BAB I
PENDAHULUAN
Perjanjian Baru ditulis oleh para Rasul dengan pimpinan Allah dan
gerakan dari Roh Kudus, kemudian dua puluh tujuh kitab itu diakui oleh
Gereja, dan pada awal abad kedua disebut sebagai Alkitab Perjanjian Baru
atau disingkat menjadi PB.1 Injil adalah suatu hasil unik dari agama Kristen
perdana dan dengan sendirinya harus dipegang sebagai kekhasan dari unsur
khusus dalam iman umat Kristen perdana. Dalam artian bahwa sebuah “Injil”
terdiri dari unsur-unsur berikut : suatu pengungkapan kisah historis tentang
kematian dan kebangkitan Yesus yang menjadi intisari pewartaan Gereja
perdana, kisah ini didahului suatu pengantar dengan beberapa cerita tentang
pelayanan publik Yesus.2 Injil Lukas adalah salah satu Injil dari ketiga Injil
Sinoptik: Matius, Markus dan Lukas.3 Ketiga Injil ini mempunyai hubungan
yang sangat dekat dalam isi dan pengungkapan kata-katanya. Oleh sebab itu
1
Tjandra Lukas, Latar Belakang Perjanjian Baru (3) Sastra, (Malang :Literatur SAAT,
2010), 137.
2
Herman Hendrickx CICM, Satu Yesus Empat Injil, (Jakarta: Penerbit Obor, 1994), 51.
3
David Imam Santoso, Theologi Lukas, (Malang: Literatur SAAT, 2010), 29.
Kasih adalah sebuah kata yang sangat luas dan dalam artinya dalam
kehidupan selaku orang percaya. Kasih bukan hanya sebatas kata tetapi perlu
ditindak lanjuti sebagai wujud konkret pemaknaannya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kasih berarti perasaan sayang, cinta, suka, dan lain
sebagainya.9 Kasih adalah perintah yang dimandatkan Tuhan bagi setiap umat
yang percaya kepadaNya. Dalam 2 Yohanes 1:6a Tuhan memerintahkan
umatNya untuk saling mengasihi. “dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita
2
Merril C. Tenney, Survey Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2013), hlm. 171.
5
David Imam Santoso, 29.
6
Lukas Adi S, Smart Book of Christianity : Perjanjian Baru,( Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 2012), 8.
7
Kbbi.we.id diakses : Senin, 23 Maret 2019/19.00 WITA
8
Barclay M, Newman Jr, Kamus Yunani-Indonesia Untuk Perjanjian Baru, (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2015), 135.
9
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Media Pustaka Phoenix, 2008), 426.
harus hidup menurut perintahNya”. Berhubungan juga dengan hal itu kasih
itu adalah tindakan. Kasih atau cinta harus dibuktikan melalui tindakan atau
perbuatan. Firman Tuhan berkata, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi
bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan
dalam kebenaran” (1 Yohanes 3:18).
10
Barclay M, Newman Jr, 1.
12
Barclay M, Newman Jr, 1.
13
Henk Ten Napel, Jalan Yang Lebih Utama Lagi: Etika Perjanjian Baru
,(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2006), 85.
14
A.M.Hunter, Menafsirkan Perumpamaan-perumpamaan Yesus, (Jakarta:BPK
Gunung Mulia, 2001), 3.
15
Samuel Benyamin Hakh, Perjanjian Baru:Sejarah. Pengantar dan Pokok-pokok
Teologisnya, (Bandung:Bina Media Informasi, 2010), 293.
16
Orang Samaria. Akar dari orang Samaria adalah penduduk Israel Utara yang pada
tahun 722 SM ditaklukkan oleh bangsa Asyur. Kebijakan Asyur saat itu adalah membuang
sebagian penduduk Israel Utara ke tempat lain, dan memasukkan penduduk bangsa-bangsa lain ke
daerah Israel Utara. Hal itu dilakukan untuk mencegah pemberontakan. Orang-orang Samaria
kemudian dianggap sebagai pencampuran antara orang-orang Israel dan penduduk bangsa lain
yang ditaruh di sana. Pada saat orang-orang Yahudi yang berasal dari Kerajaan Yehuda kembali
dari pembuangan, mereka mulai merumuskan kembali identitas Yahudi dan disertai berbagai
peraturan keagamaan. Mereka kemudian menekankan kembali kemurnian darah Yahudi, sehingga
memandang negatif orang-orang Samaria. Hubungan keduanya semakin diperburuk ketika pada
tahun 128 M, Yohanes Hirkanus, yang menjadi pemimpin orang Yahudi waktu itu menghancurkan
bait Suci orang Samaria di bukit Gerizim dalam rangka memperluas daerah Yudea. Karena itu,
hubungan antara orang Yahudi dan orang Samaria yang penuh ketegangan terus berlanjut. Diakses
dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_Samaria , (Jumat, 2 Agustus 2019/Pukul 19:00
WITA)
17
Dianne Bergant, Robert J.Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Baru
,(Yogyakarta:Kanisius, 2002), 135.
Untuk itu menjawab akan bagian teks Lukas 10:25-37 sebagai acuan
bagi kehidupan berjemaat dan bergereja sebagai keutuhan Gereja Masehi
Injili di Minahasa (GMIM) yang merupakan sebuah institusi yang didalamnya
memiliki keterpanggilan untuk menjawab kebutuhan hidup berjemaat dan
melakukan apa yang menjadi tugas bersama, kesejahteraan dan membangun
iman bersama menjadi suatu Gereja yang benar-benar mewartakan kabar baik
dan merangkul orang-orang yang belum sepenuhnya percaya menjadi benar-
benar percaya. Dalam sebuah Gereja tentunya juga memiliki jemaat yang
terpanggil bersama untuk melakukan kehendak dan perintah Tuhan. Namun
tak dapat dipungkiri juga, warga jemaat memiliki berbagai karakter, sikap,
cara berpikir dan bertindak yang berbeda yang terkadang menimbulkan
situasi yang sulit dalam suatu keutuhan. Hal ini pulalah yang dapat dilihat
dalam konteks GMIM yang memiliki jemaat yang berbeda suku, bahasa,
budaya, dan kehidupan sosial yang tak mungkin sama. Ada yang hidup
dengan kelebihan dan ada juga yang hidup dalam kekurangan finansial. Akan
tetapi walaupun di tengah perbedaan yang ada di antara jemaat GMIM,
melalui Firman Tuhan warga GMIM diajak untuk hidup dalam keutuhan,
kedamaian, dan solidaritas yang tinggi. Terlebih khususnya lagi dalam hal
mengasihi sesama di tengah perbedaan yang dijumpai ini.
18
Simon Kistemaker, Perumpamaan-perumpamaan Yesus, (Malang : Literatur SAAT,
2010), 190.
Kasih dan sesama menjadi kedua hal yang saling berkaitan satu
dengan yang lain. Namun ketika kasih tidak mampu diwujudkan dan
dinyatakan dalam kehidupan bersama sebagai sesama manusia, maka hal
itupun perlu untuk dipertanyakan. Sebagai suatu persekutuan yang ada dalam
satu jemaat yakni Jemaat GMIM Markus Kinilow. Dalam kehidupan
berjemaat, warga jemaat telah menerima pengajaran dan pemberitaan Injil
melalui para hamba Tuhan yang melayani jemaat dengan jumlah 12 kolom.
Warga jemaat benar-benar sudah banyak mendengarkan bahkan merenungkan
akan hal mengasihi sesama dalam kehidupan bersama dan di tengah
perbedaan yang ada. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa secara teori
mereka telah mengetahui ajaran tentang kasih. Tetapi penerapan kasih masih
diragukan untuk dilakukan. Yang dimaksud disini “ajaran tentang kasih benar
mereka sudah pahami, tetapi realitas untuk melakukan kasih belum cukup
terdorong untuk melakukannya kepada siapapun”, sama halnya dengan Imam
dan seorang Lewi dalam cerita perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus.
Mereka adalah orang-orang yang benar-benar tahu akan hukum taurat dan
mereka selalu mengatakan kebenaran itu di depan umatNya bahkan mereka
adalah orang-orang yang dikhususkan untuk melayani di bait Allah, tetapi
prinsip mengasihi dan melakukannya tidak mereka laksanakan, melainkan
mereka hanya memikirkan dan mengkontekskan diri dalam kepentingan diri
sendiri. Begitu halnya juga dengan ahli Taurat yang ingin mencobai Yesus
dengan rumusan pertanyaan-pertanyaannya antara lain mengenai “siapakah
sesamaku manusia?” secara tidak langsung bagian Lukas 10:25-37 ini ingin
mengatakan bahwa sang ahli Taurat terbukti dengan lancar bisa mengutip
dengan benar hukum yang utama yakni:
manusia sesuai dengan teks Lukas 10:25-37 dan maknanya bagi Jemaat
GMIM “Markus” Kinilow Wilayah Kakaskasen.
19
Mardilis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,
1990), 24.
20
Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010), 3.
21
Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah
dan Teknik-teknik Teoritisasi data, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 8.
dalam suatu teks Alkitab.22 Ada tiga asumsi dasar dalam pendekatan historis
kritis: Alkitab sebagai buku sejarah yang perlu diselidiki kebenarannya,
penelitian ilmiah terhadap Alkitab harus terlepas dari lingkungan, fungsi
analisa tidak hanya menyangkut keputusan terakhir tetapi harus menyangkut
teks buku-buku Alkitabiah.23 Tujuan Historis Kritis untuk menemukan arti dan
makna dari sebuah teks dengan mengutamakan dari sudut pandang sejarahnya
secara kritis dan sistematis serta menjaga agar penafsir-penafsir tidak
memaksa teks dari kebudayaan yang asing atau masa-masa yang lebih awal
dari kebudayaan seseorang kedalam horizon pengertian masa kini.24
22
Jhon H. Hayes & Carl R.Holladay, Biblical Exegesis, (Atlanta : Jhon Knox Press,
1982), 53.
23
Agus Jetron Saragih, Exegese Naratif, (Medan: P3M STT.AS, 2006), 29.
24
Robert M.Grannt & Bavid Tracy, Sejarah Singkat Penafsiran Alkitab, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1988), 173.
BAB II Bagian isi yang memberikan kajian berupa uraian/ analisis teks
hermeneutik Injil Lukas 10:25-37 dengan menjelaskan latar
historis secara umum yang berisi mengenai penulis, waktu
penulisan, tempat penulisan, penerima (komunitas Lukas), situasi
penulisan, maksud dan tujuan penulisan,. Selanjutnya latar historis
secara khusus teks Injil Lukas 10:25-37, yang berisi mengenai latar
belakang teks, kritik teks (terjemahan dan analisis kritik teks),
tafsiran (pembagian pokok pikiran dan uraian tafsiran) dan makna
teologi yang memberikan kesimpulan berupa pesan bagi pembaca
mula-mula.
BAB III Bagian ini membahas mengenai relevansi pemaknaan Injil Lukas
10:25-37 bagi Jemaat GMIM Markus Kinilow, wilayah
Kakaskasen. Dengan menjelaskan konteks jemaat secara umum
dan dalam kaitannya juga dengan topik penelitian. Kemudian
menjelaskan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan
beberapa anggota jemaat maupun pelayan khusus dan menganalisa
BAB II
2.1.1 Penulis
25
George W.Knight, The Illustrated Bible Handbook:Pendamping Studi Alkitab
Sehari-hari, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), 286.
Pengarang Lukas nyatanya bukan saksi mata hal ikhwal Yesus, sebab
ia memakai bahan dari orang lain. Dari bab tentang sumber-sumber injil-injil
para pembaca ingat bahwa penginjil ini mempergunakan tiga macam bahan,
yaitu Markus, Q dan “L”. Pada umumnya Lukas tidak mengubah urutan
perikop-perikop, yang ia temukan dalam sumber-sumbernya. Jadi, bahan
Markus, sejauh diambil alih oleh Lukas, muncul dalam urutan yang sama.
Memang ada pengecualian, umpamanya Lukas 6:12-16/Markus 3:13-19,
sedangkan Lukas 6:17-19/Markus 3:7-12, di mana urutan Markus dibalikkan;
tetapi hal ini juga berlaku sehubungan dengan bahan Q.27
26
Bambang Subandrijo, Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 1, (Bandung : Bina
Media Informasi, 2010), 103,120-128.
27
B.F.Drewes, Satu Injil Tiga Pekabar, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2016), 255-257.
28
Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian Baru:Pendekatan Kritis Terhadap Masalah-
masalahnya,(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2015),194.
Injil Lukas ditulis di luar Palestina untuk umat Kristen bukan Yahudi. Di
mana umat ini sudah jauh dari Yesus , hal inilah yang menyebabkan penulis
Lukas ingin meyakinkan umatnya bahwa iman mereka di tengah
ketidakpastian akan kedatangan kembali Tuhan yang tertunda mempunyai
dasar yang kuat.29 Waktu penulisannya mungkin dalam generasi Kristen
ketiga, sekitar tahun 80/85 M.30
29
J.Bili Kii, Panduan Membaca Injil Lukas, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), 14.
30
Samuel Benyamin Hakh, 292.
31
John Drane, Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis Teologis, (Jakarta: BPK
Gunung Mulia), 213.
32
Terminus a quo artinya “batas dari mana” adalah yang paling awal.
kata lain, hal ini merupakan vatacinium ex eventu33, dan mengharuskan Injil
Lukas ditulis setelah tahun 70 M, (3) fakta bahwa penulis Injil Lukas menulis
setelah beberapa penulis lain dianggap menuntut interval setelah 70 M,
karena tidak ada bukti bahwa ada “banyak” Injil yang telah ditulis
berdekatan, dan karena Injil Matius umumnya dianggap ditulis pada tahun 90
M, maka Injil Lukas pun harus demikian. 34
2.1.3 Penerima
33
Vatacinium ex eventu artinya ramalan setelah kejadian. Para penulis Injil menghasilkan
tulisan-tulisan dan perkataan, dan mengatakan bahwa itu semua berasal dari mulut Yesus telah
meramalkan apa yang akan terjadi.
34
Donald Guthrie, Pengantar Perjanjian Baru Volume 1, (Surabaya: Momentum, 2012),
105
35
David L.Bartlett,Pelayanan dalam Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2011), 148.
36
Willi Marxsen, 194.
sampai Abraham seperti yang dilakukan oleh Matius (bd. Mat 1:1-17). Dalam
kitab Lukas, Yesus dengan jelas terlihat sebagai Juruselamat yang ilahi-insani
yang menjadi jawaban Allah bagi kebutuhan segenap keturunan Adam akan
keselamatan. Penulis Kitab ini tidak menulis yang pasti kepada siapa Injil ini
ditulis, yang pasti penulis kitab ini tahu persis bagaimana keadaan komunitas
Lukas yang sedang menghadapi beberapa persoalan, yakni : pertama ,
pengharapan tentang kedatangan Tuhan, kedua: yang Lukas hadapi berkaitan
dengan kekayaan dan kemiskinan yang mulai terlihat pada masa Lukas
menulis Injil ini, ketiga : hubungan Negara dan Gereja. Penulis Lukas juga
memiliki keprihatinan terhadap orang miskin dan kepada orang-orang
golongan bawah yang termarginalkan termasuk kaum perempuan. 37
37
Samuel Benyamin Hakh, 293-295.
Penulis Injil Lukas hidup pada masa ketika orang banyak pada
umumnya menganggap hina orang-orang miskin. Pandangan yang muncul
pada waktu itu adalah orang yang miskin berarti tidak berkenan pada Allah.
Pandangan seperti inilah yang ditolak oleh penulis Lukas. Oleh karena itu,
bila dibandingkan dengan penulis-penulis Injil yang lain, penulis Lukaslah
yang banyak memberikan perhatian terhadap kehidupan kaum miskin.39
38
Samuel Benyamin Hakh, 293.
39
C.Groenen, Pengantar ke dalam Perjanjian Baru. (Penerbit: Kanisius,1984) ,78
40
LAI,Alkitab Edisi Study, (Jakarta:LAI,2015), 1561.
juga sudah mendapatkan pengajaran yang mendasar. Jika Lukas 1:4 memang
berarti seperti ini. Hal ini menunjukkan bahwa Injil Lukas khususnya ditulis
bagi semua orang yang berasal dari kategori atau golongan serupa. 41
41
Donald Guthrie, 87-88.
42
Walter M. Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru¸( Malang : Gandum Mas, 2013), 20.
43
S. Wismoady Wahono, Di sini Kutemukan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016),376.
44
Henk ten Napel, 85.
2.1.6 Keistimewaan/Kekhasan
a) Suatu ciri yang menonjol dalam Injil Lukas adalah kabar baik
tentang Yesus berlaku bagi semua orang. Injil Lukas
mengungkapkan perhatiannya bahwa Allah menunjukkan kasih
yang menembus sampai kepada golongan-golongan masyarakat
yang paling rendah, dan menandakan bahwa itulah berita dari
kehidupan dan pengajaran Yesus. Lukas memuat kehidupan dan
pelayanan Yesus sebagai catatan paling lengkap. Lukas juga
memuat mengenai pemberitaan Yesus menyangkut orang-orang
bukan Yahudi, serta Lukas menceritakan tentang perhatian khusus
Yesus bagi bangsa-bangsa lain, bahkan orang Samaria yang sangat
dibenci dan tolak oleh orang Yahudi. Di seluruh kitab Injil Lukas,
Yesus ditampilkan secara khas sebagai sahabat orang-orang yang
dianggap rendah oleh masyarakat.47
45
E. Duyverman, Pembimbing Kedalam Perjanjian Baru, (Jakarta : BPK Gunung
Mulia, 2003), 55.
46
John Drane, 376.
47
John Drane, 214-215.
48
J. Sidlow Baxter, Menggali Isi Alkitab, (Jakarta : Yayasan Komunikasi Bina Kasih,
1996), 183
49
Richard A.Burridge,Four Gospels One Jesus?,(London: Society for Promoting
Christian Knowledge, 2005), 105
50
Jan Fokkelman, Di balik Kisah-kisah Alkitab, (Jakarta:BPK Gunung Mulia,2012), 277
51
George W.Knight, 287
dalam Injil Lukas (Lukas 7:1-17, 13:10-17, 14:1-6, 17:12-19), dalam kisah-
kisah pertobatan (7:36-50, 19:1-10), dalam kisah mengenai Herodes (13:31-
33), dalam kisah-kisah penampakan Yesus yang bangkit (24:12-35, 36-53).
Bahan khusus Lukas juga terdapat dalam ajaran Yesus terutama dalam
perumpamaan-perumpamaan. Lukas mengolah secara sangat khas tradisi pra-
Injili, yang berusaha menyusun narasi secara teratur dengan susunan yang
terencana secara rapi. Dan keteraturan itu membuat Injil Lukas menjadi khas
dan menarik dibandingkan dengan Matius dan Markus. 52
Injil Lukas memiliki kesamaan yang umum dengan Matius dan juga
Markus karena ketiga Injil ini memuat mengenai peristiwa-peristiwa yang
menceritakan mengenai perjalanan dan kehidupan dari Yesus. Lukas
mempergunakan Injil Markus dari suatu sumber pembicaraan yang khusus.
Pengarang Lukas menggunakan Markus, Q dan agak banyak bahan khusus
sebagai sumbernya. Akan tetapi tujuannya seperti halnya tujuan penulis
Matius, bukan semata-mata menambahkan jumlah bahan, melainkan dengan
sengaja mengubah dan menyunting tradisi-tradisi yang diturunkan. Sebagai
bahan dasarnya Lukas mengambil kerangka Markus, khususnya dari pasal 1-
13, dan bahan ini masih dapat ditelusuri dalam Lukas 3-21. Lukas
mengawalinya dengan suatu bagian pengantar (pasal 1-2) yang sebelumnya
disusun dari berbagai tradisi. Suatu ciri khas dari bahan khusus dalam Lukas
ini adalah tema yang cukup sering dijumpai yaitu kasih Yesus yang
menyelamatkan orang-orang berdosa, miskin dan yang tersisihkan.53
52
Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2003), 21-22.
53
Willi Marxsen, 186.
Adapun isi dan struktur dari kitab Lukas adalah sebagai berikut:
I. Pengantar (1:1-4)
II. Kisah-kisah Masa Kecil (1:5-2:52)
54
https://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis_dua_sumber, diakses Sabtu, 15 Juni
2019/Pukul: 11:00 WITA.
55
Donald Guthrie, 109-111.
- Pengantar (6:17-19)
- Ucapan Bahagia (6:20-23)
- Ucapan Celaka (6:24-26)
- Ucapan-ucapan Lain (6:27-49)
a. Persiapan (22:1-13)
b. Penetapan Perjamuan Terakhir (22:14-20)
56
LAI, Alkitab Edisi Study,1685.
agama dan budaya. Bagian Lukas 10:25-37 ini mengisahkan mengenai Orang
Samaria yang Murah Hati, di mana ada seorang ahli Taurat datang dan
bertanya kepada Yesus tentang “siapakah sesamaku manusia?” Dalam
menjawab pertanyaan itu Yesus memberikan suatu perumpamaan tentang
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho, yang dalam perjalanannya ia
dipukul dan dirampok habis-habisan, sehingga tergeletak di tengah jalan.
Pada saat itulah ada seorang Samaria (bukan Yahudi) yang baik hati
yang menolong orang itu, dengan membalut luka-lukanya, menaikkan orang
itu ke atas keledai tunggangannya sendiri, lalu membawanya ke tempat
penginapan dan merawatnya. Sebagai suatu perumpamaan, cerita mengenai
orang Samaria yang baik hati dimaksudkan untuk menentang suatu pola pikir
yang salah tetapi diterima, sehingga nilai-nilai dari Kerajaan Allah dapat
masuk ke dalam sistem yang ketat. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan
seorang Samaria, anggota dari kelompok yang dihina dan dicemooh oleh
orang-orang Yahudi, melakukan pelayanan kasih. Ini mengejutkan dan bagi
banyak orang Yahudi tidak dapat dipercaya dan diterima.57
57
Dianne Bergant, Robert J.Karris, 135.
58
Simon Kistemaker, 187.
27
o` de. avpokriqei.j ei=pen, avgaph,seij ku,rion to.n qeo,n sou evx o[lhj Îth/jÐ
kardi,aj sou kai. evn o[lh| th/| yuch/| sou kai. evn o[lh| th/| ivscu,i? sou kai. evn
o[lh| th/| dianoi,a| sou( kai. to.n plhsi,on sou w`j seauto,
28
ei=pen de. auvtw/| , ovrqw/j avpekri,qhj , tou/to poi,ei kai. zh,sh|Å
29
o` de. qe,lwn dikaiw/sai e`auto.n ei=pen pro.j to.n VIhsou/n, kai. ti,j evsti,n
mou plhsi,onÈ
30
~Upolabw.n o` VIhsou/j ei=pen, a;nqrwpo,j tij kate,bainen avpo.
VIerousalh.m eivj VIericw. kai. lh|stai/j perie,pesen( oi] kai. evkdu,santej
auvto.n kai. plhga.j evpiqe,ntej avph/lqon avfe,ntej h`miqanh/Å
31
kata. sugkuri,an de. i`ereu,j tij kate,bainen evn th/| o`dw/| evkei,nh| kai. ivdw.n
auvto.n avntiparh/lqen.
32
o`moi,wj de. kai. Leui,thj Îgeno,menojÐ kata. to.n to,pon evlqw.n kai. ivdw.n
avntiparh/lqenÅ
33
Samari,thj de, tij o`deu,wn h=lqen katV auvto.n kai. ivdw.n evsplagcni,sqh(
34
kai. proselqw.n kate,dhsen ta. trau,mata auvtou/ evpice,wn e;laion kai.
oi=non( evpibiba,saj de. auvto.n evpi. to. i;dion kth/noj h;gagen auvto.n eivj
pandocei/on kai. evpemelh,qh auvtou/Å
35
kai. evpi. th.n au;rion evkbalw.n e;dwken du,o dhna,ria tw/| pandocei/ kai.
ei=pen, evpimelh,qhti auvtou/( kai. o[ ti a'n prosdapanh,sh|j evgw. evn tw/|
evpane,rcesqai, me avpodw,sw soiÅ
36
ti,j tou,twn tw/n triw/n plhsi,on dokei/ soi gegone,nai tou/ evmpeso,ntoj
eivj tou.j lh|sta,
37
o` de. ei=pen o` poih,saj to. e;leoj metV auvtou/Å ei=pen de. auvtw/| o` VIhsou/j \
poreu,ou kai. su. poi,ei o`moi,wjÅ
25
Kemudian seorang guru agama tampil untuk menjebak Yesus. Ia
bertanya, “Bapak Guru, saya harus melakukan apa supaya dapat
menerima hidup sejati dan kekal?”
26
Yesus menjawab, “Apa yang tertulis dalam Alkitab? Bagaimana
pendapatmu tentang hal itu?”
27
Orang itu menjawab, “ „Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh
hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segala kekuatanmu, dan
dengan seluruh akalmu,‟ dan „Cintailah sesamamu seperti engkau
mencintai dirimu sendiri.‟ ”
28
“Jawabanmu itu benar,” kata Yesus. “Lakukanlah itu, maka engkau
akan hidup.”
29
Tetapi guru agama itu mau membenarkan diri. Ia bertanya, “Siapa
sesama saya itu?”
30
Yesus menjawab, “Ada seorang laki-laki turun dari Yerusalem ke
Yerikho. Di tengah jalan ia diserang perampok, dirampas segala yang
dimilikinya, dipukul setengah mati, lalu ditinggalkan tergeletak di
jalan dengan luka parah.
31
Kebetulan seorang imam berjalan juga di jalan itu. Ketika dilihatnya
orang itu, ia menyingkir ke seberang jalan, lalu berjalan terus.
32
Begitu juga dengan seorang Lewi yang berjalan di situ; ketika
dilihatnya orang itu, ia mendekatinya untuk mengamatinya. Tetapi ia
pun menyingkir ke seberang jalan, lalu berjalan terus.
33
Tetapi kemudian seorang Samaria yang sedang bepergian, lewat
juga di situ. Ketika dilihatnya orang itu, sangat terharu hatinya karena
kasihan.
34
Maka didekatinya orang itu lalu membersihkan luka-lukanya dengan
anggur dan mengobatinya dengan minyak, kemudian membalut luka-
luka itu. Sesudah itu, ia menaikkan orang itu ke atas keledainya
sendiri, lalu membawanya ke sebuah losmen dan merawatnya.
35
Keesokan harinya ia mengambil dua keping uang perak dan
memberikannya kepada pemilik losmen itu serta berkata, „Rawatlah
dia, dan kalau ada ongkos-ongkos lain, akan saya bayar nanti apabila
saya kembali ke mari.‟
36
Kemudian Yesus mengakhiri cerita itu dengan pertanyaan ini, “Dari
ketiga orang itu yang manakah, menurut pendapatmu, yang bertindak
sebagai sesama dari orang yang dirampok itu?”
37
Guru agama yang ditanyai itu menjawab, “Orang yang telah
menolong orang itu.” “Nah, pergilah dan perbuatlah seperti itu juga!”
kata Yesus.
25
And behold, a certain lawyer stood up and tested Him, saying,
"Teacher, what shall I do to inherit eternal life?"
26
He said to him, "What is written in the law? What is your reading [of
it]?"
27
So he answered and said, "`You shall love the LORD your God with
all your heart, with all your soul, with all your strength, and with all
your mind,' and `your neighbor as yourself.'"
28
And He said to him, "You have answered rightly; do this and you
will live."
29
But he, wanting to justify himself, said to Jesus, "And who is my
neighbor?"
30
Then Jesus answered and said: "A certain [man] went down from
Jerusalem to Jericho, and fell among thieves, who stripped him of his
clothing, wounded [him], and departed, leaving [him] half dead.
31
"Now by chance a certain priest came down that road. And when he
saw him, he passed by on the other side.
32
"Likewise a Levite, when he arrived at the place, came and looked,
and passed by on the other side.
33
"But a certain Samaritan, as he journeyed, came where he was. And
when he saw him, he had compassion.
34
"So he went to [him] and bandaged his wounds, pouring on oil and
wine; and he set him on his own animal, brought him to an inn, and
took care of him.
35
"On the next day, when he departed, he took out two denarii, gave
[them] to the innkeeper, and said to him, `Take care of him; and
whatever more you spend, when I come again, I will repay you.'
36
"So which of these three do you think was neighbor to him who fell
among the thieves?"
37
And he said, "He who showed mercy on him." Then Jesus said to
him, "Go and do likewise."
25
On one occasion an expert in the law stood up to test Jesus.
“Teacher,” he asked, “what must I do to inherit eternal life?”
26
“What is written in the Law?” he replied. “How do you read it?”
27
He answered, “ „Love the Lord your God with all your heart and
with all your soul and with all your strength and with all your mind‟ ;
and, „Love your neighbor as yourself.”
28
“You have answered correctly,” Jesus replied. “Do this and you will
live.”
29
But he wanted to justify himself, so he asked Jesus, “And who is my
neighbor?”
30
In reply Jesus said: “A man was going down from Jerusalem to
Jericho, when he was attacked by robbers. They stripped him of his
clothes, beat him and went away, leaving him half dead.
31
A priest happened to be going down the same road, and when he saw
the man, he passed by on the other side.
32
So too, a Levite, when he came to the place and saw him, passed by
on the other side.
33
But a Samaritan, as he traveled, came where the man was; and when
he saw him, he took pity on him.
34
He went to him and bandaged his wounds, pouring on oil and wine.
Then he put the man on his own donkey, brought him to an inn and
took care of him.
35 e
The next day he took out two denarii and gave them to the
innkeeper. „Look after him,‟ he said, „and when I return, I will
reimburse you for any extra expense you may have.‟
36
“Which of these three do you think was a neighbor to the man who
fell into the hands of robbers?”
37
The expert in the law replied, “The one who had mercy on
him.”Jesus told him, “Go and do likewise.”
25
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai
Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh
hidup yang kekal?"
26
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?
Apa yang kaubaca di sana?"
27
Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu
dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri."
28
Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian,
maka engkau akan hidup."
29
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus:
"Dan siapakah sesamaku manusia?"
30
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke
Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang
sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31
Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat
orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat
orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke
tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan.
34
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia
menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan
orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke
tempat penginapan dan merawatnya.
35
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik
penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih
dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
36
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah
sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
37
Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah
demikian!"
Pada ayat 26 bahasa asli memulainya dengan “o` de. ei=pen pro.j auvto,n”
ho de eimen pros auton (Ia lalu berkata kepada dia). NKJV memulai dengan
kalimat “He said to him” (dia berkata kepadanya), sedangkan NIV langsung
pada kalimat pertanyaan “what is written in the law?” ( hukum apa yang
tertulis), terjemahan BIMK “Yesus menjawab”, TB “jawab Yesus
kepadanya”. Terlihat bahwa NKJV, BIMK, TB, dan bahasa asli versi BGT
Greek LXX/BNT mengawali dengan kalimat bahwa Yesus akan melakukan
percakapan dengan “ahli Taurat” sedangkan NIV langsung kepada inti
pertanyaan yang akan dikatakan Yesus. Dalam ayat ini versi BGT Greek
LXX/BNT atau bahasa aslinya memakai kata “pw/j” pros (bagaimana) dalam
rangkaian ayat ini kata “pw/j” pros merupakan sebuah kata keterangan.NKJV
menggunakan kata “what” (apa) begitu juga dengan TB, sedangkan
terjemahan NIV memakai kata “how” (bagaimana) sama seperti terjemahan
BIMK tetapi di sini BIMK menambahkan kata “pendapatmu”, kata yang
merujuk untuk mendapat tanggapan langsung dari orang yang dimintai
keterangan. Dalam versi BGT Greek LXX/BNT atau bahasa aslinya memakai
kata “pw/j” pros (bagaimana) dalam rangkaian ayat ini kata “pw/j” pros
merupakan sebuah kata keterangan.
Dalam ayat 28, dalam bahasa aslinya “ei=pen de. auvtw/| , ovrqw/j
avpekri,qhj” eimen de autoi, hortos apekrites (lalu berkata kepada dia, engkau
telah menjawab dengan benar), sepertinya teks bahasa aslinya lebih
menggunakan kata-kata terperinci untuk mengungkapkan ayat ini, yang
menandakan Yesus membenarkan apa yang dikatakan oleh ahli Taurat.
LAI/TB menggunakan kata yang dimulai dengan “kata Yesus kepadanya”
sama seperti terjemahan versi NKJV “and He said to him” (dan Dia berkata
kepadanya) hanya saja NKJV menggunakan kata “dan” pada awalan ayat ini.
Berbeda dengan terjemahan versi NIV yang langsung pada kata “ you have
answered correctly” (jawabanmu benar) sama seperti versi BIMK
“jawabanmu itu benar”, keduanya memulai langsung pada tanggapan Yesus.
Selanjutnya pada ayat ini, di bagian terakhir mengenai perintah Yesus, teks
aslinya “tou/to poi,ei kai. zh,sh|” touto poiei kai zesei(lakukanlah ini, maka
engkau akan hidup), hanya ada perbedaan sedikit LAI/TB menerjemahkan
“perbuatlah” dan keempat versi lainnya menerjemahkan “lakukanlah”.dalam
LAI/TB “perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup”, versi NIV dan
NKJV “do this and you will live” (lakukanlah ini dan kamu akan hidup),
versi BIMK “lakukanlah itu, maka engkau akan hidup”.
benda nominative maskulin tunggal dari akar kata a;nqrwpoj antropos yang
memiliki arti laki-laki (dewasa), maskulin menandakan berjenis kelamin laki-
laki. LAI/TB menuliskan “adalah seseorang” tanpa menyebutkan apakah
seseorang itu perempuan atau laki-laki, versi NKJV “a certain (man)”
(seorang pria tertentu) dengan menandakan sebuah kekhususan penekanan
pada (pria/man), versi BIMK menuliskan “Ada seorang laki-laki”, sedangkan
versi NIV yang lebih langsung menuliskan terjemahannya “a man” (seorang
laki-laki/pria).
Menarik juga dalam ayat ini, ditemui perbedaan yang secara langsung
terlihat dalam lima versi ini, bahasa aslinya “perie,pesen” periemesen(jatuh ke
antara). LAI/TB menerjemahkan “jatuh ke tangan”, versi BIMK “diserang”
, NKJV “fell among” (jatuh di antara), NIV “he was attacked” (dia
diserang). Dilihat dari kelima versi ini, ada perbedaan yang mana, ada yang
menuliskan seseorang ini “diserang” dan ada yang menuliskan “jatuh di
antara”.
Ayat 31. Pada ayat ini versi bahasa Yunani “sugkuri,an” sugkurian
(kebetulan), LAI/TB menggunakan kata “kebetulan” dalam kalimat
“kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu”. BIMK menggunakan
kata “kebetulan”, NIV “chance” dan NKJV menggunakan kata “happened”.
Selanjutnya bahasa aslinya menggunakan kata “kate,bainen” katebainen
(turun) , turun disini dimaksudkan turun dari YerusalemBagian LAI/TB
menggunakan kata “turun melalui” NIV “going down”(turun), NKJV
“came down” (turun), BIMK menggunakan kata “berjalan juga”.
Selanjutnya dalam versi bahasa aslinya “avntiparh/lqen” antiparelten (lewat
dari seberang jalan) LAI/TB digunakan kata “ia melewatinya dari seberang
jalan”, BIMK menggunakan kata yang berbeda “ia menyingkir ke seberang
jalan, lalu berjalan terus”, dalam pemikiran bisa dikatakan terjemahan
BIMK ini menandakan bahwa seorang imam dengan jelas tidak
mempedulikan orang yang teraniaya ini dengan penekanan pada kata
“menyingkir”, NIV dan NKJV “he passed by on the other side” (dia lewat di
sisi lain).
Ayat 32. Pada ayat ini versi bahasa yunani “o`moi,wj” homoios
(demikian juga) yang merujuk pada kata keterangan dalam teks Yunani,
LAI/TB menggunakan kata “begitu juga”, BIMK “demikian juga”, NIV
menggunakan kata “so too” (begitu juga) dan NKJV “likewise” (juga). Ada
bahasa aslinya “kata. to.n to,pon evlqw.n” kata ton topon elton (datang ke
tempat itu), kemudian “datang ke tempat itu” versi LAI/TB, BIMK
“berjalan disitu”, NKJV “arrived at the place” (tiba ditempat itu), versi NIV
“came to the place” (datang ke tempat itu), terlihat bahwa dalam kelima versi
ini ada persamaan dalam menjelaskan suatu situasi tempat dalam teks. Bagian
ini lebih menekankan bahwa seorang Lewi bukan hanya saja melihat orang
yang sekarat ini tetapi dia datang ke tempat itu, bisa saja mungkin dapat
dikatakan “menghampiri” dalam penjelasan beberapa teks/versi dengan
perbandingan dari 5 versi, dalam teks/terjemahan asli “kai. ivdw.n
avntiparh/lqen” kai idon antiparelten (dan ketika melihat, lewat dari seberang
jalan), LAI/TB menggunakan kata “ketika ia melihat orang itu, ia
melewatinya dari seberang jalan”, versi NIV “saw him, passed by on the
other side” (melihatnya, lewat dari sisi lain), versi NKJV menggunakan kata
“came and looked, and passed by on the other side” (datang dan melihat,
dan lewat di sisi lain), BIMK menggunakan kata yang lebih tajam “ketika
dilihatnya orang itu, ia mendekatinya untuk mengamatinya. Tetapi ia pun
menyingkir ke seberang jalan, lalu berjalan terus”. Versi BIMK ini lebih
mempertajam sikap dari seorang Lewi dengan kata-katanya.
Ayat 33. Pada ayat ini bahasa yunaninya “Samari,thj de, tij o`deu,wn
h=lqen katV auvto.n” Samarites de tis odeuon elten kat auton (lalu ada seorang
Ayat 34. Dalam ayat ini versi bahasa aslinya “kai. proselqw.n” kai
proselton (kemudian datang mendekati) , LAI/TB menggunakan kata “Ia
pergi kepadanya”, terjemahan BIMK “maka didekatinya orang itu”, NIV
“he went to him” (dia pergi kepadanya), NKJV “so he went to him” (jadi dia
pergi kepadanya) , semua terjemahan dari berbagai versi ini menunjuk bahwa
orang Samaria datang dan mendekati orang yang terluka itu.
kepada orang yang tertindas ini yakni “minyak zaitun” dengan menyiramkan
atau menuangkan. Dikatakan dalam LAI/TB “membalut luka-lukannya,
sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur ”, BIMK
“membersihkan luka-lukanya dengan anggur dan mengobatinya dengan
minyak, kemudian membalut luka-luka itu”. Dari dua versi ini terlihat ada
perbedaan, di mana dalam terjemahan dituliskan pertama “membalut luka-
lukanya” kemudian “menyiraminya dengan minyak dan anggur”, sedangkan
versi BIMK terjemahannya dituliskan”membersihkan luka-lukanya”
“menyirami anggur” dan kemudian “mengobatinya dengan minyak”. Dua
cara yang berbeda, yang disampaikan oleh terjemahan LAI/TB dan BIMK.
Kemudian versi NIV dan NKJV “bandaged his wounds, pouring on oil and
wine”(membalut lukanya, menuangkan minyak dan anggur), dalam versi NIV
dan KJV ini penyampaian kata-katanya cukup mudah dan singkat
dibandingkan terjemahan LAI/TB dan BIMK.
Ayat 35. Bahasa aslinya “kai. evpi. th.n au;rion evkbalw.n e;dwken du,o
dhna,ria tw/| pandocei” kai epi ten aurion ekbalon hedoken duo denaria toi
pandokhei (lalu pada esok harinya, ia mengeluarkan dan memberikan dua
dinar itu pada pemilik penginapan). Pada ayat ini terlihat jelas dalam teks
perbedaan khususnya dalam versi terjemahan NKJV menggunakan kata
“when he departed” (ketika dia pergi) yang tidak dapat ditemukan dalam
terjemahan NIV, LAI/TB, BIMK, dan juga bahasa aslinya. Keempat versi
lainnya langsung pada “keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada
pemilik penginapan itu” versi LAI/TB, “the next day he took out two denarii
dan gave them to the innkeeper” (hari berikutnya dia mengeluarkan dua
dinar dan memberikannya kepada pemilik penginapan)versi NIV, “keesokan
harinya ia mengambil dua keping uang perak dan memberikannya kepada
pemilik losmen itu”. Dalam terjemahan versi NIV digunakan kata “repay”
(membayar kembali), NKJV “reimburse” (membayar kembali), bahasa
yunani “avpodw,sw” apodoso (akan membayar), BIMK “bayar nanti”,
LAI/TB “akan menggantinya”.
Ayat 36. Versi bahasa aslinya “ti,j tou,twn tw/n triw/n plhsi,on dokei/
soi gegone,nai tou/ evmpeso,ntoj eivj tou.j lh|sta,j” tis touton ton trion plesion
dokei soi gegonenai tou emtesontos eis tous leistas (pendapatmu siapakah
dari tiga telah menjadi sesama yang jatuh ke- tengah-tengah penyamun-
penyamun itu).Pada versi LAI/TB digunakan kata-kata “siapakah di antara
ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang
yang jatuh ke tangan penyamun itu?”, versi BIMK menambahkan kalimat
“kemudian Yesus mengakhiri cerita itu dengan pertanyaan ini”, versi NIV
“which of these three do you think was a neighbor to the man who fell into
the hands robbers” (yang mana dari ketiganya menurutmu adalah sesama
bagi pria yang jatuh ke tangan perampok), versi NKJV “so which of these
three do you think was neighbor to him who fell among the thieves” (jadi
yang mana dari ketiganya menurutmu adalah sesama baginya yang jatuh di
antara para pencuri). Terlihat dari teks ini perbedaan yang mencolok ada
pada versi BIMK.
Ayat 37. Pada ayat ini versi bahasa aslinya o. ho “Ia” merujuk pada
ahli Taurat/ahli hukum, LAI/TB menggunakan kata “orang itu”, BIMK
menggunakan kata “guru agama”, NIV menggunakan kata “the expert in the
law” (ahli dalam hukum), NKJV menerjemahkan “he” (dia).
Dalam bahasa aslinya “o` poih,saj to. e;leoj metV auvtou” ho poiesas to
heleos met autou (ia orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya), LAI/TB “orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya”, BIMK “orang yang telah menolong orang itu”, NIV “the one
who had mercy on him” (orang yang mengasihani dia), NKJV “he who
showed mercy on him”(yang menunjukkan belas belas kasihan padanya”.
2.2.3 Tafsiran
Injil Lukas disusun dengan kosa kata yang bisa dikatakan bervariasi
bahkan “kaya” dalam rangkaian Perjanjian Baru. Mulai dari gaya bahasa yang
59
Stefan Leks, 22-23.
Pasal 10:25-29
Ayat 25
Naskah asli : Kai. ivdou. nomiko,j tij avne,sth evkpeira,zwn auvto.n le,gwn,
LAI (TB) : Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk
mencobai Yesus, katanya : “Guru, apa yang harus
kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal ?”
60
Stefan Leks,Tafsir Injil Lukas, 295.
yang mutunya lebih tinggi, yakni hidup yang sejati seperti yang diperoleh
dengan cara hidup dalam persekutuan dengan Allah. 61
61
B.J.Bolland,P.S.Naipospos, Tafsiran Alkitab Injil Lukas, (Jakarta:BPK Gunung
Mulia, 2015), 270-271.
62
Charles F.Pfeiffer,Everett F. Harrison., Tafsiran Alkitab Wycliffe, (Malang: Gandum
Mas, 2013), 320.
63
Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, 296.
ahli Taurat kepada Yesus ketika dia menanyakan hal yang demikian.64 Dalam
konteks ini yang dimaksudkan oleh ahli Taurat itu adalah kehidupan sejati,
ketika Mesias memerintah sepenuhnya.65
Eternal life means life that is proper to the age to come. It denotes the
life that will never end but in the Christian understanding of it, the more
important thing is that it is life of a particular quality, that life that is the gift
of God. Artinya Kehidupan kekal berarti kehidupan yang pantas untuk zaman
yang akan datang. Hal ini mengartikan kehidupan yang tidak akan pernah
berakhir, tetapi dalam pemahaman orang Kristen, hal yang lebih penting
adalah kehidupan dari kualitas tertentu, yaitu kehidupan yang merupakan
karunia Allah.66
Ayat 26
Naskah Asli : o` de. ei=pen pro.j auvto,n, evn tw/| no,mw| ti, ge,graptaiÈ pw/j
avnaginw,skeijÈ
The questioner was a lawyer and it was highly appropriate that Jesus
simply referred him to the law. He answered with a combination of passages
which Jesus himself also used to sum up the Law’ requirements. Artinya
Penanya adalah seorang pengacara dan sangat tepat bahwa Yesus hanya
menyebut dia sebagai ahli Hukum. Ia menjawab dengan kombinasi ayat-ayat
yang Yesus sendiri juga gunakan untuk meringkaskan tuntutan hukum.67
64
Stefan Leks, Tafsir Injil Lukas, 296.
65
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas, (Jakarta:Lembaga Alkitab
Indonesia,2015) , 363.
66
Leon Morris, The Gospel According to Luke, (Surabaya: Momentum, 2007), 205
67
Leon Morris, 205
68
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Injil Lukas 1-12, (Surabaya: Momentum,
2009), 364.
69
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas, 364.
70
Stefan Leks. 297.
Ayat 27
Naskah Asli : o` de. avpokriqei.j ei=pen, avgaph,seij ku,rion to.n qeo,n sou evx
o[lhj Îth/jÐ kardi,aj sou kai. evn o[lh| th/| yuch/| sou kai. evn o[lh|
th/| ivscu,i? sou kai. evn o[lh| th/| dianoi,a| sou( kai. to.n plhsi,on
sou w`j seauto,nÅ
71
B.J.Bolland,P.S.Naipospos, 269-270.
The lawyer clearly had a deep insight into the Scriptures when he
could sum up the law in this way. The neighbor (o, plesion ho plesion) means
more than the person who lives nearby (which is o, phrioikoj ho perioikos,
used, for example, in 1:58). There is the thought of community , of fellowship.
Artinya Pengacara itu jelas memiliki pemahaman yang mendalam mengenai
Alkitab ketika dia dapat menghitung hukum dengan cara ini. Tetangga (o,
plesion ho plesion) berarti lebih dari sekedar orang yang tinggal di dekat
72
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas, 364.
73
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas, 365.
74
Jamest Montgomery Boice, Perumpamaan-perumpamaan Tuhan Yesus “The
Parables of Jesus”, (Surabaya : Yakin, 1983), 169.
Ayat 28
Naskah Asli : ei=pen de. auvtw/| , ovrqw/j avpekri,qhj , tou/to poi,ei kai. zh,sh|Å
Sejauh ini semuanya berjalan dengan benar, namun masih ada bagian
tersulit yang harus dikerjakan : “perbuatlah demikian , maka engkau akan
hidup. Engkau akan mewarisi hidup yang kekal.” Upaya ahli Taurat itu untuk
menghindari keyakinan yang sekarang akan diterapkan di dalamnya. Ketika
Yesus berkata, perbuatlah demikian , maka engkau akan hidup, orang ini
mulai menyadari bahwa Yesus bermaksud memancing pengakuannya bahwa
dia belum melakukan hal ini, dan itulah sebabnya mengapa ada pertanyaan
tentang apa yang harus dilakukannya.77
The kind of love is our response to God’s love for us, not the cause of
his acceptance of us. Jesus is not commending a new system of legalism
somewhat different from the old one, but pointing to the end of could keep
and so merit eternal life. Jesus is telling him that eternal life is not a matter of
keeping rules at all. To live in love is to live the life of the kingdom of God.
75
Leon Morris, 205.
76
Stefan Leks, 298.
77
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Injil Lukas 1-12, 366.
Arndt points out that the saying “recognizes the importance of the realm of
the soul and spirit; if that area is sound, the whole person is well”. Our
attitude to God determines the rest. If we really love him we love our
neighbor too. Artinya Jenis kasih adalah tanggapan terhadap kasih Allah bagi
umat , bukan penyebab ia menerima umat. Yesus tidak memuji sistem baru
dari hukum yang agak berbeda dari yang lama, tetapi dengan menunjuk ke
akhir dapat terus dan begitu bermanfaat seumur hidup. Yesus mengatakan
kepadanya bahwa kehidupan kekal bukanlah soal menaati peraturan sama
sekali. Untuk hidup dalam kasih adalah untuk menjalankan kehidupan
Kerajaan Allah. Arndt menunjukkan bahwa pepatah “ mengakui pentingnya
alam jiwa dan roh; jika daerah itu bersuara, seluruh orang baik-baik saja”.
Sikap kita kepada Allah menentukan yang lain. Jika kita benar-benar
mencintai Dia kita mencintai sesama kita juga. 78
Ayat 29
Naskah Asli : o` de. qe,lwn dikaiw/sai e`auto.n ei=pen pro.j to.n VIhsou/n, kai.
ti,j evsti,n mou plhsi,onÈ
masuk agama Yahudi. Pada waktu itu belum ada timbul suara-suara yang mau
memperluas pengertian “sesama” itu kepada sesama manusia dengan tidak
membedakan antara golongan sendiri dan “orang-orang luar”. Tetapi soal
siapa yang betul-betul dimaksud dalam Imamat 10:18,34 barangkali pada
waktu itu sedang dipercakapkan oleh rabi-rabi Yahudi. Jadi dapat dimengerti
mengapa ahli Taurat itu mengemukakan pertanyaan yang kedua.
Ada tertulis bahwa ahli Taurat itu mau “membenarkan” dirinya sendiri.
Mungkin saja maksudnya : ia mau memperlihatkan bahwa ia tidak bertanya
begitu saja dan bahwa pertanyaannya itu bukanlah pertanyaan yang bodoh.
Bukankah ia seorang “ahli teologi” yang tahu soal-soal mana yang timbul
dalam lapangan penafsiran Kitab Suci ? Jadi sekarang ia mengajukan
pertanyaannya yang kedua, yang maksudnya : “Tetapi sampai kepada
siapakah berlaku perintah/ suruhan dari Imamat 19:18 itu ?” Siapakah yang
dimaksudkan di sana dengan istilah “sesama” atau “teman” atau “saudara” itu
? Jadi sebenarnya ahli Taurat itu tidak mengenal pengertian “sesamaku
manusia”. Berdasarkan pandangannya yang picik, ia mengemukakan
pertanyaan yang picik : sampai kepada siapakah berlaku perintah untuk
mengasihi orang-orang lain ? Untuk menjawab pertanyaan itu maka Yesus
menceritakan perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati.79 Untuk
membenarkan dirinya. Sadar bahwa dirinya telah terjebak oleh kata-katanya
sendiri, sebab dia tidak menaati Taurat, si ahli mulai berdalih tentang definisi.
Orang Yahudi yang ketat tidak akan mengakui orang bukan Yahudi sebagai
sesamanya. 80
But the lawyer would not let it rest there. He wanted to justify himself.
His basic attitude was still wrong : he had not understood the implication of
his own words. So he went on to ask, And who is my neighbor? He saw that it
meant more than the man next door. But how much more ? There were
different ideas among the Jews on this point, but they all seem to be confined
to the nation Israel; idea of love towards mankind had not reached them. As
we approach the parable we must bear in mind that is told to the lawyer in
79
B.J.Bolland,P.S.Naipospos, 270-271.
80
Stefan Leks, 298-300.
Pasal 10:30-37
Ayat 30
81
Leon Morris, 206
Jesus did not answer the question directly but told a story. The traveler
in the story is clearly a Jew, but no stress is put on this; he is called simply a
man. It is the need of the neighbor and not this nationality that is important.
Artinya Yesus tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung tetapi
menceritakan sebuah kisah. Penjelajah dalam cerita jelas orang Yahudi, tapi
tidak ada yang menekankan ini; dia disebut hanya seorang pria. Ini adalah
kebutuhan dari sesama/tetangga dan bukan kebangsaan yang penting. 82
Adalah seorang (tij a;nqrwpo,j tis anthropos). Kata benda + kata sifat
maskulin nominative tunggal, yang menekankan bahwa ada sebuah penjelasan
mengenai siapa yang dimaksud dalam ayat ini. Sekalipun kisah Yesus disebut
perumpamaan, mungkin saja kisah ini memang pernah terjadi. Namanya tidak
dicatat , tetapi barangkali seorang Yahudi yang sedang dalam perjalanan.
82
Leon Morris, 206-207
83
Charles F.Pfeiffer,Everett F,Harrison., 321.
(kata kerja aorist aktif partisip nominative jamak, dari kata evkdu,w ekduo yang
berarti merampok habis-habisan) yang jika diartikan setelah merampok, tetapi
juga pejalan yang tidak bernama itu ditelanjangi, lalu dihajar dan ditinggalkan
dalam keadaan nyaris mati. Dapat diduga bahwa setelah dipukul, ia pingsan
sehingga tampa seperti mayat.84
Ayat 31
Naskah Asli : kata. sugkuri,an de. i`ereu,j tij kate,bainen evn th/| o`dw/|
evkei,nh| kai. ivdw.n auvto.n avntiparh/lqen.
LAI (TB) : Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia
melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
84
Stefan Leks, 300.
In this conflict it was ceremonial purity that won the day. Not only did
he not help, he went to the other side of the road. He deliberately avoided and
possibility of contact. Other factors may have weighed with him, such as the
possibility that the robbers might return, the nature of his business, and so on.
Artinya Dalam konflik ini, upacara adat yang dimenangkan. Tidak hanya dia
tidak membantu, dia pergi ke sisi lain jalan. Dia sengaja menghindari
kemungkinan kontak apapun. Ada faktor-faktor lain yang mungkin
membuatnya khawatir, seperti kemungkinan bahwa perampok-perampok itu
mungkin kembali, ciri khas bisnisnya. 86
Ayat 32
Naskah Asli : o`moi,wj de. kai. Leui,thj Îgeno,menojÐ kata. to.n to,pon evlqw.n
kai. ivdw.n avntiparh/lqenÅ
LAI (TB) : Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu: ketika
ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Much the same happened when a Levite came by. He also was a
religious personage interested in helping a man in need. But he also was a
man interested in ceremonial purity. He also thought it better not to get
involved. And he also passed by on the other side. Artinya Hal yang sama
terjadi sewaktu seorang Lewi datang. Ia juga adalah seorang Tokoh religius
yang tertarik membantu pria yang membutuhkan. Tetapi dia juga seorang pria
85
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas,367.
86
Leon Morris,207.
87
Lewi, adalah nama sebuah suku Israel. Orang-orang dari suku ini bertanggung jawab
membantu imam untuk menyelenggarakan ibadah di Bait Allah di Yerusalem.
yang tertarik pada kemurnian adat. Dia juga berpikir lebih baik untuk tidak
terlibat. Dan dia juga lewat di sisi lain. 88
Dalam ayat ini tampaknya ada sedikit perbedaan dalam TB, dikatakan
seorang Lewi datang ke tempat itu, ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya
dari seberang jalan. Dalam BIMK, dikatakan bahwa seorang Lewi yang
berjalan di situ, ia mendekatinya untuk mengamatinya, tetapi kemudian
menyingkir ke seberang jalan. Dari bahasa Yunaninya, Lukas ingin
menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap “imam” dan “orang Lewi” yang
disebutkan cerita ini. Sikap orang Lewi itu lebih jelek, karena setelah
mendekati orang itu dan melihat keadaannya, dia menghindar dan pergi. Baik
imam maupun orang Lewi itu tidak berusaha untuk menolong orang tersebut.
Mereka mungkin berpikir bahwa dia sudah mati, sehingga mereka tidak mau
mengotori diri dengan menyentuh mayat.89 Orang Lewi itu adalah seorang
yang mempunyai pertama-tama keamanan diri. Ia pun tidak mengambil resiko
untuk menolong orang lain. 90
Ayat 33
Naskah Asli : Samari,thj de, tij o`deu,wn h=lqen katV auvto.n kai. ivdw.n
evsplagcni,sqh(
88
Leon Morris, 207.
89
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas, 367.
90
William Barclay,Pemahaman Alkitab Setiap Hari Lukas, (Jakarta:BPK Gunung
Mulia, 1996), 201.
1. Orang Samaria itu sedang dalam perjalanan (ke suatu tempat tertentu)
2. Lalu ia juga lewat/tiba di tempat itu
3. Ia melihat orang yang dirampok itu
4. Ia kasihan melihatnya.
91
Leon Morris, 207.
92
Samaria ini adalah nama sebuah daerah yang terletak di antara Galilea dan Judea.
93
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas, 368.
94
Stefan Leks, 302.
terdapat intensitas dari suatu respons emosional yang kuat dan tindakan yang
dramatis yang merupakan dimensi sentral dari kasih seperti yang sering
terjadi.95
Ayat 34
Wine would have been used for cleaning the wounds (the alcohol in it
would have had an antiseptic effect though, of course, the man could not know
95
Glen Stassen, David Gushee, Etika Kerajaan : Mengikut Yesus dalam Konteks Masa
Kini, (Surabaya : Momentum, 2013), 432.
that; he only knew that it helped ). Oil, olive oil, would have eased the pain.
The two appear to have been widely used by both Jews and Greeks. The
wounded man was too weak to walk, so the Samaritan set him on his own
beast (which meant that he himself had to walk), and so bought him to an inn.
There he took care of him. What this meant is not spelt out, but the Samaritan
to shelter. He continued to look after him. Artinya Anggur dapat digunakan
untuk membersihkan luka (alcohol di dalamnya dapat menimbulkan efek
antiseptic, tentu saja, pria itu tidak dapat mengetahuinya; Dia hanya tahu
bahwa itu membantu). Minyak zaitun, akan meredakan rasa sakitnya.
Keduanya tampaknya telah digunakan secara menyeluruh oleh orang Yahudi
maupun orang Yunani. Pria yang terluka itu terlalu lemah untuk berjalan,
sehingga orang Samaria itu menaruh dia pada hewan tunggangannya (yang
berarti bahwa dia sendiri harus berjalan), dan membawanya ke sebuah
penginapan. Di sana, dia merawatnya. Apa artinya ini tidak terbongkar, tetapi
orang Samaria itu memberikan perlindungan. Dia terus menjaganya.96
Ayat 35
Naskah Asli : kai. evpi. th.n au;rion evkbalw.n e;dwken du,o dhna,ria tw/|
pandocei/ kai. ei=pen, evpimelh,qhti auvtou/( kai. o[ ti a'n
prosdapanh,sh|j evgw. evn tw/| evpane,rcesqai, me avpodw,sw soiÅ
96
Leon Morris, 207-208
petani).97 Seolah-olah dalam ayat ini, orang Samaria ini menganggap orang
yang kena rampok adalah saudaranya sendiri yang ada dalam asuhannya. 98
Nor was that all, for whatever more the innkeeper might have to spend
the Samaritan undertook to refund on his way back. It is a most attractive
picture of a man in need and did all he could. Artinya Begitu juga dengan
semua itu, untuk apapun pemilik penginapan mungkin harus menghabiskan
lebih, orang Samaria itu akan mengembalikan uang. Ini adalah gambaran yang
paling menarik dari seorang pria yang membutuhkan dan melakukan semua
yang dia bisa.99
Ayat 36
Naskah Asli : ti,j tou,twn tw/n triw/n plhsi,on dokei/ soi gegone,nai tou/
evmpeso,ntoj eivj tou.j lh|sta,jÈ
Jesus did not answer the lawyer’s question but asked him which of
these three… proud neighbor to the man who fell among the robbers? The
answer, of course, is not in doubt. Artinya Yesus tidak menjawab pertanyaan
ahli Hukum tapi bertanya yang mana dari tiga …. Sesama bagi pria yang jatuh
di antara para perampok ? Jawabannya, tentunya tidak diragukan lagi. 100
Untuk menandai bahwa pada ayat ini Tuhan Yesus telah mengakhiri
ceritaNya, dan mulai bertanya kepada “ahli Taurat” itu, maka BIMK
menambahkan kata-kata : kemudian Yesus mengakhiri cerita itu dengan
pertanyaan ini : “Siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia
dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu? (dalam naskah asli ti,j tou,twn
tw/n triw/n plhsi,on dokei/ soi gegone,nai tou/ evmpeso,ntoj eivj tou.j lh|sta,j ” tis
97
Stefan Leks. 302.
98
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Injil Lukas 1-12, 371.
99
Leon Morris, 208
100
Leon Morris, 208
touton ton trion plesion dokei soi gegonenai tou emtesontos eis tous leistas)
imam, orang Lewi, ataukah orang Samaria? Siapakah di antara mereka yang
berlaku sebagai sesama manusia? Siapakah …… sesama manusia. Pertanyaan
ini membuat malu si ahli Taurat karena harus mengakui bahwa sesama
manusia yang sesungguhnya bukan para pejabat imam di Yerusalem,
melainkan si orang Samaria.101 Sesama manusia (tafsiran ayat 27). Pertanyaan
ahli Taurat memang terjawab dalam perumpamaan ini : Sesama anda ialah
setiap orang yang sedang butuh bantuan. Namun, Yesus tidak memberi
jawaban semudah ini. Ia mengharapkan pernyataan ahli Taurat tentang siapa
yang telah menjadi sesama dari ketiga orang yang diceritakannya itu. Dengan
demikian pemikirannya menjadi luas. Yang menjadi masalah bukannya
apakah si imam itu atau si Lewi atau malah si Samaria itu memandang orang
yang dirampok itu sebagai sesama, melainkan siapa dari mereka berlaku
sebagai sesama terhadap orang yang terluka itu. Lewat teks ini Lukas
menegaskan pula universalisme keselamatan. Orang Samaria pun dapat
mewarisi kehidupan kekal. Imam dan dan Lewi pasti mengasihi Allah. Hal ini
nyata tetapi pada saat diperhadapkan dengan bagaimana kasih mereka
diberlakukan, mereka ternyata gagal.102
Ayat 37
Naskah Asli : o` de. ei=pen o` poih,saj to. e;leoj metV auvtou/Å ei=pen de. auvtw/|
o` VIhsou/j\ poreu,ou kai. su. poi,ei o`moi,wjÅ
LAI (TB) : Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas
kasihan kepadanya. “Kata Yesus kepadanya: “Pergilah ,
dan perbuatlah demikian!‟
Dalam ayat ini, ahli Taurat tidak menjawab “Orang Samaria itu !”,
melainkan, “Dia yang telah menunjukkan belas kasihan”. Telah menunjukkan
belas kasihan, bahasa Yunaninya dapat juga diterjemahkan sebagai : “telah
melakukan perbuatan belas kasihan”. Belas Kasih evsplagcni,sqh
(esplagkhnisthe).Kata kerja orang ke-3 aorist pasif indikatif tunggal, dari kata
101
Charles F.Pfeiffer,Everett F,Harrison, 322.
102
Stefan Leks, 302.
103
LAI, Pedoman Penafsiran Alkitab Injil Lukas, 370.
104
Matthew Henry, Tafsiran Matthew Henry: Injil Lukas 1-12, 373.
105
Rainer Scheunemann, Kingdom of God Tafsiran Perumpamaan Tuhan Yesus
Membangun Karakter Kehidupan Anak-anak Kerajaan Allah, (Yogyakarta :ANDI, 2012), 98.
Dari pokok pikiran yang kedua “kasih yang diwujudkan secara nyata”
(dalam Lukas 10:30-37), dapat disimpulkan dalam bagian ini Yesus
menceritakan kepada Ahli Taurat bahwa untuk memperoleh hidup yang kekal
haruslah melakukan kasih itu. Dan pernyataan Yesus mengenai hal ini
ditunjukkan lewat penggambaran kisah orang Samaria yang murah hati dan
juga tokoh yang diperankan oleh Imam dan juga seorang Lewi. Di mana orang
Samarialah yang menunjukkan belas kasihannya kepada orang yang disamun
itu. Kasih diwujudnyatakan secara nyata melalui kisah ini. Yesus benar-benar
menekan pola pikir dari Ahli Taurat untuk memberlakukan kasih yang nyata
dalam kehidupan keberimanan orang percaya.
mendasar. menurutNya, inti dari semua peraturan itu ialah kasih kepada Allah
dan tentunya juga terhadap sesama. Sesama disini bukan hanya berarti yang
sebangsa dan seagama, melainkan semua “semua orang”, terutama bagi
mereka yang membutuhkan perhatian dan pertolongan.
Sang ahli Taurat terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Yesus
kepadanya dan dia tidak bisa mengelak akan hal itu. Dua tokoh dalam
perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus adalah orang-orang terkemuka,
orang-orang yang bisa dikatakan tahu akan hal keagamaan dalam komunitas
Yahudi, mereka adalah seorang imam, dan seorang Lewi, suku yang
dikhususkan untuk melayani Bait Allah dan melakukan pelayanan
berdasarkan hukum Taurat dan tradisi orang Yahudi. Mereka adalah orang-
orang yang tahu betul tentang hukum-hukum Allah, bahkan selalu
memperkatakan kebenaran di depan umat Allah. Tetapi sayangnya
keterlibatan aktif dalam pelayanan dan orang-orang yang mengatakan dapat
melayani tidak berarti seseorang menaati Firman Tuhan dalam kenyataannya.
Ketika diperhadapkan pada kebutuhan sesamanya yang sungguh sangat
membutuhkan pertolongan, baik sang imam maupun orang Lewi, sama-sama
tidak mau mempraktikkan kebenaran yang mereka ketahui dan beritakan,
tetapi mereka hanya mengelak dari kebenaran itu sendiri, tanpa menunjukkan
sedikit saja yang bisa mereka lakukan sebagai orang yang tahu dan paham
akan hal keagamaan untuk membantu orang lain. Kemungkinan saja mereka
takut untuk mengambil risiko menolong orang yang belum mereka kenal.
Lagipula, mungkin mereka sangat sibuk dan sedang terburu-buru.
BAB III
107
Dokumen Pribadi Bapak Donny Fehr dan Dokumen Jemaat GMIM Markus Kinilow
Setahun kemudian yaitu tahun 2001, Drs. Markus Polii (Kel. Polii-
Palit) menghibahkan kepada Gereja sebidang tanah yang berlokasi di
“Nawanua” (sebelah barat Kinilow), dengan luas tanah yaitu 12m x 24m. Pada
tahun itu juga dibentuklah Panitia Pembangunan Kanisah dengan Surat
Keputusan No.26/SKEP/BPMJ/K/2001 yang diketuai oleh Drs. Markus Polii.
Panitia ini dilantik pada tanggal 31 Mei 2001 oleh Pdt. A. W. Tampemawa,
S.Th yang kemudian dilanjutkan peletakan batu pertama. Setelah Drs. Markus
Polii wafat, maka pada tanggal 15 Agustus 2003 Sidang Majelis Jemaat
memutuskan untuk merevisi komposisi Kepanitiaan. Panitia ini ditetapkan
dengan SK No.35/SKEP/BPMJ/K/VIII/03 dan dilantik pada tanggal 24
Agustus 2003 dengan ketua Nico Pelealu, SH., M.Si. Berbagai upaya telah
dilakukan agar pembangunannya dapat diselesaikan dengan baik, dan hal ini
direspon secara positif oleh seluruh warga jemaat serta simpatisan / donatur.
Salah satu bentuk respon positif lainnya yaitu pada tahun 2005, panitia
menerima sebidang tanah yang dihibahkan oleh Keluarga Polakitan-Polii
seluas 30 m2 dan dari Kel. Musak-Kapoh seluas 7,5 m2 untuk perluasan lahan
samping utara. Selain itu Panitia Pembangunan juga menerima hibah dari
keluarga besar Lasut-Lumi untuk perluasan lahan samping kanan / sisi sebelah
selatan bangunan seluas 12 m2.
Pemekaran Jemaat
BPMJ dan seluruh komponen pelayanan Jemaat GMIM Petra Kinilow guna
berusaha lebih keras agar kerinduan ini dapat terwujud. Berdasarkan hal itu,
maka segera dibentuk dan dilantik Panitia Pemekaran Jemaat dan Pentahbisan
/ Pengresmian Gedung Gereja/Jemaat Baru sesuai SK No.03 tahun 2011
tanggal 20 Nopember 2011 yang diketuai Pnt. Ferdinand F. Rompas, SE.
Jumlah KK : 201 KK
Kolom yang ada di Jemaat GMIM “Markus” Kinilow pada awal pemekaran
adalah sebanyak 7 kolom. Dan kemudian seiring perkembangan dan
pertumbuhan jemaat pada tahun 2018 dimekarkan kembali menjadi 12 kolom.
Seiring berjalan waktu karena Pdt. Riedel Ch. Gosal telah menjadi
dosen tetap di Fakultas Teologi UKIT Yayasan Ds. A.Z.R Wenas maka pada
tahun 2015 sesuai dengan Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Badan
Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM kemudian mengangkat Pdt. Yunita
Ch.K. Tulung (Ny. Gosal) menjadi Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat
GMIM “Markus” Kinilow. Selanjutnya pada 13 Mei 2016, karena dipandang
perlu untuk diadakan seorang Vikaris Pendeta, maka Vic. Pdt Maria E.
Tulangouw, S.Teol, MA menjadi Vikaris Pendeta pertama di Jemaat GMIM
“Markus” Kinilow ini hingga akhirnya diteguhkan menjadi Pendeta dan
melayani jemaat pada tanggal 17 Juli 2016 sebagai Pendeta Pelayan. Dalam
pelayanan tentunya terjadi perputaran dan roda pertukaran, kemudian pada 10
Juli 2018 Pdt. Seska N. Kaparang, M.Teol ditetapkan menjadi Ketua Badan
Pekerja Majelis Jemaat GMIM “Markus” Kinilow Periode 2018-2021 diikuti
dengan dialih tugaskan Pdt. Maria E. Tulangouw, S.Teol, MA menjadi dosen
tetap di Fakultas Teologi UKIT Yayasan GMIM Ds. A.Z.R Wenas. Sesaat
dikeluarkannya Surat Keputusan tugas Pdt. Maria, kemudian digantikan oleh
Pdt. Jonny Panto, S.Th sebagai Pendeta Pelayan di Jemaat GMIM “Markus”
Kinilow sampai saat ini.
Anggota :
Pendeta
Pdt. Seska Norma Kaparang, M.Teol
(Ketua Jemaat)
Pdt. Jonny Panto, S.Th
(Pendeta Pelayan)
Nama Keterangan
Sym. Youke G. Kaseger, A.MSpk Syamas Kolom1
Pnt. Masye M. Wowor, S.Pd Penatua Kolom 1
Sym. Dapson B.Y. Bilalu, S.Pd Syamas Kolom 2
Penulis telah menjadi anggota jemaat sejak tahun 2012 atau sekitar 7
tahun karena sebelumnya penulis berjemaat di GMIM Petra Kinilow sampai
pada tahun 2012, dan ketika itupun jemaat mengalami pemekaran dengan
jumlah kolom yang terpisah sebanyak 7 kolom. Dengan keberadaan selama 7
tahun berjemaat di GMIM Markus Kinilow, sehingga penulis kemudian dapat
mengetahui dan mengamati berbagai dinamika pelayanan yang ada. Jemaat
GMIM Markus Kinilow merupakan jemaat yang berdiri dalam
keanekaragaman mulai dari latarbelakang profesi serta strata sosial . Jemaat
ini dalam kurun waktu 7 tahun memiliki pertumbuhan baik kualitas dan
kuantitas yang cukup pesat, dari segi kuantitas : terbukti saat ini jemaat
Markus Kinilow terdiri dari 12 kolom yang tadinya pada awal pemekaran
hanya 7 kolom, dari segi kualitas : banyak jemaat yang mulai sadar akan
pentingnya persekutuan bersama dengan Tuhan walaupun di tengah tugas dan
tanggung jawab yang ada. Menurut data sensus terakhir pada awal tahun 2019
jumlah anggota Jemaat GMIM “Markus” Kinilow adalah 938 jiwa dengan
perincian laki-laki 482 orang dan perempuan 456 orang. Namun dengan
jumlah kenaikan yang signifikan dari awal pemekaran 755 jiwa tidak
menjamin bahwa jemaat memahami dan memaknai dengan benar tentang
“kasih terhadap sesama manusia”.
melihat konteks yang ada, maka perlu untuk melihat dan mendalami kembali
kasih terhadap sesama ini, sebagai wujud penginterpretasian kasih Yesus
Kristus kepada umatNya yang akan dijadikan sebagai landasan atau kerangka
berpikir manusia dalam hal mengasihi sesama. sebagai satu keutuhan
berjemaat dan bermasyarakat perintah “kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri” adalah sebuah perintah yang menjangkau keluar melampaui
lingkaran teman-teman sebangsa dan sesama orang Kristen yang sering
dijumpai menjadi semua orang yang membutuhkan pertolongan. Perintah ini
merupakan panggilan untuk menunjukkan belas kasihan kepada semua orang.
Kasih dan sesama menjadi kedua hal yang saling berkaitan satu dengan yang
lain. Namun ketika kasih tidak mampu diwujudkan dan dinyatakan dalam
kehidupan bersama sebagai sesama manusia, maka hal itupun perlu untuk
dipertanyakan.
108
Wawancara dengan Informan DB, AK. 30 Mei 2019; 15 Juni 2019
109
Wawancara dengan Informan YK . 15 Juni 2019
110
Wawancara dengan Informan ML. 18 Juni 2019
111
Wawancara dengan Informan JN. 18 Juni 2019
112
Wawancara dengan Informan PR, DR, MS. 28 Mei 2019; 19 Juni 2019; 21 Juni 2019
113
Wawancara dengan Informan CB, FM, KK. 29 Mei 2019; 01 Juni 2019; 02 Juni 2019
114
Wawancara dengan Informan NL, AW. 04 Juni 2019; 10 Juni 2019
115
Wawancara dengan Informan EK. 18 Juni 2019
116
Wawancara dengan Informan PA. 21 Juni 2019
117
Wawancara dengan Informan DB, NL, FM, PA
118
Wawancara dengan Informan YK, AK
119
Wawancara dengan Informan ML, MS
120
Wawancara dengan Informan JN, AW
121
Wawancara dengan Informan PR
122
Wawancara dengan Informan CB, KK, EK
123
Wawancara dengan Informan DR
124
Wawancara dengan Informan DB
125
Wawancara dengan Informan YK, FM, PA
126
Wawancara dengan Informan ML, MS
127
Wawancara dengan Informan JN, NL
128
Wawancara dengan Informan PR, CB, DR, AK
129
Wawancara dengan Informan AW
130
Wawancara dengan Informan KK, EK
131
Wawancara dengan Informan DB
132
Wawancara dengan Informan YK. ML, JN, PR, CB, NL, FM, AW, KK, EK, PA, AK,
MS
133
Wawancara dengan Informan DB
134
Wawancara dengan Informan YK
135
Wawancara dengan Informan ML
136
Wawancara dengan Informan JN, DR, FM, AW, EK, AK, MS
137
Wawancara dengan Informan PR
138
Wawancara dengan Informan CB, NL, KK
139
Wawancara dengan Informan PA
140
Wawancara dengan Informan DB
141
Wawancara dengan Informan YK, ML, JN, PR, DR, NL, FM, AW, KK, AK
142
Wawancara dengan Informan EK, PA, MS
143
Wawancara dengan Informan DB, YK, CB, FM, AW, KK, AK, MS
144
Wawancara dengan Informan ML, DR, NL, PA
145
Wawancara dengan Informan JN
146
Wawancara dengan Informan EK
147
Wawancara dengan Informan DB, NL
148
Wawancara dengan Informan YK, KK,AK, MS
149
Wawancara dengan Informan ML
150
Wawancara dengan Informan JN, PR, CB, DR, FM, AW, PA
151
Wawanacara dengan Informan EK
152
Wawancara dengan Informan DB, NL, EK,KK
153
Wawancara dengan Informan YK, PA, AK
154
Wawancara dengan Informan ML
155
Wawancara dengan Informan JN, DR
156
Wawancara dengan Informan PR, AW
157
Wawancara dengan Informan CB, FM, MS
10. Setuju atau tidakkah saudara bahwa sesama itu bukan hanya orang
yang “sama” dengan kita tetapi semua orang yang membutuhkan
pertolongan. Berikanlah pendapat!
- Seperti jawaban atas pertanyaan sebelumnya bahwa sesama
bukan hanya orang yang sama jadi saya setuju tetapi
berbicara mengenai sesama bukan hanya sebatas orang
yang membutuhkan pertolongan. Hanya konteks dalam teks
ini yang menyatakan tentang salah satu cara mengasihi
yaitu dengan menolong orang yang berbeda. Tapi Yesus
mau supaya semua orang belajar dan mampu menyatakan
kasih itu. Karena untuk itulah Yesus datang. Ia yang suci
harus bergaul dengan orang-orang berdosa untuk menolong
mereka.158
- Setuju. Karena siapapun yang membutuhkan pertolongan
baik dia yang sama dengan kita ataupun berbeda dengan
kita adalah sesama yang kedua-duanya memiliki hak untuk
ditolong. 159
- Menurut saya pribadi saya setuju bahwa sesama itu bukan
cuman orang yang sama karena torang bisa dikatakan
adalah sesama ciptaan Tuhan karena Tuhan saja itu tidak
melihat torang pe perbedaan apalagi torang manusia.
Belajar dari kata yang pernah kira dengar itu agama tidak
menyelamatkan tetapi iman, jadi kalau ada orang yang
membutuhkan pertolongan biarpun berbeda agama,ras
dengan kita tetap harus kita tolong berdasarkan
keterpanggilan hati. 160
- Sesama manusia adalah orang yang membutuhkan
pertolongan tanpa melihat latar belakang suku, kedudukan,
dan perbedaan yang lain itu saja.161
158
Wawancara dengan Informan DB
159
Wawancara dengan Informan YK, FM, AW, EK, AK, MS
160
Wawancara dengan Informan ML, NL
161
Wawancara dengan Informan JN, PR, CB, DR
162
Wawancara dengan Informan KK
163
Wawancara dengan Informan PA
itu seperti apa, tetapi maknanya belum menembus sampai pada jemaat supaya
benar-benar melakukan dan merealisasikan kasih itu dalam kehidupan
bersama. Sangat jelas bahwa dalam Lukas 10:25-37 maksud perkataan Yesus
ketika sedang menjawab pertanyaan Ahli Taurat tentang siapakah manusia ?
Yesus langsung menyampaikan perumpamaan yang mengubah pola pikir yang
salah dari Ahli Taurat tentang siapakah yang harus dikasihi. Yesus ingin
menembus pola pikir yang keliru dari Ahli Taurat supaya dapat mengerti dan
menganalisa bahwa kasih itu harus benar-benar direalisasikan kepada
siapapun tanpa memandang latar belakang suku, ras, dan apapun itu.
164
Craig L. Blomberg,Preaching the Parables, (America: Grand Rapids, 2004), 58
ada dan melihatnya dari sudut pandang dalam ajaran yang disampaikan oleh
Yesus.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kasih memanglah hal yang mudah untuk dipahami tetapi kasih adalah
hal yang sebenarnya sulit untuk diwujudkan. Mengapa demikian? Pada
realitasnya semua orang kadang kala sering melalaikan akan perintah Tuhan
untuk saling mengasihi apalagi dikatakan di sini kasih terhadap sesama
manusia. Untuk itu berdasarkan apa yang sudah diteliti, dikaji, digali melalui
praktik, analisa dan juga teori khususnya di dalam teks Lukas 10:25-37 ini
bahwa kasih itu bukan hanya sebatas kepada orang yang dikenal saja tetapi
semua orang artinya kasih bersifat universal atau menyeluruh pada setiap
lapisan golongan. Yesus menghendaki umatNya untuk hidup dalam kasih dan
kasih itu tidak terbatas kepada siapapun itu. Dalam teks ini Yesus memberi
penekanan pada kelemahan dan ketidakberdayaan bukan hanya perihal
kebutuhan tetapi ketidaksanggupan untuk menolong diri sendiri dari orang
yang ditinggal dalam keadaan setengah mati.
4.2 Saran
bersifat universal atau menyeluruh pada kalangan apa saja, situasi apa
saja, dan siapa saja.
2) GMIM di sini perlu untuk melaksanakan pengajaran-pengajaran dan
kegiatan-kegiatan dalam membangun pemahaman yang mendasar bagi
jemaat tentang kasih terhadap sesama ini. Karena tidak sedikit jemaat
yang belum merealisasikan kasih ini. Masih ada yang ragu-ragu dan
bimbang ketika dimintai pendapat mengenai kasih. Apalagi
perwujudan kasih ini. Apakah juga perlu dilakukan seminar-seminar
untuk memperdalam teks Lukas 10:25-37 agar dapat menerobos
pemahaman bahwa kasih itu hanya kepada orang yang seagama, atau
segolongan tetapi kasih itu menembus setiap sekat-sekat pemisah yang
ada dalam setiap aspek kehidupan. Pemahaman yang salah dalam
ruang lingkup berjemaat dan bermasyarakat harus disiasati oleh GMIM
sebagai suatu institusi dalam rangka menciptakan pemahaman yang
benar pada opini-opini yang keliru.
3) GMIM dalam hal ini pembuatan MTPJ, perlu untuk memperbanyak
tema-tema ataupun topik-topik mengenai kasih terhadap sesama
manusia ini. Hal ini perlu untuk dilakukan agar jemaat benar-benar
memahami dan semakin sadar pada perintah Tuhan dalam hal kasih
terhadap sesama manusia ini.
4) Para hamba Tuhan (Pendeta bersama dengan perangkat pelayanan)
harus lebih peka lagi terhadap masalah-masalah dalam kehidupan
jemaat, apakah ada ajaran-ajaran dan pemahaman-pemahaman yang
keliru, untuk itulah diadakanlah perkunjungan ke rumah-rumah
sebagai suatu bentuk keterlibatan Gereja dalam pertumbuhan iman
jemaat.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab :
Literatur :
B.F. Drewes, Satu Injil Tiga Pekabar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2016.
Hendrickx , Herman. Satu Yesus Empat Injil. Jakarta: Penerbit Obor, 1994.
Napel, T. H. Jalan Yang Lebih Utama Lagi: Etika Perjanjian Baru. Jakarta:
BPK Gunung Mulia. 2006.
Stassen, Glen dan David Gushee. Etika Kerajaan : Mengikut Yesus dalam
Konteks Masa Kini. Surabaya : Momentum. 2013
Referensi :
Lembaga Alkitab Indonesia. Ensiklopedia Masa Kini Jilid 1 A-L. Jakarta. 2013.
Lembaga Alkitab Indonesia. Ensiklopedia Masa Kini Jilid 1 M-Z. Jakarta. 2013.
Kamus Besar bahasa Indonesia Edisi Baru. Jakarta: PT Media Pustaka Phoenix
Jakarta. 2008.
Program Komputer :
Arsip :
Dokumen Pribadi Bapak Donny Fehr. Diperoleh dari website Bpk. Donny pada
Kamis, 20 Juni 2019 jam 18.00 WITA
Arsip Jemaat GMIM Markus Kinilow. Diperoleh dari Sdr. Richard Nangka
(Pegawai Gereja) pada Kamis, 20 Juni 2019 jam 19.00 WITA
Web :
LAMPIRAN 1
Ayat 25
Kai. ivdou. nomiko,j tij avne,sth evkpeira,zwn auvto.n le,gwn , Dida,skale( ti, poih,saj zwh.n
aivwn, ion klhronomh,swÈ
Kai idou nomikos tis anesten ekperirazon auton legon didaskale, ti poiesas zoen aionion
kleronomeso
Terjemahan : Guru
ti, Kata ganti (bentuk tanya) netral akusative
ti tunggal dari akar kata ti,j yang memiliki arti =
seseorang, setiap orang, beberapa orang, orang
tertentu, seorang penting, apa, sesuatu, beberapa,
tertentu, ada, suatu jenis, sedikit, sebentar, apa.
Terjemahan : Apa
poih,saj Kata kerja partisip aorist aktif maskulin
poiesas nominative tunggal dari akar kata poie,w yang
memiliki arti = melakukan, membuat, mencipta,
menyebabkan, menghasilkan, bertindak, berlaku,
(dengan) berbuat, merayakan, mulai
mengadakan, menjadikan, bekerja, berusaha,
mengeluarkan, membawa, menetapkan,
memakai, tinggal, berada, menunjukkan,
menganggap, mendapat.
Terjemahan : orang yang telah berbuat
zwh.n Kata benda feminim akusatif tunggal dari akar
zoen kata zwh, yang memiliki arti = hidup
(jasmaniah), hidup (baru), hidup (kebangkitan),
hidup (kekal).
Terjemahan : Hidup
aivwn, ion Kata sifat feminim akusative tunggal dari akar
aionion kata aivwn, ioj yang memiliki arti = kekal berarti
yang tiada awal, yang tiada awal dan akhir, atau
yang tiada akhir.
Terjemahan : Kekal
klhronomh,sw Kata kerja future aktif indicative orang ke-1
kleronomeso tunggal dari akar kata klhronome,w yang
memiliki arti = menjadi ahli waris, menerima
Terjemahan : saya akan menerima
Terjemahan : Perhatikanlah adapun telah datang seorang ahli hukum (agama Yahudi)
orang yang menjebak, dia sedang berkata, Guru, apa orang yang telah berbuat akan
menerima hidup kekal ?
Ayat 26
o` de. ei=pen pro.j auvto,n, evn tw/| no,mw| ti, ge,graptaiÈ pw/j avnaginw,skeijÈ
ho de eimen pros auton en toi nomoi ti gegraptai ; pos anaginoskeis
o. Kata sandang maskulin nominative tunggal
ho dari akar kata o` yang memiliki arti = ini,
itu, nya, ia, yang lain, siapa saja, apa saja.
Terjemahan : Ia
de. Kata penghubung dari akar akar kata de.
de yang memiliki arti = tetapi, dan, adapun,
lalu, maka, sebab, yakni, melainkan,
walaupun, kini, pada waktu itu.
Terjemahan : Lalu
ei=pen Kata kerja aorist aktif indicative orang ke-
eimen III tunggal le,gw yang memiliki arti =
berkata, bertanya, menyuruh, memanggil,
meramal.
Terjemahan : Dia telah berkata
pro.j Kata depan akusative dari akar kata pro,j
pros yang memiliki arti = untuk, demi, dekat,
pada, di, kepada, menuju, menjelang,
terhadap, melawan, bersama, di tepi, di
depan, menghadap, berhubung dengan,
mengenai, menurut, dengan, di antara,
supaya, sehingga, mengakibatkan.
Terjemahan : Kepada
auvto,n Kata ganti orang ke-III maskulin akusative
auton tunggal dari akar kata auvto,j yang memiliki
arti = diri, sendiri, itulah, bahkan, yang
sama, ia.
Terjemahan : Dia
Evn Kata depan dative dari akar kata evn yang
En memiliki arti = di, di dalam, ke dalam,
pada, dekat, untuk, dengan, bersama,
terdiri dari, dalam jumlah, maka, dalam
kurun waktu, oleh, di depan, di antara ,
kepada, ketika, sementara, selama, karena,
melalui, di mana, demi, atas (nama).
Terjemahan : Dalam
tw/| Kata sandang maskulin dative tunggal dari
toi akar kata o` yang memiliki arti = ini, itu,
nya, ia, yang lain, siapa saja, apa saja.
Terjemahan : Itu
no,mw Kata benda maskulin dative tunggal dari akar
ada kata no,moj yang memiliki arti = hukum,
kaidah, peraturan, hukum Taurat, kitab
Taurat, Alkitab.
Terjemahan : Kitab Taurat
ti, Kata ganti (bentuk tanya) netral
ti nominative tunggal dari akar kata ti,j yang
memiliki arti = apa yang, seseorang, setiap
orang, beberapa orang, orang tertentu,
seorang penting, apa, sesuatu, beberapa,
tertentu, ada, suatu jenis, sedikit, sebentar.
Terjemahan : Apa yang
ge,graptaiÈ Kata kerja perfect pasif indicative orang
gegraptai ke-III tunggal dari akar kata gra,fw yang
memiliki arti = menulis, menuliskan,
tertulis.
Terjemahan : Tertulis
pw/j Kata keterangan dari akar kata pw/j yang
Ayat 27
o` de. avpokriqei.j ei=pen, avgaph,seij ku,rion to.n qeo,n sou evx o[lhj Îth/jÐ kardi,aj sou
kai. evn o[lh| th/| yuch/| sou kai. evn o[lh| th/| ivscu,i? sou kai. evn o[lh| th/| dianoi,a| sou( kai.
to.n plhsi,on sou w`j seauto,nÅ
ho de apokritheis eimen, agapeseis kurion ton Theon sou ek holes tes kardias sou
kai en olei tei psukhe sou kai en holei iskui sou kai en holei tei dianoia sou, kai
ton plesion sou os seauton.
o` Kata sandang maskulin nominative tunggal
ho dari akar kata o` yang memiliki arti = ini,
itu, nya, ia, yang lain, siapa saja, apa saja.
Terjemahan : Ia
de. Kata penghubung dari akar kata de, yang
de memiliki arti = tetapi, dan, adapun, lalu,
maka, sebab, yakni, melainkan, walaupun,
kini, pada waktu itu.
Terjemahan : Lalu
avpokriqei.j Kata kerja partisip aorist pasif maskulin
apokriteis nominative maskulin tunggal dari akar kata
avpokri,nomai yang memiliki arti =
menjawab, berkata.
Terjemahan : Menjawab
ei=pen Kata kerja indikatif aorist aktif orang ke-III
eimen tunggal dari akar kata le,gw yang memiliki
arti berkata, bertanya, menyuruh,
memanggil, meramal.
Terjemahan : Dia telah berkata
avgaph,seij Kata kerja indikatif future aktif orang ke-II
agapeseis tunggal dari akar kata avgapa,w yang
memiliki arti = mengasihi, menunjukkan
kasih, menyukai, kasihilah.
Terjemahan : kamu akan menunjukkan
kasih
ku,rion Kata benda akusatif maskulin tunggal dari
kurion akar kata ku,rioj yang memiliki arti =
pemilik, tuan, Tuhan, tuhan.
Terjemahan : Tuhan
to.n Kata sandang akusatif maskulin tunggal
ton dari akar kata o` yang memiliki arti = ini,
itu, nya, ia, yang lain, siapa saja, apa saja.
Terjemahan : Itu
qeo,n Kata benda akusatif maskulin tunggal dari
Theon akar kata qeo,j yang memiliki arti = Allah,
ilah, dewa.
Terjemahan : Allah
Sou Kata ganti orang ke-II genetif tunggal dari
Sou akar kata ou, yang memiliki arti = engkau,
mu, kamu, kamu sendiri.
Terjemahan : Mu
Evx Kata depan (genetif) dari akar kata evk yang
Ex memilki arti = dari, berasal dari, pergi dari,
Ayat 28
Ayat 29
o` de. qe,lwn dikaiw/sai e`auto.n ei=pen pro.j to.n VIhsou/n, kai. ti,j evsti,n mou plhsi,onÈ
ho de telon dikaiosai eauton eimen pros ton Iesoun, kai tis estin mou plesion
o` Kata sandang maskulin nominative tunggal
ho dari akar kata o` yang memiliki arti = ini,
itu, nya, ia, yang lain, siapa saja, apa saja.
Terjemahan : Ia
de. Kata penghubung dari akar kata de, yang
de memiliki arti = tetapi, dan, adapun, lalu,
maka, sebab, yakni, melainkan, walaupun,
kini, pada waktu itu.
Terjemahan : Tetapi
qe,lwn Kata kerja partisip present aktif nominative
Thelon maskulin tunggal dari akar kata qe,lw yang
memiliki arti = menghendaki,
menginginkan, menyukai, mempertahankan,
ingin.
Terjemahan : sedang ingin
dikaiw/sai Kata kerja infinitive aorist aktif dari akar
dikaiosai kata dikaio,w yang memiliki arti = mengaku
keadilan, menaati ketentuan Allah,
membuktikan benar, membenarkan,
membebaskan.
Terjemahan : Membuktikan benar
Ayat 30
~Upolabw.n o` VIhsou/j ei=pen, a;nqrwpo,j tij kate,bainen avpo. VIerousalh.m eivj VIericw.
kai. lh|stai/j perie,pesen( oi] kai. evkdu,santej auvto.n kai. plhga.j evpiqe,ntej avph/lqon
avfe,ntej h`miqanh/Å
Hupolabon ho Iesous eimen, anthropos tis katebainen apo Ierousalem eis Ieriko
kai leistais periepesen, oi kai ekdusantes auton kai plegas epithentes apelthon
aphentes emithane
~Upolabw.n Kata kerja partisip aorist aktif nominative
Terjemahan : Dan
lh|stai/j Kata benda datif maskulin jamak dari akar
leistais kata lh|sth,j yang memiliki arti =
penyamun, pemberontak.
Terjemahan : Penyamun-penyamun
perie,pesen Kata kerja indikatif aorist aktif orang ke-III
periemesen tunggal dari akar kata peripi,ptw yang
memiliki arti = jatuh ke antara, jatuh ke
dalam, melanggar.
Terjemahan : Dia telah jatuh ke dalam
oi] Kata ganti nominative maskulin jamak dari
hoi akar kata o[j yang memiliki arti = siapa, ia,
yang, apa, mana, yang dimiliki, ini, dia,
ketika, pada, yaitu, yang berarti, supaya.
Terjemahan : Yang
kai. Kata penghubung dari akar kata kai. yang
kai memiliki arti = dan, juga, bahkan, dan
khususnya, yaitu, ketika, maka, adapun,
demikian juga, demikian, sehingga, malah,
namun, walaupun, padahal, kemudian, lalu,
karena, bukan saja, tetapi juga, atau, dari.
Terjemahan : Bukan saja
evkdu,santej Kata kerja partisip aorist aktif nominative
ekdusantes maskulin jamak dari akar kata evkdu,w yang
memiliki arti = menanggalkan,
menelanjangi berarti merampok habis-
habisan.
Terjemahan : Menelanjangi
auvto.n Kata ganti akusatif maskulin tunggal dari
auton akar kata auvto,j yang memiliki arti = diri,
sendiri, itulah, bahkan, yang sama, ia.
Terjemahan : Dia
Ayat 31
kata. sugkuri,an de. i`ereu,j tij kate,bainen evn th/| o`dw/| evkei,nh| kai. ivdw.n auvto.n
avntiparh/lqen.
Kata sugkurian de iereus tis katebainen en tei hodoi ekeinei kai idon auton
antiparelthen
kata. Kata depan akusatif dari akar kata kata,
Kata
sugkuri,an Kata benda akusatif feminim tunggal dari
sugkurian akar kata sugkuri,a yang memiliki arti =
kesempatan, kebetulan.
Terjemahan : Kebetulan
de. Kata penghubung dari akar kata de. yang
de memiliki arti = tetapi, dan, adapun, lalu,
maka, sebab, yakni, melainkan, walaupun,
kini, pada waktu itu.
Terjemahan : Lalu
i`ereu,j Kata benda nominative maskulin tunggal
iereus dari akar kata i`ereu,j yang memiliki arti =
imam.
Terjemahan : Imam
Tij Kata sifat nominative maskulin tunggal dari
Tis akar kata ti.j yang memiliki arti =
seseorang, setiap orang, beberapa orang,
orang tertentu, seorang penting, sesuatu,
beberapa, tertentu, ada, suatu jenis, sedikit,
sebentar.
Terjemahan : Ada
kate,bainen Kata kerja indikatif imperfek aktif orang ke-
katebainen III tunggal dari akar kata katabai,nw yang
memiliki arti = turun, jatuh, datang, pulang,
pergi, menetes.
Terjemahan : Dia turun
Disini menandakan suatu inisiasi
turun dari Yerusalem.
Evn Kata depan dari akar kata evn yang memiliki
En arti = di, di dalam, dengan, di antara.
Terjemahan : Di
th/| Kata sandang datif feminim tunggal dari
tei akar kata o` yang memiliki arti = ini, itu,
nya, ia, yang lain, siapa saja, apa saja.
o`dw/| Kata benda datif feminim tunggal dari akar
hodoi kata o`do,j yang memiliki arti = jalan,
perjalanan, jalan (=hidup Kristen).
Terjemahan : Jalan
evkei,nh| Kata ganti datif feminim tunggal dari akar
ekeinei kata evkei/noj yang memiliki arti = itu, dia,
hal itu.
Terjemahan : Itu
kai. Kata penghubung dari akar kata kai, yang
kai memiliki arti = dan, juga, bahkan, dan
khususnya, yaitu, ketika, maka, adapun,
demikian juga, demikian, sehingga, malah,
namun, walaupun, padahal, kemudian, lalu,
karena, bukan saja, tetapi juga, atau, dari.
Terjemahan : Namun
ivdw.n Kata kerja partisip aorist aktif nominative
idon
Ayat 32
o`moi,wj de. kai. Leui,thj Îgeno,menojÐ kata. to.n to,pon evlqw.n kai. ivdw.n avntiparh/lqenÅ
homoinos de kai Levites genomenos kata ton topon elthon kai idon antiparelthen
o`moi,wj Kata keterangan dari akar kata o`moi,wj yang
homoios memiliki arti = demikian juga, dengan
serupa, dengan cara yang sama.
Terjemahan : Demikian juga
de. Kata penghubung dari akar kata de. yang
de memiliki arti = tetapi, dan, adapun, lalu,
maka, sebab, yakni, melainkan, walaupun,
kini, pada waktu itu.
Terjemahan : Lalu
Ayat 33
Samari,thj de, tij o`deu,wn h=lqen katV auvto.n kai. ivdw.n evsplagcni,sqh(
Samarites de tis odeuon elthen kat auton kai idon esplagkhnisthe
Samari,thj Kata benda nominative maskulin tunggal
Samarites dari akar kata Samari,thj yang memiliki
arti = orang Samaria.
Terjemahan : Seorang Samaria
Ayat 34
kai. proselqw.n kate,dhsen ta. trau,mata auvtou/ evpice,wn e;laion kai. oi=non(
evpibiba,saj de. auvto.n evpi. to. i;dion kth/noj h;gagen auvto.n eivj pandocei/on kai.
evpemelh,qh auvtou/Å
kai proselthon katedesen ta traumata autou epikheon elaion kai onion, epibibasas
de auton epi to idion ktenos hegagen auton eis pandokheion kai epemelethe autou
Kai Kata penghubung dari akar kata kai, yang
Kai memiliki arti = dan, juga, bahkan, dan
khususnya, yaitu, ketika, maka, adapun,
demikian juga, demikian, sehingga, malah,
namun, walaupun, padahal, kemudian, lalu,
Terjemahan : Ke atas
to. Kata sandang akusatif netral tunggal dari
To akar kata o` yang memiliki arti = itu, ini,
tersebut, nya, ia.
i;dion Kata sifat akusatif netral tunggal dari akar
idiom kata i;dioj yang memiliki arti = milik
sendiri, nya sendiri.
Terjemahan : Nya sendiri
kth/noj Kata benda akusatif netral tunggal dari akar
ktenos kata kth/noj yang memiliki arti = binatang,
keledai tunggang, jamak ternak.
Terjemahan : Hewan tunggangan (keledai
tunggang)
h;gagen Kata kerja aorist indikatif aktif orang ke-III
hegagen tunggal dari akar kata a;gw yang memiliki
arti memimpin, membawa, menggiring,
menuntun, pergi, lewat.
Terjemahan : dia telah membawa
auvto.n Kata ganti genetif maskulin orang ke-III
auton tunggal dari akar kata auvto,j yang memiliki
arti = dia, itu, nya, diri sendiri, yang sama,
bahkan.
Terjemahan : Dia
eivj Kata depan (akusatif) dari akar kata eivj
eis yang memiliki arti = ke dalam, ke, kepada,
pada, sampai, untuk, menjadi, di dalam, di,
di tengah-tengah.
Terjemahan : Ke
pandocei/on Kata benda akusatif netral tunggal dari akar
pandocheion kata pandocei/on yang memiliki arti =
tempat penginapan.
Ayat 35
kai. evpi. th.n au;rion evkbalw.n e;dwken du,o dhna,ria tw/| pandocei/ kai. ei=pen,
evpimelh,qhti auvtou/( kai. o[ ti a'n prosdapanh,sh|j evgw. evn tw/| evpane,rcesqai, me
avpodw,sw soiÅ
kai epi ten aurion ekbalon edoken duo denaria toi pandokhei kai eimen
epimeletheti autou, kai ho ti an prosdapaneseis ego en toi epanerkhesthai me
apodoso soi
kai. Kata penghubung dari akar kata kai, yang
Terjemahan : Dua
dhna,ria Kata benda akusatif netral jamak dari akar
denaria kata dhna,rion yang memiliki arti = dinar
Terjemahan : Dinar
tw/| Kata sandang datif maskulin tunggal dari
toi akar kata o` yang memiliki arti = ini, itu,
nya, ia, yang lain, siapa saja, apa saja.
Terjemahan : Itu
pandocei/ Kata benda datif maskulin tunggal dari akar
pandokei kata pandoceu,j yang memiliki arti =
pemilik penginapan.
Terjemahan : Pemilik penginapan
kai. Kata penghubung dari akar kata kai, yang
kai memiliki arti = dan, juga, bahkan, dan
khususnya, yaitu, ketika, maka, adapun,
demikian juga, demikian, sehingga, malah,
namun, walaupun, padahal, kemudian, lalu,
karena, bukan saja, tetapi juga, juga, atau,
dari.
Terjemahan : Dan
ei=pen, Kata kerja aorist indikatif aktif orang ke-III
eimen tunggal dari akar le,gw yang memiliki arti =
berkata, berbicara,bertanya, menjawab,
menyatakan.
Terjemahan : Dia telah berkata
evpimelh,qhti Kata kerja aorist imperative pasif orang ke-
epimeletheti II tunggal dari akar kata evpimele,omaiyang
memiliki arti = memelihara, rawatlah,
merawat.
Terjemahan : Rawatlah
Auvtou Kata ganti personal genetif maskulin orang
autou
Ayat 36
ti,j tou,twn tw/n triw/n plhsi,on dokei/ soi gegone,nai tou/ evmpeso,ntoj eivj tou.j
lh|sta,jÈ
tis touton ton trion plesion dokei soi gegonenai tou empesontos eis tous leistas
ti,j Kata ganti (bentuk Tanya) nominative
tis maskulin tunggal dari akar kata ti,j yang
memiliki arti = siapa, apa, yang mana,
mengapa.
Terjemahan : Siapakah
tou,twn Kata ganti (penunjuk) genetif maskulin
touton jamak dari akar kata ou,toj yang memiliki
arti = ini, inilah, dia, yaitu artinya, itu.
Terjemahan : Ini
tw/n Kata sandang genetif maskulin jamak dari
ton akar kata o, yang memiliki arti = itu, ini,
tersebut, nya, ia.
triw/n Kata sifat genetif maskulin tunggal dari
trion akar kata treij yang memiliki arti = tiga.
Terjemahan : Tiga
plhsi,on Kata keterangan dari akar kata plhsi,on
plesion yang memiliki arti = sesama manusia,
tetangga, teman, di dekat.
Terjemahan : Sesama
dokei/ Kata kerja present aktif indikatif orang ke-
dokei III tunggal dari akar kata dokew yang
memiliki arti = mengira, menyangka,
pendapat, terpandang, tampaknya.
Terjemahan : dia sedang berpendapat
Soi Kata ganti datif orang ke-II tunggal dari
Soi akar kata su yang memiliki arti = engkau,
kamu.
Ayat 37
o` de. ei=pen o` poih,saj to. e;leoj metV auvtou/Å ei=pen de. auvtw/| o` VIhsou/j\ poreu,ou kai.
su. poi,ei o`moi,wjÅ
ho de eimen ho poiesas to heleos met autou eimen de autoi ho Iesous poreuou kai
su poiei homoios
o` Kata sandang nominative maskulin tunggal
ho dari akar kata o, yang memiliki arti = itu,
ini, tersebut, nya, ia.
Terjemahan : Ia
de. Kata penghubung dari akar akar kata de.
de yang memiliki arti = tetapi, akan tetapi,
maka, dan, lalu, yaitu, sekarang.
Terjemahan : Lalu
ei=pen Kata kerja aorist indikatif aktif orang ke-III
eimen tunggal dari akar kata legw yang memiliki
arti = berkata, berbicara, bertanya,
menjawab, menyatakan.
Terjemahan : Dia telah berkata
o` Kata sandang nominative maskulin tunggal
ho dari akar kata o, yang memiliki arti = itu,
ini, tersebut, nya, ia.
Terjemahan : Ia (orang yang)
poih,saj Kata kerja aorist partisip aktif nominative
poiesas maskulin tunggal dari akar kata poiew yang
memiliki arti = melakukan, membuat,
menunjukkan, menghasilkan, menjadikan,
mengadakan, menetapkan.
Terjemahan : (telah) menunjukkan
to. Kata sandang akusatif netral tunggal dari
To akar kata o, yang memiliki arti = itu, ini,
tersebut, nya, ia.
LAMPIRAN II
Daftar Informan
1. DB 6. PR 11. KK
2. AK 7. DR 12. NL
3. YK 8. MS 13.AW
4. ML 9. CB 14. EK
5. JN 10. FM 15. PA
LAMPIRAN III
Daftar Pertanyaan
LAMPIRAN IV
Gambar 1.1
Gambar 1.2
165
Gambar “Orang Samaria yang Murah Hati ini adalah hasil sebuah karya lukisan yang
luar biasa dari karya Domenico Fetti- Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Perumpamaan
_orang_Samaria_yang_murah_hati (diakses tanggal 27 Juni 2019; Pukul 21:00 WITA).
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5
LAMPIRAN V
PENDIDIKAN