Anda di halaman 1dari 8

1.

Pemilihan Pompa

Dengan Kebutuhan Debit Q = 269.88 L/dt dan Head yang dibutuhkan H = 42 m , maka dilakukan dengan
pemilihan pompa dengan menggunakan diagram pemilihan pompa.

Diagram ini berbeda beda untuk setiap merk dan jenis pompa dan biasanya telah disediakan oleh
pabrknya. Berikut contoh diagram pemilihan pompa standar :

a. Pompa Air Merk “A”

Jenis Pompa
b. Pompa Air Merk “B”

Kap. Pompa

a. Pompa Air Merk “C”

Jenis Pompa

2. Operasi Seri dan Paralel


Susunan Seri
Bila Head yang diperlukan besar dan tidak dapat dilayanai oleh satu Pompa, maka dapat
digunakan lebih dari satu pompa yang disusun secara seri.

Penyusunan Pompa secara Seri dapat digambarkan sebagai berikut :

Susunan Paralel

Susunan Paralel digunakan bila diperlukan kapasitas yang besar yang tidak dapat dihandle oleh
satu pompa saja, atau diperlukan pompa cadangan yang akan dipergunakan bila pompa
rusak/diperbaiki

Penyusunan Pompa secara Paralel dapat digambarkan sebagai berikut :

Dari kebutuhan Head dan Debit dalam Sistem Jaringan air baku dalam pekerjaan ini, Head dan
Kapasitas pompa tidak mencukupi atau belum di pasaran ditemukan Pompa dengan Head dan
Kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga akan digunakan pompa lebih dari 1 (satu)
buah
Untuk mendapatkan hasil kerja pompa yang optimal, maka digunakan jenis pompa dengan
karakteristik yang sama. Karakteristik pompa yang disusun seri/parallel dapat dilihat pada
gambar berikut :

Gambar :..A.., Operasi Seri dan Paralel dari pompa pompa dengan karakteristik yang sama

Gambar A, menunjukkan head-kapasitas dari pompa-pompa yang mempunyai karateristik sama yang
dipasang secara seri atau parallel . Dalam gambar ini kurva untuk pompa tunggal diberi tanda (1) dan
untuk susunan seri dari dua puah pompa diberi tanda (2) diperoleh dari harga head kurva (1) dikalikan
(2) untuk kapasitas (Q) yang sma. Kurva untuk susunan Paralel yang terdiri dari dua buah pompa, diberi
tanda (3). Harga kapasitas (Q) kurva (3) ini diperoleh dari harga kapasitas pada kurva (1) dikalikan (2)
untuk Head yang sama

Dalam gambar ditunjukkan tiga buah kurva head-kapasitas system yaitu R1, R2. Dan R3. Kurva R3
menunjukkan tahanan yang lebih tinggi daibanding dengan R2 dan R1.

Jika system mempunyai kurva head-kapasitas R3 , maka titik pompa 1 akan terletak di (D). Jika pompa ini
disusun seri sehingga menghasilkan kurva (2) maka titik kerja akan pindah ke (E). Disini trlihat bahwa
head titik (E) tidak sama dengan dua kali lipat head (D), karena ada perubahan (berupa kenaikan)
kapasitas.

Sekarang jika system mempunyai kurva head-kapasitas R1 maka titik kerja pompa (1) akan terletak di
(A). Jika pompa ini disusun parallel sehingga menghasilkan kurva (3) maka titik kerjanya pindah ke (B).
Disini terlihat bahwa kapasitas di titik (B) tidak sama dengan dua kali lipat kapasitas dititik (A), karena
dua perubahan (Kenaikan) Head System.
Jika system mempunyai kurva karakteristik seperti R2 maka laju aliran akan sama untuk susunan seri
maupun parallel. Susunan Paralel pada umumnya untuk laju aliran besar, dan susunan seri untuk head
tinggi pada operasi. Untuk susunan seri, karena pompa kedua menghisap zat cair bertekanan dari yang
pertama, maka perlu perhatian khusus dalam hal konstruksi dan kerapatan terhadap kebocoran rumah
pompa

Perhitungan Jumlah Pompa yang dibuthkan dan susunan pemasangannya adalah sebagai berikut :

1. Pompa Merk "A"

A. Pemilihan Jenis Pompa

- Debit (Q) = 269,88 Lt/dt


= 16.1928 m3/menit
- Head (H) = 42.02 m
- Efisiensi Head = 0.8
Untuk mendapatkan debit Q = 16,193 m3/menit maka dibutuhkan pompa dengan Head =
H (Pompa) = 42.02 x 1/ 0.8
= 52.525

Maka dipilih Jenis Pompa = 100 x 80 X2 - 5 3,0


dengan (Q ) = 1.8 m3/menit

B. Susunan Paralel (Head cukup tetapi Debit kurang)

Penurunan nilai Head-kapasitas sistem R1 . Dengan faktor = 0.8

Jumlah Pompa = ( 16.1928 / 1.8 ) X 1/ 0.8


= 11.245 12 Pompa
Pompa Cadangan = 1 pompa
Total Pompa yang dibutuhkan = 12 + 1= 13 buah
2. Pompa Merk "B"

A. Pemilihan Jenis Pompa

- Debit (Q) = 269,88 Lt/dt


= 16.1928 m3/menit
- Head (H) = 42.02 m

Untuk mendapatkan debit Q = 16,193 m3/menit maka dibutuhkan pompa dengan Head =
H (Pompa) = 11 m

Maka dipilih Jenis Pompa = 100 x 80 X2 - 5 3,0


dengan (Q ) = 16.2 m3/menit

B. Susunan Seri (Debit cukup tetapi Head kurang)

Penurunan nilai Head-kapasitas sistem R2 . Dengan faktor = 0.8

Jumlah Pompa =( 42.02 / 11 ) X 1/ 0.8


= 4.775 5 Pompa
Pompa Cadangan = 1 pompa
Total Pompa yang dibutuhkan = 5+ 1= 6 buah

3. Pompa Merk "C"

A. Pemilihan Jenis Pompa

- Debit (Q) = 269,88 Lt/dt


= 16.1928 m3/menit
- Head (H) = 42.02 m
- Efisiensi Head = 0.81
Untuk mendapatkan debit Q = 16,193 m3/menit maka dibutuhkan pompa dengan Head =
H (Pompa) = 42.02 x 1 / 0.81
= 51.8765

Maka dipilih Jenis Pompa = 350-300-400


dengan (Q ) = 600 m3/jam
= 10 m3/menit
B. Susunan Paralel (Head cukup tetapi Debit kurang)

Penurunan nilai Head-kapasitas sistem R1 . Dengan faktor = 0.8

Jumlah Pompa = ( 16.1928 / 10 ) X 1/ 0.8


= 1.97473 2 Pompa
Pompa Cadangan = 1 pompa
Total Pompa yang dibutuhkan = 2+ 1= 3 buah
Jenis poma yang dipilih adalah berdasarkan pertimbangan Biaya, Kualitas, mudahnya OP dll

http://indotechmultiprima.com/product/detail/30/57/18/80/MFM-130A

Anda mungkin juga menyukai