TINJAUAN PUSTAKA
Kelinci
daging yang baik. Hewan ini merupakan herbivora non ruminansia yang
seperti alat pencernaan ruminansia, sehingga hewan ini disebut ruminansia semu
sebagai penghasil daging, kulit, atau bulu, hewan percobaan dan untuk dipelihara.
efisiensi pakan tinggi, hanya membutuhkan makanan dalam jumlah sedikit dan
kualitas daging cukup tinggi. Selain itu, kelinci juga memiliki potensi : 1) ukuran
tubuh yang kecil sehingga tidak memerlukan banyak ruang, 2) tidak memerlukan
biaya yang besar dalam investasi ternak dan kandang, 3) umur dewasa yang singkat
4
5
Famili : Leporidae (rumus gigi delapan pasang di atas dan enam pasang di bawah)
pegunungan, sebagai penghasil pupuk kandang, pemenuhan gizi atau daging bagi
keluarga dan di kota – kota sebagai ternak hias atau hewan kesayangan Hascaryo
(2010).
Bangsa Kelinci
Kelinci domestik (Oryctolagus Cuniculus) yang ada saat ini berasal dari
kelinci liar di Erop dan Afrika Utara. Beberapa bangsa kelinci ditemukan pada abad
dalam ordo rodensia (binatang mengerat) yang bergigi seri empat, tetapi akhirnya
kelinci sebagai hewan peliharaan baru dilakukan pada abad ke 16, diawali dari
negara – negara Eropa yaitu Perancis, Italia, dan Inggris. Pada awal abad ke 19,
6
kelinci mulai dipelihara di bagian barat Eropa dan negara – negara perbatasan, juga
Kelinci Rex
Kelinci jenis Rex merupakan salah satu jenis kelinci yang dikenal sebagai
penghasil fur. Kelinci jenis Rex juga memiliki proporsi tubuh yang baik sehingga
kelinci Rex telah dilakukan pada produksi kulit bulu, pertumbuhan dan sifat
kualitatif (warna bulu) dan kuantitatif (sifat reproduksi) Fafarita (2006). Namun,
data tentang performa karkas dari jenis kelinci Rex masih sedikit sekali
Brahmantiyo (2014).
Rex merupakan salah satu dari berbagai macam jenis kelinci. Jenis Rex
pertama kali ditemukan oleh seorang petani bernama M. Caillon yang berasal dari
Perancis, kemudian diteruskan oleh Pat Abbe pada tahun 1919. Jenis Rex ini
kemudian diketahui sebagai hasil dari mutasi gen. mutasi gen ini menyebabkan bulu
sebelah dalam sama panjang dengan bulu luarnya, sehingga bulunya lebih padat
dan panjangnya seragam. Bulu kelinci Rex sifatnya halus, panjangnya seragam dan
mempunyai variasi warna bulu yang menarik dan beragam sehingga sangat cocok
untuk dijadikan fur (kulit bulu) (Cheeke et al. 1987) yang disitasi Damron (2003).
Kelinci Rex pertama kali masuk ke Indonesia melalui importasi oleh Balai
Penelitian Ternak Ciawi pada bulan Februari 1988, dengan tujuan untuk mengkaji
Kelinci Rex juga baik dan proporsional untuk produksi daging. Jenis ini
mempunyai panjang tubuh medium, hips yang bulat dan loin yang berisi, sehingga
cocok pula untuk dijadikan sebagai kelinci pedaging. Bobot badan ideal untuk
kelinci Rex jantan adalah 3.6 kg, sedangkan untuk betina adalah 4.08 kg Murtisari
(2012). Kelinci Rex sangat bervariasi dengan produksi daging berkualitas sangat
baik (exellent), tetapi produktivitas daging pada kelinci Rex lebih rendah
dibandingkan dengan kelinci pedaging jenis New Zealand Raharjo (1994) yang
di Argentina. Kelinci Patagonian ini dibawa ke Eropa pada abad ke-16 dan 17 oleh
pedagang dari Belanda dan dikembangkan sebagai penghasil daging. Pertama kali
8
tercatat mengenai Flemish Giant sekitar tahun 1860, pada waktu itu petualang dari
dikembangkan disana. Kelinci Flemish Giant diimport ke Amerika pada awal tahun
1880. Kelinci ini merupakan kelinci terbesar yang diperkenalkan oleh American
Rabbit Breeders Association dengan bobot senior (umur lebih dari 8 bulan) untuk
Salah satu bangsa kelinci yang banyak dipelihara adalah Flemish Giant.
Reus, kelinci raksasa dari Vlaam. Termasuk kelinci besar di Inggris dengan
ukurannya yang besar dan bagus. Bobot jantan rata-rata 6,3 kg dan betina 6,8 kg.
Namun ada yang mencapai 10 sampai 12 kg. Variasi warna rambutnya banyak dan
paling sering dijumpai adalah steel grey (abu-abu besi), dan sandy (seperti pasir).
Warna lain seperti hitam, putih, light grey (abu-abu muda), biru dan fawn (coklat
kuning muda) dapat ditemukan pula. Dewasa kelaminnya lambat dan umur 10-12
bulan baru mau kawin Nugroho (1982) menambahkan bahwa kelinci Flemish Giant
Persilangan Kelinci
kelinci di beberapa negara seperti Itali, Mesir, Belgia, Meksiko dan Amerika.
peningkatan jumlah litter size, dan bobot litter pada saat lahir dan sapih. Secara
pra/pasca-sapih seperti yang terdapat dalam rangkuman penelitian Afifi dan Khalil
(1992).
Persilangan pertama dilakukan antara dua bangsa terpilih untuk memperoleh induk-
pertumbuhan dan bobot badan hasil silangan. Dari sudut pandang ekonomi,
menyebutkan bahwa galur tertua adalah dominan yang homosigot pada beberap
lokus yang berbeda, sedangkan teori over – dominan menjelaskan bahwa individu
10% dan untuk sifat – sifat fertilitas berkisar antara 5 – 25% Noor (2000).
Menurut Noor (2000) banyak jenis persilangan yang dapat dilakukan pada
terekspresi pada sintetis pada suatu titik keseimbangan yang proposinya dapat
dihitung dengan cara mengurangi satu dengan kuadrat dari setiap bangsa yang
digunakan. Pada sintetis optimum proporsi gen dari setiap bangsa ditentukan oleh
Pertumbuhan Sapihan
terhadap bentuk, dimensi linier, dan komposisi tubuh termasuk pula di dalamnya
perubahan komponen-komponen tubuh seperti otot, tulang, lemak, protein serta abu
berat badan dan ukuran badan sesuai dengan umur dan dapat dilukiskan sebagai
kurva sigmoid.
kenaikan berat badan yaitu penimbangan secara berulang sehingga diperoleh bobot
badan tiap hari, tiap minggu atau tiap waktu lainnya (Tillman et al. 1998). PBBH
diperoleh dengan menghitung selisih bobot badan awal dan akhir dibagi dengan
jarak (hari) antara penimbangan awal dan penimbangan akhir (Sidiq et al. 2012).
disapih pada umur enam minggu. Tidak adanya perbedaan bobot lahir pada Tabel
homogen dari masing-masing indukan. Rataan bobot lahir kelinci Flemish giant
sebesar 55.59 g/ekor tidak jauh berbeda dari hasil Csiro tahun (2006) yang berkisar
antara 45.00 sampai 60.00 g/ekor. Bobot sapih Rex pada umur 6 minggu
12
menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0.05), hal ini dapat dipengaruhi
oleh perubahan cuaca dan kondisi kesehatan ternak pada saat pemeliharaan. Kelinci
Rex jantan penelitian memiliki nilai rataan bobot sapih sebesar 529.25 + 140.67
g/ekor lebih rendah dari Brahmantiyo (2008) pada rataan bobot sapih sebesar
585.35 + 124.92 g/ekor dan Csiro (2002) pada umur 4 sampai 5 minggu dengan
rataan bobot 600.00 g/ekor. Bobot potong yang tinggi akan menghasilkan bobot
karkas yang tinggi pula. Rataan bobot potong menunjukkan hasil yang berbeda
pada umur 16 minggu memiliki rataan tertinggi. Nilai rataan bobot potong
penelitian sebesar 1074.25 + 353.67 g/ekor lebih rendah dari Brahmantiyo (2008)
pada kelinci Rex jantan umur 17 minggu sebesar 1818.00 + 157.23 g/ekor dan
Hernandez dan Rubio (2001) yang menunjukkan bahwa Rex umur 13 minggu
memiliki bobot sebesar 1900 sampai 1200 g/ekor. Selisih nilai rataan terbesar
tren menurun hingga mencapai umur 14 dan 16 minggu sebesar 263.14 dan 161.50
g/ekor. Pertumbuhan kelinci pada umur potong 10 dan 12 minggu memiliki pola
garis pertumbuhan yang stabil dan menanjak. Pola laju pertumbuhan pada masing
pertumbuhan yang berbeda dimulai pada umur 2 sampai 3 minggu pada masing-
dan 11 minggu yang diduga disebabkan oleh faktor lingkungan seperti suhu,
kondisi pemeliharaan (Rao et al. 1978) dan (Gupta et al. 1992), maternal abbility,
dan kondisi kesehatan anakan dan indukan yang digunakan selama penelitian.
13
dalam komposisi, bentuk serta tinggi tubuh Lawrie (2003). Penelitian ini
mengamati pertumbuhan dan perkembangan kelinci. Bobot indukan dan litter size
komsumsi pakan sebanyak 100 gram. Bobot lahir menunjukkan hasil yang berbeda,
bangsa kelinci yang dikembangkan selama penelitian ini telah mengalami seleksi
pada setiap generasi. Rataan penimbangan bobot sapih semakin umur sapih
bertambah semakin bobot badan bertambah berbanding dengan jumlah anak setiap
kelahiran.
Laju pertumbuhan anak kelinci akan terus meningkat cepat pada satu bulan
pertama sejak lahir dan akan terus bertambah sampai disapih. Kecepatan
pertumbuhan pada anak kelinci dapat mencapai dua kali lipat bobot badannya per
minggu, sehingga pada umur tiga minggu dapat mencapai bobot badan 0.45 kg,
minggu (Rao et al. 1978). (Cheeke et al. 1987) melaporkan bahwa pertambahan
bobot badan kelinci yang hidup di daerah tropis dapat mencapai 10 sampai 20 g per
14
hari. Bobot sapih pada umur 6 minggu menunjukkan hasil yang berbeda (P<0.05).
Bobot sapih terendah pada umur 10 minggu sebesar 367.50 ± 60.76 g. Hal ini sesuai
menunjukkan nilai rataan bobot sapih total sebesar 529.25 ± 140.67 g ekor-1. Hasil
ini lebih rendah dari (Gupta et al. 1992) yang memperoleh rataan bobot sapih pada
umur enam minggu berkisar antara 604.78 sampai 717.27 g ekor-1, Csiro (2002)
dengan rataan sebesar 600.00 g ekor-1 pada bangsa kelinci Flemish Giant pada
umur 4 sampai 5 minggu, (Khalil et al. 2002) dengan rataan sebesar 560 g ekor-1
dengan range 408 sampai 780 g ekor-1 pada bangsa kelinci Giza White Rabbit
menggunakan masa sapih yang berbeda-beda pada sampel kelinci yang digunakan.
Hal ini diduga karena perbedaan breed menyebabkan perbedaan bobot badan
kelinci pada masa sapih. Bangsa kelinci dengan ukuran lebih besar akan memiliki
bobot sapih yang lebih besar daripada bangsa kelinci dengan ukuran medium.
Bobot Sapihan
jumlah litter yang lebih banyak dalam masa setahun. Disapih pada umur berapapun
anak-anak kelinci biasanya dipotong pada umur 8 minggu Blakely dan Bade (1998).
Menurut Sarwono (2002) kurangnya air susu akan berpengaruh pada bobot
sapih anaknya, karena anak kelinci membutuhkan air susu dalam jumlah banyak
untuk pertumbuhan. Air susu pada induk yang sedang menyusui paling banyak
biasanya dicapai pada minggu ke tiga kemudian air susu menurun sedikit demi
sedikit, maka pada minggu keempat anak kelinci sudah sudah bisa disapih dari
induknya. Umunya penyapihan paling lambat sampai umur 8 minggu atau 56 hari.
Penyapihan lebih awal akan memungkinkan litter size yang lebih banyak dalam
masa setahun. Semakin lama disapih makin baik, tapi jumlah anak yang lahir dalam
pertahun akan berkurang. Dimana cepat lambatnya waktu sapihan dan kondisi
induk sangan berpengaruh terhadap bobot sapihnya. Lama waktu pemeliharaan dan
Bobot Lahir
korelasi antara makanan yang masuk terakhir kebuntingan dengan litter size sangat
kecil. Herman (1989) menyatakan bobot lahir anak berkisar antara 38-95 g dengan
rataan 55 g dana ada hubungan dengan lama kebuntingan. Moerfiah dan Diwyanto
(1985) menyatakan bahwa bobot lahir kelinci Rex adalah 67,7 g, sedangkan
persilangan antara kelinci rex dan kelinci Flemish Giant adalah 49,9 g. Litter size
perkelahiran akan sangat berpengaruh terhadap bobot anak yang dilahirkan. (Afifi
et.al. 1989) menyatakan bahwa rata-rata bobot lahir untuk setiap individu akan
turun dengan meningkatnya litter size, tetapi bobot lahir total akan meningkat.
16
internal dan eksternal. Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain
adalah bangsa, spesies, individu, jenis kelamin dan umur. Spesies. Menurut (Basuki
et.al. 1998), laju pertumbuhan ternak dipengaruhi oleh perbedaan spesies. Sarwono
menyusui). Dikatakan orang bahwa kelinci berasal dari Eropa. Tapi sebenarnya ada
2 macam kelinci yang hidup bebas merdeka di sana. Yakni kelinci tegalan (Lepus
1. Bangsa.
kelompok lain di dalam spesies yang sama Dirjen Peternakan (1991). Pada
kondisi daerah yang sama dan dalam manajemen yang sama, perbedaan
Menurut Soeparno (2005), Bangsa ternak yang besar akan lahir lebih berat,
tumbuh lebih cepat dan lebih berat pada saat kedewasaan daripada bangsa
ternak kecil.
2. Jenis kelamin.
17
bobot badan, konsumsi bahan kering dan efisiensi penggunaan pakan) yang
ternak betina pada umur yang sama, karena adanya androgen yaitu suatu
pertumbuhan.
dan salah satu dari steroid androgen adalah testosteron yang dihasilkan oleh
lebih cepat pada ternak jantan dibandingkan dengan ternak betina, terutama
3. Umur.
pertama adalah pada saat penyapihan umur 40 hari, fase kedua pada saat
disapih, fase ketiga pada masa remaja umur 100 hari, fase keempat pada
umur 140 hari kelinci mencapai keseimbangan hormonal, dan fase kelima
pada umur 200 hari kelinci mencapai dewasa tubuh (Brahmantiyo et al.
2008).
18
ADG Kelinci
bobot badan adalah rata-rata kecepatan pertambahan berat badan harian yang
diperoleh dengan berat akhir dikurangi berat awal kemudian dibagi lama
mempengaruhi ADG adalah mekanisme dan kecepatan pertumbuhan dari ternak itu
sendiri. Menurut Reksohadiprojo (1995), ADG kelinci secara umum berkisar antara
8 sampai 20 g.
pertambahan bobot badan yang dihasilkan kelinci Rex lepas sapih yang diberikan
pakan fermentasi menggunakan MOL dalam bentuk pelet mencapai bobot dengan
rataan tertinggi yaitu 21,17 g/ekor/hari dengan total rataan yaitu 19,86 g/hari.
Menurut Tarigan (2013) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa kelinci Rex
lepas sapih yang diberikan pakan pellet yang sama dalam bentuk pellet menunjukan
pertambahan bobot badan tertinggi yaitu 14,88 g/ekor/hari atau dengan total rataan
Genetik Kelinci
Proses evolusi genetik suatu rumpun ternak telah banyak diamati dan diteliti
pendekatan analisis DNA dan proses evolusi genetik tersebut dapat diukur
menunjukkan bahwa kelinci Rex dan Flemish Giant memiliki ukuran jarak genetik
yang cukup dekat yaitu masing-masing sebesar 1 kg dan 1,5 kg yang menunjukkan
bahwa diduga telah terjadi persilangan antar kelinci tersebut. Hasil penelitian
(Mariandayani et al. 2013) menunjukkan bahwa adanya nilai campuran dan jarak
genetik yang dekat melalui analisis morfometrik antara kelinci Rex dan Flemish
yang cukup dekat jarak genetiknya maka kemajuan ukuran kuantitatif dari hasil
persilangan tersebut sangat optimal dan baik jika tidak disertai seleksi yang ketat.
Hal ini disebabkan karena sifat heterosis yang diperoleh dari hasil persilangan
(Dorota et al. 2009) menunjukkan bahwa persilangan antara kelinci Rex jantan dan
kelinci Flemish Giant betina mampu memberikan pengaruh optimal pada bobot
Kelinci Rex
Pada abad ini, mutasi pada kelinci Rex meningkat dan berkembang menjadi
bangsa kelinci yang terpercaya. Fenomena struktur bulu kelinci Rex merupakan
kondisi resesif genetik yang pertama kali diketahui di Perancis pada tahun 1919.
Mutasi ini membangkitkan minat dan menjadi pengantar sukses disemua eksebisi
kelinci di Eropa. Impor pertama kelinci Rex ke Amerika Serikat terjadi pada tahun
1929, hanya berselang 10 tahun sejak ditemukannya mutasi. Secara genetik, gen
Rex (rr) bersifat homosigot resesif. Pengaruh gen Rex adalah mereduksi panjang
dan Robinson (1988). Kelinci Rex pertama kali dikembangkan di Perancis dan
tujuan utama sebagai hewan hobi, kontes dan pameran. Lama kelamaan
berkembang menjadi penghasil kulit rambut (fur), daging (Food) dan keindahan
(Fancy) yang dikelola secara komersial (Cheeke et al. 1987). Rex merupakan
kelinci jenis keindahan (Fancy), rex berarti raja, yang dinamakan demikian karena
panjang badan medium dengan kedalaman yang baik, pinggul yang membulat dan
loin yang berisi. Kelinci Rex sangat bervariasi dengan produksi daging berkualitas
sangat baik (excellent). Bobot ideal jantan adalah 3,4 dan betina 3,6 pounds
Prasetyo (2000). Kehalusan rambut kelinci Rex disebabkan oleh dua faktor, yaitu
diameter rambut kasar dan struktur kutikula. Rataan diameter rambut kasar kelinci
Rex relatif kecil. Helai kutikula rambut relatif pendek, tidak banyak menutup helai
21
kulikula rambut di depannya, dengan demikian gerak ruas helai rambut di depannya
tidak tertahan sehingga helai rambut lemas, tidak kaku Prasetyo (1999). Produk
utama Rex adalah fur yang banyak digunakan untuk bahan pakaian berambut, syal,
seat cover, mainan dan lain sebagainya yang harganya cukup mahal. Produk-produk
dari kulit kelinci Rex diharapkan akan menjadi komoditas ekspor yang
di Argentina. Kelinci Patagonian ini dibawa ke Eropa pada abad ke-16 dan 17 oleh
pedagang dari Belanda dan dikembangkan sebagai penghasil daging. Pertama kali
tercatat mengenai Flemish Giant sekitar tahun 1860, pada waktu itu petualang dari
dikembangkan disana. Kelinci Flemish Giant diimport ke Amerika pada awal tahun
1880. Kelinci ini merupakan kelinci terbesar yang diperkenalkan oleh American
Rabbit Breeders Association dengan bobot senior (umur lebih dari 8 bulan) untuk
betina sebesar 14 lbs dan 13 lbs untuk jantan Horn Rapids Rabbity (2004). Ras
kelinci Flemish Giant di Indonesia dikenal sebagai Vlaamse Reus, kelinci raksasa
dari Vlaam. Termasuk kelinci yang besar di Inggris. Kelinci ini menonjol karena
ukurannya yang besar dan kualitas fur yang bagus. Bobot jantan rata-rata 6,3 kg,
betina 6,8 kg, Namun ada yang mencapai 10-12 kg. Ras kelinci Flemish Giant ada
yang berasal dari Inggris dinamakan English Flemish Giant berbobot badan antara
11-12 lbs dan yang berasal dari Flander yang berbobot 7,0-8,5 kg Sarwono (2002).
kelinci lain dalam usaha meningkatkan produksi daging. Kelinci ini pernah
didatangkan dari Negeri Belanda oleh Kedutaan Besar Belanda, yang kemudian
dihadiahkan kepada presiden Soeharto pada tahun 1981. Variasi warna rambutnya
banyak dan paling sering dijumpai adalah steel grey (abu-abu besi), dan sandy
(seperti pasir). Warna lain seperti hitam, putih, light grey (abu-abu muda), biru dan
fawn (coklat kuning muda) dapat ditemukan pula. Dewasa kelaminnya lambat dan
umur 10-12 bulan baru mau kawin Sarwono (2002). Kelinci Flemish Giant
memiliki panjang usia mencapai 5 tahun bahkan lebih. Umur mulai dikawinkan
sekitar 9 bulan dan anak - anak kelinci harus sudah dilahirkan sebelum induknya
mencapai umur satu tahun karena apabila induk beranak pada umur lebih dari satu
tahun tulang pelvisnya akan menyempit sehingga sulit untuk beranak secara
alamiah dan induk-induk tersebut tidak akan mampu beranak lagi setelah berumur
tiga tahun. Kelinci ini beranak cukup banyak, yaitu antara 5–12 ekor per litter. Lama
kebuntingan antara 28-34 hari dengan rataan 30-32 hari. Kelinci ini termasuk
bangsa kelinci raksasa dengan warna yang umum abu-abu besi (steel grey) bertubuh
panjang dengan kepala yang tegak dan telinga panjang serta tegak. Bobot badannya
minimal 5 kg dan tercatat dapat mencapai bobot badan 9,5 kg/ekor. Ditambahkan
bahwa rambut kelinci Flemish Giant pendek dengan warna steel grey dan warna
lainnya seperti sandy, fawn, white, blue dan black (Petplanet Co Uk. 2004).
dengan pejantan Rex lebih tinggi rasio daging : tulang dibandingkan Flemish Giant
(FG) murni. Persentase daging pada karkas lebih tinggi pada persilangan dibanding
23
Rex. Persentase tulang pada karkas lebih rendah pada persilangan dibanding Rex.
Persentase susut masak pada persilangan Flemish Giant (FG) terendah. Persentase
karkas lebih tinggi pada persilangan. Kedalaman lain dan panjang karkas terbesar
pedaging yang memiliki induk Flemish Giant (FG) terbaik dibanding dengan Rex
menggunakan Flemish Giant (FG) murni pada produksi kelinci secara komersial.
Meskipun demikian, penting menjadi catatan bahwa Flemish Giant (FG) murni
memiliki persentase karkas tertinggi, persentase daging karkas tertinggi, dan rasio
daging : tulang yang sama seperti Rex murni. Karakteristik karkas berdasarkan
Mortalitas
Bobot badan pada kelinci dan litter size berpengaruh terhadap kematian dan
kematian meningkat seiring dengan peningkatan litter size dan penurunan bobot
lahir. Masa paling kritis pemeliharaan anak kelinci adalah periode umur 0-1
minggu, dimana angka mortalitas yang paling tinggi ditemukan dibandingkan umur
0-3 minggu (Szendro et al. 1996). Biasanya mortalitas anak kelinci sampai umur
sapih cukup tinggi yaitu 26% - 59%. Total produksi yang dihasilkan untuk satu kali
periode beranak sampai umur sapih dapat mencapai 4,9-5,1 kg apabila mortalitas
yang terjadi rendah. Penyebab kematian tersebut antara lain anak mati sejak
menyusu, produksi susu induk yang kurang, terkena penyakit dan pemeliharaan
Hipotesis
Giant.