Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I DEFINISI
A. PENGELOLAAN LIMBAH .................................................................... 1
B. LIMBAH RUMAH SAKIT ...................................................................... 1
C. LIMBAH PADAT RUMAH SAKIT ....................................................... 1
D. LIMBAH PADAT MEDIS ....................................................................... 1
E. LIMBAH PADAT NON MEDIS ............................................................. 2
F. LIMBAH CAIR ......................................................................................... 2
G. LIMBAH GAS ......................................................................................... 3
H. PENANGANAN LIMBAH MEDIS PADAT ........................................... 3
I. INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH.......................................... 3
J. PENANGANAN PEMBUANGAN DAN KOMPONEN DARAH .......... 3
K. SAFETY BOX ........................................................................................... 3
L. CAIRAN REAGEN ................................................................................... 3
M. WADAH LIMBAH INFEKSIUS PADAT .............................................. 3
BAB IV DOKUMENTASI 15
iii
RUMAH SAKIT SANTO ANTONIO
Jln. Garuda No.3, Km.3, Ds. Tanjung Baru
Kec. Baturaja Timur 32113 – OKU
SUMATERA SELATAN
SURAT KEPUTUSAN
No : 028V/RSSA/SK Dir/IV/2019
TENTANG
MEMUSTUSKAN
Menetapkan :
KETIGA : Surat Keputusan ini akan diubah dan atau diperbaiki sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam isi
penetapannya.
Ditetapkan di Baturaja
Pada tanggal 18 April 2019
DEFINISI
A. PENGELOLAAN LIMBAH
1. Identifikasi
Identifikasi limbah bertujuan untuk mengetahui jenis karateristik masing-masing limbah
seperti limbah padat, limbah cair, limbah benda tajam, limbah infeksius dan limbah non
infeksius.
2. Pemisahan limbah
a. Pemilahan limbah dimulai pada awal limbah dihasilkan dengan memisahkan limbah
sesuai dengan jenisnya karatekristik limbah.
b. Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah (warna kuning), limbah non infeksisus
(warna hitam) dan limbah benda tajam (kardus tahan tusukan).
c. Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya
d. Limbah cair (darah, sputum, urine, dan fases) segera dibuang ke janitor di spoelhoek
atau closet
3. Labeling
Labeling pada limbah bertujuan untuk membedakan jenis limbah seperti limbah
infeksius, limbah non infeksius dan limbah benda tajam
a. Plastik kantong kuning khusus untuk limbah infeksius
b. Plastik kantong warna hitam khusus untuk limbah non infeksius
c. Safety box (wadah tahan tusukan dan air) untuk limbah benda tajam
4. Tempat Pewadahan
a. Limbah Padat
1) Terbuat dari bahan yang kuat, tutup ringan, tahan karat, kedap air, dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya dan menggunakan
injakan kaki untuk membuka tutup.
2) Disetiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan yang
terpisah dengan limbah padat non medis.
3) Kantong plastik diikat untuk diangkut setiap hari atau kurang sehari apabila 3/4
penuh dari volume atau kurang dari 24 jam limbah padat infeksius harus segara di
angkut ke TPS (Tempat Penyimpanan Sementara)
4) Ikat limbah dengan cara tarik plastic limbah secara perlahan sehingga udara dalam
kantong berkurang. Putar ujung atas plastik untuk membentuk ikatan tunggal.
5) Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung pada tempat khusus safety box
6) Tempat pewadahan limbah medis padat infeksius harus segera dibersihkan dengan
larutan disinfektan.
7) Sedangkan untuk kantong plastik yang telah dipakai dan kontak langsung dengan
limbah tersebut tidak boleh digunakan lagi.
b. Sedangkan wadah khusus untuk limbah benda tajam :
1) Tahan bocor dan tahan tusukan
2) Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu tangan
3) Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
4) Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan
5) Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan limbah
5. Pengangkutan limbah
a. Limbah Medis Infeksius
1) Pengangkutan limbah infeksius dari seluruh unit dilakukan setiap hari dengan
menggunakan trolly khusus limbah infeksius
2) Pengangkutan limbah harus menggunakan troli khusus yang kuat, tertutup dan
mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer, petugas menggunakan APD ketika
mengangkut limbah
b. Pengangkutan limbah non medis dari seluruh lingkungan rumah sakit dilakukan setiap
hari dengan waktu pengambilan 2 kali sehari.
6. Pencatatan
Setiap limbah yang akan masuk kedalam TPS akan dilakukan pencatatan dengan
menggunakan logbook yang meliputi tanggal limbah masuk, sumber penghasil limbah,
karateristik limbah dan berat limbah.
7. Pemusnahan dan pembuangan
a. Limbah infeksius dan limbah cair yang berasal dari cairan reagen laboratorium
dilakukan pemusnahan dengan pihak III yang telah mendapatkan rekomendasi dari
Kementerian Lingkungan Hidup.
b. Untuk limbah non infeksius dilakukan pembuangan ke Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Rumah Sakit Santo Antonio telah bekerja sama dengan Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Ogan Komering Ulu.
i. Anaerobic chamber
Anaerobic chamber berfungsi sebagai tempat reaksi biologis untuk menguraikan
zat-zat organic yang ada dalam air limbah dengan bantuan bakteri anaerobic/
fakultatif aerobic. Lapisan film mikroorganisme akan tumbuh pada permukaan
media dan menguraikan zat organic yang belum terurai di anoxic chamber.
Kumpulan mikroorganisme umumnya bakteri terlibat dalam transformasi senyawa
organic menjadi metan.
j. Aerobic chamber
Aerobic chamber berfungsi sebgai proses reaksi biologi untuk mengurai zat organic
dalam air limbah dengan bantuan bacteria aerobic sambil di aerasi. Pada proses
aerob hasil pengolahan dari anaerob yang masih mengandung zat organic dan
nutrisi diubah menjadi sel bakteri baru, hydrogen maupun karbon dioksida oleh sel
bakteri dalam kondisi cukup oksigen.
k. Sedimentation chamber
Sedimentation chamber berfungsi sebagai tempat pemisahan lumpur secara
gravitasi dengan air jernih hasil proses biologis. Sebagian lumpur di bagian bawah
bak akan ditransferkan ke screen anoxic chamber menggunakan air lift secara
berkala.
l. Effluent chamber Effluent chamber berfungsi sebagai tempat penampungan
sementara air hasil olahan dan tempat desinfektan. Air olahan dengan klorin tablet
untuk membunuh bakteri-bakteri pathogen yang terkandung pada air olahan,
sehingga air olahan tersebut aman dibuang ke sungai atau badan air lainnya
2. Pemberian Chemical
Pada proses pengolahan air limbah menggunakan beberapa bahan chemical yaitu
Al2SO4, NAOH dan PAC.
3. Pemberian Klorin
Pemberian klorin pada air limbah sebagai desifektan pemberian klorin pada air
limbah dilakukan setiap 2 (dua) kali seminggu.
4. Pencatatan debit air limbah
Pemeriksaan debit air dilakukan untuk mengetahui volume air limbah yang akan
dibuang kebadan air pengukuran debit air limbah menggunakan flowmeter air.
Pencatatan debit air limbah dilakukan setiap 2 hari sekali pada pagi dan siang.
5. Pemeriksaan kualitas air limbah
Untuk mengetahui kualitas air limbah yang diolah dan dibuang kebadan air rumah
sakit melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan. Pemeriksaan kualitas air limbah
untuk mengetahui parameter kimia air dan biologi air. Pemeriksaan kualitas air
limbah dilakukan pada laboratorium yang telah mendapatkan Sertifikat KAN.
Adapun dokumentasi dalam panduan pengelolaan limbah rumah sakit adalah sebagai berikut :
1. SPO Pengemasan limbah infeksius dan B3
2. SPO Pemiahan dan penampungan limbah di rumah sakit
3. SPO Pengumpulan dan pengangkutan
4. SPO Pemeliharaan instalasi pengelolaan ipal
5. SPO Penanganan dan Pembuangan Infeksius
6. SPO Penanganan dan Pembuangan Limbah Benda Tajam
7. SPO Penanganan Limbah Domestik
8. SPO Pengiriman Limbah
9. SPO Prosedur Penanganan Komponen Darah
10. SPO Tempat Penyimpanan Sementaran
11. Form Laporan Paparan Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)
12. Form Laporan Ceceran / Tumpahan B3