Panduan Rekayasa Ide
Panduan Rekayasa Ide
1. PENDAHULUAN
Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang dapat melaksanakan
pembangunan sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional. Karena kebutuhan pembangunan
nasional bukanlah sesuatu yang statis, artinya akan selalu berubah sesuai dengan perubahan
situasi regional maupun global, maka perguruan tinggi dituntut pula untuk senantiasa berubah
dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan dan pembangunan, disamping
menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan informasi
dunia.
Hal inilah yang merupakan tantangan utama yang dihadapi pendidikan tinggi Indonesia
memasuki abad XXI, yang akan diawali dengan era persaingan bebas dan keterbukaaan pasar
regional (ASEAN Free Trade Area: AFTA) termasuk juga persaingan sumber daya manusia di
era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan
ide-ide kreatif yang dapat memecahkan berbagai persoalan yang ada di dalam masyarakat baik
melalui kegiatan entrepeneurship maupun perusahaan tempat berkarya dan membangun karir.
Dalam rangka menghadapi berbagai tantangan diatas, maka setiap mahasiswa diharuskan
untuk terus-menerus dilatih agar dapat menghasilkan ide yang mampu mengatasi permasalahan
dan membuat inovasi baru. Hal ini tidak dapat dipungkiri, bahwa di masa sekarang ini yang
begitu kompetitif, keberhasilan berinovasi memegang peranan penting untuk meraih kesuksesan
individu maupun kelompok (perusahaan).
Salah satu pendekatan metode yang dapat digunakan kepada mahasiswa untuk melatih
mahasiswa berinovasi adalah metode rekayasa ide. Rekayasa ide merupakan metode yang bukan
hanya dilakukan berdasar pada tinjauan teoritis tetapi juga para mahasiswa harus mampu
merealisasikan gagasan melalui presentasi dan penugasan proyek secara berkelompok.
2. TUJUAN
3. PANDUAN PELAKSANAAN
4. SISTEMATIKA PELAPORAN
Pelaporan yang dihasilkan oleh mahasiswa dalam rekayasa ide adalah dalam bentuk proposal
dengan persyaratan penulisan sebagai berikut:
a. Naskah diketik pada kertas ukuran A4, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman ukuran 12.
b. Batas pengetikan adalah batas kiri 4 cm, batas kanan 3 cm, batas atas 3 cm, dan batas bawah
3 cm.
c. Naskah ditulis minimal 5 (lima) halaman dan maksimal 20 (dua puluh) halaman
(pendahuluan sampai daftar pustaka).
d. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan Ejaan Yang
Disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang mudah
dimengerti, dan tidak menggunakan singkatan seperti tdk, tsb, yg, dgn, sbb, dll.