Anda di halaman 1dari 12

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN BERBASIS BALANCED


SCORECARD
(Studi Kasus pada PT. Bali Pawiwahan)

1
I Gst Ayu Rindayani, 1Nym Ari Surya Darmawan, 2 I Gst Ayu Purnamawati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {rynda27@gmail.com, arisuryadharmawan@yahoo.com,


ayupurnama07@yahoo.com}@undiksha.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja perusahaan PT.
Bali Pawiwahan dengan pengukuran berbasis Balanced Scorecard. Balanced
Scorecard merupakan alat pengukuran kinerja yang memiliki empat perspektif, yakni
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Penelitian dilakukan di PT. Bali Pawiwahan dengan mengambil data keuangan
dari tahun 2011 sampai tahun 2013 untuk menganalisis perspektif keuangan dan
melakukan wawancara untuk menganalisis perspektif proses bisnis internal. Peneliti
juga menggunakan kueisoner yang disebarkan kepada pelanggan, supplier, dan
karyawan dalam pengambilan sampel untuk menganalisis perspektif pelanggan dan
pembelajaran dan pertumbuhan.
Dari hasil yang telah dilakukan diketahui bahwa kinerja perusahaan PT. Bali
Pawiwahan secara umum sudah baik, hal tersebut ditunjukan dengan hasil analisis
dari masing-masing perspektif. Kinerja keuangan menunjukkan peningkatan dari
tahun ke tahun, kinerja kepuasan pelanggan menunjukkan nilai kepuasan yang baik.
Kinerja proses bisnis internal juga menunjukkan hasil yang baik pada proses inovasi,
operasi, dan layanan purna jual. Begitu pula dengan kepuasan karyawan yang
menunjukkan nilai kepuasan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa Balanced Scorecard merupakan pengukuran kinerja yang
sangat baik digunakan karena Balanced Scorecard mengangkat aspek-aspek
penting yang selama ini diabaikan oleh pengukuran kinerja secara tradisional.

Kata Kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,


Perspektif Proses Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Abstract
This study was aimed at analyzing the performance of PT. Bali Pawiwahan
using a measurement based on Balanced Scorecard. Balanced Scorecard is an
instrument for performance that has four perspectives, i.e., finance, customer, internal
business process, and learning and growth.
This study was done in PT. Bali Pawiwahan using the finance data from 2011 to
203 to analyze the finance perspective and doing an interview for analyzing the
internal business process perspective. The researcher also used questionnaires that
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

were distributed to the customers, suppliers, and employees in collecting the sample
to analyze customer perspective and learning and growth.
From the result it was found out that PT. Bali Pawiwahan is generally good, as
shown by the analysis result of each perspective. The finance performance showed
an increase from year to year, customer satisfaction performance showed a good
score. The internal business process performance also showed a good result in
innovation, operation, and after sale service processes. The same is true with the
employee satisfaction that showed a good score. Based on the results it can be
concluded that Balanced Scorecard is a good performance measurement to use since
it reveals important aspects that have been ignored so far by the traditional
performance measurement.

Keywords: Balanced Scorecard, Finance Perspective, Customer Perspective,


Internal Business Process Perspective, Learning and Growth Perspective

PENDAHULUAN manajemen untuk mengevaluasi hasil-


Dampak globalisasi pada era hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
pasar bebas di dunia bisnis sangatlah oleh masing-masing pusat
terasa. Perusahaan hendaknya terus pertanggungjawaban yang dibandingkan
berupaya untuk merumuskan dan dengan tolok ukur yang telah ditetapkan
menyempurnakan strategi-strategi bisnis (Widayanto, 1993 dalam Supriadi, 2014).
dalam rangka memenangkan persaingan. Selama ini yang umum
Perusahaan juga memerlukan dipergunakan dalam perusahaan adalah
pertimbangan terbaik dalam membawa pengukuran kinerja tradisional yang hanya
perusahaan menuju masa depan yang menitikberatkan pada sektor keuangan
lebih baik. Pertimbangan yang baik hanya saja. Pengukuran kinerja dengan sistem
dapat dilakukan jika manajemen strategi ini menyebabkan orientasi perusahaan
dilaksanakan secara komprehensif. hanya pada keuntungan jangka pendek
Perkembangan dunia bisnis yang dan cenderung mengabaikan
semakin kompetitif mengakibatkan kelangsungan hidup perusahaan dalam
perubahan yang luar biasa dalam jangka panjang. Selain itu pengukuran
persaingan, produksi, pemasaran, kinerja dengan cara ini juga kurang
pengelolaan sumber daya manusia, serta mampu bercerita banyak mengenai masa
penanganan transaksi antara perusahaan lalu perusahaan, kurang memperhatikan
dengan pelanggan dan perusahaan sektor eksternal, serta tidak mampu
dengan perusahaan lain. Perubahan sepenuhnya menuntun perusahaan ke
kondisi ekonomi dan sosial secara arah yang lebih baik (Kaplan dan Norton,
dinamis juga telah mengubah secara 1996:234).
drastis perilaku dan sikap konsumen. Oleh Pengukuran kinerja yang terlalu
karena itu, dengan banyaknya pilihan ditekankan pada sudut pandang finansial
produk dan jasa, konsumen memiliki sering menghilangkan sudut pandang lain
ekspektasi yang lebih besar dari yang tidak kalah pentingnya. Seperti,
sebelumnya yang tidak hanya pengukuran kepuasan pelanggan dan
mengharapkan produk dan jasa yang proses adaptasi dalam suatu perubahan.
berkualitas tinggi, namun juga dengan Sehingga dalam suatu pengukuran kinerja
harga yang terjangkau. diperlukan suatu keseimbangan antara
Penilaian kinerja memegang pengukuran kinerja finansial dan
peranan penting dalam setiap aspek dunia pengukuran kinerja non finansial.
usaha, karena dengan adanya penilaian Keseimbangan tersebut akan dapat
kinerja dapat diketahui seberapakah membantu perusahaan dalam mengetahui
efektivitas, efisiensi, dan ekonomis dan mengevaluasi kinerja secara
penetapan strategi serta implementasinya keseluruhan (Atmadja dkk, 2013:100).
dalam kurun waktu tertentu. Didalam Dalam rangka memenangkan
sistem pengendalian manajemen pada persaingan dalam abad informasi
dunia bisnis, pengukuran kinerja diperlukan kemampuan baru dari
merupakan usaha yang dilakukan pihak perusahaan yaitu kemampuan untuk
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

mengelola aset tak berwujudnya. mereka melakukan penciptaan nilai saat


Kemampuan baru ini lebih ini dengan tetap mempertimbangkan
menguntungkan perusahaan daripada kepentingan-kepentingan masa yang akan
melakukan investasi pada pengelolaan datang. Serta menunjukkan bagaimana
aset fisik atau berwujud (Zudia, 2010). perusahaan menyempurnakan prestasi
Pengelolaan aset-aset tak berwujud keuangannya (Amin Wijaya Tunggal,
tersebut memungkinkan organisasi untuk: 2002:1).
1) Membangun customer relationship Penelitian ini akan dilakukan di PT.
dengan cara mempertahankan kesetiaan Bali Pawiwahan yang bergerak dalam
dari pelanggan lama dan memungkinkan bidang retail. Perusahaan ini memiliki
untuk melayani segmen pelanggan serta beberapa minimarket dan supermarket
pangsa pasar baru secara efisien dan yang tersebar di wilayah Denpasar,
efektif, 2) Memperkenalkan produk dan Badung, dan Gianyar. Di dalam
jasa inovatif yang diharapkan oleh organisasinya terdapat banyak aktivitas
segmen pelanggan sasaran, 3) yang diselenggarakan berbagai jenis
Menghasilkan produk dan jasa yang profesi, baik penjual, pembeli, maupun
berkualitas tinggi pada tingkat harga serta distributor. Dari sisi manajemen, PT. Bali
waktu tunggu yang singkat dan, 4) Pawiwahan sendiri tentunya selalu
Menyebarkan teknologi informasi, data melakukan inovasi-inovasi, khususnya di
bases dan system (Kaplan dan Norton, dalam membuat kebijakan internal
1996:259). Untuk dapat mewujudkan hal perusahaan. Salah satunya yang sudah
tersebut, maka diciptakan suatu metode berjalan adalah mengenai aturan hari libur
konsep yang mengukur kinerja karyawan yang tidak lagi menggunakan
perusahaan dengan mempertimbangkan hari libur nasional, melainkan hari libur
empat konsep, yakni financial perspective, sesuai hari raya agama. Di samping itu,
customer perspective, internal business perusahaan juga harus memiliki
process perspective, dan learning and keunggulan dalam persaingan bisnis yang
growth perspective Nano (2005). pesat, sehingga PT. Bali Pawiwahan perlu
Konsep ini berusaha untuk memiliki sistem pengukuran kinerja yang
menyeimbangkan pengukuran aspek tepat. Namun, pengukuran kinerja
keuangan dengan aspek non keuangan perusahaan belum dilakukan dengan
yang secara umum dinamakan Balanced konsep berbasis Balanced Scorecard,
Scorecard. Konsep berbasis Balanced tetapi perusahaan hanya menggunakan
Scorecard merupakan suatu sarana untuk analisis laporan keuangan (rasio
mengkomunikasikan persepsi strategis keuangan).
dalam suatu perusahaan secara Penelitian terdahulu telah banyak
sederhana dan mudah dimengerti oleh dilakukan oleh peneliti, salah satunya
berbagai pihak dalam perusahaan, adalah penelitian yang dilakukan oleh
terutama pihak-pihak dalam organisasi Wayan Aditya Nugroho (2013) dengan
yang akan merumuskan strategi judul “Analisis Pengukuran Kinerja
perusahaan (Wahyuni, 2011). Pengertian Perusahaan dengan Konsep Balance
Balanced Scorecard sendiri jika Scorecard (Studi Kasus PT. Wijaya
diterjemahkan bisa bermakna sebagai Karya)”. Tujuan dari penelitian tersebut
raport kinerja yang seimbang (balanced). adalah untuk mengetahui bukti empiris
Scorecard adalah kartu yang digunakan tentang kinerja organisasi objek penelitian
untuk mencatat skor hasil kinerja dengan menggunakan konsep Balanced
seseorang dan/atau suatu kelompok, juga Scorecard. Sebagian besar dari hasil
untuk mencatat skor yang hendak penelitian menemukan bahwa kinerja
diwujudkan. Beberapa perusahaan telah pada masing-masing organisasi adalah
mencoba mengimplementasikan konsep baik, dan dengan konsep berbasis
ini dengan tujuan untuk memperbaiki Balanced Scorecard diharapkan adanya
kinerja perusahaan mereka. Konsep ini penilaian yang lebih signifikan.
juga membantu para manajer agar Berdasarkan latar belakang
mampu mengukur bagaimana unit bisnis tersebut, maka menarik untuk diteliti lebih
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

dalam agar mengetahui bukti empiris memberikan kesempatan yang sama dan
analisis kinerja PT. Bali Pawiwahan. bersifat tidak terbatas pada setiap elemen
Adanya penelitian terdahulu dimana objek populasi untuk dipilih sebagai sampel
yang digunakan adalah pada sektor publik (Umar, 2000).
dan perusahaan yang sudah go public
juga mendorong penulis untuk Jenis dan Sumber Data
menganalisis pengukuran kinerja pada Penelitian ini menggunakan metode
perusahaan retail yang berlokasi di studi kasus yang menggambarkan
daerah Bali. Sehingga penulis bermaksud keadaan sebenarnya dari obyek
melakukan penelitian dengan judul penelitian. Studi ini dimaksudkan untuk
“Analisis Kinerja Perusahaan berbasis memperoleh data-data perusahaan
Balanced Scorecard”. khususnya hal-hal yang berkaitan dengan
penilaian kinerja dengan menggunakan
METODE konsep berbasis Balanced Scorecard.
Penelitian ini dilakukan di PT. Bali Menurut jenisnya, data yang digunakan
Pawiwahan yang terletak di Denpasar. dalam penelitian ini meliputi: (1) Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitatif meliputi profil tentang PT. Bali
kinerja perusahaan yang dianalisis Pawiwahan, struktur organisasi, serta
dengan menggunakan pengukuran kinerja proses bisnis yang telah berjalan dan (2)
berbasis Balanced Scorecard. Sumber Data kuantitatif meliputi laporan keuangan
informasi utama yaitu pada bagian PT. Bali Pawiwahan, data jumlah
keuangan, karyawan, supplier, dan karyawan, dan data supplier. Sumber data
pelanggan. Proses pengumpulan data yang digunakan data primer melalui
dilakukan dengan tiga metode, yaitu penyebaran kuesioner kepada karyawan,
wawancara, kuesioner, dan observasi. pelanggan dan supplier PT. Bali
Pengolahan data yang dilakukan Pawiwahan, dan data sekunder melalui
menggunakan metode analisis deskriptif laporan keuangan tahunan perusahaan
kuantitatif, yaitu mengolah data dengan selama periode tiga tahun yaitu tahun
lebih banyak mengumpulkan data berupa 2011, 2012, dan 2013, struktur organisasi,
angka serta menguraikan secara kebijakan organisasi yang terkait dengan
menyeluruh sesuai dengan permasalahan kinerja perusahaan.
yang sedang diteliti. Hasil yang diperoleh
merupakan jawaban atas permasalahan Pengumpulan Data
yang diteliti yakni tentang analisis kinerja Untuk mendapatkan data dan
perusahaan berbasis Balanced Scorecard informasi yang valid dan akurat serta
yang dilakukan di PT. Bali Pawiwahan. sebagai alat bantu dalam penelitian ini,
metode pengumpulan data yang akan
Populasi dan Sampling dilakukan dalam penelitian ini sebagai
Objek yang diteliti adalah PT. Bali berikut: studi pustaka yang diperoleh dari
Pawiwahan. Populasi dalam penelitian ini buku atau literatur-literatur maupun
adalah orang-orang yang mepunyai sumber data lainnya yang ada
hubungan kompeten dalam bidang yang hubungannya dengan masalah yang
sedang diteliti, yaitu Bagian Keuangan, diteliti dan juga studi lapangan yang
Bagian Kepegawaian, karyawan, meliputi wawancara, kuesioner, dan
pelanggan, dan supplier PT. Bali observasi (Umar, 2000).
Pawiwahan. Sampel dalam penelitian ini
adalah responden yang mengisi kuesioner Instrument Penelitian
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan Instrument penelitian merupakan
yang ada, yaitu karyawan, pelanggan, dan alat yang digunakan untuk mengukur
supplier. Teknik yang digunakan dalam variabel dalam rangka mengumpulkan
pengambilan sampel adalah teknik data. Instrumen yang digunakan dalam
pemilihan sampel probabilitas, yaitu penelitian ini adalah kuesioner yang berisi
dengan pemilihan sampel acak sederhana daftar pertanyaan yang akan disebarkan
(simple random sampling), yang kepada karyawan, pelanggan, dan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

supplier. Pengujian data dilakukan untuk keandalan menunjukkan konsistensi dan


mengetahui nilai rata-rata tingkat stabilitas instrumen dalam melakukan
kepuasan pelanggan, supplier, dan pengukuran terhadap konsep.
karyawan dapat diukur dengan Pengukuran ini digunakan untuk
menggunakan uji analisis faktor. Analisis mengukur keandalan suatu kuesioner.
faktor merupakan salah satu metode Deskriptif Kuantitatif
reduksi data yang bertujuan Merupakan metode ilmiah untuk
menyederhanakan sekumpulan data yang pencapaian validitas yang tinggi
saling berkorelasi menjadi kelompok- reabilitasnya dan mempunyai peluang
kelompok variabel lebih kecil (faktor) agar kebenaran ilmiah yang tinggi, sifat
dapat dianalisis dengan mudah. kuantitatif memberi bobot (rating),
Selanjutnya nilai rata-rata tersebut peringkat (rangking), atau skor (Mulyana,
diberikan skor bobot nilai mengacu pada 2005). Metode ini digunakan untuk
skala likert. pengukuran kinerja dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan perusahaan. seperti
Analisis Data rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
Data yang digunakan dalam profit margin, rasio profitabilitas dan rasio
penelitian ini terdiri dari data keuangan aktivitas, digunakan untuk meneliti
dan non keuangan. Data nonkeuangan perspektif keuangan. Serta untuk
berupa jawaban responden dari pengukuran kinerja kepuasan pelanggan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan (KP), kepuasan pemasok barang
merupakan suatu hal yang terpenting (supplier) (KS) dan kepuasan karyawan
dalam penelitian ini, karena data (KK). Berikut formulasi untuk masing-
dikumpulkan melalui kuesioner. masing rasio dan analisis kepuasan
Keabsahan dari suatu hasil penelitian pelanggan, supplier, dan karyawan.
sangat ditentukan oleh alat ukur yang
digunakan untuk mengukur variabel yang Aktiva Lancar
diteliti. Oleh karena itu, suatu alat CR =
pengukur perlu diuji dengan pengujian Kewajiban Lancar (1)
validitas (tingkat keaslian) dan reliabilitas
(tingkat keandalan). Total Kewajiban
Uji Validitas DR = x 100%
Validitas menunjukkan sejauh mana Total Aktiva (2)
suatu pengukuran (uji) variable benar-
benar mengukur variabel yang ingin Net Operating Income
diukur. Pengujian validitas dalam OPM =
penelitian eksperimental berbeda dengan Net Sales (3)
pengukuran validitas dalam pengujian
validitas dalam penelitian survei. Laba Bersih
Pengukuran ini digunakan untuk NPM = x 100%
mengukur apakah pertanyaan pada Penjualan (4)
kuesioner tersebut mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan Laba Bersih
diukur oleh kuisioner tersebut. Suatu ROA = x 100%
konstrak atau variabel dikatakan valid jika Total Aktiva (5)
signifikan terhadap skor total < 0,05.
Uji Reliabilitas Penjualan
Keandalan (reliability) suatu TATO=
pengukuran menunjukan sejauh mana Total Aktiva (6)
pengukuran tersebut tanpa bias (bebas
kesalahan-error free) dan karena itu Jml tnya x Skor x 100%
menjamin pengukuran yang konsisten Kepuasan=
lintas waktu dan lintas beragam item Total Bobot (7)
dalan instrument. Dengan kata lain,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Deskriptif Kualitatif Perspektif Proses Bisnis Internal


Metode yang digunakan untuk Mengukur bagaimana efektifitas dan
menganalisis data dengan cara efisiensi perusahaan dalam menghasilkan
mendeskripsikan atau menggambarkan produk dan jasa. Pengukurannya dilihat
data yang telah terkumpul sebagaimana dari: Pertama, inovasi yang merupakan
adanya tanpa bermaksud membuat kreatifitas perusahaan dalam
kesimpulan yang berlaku secara umum mengembangkan produk atau jasa baru
atau generalisasi (Sugiyono, 2009). untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Metode kualitatif ini digunakan untuk Kedua, operasi yang merupakan proses
pengukuran kinerja proses bisnis internal. menghasilkan dan menyampaikan produk
atau jasa kepada pelanggan.
Operasional Variabel Penelitian Perspektif Pembelajaran dan
Operasional variabel adalah Pertumbuhan
sebuah konsep yang mempunyai Mengukur kinerja perusahaan dari
penjabaran dari variabel yang diterapkan sisi sumber daya manusia (SDM) yang
dalam suatu penelitian dan dimaksudkan dimiliki oleh perusahaan. Pengukurannya
untuk memastikan agar variabel yang dilihat dari: pertama, tingkat pendidikan
ingin diteliti secara jelas dapat diterapkan dan pelatihan pegawai. Pengukurannya
indikatornya, artinya data yang diambil dengan menerangkan kualitas sumber
adalah data yang berhubungan dengan daya manusia yang dimiliki perusahaan.
penelitian yang dilakukan pada Kedua, sistem informasi dengan
perusahaan yang diteliti. Operasional menerangkan sistem informasi yang ada
variabel dalam penelitian ini meliputi di perusahaan. Ketiga, motivasi karyawan,
variabel yang berkaitan dengan balanced dengan menerangkan motivasi karyawan
scorecard. Menurut Kaplan dan Norton terhadap perusahaan. Keempat, tingkat
(1992) balanced scorecard meliputi kepuasan karyawan, dengan
ukuran keuangan dan non keuangan, menggunakan skala likert.
yang terdiri atas:
Perspektif Keuangan HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengukur kinerja perusahaan pada Hasil analisis kinerja perusahaan
sisi financial dan keuangan.
PT. Bali Pawiwahan berbasis Balanced
Pengukurannya dapat dilihat dari siklus
hidup bisnis perusahaan dan dengan Scorecard.
menggunakan skala rasio.
Perspektif Pelanggan Hasil Analisis Kinerja Perspektif
Mengukur kinerja perusahaan pada Keuangan
sisi pelanggan. Faktor-faktor yang Hasil analisis perspektif keuangan
berhubungan dengan pelanggan yaitu PT. Bali Pawiwahan setelah dianalisis
pertama, pangsa pasar dengan mengukur
dengan rasio keuangan (Current Ratio,
besarnya pangsa pasar atau proporsi
segmen pasar yang dikuasai perusahaan. Debt Ratio, OPM, NPM, ROA, dan TATO)
Kedua, tingkat kepuasan pelanggan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
diukur dengan menggunakan skala likert.

Tabel 1. Analisis Kinerja Perspektif Keuangan


Rasio Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Current Ratio 2,88 2,53 2,31
Debt Ratio 38% 46% 47%
Operating Profit Margin 0,14 0,15 0,16
Net Profit Margin 12,8% 13,5% 14,4%
Return On Asset 43,8% 46,9% 50,9%
Total Asset Turnover 3,42 3,46 3,53
Sumber: Laporan Keuangan PT. Bali Pawiwahan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Hasil Analisis Kinerja Perspektif perspektif pelanggan dan supplier dengan


Pelanggan menggunakan kuesioner yang disebar
Analisis kinerja perspektif kepada 100 responden pelanggan dan 37
pelanggan diukur dengan menganalisis responden supplier dapat dilihat pada
atribut produk dan jasa, citra (image) tabel berikut ini.
perusahaan, sertahubungan dengan
pelanggan/supplier. Hasil analisis kinerja

Tabel 2. Hasil Analisis Kinerja Perspektif Pelanggan


Pendapat Rsp Nilai Jml Jawaban Tabel Nilai Bobot Nilai
Rsp
Sangat Puas 5 255 1.275 26,7%
Puas 4 673 2.692 56,4%
Cukup Puas 3 261 783 16,4%
Kurang Puas 2 11 22 0,5%
Sangat Tidak Puas 1 0 0 0%
Jumlah 1.200 4.772 100%
Sumber: data diolah

Tabel 3. Hasil Analisis Kinerja Perspektif Pelanggan (Supplier)


Pendapat Rsp Nilai Jml Jawaban Tabel Nilai Bobot Nilai
Rsp
Sangat Puas 5 87 435 42,7%
Puas 4 88 352 34,6%
Cukup Puas 3 64 192 18,9%
Kurang Puas 2 19 38 3,7%
Sangat Tidak Puas 1 1 1 0,1%
Jumlah 259 1.018 100%
Sumber: data diolah

Hasil Analisis Perspektif Proses Bisnis berhadiah yang dilakukan setiap tahun
Internal untuk memberikan apresiasi kepada
Proses bisnis internal dibagi pelanggan setia.
menjadai tiga, yaitu: inovasi, operasi, dan 2. Proses Operasi. Perusahaan
layanan purna jual. Penjelasan dari ketiga menerapkan konsep Tri Hita Karana
proses tersebut, dijelaskan sebagai untuk menyeimbangkan proses
berikut: operasional dalam perusahaan. Dalam
1. Proses Inovasi. Dalam proses ini, yang hubungan dengan Tuhan (Parhyangan)
dilakukan oleh perusahaan adalah diadakan persembahyangan rutin
dengan mengikuti trend barang yang (sehari-hari) dan saat hari raya pada
sedang/banyak diminati oleh para setiap Coco Mart dan Coco
pelanggan ataupun mencari barang- Supermarket. Di samping itu, adapula
barang yang memiliki prospek upacara melaspas saat pembukaan
penjualan yang memuaskan. Inovasi (opening) toko atau supermarket yang
yang paling menonjol dan mungkin baru. Untuk hubungan manusia dengan
jarang ada pada pesaing (khususnya di manusia (Pawongan), perusahaan
Bali) adalah pelayanan delivery order memastikan adanya hubungan yang
(pesan antar barang) yang diterapkan baik antara karyawan dengan
pada beberapa Coco Mart dan Coco pelanggan. Untuk hubungan dengan
Supermarket. Di samping itu, di Coco lingkungan (Palemahan), perusahaan
Mart maupun Coco Supermarket sering memastikan kebersihan lingkungan
diadakan bazzar dan juga undian pada setiap toko dan supermarket,
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

atau pada hari tertentu diadakan kerja Hasil Analisis Perspektif Pembelajaran
bakti pada area toko dan supermarket. dan Pertumbuhan
3. Layanan Purna Jual. Dalam proses ini Pada perspektif ini yang dijadikan
perusahan melakukan layanan purna ukuran adalah kepuasan karyawan
jual untuk tetap menjaga hubungan perusahaan yang diukur dari kapabilitas
dengan para pelanggannya. Ini terlihat
karyawan, kapabilitas sistem informasi,
dari strategi perusahaan yang memiliki
kebijakan kepada pelanggan bahwa serta motivasi, pemberdayaan, dan
jika ada barang yang dibeli pelanggan keselarasan. Hasil analisis kinerja
dalam kondisi tidak baik maka bisa perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
dikembalikan dengan bukti struk dengan penyebaran kuesioner kepada
belanja. 100 responden karyawan dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 4. Hasil Analisis Kinerja Perspektif Pemebelajaran dan Pertumbuhan


Pendapat Rsp Nilai Jml Jawaban Tabel Nilai Bobot Nilai
Rsp
Sangat Puas 5 146 730 15,1%
Puas 4 653 2.612 54,2%
Cukup Puas 3 480 1.440 29,9%
Kurang Puas 2 19 38 0,7%
Sangat Tidak Puas 1 2 2 0,1%
Jumlah 1.300 4.822 100%
Sumber: data diolah

PEMBAHASAN total aktiva yang dimiliki perusahaan,


Selama ini perusahaan PT. Bali maka nilai dala rasio solvabilitas masih
Pawiwahan belum menggunakan dianggap stabil sehingga perusahaan
Balanced Scorecard sebagai alat analisis mampu memenuhi kewajibannya dalam
dalam pengukuran kinerjanya, hanya waktu jangka pendek. Begitu pula analisis
melihat dari perkembangan keuangan dengan rasio profit margin terlihat adanya
saja. Setelah dianalisis dengan peningkatan yang berarti bahwa
menggunakan Balanced Scorecard perusahaan memiliki kemampuan dalam
ditemukan bahwa kinerja perusahaan menghasilkan laba. Untuk rasio
sudah baik. Dilihat dari segi perspektif profitabilitas, dengan menggunakan dua
keuangan menunjukkan adanya formulasi menunjukkan peningkatan yang
penurunan pada rasio likuiditas yang berarti perusahaan mampu mengelola
menunjukkan jumlah dana tunai yang biaya operasi dengan baik dan keefektifan
dimiliki PT. Bali Pawiwahan tidak mampu perusahaan dalam memakai sumber daya
untuk membiayai kewajiban setiap totalnya. Analisis dengan rasio aktivitas
tahunnya. Namun, karena Current Ratio juga terlihat adanya peningkatan,
menunjukkan nilai dengan perbandingan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
2:1 (200%), maka nilai tersebut dianggap kemampuan dalam penjualan lebih besar
sudah baik. Sedangkan pada rasio dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki.
solvabilitas terlihat adanya peningkatan Hal tersebut tidak terlepas dari perspektif
yang menunjukkan semakin tingginya yang lain. Hal ini dapat dilihat dari
kewajiban harus dibayarkan oleh jawaban atau tanggapan pelanggan dan
perusahaan. Namun peningkatan tersebut supplier yang menunjukan nilai positif dan
juga dibarengi dengan semakin tingginya signifikan. Berdasarkan data jawaban
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

kuesioner, hasil analisis pada perspektif karyawan. Sebagai akibat dari


pelanggan menunjukkan angka 56,4% peningkatan produktivitas dan komitmen
pelanggan merasa puas dan 42,7% dari karyawan akan meningkat pula
supplier merasa sangat puas. Pada kualitas proses layanan pelanggan dan
perspektif proses bisnis internal juga proses layanan pelanggan akan
menunjukkan hasil yang senada, dimana terintegrasi. Dengan demikian
perusahaan benar-benar memperhatikan kepercayaan pelanggan dan kepuasan
kepuasan pelanggan dan karyawan pelanggan akan meningkat pula yang
dengan proses inovasi, operasi, dan terlihat dari perspektif pelanggan, dan
layanan purna jual. Tidak kalah pada akhirnya akan berpengaruh pada
pentingnya dengan perspektif yang lain, perspektif keuangan yang ditunjukkan
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan peningkatan pendapatan
menunjukkan hasil yang positif dan penjualan, peningkatan cost effectiveness,
signifikan. Hasil analisis pada perspektif dan peningkatan return. Jadi dari masing-
ini menunjukkan angka 54,2% karyawan masing perspektif memiliki peran dan
merasa puas. hubungan yang tidak dapat dipisahkan
Pada tahap perkembangannya satu sama lain. Perspektif keuangan
Balanced Scorecard dimanfaatkan untuk sangat dipengaruhi oleh tiga perspektif
setiap tahap sistem manejemen strategik, lainya yaitu pelanggan, proses bisnis
sejak tahap perumusan strategi sampai internal, serta pembelajaran dan
tahap implementasi dan pemantauan pertumbuhan. Berawal dari meningkatnya
(Mulyadi, 2001). Dalam tahap komitmen dan produktivitas dalam
implementasi, pelaksanaan rencana perusahaan yang akan meningkatkan
dipantau dengan konsep berbasis kualitas proses layanan pelanggan dan
Balanced Scorecard dalam pengukuran pada akhirnya akan menciptakan
kinerja eksekutif dalam empat perspektif, kepercayaan terhadap pelanggan.
yakni: keuangan, pelanggan, proses
bisnis internal, serta pembelajaran dan SIMPULAN DAN SARAN
pertumbuhan. Pada tahap pemantauan, Berdasarkan hasil analisis kinerja
hasil pengukuran kinerja berdasarkan perusahaan berbasis Balanced
konsep berbasis Balanced Scorecard Scorecard, maka dapat disimpulakan
sebagai berikut:
dikomunikasikan kepada eksekutif untuk
1. Perspektif keuangan menunjukkan
memberikan umpan balik (feedback) kadar indikator dari masing-masing
tentang kinerja mereka, sehingga mereka rasio merupakan sinyal positif pada
dapat mengambil keputusan atas laporan keuangan yang menunjukkan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kinerja perspektif keuangan dalam
mereka. perusahaan terlihat baik. Hal ini
Empat perspektif tersebut disebabkan langkah-langkah yang
diambil perusahaan berhasil dijalankan
mempunyai hubungan yang saling terikat
sehingga menghasilkan output yang
antara satu dengan yang lainnya yang maksimal serta memberikan
penjabarannya merupakan suatu strategik kelangsungan hidup yang baik bagi
objectives yang menyeluruh dan saling perusahaan.
berhubungan. Hal tersebut dimulai dari 2. Perspektif pelanggan. Berdasarkan
perspektif pembelajaran dan hasil survey pada 100 pelanggan dan
pertumbuhan, dimana perusahaan 37 supplier dapat diketahui bahwa
secara umum sudah sesuai dengan
mempunyai suatu strategi untuk
yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat
meningkatkan produktivitas dan komitmen dari jawaban atau tanggapan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

pelanggan dan supplier yang dalam mengukur kinerja perspektif


menunjukkan nilai yang positif dan keuangan serta perlu dilakukan
signifikan. Kepuasan pelanggan ini penelitian dengan jumlah responden
menunjukkan bahwa visi manajemen yang lebih banyak.
tersampaikan dengan baik ke
pelanggan, sehingga tentu hal ini akan
berdampak baik pada perspektif DAFTAR PUSTAKA
keuangan. Anthony, R. N. dan V. Govindarajan.
3. Perspektif proses bisnis internal. Dapat 2005. Sistem Pengendalian
dilihat dari proses inovasi, proses Manajemen. Jakarta: Salemba
operasi, dan layanan purna jual yang Empat.
telah dilakukan. Kinerja pada perspektif
ini perlu dilakukan pengembangan Atmadja, Ananta Wikrama Tungga, dkk.
secara terus menerus. Dengan 2013. Akuntansi Manajemen
demikian semakin banyak pelanggan Sektor Publik. Singaraja:
yang akan meningkatkan persentase Universitas Pendidikan Ganesha.
pelanggan baru dan akan
meningkatkan pendapatan. Secara Dr. Nur Indriantoro, M.Sc., Akuntan, Drs.
tidak langsung hal tersebut akan Bambang Supomo, M.Si.
berdampak baik pada perpektif Akuntan. 2002. Metodologi
keuangan dan perspektif pelanggan. Penelitian Bisnis, Edisi Pertama,
4. Perspektif pembelajaran dan Yogyakarta: Penerbit BPFE.
pertumbuhan. Berdasarkan hasil
survey pada 100 karyawan dapat Gazperz, Vincent. 2002. Sistem
diketahui bahwa secara umum sudah Pengukuran Kinerja Terintegrasi
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini Balanced Scorecard dengan Six
dapat dilihat dari jawaban atau Sigma untuk Organisasi
tanggapan karyawan yang Pemerintah. Jakarta: Gramedia
menunjukkan nilai yang positif dan Pustaka Utama.
signifikan. Namun, untuk
memaksimalkan kinerja karyawan, Ghozali, I. 2002. Aplikasi Analisis
perusahaan perlu melakukan Multivariate dengan Program
optimalisasi kepuasan kerja karyawan SPSS. Semarang: Badan
dengan memperbaiki sistem pemberian Penerbit Universitas Diponegoro.
gaji agar karyawan semakin termotivasi
untuk bekerja dan terus menghasilkan Indriantoro, N. dan Supomo, B.
produktifitas bagi perusahaan yang Metodologi Penelitian Bisnis.
tentu mempengaruhi perspektif lainnya. 2002. Edisi satu. Yogyakarta:
Saran yang dapat diberikan pada BPFE.
peneliti selanjutnya yaitu:
1. Bagi perusahaan hendaknya lebih Kaplan, Robert S and David P Norton.
memperhatikan asset dan kewajiban 1996. Balanced Scorecard:
pada laporan keuangan karena terjadi Menerapkan Strategi Menjadi
penurunan pada rasio likuiditas dan Aksi. Jakarta: Erlangga.
peningkatan pada rasio solvabilitas. Di
samping itu, pihak manajemen juga --------------. 2000. Balanced Scorecard
harus memperhatikan biaya-biaya Menerapkan Strategi Aksi.
dalam perusahaan, seperti dana Jakarta: Penerbit Erlangga.
melaspas disarankan agar diakui
sebagai biaya periode pada saat Kotler, Philip. 2003. Marketing
terjadinya upacara melaspas. Management, Eleventh Edition.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat dapat New Jersey: Person Education,
menambah jangka waktu pengamatan, Inc.
menambah jenis rasio yang digunakan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Kusumastuti, Tri. 2006. Sistem Nugroho, Wayan Aditya. 2013. Analisis


Manajemen Strategik Berbasis Pengukuran Kinerja Perusahaan
Balanced Scorecard. Makalah dengan Konsep Balance
Akhir Semester Ilmu Manajemen Scorecard (Studi Kasus PT.
Strategi Program Pasca Sarjana Wijaya Karya). Skripsi Fakultas
STIE Ungu, Jakarta. Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah.
Mahendra, Made. 2013. Penerapan
Balanced Scorecard sebagai Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar
Tolok Ukur Pengukuran Kinerja Pembelajaran Perusahaan.
pada Rumah Sakit Umum Daerah Yogyakarta: BPFE.
Kabupaten Buleleng. Skripsi
Jurusan Akuntansi Fakultas Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
Ekonomi dan Bisnis Universitas Penelitian untuk Bisnis, Jilid 2.
Pendidikan Ganesha Singaraja. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Moh. Nazir. 1998. Metode Penelitian. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Jakarta: Ghalia Indonesia. Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: CV. Alfabeta.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat
Manajemen Kontemporer Untuk Supriadi, Ida Bagus Putu Ery. 2014.
Pelipatgandaan Kinerja Analisis Pengaruh Sistem
Keuangan Perusahaan. Jakarta: Pengendalian Internal,
Salemba Empat. Organizational Citizenship
Behavior dan Good Governance
-------. 2005. Alternatif Pemacuan Kinerja terhadap Kinerja Organisasi
Personel dengan Pengelolaan berdasarkan Perspektif Balanced
Kinerja Terpadu Berbasis Scorecard (Studi Kasus pada
Balanced Scorecard. Jurnal Dinas Pendapatan Kabupaten
Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Buleleng). Skripsi Jurusan
Vol.20, No.3. 1-18. Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pendidikan
-------. 2007. Sistem Perencanaan dan Ganesha Singaraja.
Pengendalian Manajemen,
Jakarta: Salemba Empat. Umar, Husein. 2000. Metodologi
Penelitian. Cetakan Pertama.
Mulyadi dan J. Setyawan. 2001. Sistem Jakarta: Gramedia Pustaka
Perencanaan dan Pengendalian Umum.
Manajemen: Sistem Pelipatganda
Kinerja Perusahaan. edisi 2. -------. 2002. Metode Riset Bisnis. Cetakan
Jakarta: Salemba Empat. Pertama. Jakarta: Gramedia
Pustaka Umum.
Mulyana, Dedy. 2005. Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar. Bandung: PT. Wahyuni, Sri. 2011. Analisis Balanced
Remaja Rosdakarya. Scorecard sebagai alat
Pengukuran kinerja pada PT.
Mulyana, Rosgandika. 2005. Metodologi Semen Bosowa Maros. Skripsi
Penelitian. Bandung: Universitas Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia. Hassanudin.

Munawir. 1995. Analisis Laporan Wijaya, Tunggal Amin. 2002. Memahami


Keuangan. Edisi Keempat Konsep Balanced Scorecard.
Cetakan Kelima, Yogyakarta: Cetakan kedua, Jakarta:
Liberty Jogya. Harvindo.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)

Yasa, Gede Menari. 2013. Pengukuran


Kinerja dengan Konsep Balanced
Scorecard pada Rumah Sakit
Umum Parama Sidhi Singaraja
(dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2011). Skripsi Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja.

Yuwono, Sony, Sukarno, Edy dan Ichsan ,


Muhammad. 2002. Petunjuk
Praktis Penyusunan Balanced
Scorecard: Menuju Organisasi
yang Berfokus pada Strategi.
Cetakan Keempat. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Zudia, Meirdania. 2010. Analisis


Penilaian Kinerja Organisasi
dengan Menggunakan Konsep
Balanced Scorecard pada PT.
Bank Jateng Semarang. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai