Resma Octavianty, Astuti, Rosna Sari Hikma, Muhammad Iwan, Muhammad Dirga Muzawwir,
Muh.Said
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Makassar
resmaoctavianty23@gmail.com
ABSTRAK
SDN 26 Watang Palakka merupakan salah satu sekolah dasar yang melakukan pembelajaran
secara online dikarenakan pandemic covid 19. Proses pembelajaran online menuntut guru agar lebih
kreatif dalam melakukan pembelajaran.. Proses pembelajaran dilakukan dengan mengirim video
pembelajaran di aplikasi WhatsApp Namun terdapat beberapa masalah yaitu: (1) kurangnya
pemanfaatan media yang digunakan, (2) video pembelajaran yang di tampilkan kurang menarik
perhatian siswa dimana guru mengirimkan video yang didalamnya terdapat guru yang hanya
menjalaskan materi pembelajaran, (3) kurangannya pemahaman tentang teknologi (4) kurangnya
pemahaman dalam pembuatan media audio visual (5) Menurunnnya minat belajar siswa dapat dilihat
dari kurang respon siswa pada saat pembelajaran online berlangsung. Berdasarkan masalah tersebut
solusi yang diberikan yaitu pelatihan pembuatan media pembelajaran Audio Visual menggunakan
aplikasi KineMaster guna meningkatkan minat belajar siswa, Adapun yang menjadi sasaran yaitu guru
SDN 26 Watang Palakka. Metode yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil yang
dicapai yaitu : (1)Guru mampu mmenggunakan teknologi pengedit video pembelajaran (2) Guru
memiliki keterampilan dalam membuat media audio visual untuk proses pembelajaran dan (3) Minat
belajar siswa lebih meningkat.
Kata kunci: Media Audio Visual, Pelatihan, Pembelajaran Online, Minat Belajar
ABSTRACT
SDN 26 Watang Palakka is one of the primary schools that conducts online learning due to the
Covid 19 pandemic. The online learning process requires teachers to be more creative in learning. The
learning process is carried out by sending learning videos on the WhatsApp application. However,there
are several problems, namely: (1) the lack of use of the media used, (2) the learning videos that are
displayed do not attract the attention of students where the teacher sends a video in which there is a
teacher who only answers learning material, (3) lack of understanding of technology (4) lack of
understanding in making audio visual media (5) The decrease in student interest in learning can be
seen from the lack of student response when online learning takes place. Based on this problem, the
solution given is training in making Audio Visual learning media using the KineMaster application to
increase student interest in learning. As for the target is the teacher of SDN 26 Watang Palakka. The
method used is lecture, discussion, and demonstration. The results achieved are: (1) The teacher is able
to use learning video editing technology (2) the teacher has the skills in making visual audio media for
the learning process and (3) students' interest in learning increases.
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada
masyarakat. KKN sebagai bagian integral dari pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan PP No. 60 Tahun1999
tentang Pendidikan Tinggi, khususnya mengenai Pengabdian kepada Masyarakat(Rakib, 2015). KKN
merupakan bentuk perkuliahan yang biasanya dilakukan di lingkungan masyarakat sasaranya dapat
berupa masyarakat perkotaan, pedesaan, sekolah dan sebagainya yang biasanya disesuaikan dengan
jurusan dan peraturan kampus. Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) merupakan salah satu
kampus yang menjadikan KKN sebagai salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa S1 hal ini
telah tercantum dalam kurikulum Universita Negeri Makassar. KKN yang ada di bagi menjadi beberapa
bentuk yakni KKN Reguler (masyarakat pedesaan atau perkotaan), KKN PPL Terpadu, KKN Program
Pemberdayaan Masyarakat, KKN Tematik.
KKN PPL Terpadu merupakan kegiatan yang memadukan kegiatan KKN dan PPL dengan
adanya kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang di dapatkan pada bangku
perkuliahan sesuai dengan jurusan atau bidangnya. Mahasiswa yang melakukan KKN PPL Terpadu
adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat yang melibatkan jumlah SKS yang telah dilulusi selama
beberapa semester sebelumnya. Kegiatan KKN ini dilakukan di sebuah desa ataupun kota yang
memfokuskan pada kegiatan di sekolah di desa atau di kota tersebut tapi tetap melakukan kegiatan di
masyarakat setempat. Kegiatan yang lakukan oleh mahasiswa biasanya berupa praktik mengajar di
sekolah atau sesuai bidang masing-masing. Selain melakukan praktik mahasiswa juga membuat
beberapa program kerja yang dilakukan di lingkungan sekolah dan pedesaan atau perkotaan. Program
kerja merupakan daftar kegiatan yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan KKN PPL Terpadu. Untuk
menyusun program kerja perlu dilakukan observasi di sekolah atau tempat pelaksanaan KKN.
SDN 26 Watang Palakka merupakan salah satu tempat pelaksanaan KKN PPL Terpadu yang
beralamat di Kelurahan Watang Palakka, Kecamatan Tanete Barat, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi
Selatan. Observasi yang telah dilakukan memperoleh hasil bahwa terkait masalah yang terjadi saat ini
yaitu adanya Pandemi Covid 19 yang mengharuskan peserta didik untuk belajar secara online. Guru
Sebagai pendidik tentunya memiliki rintangan tersendiri dalam melakukan pembelajaran secara online
ini. Menurut Usman guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai
guru, sedangkan menurut Sagala guru secara sederhana dapat diartikan sebagai orang yang memberikan
ilmu pengetahuan kepada anak didik (Ridaul Inayah, dkk 2013). Berdasarkanpendapat tersebut tentunya
sebagai seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam melakukan pembelajaran di masa pandemic
covid seperti sekarang ini. Proses pembelajaran akan lebih baik jika menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khusus (Azhar Arsyad,
2017) adapun beberapa bentuk media pembelajaran yaitu media pembelajaran berbasis visual (yang
dapat dilihat secara langsung), media berbasis audio visual (yang menggunakan indra pendengaran dan
penglihatan) dan media berbasis computer.
Media audio visual adalah media yang digunakan di SDN 26 Watang Palakka. Media
audiovisual merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan
pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan (Zaful Rosyid, dkk 2019). Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua karakteristik tersebut. Media
audio visual ini dibagi menjadi beberapa yaitu: audio visual diam merupakan media yang menampilkan
suara dan gambar diam seperti film bingkai suara sedangkan media audio visual gerak, yaitu media yang
menampilkan unsur suara dan gambar. Media audio visual memiliki peran yang sangat penting di masa
pandemic ini untuk mempermudah peserta didik dalam memahami pelajaran serta dapat meningkatkan
daya tarik dan motivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak. Selain itu, audio visual dapat
digunakan untuk mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar,
mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat denganmengungkapkan pendapat pendapat para ahli
yang berada jauh dari lokasi, menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa, menyiapkan variasi yang
menarik dan perubahan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu
masalah(Azhar Arsyad, 2017) Berdasarkan manfaat tersebut media audio visual memiliki banyak
manfaat dalam proses pembelajar. Terkait dengan keadaan sekarang yang berada dimasa pandemic covid
media ini sangat cocok digunakan.
SDN 26 Watang palakka menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran namun
tidak ada tampilan menarik yang dapat menarik perhatian siswa karena videonya hanya berupa video
email : lepalepa@unm.ac.id halaman 280-286
Jurnal Lepa-lepa Open | Volume 1 Nomor 2, 2021| 282
guru yang sedang menyampaikan materi. Media audio visual yang baik adalah media yang mampu
menarik perhatian siswa, untuk anak SD tentunya menyukai hal yang menampilkan sebuah animasi,
maka dari itu untuk membuat video pembelajaran yang menarik diperlukan sebuah alat pengedit video
yaitu aplikasi KineMaster, aplikasi KineMaster adalah aplikasi edit video yang memiliki banyak Fitur
sehingga mempermudah pengeditan video dan membuat membuat video lebih menarik sehingga siswa
tidak merasa bosan dan dapat meningkatkan minat belajar siswa, namun saat ini masih banyak yang
belum mampu menggunakan aplikasi pengedit video KineMaster tersebut.
Berdasarkan hal tersebut maka mahasiswa KKN PPL Terpadu di SDN 26 Watang palakka
merancang sebuah program kerja yaitu pelatihan pembuatan media pembelajaran audio visual
menggunakan aplikasi KineMaster guna meningkatkan minat belajar siswa.
METODE KEGIATAN
Pelatihan pembuatan media pembelajaran audio visual dilakukan selama 1 hari pada tanggal 4
November 2020. Program kerja ini dilakukan oleh mahasiswa KKN PPL Terpadu yang di tempatkan
di SDN 26 Watang Palakka yang beralamat di Jln. MT.Haryono, Keluarahan Watang Palakka,
Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone. Jumlah mahasiswa yang melakukan kegiatan ini
yaitu 5 orang yang berdomisili di daerah tersebut. Target dari kegiatan ini yaitu 70% dari guru mampu
membauat media pembelajaran audio visual menggunakan aplikasi KineMaster.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode ceramah, diskusi dan demonstrasi.
Metode cermah digunakan untuk menjelaskan cara penggunaan aplikasi kinemaster untuk membuat
media audio visual. Metode diskusi digunakan untuk melakukan tanya jawab antara pemateri dan
peserta. Metode demonstrasi digunakan untuk mendemonstrasikan pembuatan video pembelajaran
menggunakan aplikasi KineMaster mulai dari cara mendownload aplikasi, cara memasukan media,
audio dan lainnya. Evaluasi dilakukan dengan melihat penerapan penggunaan media audio visual
menggunakan aplikasi KineMaster pada proses pembelajaran.
menyusun perencanaan seminar pelatihan video pembelajaran menggunakan aplikasi KineMaster untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa. Media ini sangatcocok digunakan untuk kegiatan pembelajaran
di tengah pandemi seperti saat ini. Perencanaan pelatihan ini awalnya direncanakan pada tanggal 21
Oktober 2020 namun karena ada beberapa kendala sehingga diundur menjadi tanggal 04 November
2020. Media pembelajaarn terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan teknonologi
dan sangat dibutuhkan pada masa pendemi sekarang ini. Menurut ahmadi mengatakan bahwa teknologi
baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam proses pembelajaran (Ainina,
2014) Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kepada situasi belajar dimana
Learning with effort akan dapat digantikn dengan Learning with fun sebab proses pembelajaran yang
menyenangkan, kreatif, tidak membosannkan akan menjadi pilihan tepat bagi guru pada masa pendemi
sekarang ini.
Gambar 4 : Peserta yang mengikuti pelatihan video pembelajaran menggunakan aplikasi KineMaster
1. Rahima, S,Pd ü
4 Hasnawati S.Pd ü
5 Saidah, S, Pd ü
6 Syahreini, S.Pd ü
7 Eka, S.Pd ü
8 Andirah, S.Pd ü
10 Salmawati, S.Pd ü
11 Suhera, S.Pd ü
13 Aminah, S.Pd ü
15 Mirnawati, S.Pd ü
16 Anti, S.Pd ü
17 Eka, S.Pd ü
18 Marhayani, S.Pd ü
Kegiatan pelatihan video pembelajaran dikatakan berhasil apabila tiap kemampuan mencapai
persentasi ≥ 70%. Berdasarkan tabel di atas tingkat keberhasilan peserta (Guru) menggunakan video
pembelajaran audio visual menggunakan aplikasi KineMaster sebanyak 13 yang berarti bahwa
pelaksanaan ini berhasil terlaksana dengan baik dapat dibuktikan dengan jumlah peserta yang mengikuti
sebanyak 18 yang mengikuti pelatihan ini hanya terdapat 5 orang belum mampu menerapkan aplikasi
KineMaster dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ainina, I. A. (2014). Pemanfaatan Media Audio Visual Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah.
Indonesian Journal of History Education, 3(1).
Arsyad, A. (2017). Media Pembelajaran.
Moh. Zaful Rosyid, dkk. (2019). Ragam Media Pembelajaran.
Nizaruddin, dkk. (2020). Pelatihan pembuatan media untuk pembeljaran jarak jauh. Abdimas Bina
Bangsa, 01(10.46306), 99.
Rakib, M. (2015). UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Tim Penyusun. 1–55.
Ridaul Inayah, dkk.(2013). Referensi 1.pdf (p. 4).