Disusun oleh :
Dwi Ayu Lestari
NIM 2105626
Kelas A
Pengujian statistik homogenitas dua sampel atau lebih memiliki dua kata kunci yang dapat
digaris bawahi, yakni homogenitas dan varians. Varians dapat diartikan sebagai pangkat dua dari
simpangan baku, dengan persamaan untuk menentukan varians adalah sebagai berikut:
Dimana:
xi = tanda kelas
Sedangkan Uji homogenitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk memberikan keyakinan
bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi pada serangkaian analisis memang berasal dari
populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya (memiliki variansi yang sama). Sehingga dapat
ditarik definisi dari Homogenitas varians (homoscedascity) yaitu sebuah kondisi dimana varians
mendekati atau hampir sama di seluruh sampel. Sedangkan populasi-populasi dengan varians yang
sama besar dinamakan populasi dengan varians yang homogen. Dalam hal lainnya disebut populasi
dengan varians yang heterogen (Sudjana, 2005).
Uji homogenitas dapat dilakukan dengan berbagai cara dan metode, terdapat beberapa metode yang
cukup populer antara lain: uji Fisher (uji F), uji Harley, Cochran, Levene, dan Bartlett. Dalam
makalah ini, hanya akan dibahas uji F, uji Bartlett dan uji Levene. Uji F dan uji Bartlett akan akurat
hanya untuk data yang berdistribusi normal. Gunakan uji Levene jika data tidak berdistribusi normal.
Uji F dan uji Bartlett akan akurat hanya untuk data yang berdistribusi normal. Adanya
penyimpangan normalitas data akan memberikan hasil yang tidak akurat untuk kedua uji tersebut.
Namun, jika data sesuai distribusi normal maka uji F dan uji Bartlett biasanya lebih baik daripada uji
Levene. Jadi, jika data berdistribusi normal lebih baik gunakan uji Bartlett untuk mengetahui
kesamaan beberapa varians dan gunakan uji Levene jika data tidak berdistribusi normal.