OLEH
YONGKI PRABOWO
NIM : 1602123405
OLEH
YONGKI PRABOWO
NIM : 1602123405
DISETUJUI OLEH:
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
DR. SRI ENDANG KORNITA, SE, M.Si DR. HENDRO EKWARSO, M.Si
NIP. 19691118 1995512 2 001 Nip. 19610209 198703 1 002
KATA PENGANTAR
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan moral
maupun materi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, yakni
kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Alvi Furnawati Alwi, S.E., M.M Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Riau.
2. Ibu Dr. Yusni Maulida,SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau, Bapak Ando Fahda Aulia,SE,
ME, MBA (IB), Ph.D Selaku Sekretaris Jurusan Jurusan Ilmu Ekonomi, dan
Ibu Rahmita Budiartiningsih, SE, Hum. Selaku Koordinator Program Studi
Ekonomi Pembangunan Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Riau.
3. Ibu Dr. Sri Endang Kornita SE, M.Si selaku Pembimbing I dan bapak
Dr. Hendro Ekwarso, M.Si selaku Pembimbing II yang telah banyak
memberikan masukan, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi
ini.
4. Bapak Dr. Hendro Ekwarso, M.Si selaku Penasehat Akademis yang telah
membimbing penulis dari awal kuliah hingga saat ini menyelesaikan studi
5. Kepada seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terimakasih atas semua ilmu dan
kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis. Dan Kepada seluruh
Karyawan/Karyawati dan seluruh Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Riau atas pelayanan selama penulis berkuliah.
6. Teristimewa skripsi ini penulis persembahkan untuk orang tua tercinta
Ayahanda Asmarno dan ibunda Devi Susanti, serta adik kandung Yona
Marlin yang senantiasa memberikan motivasi,do’a, dukungan serta materil.
Demikianlah, penulis berhapar semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca umumnya. Semoga Allah SWT melimpahkan semua
rahmat-nya bagi kita semua. Amin ya Rabbal Alamin.
Yongki Prabowo
Nim.1602123405
ii
Oleh:
Yongki Prabowo
ABSTRAK
By:
Yongki Prabowo
ABSTRACT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
ABSTRAK...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................9
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................10
1.5 Sistematika Penulisan...........................................................................10
6.1 Kesimpulan...........................................................................................64
6.2
saran......................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................66
LAMPIRAN.......................................................................................................71
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1.3 Nilai LQ Sektor Pertanian, Kehutanan Dan Perikanan Pada Kabupaten
Kuantan Singingi 2016-2021............................................................................53
Tabel 5.1.4 Jumlah Tenaga Kerja Keseluruhan Dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Di Kabupaten Kuantan Singingi 2016-2021.....................................................55
Tabel 5.1.5 Hasil Perhitungan Angka Pengganda Tenaga Kerja Sektor Pertanian
Di Kabupaten Kuantan Singingi Selama Tahun 2016-2021............................56
v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
terdiri dari sumber daya air, sumber daya lahan, sumber daya hutan,
pertanian.
menjadi dua bagian yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas.
memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena
3
dkk, 2020).
dengan harga jual hasil pertanian lokal yang rendah pada tingkat
mana aktifitas ekonomi yang terjadi pada suatu periode tertentu yang
gilirannya proses ini juga akan menghasilkan suatu aliran balas jasa
Singingi).
berikut:
7
Tabel 1.1: Distribusi Produk Domestik Bruto (PDRB) Atas Harga Konstan
Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016-2021.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha
(Milyar Rupiah)
Lapangan Usaha
Administrasi
549.87 549.80 550.19 566.48 556.51 555.56
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 114.98 116.98 121.13 127.15 129.51 134.82
Produk Domestik
Regional Bruto 20669.80 21574.02 22579.12 23613.56 23843.43 24689.51
Sumber : BPS Kuantan Singingi Tahun 2021
8
KUANTAN SINGINGI.”
Kuantan Singingi?
adalah:
a. Manfaat Akademis
b. Manfaat Praktis
Kuantan Singingi.
c. Manfaat Sosial
ini ditulis dalam VI bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub-
BAB I : PENDAHULUAN
dikemukakan hipotesa.
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilihat dari besarnya kontribusi sektoral terhadap pendapatan nasional dari tahun
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta
kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih
dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan pembangunan ekonomi suatu
daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah
itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan demikian tidak ada
strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat konstan untuk semua daerah.
pertumbuhan ekonomi dari berbagai wilayah, merupakan satu faktor yang cukup
dari gross domestic product potencial atau output dari suatu negara. Ada empat
pengetahuan dan disiplin kerja. Faktor ini merupakan faktor penting dalam
efektif dan terawat bila sumber daya manusianya terampil dan terlatih.
2. Sumber daya alam. Faktor produksi kedua adalah tanah. Sumber daya
yang penting disini adalah tanah yang dapat ditanami, minyak dan gas,
oleh pemerintah dan terletak pada kerangka kerja untuk mendorong sektor
swasta. Investasi ini disebut Social Overhead Capital (SOC) dan terdiri
17
yang serupa satu sama lain. Akan tetapi lebih kepada bentuk proses
Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses dari kenaikan output perkapita dalam
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi disini meliputi tiga aspek (Farhan, 2021) :
perkapita, dalam hal ini ada dua aspek penting, yaitu: output total dan
jumlah penduduk.
barang dan jasa yang dihasilkan bertambah besar pada tahun berikutnya.
pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja (man power)
adalah penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun). Tenaga kerja
adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat
memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan
jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut (Ekwarso dkk, 2012).
utama dalam pembangunan Indonesia, baik di masa lampau maupun di masa yang
akan dating. Ledakan penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat, sementara
dan masih lowongan (vacancy). Lebih jauh di jelaskan bahwa dalam teori
kesempatan kerja di kenal istilah elastisitas pemerintah akan tenaga kerja yang di
misalnya modal
lainnya.
penduduk usia produktif dan jumlah angkatan kerja tahun sebelumnya baik di
wilayah perkotaan maupun pedesaan. Upah sektoral riel bukan merupakan faktor
utama yang mendorong penduduk untuk masuk ke pasar kerja ( Ekwarso dkk,
2022). (Lembang dkk, 2021) juga berbicara tentang apa yang menentukan
pendapat nasional pada setiap saat, bukan hanya pada saat terjadinya kesempatan
kerja penuh. Pada suatu saat tertentu volume kesempatan kerja dan pendapatan
konsumsi (D1) dan barang investasi (D2) pada suatu volume kempatan kerja dan
Jika AD lebih besar dari AS maka ada rangsanga bagi para produsen
memperbesar produksinya pada volume kesempatan kerja yang lebih tinggi, yang
menghasilkan pendapatan nasional yang lebih tinggi. Jika AD lebih rendah dari
kerja dan pendapatn nasional menurun. Pada saat AD sama dengan AS terjadi
seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun keatas) yang berpotensi
memproduksi barang dan jasa. BPS (Badan Pusat Statistik) membagi tenaga kerja
(employed), yaitu:
1. Tenaga kerja penuh (full employed), adalah tenaga kerja yang mempunyai
jumlah jam kerja > 35 jam dalam seminggu dengan hasil kerja tertentu
(unemployed), adalah tenaga kerja dengan jam kerja 0 > 1 jam perminggu.
tenaga kerja.
21
kesejahteraannya.
nasional, tenaga kerja memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai
diselenggarakan atas asas keterpaduan dan kemitraan. Tenaga kerja adalah orang
yang bekerja atau mengerjakan sesuatu, orang yang mampu melakukan pekerjaan,
pada sistem penawaran dan permintaan tenaga kerja (Ekwarso dkk, 2020).
23
seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu
daerah yang timbul akibat sebagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu
tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-
pendekatan produksi, pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga
berlaku dan konstan (riil). PDRB atas dasar harga atau dikenal dengan PDRB
nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghutungan dan
harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan
daerah dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun dasar harga konstan. PDRB pada
dasarnya merupakan jumlah nilai tambah (Value Added) yang dihasilkan oleh
seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai
barang dan jasa akhir (neto) yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB
atas harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku disetiap tahun, sedangkan PDRB atas harga
konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung
menggunakan harga yang berlaku pada satu waktu tertentu ebagai tahun dasar
(Juswadi, 2021).
24
punggung perekonomian nasional terbukti tidak hanya pada situasi normal, tetapi
dari segi penawaran dan dari segi fungsi produksi melalui penelitian-penelitian,
sosial ekonomi dipedesaan dan investasi oleh Negara dalam jumlah yang besar.
masyarakat yang lebih kompleks di mana terdapat bidang industri dan jasa yang
tenaga kerja dan pangan yang cukup dengan harga yang murah untuk
25
pengembangan industri yang dinamis sebagai sektor penting dalam semua strategi
dipandang pasif sebagai unsur penunjang. Peran utama pertanian hanya di anggap
sebagai sumber tenaga kerja dan dan sektor penghasil bahan-bahan pangan.
terhadap angka yang diperoleh pada PDRB, sektor pertanian juga memiliki
kerja. Salah satu alasan mengapa sektor pertanian memiliki kaitan dengan sektor
lainnya adalah karena sebagian besar bahan baku industri berasal dari sektor
pertanian. Komoditas padi merupakan salah satu jenis tumbuhan yang dibutuhkan
oleh sektor Industri untuk bahan pangan. Terdapat juga tanaman kedelai pada
Industri minuman yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan susu kedelai.
Jadi, terdapat peran penting pertanian pada sektor ekonomi lainnya, maka akan
pendapatan dan taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan
usaha, serta mengisi dan memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun luar
negeri. Hal tersebut dilaksanakan dengan pertanian yang maju, efisien, dan
tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut
melainkan sebuah proses yang menghasilkan perubahan sosial baik nilai, norma,
dan meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat yang lebih baik. Pertanian
industri yang dapat diolah menjadi bahan sandang, pangan, dan papan yang dapat
pertanian. Jika petani yang lebih tua kurang produktif daripada petani yang lebih
muda maka hasil pertanian dapat berkurang. Ketika aktivitas produksi pangan
dilakukan hanya oleh para orang tua, perlahan dan pasti akan terjadi kekurangan
jumlah petani. Oleh karenanya aktifitas bertani para orang tua sudah selayaknya
digantikan oleh yang muda sehingga dapat diikuti dengan naiknya produktivitas
(Yodfiatfinda, 2018).
pangan masa depan. Berkurangnya tenaga muda pada sektor pertanian merupakan
mempertahankan sumber daya manusia dan sumber daya alam dalam menunjang
bukan saja ditentukan oleh sumber daya manusia sebagai penggerak namun juga
memiliki tujuan untuk menambah hasil produksi pertanian pada setiap pelaku
sekedar proses atau kegiatan yang dilakukan untuk bisa menambah produksi
pertanian tetapi lebih dari itu, pembangunan pertanian merupakan sebuah proses
adalah:
pertanian.
(Yustika, 2006).
Melihat dari sisi kesempatan kerja yang dapat ditawarkan dari sektor
pertanian, 64 persen proporsi tenaga kerja Indonesia dapat terserap pada sektor
data adalah pertanian merupakan kegiatan ekonomi yang paling penting dalam
hambatan.
31
tradisional dalam bercocok tanam, teknologi dan pengetahuan yang rendah oleh
Sektor pertanian menjadi sebuah sektor penting dalam sebuah negara yang
karya, yaitu non pertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan
dan minuman, tekstil dan pakaian jadi, barang-barang dari kulit, dan
sektor ini dilihat sebagai suatu sumber modal untuk investasi di dalam
4. Sektor pertanian mampu berperan sebagai salah satu sumber penting bagi
bekerja pada sektor pertanian, hal ini dikarenakan sektor pertanian mempunyai
Keunggulan kompetitifnya didapat dari input yang berbasis sumber daya lokal.
buatan yang bertujuan untuk menyediakan bahan makanan bagi manusia. Pada
keperluan sehari-hari petani dari tanah tempatnya berpijak, pertanian seperti itu di
menggunakan sumber daya alam secara langsung, pertanian juga disebut industri
pangan, papan. Produksi tersebut dapat dikonsumsi langsung maupun jadi bahan
antara untuk proses lebih lanjut. Sub pertanian yaitu semua kegiatan yang meliputi
1. Tanaman pangan ialah tanaman yang menjadi bahan pokok atau utama
dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan).
hewan vertebrata kecuali ikan dan amfibi) atau serangga (misalnya lebah).
juga menjadi bagian dalam usaha pertanian. Adapun yang dimaksud dengan
rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang sekurang-kurangnya satu orang
dangan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual atau ditukar untuk
2019).
Logika dasar LQ adalah teori basis ekonomi yang intinya adalah karena
industri basis menghasilkan barang-barang dan jasa untuk pasar didaerah maupun
diluar daerah yang bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan memberikan
pendapatan bagi daerah tersebut. Selanjutnya adanya arus pendapatan dari luar
Kenaikan permintaan ini akan mendorong kenaikan investasi pada industri yang
daerah mempunyai pola yang sama dengan pola permintaan pada tingkat daerah
kerja adalah sama dan setiap industry menghasilkan barang yang sama
dalam persamaan di atas, maka ada tiga kemungkinan nilai LQ yang dapat
2019).
daerah studi k adalah sama dengan laju pertumbuhan sektor yang sama
studi k.
ditunjukan pada waktu yang diteliti, kelemahan ini dapat diatasi dengan Dynamic
asumsi bahwa setiap nilai tambah sektoral maupun PDRB mempunyai rata-rata
laju pertumbuhan per tahun sendiri-sendiri selama kurun waktu awal dan tahun
Keterangan :
Apabila DLQ < 1 , berarti proposi laju pertumbuhan sektor (i) terhadaplaju
pertumbuhan sektor yang sama pada PDRB daerah (k), dan sebaliknya.
akan dilakukan oleh peneliti, penelitian terdahulu juga menjadi salah satu bahan
Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Location Quation (LQ), Shift Share, Model
pergeseran dari sektor primer menuju ke sektor sekunder dan tersier. Penyerapan
tenaga kerja pada sektor pertanian masih tertinggi, seiring dengan besarnya
penyerapan tenaga kerja dan diikuti dengan sektor jasa-jasa lainya non basis yaitu
Menurut Hendro Ekwarso dkk (2020) yang berjudul Analisis Faktor Yang
informal yang tinggal atau berdomisili di Kota Pekanbaru. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan variabel
39
hasil penelitian diketahui bahwa variabel bebas jumlah tanggungan dan lama
waktu luang berpengaruh positif secara signifikan baik secara simultan maupun
sebesar 88,03 persen dengan tingkat kesempatan kerja laki-laki yang lebih tinggi
(66,83 persen) daripada perempuan yaitu 21,20 persen. Dengan demikian tingkat
pengguran pada wilayah pedesaan di Kabupaten Kampar pada tahun 2010 sebesar
11,97 persen dengan tingkat penggangguran laki-laki (3,60 persen) lebih rendah
daripada tingkat penggangguran perempuan yaitu 8,37 persen. Sebagian besar tenaga
kerja pada wilayah pedesaan di Kabupaten Kampar bekerja pada lapangan usaha
perkebunan sebanyak 109.179 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 90.579 orang
dan perempuan sebanyak 18.600 orang. Pada umumnya dengan status pekerjaan
utama adalah bekerja sendiri. Tingkat pendidikan tenaga kerja pedesaan di Kabupaten
Kampar sebagian besar (94,12 persen) dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan
Riau. Analisis yang digunakan adalah analisis angka pengganda tenaga kerja dan
analisis shift share. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Rata-rata nilai angka
pertumbuhan proporsional yang lambat, dan mempunyai daya saing yang baik.
Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini bertujuan Tujuan penelitian ini untuk
ekonomi daerah secara spatial dan eksternal. Metode yang digunakan adalah
metode Location Quotient (LQ) dan analisis Shift Share. Dari hasil pengamatan,
perekonomian dan penyerapan tenaga kerja adalah sektor pertanian. Sektor jasa
tenaga kerja. (b) Perubahan struktur ekonomi terjadi pada sektor pertambangan.
untuk: (1) mengetahui seberapa besar peran sektor pertanian dalam perekonomian
Provinsi Riau, (2) apakah sektor pertanian memberikan multiflier efek yang besar
pertumbuhan jumlah tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi Riau dan (4)
41
menganalisis penyerapan tenaga kerja sektor pertanian untuk lima tahun kedepan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan
lokasi di Provinsi Riau. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data
PDRB dan data jumlah angkatan kerja yang bekerja menurut 17 lapangan usaha
selama periode 2015-2019 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Propinsi
Riau. Data dianalisis dengan Location Quotient (LQ), multiflier efek, Shift Share
dan Proyeksi. Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan analisis LQ, (1) Peranan
sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Riau tahun 2015-2019
menunjukan nilai >1, berarti sektor pertanian di Provinsi Riau merupakan sektor
basis, artinya sektor pertanian di Provinsi Riau telah mampu menyerap tenaga
kerja lokal. (2) Sektor pertanian memberikan multiplier efek yang meningkat
selama tahun analisis. (3) Petumbuhan sektor pertanian di Provinsi Riau dari
Dimana ini berati pertumbuhan jumlah tenaga kerja sektor pertanian di Provinsi
Riau tergolong dalam pertumbuhan yang progresif (maju). (4) Berdasarkan hasil
proyeksi pure forecast diperoleh hasil proyeksi jumlah tenaga kerja di Provinsi
Transformasi Tenaga Kerja Provinsi Riau Tahun 2010-2019. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis transformasi tenaga kerja di Provinsi Riau tahun 2010
adapun data yang dianalisis yaitu data time series yaitu periode tahun 2010 - 2019.
metode analisis shift share dan analisis kualitasitif terkait perencanaan kebijakan
bahwa Transformasi struktur ekonomi di Provinsi Riau tahun 2010 – 2019, telah
bergeser dari sektor primer menuju sektor sekunder dan tersier. Berdasarkan
analisis Shift Share dapat diketahui bahwa struktur perekonomian menurut sektor
Provinsi Riau jika dilihat dari pertumbuhannya dan keunggulan kompetitif yaitu
sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estate hal tersebut karena dari
pertumbuhan sektor yang cepat dan merupakan sektor unggulan di Provinsi Riau.
Proyeksi tenaga kerja dimasa yang akan datang tahun 2020 – 2025 berdasarkan
peningkatan, akan tetapi dari hasil analisis elastisitas diketahui bahwa tingginya
penyerapan tenaga kerja telah meningkat menuju sektor sekunder dan tersier hal
alat analisis yang di gunakan yaitu analisis Location Quotient yang membedakan
Sektor pertanian mampu berperan sebagai salah satu sumber penting bagi
surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran (sumber devisa), baik lewat
devisa. Secara konseptual maupun empiris sektor pertanian cukup layak untuk
bekerja pada sektor pertanian, hal ini dikarenakan sektor pertanian mempunyai
Keunggulan kompetitifnya didapat dari input yang berbasis sumber daya lokal
Sektor pertanian:
1. Tanam Pangan Sektor basis dalam
PDRB 2. Perkebunan penyerapan tenaga kerja
3. Kehutanan di Kabupaten Kuantan
4. Peternakan Singingi
5. perikanan
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder,
sekunder menurut (Kuncoro, 2004) adalah data yang telah dikumpulkan oleh
Data tersebut diperoleh dari beberapa sumber, dengan cara mengambil data-data
statistik yang telah ada dan dokumen-dokumen lain yang terkait dan diperlukan.
dari lembaga terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), penelitian, internet dan
terhadap PDRB Kabupaten Kuantan Singingi dengan pangsa relatif PDRB sektor i
pada Provinsi Riau terhadap total PDRB dengan umus LQ sebagai berikut
LQ = Vi/Vt
Vi/Vt
Dimana:
Kuantan Singingi.
Vt: Total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kuantan Singingi.
potensi dan prospek yang besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah
terutama pada penyerapan tenaga kerja baik tempatan luar daerah dan
prospek atau bisa disebut dengan sektor non basis. Sedangkan untuk mengetahui
pertanian dalam menyerap tenaga kerja, digunakan angka pengganda tenaga kerja.
K= N/NB
∆N = ∆NB x K
Dimana:
BAB IV
Riau, dengan ibu kota Teluk Kuantan yang terletak di Kecamatan Kuantan
tengah lintas Sumatera dan berada di Provinsi Riau Bagian Selatan. Kabupaten
Kuantan, Gunung Toar, Pucuk Rantau, Singingi, Singingi Hilir, Kuantan Tengah,
Sentajo Raya, Benai, Kuantan Hilir, Pangean, Logas Tanah Darat, Kuantan Hilir
Kecamatan :
ketinggian bervariasi, dimana titik tertinggi mencapai 804 meter diatas permukaan
laut dengan kemiringan lereng yang bervariasi. Umumnya daerah ini adalah
4.2.1 Kependudukan
dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan, mulai dari tahun 2017
dengan jumlah penduduk sebanyak 317.935 jiwa sampai tahun 2021 naik menjadi
336.107 jiwa.
4.2.2 Ketenagakerjaan
Transmigrasi Kabupaten Kuantan Singingi pada Tahun 2021 sebesar 1.358 orang.
Pencari kerja terbanyak terjadi pada Juli. Hal tersebut sangat berkaitan dengan
bulan kelulusan siswa sekolah dan tahun ajaran baru pendidikan. Perbandingan
pencari kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan pada tahun 2021
terdaftar 739 laki-laki dan 619 perempuan pencari kerja yang terdaftar. Proporsi
terbesar pencari kerja yang mendaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
51
berpendidikan terakhir SMA yaitu sebesar 41,46 persen (563 orang) dan
4.3 Perekonomian
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi
lainnya sehingga akhirnya akan tercipta struktur ekonomi yang kokoh, seimbang
dan dinamis. Berdasarkan data yang ada ternyata penduduk Kabupaten Kuantan
Perikanan yaitu sebesar 44,28%, dan sebagian kecil di sektor Jasa Perusahaan
BAB V
digunakan rumus Location Quotient (LQ). Metode ini digunakan untuk mengukur
derajat relatif spesialisasi suatu industri atau kelompok industri yang dimiliki oleh
suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lain. Adapun yang digunakan sebagai
pembanding adalah wilayah yang lebih luas dari wilayah yang dianalisis. Tujuan
penggunaan LQ ini juga untuk menentukan sektor atau sub sektor terpilih atau
Singingi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut
Tahun 2016-2021.
Produk Domestik
Regional Bruto 100 100 100 100 100 100
Sumber : BPS Kuantan Singingi Tahun 2021
Jasa
Pendidikan 0.012 0.012 0.013 0.013 0.012 0.013
Jasa
Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial 0.004 0.004 0.004 0.004 0.005 0.005
Jasa lainnya 0.010 0.010 0.010 0.009 0.009 0.009
Sumber : Hasil olah Data Peneliti
nilai LQ sebesar 1,03 % pada tahun 2021 yang berarti sektor pertanian memiliki
potensi dan prospek yang besar sebagai sektor basis ekonomi di Kabupaten
Kuantan Singingi terutama pada penyerapan tenaga kerja baik tempatan luar
Dari tabel 5.1.3 diatas dapat dilíhat bahwa setiap sektor pertanian sangat
pada tahun 2016 nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 1.00 %, kemudian pada
selanjutnya pada tahun 2018 terjadi peningkatan lagi menjadi 1.03%, kemudian
ditahun 2020 terjadi penurunan yaitu 1.00%, dan pada tahun 2021 nilai
pertumbuhan ekonomi meningkat menjadi 1.03%. Pada tahun 2019 dan 2020
ekonomi basis adalah bahwa arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan
ekspor wilayah tersebut baik berupa barang-barang dan jasa, termasuk tenaga
kerja.
Selain itu berupa pengeluaran orang asing yang berada diwilayah tersebut
tandai dengan nilai LQ-nya yang besar dari satu. Besarnya peranan sektor
pertanian akan sangat berperan terhadap pertumbuhan ekonomi dan akan dapat
menyerap tenaga kerja yang besar. Dan pada kenyataannya memang sebagian
kelapa sawit, kelapa, kelapa hybrida, kelapa lokal menjadi komoditi unggulan
Singingi sebagai salah satu produsen kelapa sawit dan kelapa terbesar nomor dua
setelah Kabupaten Indragiri Hilir. Dengan besarnya produksi kelapa sawit dan
pengganda tenaga kerja. Dalam penelitian ini digunakan asumsi bahwa proporsi
5.1.5.
nilai angka pengganda tenaga kerja sektor pertanian Pada tahun 2016 nilainya
sebesar 1.21% dan pada tahun 2017 nilainya sebesar 1.13%, pada tahun 2018
sebesar 1.10%, kemudian pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi 1.08%,
pada tahun 2020 kembali menurun menjadi 1.07% dan pada tahun 2021 menjadi
1.07%. Dari nilai rata-rata diperoleh nilai 6.66% yang artinya bahwa selama tahun
kesempatan kerja total Kabupaten Kuantan Singingi. Pada awal tahun analisis
yaitu tahun 2016 peranan sektor pertanian dalam menciptakan kesempatan kerja
cukup besar. Pada tahun 2016 sektor pertanian di Kabupaten Kuantan Singingi
mengalami kenaikan secara signifkan pada tahun 2017 yaitu 185.112 orang,
kemudian pada tahun 2018 menjadi 191.948 orang, kemudian pada tahun 2019
menjadi 195.866 orang, kemudian pada tahun 2020 menjadi 198.289 orang dan
pada tahun 2021 menjadi 199.879 orang. Angka pengganda yang dihasilkan dari
permintaan dan harga komoditi di sektor pertanian , yang berarti sektor pertanian
tempatan luar daerah dan perkembangan pendapatan perkapita penduduk atau bisa
5.2 Pembahasan
tahun 2016 – 2021 maka terjadi penurunan luas lahan panen pada
terutama pada jenis tanaman kelapa sawit dan tanaman karet, karena
luas hutan yang beralih menjadi hutan produksi dan hutan produksi
terbatas, tetapi angka ini tidak bertambah dan bernilai tetap pada
serta ternak ayam buras dan ayam pedaging, karena kedua jenis
ternak ini lebih mudah dalam perawatan dan nilai jualnya cukup
tinggi.
61
Dari lima sub sektor di atas maka dapat dilihat angka tertinggi yaitu
tahun 2021 yang berarti sektor pertanian memiliki potensi dan prospek
terutama pada penyerapan tenaga kerja baik tempatan luar daerah dan
1.21% dan pada tahun 2017 nilainya sebesar 1.13%, pada tahun 2018
dan pada tahun 2021 sebesar 1.07%. Dari nilai rata-rata diperoleh nilai
Singingi.
4. Angka pengganda tenaga kerja diperoleh dengan cara jumlah tenaga kerja
kerja cukup besar Pada tahun 2016 sektor pertanian di Kabupaten Kuantan
Singingi menyerap 171.108 orang dari keseluruhan tenaga kerja yang ada
kemudian pada tahun 2019 sebanyak 195.866, kemudian pada tahun 2020
sebanyak 198.289 orang dan pada tahun 2021 sebanyak 199.879 orang.
penyerapan tenaga kerja selama tahun 2016 sampai 2021 yaitu sebesar
6.66%.
dalam penelitian yaitu hasil pengamatan, diperoleh temuan : (a) sektor potensial
ekonomi terjadi pada sektor pertambangan. Faktor spatial atau lokasional yang
di Kabupaten Kuantan Singingi hal ini sesuai dengan menurut analisis klasik
pertanian merupakan suatu sektor ekonomi yang sangat potensial dalam bentuk
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan yang melibatkan
sumber penting bagi surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran (sumber
yang sebagian besar bekerja pada sektor pertanian, hal ini dikarenakan sektor
gangguan dari luar. Keunggulan kompetitifnya didapat dari input yang berbasis
Indonesia, baik di masa lampau maupun di masa yang akan datang. Ledakan
penduduk dari tahun ke tahun terus meningkat, sementara lapangan kerja untuk
64
(vacancy). Lebih jauh di jelaskan bahwa dalam teori kesempatan kerja di kenal
istilah elastisitas pemerintah akan tenaga kerja yang di artikan sebagai persentase
permintaan akan tenaga kerja yang di sebabkan dengan perubahan satu persen
BAB VI
6.1 Kesimpulan
LQ dari tahun 2016 sampai tahun 2021 > 1, yang berarti sektor pertanian
2. Peranan sektor pertanian sebagai sektor basis dalam penyerapan tenaga kerja
6.2 Saran
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Amaliah, R., Mahyuddin, M., & Fahmid, M. (2019). Kinerja Dan Peranan Sektor
Pertanian Dalam Perekonomian Di Kabupaten Bantaeng.
HasanuddinJournal of Sustainable Agriculture, 1 1).
https://doi.org/10.20956/hajsa.v1i1.1796
Basri, H., & Putra, A. (2021). Pengaruh PDRB Sektor Pertanian Upah Minimum
Provinsi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Journal
Development, 9(1). https://doi.org/10.53978/jd.v9i1.170
Dwita dan Taryono (2017) Pengaruh Sektor Pertanian dan Sektor Industri
Pengolahan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pringsewu Periode
2009-2016 Dalam Prespektif Ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis.
Farhan, A. (2021). Pengaruh Agrikultura Dan Industri Pada Emisi Karbon Studi
Negara-Negara Asia Tahun 2010 - 2016. Media Mahardhika, 19(2).
https://doi.org/10.29062/mahardika.v19i2.250
Fatmawati, A., & Iskandar, D.D. (2018). Analisis Perubahan Struktur Ekonomi
(Economic Landscape) Jawa Tengah ( Analisis Output-Input Periode Tahun
2000-2013). Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomika
Dan Bisnis, Vol. 1(3),46-70.
Ikhsan, A. K., Ariusni, A., & Putri, D. Z. (2019). Analisis Pengaruh Sektor
Pertanian, Sektor Pertambangan, Dan Sektor Industri Terhadap Ketimpangan
Distribusi Pendapatan Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Dan
Pembangunan, 1(3). https://doi.org/10.24036/jkep.v1i3.7700
Khoiri, M., Syapsan, S., & Kornita, S. E. (2020). Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau tahun 2000-2018.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 15(2). https://doi.org/10.31258/sorot.15.2.87-
104
Kornita, S. E., Basri, S., Restu, R., Isbah, U., & Desweni, S. P. (2020).
Pemberdayaan ekonomi masyarakat pelaku usaha UMKM di Kelurahan
Limbungan Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru. Unri Conference
Series: Community Engagement, 2. https://doi.org/10.31258/unricsce.2.494-
497
Lembang, H., & Batlajery, S. (2021). Dampak Sektor Pertanian, Perikanan dan
Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial,
12(1).
69
Maisaroh, Siti (2017) Analisis Peranan dan Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap
Pertumbuhan Wilayah Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Kabupaten Tulang Bawang) Jurnal Ilmu Ekonomi & Sosial.11
Sanjaya, P. U., Irianto, H., & Agustono. (2019). Peran Sektor Pertanian,
Kehutanan, Dan Perikanan Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten
Magetan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 7(3).
Wahyuni, E. I., Ramly, M., & Arfah, A. (2020). Pengaruh Sektor Pertanian,
Sektor Pariwisata dan Sektor Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Selayar Periode 2008-2019. PARADOKS : Jurnal Ilmu Ekonomi,
70
3(4). https://doi.org/10.33096/paradoks.v3i4.626
https://riau.bps.go.id/indicator/52/69/1/pdrb-adhk-kabkota.html
https://kuansingkab.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto--lapangan-
usaha-.html
Administrasi
Pemerintahan, 2.722 2.711 2.71 2.74 2.722 2.711
Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 0.61 0.608 0.6 0.62 0.61 0.608
LQ = Vi/Vt
Vi/Vt
Dimana:
Kuantan Singingi.
Vt: Total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kuantan Singingi.
maka
LQ = Vi/Vt
Vi/Vt
48,023/100
46.967/100
= 1,00.
dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa
Pendidikan 0.012 0.012 0.013 0.013 0.012 0.013
Jasa
Kesehatan
dan Kegiatan
Sosial 0.004 0.004 0.004 0.004 0.005 0.005
Jasa lainnya 0.010 0.010 0.010 0.009 0.009 0.009
Sumber : Data olah Peneliti
maka : 206.811
171.108
76
= 1.21%.
(b) Perkebunan
(c) Kehutanan
(d) Peternakan
(e) Perikanan