Anda di halaman 1dari 16

JU

URRN
NAAL
L
EKONOMI DAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN (JEPP)
Volume: 06. NO. 03, JANUARI – JUNI 2016
ISSN 1979-7338

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DESA PESISIR TERTINGGAL


DI PROVINSI BENGKULU
Wina Prima Nurmala, Retno A. Ekaputri, Putri Suci Asriani

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI


PADI SAWAH DI PROVINSI BENGKULU

PENERBIT PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Hendri, Sigit Nugroho, Aris Almahmudi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BENGKULU


ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN KELUARGA
DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU
Nindya Faulin, Handoko Hadiyanto, M. Rusdi

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN KONDISI USAHA NELAYAN SERTA


ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA
NELAYANDI KABUPATEN BENGKULU TENGAH
Reni Darmayanti, Muhamad Abduh, Lela Rospida

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN


DI PROVINSI BENGKULU
Novrian Pratama, Heri Sunaryanto, BIE Indraswanti

ANALISIS PERMASALAHAN-PERMASALAHAN USAHA KECIL DAN


MENENGAH SEKTOR JASA DI KOTA BENGKULU
Dian Mardiati Sari

ANALISIS PENGARUH PEMERINTAH PENGELUARAN, INFRASTRUKTUR,


DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI BARU
KABUPATEN REFORMASI DI BENGKULU PROPINSI
Yesi Indian Ariska, Yefriza, Yusnida

DAMPAK PROGRAM PENINGKATAN LUMBUNG PANGAN TERHADAP


PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA SUMBER REJO
KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS
Lismawati, Mochamad Ridwan, Benardin

Gedung Sekretariat Program Magister Perencanaan Pembangunan


Jln. Raya Kandang Limun Kec. Muara Bangkahulu Kota Bengkulu
Telp 0736 - 28481 Fax : 0736 - 28481 email: mpp@unib.ac.id
Jurnal Ekonomi Dan Perencanaan Pembangunan (JEPP)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu
Gedung S Jl. Raya Kandang Limun Kota Bengkulu
Telp. 0736-28481 Fax: 0736-28481 E-mail: mppunib@yahoo.com

Ketua Penyunting:
Handoko Hadiyanto

Penyunting
Mochamad Ridwan
Retno A. Ekaputri

Sekretariat
Romi Gunawan

Dicetak Oleh:
SINEV PRINTING
Perum Areka Regensi Blokc 1, No.12 Kota Bengkulu
PETUNJUK BAGI PENULIS
JURNAL EKONOMI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

1. Artikel yang ditulis meliputi hasil telaah dan hasil penelitian dibidang ekonomi dan
perencanaan pembangunan. Naskah diketik dengan program Microsoft Word, huruf Garamond,
ukuran 12 pts, dengan spasi satu dicetak pada kertas A4 dengan panjang maksimum 16
halaman. Pengiriman naskah juga dapat dilakukan sebagai Iattachment e-mail ke alamat:
mppunib@yahoo.com

2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia. Sistematika artikel hasil penelitian adalah judul, nama
penulis, abstrak disertai kata kunci, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan,
serta daftar rujukan.

3. Nama penulis artikel dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul
artikel. Dalam hal naskah ditulis oleh tim, penyunting hanya berhubungan dengan penulis
utama atau penulis yang namanya tercantum pada urutan pertama.

4. Abstrak dan kata kunci ditulis dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris). Panjang masing-
masing abstrak 75-100 kata, sedangkan jumlah kata kunci 3-5 kata. Abstrak minimal berisi
judul, tujuan, metode, dan hasil penelitian.

5. Bagian pendahuluan berisi latar belakang, konteks penelitian, hasil kajian pustaka, dan tujuan
penelitian. Seluruh bagian pendahuluan dipaparkan secara terintegrasi dalam bentuk
paragraf-paragraf, dengan panjang 15-20% dari total panjang artikel.

6. Bagian metode berisi paparan dalam bentuk paragrap tentang rancangan penelitian, sumber
data dan analisa data yang secara nyata dilakukan peneliti, dengan panjang 10-15% dari total
panjang artikel.

7. Bagian kesimpulan berisi temuan penelitian yang berupa jawaban atas pertanyaan penelitian
atau berupa intisari hasil pembahasan. Simpulan disajikan dalam bentuk paragraf.

8. Daftar rujukan hanya memuat sumber-sumber yang dirujuk, dan semua sumberyang dirujuk
harus tercantum dalam daftar rujukan. Sumber rujukan minimal 80% berupa pustaka
terbitan 10 tahun terakhir. Rujukan yang digunakan adalah sumber-sumber primer berupa
artikel-artikel penelitian dalam jurnal atau laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis,
disertasi). Artikel yang dimuat di jurnal Ekonomi dan Perencanaan pembangunan disarankan
untuk digunakan sebagai rujukan.

9. Perujukan dan pengutipan menggunakan teknik rujukan berkurung (nama akhir, tahun).
Pencantuman sumber pada kutipan langsung hendaknya disertai keterangan tentang nomor
halaman tempat asal kutipan. Contoh: (Devis, 2003: 47).
JURNAL
EKONOMI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

VOLUME: 06. NO. 03, JANUARI-JUNI 2016


ISSN: 1979-7338

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DESA PESISIR TERTINGGAL


DI PROVINSI BENGKULU
Wina Prima Nurmala, Retno A. Ekaputri, Putri Suci Asriani 1-14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI


PADI SAWAH DI PROVINSI BENGKULU
Hendri, Sigit Nugroho, Aris Almahmudi 15-26

ANALISIS TINGKAT KEMISKINAN KELUARGA


DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU
Nindya Faulin, Handoko Hadiyanto, M. Rusdi 27-39

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN KONDISI USAHA NELAYAN SERTA


ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA
NELAYANDI KABUPATEN BENGKULU TENGAH
Reni Darmayanti, Muhamad Abduh, Lela Rospida 40-50

ANALISIS KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN


DI PROVINSI BENGKULU
Novrian Pratama, Heri Sunaryanto, BIE Indraswanti 51-59

ANALISIS PERMASALAHAN-PERMASALAHAN USAHA KECIL DAN MENENGAH


SEKTOR JASA DI KOTA BENGKULU
Dian Mardiati Sari 60-71

ANALISIS PENGARUH PEMERINTAH PENGELUARAN, INFRASTRUKTUR,


DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI BARU
KABUPATEN REFORMASI DI BENGKULU PROPINSI
Yesi Indian Ariska, Yefriza, Yusnida 72-85

DAMPAK PROGRAM PENINGKATAN LUMBUNG PANGAN TERHADAP


PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA SUMBER REJO
KECAMATAN MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS
Lismawati, Mochamad Ridwan, Benardin 86-102
ANALYSIS-ISSUES ISSUES OF SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES IN THE
SERVICES SECTOR CITY BENGKULU

Dian Mardiati Sari

Abstract
The purpose of this study was to determine and analyze the problems faced by micro
enterprises land transportation services in the city of Bengkulu using descriptive analysis to
describe the problems of land transportation services businesses (travel) in the city of
Bengkulu. inhibiting factors and business support land transportation services (travel) in the
city of Bengkulu in terms of capital, human resources, marketing, management, technology /
innovation, administration and samples were taken by proportional random sampling as much
as 50% of the total population of 20 PO / Leadership land transportation services businesses
operating in the city of Bengkulu. Systematically total population and AKAP AKDP vehicles
operating in the city of Bengkulu as many units of a total population of 37 PO / Leadership
land transportation services business. But there are some obstacles in running and operating a
venture land transportation services in the city of Bengkulu administrative system of operating
the land transport in the city of Bengkulu is that many businesses do not register your
business, land transportation to the government, especially the transportation unobstructed
administrative costs that will be issued by the respondent too big and SIUP, TIN, and Tax
convoluted and amount of revenue and expenditure of the received and issued monthly travel
companies / Po the owned fleet depending on the number of each PO.

ANALISIS PERMASALAHAN-PERMASALAHAN USAHA KECIL DAN


MENENGAH SEKTOR JASA DI KOTA BENGKULU

Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis permasalahan yang
dihadapi oleh usaha mikro jasa angkutan darat di Kota Bengkulu dengan menggunakan analisis
deskriptif untuk menggambarkan permasalahan-permasalahan usaha jasa angkutan darat
(travel) di Kota Bengkulu. faktor penghambat dan pendukung usaha jasa angkutan darat
(travel) di Kota Bengkulu ditinjau dari modal, sumber daya manusia, pemasaran, manajemen,
teknologi/ inovasi, administrasi dan sampel yang diambil secara Proposional Random Sampling
sebanyak 50% dari jumlah populasinya sebanyak 20 PO/ Pimpinan usaha jasa angkutan darat
yang beroperasi di Kota Bengkulu. Secara sistematis jumlah populasi kendaraan AKDP dan
AKAP yang beroperasi di Kota Bengkulu sebanyak Unit dari jumlah populasi sebanyak 37
PO/ Pimpinan usaha jasa angkutan darat. Tetapi ada beberapa kendala dalam menjalankan
maupun mengoperasikan usaha jasa angkutan darat di Kota Bengkulu Sistem administrasi
dalam menjalankan usaha angkutan darat di Kota Bengkulu ini sehingga banyak usaha tidak
mendaftarkan usaha angkutan darat kepada pihak pemerintah khususnya pihak perhubungan
terhalang biaya administrasi yang akan di keluarkan oleh para responden yang terlalu besar dan
pengurusan SIUP, NPWP, dan Pajaknya yang berbelit-belit dan Besarnya pendapatan maupun
pengeluaran yang di terima maupun yang dikeluarkan tiap bulan perusahaan travel/ Po
tersebut tergantung banyaknya armada yang dimiliki tiap PO.

Kata Kunci : Prospek Usaha, Ketenaga Kerjaan, Modal, Pemerintah

PENDAHULUAN bidang, baik dibidang ekonomi, sosial


Negara Indonesia adalah negara yang kebudayaan, politik maupun bidang
sedang berkembang dan saat ini sedang lainnya.Keberhasilan pembangunan tidak
melaksanakan pembangunan di segala terlepas dari partisipasi seluruh rakyat dan

Volume VI Nomor 03 JEPP 60


sikap mental, tekad dan semangat serta kesempatan utama, dukungan
disiplin para penyelenggara negara.Dimana perlindungan dan pengembangan seluas-
bidang ekonomi mendapat perhatian luasnya sebagai wujud keberpihakan yang
khusus, karena hal ini merupakan sarana tegas kepada kelompok usaha ekonomi
untuk menujuh tercapainya suatu rakyat, tanpa mengabaikan peranan usaha
masyarakat yang adil dan makmur.Semakin besar dan Badan Usaha Milik Negara
pesatnya perkembangan perekonomian di sangat diperlukan. Meskipun usaha mikro
Indonesia khususnya di usaha mikro sektor telah menunjukkan peranannya dalam
jasa perlu menjadi perhatian khusus bagi perekonomian nasional, namun masih
pemerintah karena banyak bermunculan menghadapi berbagai hambatan dan
perusahaan mikro dengan berbagai bentuk kendala, baik yang bersifat internal maupun
dan jenis usaha. eksternal, dalam hal produksi dan
pengelohan, pemasaran, sumber daya
Pembangunan nasional yang mencakup manusia, desain dan teknologi,
seluruh aspek kehidupan bangsa permodalan, serta iklim usaha. Untuk
diselenggarakan bersama oleh masyarakat meningkatkan peran dan kesempatan,
dan pemerintah.Masyarakat menjadi pelaku kemampuan, dan perlindungan usaha
utama pembangunan, dan pemerintah mikro sektor jasa, telah ditetapkan berbagai
berkewajiban mengarahkan membimbing, kebijakan tentang pencadangan usaha,
melindungi, serta menumbuhkan suasana pendanaan, dan pengembangannya namun
dan iklim yang menunjang.Pembagunan belum optimal (Anisa, 2005).
nasional yang dilaksanakan di Indonesia
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup Hal itu dikarenakan kebijakan tersebut
masyarakat Indonesia.Berbagai strategi belum dapat memberikan perlindungan,
dikembangkan pemerintah Indonesia kepastian berusaha, dan fasilitas yang
dalam kegiatan pembangunan, salah satu memadai untuk pemberdayaan usaha
langkah yang ditempuh untuk mikro.Dalam proses pemerataan dan
meningkatkan perekonomian negara peningkatan yang menyentuh kepentingan
dengan mendirikan usaha mikro sektor jasa masyarakat.
yang diharapkan mampu memberikan Usaha mikro sektor jasa dapat juga menjadi
sumbangan terbesar dalam pecapaian pilihan yang tepat bagi pembangunan
masyarakat Indonesia yang adil dan daerah karena selain menciptakan
makmur. lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
daerah dan mensejahterakan masyarakat
Peranan usaha mikro sektor jasa dalam juga dapat memperkuat kemandirian
perekonomian Indonesia pada dasarnya ekonomi daerah. Pengalaman masa lalu
sudah besar sejak dulu. Pengembangan menunjukkan bahwa pembangunan
usaha mikro sektor jasa merupakan sarana ekonomi nasional banyak bergantung pada
yang tepat dalam rangka pemberdayaan pihak luar telah membuktikan bahwa
masyarakat. pertumbuhan ekonomi tinggi yang tidak
bertumpuh pada kekuatan sendiri relatif
Usaha mikro merupakan pelaku bisnis yang rapuh dan sewaktu-waktu dapat hancur
bergerak pada berbagai bidang usaha serta tanpa peringatan terlebih dahulu.
mampu memperluas lapangan kerja dan
memberikan pelayanan ekonomi secara Meskipun kontribusi usaha mikro sektor
luas kepada masyarakat, dan pandapatan jasa terhadap perekonomian nasional dari
masyarakat, mendorong pertumbuhan segi penyerapan tenaga kerja relatif besar,
ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan namun berbagai kendala menghambat
stabilitas nasional.Selain itu usaha mikro pengembangan usaha mikro. Masalah dan
adalah salah satu pilar utama ekonomi tantangan mendasar daIam pengembangan
nasional yang harus memperoleh usaha mikro di sektor jasa antara lain :

Volume VI Nomor 03 JEPP 61


 Kendala finansial, baik, sehingga mampu meningkatkan
 Kendala pemasaran, kemakmuran masyarakatnya (Adisasmita,
 Kendala sumberdaya manusia (SDM), 2005).
Sejalan dengan era desentralisasi dan
 Kendala manajemen,
pengembangan ekonomi, maka peran dan
 Kendala teknologi atau inovasi, serta posisi usaha menengah sektor jasa yang
 Kendala administrasi. strategis tersebut tentu sangat relevan bagi
keberhasilan implementasi kebijakan
Ekonomi rakyat adalah suatu usaha yang desentralisasi.Dengan diberlakukannya
mendominasi ragaan perekonomian rakyat. otonomi daerah, usaha mikro sangat
Menurut ahli ekonomi kerakyatan di diperlukan untuk menciptakan iklim
Indonesia Mubyarto bahwa istilah berusaha atau bersaing.Hal ini menjadi
ekonomi kerakyatan berarti upaya posisi usaha mikro sektor jasa sangat
memberdayakan (kelompok/satuan) penting untuk mewujudkan perkembangan
ekonomi yang mendominasi struktur dunia usaha mikro sektor jasa dalam
usaha yang dikelola oleh dan untuk pembangunan ekonomi tersebut makin
sekelompok masyarakat banyak (rakyat). relevan dengan tujuan untuk mengatasi
Terjemahan bebas mengenai ekonomi kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan
kerakyatan di Indonesia ini adalah kesatuan pengangguran.
besar individu sebagai aktor ekonomi
dengan jenis kegiatan usaha yang Memberdayakan usaha mikro sektor jasa di
sederhana, manajemen usaha yang belum Kota Bengkulu menjadi pilihan strategis
bersistem dan bentuk kepemilikan usaha dan kebijakan yang sangat penting dalam
secara pribadi. Landasan hukum untuk rangkah peningkatan perekonomian
ekonomi kerakyatan ini ada pada Program masyarakat.Pengembangan usaha mikro
Pembangunan Nasional (Propenas) UU sektor jasa dapat menjadi peran sebagai
No. 25 Tahun 2000. penyedia barang dan jasa, penyerapan
tenaga kerja, pemerataan pendapatan, nilai
Sedangkan secara eksternal usaha mikro tambah bagi produk daerah dan
khususnya sektor jasa dengan adanya peningkatan taraf hidup masyarakat di
Otonomi Daerah menghadapi peluang Kota Bengkulu.Usaha mikro sektor jasa
(opportunity) untuk memiliki kewenangan merupakan sarana bagi tumbuh dan
yang lebih luas dalam mengelola dan berkembangnya wirausaha sekaligus
mengurus rumah tangganya sendiri namun pendorong pembangunan dengan
juga menghadapi ancaman (threat) berupa terciptanya kesempatan berusaha yang
pasar bebas dimana terdapat tingkat sangat lebih luas.
persaingan yang sangat tinggi.
Sarana transportasi merupakan faktor
Semenjak diberlakukannya otonomi daerah penting dalam menunjang kegiatan sehari-
semakin memberi peluang yang besar bagi hari dalam penyelenggaraan pengangkutan
tiap-tiap daerah untuk mengembangkan orang, pentingnya sarana transportasi
potensi yang dimiliki, sehingga hal ini dapat dilihat dari meningkatnya kebutuhan
memberikan kesempatan kepada setiap akan jasa angkutan umum. Banyaknya
daerah untuk menggali potensi dan kebutuhan akan sarana transportasi ini
menjadikannya sebagai modal untuk merupakan sebuah peluang bisnis yang
menunjang kemajuan daerah. Oleh karena sangat menguntungkan dimana terdapat
itu di era otonomi daerah ini, masing- banyaknya permintaan terhadap kebutuhan
masing daerah di Indonesia tumbuh dan sarana transportasi. Jasa angkutan darat
berkembang sesuai dengan potensi yang merupakan jasa yang sangat sering
dimiliki. Berbagai potensi yang dapat digunakan masyarakat pada umumnya, ada
dikembangkan untuk meningkatkan beberapa macam alternatif dalam memilih
kesejahteraan masyarakat diolah dengan

Volume VI Nomor 03 JEPP 62


sarana transportasi darat, seperti contohnya sektor jasa di Kota Bengkulu yang tersebar
masyarakat dapat memilih menggunakan di delapan kecamatan yang ada di Kota
bus kota, kereta api dan angkutan umum Bengkulu.
lainya untuk memudahkan aktifitas dari
suatu tempat ketempat lainnya. Dengan melihat kondisi kesenjangan
Perkembangan akan kebutuhan penyebaran usaha mikro sektor jasa di
transportasi dikalangan masyarakat Kota Bengkulu, maka peran usaha mikro
menjadikan sarana transportasi tidak hanya sektor jasa di masyarakat sebagai
sebagai penghubung dari suatu trayek ke penyerapan tenaga kerja menjadi tidak
trayek yang lainnya akan tetapi lebih dari merata. Kondisi seperti ini belum sesuai
itu, sarana transportasi juga harus bisa dengan Undang-Undang nomor 20 tahun
menyediakan pelayanan serta penyajian 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan
yang menarik serta memiliki berbagai menengah yaitu tujuan pemberdayaan
macam keunggulan dalam hal produk jasa usaha mikro, kecil, dan menengah salah
yang ditawarkan. Jasa travel merupakan satunya meningkatkan peran usaha mikro,
sebuah alternatif pilihan sarana transportasi kecil, dan menengah dalam pembangunan
yang memiliki banyak sekali produk yang daerah, penciptaan lapangan kerja,
ditawarkan dalam memenuhi kebutuhan pemerataan pendapatan, pertumbuhan
akan penyelenggaraan pengangkutan orang, ekonomi, dan pengentasan rakyat dari
perkembangan sarana transportasi jasa kemiskinan. Untuk itu tertarik melakukan
travel sangat terlihat jelas dikarenakan penelitian dengan judul :“Analisis
sarana tersebut mempunyai kelebihan Permasalahan-Permasalahan Usaha
diantara jasa-jasa transportasi yang lain Kecil dan Menengah Sektor Jasa Di
sehingga sangat diminati oleh masyarakat Kota Bengkulu”.
saat ini, menjamurnya perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa travel Rumusan Masalah
khususnya di kota Bengkulu ini merupakan Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan
bukti bahwa jasa travel sangat berkembang sebelumnya, maka dapat dirumuskan
dan tumbuh secara baik. Dengan masalah sebagai berikut : Bagaimana
perkembangan tersebut perusahaan yang permasalahan yang dihadapi oleh usaha
bergerak dalam bidang penyedia jasa travel kecil dan menegah sector jasa di Kota
harus mempunyai sebuah strategi Bengkulu ?
pemasaran yang dapat menarik minat
konsumen serta juga harus dapat Tujuan Masalah
memuaskan keinginan dan kebutuhan Mengetahui dan menganalisis
konsumen sehingga para konsumen lebih permasalahan yang dihadapi oleh usaha
memilih jasa travel sebagai sarana kecil dan menengah sector jasa di Kota
transportasi darat dibandingkan sarana- Bengkulu.
sarana transportasi lainnya, tentu saja hal
tersebut merupakan tujuan perusahaan KAJIAN PUSTAKA
yang bergerak dalam bidang jasa travel. Usaha
Usaha adalah suatu kegiatan yang
Perkembangan usaha besar masih lambat menghasilkan barang dengan tujuan untuk
karena untuk mengembangkan usaha besar dijual baik seluruhnya atau sebagian serta
memerlukan investasi yang sangat besar ada seorang atau lebih yang bertanggung
dan membutuhkan investor dari luar jawab atas resiko usaha (BPS,2004). Usaha
daerah, sedangkan Pemerintah Daerah atau dapat juga disebut suatu perusahaan,
kesulitan dalam mendatangkan investor yaitu suatu bentuk usaha yang melakukan
dari luar karena terkendala fasilitas umum kegiatan secara tetap dan terus menerus
yang belum memadai.Jumlah unit usaha, dengan tujuan memperoleh keuntungan,
tenaga kerja, omzet, dan asset usaha mikro baik yang diselenggarakan oleh perorangan

Volume VI Nomor 03 JEPP 63


maupun badan usaha yang berbentuk dianggap mampu bekerja. Dari beberapa
badan hokum atau tidak berbentuk badan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
hokum, yang didirikan dan berkedudukan tenaga kerja adalah total penduduk dalam
di suatu daerah dalam suatu Negara. usia produktif yang dapat melakukan suatu
pekerjaan baik yang sudah bekerja, sedang
Jenis usaha yang memiliki peranan yang mencari pekerjaan, maupun yang tidak
penting dalam suatu Negara dan daerah bekerja dan melakukan kegiatan selain
berkembang adalah usaha skala mikro dan bekerja. Dengan demikian tenaga kerja
kecil. Yaitu memiliki peranan penting merupakan salah satu faktor produksi yang
sebagai sumber utama lapangan pekerjaan penting bagi setiap kegiatan produktif.
dan pendapatan (Arsyad,2008). Usaha kecil
berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Modal
tahun 2008, didefinisikan sebagai usaha Untuk mendirikan atau menjalankan suatu
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, usaha maka diperlukan sejumlah modal
yang dilakukan orang perorangan atau (uang) dan tenaga (Keahlian).Modal adalah
badan usaha yang bukan merupakan anak bentuk uang diperlukan untuk membiayai
perusahaan atau bukan cabang perusahaan segala keperluan usaha mulai dari biaya pra
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian investasi, pengurusan izin, biaya investasi
baik langsung maupun tidak langsung dari untuk pembelian aktiva tetap, sampai
usaha menengah yang memenuhi kriteria modal kerja. Sementara itu, modal keahlian
usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam adalah keahlian dan kemampuan seseorang
undang-undang. untuk mengelola atau menjalankan suatu
usaha (Kasmir,2011). Modal adalah
Tenaga Kerja danayang digunakan dalam proses produksi
Tenaga kerja dalam pembangunan memproduksi barang dan jasa tidak
merupakan faktor yang potensial bagi termasuk nilai tanah dan bangunan yang
pembangunan secara keseluruhan.Tenaga ditempati atau biasa disebut dengan modal
kerja adalah daya manusia untuk kerja.
melakukan pekerjaan. Pengertian umu
tersebut sesuai pengertian tenaga kerja Faktor modal adalah salah satu faktor yang
yang dimuat dalam undang-undang pokok diperlukan dalam operasional proses
ketenaga kerjaan No.41 tahun 1990, yaitu produksi untuk menghasilkan barang atau
setiap orang yang mampu melakukan jasa untuk meningkatkan pendapatan.
pekerjaan baik di dalam maupun di luar Masalah modal sering kali disoroti sebagai
hubungan kerja duna menghasilkan jasa salah satu faktor utama penghambat
atau barang untuk memenuhi kebutuhan produksi dan dengan demikian juga
masyarakat (Sumarsono, 2009). penggunaan tenaga kerja. Modal juga bias
dilakukan dengan investasi. Investasi dapat
Selanjutnya Sumarsono (2009) diartikan sebagai pengeluaran atau
menyebutkan bahwa tenaga kerja atau pembelanjaan penanaman-penanaman
sumber daya manusia (SDM) adalh modal atau perusahaan untuk membeli
menyangkut manusia yang mampu bekerja barang-barang modal dan perlengkapan-
untuk memberikan jasa atau usaha kerja perlengkapan produksi untuk menambah
tersebut.Mampu bekerja yang dimaksud kemampuan memproduksi barang-barang
adalah mampu melakukan kegiatan yang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
mempunyai nilai ekonomis, yaitu suatu perekonomian.Mesin digerakkan oleh
kegiatan yang menghasilkan barang dan tenaga kerja atau sumber-sumber serta
jasa untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan dikelola oleh
masyarakat. Pada umumnya, secara fisik manusia.Definisi investasi dapat lebih
kemampuan bekerja diukur dengan usia. dipertajam sebagai pengeluaran-
Sehingga orang yang dalam usia kerja pengeluaran yang meningkatkan stok

Volume VI Nomor 03 JEPP 64


barang modal (capital stock).Umumnya Pasar
stok barang modal dinilai dengan uang Pasar secara mikro bisa diartikan sebagai
yaitu jumlah barang modal dikalikan harga tempat bertemunya antara permintaan dan
perolehan per unit barang modal. Dengan penawaran (Demand dan Supply), atau
demikian barang modal merupakan konsep tempat bertemunya antara penjual dan
stok, karena besarnya dihitung pada suatu pembeli yang bertujuan untuk melakukan
periode tertentu (Rahardja dkk,2004). transaksi jual beli. Tetapi dalam arti yang
paling luas suatu pasar tidaklah harus
Ekonomi Kerakyatan dan Sistem berarti suatu tempat, melainkan suatu
Ekonomi Pasar institusi yang menjadi ajang operasi antara
Ekonomi rakyat tumbuh secara natural penjual dan pembeli yang saling
karena adanya sejumlah potensi ekonomi berinteraksi melalui kekuatan – kekuatan
disekelilingnya. Mulanya mereka tumbuh ekonomi yang dapat menentukan harga,
tanpa adanya insentif artifisial apapun, atau serta tercapainya suatu kesepakatan baik
dengan kata lain hanya mengandalkan yang terjadi secara langsung maupun hanya
naluri usaha dan kelimpahan sumberdaya dengan bantuan alat tekhnologi
alam, sumberdaya manusia, serta peluang komunikasi (tidak langsung), sehingga
pasar. Perlu dipahami bahwa dalam ruang antara pedagang dan pembeli tidak harus
ekonomi nasional pun terdapat sejumlah saling bertemu dan bertatap muka.
aktor ekonomi (konglomerat) dengan
bentuk usaha yang kontras dengan apa Pembangunan Ekonomi Daerah
yang diragakan oleh sebagian besar pelaku Pembangunan ekonomi daerah adalah
ekonomi rakyat. Memiliki modal yang suatu proses dimana pemerintah daerah
besar, mempunyai akses pasar yang luas, dan masyarakatnya mengelola sumber daya
menguasai usaha dari hulu ke hilir, – sumber daya yang ada dan membentuk
menguasai teknologi produksi dan suatu pola kemitraan antara pemerintah
menejemen usaha modern. Kenapa mereka daerah dengan sektor swasta untuk
tidak digolongkan juga dalam ekonomi menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
kerakyatan?. Karena jumlahnya hanya merangsang perkembangan kegiatan
sedikit sehingga tidak merupakan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
representasi dari kondisi ekonomi rakyat wilayah tersebut (Arsyad,1999).
yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, Pembangunan ekonomi daerah mencakup
usaha ekonomi yang diragakan bernilai pembentukan institusi-institusi baru,
ekstrim terhadap totalitas ekonomi pembangunan industri-industri alternatif,
nasional. Golongan yang kedua ini perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada
biasanya (walaupun tidak semua) lebih untuk menghasilkan produk dan jasa yang
banyak tumbuh karena mampu lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru,
membangun partner usaha yang baik alih ilmu pengetahuan dan pengembangan
dengan penguasa sehingga memperoleh perusahaan-perusahaan.
berbagai bentuk kemudahan usaha dan
insentif serta proteksi bisnis. Mereka lahir Ada berbagai macam strategi
dan berkembang dalam suatu sistem pembangunan yang dapat dipelajari
ekonomi yang selama ini lebih menekankan (Adisasmita,2005). Strategi pembangunan
pada peran negara yang dikukuhkan (salah seimbang diartikan sebagai strategi
satunya) melalui pengontrolan perusahan pembangunan berbagai sektor secara
swasta dengan rezim insentif yang berbarengan yang menekankan
memihak serta membangun hubungan pembangunan serentak dari semua sektor
istimewa dengan pengusaha-pengusaha yang saling berkaitan. Sedangkan strategi
yang besar yang melahirkan praktik-praktik pembangunan tidak seimbang adalah
anti persaingan. strategi yang menekankan pembangunan
pada satu sektor yang menjadi sektor

Volume VI Nomor 03 JEPP 65


pemimpin, diharapkan sektor pemimpin kebutuhan akan barang maupun jasa dapat
akan merangsang pertumbuhan yang terpenuhi dengan adanya pendapatan.
lainnya. Seseorang yang mempunyai pendapatan
dan kekayaan akan cenderung lebih
Pendapatan memilih barang atau jasa yang akan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan dikonsumsinya. Pendapatan dalam suatu
yang diterima oleh rumah tangga atau rumah tangga merupakan salah satu faktor
perusahaan atas penjualan barang dan jasa yang dominan dalam pemenuhan dan
(Asfia dan Lia,2012). Pengertian lain dari pemuasan kebutuhan sehari-hari.Semakin
pendapatan adalah seluruh penerimaan tinggi tingkat pendapatan rumah tangga,
penghasilan yang diterima seseorang yang semakin banyak kebutuhan rumah tangga
bekerja dengan status bekerja sendiri. tersebut dapat terpenuhi.
Dalam mengukur kondisi ekonomi
seseorang atau rumah tangga suatu usaha, Penelitian Terdahulu
salah satu konsep yang paling sering Penelitian Indah (2010) dengan judul
digunakan adalah tingkat Strategi Pengembangan usaha Kecil
pendapatan.Pendapatan dapat Menengah (UKM) Di Kabupaten Musi
menunjukkan seluruh uang atau seluruh Rawas Provinsi Sumatera Selatan
material lainnya yang dapat dicapai dari Menyimpulkan bahwa selama kurun waktu
penggunaan kekayaan yang diterima oleh lima tahun (2005-2009) perkembangan
seseorang, rumah tangga, atat usaha UKM di Kabupaten Musi Rawas
tertentu. mengalami peningkatan sebesar 10,05 %,
selam periode tersebut juga menunjukkan
Pendapatan merupakan faktor dalam bahwa setiap sektor usaha mengalami
menjalankan kebutuhan sehari-hari.Segala perkembangan yang positif. Strategi
aktifitas dalam rumah tangga atau usaha kebijakan yang telah dilakukan selama ini
berusaha keras agar kebutuhan adalah kebijakan bidang kelembagaan;
keluarga.Setiap rumah tangga berkisar pada kebijakan pengembangan SDM; kebijakan
pemenuhan kebutuhan keluarga.Setiap dengan program-progran sektoral;
rumah tangga atau usaha berusaha keras pengelolaan usaha mandiri dan
agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi pemberdayaan UKM lokal. Faktor-faktor
secara maksimal. Dimana dalam teori penentu keberhasilan pengembangan
ekonomi dikatakan bahwa pendapatan UKM di Kabupaten Musi Rawas
selalu menimbulkan perubahan keatas berdasarkan hasil analisis stakeholder
permintaan berbagai jenis barang (responde) ada lima faktor dominan (1).
(Sukrno,2012). Pendapatan juga dapat Informasi UMKM; (2). Penyediaan modal
diartikan sebagai pendapatan bersih sendiri; (3). pendampingan; (4). Skala
seseorang baik berupa uang atau netura. usaha; dan (5).tingkat harga jual ,
Secara umum pendapatan dapat Rekomendasi operasional dari strategi
digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu: a. terpilih dilaksanakan dengan analisis
gaji, merupakan suatu imbalan yang propestif, dengan cara mengelaborasi
diperoleh seseorang setelah melakukan kemungkinan-kemungkinan terjadi dimasa
suatu pekerjaan. b. pendapatan dari depan. Skenario yang dibangun dapat
kekayaan, merupakan nilai total produksi kecenderungan positif atau
dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan negatif,sehingga rekomendasi operasional
baik dalam bentuk uang atau lainnya. c. akan mengikuti kecenderungan skenario
pendapatan dari sumber lain. yang terjadi dimasa depan.

Pendapatan merupakan sumber utama


dalam berbagai kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh masyarakat. Semua

Volume VI Nomor 03 JEPP 66


METODELOGI PENELITIAN menggunakan beberapa metode
Jenis Penelitian pengumpulan data:
Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penggunaan jenis penelitian Data sekunder meliputi data-data yang
deskriptif ini didasarkan pada suatu diperoleh dari dinas koperasi dan UKM
pertimbangan bahwa dengan jenis ini Kota Bengkulu, Dinas Transmingrasi dan
diharapkan akan mendapatkan penjelasan Tenaga Kerja Kota Bengkulu, Dinas
secara akurat berdasarakan fakta yang ada Perhubungan Propinsi Bengkulu dan
mengenai objek penelitian yang diamati. Badan Pusat Statsistik (BPS) Kota
Bengkulu.
Definisi Operasional
 Usaha Jasa adalah usaha yang dilakukan Data primer meliputi data-data yang
oleh setiap tindakan atau kegiatan yang diperoleh langsung dari responden yang
dapat ditawarkan kepada pihak lain yang diperoleh dengan cara melakukan
pada dasarnya tidak berwujud dengan pengamatan serta member daftar
harapan mendapatkan hasil diwaktu pertanyaan (kuesioner) dimana kuesioner
yang akan dating dan yang diberikan kepada pengusaha atau
direncanakan, dibiayai dan dilaksankan pengelolah usaha jasa angkutan darat di
sebagai suatu unit usaha. Kota Bengkulu.
 Modal adalah biaya yang dikeluarkan
oleh kegiatan operasional pengusaha Metode Pengambilan Sampel
sektor jasa angkutan darat yang dihitung Menurut Arikunto, ”Sampel adalah
dalam satuan rupiah/bln. sebagian atau wakil populasi yang akan
 Teknologi adalah armada yang diselidiki”. Selanjutnya, Mulyati (2004),
digunakan pengusaha sektor jasa mengungkapkan bahwa ”Seluruh anggota
angkutan darat untuk melakukan populasi dapat dijadikan sampel penelitian
kegiatan operasinalnya seperti jenis jika anggotanya sedikit sehingga tidak perlu
kendaraan yang digunakan. penarikan atau penentuan sampel lagi”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka
 Inovasi adalah kegiatan yang dilakukan
dapat dipahami juga bahwa sampel adalah
pengusaha usaha jasa angkutan darat
bagian atau yang mewakili populasi.
dalam melakukan pembeharuan
Populasi penelitian ini adalah kendaraan
kegiatan usaha jasa angkutan darat
AKDP dan AKAP (angkutan antar kota
mereka.
antar propinsi) yang beroperasi di Kota
 Administrasi adalah suatu komponen Bengkulu. Metode penarikan sampel
yang digunakan untuk merujuk kepada dilakukan secara Proporsional Random
kegiatan/ usaha untuk membantu/ Sampling. Berdasarkan sampel yang diambil
melayani serta mengatur arah pada secara Proposional Random Sampling sebanyak
suatu kegiatan di dalam mencapai tujuan 50% dari jumlah populasinya sebanyak 20
tertentu. PO/ Pimpinan usaha jasa angkutan darat
 Pendapatan adalah besarnya uang yang yang beroperasi di Kota Bengkulu. Secara
diperoleh usaha jasa angkutan darat sistematis jumlah populasi kendaraan
setelah dikurangi dengan biaya yang AKDP dan AKAP yang beroperasi di
dikeluarkan, yang diukur melalui skala Kota Bengkulu sebanyak Unit dari jumlah
rasio dengan satuan rupiah. populasi sebanyak 37 PO/ Pimpinan usaha
jasa angkutan darat.
Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi Metode Analisis
yang diperlukan tentang permasalahan- Penelitian ini menggunakan metode
permaslaahan usaha mikro sektor jasa di deskriptif untuk menggambarkan
Kota Bengkulu, maka peneliti permasalahan-permasalahan usaha jasa

Volume VI Nomor 03 JEPP 67


angkutan darat (travel) di Kota Bengkulu. menurunkan ongkos angkutan penumpang.
faktor penghambat dan pendukung usaha Disamping itu, juga karena adanya
jasa angkutan darat (travel) di Kota persaingan dengan jasa angkutan yang lain.
Bengkulu ditinjau dari modal, sumber daya
manusia, pemasaran, manajemen, Meskipun terjadi penurunan jumlah
teknologi/ inovasi, administrasi. Metode penumpang, jasa angkutan masih
Analisis deskriptif merupakan suatu merencanakan untuk penambahan trayek
metode yang digunakan untuk baru karena pesaing yang belum banyak
mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan serta pangsa pasar yang belum terserap
data ke dalam bentuk tabel yang untuk beberapa wilayah
sesuai.Tujuan dari penelitian ini deskriptif tertentu.Peningkatan biaya terjadi pada
ini adalah untuk menggambarkan secara naiknya biaya tenaga kerja.Pada tahun
sistematik dan akurat mengenai fakta dan 2008, meningkat tiga kali dengan mengikuti
karakteristik populasi atau mengenai peraturan pemerintah dan kebijakan dari
bidang-bidang tertentu. pihak perusahaan.Selain itu peningkatan
biaya yang cukup signifikan juga terjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN pada biaya spare part.Dampak dari kondisi
Di bidang jasa travel baik untuk angkutan ini adalah menurunnya keuntungan jasa
udara maupun darat mengalami penurunan angkutan darat.
sejak krisis (dirasakan sejak pertengahan
tahun 2008). Untuk jasa travel angkutan Sistem administrasi dalam menjalankan
udara pada akhir tahun 2008, bahkan usaha angkutan darat di Kota Bengkulu ini
mengalami penurunan sampai 50%. terdapat beberapa kendala maupun
Meskipun penurunan ini tidak hambatan dalam mendaftarkan usaha
mencerminkan turunnya jumlah angkutan daratnya sehingga banyak
penumpang pesawat, karena justru pada responden tidak mendaftarkan usaha
pertengahan tahun 2008 jumlah angkutan darat kepada pihak pemerintah
penerbangan dari dan ke Bengkulu khususnya pihak perhubungan terhalang
meningkat. Adanya penurunan jasa travel biaya administrasi yang akan di keluarkan
ini diduga karena mulai banyaknya jasa oleh para responden yang terlalu besar dan
travel yang ada dan adanya kemudahan pengurusan SIUP, NPWP, dan Pajaknya
pemesanan melalui maskapai langsung. yang berbelit-belit. Mereka malas
Pada awal tahun 2009 ini, jasa travel mulai berurusan kepada pihak pemerintah,
merasakan peningkatan dibanding akhir padahal kalau mereka mendaftarkan usaha
tahun 2008, namun belum setinggi tahun mereka, mereka lebih aman dalam
sebelumnya.Untuk jasa angkutan udara, menjalankan usaha angkutan darat tersebut
biasanya ramai pada hari-hari libur dan dan apabila terjadi kecelakaan pemerintah
akhir tahun.Dari sisi jumlah tenaga kerja bisa bertanggung jawab atas kecelakaan
juga tidak terjadi perubahan. tersebut misalnya memberikan asuransi
kecelakaan maupu kerusakan kendaraan
Pada jasa travel angkutan darat (bis– yang mereka jalankan. Apabila mereka
AKAP), jumlah penumpang mengalami tidak terdaftar, pemerintah tidak akan
penurunan sebesar 10% dibandingkan bertanggung jawab atas segala kejadian
tahun yang lalu. Penurunan penumpang yang dialami pihak usaha angkutan darat
disebabkan oleh menurunnya kondisi tersebut.
usaha di Bengkulu.Penumpang angkutan
darat pada umumnya adalah pengusaha dan Dari hasil penelitian didapat bahwa
pelajar.Biaya angkutan dari tahun 2008 ke perusahaan travel/ PO ini mayoritas
2009 mengalami penurunan 10%.Hal ini mempunyai jumlah tenaga kerja antara 1-5
disebabkan karena adanya penurunan harga tenaga kerja dengan status karyawan tetap
BBM dan himbauan pemerintah untuk maupun karyawan tidak tetap.

Volume VI Nomor 03 JEPP 68


Karyawannya dibagi menjadi karyawan dan besar upah yang berbeda tiap karyawan
operasional dan karyawan administrasi yang dibayar.
dengan tingkat pendidikan mayoritas
tamatan SMA dengan umur yang beragam

Tabel Jumlah Tenaga Kerja Dari 37 PO


Status Karyawan
Karyawan Karyawan
Nama PO Karyawan Karyawan Jumlah
Operasiona Administra
Tetap Tidak Tetap
l si
Po Putra Simas 44 4 48 0 48
Kedurang Expres 6 2 8 0 8
Sarana Lintas Pertiwi Tour n’Travel 3 1 4 0 4
Kaur Utama 3 2 5 0 5
Ratu Agung Travel 17 1 18 0 18
Muaraman Ekspres 4 1 4 1 5
Po Cipta Travel 4 1 5 0 5
Po Bintang Selatan Travel 5 1 6 0 6
Po Bumen’s 66 Travel 10 1 11 0 11
Po Anggi Wisata 6 2 8 0 8
Po BHW Travel 4 1 5 0 5
Po Medan Jaya 7 1 7 1 8
Asia Travel 10 2 12 0 12
Cv. Po Waspada Bus dan Travel 3 1 3 1 4
Gama Mandiri Travel 2 1 2 1 3
Po SAN Travel Group 3 1 3 1 4
Lintura Travel 2 1 1 2 3
Cv Aisyah Tour dan Travel 3 1 3 1 4
Cv Putra Indah Travel 3 1 2 2 4
Cv Bintang Terang Tour dan Travel 4 1 1 4 5
PT Sanindo Tour dan Travel 5 1 2 4 6
Sri Asili Travel 3 1 2 2 4
Anugrah Albiro Tour dan Travel 3 1 2 2 4
Almadani Tour dan Travel 3 1 1 3 4
Anak Negri Tour dan Travel 2 1 1 2 3
Po Mutiara Selagan 6 2 8 0 8
Po Gama Mandiri Travel 8 2 10 0 10
Po TOP Travel dan Ekspress 5 2 7 0 7
Po Lantra Wisata Travel 4 2 6 0 6
Cv Gautama Travel 20 2 22 0 22
Po Duta Pratama 7 1 8 0 8
Po Dirgantara Travel 6 1 7 0 7
Po Ratu Intan Permata Travel 20 4 24 0 24
Cv Putra Anugrah Travel 7 1 8 0 8
Po Bintang Utama 6 1 7 0 7
Po Seluma Indah 20 4 24 0 24
Po Maju Bersama 7 1 8 0 8
Jumlah Karyawan 330 275 55 303 27
Rata-Rata 8.918919 7.432432 1.486486 8.189189 0.72973
Sumber : Hasil Penelitian Maret 2015

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa 30.000.000,- dan besar pengeluaran yang
perusahaan travel/ PO ini mayoritas asal dikeluarkan perusahan travel antara < Rp
modalnya berasal dari modal sendiri 2.000.000,- Rp 3.000.000,- untuk
dengan besarnya pendapatan yang diterima membiayai biasanya rutin yang akan
tiap bulanya antara Rp 21.000.000,- s/d Rp dibiayai oleh operasional ini seperti

Volume VI Nomor 03 JEPP 69


angsuran bank bagi yang meminjam modal beragam dan besar upah yang berbeda
di bank, pembelian ban, kompas rem, tiap karyawan yang dibayar.
bensin, perawatan mesin, ganti oli, dan 3. Sistem Keuangan perusahaan travel/
pembayaran asuransi jasa raharja bagi PO ini mayoritas asal modalnya
perusahaan travel yang terdaftar. Besarnya berasal dari modal sendiri dengan
pendapatan maupun pengeluaran yang di besarnya pendapatan yang diterima
terima maupun yang dikeluarkan tiap bulan tiap bulanya antara Rp 21.000.000,-
perusahaan travel/ Po tersebut tergantung s/d Rp 30.000.000,- dan besar
banyaknya armada yang dimiliki tiap PO. pengeluaran yang dikeluarkan
perusahan travel antara < Rp
Jurusan trayek perusahaan tavel ini 2.000.000,- Rp 3.000.000,- untuk
Bengkulu ke Ketahun, Ipuh, Muko-Muko, membiayai biasanya rutin yang akan
Lubuk Pinang, Painan, Padang, Pekan dibiayai oleh operasional ini seperti
Baru, Lampung, dan Palembang. angsuran bank bagi yang meminjam
modal di bank, pembelian ban,
KESIMPULAN DAN SARAN kompas rem, bensin, perawatan mesin,
Kesimpulan ganti oli, dan pembayaran asuransi jasa
Dari hasil penelitian dan pembahsan maka raharja bagi perusahaan travel yang
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : terdaftar. Besarnya pendapatan
1. Para pengusaha usaha angkutan darat maupun pengeluaran yang di terima
di Kota Bengkulu dalam sistem maupun yang dikeluarkan tiap bulan
manajemen telah menjalankan perusahaan travel/ Po tersebut
usahanya mayoritas antara 1-5 tahun, tergantung banyaknya armada yang
tempat usaha yang dimiliki adalah dimiliki tiap PO. Jurusan trayek
milik sendiri dengan jumlah armada perusahaan tavel ini Bengkulu ke
mayoritas miliki sendiri yang Ketahun, Ipuh, Muko-Muko, Lubuk
berjumlah antara 1-5 unit. Tetapi ada Pinang, Painan, Padang, Pekan Baru,
beberapa kendala dalam menjalankan Lampung, dan Palembang.
maupun mengoperasikan usaha jasa
angkutan darat di Kota Bengkulu Saran
Sistem administrasi dalam Berdasarakan kesimpulan di atas, maka
menjalankan usaha angkutan darat di dapat dikemukakan beberapa saran yang
Kota Bengkulu ini sehingga banyak kiranya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
responden tidak mendaftarkan usaha yang berkepentingan seperti :
angkutan darat kepada pihak  Para pengusaha travel hendaknya
pemerintah khususnya pihak bekerja sama membangun komunikasi
perhubungan terhalang biaya yang dinilai layak bagi dinas
administrasi yang akan di keluarkan perhubungan provinsi, kota maupun
oleh para responden yang terlalu besar kanupaten agar terciptanya suatu
dan pengurusan SIUP, NPWP, dan hubungan yang baik antara pengusaha
Pajaknya yang berbelit-belit. travel dgn pemerintah.
2. Sistem Ketenaga Kerjaan perusahaan  Pemerintah hendaknya memberikan
travel/ PO ini mayoritas mempunyai informasi yang baik bagi pengusaha
jumlah tenaga kerja antara 1-5 tenaga travel agar mereka dapat mematuhi
kerja dengan status karyawan tetap peraturan yang sudah di tetapkan oleh
maupun karyawan tidak tetap. dinas perhubungan provinsi, kota
Karyawannya dibagi menjadi karyawan maupun kabupaten sehingga dalam
operasional dan karyawan administrasi menjalankan usahanya pengusaha
dengan tingkat pendidikan mayoritas lebih aman dan pemerintah dapat
tamatan SMA dengan umur yang mendata dengan baik.

Volume VI Nomor 03 JEPP 70


DAFTAR PUSTAKA Santoso, Rokhedi P. 2012. Ekonomi
Adisasmita, Rahardja. 2005. Dasar-dasar Sumber Daya Manusia dan
Ekonomi Wilayah. Yogyakarta : Graha Ketenagakerjaan. Yogyakarta: UPP
Ilmu. STIM YKPN.
Anisa, 2005. AnalisaPotensi dan Prospek Simanjutak, J Payaman. 2005. Manajemen
Usaha Kecil Di Kota Bengkulu (skripsi Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan
tidak diterbitkan). Bengkulu: FE – Administratif dan Operasional.
UNIB. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Bumi
Arsya, Licolin. 2008. Lembaga Keuangan Aksara.
Mikro, Institusi Kinerja, dan Subandi. 2012. Sistem Ekonomi Indonesia.
Sustanabilitas. Yogyakarta: CV. Andi Bandung: Alfabeta.
Offset. Sugiyono dan Eriwibowo.2005. Statistik
Badan Pusat Statistik. 2007. Analisis Penelitian dan Aplikasinya. Bandung.
Penyusunan Kinerja Makro Alfa Beta.
Ekonomi dan Sosial Jawa Timur Sukirno, Sandono. 2012. Ekonomi
Tahun 2007. BPS Jawa Timur. Pembangunan: Proses, Masalah dan
Bangun, Wilson. 2010. Teori Ekonomi Dasar Kebijakan. Edisi Kedua.
Mikro. Bandung: PT Refika Aditama. Jakarta: Kencana.
Daryanto dan Abdullah. 2013. Pengantar Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan
Ilmu Manajemen dan Komunikasi. Kebijakan Publik Ekonomi Sumber
Jakarta: Prestasi Pustakarya. Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Fitrah, Hamdi. 2010. Analisis Konsentarsi Ilmu.
Tenaga Kerja Usaha Kecil Dan Menengah Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi
(UKM) Di Kabupaten Bengkulu Utara. Regional Teori dan Aplikasi, Edisi
Tesisi Tidak Di Publikasikan. Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Universitas Bengkulu. Magister Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi
Perencanaan Pembangunan. Industri. Jakarta: Rajawali Pers.
Frenti Efrimadani. 2010. Skripsi: Analisis
Pertumbuhan Lapangan Usaha dan
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor
Industri Formal di Kabupaten
Bengkulu Utara Tahun 2006-2010.
Bengkulu Utara: Universitas Ratu
Samban.
Indah, Rati. 2010. Startegi Pengembangan
Usaha Kecil Menengah (UKM) Di
Kabupaten Musi Rawas Provinsi
Sumatera Selatan. Tesis Tidak Di
Publikasikan. Universitas Bengkulu.
Magister Perencanaan
Pembangunan.
Kasmir, 2006. Kewirausahaan. Jakarta:
PT.Raja Gravindo Persada.
Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Muhlis. 2006. Skripsi: Efisiensi Wilayah
Kabupaten/ Kota di Jawa Timur
Ditinjau dari Industri Manufaktur
Tahun 1998-2001, dan 2004. Jakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Volume VI Nomor 03 JEPP 71

Anda mungkin juga menyukai