Anda di halaman 1dari 115

AKIDAH AKHLAK

Oleh
Sulaiman saat
Pertemuan ke 1

Penjelasan tentang Rencana Program


Semester (RPS)
Topik Bahasan
1. Pengertian, fungsi, akidah islamiyah
2. Karakteristik, keutamaan dan kedudukan
akidah Islamiyah
3. Pengertian dan perlunya manusia beriman
4. Hal-hal yang melemahkan iman
5. Iman, Islam, dan Ikhsan
6. Maudhu Akidah Islamiyah
7. Pengertian Akhlak
8. Mid Semester
9. Objek pembahasan Akhlak Islamiyah
10. Manfaat Mempelajari
Akhlak 11.Akhlak, Moral, dan
etika
11. Manfaat Mempelajari Akhlak
12. Akhlak, Moral, dan etika
13. Masalah Nilai
14. Masalah ukuran Baik dan Buruk
15. Pembagian Akhlak Islamiya.
16. Final Tes
Pertemuan ke 2

Topik 1

Pengertian Akidah
1. Pengertian Aqidah Islamiyah
a. Menurut bahasa (Arab), dasri kata “akadah” yang
berarti mengikat, menghubungkan dua ujung yang
berbeda sehingga menjadi ikatan yang kuat dan
sangat sulit dibuka.
b. Menurut Istilah (Yusuf al-Qardlawy), kepercayaan
yang meresap dalam hati dengan penuh keyakinan,
tidak bercampur syak dan ragu, memberi pengaruh
bagi pandangan hidup, tingkah laku, dan perbuatan
sehari- hari
c. Menurut syara’, = rukun iman, yaitu iman kepada
Allah, para Malaikat, Kitab, para Rasul, hari akhirat,
dan qadar baik dan buruk
Direalisasikan/diwujudkan dalam bentuk penyaksian
(syahadat)yang bermakna “meyakini” (pengakuan)
Pembagian Syahadat (penyaksian):
1. Syahadat tauhid yang secara global
memiliki Syarat:

a. Ilmu, menafikan Jahl (kebodohan)


b. Yaqin, yang menafikan syak
c. Qabul (menerima), menafikan radd (penolakan)
d. Inqiyad (patuh), menafikan
meninggalkan durhaka
e. Ikhlas, menafikan syirik
f. Sidq (jujur), menafikan kadzab
g. Mahabbah (kecintaan), dan menafikan
kebecian (baghdha)
2. Syahadat Rasul memiliki syarat
a. Mengakui dan meyakini kerasulannya
b. Mengucapkan dan mengikrarkan dengan lisan
c. Mengikuti dan mengamalkan ajarannya
d. Membenarkan segala yang dikabarkan
e. Mencintai melebihi kecintaan pada yang lain
f. Mendahulukan sabdanya dari pendapat
orang lain dan mengamalkan sunnahnya.
Pertemuan ke 3

Topik 2

Fungsi Akidah
2. Fungsi Akidah bagi Manusia

1. Mendorong manusia malu berbuat salah


2. Menimbulkan rasa tanggung jawab
3. Berani menegakkan kebenaran
4. Tidak takut mati
5. Menimbulkan sikap optimisme
6. Menimbulkan ketenangan jiwa
Pertemuan ke 4

Topik ke 3
Karakteristik Akidah
Islam
1. Karakteristik akidah Islam.

a. Sederhana (hanya didasarkan


pada enam keimanan).
b. Tidak bersifat dogmatis
c. Langsung (tidak melalui perantara)
d. Totalitas
e. Berhubungan dengan budi pekerti mulia
2. Keutamaan Akidah Islam

1. Sesuai perasaan kemanusiaan, akal sehat,


juga garis tengah antara paham ateis dan
paham aminisme;
2. Menetapkan kesucian Allah dari
menyerupai makhlukNya.
3. Berkembang tidak melalui pemaksanaan
4. Menanamkan kemerdekaan dan
tanggungjawab pada diri
manusia
5. Masuk ke dalam hati manusia
berdasarkan keterangan dan alasan yang
logis.
Pertemuan ke 5

Topik ke 4
Kedudukan akidah Islam
3. Kedudukan Akidah dalam Ajaran Islam
1. Akidah merupakan pokok yang
dibangun atas peraturan-peraturan
agama, sedang peraturan-peraturan
agama merupakan hasil yang dilahirkan
oleh akidah.
2. Merupakan pokok yang mendorong
lahirnya syari’ah sedang syari’ah
adalah bentuk pelaksanaan dari
akidah.
Pertemuan ke 6

Topik 5
Iman, Islam, dan Ikhsan
1. Pengertian Iman

a. Bahasa : Pembenaran
hati b Istilah:
- Mengikrarkan dengan lisan
- Membenarkan dengan hati
- Mengamalkan dengan anggota badan
1. Mengikrarkan dengan lisan artinya:
Mengucapkan dua kalimat
syahadat.
2. Membenarkan dengan hati = Menerima
segala apa yang dibawa oleh
Rasulullah.
3. Mengamalkan dengan anggota
badan, artinya:
- Hati mengamalkan dalam bentuk
keyakinan
- Anggota badan mengamalkan dalam
bentuk ibadah-ibadah.
2. Mengapa orang harus beriman

a. Dalam diri manusia terdapat hati sanubari atau


rohani
b. Dalam diri manusia terdapat sifat hanif;
c. Dalam rangka menyelamatkan kehidupan
manusia.
d. Secara kodrati manusia menghendaki satu tata
kehidupan yang tertib, aman, damai,harmonis,
saling menolong, penuh keramahan, kejujuran,
keikhlasan dan sebagainya. Kesemuanya itu
lahirnya didorong oleh iman.
Ciri-ciri Orang Mukmin
1. Khusyu’ dalam shalat
2. Menjauhkan diri dari perkataan
dan perbuatan yang tidak berguna
3. Menunaikan zakat
4. Menjaga kehormatan
5. Apabila disebut nama Allah,
gemetar hatinya
6. Apabila membaca ayat-ayat
Allah, bertambah imannya.
Lanjutan:
7. Selalu mendirikan shalat
8.Selalu membelanjakan hartanya di
jalan Allah.
9. Selalu berserah diri kepada Allah
Peremuan Ke 8

MID SEMESTER
Pertemuan ke 7

Topik 6

Hal-hal yang Melemahkan Iman


Hol-l«ol ynng Meleınolıkon/Meınhntnlkon Iınon
• Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari
kekhususan-kekhususannya, atau mengaku memiliki
sesuatu dari kekhususan tersebut atau
membenarkan orang yang mengakuinya.
• Sombong serta menolak beribadah kepada Aliah.
• Menjadikan perantara dan penolong yang ia
sembah atau ia mintai (pertolongan) selain Allah.
(Q.S. Yunus (10): 18. dan Q.S.ar-Ra’du (13): 14).
• Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia
mintai (pertolongan) selain Allah.(Q.S. Yunus (10): 18. dan
Q.S.ar-Ra’du (13): 14).
• Mendustakan Rasulullah tentang sesuatu yang beliau bawa.
(Q.S. Fathir {35): 25-26).
• Berkeyakinan bahwa petunjuk rasul tidak sempurna, atau
menolak suatu hukum syara’ yang telah Allah, dan
meyakini kesamaan hukum Allah dan rasul-Nya dengan
hukum yang selainnya atau meyakini dibolehkan berhukum
selain hukum Allah. {Q.S. aI-Maidah {5)
• Tidak mau mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu
tentang kekafiran mereka, sebab hal itu berarti meragukan
apa yang dibawa oleh Rasulullah saw. (Q.S. Ibrahim: 9).
• Mengolok-olok dan mengejek Aliah, atau Alquran
atau agama Islam atau pahala dan siksa dan yang
sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah atau
seorang nabi, baik gurauan maupun sungguhan. (Q.S.
at-Taubah (9): 65-66).
• Meyakini bahwa orang-orang tertentu boleh keluar
dari ajaran Rasulullah saw. dan tidak wajib
mengikuti ajaran beliau. (Q.S. ai-Maidah (5): 3).
• Berpaling dari agama Allah, tidak mau
mempelajarinya serta tidak mau mengamalkannya.
\Q.S. as-Sajdah (32): 22).
Peremuan Ke 8

MID SEMESTER
Pertemuan ke 9

Topik ke 7
Maudhu Akidah Islamiyah
. al Mabda’ (Iman Kepada Allah swt.)
MAUDU’ AKIDAH ISLAM
1. Al Mabda’, yang meliputi Iman
kepada Allah
2. Al-Wasitha, meliputi; iman
kepada Malaikat, Kitan, dan
Rasul/Nabi.
3. Al-Ma’ad, yang meliputi; iman kepada
hari akhirat, dan iman kepada Qada’
dan Qadar.
IMAN KEPADA ALLAH SWT.
1. Membenarkan dengan yakin akan
wujud Allah
2. Membenarkan dengan yakin akan ke-
Esaan Allah, baik zat, sifat, dan af’al-
Nya
3. Membenarkan dengan yakin bahwa
Allah bersifat dengan segala sifat
kesempurnaan, dan suci dari segaka
sifat kekurangan, dan suci dari segala
yang menyerupainya
PEMBUKTIAN TENTANG ADANYA/ WUJUD
ALLAH SWT.

1. Bukti menurut fitrah


2. Pembuktian menurut Akal
3. Pembuktian menurut agama
4. Bukti menurut realita
Pembuktian Ke-Esaan Allah:
1. Ke-Esaan zat-Nya:
a. Allah suci dari bagian-bagian;
b. Suci dari sekutu.
2. Ke-Esaan dalam sifat-Nya:
a. Allah tidak mempunyai dualisme
dalam satu sifat;
b. Tidak ada sifat yang menyerupai
sifat Allah
Lanjutan:
3. Ke-Esaan dalam af-al-Nya, artinya pada
hakekatnya semua perbuatan itu adalah
perbuatan Allah
Dalil akal tentang ke-Esaan Allah:
1. Bilamana Allah itu berbilang, masing-
masing mereka memerlukan sesuatu
yang membedakannya dari yang lain;
2. Bila Allah berbilang, tiap-tiap
satunya mempunyai bekas usaha
ciptaannya.
Sifat-sifat Allah
Sebagian Ulama membagi sifat Allah atas tiga
bagian, yaitu:
1. Sifat wajib, terbagi atas:
a. Nafsiah
b. Salbiyah
c. Ma’ani
d. Ma’nawiyah
2. Sifat Jaiz
3. Sifat Mustahil (lawan dari sifat wajib)
FAEDAH BERIMAN KEPADA ALLAH, a.l.

1. Lahir rasa cinta,harapan, rasa takut,


tawakkal dipersembahkan kepada
Allah;
2. Timbul rasa kagum &
mengagungkan Allah sesuai dengan
tuntutan sifat dan nama-nama-Nya
yang agung;
3. Tercapainya pengabdian dan
ibadah hanya kapada Allah swt.
semata.
FAEDAH BERIMAN KEPADA ALLAH, a.l.

1. Lahir rasa cinta,harapan, rasa takut,


tawakkal dipersembahkan kepada
Allah;
2. Timbul rasa kagum &
mengagungkan Allah sesuai dengan
tuntutan sifat dan nama-nama-Nya
yang agung;
3. Tercapainya pengabdian dan
ibadah hanya kapada Allah swt.
semata.
Pertemuan ke 10

Topik ke 8
Wasitha (Iman kepada Malaikat, Kitab,
dan Rasul)
IMAN KEPADA MALAIKAT (al Wasitha)
Pengertian Malaikat:
Malaikat (al-malaul a’la), yaitu sekelompok
makhluk yang mendiami alam metafisika,
inmateril, atau alam gaib. Termasuk makhluk
halus, tidak bisa dijangkau, dan tidak bisa
dibuktikan dengan penginderaan.
Pengertian Iman kepada Malaikat:
“Meyakini adanya malaikat sebagai
hambah
Allah yang mulia dan patuh kepada
perintah Allah serta tidak pernah berbuat
durhaka”
Keistimewaan Malaikat:
1. Mereka diciptakan dari Nur
2. Mereka tidak mempunyia
nafsu/keinginan
3. Tidak berjenis kelamin
4. Diberi kemampuan untuk menjelma
5. . Dapat menempuh jarak yang jauh
dalam waktu singkat
Lanjutan Keistimewaan...

6. Sanggup melakukan pekerjaan


seberat apapun;
7. Mereka menempati dunia yang tersendiri;
8. Selalu patuh dan taat kepada Allah SWT.
Tugas para Malaikat

1. Tugas Spritual
a. Bertasbih dan patuh sepenuhnya;
b. Memikul Arasy;
c. Memberi salam kepada penghuni surga
d. Menyiksa penghuni Neraka.
2. Menurunkan Wahyu
3. Tugas di alam raya dan di
kalangan manusia:
Lanjutan:
a. Jibril bertugas menurunkan wahyu;
b. Mikail, menurunkan hujan
dan menumbuhkan tanaman;
c. Israfil, meniup teompet ketika
terjadi kiamat dan kebangkitan dari
kubur;
d. Dua malaikat memeriksa mayat
dalam kubur.
Tugas Malaikat di kalangan Manusia:
1. Sprorter spritual bagi manusia;
2. Mendoakan orang mukmin
3. Menyertai mengucapkan amin
4. Piket pada waktu subuh dan ashar.
5. Turun ke bumi ketika ayat Alquran
dibaca manusia
6. Menghadiri forum-forum zikir
7. Membawa kabar gembira
8. Menginformasikan orang-orang yang
dicintai dan dibenci oleh Allah
9. Memberikan do’a kepada orang-orang mukmin
10. Mengantarkan wahyu
IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH (al-
Wasitha)

Pengertian:
“Meyakini bahwa Allah ada menurunkan
ketab kepada para Rasulnya untuk
menjadi pedoman hidup manusia,
menjadi tempat mengambil pelajaran,
aturan dan undang- undang
bermasyarakat”
Kitab-kitab yang diturunkan
oleh Allah Swt.
Kitab yang diturunkan oleh Allah Swt. ada
104 buah terdiri atas: 100 suhuf dan 4 kitab
yang masing-masing diberikan kepada
1. 50 suhuf kepada Nabi Syis as.
2. 30 suhuf kepada Nabi Idris as.
3. 10 suhuf kepada nabi Musa sebelum Taurat
4. 10 suhuf kepada Nabi Ibrahim
4 kitab masing-masing:
a. Taurat kepada Nabi Musa as.
b. Zabur kepada Nabi Daud as.
c. Injil kepada Nabi Isa, as.
d. Alquran al-Karim kepada
Muhammad saw.
Rahasia/faedah beriman kepada
kitab Allah:
1. Sangat dibutuhkan
2. Ajarannya kekal walaupun Rasul
telah meninggal.
3. Argumentatif
4. Kasih sayang Allah pada hambahnya
5. Syukur.
HIKMAH BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH

1.Kita memperoleh bimbingan


2.Jiwa menjadi tenteram
3.Memuliakan akal pikiran
4.Persamaan derajat
5.Memberi petinjuk yang paling lengkap
untuk menusia,
IMAN KEPADA NABI/RASUL (al-
Wasitha)

Pengertian;
“Mempercayai bahwa Allah swt. memilih di
antara hambah-Nya sebagai perantara
antara Allah dengan hambah-Nya”
Makna Beriman kepada Rasul

 Mengi’tiqadkan bahwa Rasul itu benar


 Mengi’tiqadkan bahwa Rasul itu wajib dituruti
 Mengi’tiqadkan bahwa Rasul itu menerima kitab.
 Mengi’tiqadkan bahwa rasul itu
memperoleh mu’jizat.
 Mengi’tiqadkan bahwa rasul memiliki
pribadi termulia.
 Mengi’tiqadkan bahwa rasul tidak
dipengaruhi jiwanya oleh kekuatan sihir,
iblis, dsb.
SIFAT-SIFAT RABUL/NABI

No Wajib Jai Mustahil


z
1 Siddiq Nabi/rasul Al-kazbu
dapat
2 melakukan
Amana mmeellaa Al-khiyanat
h seperti yang
kkuukkaa
ssseeepppee
3. dilakukan
Tabligh errrtttiii
ddddiiiillll Al-Kitman
manusia
aaaakkkk
mmmm
4 lainnya asal
Fatanah maaaaan
llllllaaaaaaiiiii Baladah
tidak merusak
innnnnnnnnn
tttttttiiiiiiidddddd
kerasulannya
daaaaaaakkk
kkkkkkkkeeeee
Sifat-sifat yang Berhubungan
dengan Material
1. Berasal dari keluarga yang terhormat
2. Berasal dari keluarga yang
jelas silsilahnya dan bukan
anak zina
3. Orang merdeka, bukan budak
4. Memiliki kesehatan jasmani
yang sempurna
5. Laki-laki ideal yang luar biasa
6. Dsb.
Hikmah Beriman Kepada Rasul/
Nabi
1. Terhindar dari keyakinan
yang menyesatkan
2. Manifestasi dari keimanan kepada Allah
3. Mencontoh suri teladan Nabi/Rasul
4. Menegakkan kebenaran dan keadilan
Pertemuan ke 10

Topik ke 8
a’ad (Iman kepada Hari Akhirat, Qada’
dan Qadar).
IMAN KEPADA HARI AKHIRAT (al Ma’ad)

PENGERTIAN:

“Percaya bahwa sesudah kehidupan di


alam ini, ada lagi kehidupan yang
kedua, yakni alam pembalasan”
Sikap Manusia Memahami dan Menghadapi
Kedatangan Hari akhirat
1. Idiologi Materialisme dan atheisme :
Setelah mati, sejarah hidup manusia telah
tamat.
2. Paham reinkarnasi: Manusia yang telah
mati mengalami kehidupan kembali
3. Kelompok yang mempercayai bahwa sesudah
kehidupan ini, akan ada kehidupan lain, tempat
manusia memperoleh balasan dari
perbuatannya.
Tanda-tanda datangnya hari Akhirat

1. Perbuatan maksia semakin merajalela


2. Orang beriman semakin sedikit
jumlahnya.
3. Kehancuran dan kejahatan
semakin meningkat
4. Timbulnya kejadian-kejadian ganjil.
Hikmah Beriman kepada Hari
Akhirat
(al Ma’ad)

1. Munculnya keyakinan bahwa


kehidupan dunia adalah fana
2. Takut berbuat kesalahan
3. Selalu mengerjakan amal kebajikan
4. Hidup selalu optimis
5. Menumbuhkan sikap sabar.
IMAN KEPADA QADA’-QADAR (al –Ma’ad)

Pengertian:
1. Qadar: berarti ukuran/jumlah ukuran
sesuatu yang masih bisa berubah,
ketentuan. Masih ada campur
tangan manusia.
2. Qada’: Ketetapan atau kepastian Allah
atas segala di alam ini. Di sini tidak
ada lagi campur tangan manusia.
Pembicaraan Tentang Takdir

Peringatan Rasulullah saw.:


1. Jangan kamu banyak
memperdebatkan tentang takdir,
karena sesungguhnya itu adalah salah
satu ilmunya Allah swt.
2. Jangan kamu berlindung di balik
takdir untuk suatu pekerjaan yang
jelek.
Hikmah Beriman Kepada Takdir

1. Bertambah kuat iman


2. Mendorong agar giat bekerja
3. Mendidik disiplin diri
BAIAN KE 2

AKHLAK
Pengertian Akhlak
1. Secara Etimologi:
Bhs. Arab: dari kata “khuluqun”= budi
pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat
2.Bhs. Yunani: digunakan istilah ethos
atau etika.
Erat kaitannya dengan kata “khalqun”
=kejadian, “Khaliq= pencipta dan
“makhluk”
= diciptakan.
Lanjutan:
2. Secara terminologi:
“Suatu sifat yang tertanam dalam jiwa dan
dari padanya timbul perbuatan-perbuatan
dengan mudah dan tidak memerlukan
pertimbangan pikiran (Al-Ghazali)
Lanjutan:
Suatu perbuatan dikategorikan sebagai perbuatan
akhlak apabila:
1. Perbuatan itu dikerjakan terus menerus;
2. Perbuatan itu dilakukan tanpa paksaan
atau tekanan dari orang lain;
3. Perbuatan dilakukan tanpa pertimbangan
pikiran terlebih dahulu
4. Perbuatan itu dilakukan karena dorongan jiwa.
Pengertian Ilmu Akhlak
1. Ilmu yang menjelaskan baik dan buruk,
menerangkan apa yang harus diperbuat
manusia terhadap sesamanya dan
menjelaskan tujuan yang hendak
dicapai oleh manusia dalam perbuatan
manusia dan menunjukkan yang lurus
yang harus diperbuat (Ahmad Amin,
1988: 15)
Ilmu Akhlak mengandung unsur-unsur:
1. Menjelaskan pengertian baik dan buruk
2. Menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan seseorang serta
bagaimana kita bersikap antar
sesama
3. Menjelaskan mana yang
harus diperbuat
4. Menujukkan mana jalan lurus
yang harus dilalui
Objek Pembahasan
Ilmu Akhlak
1. Pembahasan Ilmu akhlak meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia,
baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok (Al-Ghazali)
Perbuatan-perbuatan tersebut, kemudian
ditetapkan hukum baik atau buruk, benar
atau salah, seharusnya atau tidak
seharusnya
Perbuatan manusia dapat dibagi atas:
1. Perbuatan yang masuk kategori akhlak:
a.Perbautan yang dikehendaki atau
disadari;
b.Perbuatan yang dilakukan tidak
dikehendaki dan terjadi di luar
kemampuan dan tidak bisa
mencegahnya (seperti gerakan
jantung, gerakan refleks) tidak dapat
dikategorikan akhlak.
2. Perbuatan yang samar-samar (boleh
masuk akhlak boleh tidak) sep. lupa,
dipaksa atau khilaf.
Manfaat/manfaat Mempelajari
Ilmu Akhlak
1. Dapat menyinari orang dalam
memecahkan kesulitan-kesulitan
hidup
2. Dapat memberi perjelasan sebab/illat
memilih perbuatan baik
3. Dapat membendung dan mencagah
untuk tidak terperangkap pada
keinginan-keinginan nafsu dan
mengarahkan pada hal-hal yang
positif.
Lanjutan:
4. Dapat mengerti benar akan sebab
melakukan atau tidak melakukan
suatu perbuatan.
5. Dengan mengerti perbuatan baik akan
menolong seseorang untuk menghadapi
suatu perbuatan dengan penuh minat.
6. Orang mengerti ilmu akhlak akan tepat
memvonis prilaku orang dan tidak
akan mengekor suatu perbuatan tanpa
pertimbangan yang matang.(Ahmad
Amin)
Menurut Dr. Hamzah Ya’cub:
1. Meningkatkan derajat manusia;
2. Menuntun kepada kebaikan;
3. Manifestasi kesempurnaan iman;
4. Keutamaan di hari kiamat;
5. Kebutuhan pokok dalam keluarga;
6. Membina kerukunan antar tetangga;
7. Untuk mensukseskan pembangunan
bangsa dan negara;
8. Dunia banar-benar membutuhakn
akhlak al-karimah.
KARAKTERISTIK AKHLAK ISLAMIYAH

1. Alquran dan Sunnah sebagai


landasan pokok
2. Memberi peran pada akal dan
naluri manusia
3. Pendorongnya adalah iman
4. Landasannya niat
5. Keridhaan Allah sebagai tujuan
PEMBAGIAN AKHLAK

1. Menurut Sifatnya:
- Akhlak Terpuji (Mahmudah)
- Akhlak tercelah (Madzmumah)
2. Menurut Objeknya:
- Akhlak Kepada Allah
- Akhlak kepada sesama manusia
- Akhlak terhadap alam sekitar
AKHLAK KEPADA ALLAH SWT.

1. Akhlak Terpuji:
- Takut kepada Allah
- Harap akan Allah
- Taubat dan menyesal
- Tawakkal kepada Allah
- Tawadhu kepada Allah
- Ridha terhadap qada’ dan qadar-Nya.
Lanjutan:
2. Akhlak Madzmumah :
- Kufur
- Syirik
PENGERTIA
KUFUR:
1. Menurut Bahasa= menutup
2. Menurut Istilah “mengingkari adanya
Allah Swt. Jadi kufur dapat diartikan
menutup potensi imaniah yang
dibawah sejak lahir.
• Lanjutan:
Pembagian Kufur:
1. Kufur Nikmat
2. Kufur Zindik: Tidak
mengakui kebenaran agama
Islam
3. Kufur Inadi : yaitu keras kepada
dalam mengingkari Allah dan
Rasul- nya.
Pengertian:
Syirik:
1. Menurut bahasa: bagian, persekutuan.
2. Menurut Istilah agama:
Mempersekutukan Allah dengan selain-
Nya.
3. Macam-macam Syirik:
a. Syirik besar:
1. Syirkud da’wah
2. Syirku Niyah
3. Syirku Mahabbah
4. Syirkut tha’ah
b. Syirik Kecil: yaitu adanya perhatian
selain Allah dalam beramal ibadah,
yang biasa disebut dengan “Riya'”,
seperti mengharapkan pujian, materi
atau lainnya dalam beribadah
Rasulullah saw. bersabdah:
“Sesungguhnya yang paling
kukuwatirkan terhadap kamu adanya
syirik yang paling kecil, yaitu “Riya”
AKHLAK TERPUJI TERHADAP
DIRI SENDIRI
1. Memelihara diri sendiri
2. Optimis
3. Ikhlas
4. Jujur
5. Menepati janji
6. Amanah
7. Sabar:
a. Menahan diri dari segala perbuatan jahat
b. Menahan diri dari surut kebelakang
c. Sabar yang disebut dengan Syaja’ah
8. Pemaaf
9. Hemat
10. Lemah lembut:
a. Lemah lembut terhadap hak Allah
b. Lemah lembut kepada sesama manusia
c. Lemaha lembut terhadap alam dengan
jalan memeliharanya, menjaga keselamatan
dan menggunakannya dengan benar
• Lanjutan:
11. Berani. Keberanian meliputi:
a. Berani membenarkan yang benar dan
menyalahkan yang salah
b. Berani membela hak milik, jiwa
dan raga
c. Berani membela kesucian agama
dan kehormatan bangsa.
Penyebabnya:
a. Karena percaya pada diri sendiri
b. Karena memiliki iman yang
kuat dan mantap
c. Karena memiliki himmah
yang tinggi dan mulia.
12. Qana’ah (merasa cukup) yakni
menjauhkan diri dari sikap tidak
puas
BAGIAN KE 3

TEOLOGI ISLAM
MUNCULNYA PAHAM DAN ALIRAN-
ALIRAN DALAM ISLAM

 Pada masa Nabi dan Khulafaurrasyidin,


belum ada persoalan teologi.
 Munculnya persoalan teologi pada
masa sesudahnya, yaitu :
- Ilmu-ilmu keislaman muncul satu persatu
- Pada saat umat Islam melepaskan
pikirannya untuk menggali isi Alquran dan
Sunnan
- Setelah umat Islam mengadakan perdebatan
panjang baik sesama mereka maupun
orang- orang di luar Islam.
Faktor Penyebab Munculnya Persoalan dan
aliran Teologi dalam Islam

1. Faktor Internal:
a. Masalah Politik
b. Umat Islam mencapai masa Keemasan
c. Ayat-ayt Alquran banyak
menyinggung Kepercayaan Umat
terhadahulu yang dibatalkan oleh
Islam
2. Faktor Eksternal Umat Islam
Lanjutan:Faktor…
2. Faktor Eksternal Umat Islam
a. Banyak orang beragama lain
yang masuk Islam.
b. Masuknya Filsafat ke dunia Islam
c. Para Ulama/Mutakallimin mulai
menggunakan filsafat untuk
mempertahankan keyakinan Islam
dari serangan orang-orang non muslim
ALIRAN-ALIRAN DAN MOTIF
BERDIRINYA

• 1. Motif Akidah :
a. Aliran Mu’tazilah
b. Aliran Asy’ari
c. Aliran Maturidi
d. Aliran Wahabi
e. dll.
Aliran Mu’tazilan
1. Aliran ini lahir di Bashrah akhir abad I
H. dipelopori oleh Wasil bin Ata dan Amr
bin Ubaid.
2. Aliran ini dikenal sebagai aliran
rasionalis Islam, karena dalam
memahami suatu masalah lebih
mendahulukan rasio/ pikiran daripada
naqli.
Ajaran-ajaran Pokok Mu’tzilah
1. al-Tauhid (Keesaan Allah)
2. al-Adl (Keadilan)
3. al-wa’du wa al-waid (Janji dan
ancaman)
4. Al-manzila baina al-manzilataini
(tempat di antara dua tempat)
5. Al-amru bi al-ma’ruf wa nahyun
ani al- mungkari (menyuruh berbuat
baik dan mencegah berbuat mungkar).
Ahlussunnah wa al-Jama’ah
Dinamakan Ahlussunnah wa al-jamaah,
artinya aliran pengikut sunnah Rasulullah
dan dianut oleh kebanyakan umat Islam.
Aliran ini terbagi atas dua kelompok, yakni
Aliran Asy’ariyah dan Aliran Maturidiyah.
Aliran Maturidiyah terbagi dua, yaitu: Mat.
Bukhara dan Mat. Samarkand.
Aliran Asy’ariyah:
1. Aliran ini dibangun oleh Abu Hasan
Ali bin Idmail al-Asy’ari.
2. Corak pemikirannya:
a. Mengakui adanya sifat Tuhan
b.Menganut teori Kasab (Tuhan
menciptakan perbuatan dan
manusia menerimanya.
c.Tuhan dapat dilihat di akhirat dengan
mata kepala.
d. Pelaku dosa besar, terserah kepada
Aliran Maturidiyah
Paham-paham teologinya:
1.Maturidi Samarkand lebih dekat
ke
Mu’tazilah dan Maturidi Bukhara lebih
dekat ke aliran Asy’ariyah
2. Sebagian perbuatan dapat
diketahui melalui akal dan
sebagian tidak.
3. Sebagian tidak jelas baik buruknya
bagi akal dan sebagian keburukannya
hanya diketahui melalui wahyu.
Akal dan Wahyu
POKOK
ALIRAN-ALIRAN PERSOALAN
M KMT MB KMBJ
T J
Mu’tazilah Ak Akal Akal Akal
al
Asy’ariyah Ak Wahy wahy Wahyu
al u u
Mat. Samarkand Ak Akal Akal Wahyu
al
Mat. Bukhara Ak Wahy Akal wahyu
al u
Kekuasaan dan Kehendak
Mutlak Tuhan
1. Mu’tazilah:
Kekuasaan Tuhan tidak mutlak lagi,
telah dibatasi oleh:
a. Kebebasan yang diberikan kepada
manusia untuk menentukan perbuatannya.
b. dibatasi oleh keadilan Tuhan.
c. Dibatasi oleh kewajiban-kewajiban Tuhan
d. Dibatasi oleh Natuur/hukum alam/
sunnatullah
Lanjutan: Kekuasaan Mutlak
Tuhan
2. Asy’ariyah dan Maturidi Bukhara:
Tuhan berkuasa mutlak, Tuhan tidak dibatasi
oleh siapapun, dan tidak terikat oleh siapapun
3. Maturidi Samarkand:
a. Kemerdekaan dalam perbuatan ada pada
manusia
b. Tuhan menjatuhkan hukum didasarkan atas
perbuatan manusia.
c. Keadaan hukum Tuhan, tidak boleh
tidak mesti terjadi.
Keadilan Tuhan:
1. Mu’tazilah dan Mat. Samarkand;
keadilan diartikan, memberikan
seseorang akan haknya.
2. Asy’ariyah; menempatkan sesuatu pada
tempat yang sebenarnya, sesuai
dengan kehendak yang memilikinya.
Tetapi bagi Maturidi Bukhara, mereka
menganut paham Masyi’ah dan ridha.
Konsep Iman:
1. Mu’tazilah; Iman bukan tashdiq dan
bukan ma’rifah, iman adalah amal
yang timbul dari mengetahui Tuhan
dan melaksanakan perintah-Nya.
2. Asy’ariyah; Iman adalah
tashdiqbillah, yakni menerima
sebagai benar adanya Tuhan
3. Mat. Bukhara, sejalan dengan Asy’ariyah
4. Iman lebih dari tasdiq, yaitu ma’rifah
dan amal.
2. Lahir karena Motif Politik:
a. Khawarij
b. Syi’ah
c. Aliran Jumhur.
3. Aliran yang lahir karena motif Hukum:
a. Aliran Syafi’iyah
b. Aliran Maliki
c. Aliran Hambali
d. Aliran Hanafi, dll.
Paham-paham yang muncul
dalam Islam:
1. Khawarij:
Mereka adalah mantan pengikuti Ali bin Abi
Thalib, yang kemudian keluar dari barisan
Ali karena tidak menerima perjanjian
damai, karena dianggap pebuh dengan
penipuan dan keputusan tidak
berdasarkan kitab Allah dan Sunnah
rasul.
Paham-paham Khawarij:

a. Dalam bidang Theologi:


- Semua yang terlibat dalam perjanjian damai
dihukum kafir, keluar dari Islam dan wajib
dibunuh;

b. Dalam bidang politik: Mereka bersikap demokratis,


dan mengatakan bahwa siapapun boleh dipilih
menjadi khalifah, tidak mesti orang Quraisy,
tetapi harus adil
Aliran Murji’ah:

Murji’ah dari kata “arja’ah”, yang


berarti: menunda, kurang penting,
mengambil tempat di belakang, dan
memberi pengharapan.
Mereka mengambil sikap menyerahkan
penentuan kafir atau tidaknya seseorang
kepada Tuhan.
Kelompok-kelompok Murji’ah
1. Kelompok Moderat:
Orang yang berbuat dosa besar bukan kafir dan tidak
kekal dalam neraka, tetapi hanya dihukum sesuai
dosanya, dan kalau Tuhan menghendaki ia dapat
masuk surga tanpa hisab. Tokohnya; Abu Hanifa,
Abu Yusuf, Al Hasan ibnu Muhammad Ibnu Ali bin
Abi Thalib.
2. Kolompok Ekstrim:
Orang Islam yang percaya kepada Tuhan walaupun
menyatakan kekufurannya secara lisan, tidak menjadi
kafir Iman dan kufur tempatnya dalam hati. Tokohnya
adalah Jahm bin Safwan
Qadaria dan Jabariah

Persoalan Pokok: “Sampai dimana manusia


bergantung pada kehendak dan kekuasaan
mutlak Tuhan dalam menentukan perjalanan
hidupnya?”
Qadariyah:
Manusia mempunyia kehendak dan kekuasaan
dalam menentukan perjalanan hidupnya.
Tokohnya adalah: Ma,bad al Juhani dan
Ghailan ad-Dimasyqy
2. Jabariyah:
Manusia tidak mempunyai kemerdekaan
dalam menentukan kehendak dan
perbuatannya, manusia terikat dengan
kehendak dan kekuasaan mutlak Tuhan.
Manusia dalam keadaan terpaksa (ijbar).
Perbuatan manusia telah ditentukan oleh
Qadar da qada’ Tuhan. Paham ini biasa
disebut dengan ajaran fatalism.
Tokohnya adalah; Al-Ja’d Ibnu Dirham dan
Jahm bin Safwan
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai