Anda di halaman 1dari 12

AKUNTABILITAS:

JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI


Vol. 7 No. 1 Januari 2013


EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PENJUALAN DAN
PENERIMAAN KAS PADA CV. SUMATERA

Romy Wanda Taruna


Mahasiswa Universitas Sriwijaya
romytaruna@gmail.com

Abukosim
Universitas Sriwijaya
abukosim@fe.unsri.ac.id

Dewa Saputra
Universitas Sriwijaya
dewasaputra@fe.unsri.ac.id

ABSTRACT

Internal Control System is a process undertaken to provide reasonable assurance of


achieving the objectives of the three classes of constraints of financial reporting, compliance
with applicable laws and regulations, effectiveness, and efficiency of the operations. The
purpose of this study was to determine the control procedures sales, cash receipts, and
provide an evaluation of the results obtained. Object of this study is CV. SUMATERA. The
methods of data collection is by interview, documentation, and observation. Problem solving
is done by identifying and evaluating the internal control of the sales and cash receipts
procedures, both the document and the related functions of sales and cash receipts. The
results of this study indicate that the system of internal control over sales in the CV.
SUMATERA has gone well and in accordance with procedures. Meanwhile, for Internal
control system of cash receipts on the CV. SUMATERA have not been going well .
Keywords : Evaluation, Cash Receipt, Sales, Account Receivable, and Internal

LatarBelakang hasil yang diperoleh bagi kelangsungan


Dunia bisnis tidak terlepas dari aktivitas hidup perusahaan. Agar aktivitas penjualan
pembelian, produksi, penjualan dan dapat berjalan dengan baik, maka perlu
pertukaran barang atau jasa yang adanya sistem informasi akuntansi
melibatkan orang atau perusahaan. penjualan yang baik. Penerapan sistem
Penjualan merupakan aktivitas utama informasi akuntansi pada perusahaan
perusahaan yang merupakan sumber merupakan salah satu indikasi yang
penghasilan utama untuk pembiayaan menandai kemajuan suatu perusahaan.
aktivitas operasional perusahaan. Oleh Aktivitas penjualan berkaitan erat dengan
karena itu pengelolaan penjualan harus penerimaan kas.
dilakukan dengan semaksimal mungkin, Kasdilihatdarisifatnyamerupakanaset yang
mengingat pentingnya penjualan beserta paling lancer dan hamper setiap transaksi

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
15
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


dengan pihakluarselalumempengaruhikas. berkaitan dengan siklus ini haruslah
Kasmerupakankomponenpentingdalamkela didasarkan pada pertimbangan-
ncaranjalannyakegiatanoperasionalperusah pertimbangan yang cermat. Untuk itu,
aan. Karenasifatkas yang likuid, tentunya diperlukan data berupa laporan
makakasmudahdigelapkansehinggadiperlu dan analisis yang dapat diandalkan.
kanpengendalian intern Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
terhadapkasdenganmemisahkanfungsi- untuk menunjang pengambilan keputusan
fungsipenyimpanan, manajemen dalam siklus penerimaan kas
pelaksanaandanpencatatan. secara tepat diperlukan pengendalian
Selainitujugadiadakanpengawasan yang intern terhadap pengelolaan penerimaan
ketatterhadapfungsi-fungsipenerimaan kas. kas yang memadai. Tentu hal ini tidak
Tanpaadanyapengendalian intern berhenti sampai disini saja. Setelah
akanmudahterjadipenggelapanuangkas. pengendalian intern yang dimaksud
tercipta, pengendalian intern tersebut harus
Untuk menciptakan pengendalian intern
diterapkan pada perusahaan dengan
yang baik, manajemen harus menetapkan
mempertimbangkan biaya dan manfaat
tanggung jawab secara jelas dan tiap orang
yang didapat. Hal lain yang tidak kalah
memiliki tanggung jawab untuk tugas yang
pentingnya adalah pemantauan atas
diberikan padanya. Apabila perumusan
penerapan pengendalian intern. Pemantaun
tanggung jawab tidak jelas dan terjadi
ini diperlukan karena setiap pengendalian
suatu kesalahan, maka akan sulit untuk
intern perlu perbaikan dan penyempurnaan
mencarisiapa yang bertanggung jawab atas
agar perusahaan dapat senantiasa
kesalahan tersebut. Suatu pengendalian
menyesuaikan diri terhadap perubahan
intern yang memadai dapat memberikan
lingkungan usaha serta dapat
perlindungan terhadap kelemahan-
meminimalkan risiko penggelapan kas,
kelemahan manusia dan mengurangi
salah saji, dan risiko lainnya.
kemungkinan timbulnya kesalahan-
kesalahan dan ketidakberesan dalam CV. SUMATERA yang beralamatkan di
penyajian berbagai jenis laporan dan Jalan Sukarela A-168 Km, 7 Palembang,
analisis. Hal tersebut dimungkinkan oleh merupakan suatu badan usaha yang
adanya fungsi pemeriksaan (check) dan bergerak dalam pendistribusian makanan
peninjauan ulang (review) yang melekat dan minuman ringan khususnya produk
pada pengendalian intern yang memadai. Kino, Cap Kaki 3 dan Sarang Burung
Dengan menerapkan pengendalian intern Walet. Peta distribusi perusahaan ini telah
yang memadai, diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah Sumatera
dihasilkan laporan-laporan dan analisis- Selatan. Dalam melakukan aktivitas
analisis yang dapat diandalkan dalam penjualan, CV. SUMATERA
rangka pengambilan keputusan-keputusan menggunakan tenaga salesman sebagai
bisnis. penjual dan penagih piutang pada
konsumen.
Mengingat betapa pentingnya siklus
penerimaan kas bagi suatu perusahaan, CV. SUMATERA juga pernah mengalami
keputusan-keputusan manajemen yang kerugian yang diakibatkan oleh

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
16
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


penggelapan kas yang dilakukan oleh penelitiannya adalah pemilik ataupun
pihak internal perusahaan. Untuk karyawan CV. SUMATERA
mengurangi terjadinya kecurangan
tersebut, manajemen CV. SUMATERA
terus meningkatkat pengendalian intern 1) Variabel Penelitian
khususnya yang berkaitan dengan kas. Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sistem pengendalian intern
PerumusanMasalah penjualan dan penerimaan kas.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
di atas maka dapat dibuat perumusan 2) Jenis dan Sumber Data
masalah sebagai berikut: • Data Primer
• Data Sekunder
• Apakah prosedur pengendalian
intern penjualan pada CV. SUMATERA 3) Metode Pengumpulan Data
telah berjalan sesuai dengan prosedur • Metode Wawancara (Interview)
pengendalian intern yang baik? • Metode Penelitian Lapangan
• Apakah prosedur pengendalian
• Metode Penelitian Kepustakaan
intern penerimaan kas pada CV.
(Library Research Method)
SUMATERA telah berjalan sesuai dengan
prosedur pengendalian yang baik?
4) Teknik Analisis Data
• Analisis Kualitatif
MetodePenelitian
• Analisis kuantitatif
PendekatanPenelitian
Pendekatan penelitian adalah pendekatan
Landasan Teori
kualitatif. dengan terlebih dahulu
1) Sistem Akuntansi
mengumpulkan data yang ada kemudian
Sistem akuntansi adalah sistem yang
diklarifikasi, dianalisis, selanjutnya
mengumpulkan dan memproses transaksi-
diinterpretasikan sehingga dapat
transaksi data dan menyampaikan
memberikan gambaran yang jelas
informasi keuangan kepada pihak-pihak
mengenai keadaan yang diteliti pada CV.
tertentu (Weygandt et al. 2007:395).
SUMATERA
Stettler dalam Baridwan (2002: 4)
menjelaskan sistem akuntansi adalah
ObjekdanSubjekPenelitian
formulir formulir, catatan-catatan,
• Objek Penelitian
prosedur-prosedur, dan alat-alat yang
Objek Penelitian yang diteliti disini adalah
digunakan untuk mengolah data mengenai
sistem pengendalian internal penjualan dan
usaha suatu kesatuan ekonomis dengan
penerimaan kas pada CV. SUMATERA
tujuan untuk menghasilkan umpan balik
• Subjek Penelitian
dalam bentuk laporan-laporan yang
Subjek Penelitian adalah orang yang bisa
diperlukan oleh manajemen untuk
dimintai informasi atau orang yang
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-
menjadi sumber informasi dalam
pihak lain yang berkepentingan seperti
penelitian. Dalam penelitian ini subjek
pemegang saham, kreditur dan lembaga-

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
17
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


lembaga pemerintah untuk menilai hasil mengenai bebasnya laporan keuangan dari
operasi. kemungkinan kesalahan dan kecurangan.
Mulyadi (2001: 3) menjelaskan sistem Perusahaan berusaha untuk membuat
akuntansi adalah organisasi formulir, struktur pengendalian intern dengan baik,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi melaksanakan, dan mengawasinya agar
sedemikian rupa untuk menyediakan efektivitas perusahaan bisa tercapai,
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pengendalian intern yang baik akan
manajemen guna memudahkan menjamin ketelitian data akuntansi yang
pengelolaan perusahaan. Krismiaji (2010: dihasilkan sehingga data tersebut dapat
16) menyatakansistem informasi akuntansi dipercaya.
adalah sebuah sistemyang memproses data
dan transaksi guna menghasilkan 3) Penjualan
informasi yang bermanfaat untuk Penjualanmerupakanpembeliansesuatu
merencanakan, mengendalikan dan (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada
mengoperasikan bisnis. Untuk dapat pihak lainnya dengan mendapatkan ganti
menghasilkan informasi yang diperlukan uang dari pihak tersebut (Damanik, 2012).
oleh para pembuat keputusan. Penjualan juga merupakan suatu sumber
pendapatan perusahaan, semakin besar
2) Sistem Pengendalian Intern penjualan maka semakinbesar pula
Mulyadi (2002: 181) Sistem Pengendalian pendapatan yang diperolehperusahaan.
Internal adalah suatu proses yang Aktivitaspenjualanmerupakanpendapatan
dijalankan oleh dewan komisaris, utama perusahaan karena jika aktivitas
manajemen, dan personel lain, yang penjualan produk maupun jasa tidak
didesain untuk memberikan keyakinan dikelola dengan baik maka secara
memadai tentang pencapaian tiga golongan langsung dapat merugikan perusahaan. Hal
tujuan yakni kendala pelaporan keuangan, ini dapat disebabkan karena sasaran
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan penjualan yang diharapkan
yang berlaku, efektivitas dan efisiensi tidaktercapaidanpendapatan pun
operasi. akanberkurang.
Sedangkan Reeveet. al. (2009: 224)
menyatakan bahwa pengendalian internal 4) Kas
adalah kebijakan dan prosedur yang Kas merupakan aktiva yang paling likuid,
melindungi aset dari penyalahgunaan, dimana dapat dipakai sebagai alat
memastikan keakuratan informasi bisnis, pembayaran yang siap dan dipergunakan
serta memastikan hukum dan peraturan untuk membiayai kegiatan umum
yang berlaku telah diikuti. perusahaan. Dengan demikian kas dan
Berdasarkan definisi yang telah dikemukan bank disajikan pada urutan pertama dari
di atas, bahwa perusahaan menginginkan aktiva.
tercapainya tujuan tersebut dan untuk Menurut Baridwan (2004: 84) kas adalah
mencapainya diperlukan pengendalian uang tunai yang dapat digunakan untuk
intern. Pengendalian intern merupakan alat membiayai operasi perusahaan. Uang tunai
untuk meletakkan kepercayaan auditor dimiliki perusahaan tetapi sudah

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
18
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


ditentukan penggunaannya (misalnya uang nmelakukanpemisahanfungsi dan tugas
kas yang disisikan untuk tujuan pelunasan sertawewenangterhadapsetiapkaryawan
hutang obligasi, pembelian aktiva tetap dan pegawainyakhususnyabagianpenjualan
atau tujuan-tujuan lain) tidak dapat dan kasir dimana
dimasukan kedalam pos kas. Termasuk bagianpenjualandiharuskanmencapaiataum
dalam pengertian check yang diterima dari encari target penjualan sedangkan bagian
langganan dan simpanan perusahaan di kasir diharuskan untuk melakukan
bank dalam bentuk giro atau deman pengecekan serta penyetoran terhadap kas.
deposit, yaitu simpanan bank yang dapat Setelahdilakukan
diambil kembali dengan menggunakan pengamatanlangsungdilapangan,
check atau bilyet setiap saat. lingkunganpengendaliansudahdilakukande
ngancukupbaik,
Pembahasan halinidiindikasikandengansudahdipatuhiny
1) EvaluasiPenerapanUnsur- asetiapfungsi dan tugas
UnsurPengendalian Intern darisetiappegawaidariperusahaanuntukdap
atmelaksanakan dan
Seperti yang telah di analisis pada bab
melakukantanggungjawabsesuaidenganjob
sebelumnya dapat dilihat bahwa untuk
descriptionyang
mendapatkan struktur pengendalian
dalamhalinimenjadipemisahanfungsi dan
internal yang efektif harus memenuhi 5
wewenang.
standar yang telah ditentukan antara lain :
Setiappegawaisudahmengetahuibatasanpek
• Lingkunganpengendalian erjaanmereka dan
• Penaksiranresiko tidakadatumpangtindihpekerjaan kecuali
• Informasi dan komunikasi pada bagian sales dan penagihan piutang
• AktivitasPengendalian yang masih terjadi rangkap fungsi.
• Pemantauan
ii. Penaksiran Resiko
Pada dasarnya semua standar tersebut
Penaksiranresikomencakuppertimbangank
sudah dilakukan oleh CV. SUMATERA
hususterhadapresiko yang
dalam kegiatan operasional penjualan dan
timbuldariperubahan,dalamhalinikhususny
penerimaan kas. Namun untuk bisa
a yang berkaitandenganpenjualan kredit.
menentukan efektif dan mempermudah
CV.
evaluasi perlu dilakukan analisis standar
SUMATERAtelahmelakukanpenafsiranter
satu persatu. Adapun analisisnya sebagai
hadapresiko yang timbul yang
berikut :
dikarenakanolehpembayaran piutang yang
i. Lingkungan Pengendalian macetdenganmelakukanhal-
Lingkungan pengendalian adalah atmosfir halsebagaiberikut :
dimana manajemen dan karyawan
a. Pembinaan
melaksanakan kegiatannya dan
Pembinaan dilakukan oleh sales manajer
menunaikan tanggung jawabnya untuk
atau supervisor kepada salesman dengan
mengendalikan organisasi. CV.
memberikan pelatihan agar seorang
SUMATERAmemilikipengendaliandenga

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
19
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


salesman mengetahui kemampuan Adapunkebijakanmaupunproseduraktivitas
pembayaran dari setiap pelanggan. Dengan pengendalianinidalamCV.
melakukan pengamatan terhadap ukuran SUMATERAmencakupadanyapemisahanf
perusahaan dan pangsa pasar dari ungsi yang memadai/jelasdalamprosedur
perusahaan pelanggan. penjualan dan penerimaan kas. Pemisahan
b. Surat Peringatan (SP) pada
bagianinimeliputipemisahanjobdescription
Surat peringatandaripihakbankdikeluarkan
dan fungsimasing-masinganggota.
apabila sudahterindikasiadanyagejala-
Adapunaktivitaspengendaliansudahberjala
gejalakearahpembayaran piutangmacet.
ncukupbaik,
Pengeluaransuratperingatantersebutdiberik
halinidibuktikandengantingkatkepatuhanm
anketikapiutang pelanggansudahmelewati
enjalankanaktivitas yang
masa jatuh tempo.
semakinbaikdaritahunketahunnya dan
c. Penyelesaian secara damai dan peningkatankinerjakaryawantiaptahunnya.
secara hukum
v. Pemantauan
Pada praktiknya penyelesaian secara damai
sering dilakukan oleh CV. SUMATERA Pemantauanstrukturpengendalianintern,
terhadap piutang macet yang dilakukan khususnyadibidang penjualan dan
pelanggan. Penyelesaian secara damai penerimaan kas pada CV. SUMATERA
dapat berupa pelunasan piutang dengan dilaksanakanolehbagianManajer
jangka waktu yang diberikan (setelah jatuh Operasional. Manajer
tempo). Apabila pelanggan mengalami Operasionalmelakukanpemantauan yang
kebangkrutan maka piutang tersebut akan dilakukanminimal 1 kalidalamsebulan.
dibebankan menjadi “beban lain-lain” Prosespemantauan yang
.Penyelesaiankreditmelalui proses hukum dilakukanadalahdengan cara
dapatdilaksanakandengan cara somasi dan menganalisissetiapinformasi dan
gugatansesuaidenganhukum yang berlaku. laporansertamelihatdokumen-
dokumenpendukungdarisetiapbagian.
iii. Informasi dan Komunikasi
DalamProsesini, 2) EvaluasiProsedurPengendalian
sudahberjalandengancukupbaik, Intern
halinidiindikasikandengansudahlengkapny Arens dan Loebbecke (2000: 7)
a dan sudahberjalandenganbaiknya menyebutkan bahwa prosedur
semahal yang pengendalian intern terdiri dari 5 kategori,
berkaitandenganpenginformasiansepertipe yaitu :
mberitahuanmengenai penjualan kredit,
data pelanggan dan informasi-informasi i. Pemisahan Tugas yang Cukup
lainnya. Penginformasian bagian penjualan CV. SUMATERA memiliki struktur
dapat dilakukan secara face to face, via organisasi yang telah memisahkan tugas
telepon ataupun via email. dan wewenang masing-masing bagian di
dalam perusahaan. Pada setiap bagian
iv. Aktivitas Pengendalian memiliki job description dan wewenang

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
20
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


yang berbeda. Dari hasil pengamatan pengendalian atas dokumen yang
menunjukan bahwa pemisahan tugas telah bersangkutan.
dijalankan dengan cukup baik.
Hal iv. Pengendalian Fisik Atas Aktiva
inidiindikasikandengansudahdipatuhinyase dan Catatan
tiapfungsi dan tugas Fungsi gudang telah berjalan dengan baik.
darisetiappegawaidariperusahaanuntukdap Kepala gudang bertanggung jawab atas
atmelaksanakan dan ketersedian barang di gudang, serta
melakukantanggungjawabsesuaidenganjob melakukan pengamanan atas barang-
descriptionyang barang tersebut. Manajer operasional
dalamhalinimenjadipemisahanfungsi dan melakukan pengecekan terhadap jumlah
wewenang. barang yang masuk dan keluar. Bagian
Setiappegawaisudahmengetahuibatasanpek gudang juga menyimpan dokumen atas
erjaanmereka dan bagiannya tersendiri.
tidakadatumpangtindihpekerjaan kecuali
antara sales dan bagian penagihan piutang. v. Pengecekan Independen Atas
Pada bagian ini masih terjadi rangkap kerja Pelaksanaan
antara sales sebagai penjual dan penagih Manajer operasional melakukan
piutang. pemantauan terkait dengan pelaksanaan
operasional perusahaan. Penekanan
ii. Otorisasi yang Pantas Atas terhadap tugas dan wewenang menjadi
Transaksi dan Aktivitas perhatian utama. Selain melakukan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pemantauan, manajer operasional juga
peneliti menunjukan bahwa setiap melakukan pembinaan agar tercapainya
transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi target dan tujuan perusahaan.
dari yang memiliki wewenang untuk
menyetujui terjadinya transaksi. 3) Prosedur Penjualan dan
Pemisahaan antara fungsi piutang, faktur, Penerimaan Kas
kasir serta akuntansi menunjukan telah Dalam meningkatkan kemampuan sistem
berjalannya otorisasi yang baik. akuntansi penjualan dan penerimaan kas
perlu diadakan evaluasi terhadap sistem
iii. Dokumen dan Catatan yang yang dilaksanakan dalam perusahaan.
Memadai Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur
Dokumen pada CV. SUMATERA sudah efisiensi dan efektivitas sistem akuntansi
cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari penjualan dan penerimaan kas pada CV.
dokumen-dokumen mengenai penjualan SUMATERA sehingga dapat memperbaiki
dan penerimaan kas yang disimpan oleh afisiensi dan efektivitas dimasa yang akan
tiap bagian. Pengisian data setiap dokumen datang.
dilakukan oleh bagian-bagiannya Prosedur penjualan dan penerimaan kas
tersendiri. Dokumen-dokumen yang ada di pada CV. SUMATERA sudah dibuat dan
setiap bagian akan diperiksa oleh manajer ditetapkan dengan menggunakan program
operasional setiap bulannya sebagai bentuk komputer. Sehingga setiap karyawan

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
21
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


tinggal melaksanakannya. Dokumen yang terkait dengan pengiriman yaitu
penting yang digunakan dalam seperti bagian gudang, sopir, serta
melaksanakan sistem penerimaan kas dari pelanggan yang menerima barang. Surat
piutang adalah daftar tagihan piutang, surat jalan yang dicetak juga bukan ditujukan
tagihan piutang, bukti setoran dari sales, untuk satu pelanggan tetapi merupakan
dan bukti setor bank. jumlah pesanan dari beberapa pelanggan.
Dengan telah tersedianya sistem yang Namun disisi lain mungkin masalah yang
dipilih untuk operasional perusahaan akan timbul adalah kemungkinan besar
kiranya dapat meringankan dan membantu terjadinya penyelewengan kas,
arus kegiatan penjualan dan penerimaan dikarenakan fungsi penjualan dan fungsi
kas, yang harus diperhatikan adalah penagiahan dilakukan oleh satu orang
bagaimana karyawan menjalankan yakni oleh salesman.
prosedur tersebut. Maka sangat diperlukan Secara ringkasnya pengendalian intern
pengendalian intern yang baik dan pada CV. SUMATERA dapat dilihat dari
kedisiplinan karyawan serta tanggung butir berikut:
jawab yang terkoordinir. i. Pemisahan Fungsi
• Fungsi pemasaran dan akuntansi,
4) Penendalian Intern atas Penjualan yakni dengan pemisahan fungsi penjualan,
dan Penerimaan Kas penerimaan kas dan pencatatan untuk
Dengan Dengan adanya pengendalian mendeteksi penyimpangan yang terjadi.
intern dalam suatu perusahaan akan • Fungsi otorisasi dan penyimpanan,
tercipta suatu prosedur yang aman dan dimana otorisasi dipegang oleh manajer
terkendali. Penulis melihat bahwa prosedur operasional atas tunjuk dari pemilik,
penjualan dan penerimaan kas pada CV. sedangkan pemasukan dan penerimaan
SUMATERA belum berjalan dengan baik. barang dilakukan oleh bagian gudang.
Selain sistem otorisasi yang masih terjadi
rangkap, demikian pula dengan dokumen ii. Otorisasi
serta bukti pencatatan yang dimiliki oleh Otorisasi yang dilakukan oleh CV.
CV. SUMATERA belum cukup memadai, SUMATERA belum sesuai dengan
dimana perusahaan melakukan pencatatan prosedur pengendalian intern yang baik,
dokumen secara komputerisasi dan dikarenakan masih terdapat rangkap fungsi
memiliki nomor urut/seri tercetak pada yang dilakukan oleh sales. Dimana selain
faktur, surat jalan, dan daftar tagih. sebagai penjual, sales juga melakukan
Sedangkan untuk bukti setoran dan daftar penagihan piutang pelanggan.
perincian setoran salesman masih
menggunakan penulisan secara manual. iii. Dokumen dan catatan
Order barang yang dilakukan pelanggan • Surat tagihan piutang dibuat oleh
masih dicatat ole sales secara manual pada adm. piutang, faktur dibuat oleh adm.
buku pesanan biasa. Surat jalan yang fakrut, adm. report mengeluarkan surat
dibuat dan dicetak oleh adm. report belum jalan sesuai dengan faktur, dan kasa
mencerminkan dokumen yang baik. Hal ini mengeluarkan bukti setoran serta membuat
dikarenakan tidak dicantumkannya otoritas slip setoran bank.

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
22
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


• Manajer Operasional melakukan kinerja dan dokumen-dokumen yang
pengendalian fisik atas aktiva dan catatan. terkait dengan penjualan.
• Faktur, Surat jalan, dan daftar 2. Prosedur pengendalian intern
tagihan dibuat dengan menggunakan penerimaan kas pada CV. SUMATERA
sistem komputer dan memiliki nomor belum berjalan sesuai dengan prosedur
urut/seri tercetak. Sedangkan bukti setoran pengendalian yang baik. Hal ini
dan peririncian setoran sales masih dibuat dikarenakan masih adanya rangkap fungsi
secara manual. dan tugas antara salesman sebagai penjual
• Surat jalan belum mencerminkan dan penagih piutang. Kemudian bukti
mencerminkan dokumen yang baik. Hal ini setoran yang dibuat oleh sales dan
dikarenakan tidak dicantumkannya otoritas perincian setoran sales yang dibuat oleh
yang terkait dengan pengiriman yaitu kasir tidak memiliki nomor urut/seri
seperti bagian gudang, sopir, serta tercetak. Namun fungsi dan tugas pada
pelanggan yang menerima barang. bagian lainnya telah berjalan dengan baik.
• Tidak adanya formulir Dapat dilihat dari pemisahan fungsi dan
pemesanan/order barang tercetak yang tugas antara kasir dan akuntansi. Bagian
digunakan sebagai bukti pemesanan dari kasir bertugas untuk menerima dan
pelanggan. menyetorkan kas yang diterima dari sales,
sedangkan bagian akuntansi hanya
Kesimpulan melakukan pencatatan atas data yang
Dari penelitian yang dilakukan pada CV. didapat dari kasir. Dokumen terkait
SUMATERA dapat ditarik kesimpulan penerimaan kas dicetak dan disimpan oleh
sebagai berikut: masing-masing bagian. Tiap bulannya
1. Prosedur pengendalian intern manajer operasional melakukan
penjualan pada CV. SUMATERA belum pemantauan atas kinerja dan dokumen-
berjalan sesuai dengan prosedur dokumen yang terkait dengan penerimaan
pengendalian intern yang baik. Hal ini kas.
dapat dilihat dari belum adanya formulir DAFTAR PUSTAKA
pemesanan/order barang tercetak yang
digunakan sebagai bukti pemesanan Alifah, Febriyani Nur. dkk. 2013.
pelanggan. Kemudian pada surat jalan “Evaluasi Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Dan
tidak dicantumkan otoritas yang terkait
Penerimaan Kas Dalam Upaya
dengan pengiriman barang seperti bagian Meningkatkan Efektivitas
gudang, sopir, serta pelanggan yang Pengendalian Intern (Studi Kasus
menerima barang. Namun fungsi dan tugas Pada Pt Gandum, Malang)”. Jurnal
pada bagian lainnya telah berjalan dengan Administrasi Bisnis, VOL. 2 NO. 1
baik. Dokumen seperti faktur dan surat Mei 2013.
jalan dibuat menggunakan sistem Arens and Loebbecke. 1996. Auditing
komputer yang memiliki nomor urut Suatu Pendekatan Terpadu. Edisi
tercetak dan rangkap dokumen Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
sesuaikebutuhan. Tiap bulannya manajer
operasional melakukan pemantauan atas

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
23
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


Arens and Loebbecke. 2000. Auditing. Pendapatan Kota Manado”. Jurnal
Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal.
Empat. 939-948
Baridwan, Zaki. 2004. Intermadiate Krismiaji. 2010. Sistem Informasi
accounting. Edisi Kedelapan. Akuntansi. Edisi ke-tiga Yogyakarta:
Yogyakarta: BPFE Unit Penerbit dan Percetakan
Baridwan, Zaki. 2002. Sistem akuntansi Akademi Manajemen Perusahaan
penyusunan prosedur dan metode. YKPN
Jogjakarta: BPFE Yogyakarta
Damanik,Ericson. 2012. Pengertian Krisnawati, Any. 2013. “Analisis Sistem
Penjualan.Diambil pada tanggal 5 Informasi Akuntansi Penjualan Dan
Maret 2013 Penerimaan Kas (Studi Pada
darihttp://sondix.blogspot.com/2013/ Penjualan Speedy Pt.
09/pengertian-penjualan.html Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Kandatel Malang)”. Jurnal
Halim, Abdul. 2010. Sistem Akuntansi Administrasi Bisnis, VOL, 1 NO, 1.
Sektor Publik.Yogyakarta: Penerbit April 2013.
STIE YKPN.
Kurniawati, Endang. 2010. “Evaluasi
Handoko, Hani T. 2003. Manajemen. Sistem Pengendalian Internal Atas
Yogyakarta: BPFE. Penjualan Kredit Studi Kasus Pada
Hartadi, Bambang, 2000, Sistem Pt. “Y” Semarang”. Jurnal Fokus
Pengendalian Intern dalam Ekonomi Vol. 5 No. 1 Juni 2010 : 25
hubungannya dengan manajemen – 35
dan audit. Yogyakarta : BPFE La Midjan. 2001. Sistem Informasi
Yogyakarta Akuntansi I. Bandung: Lembaga
Hasibuan, H. Malayu SP. 2008. Informasi Akuntansi.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Lestari, Cinta. 2013. Pengertian
Jakarta: PT. Bumi Aksara Penjualan. Diambil pada tanggal 5
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Maret 2013 dari
Akuntansi Keuangan. Edisi 2009. http://pengertianbahasa.blogspot.co
Jakarta: Salemba Empat. m/2013/02/pengertian-
penjualan.html
Jusup, Al Haryono.2005.Teori Akuntansi.
Edisi Keenam Jilid Satu. Marom, Chairul. 2002. Sistem Akuntansi
Yogyakarta: STIE YKPN. Perusahaan Dagang. Jakarta:
Kabuhung, Merystika. 2013. “Sistem Grasindo.
Informasi Akuntansi Penerimaan Mulyadi. 2001. Sistem akuntansi. Jakarta:
dan Pengeluaran Kas untuk Salemba Empat.
Perencanaan dan Pengendalian Mulyadi. 2002. Auditing Jilid 1. Jakarta:
Keuangan pada Organisasi Nirlaba Salemba Empat.
Keagamaan”. Jurnal EMBA Vol.1
No.3 Juni 2013, Hal. 339-348 Nigsih, Irmali Ayu. dkk. 2013. “Evaluasi
Pengendalian Intern Dalam
Karamoy, Rone Lucia. 2013. “Evaluasi Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur
Pelaksanaan Sistem Dan Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas
Penerimaan Kas Di Dinas (Studi Pada Perusahaan Daerah,

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
24
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013


Bpr Bank Daerah Kota Madiun)”. Akuntansi. Edisi 9.Jakarta: Salemba
Jurnal Administrasi Bisnis, VOL, 1 Empat.
NO, 1. April 2013. Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis
Pakadang, Desi. 2013. “Evaluasi Pengambilan Keputusan Bisnis.
Penerapan Sistem Pengendalian Jakarta: Salemba Empat.
Intern Penerimaan Kas Pada Sugiyono. 2006. Statistika Untuk
Rumah Sakit Gunung Maria Di Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Tomohon”. Jurnal EMBA Vol.1
No.4 Desember 2013, Hal. 213-223 Swastha, Basu. 2005. Manajemen
Penjualan. Cetakan ke-duabelas.
Reeve, James M. Warren, Carl S. et al. Yogyakarta: Penerbit Liberty
2008. Principles of Accounting Yogyakarta.
Indonesia Adaption. Jakarta:
Salemba Empat. Weygandt, Jerry J. et al. 2007.Intermediate
Accounting. Edisi ke-duabelas.
Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul Jakarta: Erlangga.
John. 2006. Sistem Informasi

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
25
AKUNTABILITAS: JURNAL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AKUNTANSI
Vol. 7 No. 1 Januari 2013

Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Atas Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada CV. SUMATERA
26

Anda mungkin juga menyukai