Anda di halaman 1dari 13

UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

1. Laporan Praktikum Fisika GLBB


A. Tujuan Percobaan : 
Menganalisis karakteristik gerak lurus dengan percepatan tetap
B. Alat dan bahan : 
1. Sebuah papan luncur
2. Troli ( kereta dinamik ) 
3. Sebuah ticker timer
4. Sebuah gunting
5. Power supply
6. Lem
7. Kertas grafik
8. Balok kemiringan

C. Dasar Teori :
GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan  percepatan linear tetap
dengan kecepatan (percepatan positif), maka  kecepatannya semakin lama semakin
cepat yang disebut dengan GLBB  dipercepat. Sebaliknya apabila percepatan
berlawanan arah maka  kecepatannya semakin lama semakin lambat dan akhirnya
berhenti.  Hal tersebut dinamakan GLBB diperlambat.
Ciri-ciri benda GLBB adalah : 
1. Perpindahan tiap selang waktunya berubah secara berurutan
2. Kecepatannya berubah secara beraturan
3. Percepatannya tetap

D. Langkah Kerja : 
1. Susunlah alat seperti pada gambar berikut.

2. Nyalakan ticker timer kemudian lepas kereta dinamik dan biarkan meluncur
sampai ujung papan luncur. Perhatikan gerak troli
3. Dari pita ketik yang dihasilkan, berilah tanda untuk setiap lima  ketikan. Kemudian
potong-potong pita ketik sesuai dengan  tanda yang sudah diberikan.
4. Tempelkan potongan-potongan pita ketik tersebut secara  berurutan hingga
diperoleh diagram batang.( ingat tempelan pita tidak boleh salah urutannnya ).
5. Dari diagram tersebut, simpulkanlah jenis gerak yang dilakukan  oleh mobil-
mobilan tersebut!

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 1


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

6. Lakukan langkah diatas dengan balok kemiringan yang berbeda ?

t
Data 1 data 2
F. Analisis Percobaan : 
Dari hasil percobaan di atas (grafik v-t) kita dapat melihat   bahwa kecepatan mobil
bertambah selama selang waktu yang sama  yaitu setiap 5 ketik. Pertambahan
kecepatan itu dilambangkan oleh v  pada grafik. Gerak ini istimewa dalam arti
pertambahan kecepatannya  tetap pada tiap selang waktu yang sama. Hal ini sama
dengan dasar  teori GLBB yang menyatakan demikian.  Hasilnya : Jarak antara titik
tiap-tiap ketikan bertambah.  
1. Dilihat berdasarkan kecepatannya , adakah perbedaan antara gerak troli pada data
1 dan data 2 ? sebutkan perbedaan yang teramati.
2. Jenis gerak apakah yang terjadi pada troli ?

G. Kesimpulan 
Jarak antara setiap ketikan yang bertambah menunjukkan  bahwa troli yang
diluncurkan di atas bidang miring  melakukan gerakan GLBB dipercepat. troli tersebut
memiliki  kecepatan yang bertambah beraturan sehingga dapat dikatakan  bahwa
troli tersebut mengalami percepatan Gerak yang  dihasilkan oleh troli tersebut
merupakan GLBB dipercepat. 
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kita akan mendapatkan  karakteristik benda
yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat,  yaitu : 
1. Perpindahan tiap selang waktunya bertambah secara  beraturan, 
2. Kecepatannya bertambah secara beraturan, 
3. Percepatannya tetap. Kecepatan menjelaskan kelajuan benda beserta  arahnya,
sedangkan percepatan menjelaskan bagaimana kecepatan  benda itu berubah
terhadap waktu.

2. Laporan Praktikum Fisika Ayunan Sederhana

A.  Tujuan

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 2


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

Menentukan nilai percepatan gravitasi melalui percobaan ayunan sederhana di areal SMA
Negeri 3 Sidoarjo tepatnya di ruang laboratorium fisika.

B.  Alat dan Bahan


1. Beban 0,05 Kg 
2. Tali 
3.  Pita Meter /penggaris
4.  Stopwatch 
5.  Statip
6.  Klem
C.  Teori
Teori Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Kita akan
mempelajarinya satu persatu. Gerak Harmonis Sederhana pada Ayunan.
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam
di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan
bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara
periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik
sederhana. 

Untuk menentukan gravitasi bumi dilakukan percobaan ayunan bandul sederhana dengan
peralatan sederhana. Dengan mengmati gerak harmonis bandul yang memiliki simpangan
maksimal 30°. Serta menentukan waktu yang diperlukan untuk 5, 10, atau 20 getaran
dengan panjang tali yang sama dan massa beban sebesar 0,05 Kg. Yang kemudian
dihitung nilai gravitasinya dengan persamaan berikut:
 

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 3


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

D.  Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 
2. Letakkan statip pada tempat yang stabil. 
3. Ikatkan tali ke beban 0,05 Kg. 
4. Kemudian lilitkan ujung tali lainnya pada klem yang diapit oleh statip. 
5. Ukurlah panjang tali sepanjang 30 cm dengan menggunakan pita meter. 
6. Ayunkan beban  yang telah diikat sepanjang 30 cm dengan simpangan maksimal
sebesar 30°. 
7. Amati ayunan bandul hingga bergerak harmonis dan siapkan stopwatch. 
8. Hitung waktu sampai n ayunan menggunakan stopwatch.
9. Catat waktu yang diperlukan untuk n ayunan sebesar t detik.
10. Ulangi percobaan dengan n ayunan yang berbeda, kemudian hitunglan waktu yang
diperlukan menggunakan stopwatch. 
11. Catat hasil percobaan pada tabel hasil pengamatan.

E.Data Percobaan
m
No. ℓ α n t T T2 g
(massa beban)
1
2
3
4
5

Ket. ℓ = Panjang tali


m = Massa beban
α = Sudut kemiringan tali
n = Jumlah getaran
t = Waktu getaran
T = Periode getaran
g = Percepatan gravitasi

F.   Pengolahan Data
 Gunakan rumus pada teori diatas, masukan data sesuai percobaan.

G.  Kesimpulan dan Saran

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 4


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

Jadi, percepatan gravitasi di SMA Negeri 3 Sidoarjo tepatnya di ruang laboratorium fisika
adalah 9.393328189666667 m/s2 atau 9.393328190 m/s2.Semakin banyak jumlah ayunan
maka semakin besar pula waktu ayunan. Perubahan massa benda tidak mempengaruhi
bertambahnya periode. Jadi, percepatan gravitasi bergantung pada besarnya periode dan
panjang tali. Sebaiknya, dalam melakukan percobaan ini, pastikan alat percobaan
diletakkan pada tempat yang stabil sehingga tidak mempengaruhi hasil percobaan.

3. Laporan Praktikum Fisika Kalor Jenis Suatu Zat

A.     TUJUAN
1.  Menentukan kalor jenis suatu zat
2.  Menghitung dan menggunakan azas Black.

B.  ALAT DAN BAHAN


1. Gelas beker
2. Pembakar/lampu spiritus
3. Kalorimeter plastik
4. Kubus/silinder logam
5. Neraca
6. Kaki tiga dan kasa
7. Thermometer 2 buah
8. Korek api

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 5


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

C.  DASAR TEORI
Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan
diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi yang
lain. Misalnya pada peristiwa gesekan energi mekanik berubah menjadi panas. Pada
mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik dapat
diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas
dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan angka
kesetaraan panas-energi listrik/mekanik.
Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil
energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam calorimeter sehingga air menjadi
panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik
pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam
kalorimeter. Kalorimeter  adalah alat yang digunakan untuk mengukur  kalor. Kalorimeter
umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat.
Beberapa jenis kalorimeter, yaitu          :
1. Kalorimeter Alumunium
2. Kalorimeter Elektrik (digunakan untuk mengukur kalor jenis zat cair)
3. Kalorimeter gas
4. Kalorimeter bom
Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:
W = v.i.t
Keterangan:
W = energi listrik (joule)
v = tegangan listrik (volt)
i = arus listrik (ampere)
t = lama aliran listrik (sekon)
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling berhubungan. Benda yang
menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan benda yang melepas kalor,suhunya akan
turun.
 Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding lurus dengan:
1. Massa benda
2. Kalor jenis benda
3. Perubahan suhu
Jadi besarnya kalor dapat dirumuskan:
Q = m.cD.t
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah kalori.
Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,184 joule

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 6


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1oC air murni
yang massanya 1 gram. Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikan 1 kg zat sebesar 1K atau 1oC.
Hukum kekalan energi kalor (azas black) menyatakan bahwa “Pada pencampuran dua zat,
banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
diterima zat bersuhu rendah.”
Atau dapat dirumuskan:
Qlepas  =Qterima
Maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam kalorimeter dan
kalorimeter itu sendiri, sehingga akan terjadi perubahan panas pada air dan kalorimeter.
                                                                           
E. CARA KERJA

1.  Panaskan air dalam gelas beker sampai mendidih.


2.  Timbanglah masing-masing kalorimeter dan kubus/silinder logam. Massa kalorimeter
kosong (ml) = ..... gram dan massa logam (m2) = ..... gram.
3.  Isilah kalorimeter itu dengan air dingin (kira-kira sepertiga bagian) dan timbanglah!
4.  Setelah air dalam gelas beker mendidih, masukkan kubus atau silinder logam yang
telah diikat dengan benang itu kedalamnya beberapa menit! Catat suhu logam dalam
air itu (t logam) = .....0C
5.  Pindahkan logam itu cepat-cepat dari air mendidih ke dalam kalorimeter itu. Kemudian
catat suhu tertinggi dari kalorimeter itu! Suhu campuran (tc) = .... 0C
6.  Lakukan percobaan di atas dengan logam yang berbeda!

No Nama M kalori Mkalori +air mair mbeban tbeban tcampuran


Benda kosong
...o ...o ...o
1 Aluminium ...gram ...gram C ...gram C C
...o ...o ...o
2 Baja ...gram ...gram C ...gram C C
...o ...o ....o
3 Kuningan ...gram ...gram C ...gram C C

E.  HASIL PERCOBAAN
Pertanyaan       :

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 7


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

Hasil percobaan mungkin berbeda dengan teori. Tuliskan factor- factor yang
menyebabkan perbedaan itu !
Jawaban           :
Faktor- factor yang menyebabkan percobaan berbeda dengan teori adalah :
-     Kurang teliti dalam menimbang air dan kalorimeter.
-     Kurang teliti dalam mengukur suhu air.
-     Kemungkinan ada energi yang diserap oleh benda lain atau suhu logam waktu
dipanaskan banyak yang hilang ke lingkungan.
-    Kesalahan dalam perhitungan
-    Dalam pengukuran suhu akhir campuran air belum tercampur seluruhnya.

F.     PEMBAHASAN
Dalam percobaan yang kami lakukan di atas menggunakan alat calorimeter, yaitu alat
yang digunakan untuk mengukur kalor jenis suatu zat. Pada kalori meter  terdapat
termometer yang digunakan untuk mengukur suhu campuran. Untuk menentukan
kapasitas kalor mula-mula mengukur suhu air dingin kemudian menimbangnya. Setelah
itu memanaskan air hingga panas.
 Setelah panas dan telah diukur suhunya dicampur dengan air dingin yang berada dalam
calorimeter .Kemudian kita ukur suhu campuran air tersebut. Dalam memasukkan air
yang panas tadi harus cepat supaya suhu air panas tidak turun dan jangan sampai
tumpah karena dapat mengurangi massa dari air panas tadi.
Untuk mengetahui kalor jenis kalori meter menggunakan rumus :
Qlepas    = Qterima
Qlogam        = Qad + Qkalori
mlogam x clogam x ( tlogam - tc ) = mad x cair x ( tc – t air ) + mk x ck x( tc – tk )
Dan hasil yang saya peroleh seperti yang tercantum diatas.

G.  KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
-    Kalorimeter adalah alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat.
-    Energi tidak dapat dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan.
-    Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah hingga suhu menjadi
termal.
-    Kalor sebanding dengan massa benda, kalor jenis benda dan perubahan suhu.
-    Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan 1 kg zat sebesar
1K atau 1oC.
-    Perbandingan antara banyaknya kalor yang diberikan terhadap kenaikan suhu benda
dinamakan kapasitas kalor.

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 8


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

-    Dalam suatu sistem, jumlah kalor yang diberikan oleh suatu zat yang mempunyai suhu
lebih tinggi sama dengan jumlah kalor yang diterima zat lain yang bersuhu lebih
rendah.
-    Hukum azas Black dapat dibuktikan dengan percobaan ini.

4.Laporan Praktikum Fisika Titik Berat


A. TUJUAN
Menentukan titik berat benda

B. ALAT DAN BAHAN


1. kertas duplex
2. benang
3. jarum pentul
4. beban
5. gunting/cutter
6. penggaris
7. alat tulis
8. Kertas milimeter
9. Lem
10. Statif

C. LANGKAH KERJA
1. bentuk karton menjadi:

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 9


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

2. buat lubang pada bagian sudut gambar dengan tusukan jarum


3. gantungkan beban pada ujung tali satu, sedangkan ujung yang lain ikat dengan jarum
pentul.
4. angkat karton tersebut dengan memegang jarum sehingga karton tersebut menggantung
(ket: beban jangan sampai tersenggol, usahakan dalam keadaan tenang)
5. tarik garis lurus yang dibuat oleh benang tadi (ket: boleh ditarik garis lurus apabila benang
sudah dalam keadaan tenang)
6. ulangi pada sudut sudut yang lain sehingga terdapat titik perpotongan dari garis garis yang
dibuat oleh benang.
7. buat laporan

D. TABEL
Gambar Bagian X Y m Z
I
1
II
E. PERHITUNGAN

m 1 x 1 +m 2 x 2
X o=
m 1 +m 2

m1 y 1 +m2 y 2
Y o=
m1 +m2

( Xo,Yo ) merupakan koordinat titik berat bangun tak beraturan dengan cara perhitungan
bandingkan dengan koordinat dengan cara mengukur pada bangun yang telah
ditempelkan pada kertas milimetr

F.  KESIMPULAN

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 10


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

dari percobaan yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa kita dapat menentukan titik
berat pada suatu benda dengan 2 cara yaitu, dengan percobaan seperti diatas maupun dengan
cara perhitungan.

Apabila benda tidak simetris kita hanya dapat menentukan titik berat dengan cara manual
( percobaan diatas ) karena tidak memungkinkan mengunakan rumus, sedangkan pada benda
simetris dapat menggunakan perhitungan dengan mengunakan rumus maupun dengan
percobaan seperti diatas

5. Laporan Praktikum Fisika Pembiasan pada Prisma


A.  TUJUAN PENELITIAN
-          Mengetahui proses pembiasan cahaya pada prisma.
-          Mengetahui cara menghitung besar sudut deviasi pada prisma.

B.  ALAT DAN BAHAN


1. Prisma kaca
2. Kertas HVS
3. Pensil dan pulpen
4. Penggaris
5. Busur derajat
6. 4 batang pentul

C.   CARA KERJA

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 11


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

1. Letakkan prisma pada tempat yang terang ( cukup cahaya ).


2. Lapisi bagian bawah prisma dengan kertas HVS, prisma ini berdiri dengan bentuk
prisma siku-siku.
3. Gambar pola prisma siku-siku itu diatas kertas. Setelah itu pindahkan prisma tersebut.
Pola yang terbentuk adalah segitiga siku-siku.
4. Kemudian buatlah garis sembarang untuk sinar datang pada salah satu sisi segitiga
siku-siku yang ada. Tarik garis lurus, lalu ukur berapa derajat sudut sinar datang dan
catat. Beri tanda “i1” pada sudut tersebut dan N1 pada garis lurus. Seteah selesai
tancapkan dua batang pentul pada garis sembarang yang telah dibuat tadi.
5. Tempatkan kembali prisma pada pola yang telah digambar. Amati pembiasan sinar
yang keluar pada sisi miring prisma lainnnya. Kemudian tancapkan jarum pentul ke 3
dan ke 4 sehinggga ke 4 jarum pentul tampak lurus. Setelah itu tarik garis di tempat
pentul , beri tanda “r2”. Terhadap N2
6. . Kemudian catat.
7.  Perpanjang garis sinar datang ( i ) dan sinar bias ( r ) hingga kedua garis berpotongan.
Beri tanda “D” pada titik perpotongan, kemudain ukur besar sudutnya.

D.    TABEL PENGAMATAN
Sudut
NO Sudut Bias
Datang β D
. ( r2 )
( i1 )

1.

2.

3.

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 12


UJIAN SEKOLAH PRAKTIK 2018

4.

E.   ANALISA DATA
Bandingkan hasil pengamatan besar sudut i1 dan sudut r2 dari percobaan kamu.
Tentukan besar D = i1 + r2 – β dari data pengamatan

F.  KESIMPULAN
-          Pada  prisma terjadi dua kali pembiasan. Pembiasan untuk sinar datang ( sinar dari
udara menuju prisma ) dan pembiasan untuk sinar dari prisma ke udara. Sehingga memilki
sudut deviasi.
-          Rumus untuk mencari sudut deviasi :
o   D = i + r – β
Dimana dalam prisma β = 45°.
Ket → d = sudut deviasi.
             i = sudut sinar datang.
             r = sudut sinar pantul.
           β = sudut puncak prisma.

SPP SKS / SMA Negeri 3 Sidoarjo / 2017-2018 13

Anda mungkin juga menyukai