Anda di halaman 1dari 48

PANDUAN

PERIZINAN USAHA MIKRO KECIL (UMK)


RISIKO MENENGAH TINGGI DAN TINGGI

ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS)


BERBASIS RISIKO

BADAN USAHA
Panduan ini dapat diakses secara gratis melalui http://oss.go.id/panduan,
dapat digandakan dan disebarluaskan, namun tidak untuk diperjualbelikan. Konten
dirumuskan per tanggal 25 Agustus 2021 dan merupakan subjek terhadap perubahan.
Jika terdapat perubahan konten akan dituangkan dalam panduan baru dan
mengakibatkan tidak berlakunya panduan ini.
Online Single Submission (OSS) adalah sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik yang dikelola
dan diselenggarakan oleh Lembaga OSS (Kementerian Investasi/BKPM). Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko melalui Sistem OSS merupakan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja.

Dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja, kini sistem OSS melayani Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Mulai tanggal 4 Agustus 2021, Pelaku Usaha dapat mengakses Sistem OSS berbasis risiko melalui laman
https://oss.go.id/.

OSS Berbasis Risiko wajib digunakan oleh Pelaku Usaha, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
Pelabuhan Bebas (KPBPB).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 terdapat 1.702 kegiatan usaha yang terdiri atas 1.349
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang sudah diimplementasikan dalam Sistem OSS Berbasis
Risiko. Sementara itu 353 KBLI yang belum diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 akan
diterapkan dalam sistem selambat-lambatnya akhir Agustus 2021.
Daftar Istilah

AHU Administrasi Hukum Umum

AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

API Angka Pengenal Importir

BUPM Bidang Usaha Penanaman Modal

BULN Badan Usaha Luar Negeri

CAPTCHA Completely Automated Public Turing test to tell Computers and


Humans Apart

CV Commanditaire Vennootschap

Ditjen Direktorat Jenderal

KBLI Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia

KEK Kawasan Ekonomi Khusus


Daftar Istilah

Kemenkumham Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

KI Kawasan Industri

KPBPB Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

NIB Nomor Induk Berusaha

NIK Nomor Induk Kependudukan

NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak

PBG Persetujuan Bangunan Gedung

PKPLH Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PMA Penanaman Modal Asing

PMDN Penanaman Modal Dalam Negeri

PT Perseroan Terbatas
Daftar Istilah

RKL Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

RPL Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

RPTKA Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing

SIMBG Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung

SKKL Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup

SLF Sertifikat Laik Fungsi

SPPL Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan


Lingkungan Hidup

SS Sertifikat Standar

UKL UPL Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan


Lingkungan Hidup

UU CK Undang-Undang Cipta Kerja


Kategori Pelaku Usaha

Orang - Persyarikatan atau Persekutuan


Perseorangan - Yayasan
UMK - Perseroan Terbatas (PT)
- Persekutuan Komanditer
Badan Usaha - Badan Hukum Lainnya
- Persekutuan Firma
Orang - Persekutuan Perdata
Perseorangan
OSS - Koperasi
- Perusahaan Umum
Badan Usaha
- KPPA
Kantor - KPPA (Jasa Penunjang Tenaga
Non UMK
Perwakilan
Perwakilan Listrik Asing)
- KP3A
- KP3APMSE
Online Single Submission Badan Usaha - BUJKA
Badan Usaha
Luar Negeri
(OSS)
Luar Negeri - Pemberi Waralaba dari Luar Negeri
berbasis risiko memberikan
layanan bagi pelaku usaha yang terbagi - Pedagang Berjangka Asing
ke dalam kedua kelompok besar, yaitu - PSE Asing
Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Non Usaha - Bentuk Usaha Tetap
Mikro Kecil (Non UMK)
Skala Usaha UMK (Usaha Mikro dan Kecil)

Usaha Mikro dan Kecil (UMK) adalah usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI), baik orang
perseorangan maupun badan usaha, dengan modal usaha maksimal Rp 5 miliar, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja, terdapat perubahan kriteria modal usaha UMK sebagai berikut:

< Rp 1 Miliar > Rp 1 Miliar s/d Rp 5 Miliar

MIKRO KECIL

Sebelum UU CK: Sebelum UU CK:


< Rp 50 juta > Rp 50 juta < 500 juta
Skala Usaha Non UMK (Non Usaha Mikro dan Kecil)

Usaha milik Warga Usaha milik Warga


Negara Indonesia, Negarausaha
Badan Indonesia,
milik Orang
baik orang Badan usahaModal
Penanaman milik perseorangan
warga negara Badan usaha asing
perseorangan Penanaman
Asing (PMA)Modal
atau
Indonesia atau asing, yang didirikan di
maupun badan Asing (PMA)Modal
Penanaman atau
atau badan usaha luar wilayah
usaha, dengan Penanaman Modal
Dalam Negeri
yang merupakan Indonesia dan
modal usaha lebih Dalam dengan
(PMDN) Negeri
perwakilan pelaku melakukan usaha
dari Rp5 miliar (PMDN)
modal dengan
usaha lebih
usaha dari luar dan/atau kegiatan
sampai dengan modal usaha
dari Rp10 lebih
miliar
negeri dengan pada bidang
paling banyak Rp10 dari
tidakRp10 miliar
termasuk
persetujuan tertentu.
miliar tidak tidak
tanah termasuk
dan bangunan
termasuk tanah dan tanah dan bangunan
tempat usaha. pendirian kantor di
bangunan tempat tempat usaha. wilayah Indonesia.
usaha.

KANTOR
MENENGAH BESAR PERWAKILAN BULN
Tingkat Risiko
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko kegiatan
usaha dan tingkat risiko tersebut menentukan jenis perizinan berusaha. Pemerintah telah
memetakan tingkat risiko sesuai dengan bidang usaha atau KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia) yang dapat dicek di tautan ini. KBLI yang berlaku saat ini adalah KBLI tahun 2020 dengan
angka 5 digit sebagai kode bidang usaha. Berikut adalah pembagian tingkat risiko usaha dan jenis
perizinan berusahanya :

TINGKAT Risiko Rendah Risiko Menengah Risiko Menengah Risiko Tinggi (T)
RISIKO (R) Rendah (MR) Tinggi (MT)

PERIZINAN Nomor Induk Nomor Induk Nomor Induk Nomor Induk


BERUSAHA Berusaha Berusaha (NIB) dan Berusaha (NIB) Berusaha (NIB),
(NIB) Sertifikat Standar dan Izin yang harus
(SS) berupa Sertifikat Standar disetujui oleh
Pernyataan Mandiri (SS) yang harus Kementerian/Lemba
diverifikasi oleh ga/Pemerintah
Kementerian/Lemba Daerah, dan/atau
ga/Pemerintah Sertifikat Standar
Daerah (SS) jika dibutuhkan
Tingkat Risiko
Untuk usaha dengan tingkat Risiko Rendah (R) dan Menengah Rendah (MR), proses perizinan
berusaha cukup diselesaikan melalui sistem Online Single Submission (OSS) tanpa membutuhkan
verifikasi atau persetujuan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, sedangkan usaha
dengan tingkat Risiko Menengah Tinggi (MT) dan Risiko Tinggi (T) membutuhkan verifikasi atau
persetujuan dari Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Langkah Mengurus Perizinan Berusaha Bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) -
Badan Usaha

1. Pastikan Anda telah memiliki hak akses 9. Lengkapi Data Produk/Jasa Bidang Usaha

2. Kunjungi https://oss.go.id/ 10. Periksa Daftar Produk/Jasa

3. Pilih MASUK 11. Lengkapi Data Usaha (Aktivitas Impor,


BPJS dan WLKP)
4. Masukkan Username dan Password
beserta CAPTCHA yang tertera, lalu klik 12. Periksa Daftar Kegiatan Usaha
tombol MASUK
13. Periksa dan Lengkapi Dokumen
5. Klik Menu Perizinan Berusaha dan pilih Persetujuan Lingkungan (KBLI/Bidang
Permohonan Baru Usaha Tertentu)

6. Lengkapi Data Pelaku Usaha 14. Pahami dan Centang Pernyataan Mandiri

7. Lengkapi Data Bidang Usaha 15. Periksa Draf Perizinan Berusaha

8. Lengkapi Data Detail Bidang Usaha 16. Perizinan Berusaha terbit

Lanjutkan langkah-langkah Pemenuhan Persyaratan dalam proses mendapatkan NIB


(untuk operasional dan komersial) dan Sertifikat Standar terverifikasi/ Izin terbit
1 Pastikan Anda telah memiliki hak akses

Hak akses berupa username dan


password dikirimkan ke e-mail
yang digunakan saat pendaftaran
2 Kunjungi https://oss.go.id/
3 Pilih MASUK
4 Masukkan username dan password beserta Kode CAPTCHA
yang tertera, lalu klik tombol MASUK
5 Klik Menu Perizinan Berusaha dan pilih Permohonan Baru
6 Lengkapi Data Badan Usaha (Perseroan Terbatas)

● Sistem akan menampilkan data Badan Usaha yang tertarik dari sistem
AHU Online khusus untuk jenis usaha PT, CV, Firma, Persekutuan
Perdata, dan Koperasi.

● Sedangkan data Badan Usaha untuk jenis usaha lainnya harus melalui
proses perekaman (isi secara manual) dalam sistem.

● Data yang harus Anda lengkapi: ● Sistem akan menampilkan data


1. Masa Berakhir Legalitas secara otomatis:
2. Alamat Badan Usaha 1. Nama Badan Usaha PT
3. Kabupaten/Kota 2. Jenis Badan Usaha
4. Kecamatan 3. Status Badan Hukum
5. Kelurahan/Desa 4. Jangka Waktu PT
6. RT/RW 5. Status Penanaman Modal PT
7. Kode Pos 6. Provinsi
8. Email Badan Usaha PT
9. NPWP Badan Usaha PT
10. Nomor Telepon
6 Lengkapi Data Badan Usaha

● Sistem akan menampilkan data


secara otomatis:
1. Modal Dasar
2. Modal Ditempatkan
3. Modal Disetor (dalam
Bentuk Uang)

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Modal Disetor (Dalam
Bentuk Lain)
6 Lengkapi Data Badan Usaha

● Sistem akan menampilkan data


secara otomatis:
1. Data Dasar Pembentukan
Badan Usaha
2. Data Pengurus dan
Pemegang Saham
3. Data Maksud dan Tujuan
6 Lengkapi Data Badan Usaha

• Klik tombol SIMPAN, lalu akan muncul pesan validasi.


(Jika belum lengkap dan sesuai, harap hubungi Notaris/lapor ke Ditjen AHU, Kemenkumham)

• Jika data tervalidasi lengkap dan sesuai, lalu klik kotak centang/checkbox.

• Klik tombol SELANJUTNYA.


7.a Lengkapi Data Usaha (Tambah dan Pilih Data Bidang Usaha)

● Klik tombol TAMBAH


BIDANG USAHA terlebih
dahulu.

● Sistem akan
menampilkan Formulir
Perekaman Data Pelaku
Usaha (Badan Usaha).

● Lalu klik tombol PILIH


BIDANG USAHA.
7.b Lengkapi Data Usaha (Isi Data Pemilihan Bidang Usaha)

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Bidang Usaha
2. Uraian Bidang Usaha (terisi
otomatis)
3. Ruang Lingkup Kegiatan
4. Apabila bidang usaha yang dipilih
masuk ke dalam ketentuan BUPM
akan muncul pilihan kegiatan, lalu
pilih kegiatan usaha sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan
oleh Pelaku Usaha

● Klik tombol SIMPAN.

Catatan: Pelaku Usaha dapat mengecek nomor KBLI melalui


https://oss.go.id/informasi/kbli-berbasis-risiko
8 Lengkapi Data Detail Usaha

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Luas Lahan Usaha
Jika mengajukan lebih dari 1 bidang usaha/KBLI,
maka pada proyek kedua dan seterusnya akan
muncul pilihan Apakah Kegiatan Usaha ini
berada di lokasi yang sama dengan kegiatan
usaha sebelumnya?, lalu pilih yang sesuai.
2. Alamat Usaha
3. Provinsi
4. Kabupaten/Kota
5. Kecamatan
6. Kelurahan/Desa
7. Kode Pos
8. Apakah kegiatan ini sudah berjalan?
9. Nama Usaha/Kegiatan
10. Apakah Anda akan melakukan pembangunan
gedung?
(Jika Ya, maka data dikirimkan ke SIMBG
sebagai permohonan Persetujuan Bangunan
Gedung)
8 Lengkapi Data Detail Usaha (Lanjutan)

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Pembelian dan Pematangan Tanah
2. Mesin/Peralatan Dalam Negeri
3. Mesin/Peralatan Impor
4. Investasi Lain-Lain
5. Modal Kerja 3 Bulan

● Klik tombol VALIDASI RISIKO,


untuk mengetahui skala usaha dan
tingkat risiko.
8 Lengkapi Data Detail Usaha (Lanjutan)

● Data yang harus anda lengkapi:


1. Apakah sudah memiliki perizinan
berusaha yang sebelumnya?
(Jika Ya, akan muncul formulir
yang berisi Nama Pejabat
Penerbit Izin, Nomor, Lampiran
File, Tanggal Terbit, Apakah
butuh perpanjangan izin)
2. Jangka Waktu Perkiraan
Beroperasi/Produksi
3. Deskripsi Kegiatan Usaha
4. Jumlah Tenaga Kerja Indonesia

● Klik tombol TAMBAH PRODUK/JASA.


9 Lengkapi Data Produk/Jasa

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Jenis Produk/Jasa
2. Kapasitas (/Tahun)
3. Satuan Kapasitas
● Klik tombol SIMPAN
10 Periksa Daftar Usaha

● Sistem akan menampilkan data:


1. Bidang Usaha (KBLI)
2. Lokasi Usaha
3. Data Usaha (Jumlah tenaga kerja dan Modal Usaha)

● Klik tombol SELANJUTNYA.


11 Lengkapi Data Usaha (Aktivitas Impor, BPJS dan WLKP)

● Data yang harus Anda lengkapi:


1. Apakah Perusahaan anda akan melakukan aktivitas
impor barang sendiri? (Jika Ya, pilih Jenis API yang
dimiliki)
2. Apakah Perusahaan anda memiliki Nomor Virtual
Account (BPJS Kesehatan)? (Jika Ya, input Nomor
Virtual Account BPJS Kesehatan yang dimiliki)
3. Apakah Perusahaan anda memiliki Nomor Virtual
Account (BPJS Ketenagakerjaan)? (Jika Ya, input
Nomor Virtual Account BPJS Ketenagakerjaan
yang dimiliki)
4. Apakah perusahaan Anda memiliki Nomor WLKP?
(Jika Ya, input nomor WLKP yang dimiliki)
Proses perizinan akan tetap bisa dilanjutkan walaupun
Pelaku Usaha belum memiliki BPJS Ketenagakerjaan,
BPJS Kesehatan, ataupun nomor WLKP.

● Klik checkbox disclaimer


● Klik tombol SELANJUTNYA
12 Periksa Daftar Kegiatan Usaha

• Sistem akan menampilkan: • Klik ikon “V”.


1. KBLI
2. Lokasi Usaha • Klik tombol PROSES PERIZINAN BERUSAHA.
3. Data Usaha
4. Skala Usaha
5. Tingkat Risiko
6. Pernyataan Mandiri
7. Status
13 Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha tertentu)

• Sistem akan menampilkan pertanyaan konfirmasi “Apakah sudah memiliki


Dokumen Persetujuan Lingkungan atas kegiatan ini?” yang harus Anda pilih:
a. Jika pilih Sudah, lanjut ke langkah 13.a untuk memilih jenis dokumen persetujuan
lingkungan yang dimiliki.
b. Jika pilih Belum, lanjut ke langkah 13.b untuk lengkapi formulir parameter kewajiban
persetujuan lingkungan sesuai dengan kondisi pada kegiatan usaha terpilih.

• Klik tombol LANJUT.


13.a Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha tertentu)

• Jika pilih Sudah, akan muncul pilihan jenis dokumen persetujuan lingkungan yang dimiliki.

• Klik tombol LANJUT, untuk ke langkah selanjutnya (langkah 14) tanpa melalui proses
pemilihan parameter
13.b Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha tertentu)

• Jika pilih Belum, sistem akan menampilkan konfirmasi “Pilih Jenis Usaha dan/atau Kegiatan”
yang harus Anda pilih berdasarkan KBLI/Bidang Usaha terpilih.

• Klik tombol LANJUT.


13.b Periksa dan Lengkapi Dokumen Persetujuan Lingkungan
(KBLI/Bidang Usaha tertentu)
• Jika Anda belum memiliki Dokumen
Persetujuan Lingkungan, maka data yang harus
Anda lengkapi:
1. Parameter Lingkungan, pilihlah kondisi
parameter yang tertera pada formulir sesuai
dengan kegiatan usaha yang dilakukan.
(Kemudian, sistem akan menampilkan
jenis kewajiban dokumen lingkungan
yang harus dipenuhi, seperti SPPL,
UKL/UPL, atau AMDAL.)
2. Uraian Usaha, isilah sesuai dengan uraian
kegiatan usaha yang dilakukan.

• Klik tombol LANJUT


14 Pahami dan Centang Pernyataan Mandiri

● Sistem akan menampilkan berbagai


macam Pernyataan Mandiri sesuai
dengan data dan informasi yang
tersimpan sebelumnya, seperti
Pernyataan Mandiri K3L, Kesediaan
Memenuhi Standar Usaha, KKPR,
SPPL, dll.esuai dengan data dan
informasi yang tersimpan sebelumnya.

● Baca, pahami dan klik checkbox


masing-masing PERNYATAAN
MANDIRI,

● Klik LANJUT
15 Periksa Draf Perizinan Berusaha

• Sistem akan menampilkan draf NIB, lalu klik kotak centang/checkbox.

• Klik tombol TERBITKAN PERIZINAN BERUSAHA.


16 Perizinan Berusaha telah terbit (SS/Izin belum terverifikasi)

● Perizinan Berusaha telah


terbit, meliputi:
1. Risiko MT = NIB dan SS
belum terverifikasi
2. Risiko T = Izin

● Anda dapat melihat,


mengunduh, dan mencetak
produk perizinan berusaha
tersebut.

● Jika dokumen lingkungan yang dibutuhkan adalah UKL-UPL atau Amdal, maka lakukan
pemenuhan persyaratan dokumen lingkungan terlebih dahulu ke instansi yang berwenang.

● Setelah melalui proses persetujuan persyaratan dasar, untuk mendapatkan Sertifikat Standar
terverifikasi dan Izin, maka lakukan pemenuhan persyaratan perizinan berusaha dengan klik
di sini atau buka menu Pemenuhan Persyaratan.
PEMENUHAN PERSYARATAN
Langkah Mengurus Pemenuhan Persyaratan

1. Buka Menu Permohonan, pilih Pemenuhan Persyaratan

2. Klik tombol Proses Pemenuhan Standar Usaha/Persyaratan

3. Lengkapi Dokumen Pemenuhan

4. Tunggu Proses Verifikasi dan Persetujuan Pemenuhan Standar Usaha/Persyaratan

5. Perizinan Berusaha Terbit


1 Buka Menu Permohonan, pilih Pemenuhan Standar
Usaha/Persyaratan Izin
2 Klik tombol Proses Pemenuhan Standar Usaha/Persyaratan
3 Lengkapi Dokumen Pemenuhan

● Klik tombol PILIH FILE dan


unggah dokumen yang
sesuai. (Maksimal upload file:
5 MB)
● Klik centang/checklist
disclaimer
● Klik tombol LANJUT
Tunggu perubahan status pemenuhan dalam proses verifikasi
4
perizinan berusaha

● Perubahan status
pemenuhan setelah
mengunggah dokumen
persyaratan.

● Perubahan status
pemenuhan setelah
dokumen persyaratan yang
diajukan telah disetujui dan
permohonan sedang
diproses oleh kewenangan
terkait.
Tunggu perubahan status pemenuhan dalam proses verifikasi
4
perizinan berusaha

● Status pemenuhan setelah diverifikasi dan disetujui oleh kewenangan terkait,


sehingga perizinan berusaha telah terbit.
5 Perizinan Berusaha telah terbit

● Buka menu PERMOHONAN BARU, lalu


sistem akan menampilkan DAFTAR
PERIZINAN BERUSAHA.
(Atau dapat pula dengan membuka menu
BERANDA, lalu klik IZIN.)

● Perizinan Berusaha telah terbit, meliputi:


1. NIB, klik tombol CETAK NIB.
2. Pernyataan Mandiri, klik tulisan Cetak.
3. Sertifikat Standar/Izin, klik CETAK
SERTIFIKAT STANDAR/CETAK IZIN yang
telah terverifikasi/disetujui (tergantung
risiko usaha)
4. PKPLH/SKKL, klik CETAK PERSETUJUAN
PKPLH/SKKL (tergantung jenis dokumen
lingkungan yang dibutuhkan)

● Anda dapat melihat, mengunduh, dan


mencetak produk perizinan berusaha
tersebut.
5.a Perizinan Berusaha telah terbit (Contoh Cetakan NIB)
5.b Perizinan Berusaha telah terbit (Contoh Cetakan SS)
5.c Perizinan Berusaha telah terbit (Contoh Cetakan Izin)

Anda mungkin juga menyukai