakat dengan suatu gambaran atau keadaan yang sebenarnya.
Desain yang dipadukan dengan unsur seni dan teknologi bertujuan untuk
menciptakan keamanan, kenyamanan dan keindahan. Sehinggan timbullah
metode desain. adapun metode desain yang sering digunakan adalah:
1. Explosing, yaitu metode desain dengan cara mencari inspirasi melalui
pemikiran yang kritis untuk menghasilkan suatu desain yang belum pernah
diciptakan.
2. Redefining, yaitu metode desain dengan cara mengolah kembali suatu
desain agar menjadi sesuatu yang berbeda dan lebih baik.
3. Managing yaitu metode desain dengan cara menciptakan desain secara
berkelanjutan dan terus-menerus.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
dimensi ini sengaja dibuat dengan pertimbangan utama yaitu untuk memenuhi
fungsi praktis. Jenis desain 2 dimensi ini bisa dikategorikan dalam jenis desain
karya terapan. Untuk memberikan aspek karya terapan juga memiliki fungsi
memperindah bentuk dan tampilan dari sebuah benda itu dan meningkatkan
kenyamanan bagi si pengguna.
B. Memola
1. Sket Gambar
Sebelum dilanjutkan pada proses memola pembuatan produk tatah
sungging kulit mentah tahap awal yang dikerjakan adalah membuat sket
gambar. Sket yang dibuat ini akan menjadi acuan dalam proses pengerjaan
dari semua produk tatah sungging baik 2 dimensi atau 3 dimensi. Selain
sebagai acuan dalam menciptakan karya, pembuatan sket juga berfungsi
sebagai rumusan dalam proses penciptaan produk agar mempermudah
dalam pengerjaan produk yang dibuat. Pembuatan sket yang dilakukan
sebelum membuat karya juga berfungsi sebagai pilihan alternatif dalam
menentukan desain yang akan diciptakan.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
d. Penggaris ukur
Banyak jenis penggaris yang jual di toko-toko mulai dari
penggaris mika, kayu sampai penggaris besi. Adapun penggunaan
penggaris sebetulnya tidak terlalu penting, kecuali untuk menggambar
yang membutuhkan alat ukur seperti gambar teknik. Tentunya agar alat
bantu ini bisa berfungsi dengan optimal, disarankan untuk memilih alat
yang tepat sesuai kebutuhan.
Kita ketahui bersama bahwa salah satu alat ukur yang sering digunakan
untuk para pekerja di bidang gambar adalah dinamakan meteran yang
dipakai untuk mengukur besaran panjang. Ada banyak sekali jenis alat
ukur yang kita jumpai, masing-masing jenis mempunyai bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1mm atau
0.1cm dan penggaris ini hanya digunakan untuk mengukur beberapa
benda tertentu saja.
MATERI PEMBELAJARAN
Penggaris mal yang gunakan untuk gambar desain di sini juga bermacam-
macam modelnya tinggal menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan,
ada yang bulat, elip, dan bentuk lengkung yang lain yang ukurannya tak
beraturan dan bervariasi.
CONTOH SOAL
Buatlah desain produk kulit mentah 2 dimensi, dengan corak motif klasik dengan
ukuran sebagai berikut:
Uk : 12 x 15 cm
Motif : Menampilkan bentuk rangkaian pahatan klasik
Teknik : Pahat sungging
Finishing : Ada asesoris gantung
Jawaban:
CAKRAWALA
Produk kulit mentah dan semacamnya adalah produk yang dihasilkan dari
kulit sapi yang belum disamak. Jenis produk yang dibuat ini merupakan hiasan
yang biasa digantungkan pada mobil. Produk ini bahan yang dipakai biasanya
dari kulit mentah dari sapi yang displit. Disamping sebagai hiasan mobil produk
ini dapat juga dipakai sebagai hiasan ruangan. Produk tersebut didesain atau
dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan si pemakai dan membentuk
motif yang indah dan unik. Disamping itu produk tersebut berfungsi sebagai
penambah daya tarik tersendiri dalam mengisi ruang kosong.
Dengan bentuk dasar bebas dan tidak meninggalkan kesan klasik, produk
tersebut dapat menampilkan kesan yang masih tradisional y a n g b i s a membuat
daya tarik tersendiri. Aspek estetis yang menonjol dari bahan kulit perkamen
dengan dipahat dan diwarna dengan sunggingan warna yang bertingkat-tingkat.
Produk ini dilengkapi dan dihiasi dengan pahatan motif tradisional dan modern
yang berkesan halus dan artistik.
Hasil pembuatan produk kulit mentah 2 demansi
JELAJAH INTERNET
http://digilib.isi.ac.id/2953/1/2-Aruman_kerajinan%20kulit%2C13-24.pdf
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Tugas peserta didik mencari lebih banyak lagi model desain baik tradisional
ataupun klasik poduk 2 dimensi yang dapat dikumpulkan dari informasi melalui
buku dan literatur yang lain.
Tugas :
1. Carilah contoh model model desain produk dari kulit mentah dari berbagai
sumber
Jawaban:
Hiasan gantung
Wayang simpingan
Kipas tunggal
Kipas tunggal
TUGAS MANDIRI
Wayang putihan
Wayang gradasi
Kipas tunggal
Kipas tunggal
REFLEKSI
BAB
BAHAN DAN ALAT PRODUK TATAH SUNGGING
II
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang bahan dan alat praktik tatah sungging, peserta
didik mampu menjelaskan bahan yang digunakan untuk praktik, pentingnya
peranan alat untuk praktik, menjelaskan macam alat dan penggunaannya serta
keselamatan kerja.
PETA KONSEP
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Pengetahuan tentang bahan dan alat adalah bahan ajar utama yang harus
dipelajari oleh peserta didik, agar dalam menentukan bahan dan alat dalam proses
produksi bisa tepat penggunaanya. Tujuan mempelajari bahan ajar ini agar peserta
didik memiliki pandangan yang luas tentang pemilihan bahan dan alat untuk produk
kulit tatah sungging yang tepat dan benar, agar pembelajaran dalam pembuatan
produk kulit tatah sungging dapat berjalan lancar, secara efektif dan efisien.
Gambar 2.1 Bahan dan alat untuk produk kulit tatah sungging
Sumber: https://dombafarm.files.
MATERI PEMBELAJARAN
Lapisan kulit luar dari tubuh binatang yang menjadi suatu kerangka
dimana bulu binatang tumbuh itu dinamakan epidermis. Kulit binatang dibagi
dua bagian diantaranya kulit yang sudah diolah melalui proses penyamakan
baik penyamakan secara tradisional maupun modern namanya kulit tersamak,
MATERI PEMBELAJARAN
yang digunakan untuk membuat produk tas, produk dompet, produk ikat
pinggang, produk sepatu dan lain sebagainya. Adapun kulit yang belum diolah
melalui proses penyamakan dinamakan kulit mentah atau kulit perkamen,
yang cocok dan sesuai untuk dibuat produk kulit tatah sungging.
Jenis kulit berdasarkan kualitasnya:
a. Kulit bagian punggung
Bagian kulit yang letaknya ada pada punggung dan mempunyai jaringan
struktur yang paling kompak, luasnya 40 % dari seluruh luas kulit
b. Kulit bagian leher
Kulitnya agak tebal, sangat kompak tetapi ada beberapa kerutan.
c. Kulit bagian bahu
Kulitnya lebih tipis, kualitasnya bagus, hanya terkadang ada kerutan yang
dapat mengurangi kualitas
d. Kulit bagian perut dan paha, struktur jaringan kurang kompak, kulit tipis,
mulur dan mudah gembos.
Dalam pengerjaan pengolahan atau pengawetan kulit sudah dilakukan
sesuai prosedur yang benar, namun hasilnya kadangkala tidak sesuai apa
yang kita inginkan. Kulit setelah kering tidak sama kualitasnya. Dalam
perdagangan, kulit dapat dikelompokkan/dikelaskan berdasarkan kualitas
dan beratnya.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
4. Landasan kayu
Pandukan kayu terbuat dari kayu sawo, galih asem, kayu jati karena
jenis kayu ini mempunyai serat yang halus dan padat, sehingga untuk
landasan menatah kulit perkamen hasilnya akan lebih halus. Pandukan
dengan serat yang padat dan halus, pahat kulit tidak mudah patah atau
rumpil. Pandukan kayu ini cara membuatnnya harus dipotong melintang
agar ujung mata pahat tidah mudah rumpil atau patah karena ujungnya
masuk ke dalam serat kayu.
MATERI PEMBELAJARAN
Jenis alat pembantu untuk memahat yang lainnya adalah lilin, yang
funginya adalah untuk melicinkan ujung mata pahat agar pada waktu
memahat agar apabila ujung mata pahat di cabut jadi ringan. Lilin yang
digunakan adalah lilin biasanya yang digunakan untuk membatik bukan lilin
batangan. Karakter lilin tembok adalah ulet dan lembek.
6. Batu asah
Batu asah digunakan untuk mengasah/menajamkan pahat kulit yang
tumpul atau kurang tajam. Untuk mengasah pahat harus dibuatkan alur
atau kracan menurut ukuran besar-kecilnya mata pahat itu sendiri. Untuk
mengecek apakah hasil mengasah sudah tajam apa belum perlu dicek
dengan cara mencoba dipahatkan di kulit yang akan dipahat.
MATERI PEMBELAJARAN
Sebelum mengasah ujung mata pahat pastikan batu asah sudah terbentuk
seperti dialur-alur , tujuannya dialur adalah untuk memudahkan pengasahan
yang berbentu lengkung. Jadi untuk membuat alur dengan cara digergaji
sesuai kebutuhan, untuk mudahnya dialur secara melintang. Semakin sering
untuk mengasah batu asah semakin bulat dan tidak menyudut.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
4. Pena Teksture
Kegunaan dari pen yaitu untuk membuat sawutan atau untuk membuat isian
titik-titik drenjeman dan untuk membuat isian garis-garis arsir sawutan.
Dahulu alat tekture yang digunakan yaitu bulu kucing. Karena perawatannya
sulit, sekarang yang digunakan yaitu pen rapido sejenis merek steadler
atau rotring, namun karena memang harus mengisi ulang maka boleh
menggunakan rapido atau drawing yang sejenisnya. Yang penting tinta
yang digoreskan tidal luntur.
MATERI PEMBELAJARAN
5. Penutup warna
Alat penutup warna setelah disungging dan diberi teksture adalah yang lebih
praktis menggunakan plegie atau sejenis phylox clear, yang tujuannya agar
sunggingan terlindungi oleh gesekan benda dan agar kelihatan mengkilap.
CAKRAWALA
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan lebih luas mengenai bahan baku kulit perkamen
dapat dipelajari secara mandiri lewat internet. Di sana kalian bisa mencari
lebih lengkap tentang materi proses penyiapan bahan beserta pengelolaan
kulit mentah kerok hingga kulit mentah yang displit. Di indonesia banyak juga
pengusaha yang mengolah kulit mentah untuk diawetkan seperti di wilayah
Magetan dan Yogyakarta. Salah satu yang bisa sebagai wawasan dan pemahaman
kalian tentang macam pengolahan kulit perkamen bisa melihat di link berikut:
https://text-id.123dok.com/document/dy431dpkz-persiapan-alat-dan-bahan.
html
RANGKUMAN
1. Bahan pokok yang digunakan untuk membuat produk kulit tatah sungging dua
demensi yang cocok berasal dari kulit binatang piaraan adalah kulit kambing,
kulit lembu/sapi, kulit kerbau dan kulit binatang lain yang memunyai kualitas
yang sama.
2. Alat yang digunakan untuk memahat kulit mentah adalah ada jenis alat pokok
dan alat pembantu diantaranya: pahat kulit, pukul kayu, batu asah, landasan
kayu, tindih besi, lilin, oli, unceg, gunting.
TUGAS MANDIRI
1. Jelaskan proses pengawetan kulit dengan cara dikeringkan dan dengan zat
kimia!
REFLEKSI
Setelah peserta didik mempelajari bab ini, peserta didik mengetahui tentang
pengetahuan bahan dan alat yang digunakan untuk pembuatan produk kulit
tatah sungging dua demensi. Materi yang sudah diajarkan pada bab ini juga
menekannkan pada bagaimana teknik perawatan alat yang selesai digunakan,
dimana yang menurut peserta didik ada yang belum bisa dipahami, bisa
diskusikan dengan sesama peserta didik maupun guru, karena penyiapan bahan
kulit perkamen dan alat untuk memahat merupakan urutan materi kompetensi
yang akan dilanjutkan pada bab-bab berikutnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang memotong bahan kulit dan menatah
komponen kulit, peserta didik diharapkan mampu melaksanakan pemotongan
bahan kulit dan menatah komponen kulit sesuai dengan prosedur secara baik dan
terarah.
PETA KONSEP
1. Jenis Pahatan
1. Memotong Kulit 2. Penerapan Bentuk-
2. Metode bentuk Pahatan
Memotong Kulit 3. Bahan Kulit yang
Dipahat
4. Hasil Pahatan
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Memotong bahan kulit dan menatah kulit ini, merupakan salah satu materi
yang sangat penting dalam mempelajari mata diklat kriya kulit. Tujuan diajarkannya
materi ini agar peserta didik memiliki wawasan pengetahuan dan ketrampilan
dalam memotong kulit yang lebih baik tepat dan benar sesuai dengan keteknikan.
Disamping itu juga agar dalam pemotongan komponen bahan kulit mentah bisa lebih
hemat, efektif dan efesien, sehingga materi pemotongan bahan kulit mentah bisa
dikerjakan dengan teknik dan prosedur yang benar.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
antara lain:
a. Letakkan mata tatah pada coretan garis yang di buat secara tegak
lurus kemudian di pukul dengan palu, pada saat mengangkat pahat
diusahakan arah tatah selalu condong ke kiri, jalannya tatah bisa maju
atau mundur menurut kebetuhan.
b. Menghaluskan tepi tatahan dengan tatah yang berukuran lebih besar,
dengan cara ditekan-tekan agar hasil tatahan menjadi padat dan halus.
c. Bila seluruh hiasan atau motif tatahan telah selesai dikerjakan,
haluskan bidang kulit dengan cara menggosok dengan botol kaca atau
porselin licin.
2. Jenis Pahatan
Tabel 3.1 Motif-motif pahatan kulit
No. Gambar pahatan Keterangan
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
h. Pahatan patran
Merupakan bentuk tatahan unsur kulit tradisional yang menggambarkan
dedaunan yang mengalami penggubahan alam flora. Penerapan tatahan
patran ini hanya terbatas pada bagian yang menggambarkan dedaunan
saja
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
6. Hasil Pahatan
Hasil pahatan dianggap baik apabila pada teknik memahatnya
dikerjakan sesuai desain yang dibuat, dan tentunya untuk memudahkan
pengerjaan pada proses berikutnya. Perkembangan desain produk tatah
sungging 2 (dua) dimensi kulit perkamen yang semakin inovatif juga diiringi
dengan penggunaan bahan baku untuk pembuatan produk tatah sungging
2 (dua) dimensi kulit perkamen. Seperti halnya penggunaan kulit perkamen
untuk membuat produk tatah sungging 2 (dua) dimensi kulit perkamen
interior. Kulit perkamen dari kerbau yang sering digunakan untuk membuat
wayang kulit, pada saat ini banyak digunakan untuk membuat produk tatah
sungging 2 (dua) dimensi kulit perkamen.
Demikian juga dengan hiasan dan teknik pewarnaan yang digunakan
untuk menghias produk tatah sungging 2 (dua) dimensi kulit perkamen
yang menggunakan teknik tatah sungging seperti yang digunakan untuk
membuat kipas. Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan desain
dan penggunaan bahan baku untuk membuat produk tatah sungging 2 (dua)
dimensi kulit perkamen tidak hanya mengacu pada bahan yang diproduksi
oleh pabrik, tetapi bahan alami dan pengerjaan yang menggunakan teknik
manual masih dibutuhkan untuk menciptakan produk tatah sungging 2 (dua)
dimensi kulit perkamen yang memiliki kualitas baik.
Dari perkembangan desain tersebut muncul sebuah ide melalui penciptaan
produk tatah sungging 2 dimensi kulit perkamen yang menggunakan bahan
yang berbeda, dengan memadukan tanduk dengan kulit perkamen yang akan
memuncukan produk baru produk tatah sungging dua dimensi kulit perkamen.
Unsur keindahan dalam produk tatah sungging 2 dimensi kulit perkamen
yang terbuat dari kulit perkamen juga penting. Kebutuhan interior terhadap
keindahan menjadi hal yang utama. Produk tatah sungging 2 dimensi kulit
perkamen juga menjadi unsur lain dalam interior. Salah satunya adalah unsur
kenyamanan penghuni kantor, rumah, baik itu ketenangan, rasa senang dan
memberikan kesan rileks.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CONTOH SOAL
CAKRAWALA
Penggunaan kulit binatang sebagai bahan kerajinan sudah sejak dulu digunakan
oleh nenek moyang kita, akan tetapi belum ditemukan sumber yang pasti mengenai
sejak kapan kulit dijadikan barang kerajinan, akan tetapi dari sejarah zaman nenek
moyang kita sudah menggunakan bahan kulit untuk menutupi bagian tubuh
mereka sehingga terlindungi dari serangan cuaca. Namun pada zaman sekarang
ini boleh dikatakan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari seperti barang-barang
pakai ataupun barang hias termasuk juga souvenir dan kebutuhan yang lainnya.
Kegunaan kulit di zaman dulu disamping untuk menghindari serangan cuaca juga
digunakan untuk membungkus atau membalut luka dari kaki berdarah, kaki karena
memar, atau karena panas padang pasir. Dengan demikian terbentuklah sepatu
yang pertama kali. Berabad abad hingga sekarang pemanfaatan kulit sebagai
bahan kriya kulit mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga muncullah
industri perkulitan di wilayah Indonesia, yang hal ini didukung oleh berbagai
faktor salah satunya adalah peternakan. Kulit dihasilkan dari binatang ternak
sehingga selama manusia masih mengonsumsi daging maka kulit akan tetap
tersedia. Industri kulit dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu industri yang
menggunakan bahan baku perkamen dan industri yang menggunakan bahan baku
kulit tersamak. Dari perbedaan dua karakter bahan ini dalam perkembanagnnya
dapat disatukan dalam seni kontemporer.
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai Memotong Bahan Kulit dan
Menatah Komponen Kulit peserta didik, dapat belajar mandiri melalui jaringan
internet. Belajar melalui internet peserta didik dapat mencari lebih jauh materi
tentang tatah sungging tersebut dan disertai penjelasan menggunakan teknologi
informasi. Salah satunya perpus yang ada di sekolah dapat kunjungi untuk
menambah wawasan dan pemahaman tentang tatah sungging.
http://staffnew.uny.ac.id/
upload/131666726/
pendidikan/(11)+Kriya-Kulit.
pdf
https://text-id.123dok.
com/document/4yr843wjz-
menyelesaikan-penyelesaian-
cara-membuat-barang-
kerajinan-kulit-mentah.html
RANGKUMAN
1. Seni tatah sungging adalah karya seni kriya kulit yang menggunakan bahan
baku kulit perkamen/kulit mentah dari kulit binatang ternak dengan teknik
ditatah dan disungging untuk mewujudkan suatu karya.
2. Kulit dibagi menjadi dua jenis yang pertama kulit yang sudah diolah namanya
kulit tersamak, yang biasa digunakan untuk membuat barang-barang pakai
seperti: tas, dompet, ikat pinggang, sepatu, jaket, topi dan lain sebagainya.
Sedang yang kedua adalah kulit yang belum diolah pabrik disebut kulit
mentah atau kulit perkamen, yang biasanya digunakan untuk barang-barang
hias atau seni kriya tatah sungging misalnya: wayang kulit, maskot, hiasan
dinding, lampu hias, skat ruangan, dll.
3. Alat sarana yang digunakan untuk membuat produk, seperti pensil, penggaris,
penghapus, gunting, pisau seset, pahat ukir, pukul kayu, batu asah, pukul
besi, landasan kayu, tindih besi, kuas, rapido, mangkok plastik, palet, kuwuk
penghalus/amplas.
4. Bahan media yang digunakan untuk membuat produk seperti kertas kalkir,
kertas HVS, kulit perkamen, lem rakol, aksesoris dari kayu, lilin, kertas gosok/
amplas, cat poster/pewarna, tinta bak, benang rumbai.
5. Bentuk tatahan dan teknik menatah kriya kulit perkamen: bubukan, inten-
intenan, semut dulu, wajikan, langgatan, emas-emasan, bubuk iring, srunen,
patran, rumpilan, rambut seritan, semen jrengut, semen jrengut seling gurda,
sengkolan dan sebagainya.
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ke tiga ini, peserta didik tentu mimiliki pengetahuan
dan keterampilan tentang memotong bahan kulit dan menatah komponen kulit.
Semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ke tiga ini, mana yang menurut
peserta didik paling sulit dipahami, coba diskusikan dengan teman maupun guru,
karena memotong bahan kulit dan menatah komponen kulit akan menjadi dasar
dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab berikutnya.
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL
A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Desain dalam bahasa sehari-hari sering kita dengar sebagai perancangan.
Istilah desain maknanya adalah rencana. Jadi pengertian desain adalah:
a. proses dan rencana
b. proses pelaksanaan pembuatan suatu rencana
c. proses pengerjaan produk
d. proses pembuatan seni rupa
e. proses kerja
3. Desain produk kerajinan merupakan desain yang berbasis kriya. Jadi kria dalam
proses realisasinya mempunyai prinsip-prinsip yang menitikberatkan pada……
a. Hasil karya
b. Proses pembuatannya
c. Prosedur perancangannya
d. Nilai keunikan dan esetik yang tinggi.
e. Hasil modifikasi
4. Bahan perkamen untuk membuat produk souvenir yang paling baik adalah ….
a. kulit kambing
b. kulit sapi
c. kulit kerbau
d. kulit reptil
e. kulit kerok
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
6. Dilihat dari struktur binatang, bagian kulit yang kualitasnya baik adalah...
a. bagian leher
b. bagian punggung
c. bagian perut
d. bagian ekor
e. bagian tepong
8. Kulit dibagi menjadi dua jenis, yang pertama kulit yang sudah diolah namanya
kulit tersamak yang biasa digunakan untuk membuat tas, dompet, ikat
pinggang, sepatu dan lain sebagainya, adapun yang kedua adalah...
a. Kulit yang kualitasnya bagus untuk membuat perabot
b. Kulit yang teksturnya halus bisa untuk membuat sepatu
c. Kulit yang lemas dan lentur untuk membuat jaket
d. Kulit yang sudah diseplit hingga permukaannya transparan
e. kulit yang belum diolah pabrik disebut kulit mentah atau kulit perkamen,
yang biasa digunakan untuk seni kriya tatah sungging
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
15. Alat yang digunakan untuk membuang daging pada waktu proses pengolahan
kulit mentah...
a. pisau pangot
b. pisau dapur
c. pisau cater
d. pisau potong
e. pisau mata dua
16. Alat untuk memahat kulit dibuat dari besi pir baja yang keras, yang sudah
dibentuk ujung mata pahatnya. Panjang pahatnya sekitar 10-12 cm. Adapun
bentuk ujung mata pahat dinamakan...
a. bubukan dan bubuksn iring
b. tratasan dan untuwalang
c. lengkung dan kukon
d. runcing dan tajam
e. penyilat dan penguku
17. Selain pahat 1 set, alat untuk memahat kulit mentah yang pokok pada
pembuatan souvenir diantaranya...
a. pukul besi, pandukan kayu, air
b. pukul kayu dan pahat
c. pukul kayu, landasan kayu, lilin
d. pukul kulit dan pukul kayu
e. pukul kulit dari hewan
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
18. Penggunaan alat diatas sangat pokok untuk memahat, namun tidak cukup
hanya alat tersebut yang digunakan, tentu ada alat pembantu yang perlu juga
disiapkan. Alat tersebut diantaranya...
a. kipas angin, fentilasi udara
b. penindih besi, batu asah, minyak oli
c. gerinda dan uncek
d. batu marmer dan likutan
e. batu asah yang sudah di bentuk
19. Bahan untuk membuat pukul kayu atau landasan kayu harus dipilih bahan kayu
yang keras. Yang paling baik digunakan untuk membuat pukul adalah...
a. kayu randu
b. kayu pule
c. kayu ketela
d. kayu sengon laut
e. kayu sawo
20. Syarat untuk membuat landasan kayu yang fungsinya untuk memahat harus
ada ketentuan diantaranya...
a. digergaji pendek-pendek
b. dipotong membujur
c. dipotong melebar
d. dipotong dengan cara melintang
e. di potong dengan jeksou
21. Baik dan tidaknya hasil pahatan, halus dan tidaknya hasil pahatan, tergantung
pada kemahiran si pemahat, akan tetapi perlu diperhatikan juga ...
a. gelap terangnya cahaya
b. tinggi rendahnya meja kerja
c. keselamatan kerja
d. sikap duduk
e. ketajaman pahat
22. Tempat/wadah untuk mencampur warna dalam proses pewarnaan produk kulit
perkamen menggunakan….
a. penampung warna
b. trex pen atau stall pen
c. palet
d. piringan
e. kuas
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
23. Dalam proses pewarnaan produk kulit perkamen larutan lem kayu / lem putih
dijadikan sebagai pencampur warna sunggingan (gradasi warna). Hal tersebut
mempunyai tujuan….
a. agar bahan pewarna lebih efisien
b. agar bahan pewarna lebih merekat
c. agar bahan pewarna lebih awet
d. agar bahan pewarna lebih cerah
e. agar bahan pewarna tahan lembab
25. Pada proses pewarnaan produk kulit perkamen, terdapat istilah membuat
warna “perada” atau proses “merada”. Pada proses ini yang di tampilkan
adalah warna….
a. merah
b. perak
c. metalik
d. emas
e. kuning
26. Alat yang dipakai untuk menyungging produk tata sungging adalah
a. penindih
b. palu kulit
c. kuas
d. air
e. kertas
28. Wayang adalah termasuk produk tatah sungging yang dibuat dari bahan kulit
perkamen, wayang termasuk produk....
a. 5 Dimensi
b. 4 Dimensi
c. 3 Dimensi
d. 1 Dimensi
e. 2 Dimensi
KRIYA KREATIF KULIT
DAN IMITASI
55
TATAH SUNGGING
KULIT 2 DIMENSI
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
29. Produk kulit dengan teknik tatah sungging terdiri dari beberapa jenis, di
antaranya sebagai media pertunjukan. Di bawah ini yang termasuk dalam produk
teknik tatah sungging sebagai media pertunjukan adalah….
a. wayang
b. hiasan dinding
c. kap lampu
d. kipas tunggal
e. sketsel
B. Uraian
Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Apa pengertian kulit perkamen?
2. Jelaskan pengertian pahat!
3. Jelaskan ada berapa golongan pahat kulit perkamen!
4. Bagaimana mengasah pahat yang benar?
5. Bagaimana syarat pahat yang baik untuk memahat?
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
MENGGRADASI,
MEMBUAT
MERADA DAN MERADA
MEMBUAT ISEN-ISEN ISEN-ISEN
1. Pengertian 1. Pengertian
1. Pengertian
2. Penerapan 2. Penerapan
2. pewarnaan
perada pada isen-isen
dasar
gradasi pada gradasi
3. Menggradasi
warna warna
Warna
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
Bila kita telusuri sejarahnya keberadaan kriya kulit tatah sungging ternyata
sudah lama dikenal oleh bangsa Indonesia yang pada masa lampau digunakan untuk
membuat suatu karya seni yang berkesan agung dan berwibawa. Umumnya dapat
dijumpai di pusat pemerintahan pada masa kerajaan yang berkuasa di nusantara ini.
Kriya kulit tatah sungging mempunyai suatu yang istimewa bila dibandingkan
dengan teknik yang lainnya, sedangkan teknik yang khusus ini akan menghasilkan
suatu karya kriya yang khusus pula. Dalam pengerjaannya kriya kulit ini memerlukan
ketekunan ketelitian dan kecermatan agar dapat menghasilkan suatu karya kriya kulit
tatah sungging yang bernilai tinggi.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Menggradasi
1. Pengertian
Menggradasi salah satu teknik pewarnaan yang penerapan warnanya dibuat
secara bertingkat dari warna yang paling tua begitu juga sebaliknya sehingga
dapat di peroleh susunan warna bertingkat dari unsur warna yang sama.
Dengan menggunakan cara gradasi warna atau warna bertingkat dari
warna muda sampai pada warna yang paling tua, yang lainya diwarna blok.
Adapun rumus gradasi pada pewarnaan sebagai berikut:
a. Warna merah dimulai dari warna putih, merah muda, merah, merah
tua.
b. Warna hijau dimulai dari warna kuning, hijau muda, hijau, hijau tua.
c. Warna biru dimulai dari warna putih, biru muda, biru, biru tua.
d. Warna oranye dimulai dari warna kuning, oranye muda, oranye, oranye
tua.
e. Warna hijau dimulai dari warna kuning, hijau muda, hijau, hijau tua.
f. Warna ungu dimulai dari warna putih, ungu muda, ungu, ungu tua.
g. Warna yang biasa digunakan untuk warna blok biasanya menggunakan
warna prodo emas, begitu juga untuk warna blok hitam menggunakan
tinta cina atau tinta bak.
Untuk penerapan pasangan warna pakem yang sering digukan adalah warna
merah dengan hijau, warna merah dengan biru, warna oranye dengan biru,
warna merah dengan ungu.
Jadi yang perlu diperhatikan dalam mewarna adalah lebar bidang,
apabila bidang tersebut bisa ditempati lebar bisa ditempati empat sampai
dengan lima tingkatan, akan tetapi bila bidangnya hanya sempit bisa dengan
tiga tingkatan saja. Sedangkan untuk ornamen pahatan mas-masan bisa di isi
dua warna yaitu warna merah dan warna hijau
MATERI PEMBELAJARAN
2. Mewarna Dasar
Memberi warna dasar adalah proses pewarnaan pada produk kulit tatah
sungging dengan menggunakan warna putih atau warna kuning dengan tipis
dan merata.
3. Menggradasi Warna
Proses menyungging/menggradasi adalah serangkaian kegiatan dalam
memberi warna dengan sistem tingkatan warna (gradasi) pada selembar kulit
yang telah selasai dalam proses tatah. Kegiatan menyungging saling terkait
pada setiap tahapan dalam menyungging kulit, tidak dapat dilakukan dengan
sepotong-potong. Pelaksanaan menyungging kulit dengan bermacam-
macam warna dengan memperhatikan kombinasi warna dan karakter.
Macam-macam Sunggingan
1. Sunggingan tradisional:
a. Sungging tlacapan adalah merupakan unsur sunggingan tradisional
yang berbentuk tumpal yang dalam sunggingan wayang kulit diterapkan
pada tatahan sembuliyan.
MATERI PEMBELAJARAN
1 2 3
4 5 6
1 2 3 4
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
CAKRAWALA
Seni kriya tatah sungging merupakan salah satu jenis kerajinan yang banyak kita
jumpai adalah lingkupnya pada pembuatan wayang kulit, hiasan dinding, kipas,
kap lampu, atau benda-benda kerajinan yang lain yang terbuat dari kulit. Namun
sampai saat ini seni tatah sungging lebih identik dengan proses pembuatan
wayang kulit. Sesuai dengan kompetensinya, seni tatah sungging merupakan
dua kegiatan yang terdiri dari menatah dan menyungging. Sekalipun sebutan
itu telihat hanya sepintas kata namun proses penggarapannya cukup panjang.
Beberapa tahap dilakukan diantaranya pemilihan bahan baku, pemolaan,
penatahan, menyungging dan finishing.
JELAJAH INTERNET
https://id.123dok.com/document/y81k50rz-buku-kriya-kulit-tatah-sungging.html
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
Tugas Anda mencari referensi atau informasi tentang proses menggradasi mulai
dari proses mendasari, membuat warna tingkatan, membuat tekstur, memberi
prodo sampai finishing menutup warna. Silakan mencari sumber bisa melalui
referensi buku perpustakaan atau lewat internet atau media lain yang bisa Anda
peroleh. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan atau portofolio sesuai petunjuk
guru pengampunya.
REFLEKSI
Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab keempat ini, masih adakah yang
sulit untuk dipahami? Jika masih ada yang belum dipahami, coba Anda diskusikan
kembali dengan teman maupun guru Anda agar ketika lanjut ke bab selanjutnya
tidak mengalami kebingungan atau tertinggal. Sampaikan juga kekurangan atau
kelebihan kegiatan pembelajaran pada bab ini kepada guru.
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Macam,
bentuk produk maskot kulit
KULIT
KATA KUNCI
Pengertian produk maskot kulit, Macam bentuk komponen produk maskot ku-
lit, Pewarnaan sunggingan produk maskot kulit, Perakitan produk maskot kulit,
Penyelesaian akhir/Purna rupa produk maskot kulit
PENDAHULUAN
Produk kulit tatah sungging dua dimensi dapat dibedakan menjadi beberapa
fungsi antara lain: digantung di ruangan, ditempel di dinding, dipakai langsung
ditempatkan di atas meja dengan posisi duduk. Jenis produk kulit tatah sungging dua
dimensi tersebut memiliki fungsi yang berbeda menurut jenisnya, dan bahan yang
digunakannya. Untuk material produk tatah sungging dua dimensi interior tentunya
berbeda dengan bahan untuk produk kulit dua dimensi eksterior, sedangkan bahan
untuk poduk kulit dua dimensi interior lebih bervariatif, seperti menggunakan bahan
kulit, mika, kain batik, dan sebagainya, sedangkan untuk produk kulit dua dimensi
eksterior bahannya lebih tahan terhadap cuaca dan kelembapan suhu udara.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Pahatan telekan
10
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
Untuk warna biru, ungu, coklat, hitam, dilakukan sama dengan gradasi
warna merah. Dengan kata lain untuk gradasi warna-warna yang mengandung
warna kuning dimulai warna kuning dan untuk memudahkan warnanya juga
dengan warna kuning. Untuk gradasi warna-warna yang tidak mengandung
warna kuning dimulai warna putih dan untuk membuat warna muda dicampur
dengan warna putih.
Pewarnaan atau menyungging produ kulit tatah sungging dinamakan
gradasi warna, maka gradasi warna dapat diartikan sebagai berikut: penerapan
tingkatan warna dari warna yang termuda sampai pada warna yang paling tua,
yang mangandung unsur-unsur warna sama. Penerapan gradasi warna ini makin
banyak tingkatan warna akan semakin harmonis sifatnya. Karena penempatan
warna-warna ini tinggal menurut bentuk-bentuk pahatan, maka kita tidak dapat
lepas dan tidak boleh meninggalkan keidah dan macam pahatan yang sudah
dibakukan.
Adapun bahan pewarna terdiri dari bahan pokok dan bahan pendukung
pewarnaan yang dipadukan sehingga menghasilkan pewarna yang kualitasnya
bagus. Adapun bahan pewarna yang dimaksud terdiri dari:
a. Cat
Cat di sini bahan untuk mengecat tembok tetapi juga bagus untuk
mengecat atau menyungging kulit perkamen biasa yang dipakai adalah
cat tembok womilek karena warna yang dihasilkan bagus dan awet.
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. Struktur
Maskot ini berbentuk elip bagian depan belakang warna sama dan
dikombinasi dengan benang rumbay, sehingga produk lebih menarik bagi
pengguna.
3. Estetis
Dengan bentuk dasar elips mengesankan maskot tersebut dapat dipajang di
mobil dengan digantung di depan sopir, karakteristiknya menambah kesan
elegan. Aspek estetis yang menonjol kulit perkamen dengan dipahat dan
diwarna teknik sungging dengan warna yang artistik. Maskot ini dilengkapi
dan dihiasi dengan pahatan motif tradisional yang berkesan halus dan
artistik.
4. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kulit perkamen dan dikombinasi dengan
benang rumbay.
5. Teknik
Teknik yang digunakan dalam perwujudan pembuatan karya Maskot adalah,
teknik tatah sungging, serta teknik potong, rakit serta penyelesaian akhir.
MATERI PEMBELAJARAN
tidak hanya menggunakan bahan yang diproduksi oleh pabrik. Akan tetapi
juga menggunakan bahan alam dan pengerjaanya masih secara manual, yang
dikerjakan oleh tangan-tangan terampil sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi, dalam rangka untuk menyiapkan produk kreatif khususnya di
bidang kriya kulit secara regional maupun secara nasional.
Permintaan pasar souvenir berupa produk 2 dimensi dan yang sejenisnya
ini cukup relatif karena produk dengan bahan khusus ini memiliki pangsa pasar
tersendiri. Data permintaan dari pasar produk ini masih sulit peredarannya.
Hanya orang-orang tertentu saja yang menggunakannya, namun untuk kaitan
seni tradisional ini perlu dan harus dilestarikan agar tidak pudar dalam
mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Para pendiri pasar kerajinan
tangan pun tidak ingin kegiatan hanya berhenti seputar penjualan kerajinan
tangan itu sendiri. Saat ini, pasar kerajinan tangan juga sering mengadakan
berbagai workshop atau pelatihan kerajinan tangan dengan biaya yang tidak
memberatkan pengrajin atau siapa pun yang ingin ikut dalam pelatihan itu.
Pasar kerajinan tangan juga sudah merambah sekolah-sekolah, mengajarkan
keahlian membuat produk-produk yang punya nilai jual untuk membuka
alternatif wiraswasta, supaya generasi muda bisa membuka lapangan kerja
dengan ketrampilan yang mereka miliki. Pasar kerajinan tangan juga melakukan
kontrol kualitas, dengan cara memberi masukan pada para pengrajin tentang
kekurangan dan kelebihan produknya. Dengan demikian pengrajin juga bisa
memperbaiki mutunya. Selain itu pasar kerajinan tangan juga melakukan
kontrol ketat, dengan hanya menerima kerajinan tangan yang asli buatan orang
Indonesia, bukan kerajinan tangan impor dari negara lain, karena komitmen
pasar kerajinan tangan adalah untuk kemajuan produk asli Indonesia
CAKRAWALA
Menyungging harus dimulai dari persiapan bahan dan alatnya sehingga hasilnya
sesuai dengan rencana dalam menyungging kulit.
a. Dasari
Adalah proses mrnyungging pada tahap awal memberi warna dasari bidang
kulit akan disungging secara tipis dan rata, menggunakan warna putih atau
kuning.
b. Tahap mewarna (mewarna)
Adalah pelaksanaan menyungging kulit dengan bermacam-macam warna
dengan memperhatikan kombinasi warna dan karakternya.
c. Nyameng
Adalah merupakan kegiatan mewarna kulit dengan warna hitam dalam istilah
jawa cemeng, biasanya digunakan untuk mewarna pada bagian rambut.
d. Amrada (mewarna dengan warna prada)
Proses mewarna dengan memberi warna kuning emas pada bagian-bagian
yang pantas, dinamakan amrada, tetapi bila memakai warna emas yang bukan
dari emas dikenal dengan nama brom.
CAKRAWALA
e. Amepesi
Adalah membetulkan yang seharusnya tidak di prada atau membetulkan
dengan warna putih sekaligus sebagai warna dasar selanjutnya.
f. Anjambon
Mewarna merah muda pada kulit yang ingin disungging dengan warna merah
muda (jambon)
g. Anjene
Mewarna kuning pada kulit yang ingin disungging dengan warna kuning muda
dan kuning tua untuk dasari warna hijau.
h. Ngijem
Mewarna hijau muda pada kulit yang ingin disungging dengan warna hijau
muda dari kuning muda, kehijau muda dan seterusnya.
i. Ambiru
Mewarna biru muda pada kulit yang ingin disungging dengan warna biru muda
dari biru muda, kebiru dan seterusnya.
j. Anjingga
Mewarna jingga pada kulit yang ingin disungging dengan warna jingga
dikombinasi dengan warna ungu seiring dengan warna orange merupakan
gradasi selanjutnya dari warna kuning.
k. Anyepuhi
Mewarnabagian yang telah diwarna muda dengan warna yang lebih muda atau
lebih tua dan seterusnya.
l. Isen-isen (memberi isian)
Memberi variasi isian pada bagian bidang kulit yang telah diwarna, kegiatan
ini untuk memperindah sunggingan.
m. Angedus
Merupakan langkah terakhir dalam menyungging kulit setelah proses isen-isen
selesai dilaksanakan. Maksud dan tujuan angedus adalah untuk melindungi
terhadap warna, agar lebih kuat, mengkilap dan tahan lama.
JELAJAH INTERNET
https://epaper.myedisi.com/bse/52142/index_110.html#page=1
RANGKUMAN
1. Maskot dan produk sejenisnya adalah hiasan yang didesain dibuat dari kulit
perkamen dipasang pada ruangan mobil yakni sebagai penghias ruangan
agar menjadi lebih indah.
2. Teknik memajang maskot dari kulit perkamen pada umumnya digantung
dengan menggunakan tali senar plastik atau senar atau benang.
3. Maskot dan produk sejenisnya tersebut berfungsi sebagai perlengkapan dan
hiasan biasanya pada mobil, hal ini akan menambah daya tarik tersendiri
dalam berpenampilan.
TUGAS MANDIRI
1. Tugas Anda membuat proposal produk 2 dimensi, mencari apa dan bagaimana
membuat produk perkamen 2 dimensi dari kulit perkamen. Anda dapat
mengumpulkan informasi melalui buku, internet, maupun sumber belajar
lainnya. Anda perlu mencoba membuat produk yang serupa.
2. Buatlah produk kulit perkamen 2 dimensi, tugas dikerjakan sesuai prosedur
pengerjaan mulai dari mendesain sampai finishing produk jadi.
3. Kemudian buatlah laporan hasil pembuatan produk dengan format
yang telah disepakati dengan guru pengampu
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab kelima ini, Anda tentu menjadi paham tentang alat,
bahan, dan cara membuat produk perkamen 2 dimensi. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan dari bab ke satu sampai ke lima ini, bagian mana yang menurut
Anda paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
guru Anda, karena bab ini menjadi pondasi dari materi-materi pembuatan dan
pengembangan produk pahat sungging dari bahan perkamen 2 dimensi.
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
PENILAIAN AKHIR SEMESTER
GENAP
A. Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1. Tempat/wadah untuk mencampur warna dalam proses pewarnaan produk kulit
perkamen menggunakan….
a. penampung warna
b. trex pen atau stall pen
c. penumbuk cat bubuk
d. palet
e. kuas
2. Untuk menghaluskan cat bubuk (powder) dalam proses pewarnaan produk kulit
perkamen menggunakan alat….
a. Palet
b. Kwas
c. Trex pen atau stall pen
d. Penampung warna
e. Penumbuk cat
3. Alat untuk menggoreskan warna pada kulit dalam proses pewarnaan produk
kulit perkamen menggunakan alat….
a. palet
b. kwas
c. trex pen atau stall pen
d. penampung warna
e. penumbuk cat
5. Alat untuk menggoreskan warna isian (isen-isen ; jawa) pada warna sunggingan/
gradasi warna dalam proses pewarnaan produk kulit perkamen menggunakan
alat….
a. Palet
b. Kwas
c. Trex pen atau stall pen
d. Penampung warna
e. Penumbuk cat
6. Dalam proses pewarnaan produk kulit perkamen larutan lem kayu / lem putih
dijadikan sebagai pencampur warna sunggingan (gradasi warna). Hal tersebut
mempunyai tujuan….
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
7. Bahan-bahan pewarna seperti tesebut di bawah ini yang tidak tepat digunakan
dalam proses pewarnaan produk kulit perkamen adalah….
a. cat poster
b. cat minyak
c. pewarna alami/natural
d. cat tembok putih + candy colour
e. bit semen (bibit semen ; jawa)
9. Untuk memberi warna isian (isen-isen ; jawa) pada proses pewarnaan produk
kulit perkamen, menggunakan bahan pewarna….
a. Tinta emas
b. Tinta perak
c. Tinta cina
d. Tinta bolpoin
e. Pensil warna
10. Setelah selesai proses pewarnaan sunggingan, merada dan memberi isen-isen,
proses berikutnya adalah memberi warna transfaran, hal tersebut bertujuan
untuk melindungi warna agar warna tetap awet, cerah dan tahan terhadap
kelembaban suhu. Proses melindungi warnatersebut biasanya disebut dengan
istilah….
a. phas parthout
b. packaging
c. finishing
d. menyungging
e. gradasi warna
11. “Tingkatan warna dari warna tua ke warna muda atau sebaliknya secara
kontinyu dan konsisten”. Pernyataan tersebut adalah definisi tentang….
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
a. Kombinasiwarna
b. Komposisi warna
c. Gradasi warna
d. Tansisi warna
e. Spektrum warna
12. Definisi dari gradasi warna adalah……
a. Tingkatanwarnadariwarna tua ke warna muda atau sebaliknya secara
merata dan konsisten
b. Tingkatanwarnadariwarna tua ke warna muda atau sebaliknya secara
kontinyu dan konsisten
c. Transisiwarnadariwarna tua ke warna muda atau sebaliknyasecara merata
dan konsisten
d. Komposisiwarnadariwarna tua ke warna muda atau sebaliknyasecara
merata dan konsisten
e. Kombinasiwarnadariwarna tua ke warna muda atau sebaliknya secara
merata kontinyu dan konsisten
13. “Tingkatan warna dari warna tua ke warna muda atau sebaliknya secara…..” .
Pernyataan yang sesuai untuk melengkapi definisi tentang gradasi warna ini
adalah….
a. Halus dan merata
b. Halus dan kontinyu
c. Merata dan konsisten
d. Kontinyu dan merata
e. Kontinyu dan konsisten
16. Hasil dari pencampuran antara satu warna primer dengan satu warna primer
lainnya akan menghasilkan….
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
a. warna tertier
b. warna sekunder
c. warna quarter
d. warna primer
e. warna netral
17. Hasil dari pencampuran antara satu warna primer dengan satu warna
sekunder akan menghasilkan….
a. warna primer
b. warna netral
c. warna quarter
d. warna tertier
e. warna sekunder
18. Untuk mendapatkan gelap-terangnya warna sesuai yang diharapkan, dalam
pewarnaan sering mencampurkan warna hitam dan warna putih. Kedua
warna tersebut juga sering disebut….
a. warna primer
b. warna sekunder
c. warna tertier
d. warna quarter
e. warna netral
19. Dalam membuat tingkatan warna sunggingan dari warna tua ke muda atau
sebaliknya terdapat beberapa macam warna pencampur. Untuk warna biru,
merah dan ungu (violet) menggunakan pencampur….
a. warnakuning
b. warna hitam
c. warna cokelat
d. warna putih
e. warna orange
20. Dalam membuat tingkatan warna sunggingan dari warna muda ke tua atau
sebaliknya terdapat beberapa macam warna pencampur. Untuk warna orange
dan hijau menggunakan pencampur….
a. warna orange
b. warna hitam
c. warna kuning
d. warna putih
e. warna cokelat
21. Produk kulit dengan teknik tatah sungging terdiri dari beberapa jenis, di
antaranya sebagai media pertunjukan. Di bawah ini yang termasuk dalam
produk teknik tatah sungging sebagai media pertunjukan adalah….
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
a. Kaplampu
b. Hiasan dinding
c. Wayang
d. Kipas tunggal
e. Sketsel
22. Produk kulit dengan teknik tatah sungging terdiri dari beberapa jenis, di
antaranya sebagai pendukung interior. Di bawah ini yang termasuk dalam
produk teknik tatah sungging sebagai pendukung interior pembatas ruang
adalah….
a. sketsel
b. wayang
c. hiasan dinding
d. kap lampu
e. kipas tunggal
23. Produk kulit dengan teknik tatah sungging terdiri dari beberapa jenis, di
antaranya sebagai pelengkap berbusana. Di bawah ini yang termasuk dalam
produk teknik tatah sungging sebagai pelengkapberbusana adalah….
a. Sketsel
b. Wayang
c. Hiasan dinding
d. Kap lampu dinding
e. Pakaian penari
24. Produk kulit dengan teknik tatah sungging terdiri dari beberapa jenis, di
antaranya sebagai cinderamata. Di bawah ini yang termasuk dalam produk
teknik tatah sungging sebagai cinderamata penikahan adalah….
a. Kipastunggal
b. Wayang
c. Sketsel
d. Pakaianwayang orang
e. Kaplampudinding
25. Produk kulit dengan teknik tatah sungging terdiri dari beberapa jenis, di
antaranya sebagai pelengkap penerangan. Di bawah ini yangtermasuk dalam
produk teknik tatah sungging sebagai pelengkap penerangan adalah….
a. Kipastunggal
b. Wayang
c. Sketsel
d. Kap lampu dinding
e. Pakaian wayang orang
26. Sunggingan tlacapan adalah merupakan unsur sunggingan
tradisionalyanGambarerbentuktumpalyangdalam sunggingan wayangkulit
diterapkanpadatatahan ...
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
a. Blok
b. Cawen
c. Sembuliyan.
d. Drenjeman
e. Ulat-ulatan
28. Sungging yang merupakan jenis sungging isen-isen (variasi yang memberikan
hiasan) pada bidang sungging.
a. Sembuliyan
b. Blok
c. Drenjeman
d. cawen
e. Ulat-ulatan
29. Sunggingan yang bentuknya titik-titik yang tersebar secara merata pada
bidang sungging.
a. Sembuliyan
b. Blok
c. cawen
d. Ulat-ulatan
e. Drejeman
I Wayan Suardana, M. S. 2008. KRIYA KULIT Jilid 3 untuk SMK. Jakarta: Dik Das
Men,Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah , Departemen
Pendidikan Nasional.
KULIT, T. K. 2007. PRODUK KULIT PERKAMEN kriya Kulit. Yogyakarta: PPPG Kesenian
Yogyakarta.
Rachmat Suhernawan, R. A. 2010. SENI RUPA Untuk SMP / MTs. Jakarta: PT Sinergi
Pustaka Indonesia dialihkan ke Kementerian Pendidikan Nasional.
GLOSARIUM
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS 1
Informasi Lain dari Penulis
Tinggal di Lingkungan Barehan, Sidoharjo, Pacitan, Jawa Timur, Lahir di Pacitan
15 Januari 1965. Sekolah Dasar yang di lalui di SD Penggung 2 dan SMP Negeri
1 Nawangan dan SMK N 1 di daerah yang sama Pacitan. Tahun 2001 kuliah di
Universitas Negeri Surabaya , lulus tahun 2000. Tahun 2014 melanjutkan kuliah
S2 di Teknologi pendidikan Surakarta Universitas Negeri Surakarta . Menjadi
guru di SMKN 1 Pacitan, dari tahun 1990 - sekarang
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 2
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS 3