Iwan Setyadi
Pusat Teknologi Industri Proses, BPPT Gedung Teknologi 2 Lantai 3
Kawasan Puspiptek Serpong-Tangerang, Telepon (021) 75875940 - 758944
E-mail : iwan.setyadi@bppt.go.id
Abstrak
Abstract
Many attempts were made to improve the quality of ship components, in particular
the ship's propeller made through little-midle industries of casting (IKM) in order to
reduce dependence on imports and in order to increase local content for the
national ship industries. One of the efforts is to design the material balance of
manganese bronze alloy to be applied on a ship's propeller foundry by using scrap
materials. In this research, the variable is the percentage level of manganese in
the alloy. Achievement of optimal research results occurred in 3.27% Mn content,
which obtained an increase in hardness into BHN 180.4, up 11.9% from the initial
conditions with Mn content of 0.42%. While the grain size reached 130.78 μm, or
30.6% less than the current content of 0.42% Mn.
(i) (ii)
(ii) (iv)
Gambar 2
(i) Persiapan Bahan Baku, (ii) Penimbangan Paduan Mn & (iii) Persiapan CetakanY-Block
dan (iv)Baling-baling
Gambar 3
Proses Peleburan & Pengecoran
Tabel 2.
Rancangan Peramuan Bahan CU1 Berkapasitas 15 kg Dengan Perkiraan Kandungan Mangan 0,5
% (Rancangan 1)
No JENIS KOMPOSISI KOMPOSISI
% kg
BAHAN Cu Sn Pb Zn Ni Fe P Sb Al Si Mn Cu Sn Pb Zn Ni Fe P Sb Al Si Mn
1 Mn ladle alloy 70,0 300 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Ferro Mangan 15,9 0,12 0,1 76,9
0,68 0,10 0 0 0 0 0 0,11 0 0 0 0 0,52
3 Paku halus 0,06 98,8 0,54 0,09 0,35
1,13 0,17 0 0 0 0 0 1,12 0 0,01 0 0 0
4 Ingot Al 0 0,2 99,7 3,39 0,51 0 0 0 0 0 0,01 0 0 3,38 0 0
5 Kabel Cu 99,9 56,55 8,48 56,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Ingot Sn 0,03 99,8 0,05 0,05 0,05 0,46 0,07 0 0,46 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Ingot Pb 0,05 0,15 99,5 0,015 0,03 0,12 0,02 0 0 0,12 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Ni screen 0,07 0 97,62 0 0 0,072 0,33 0,05 0 0 0 0 0,32 0 0 0 0 0 0
9 Ingot Zn(HSC-SHG) 0,018 0 0,0014 99,997 0 0,0002 0 0 0 0 0 37,33 5,60 0,01 0 0 37,32 0 0 0 0 0 0 0
Total 100,00 15,00 56,51 0,46 0,12 37,32 0,32 1,24 0,00 0,01 3,38 0,00 0,52
LOSSES PENGARUH TERHADAP KOMPOSISI
A Cu -0,374 -0,21
B Sn -1 0
C Pb -10 -0,01
D Zn 0,67 0,25
E Ni -0 0
F Fe -2 -0,02
G P +2 0
H Sb 0 0
I Al -75 -2,54
J Si 0 0
K Mn -5 -0,03
Kom posisi ram uan teoritis 56,29 0,46 0,11 37,57 0,32 1,21 0 0,01 0,85 0 0,50
Kom posisi ram uan teoritis (bila disesuaikan kem bali jadi 100%) 57,84 0,47 0,11 38,61 0,33 1,24 0 0,01 0,87 0 0,51
Kom posisi riil
Kom posisi target 58,00 0,50 0,10 38,20 0,40 1,30 - - 1,00 0 0,50
Tabel 3.
Rancangan Peramuan Bahan CU1 Berkapasitas 15 kg Dengan Perkiraan Kandungan Mangan 2,0
% (Rancangan 2)
Tabel 4.
Rancangan Peramuan Bahan CU1 Berkapasitas 15 kg Dengan Perkiraan Kandungan Mangan 3,5
% (Rancangan 3)
JENIS KOMPOSISI KOMPOSISI
No % kg
BAHAN Cu Sn Pb Zn Ni Fe P Sb Al Si Mn Cu Sn Pb Zn Ni Fe P Sb Al Si Mn
1 Mn ladle alloy 70 30 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2 Ferro Mangan 15,9 0,12 0,1 76,9 4,77 0,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,76 0,01 0,00 0,00 0,00 3,67
3 Paku halus 0,06 98,8 0,54 0,09 0,35 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Besi Cor 0,04 93,3 0,01 2,88 0,3 1,10 0,17 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,03 0,00 0,00 0,00 0,04 0,00
5 Ingot Al 0 0,2 99,7 3,25 0,49 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 3,24 0,00 0,00
6 Kabel Cu 99,9 54,22 8,13 54,16 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7 Ingot Sn 0,03 99,8 0,05 0,05 0,05 0,44 0,07 0,00 0,44 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
8 Ingot Pb 0,05 0,15 99,5 0,015 0,03 0,12 0,02 0,00 0,00 0,12 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9 Ni screen 0,07 0 97,62 0 0 0,072 0,32 0,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,31 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
10 Ingot Zn(HSC-SHG) 0,018 0 0,0014 99,997 0 0,0002 0 0 0 0 0 35,78 5,37 0,01 0,00 0,00 35,78 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Total 100,00 15,00 54,17 0,44 0,12 35,78 0,31 1,79 0,01 0,00 3,24 0,04 3,67
LOSSES PENGARUH TERHADAP KOMPOSISI
A Cu -0,374 -0,20
B Sn -1 0,00
C Pb -10 -0,01
D Zn 0,67 0,24
E Ni -0 0,00
F Fe -2 -0,04
G P +2 0,00
H Sb 0 0,00
I Al -75 -2,43
J Si 0 0,00
K Mn -5 -0,18
Kom posisi ram uan teoritis 53,97 0,44 0,11 36,02 0,31 1,76 0,01 0,00 0,81 0,04 3,49
Kom posisi ram uan teoritis (bila disesuaikan kem bali jadi 100%) 55,67 0,45 0,11 37,16 0,32 1,81 0,01 0,00 0,84 0,04 3,60
Kom posisi riil
Kom posisi target 58 0,5 0,1 38,2 0,4 1,3 - - 1 0 3,5
Tabel 6.
Hasil Uji Komposisi Kimia Logam Cor Dari Tiga Macam Rancangan Manganese Bronze (Rancangan
0,5 , 2 dan 3,5 Kandungan Mangan)
Tabel 7.
Hasil Uji Kekerasan (Hardness) Logam Cor Dari Tiga Macam Rancangan Manganese Bronze
(Rancangan 0,5 , 2 dan 3,5 Kandungan Mangan).
bahan baku atau juga karena faktor looses dapat terjadi diduga karena proses charging
saat proses peleburan berlangsung. Zn terlalu cepat sehingga loosessnya lebih
Pada rancangan 1 (rancangan untuk banyak menjelang dituang. Zn yang ada
capaian Mn 0,5%), terdapat ada 2 unsur banyak yang menguap karena temperatur
yang masih belum memenuhi, yaitu unsur leburnya 420 0C , sedangkan bronze yang
Fe kurang 4% dari target (diperoleh 0,48%, berbasis tembaga memiliki temperatur lebur
minimal target 5%) dan unsur Mn sendiri 1.085 0C.
kurang 16% dari target (diperoleh 0,42%, Adapun kandungan Mangan yang
minimal target 5%). diperoleh adalah untuk rancangan 1
Untuk rancangan 2 (rancangan untuk didapatkan 0,42% Mn, rancangan 2
capaian Mn 2%), terdapat ada 1 unsur hasil didapatkan 1,16% Mn sedangkan rancangan
produk cor yang masih belum memenuhi, 3 diperoleh 3,27 Mn. Artinya bila mengacu
yaitu unsur Al lebih 3% dari target (diperoleh pada syarat kandungan Mn pada CU1
3,08%, maksimal target 3%). adalah berkisar 0,5-4%, maka yang dapat
Sedangan untuk rancangan 3 (rancangan memenuhi adalah rancangan 2 dan 3. Untuk
untuk capaian Mn 3,5%), terdapat ada 1 rancangan 1 hanya kurang sedikit dari
unsur yang masih belum memenuhi, yaitu rentang minimum Mn (diperoleh 0,42%,
unsur Zn kurang 1,8% dari target (diperoleh minimal target 5%). Secara grafis dapat
34,36%, minimal target 35,00%). Hal ini dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6
Kandungan Mn Hasil Cor Rancangan Ramuan Manganese Bronze (R1, R2 dan R3)
Gambar 7
Kekerasan (HBN) Hasil Cor Rancangan Ramuan Manganese Bronze (R1, R2 dan R3)
Analisa Hasil Uji Kekerasan yang diperoleh sebesar 130,78 μm. Ukuran
ini lebih kecil 30,6 % dibanding saat
Dari hasil uji kekerasan diketahui
kandungan 0,42% Mn atau lebih kecil 24,4%
bahwa dengan semakin tinggi kandungan
saat kandungan 1,16% Mn. Namun saat
mangan (Mn) dalam coran manganese
peningkatan kandungan Mn dari 0,42%
bronze akan meningkatkan nilai
menjadi 1,16% pengecilan ukuran butir
kekerasannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil
hanya sebesar 8,1% atau hanya sepertiga-
pengujian pada tabel 7 dan grafik pada
seperempat kali dibanding saat kandungan
Gambar 7.
Mn 3,27%. Hal ini menunjukkan bahwa pada
komposisi 3,27% ini fungsi Mn sebagai grain
Mangan merupakan jenis unsur paduan refiner cukup efektif. Kondisi ini juga yang
yang termasuk kelompok paduan yang menyebabkan kenaikan kekerasan
berfungsi meningkatkan kekuatan dalam manganese bronze paling tinggi, sebesar
bronze[4]. Kekuatan memliliki korelasi dengan 180,4 BHN atau naik sebesar 11,9 % dari
kekerasan, dengan bertambahnya mangan kondisi awal dengan kandungan Mn 0,42%.
pada bronze maka kekerasan bronze Mengacu kepada standar CU1 yang
mengalami peningkatan. mensyaratkan kandungan maksimum Mn
Dari hasil penelitian ini prosentase adalah 4 %, diperkirakan hasil penelitian
peningkatan kekerasan yang terjadi pada dengan kandungan 3,27% merupakan hasil
produk Manganese Bronze hasil cor karena yang telah mendekati optimal.
penambahan kandungan Mn dapat dilihat
pada tabel 9 .
SIMPULAN
Tabel 9
Prosentase Peningkatan Kekerasan Produk Peningkatan prosentase kandungan Mn
Manganese Bronze Hasil Cor Terhadap dalam manganese bronze untuk pengecoran
Peningkatan Kandungan Mn . baling-baling kapal memberikan pengaruh
pada peningkatan sifat mekanisnya. Dari 3
Hardness (BHN) rancangan yang diuji coba pembuatannya
Kandungan
Mn (%)
Awal Akhir Kenaikan (0,5 , 2 dan 3,5% Mn) diperoleh peningkatan
(%) kekerasan dan penurunan ukuran butir
0,42 ke 1,16 161,2 167,8 4,09 produk yang dihasilkan. Hasil yang optimal
1,16 ke 3,27 167,8 180,4 7,5 terjadi pada kandungan 3,27% Mn, dimana
diperoleh peningkatan kekerasan menjadi
180,4 BHN atau naik 11,9 % dari kondisi
Dari Tabel 9 didapat bahwa kenaikan
awal dengan kandungan Mn 0,42%.
kekerasan yang terjadi dengan
Sedangkan ukuran butirnya mencapai
bertambahnya kandungan Mn (rentang 0,42-
130,78 μm, atau lebih kecil 30,6 % dibanding
3,27%) berkisar 4,09-7,5%.
saat kandungan 0,42% Mn.
Kenaikan kekerasan tertinggi terjadi saat
kandungan mangan 3,27% (untuk rancangan
3,5% Mn) yaitu sebesar 7,5% (dari 167,8
UCAPAN TERIMAKASIH
BHN menjadi 180,4 BHN) atau naik sebesar
11,9 % dari kondisi awal dengan kandungan
Ucapan terimakasih disampaikan pada
Mn 0,42%.
Bapak Arie Hendarto (PTIP-BPPT) yang
telah banyak membantu kami dalam
memfasilitasi penelitian, sehingga pada
Analisa Struktur Mikro
akhirnya tulisan ini bisa kami selesaikan.
Dari hasil pengamatan struktur mikro
pada Gambar 5 pada masing-masing
rancangan Manganese Bronze dengan DAFTAR PUSTAKA
kandungan Mn yang berbeda diketahui
bahwa semakin besar kandungan Mn, maka 1. Kemenko Perekonomian RI, Masterplan
ukuran butir yang dihasilkan semakin kecil. Percepatan dan Perluasan
Ukuran butir yang paling kecil terjadi pada Pembangunan Ekonomi Indonesia
manganese bronze dengan kandungan (MP3EI), Engineer Monthly No. 50, Juni
3,27%. 2011.
Hasil perhitungan ukuran butir pada
Tabel 8 menunjukkan bahwa ukuran butir