Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

UNIT I
MENGENAL DAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

OLEH
NAMA : DEWI
NIM : H0321002
KLP/KLS : 2 (DUA)/BIOLOGI A
ASISTEN : DIAN AULIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
MAJENE, 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Biologi Umum unit I “Mengenal Dan


Menggunakan Mikroskop” yang disusun oleh :

Nama : Dewi
NIM : H0321002
Kelas : Pendidikan Biologi A
Kelompok : II (Dua)

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten /Koordinator Asisten dan


dinyatakan telah diterima.

Majene, November 2021

Koordinator Asisten Asisten

Markia Dian Aulia


Nim : H0318324 Nim : H0319339

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan resmi “Praktikum
Biologi Umum”. Penulisan laporan ini adalah salah satu syarat ketuntasan
pratikum Biologi umum dalam mata kuliah Biologi Dasar.
Dalam penulisan laporan praktikum ini penulis merasa masih banya
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Atas tersusunnya laporan ini, maka saya menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada Ibu Mufti Hatur Rahmah, S.Si, M.Si selaku Dosen Biologi,
seluruh asisten praktikum, dan segenap pihak yang telah membantu hingga
laporan ini terselesaikan.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran


bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi saya sendiri sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai.

Majene, November 2021

Dewi

ii
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
KATA ENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan Praktikum ..........................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Mikroskop ....................................................................3
B. Jenis-jenis Mikroskop ....................................................................4
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat ........................................................................7
B. Alat dan Bahan................................................................................7
C. Prosedur kerja.................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan...........................................................................9
B. Pembahasan....................................................................................11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................13
B. Saran...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................15
LAMPIRAN
A. Laporan Sementara.........................................................................17
B. Dokumentasi..................................................................................18
C. Kartu Kontrol.................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium


mikrobioligi. Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi
untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk
mengamati benda yang renik. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil.
Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme
yang berukuran kecil, (Widyatmoko, 2008).
Pengetahuan tentang mikroskop dimulai sejak abad ke 17 ketika
Hooke dan Maphigi menggunakan lensa-lensa sederhana untuk meneliti
berbagai macam sifat struktual. Antara tahun 1673 dan 1716 Leewenhock
mengembangkan lensa-lensa gabungan dan menerbitkan serangkaian hasil
penelitian protozoa, bakteri, otot, saraf, dan banyak struktur lainnya
(Saktiyono, 2004).

1
2

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengenal bagian-bagian mikroskop.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan mikroskop secara baik dan benar.
3. Untuk mengetahui cara pembuatan preparat basah secara melintang,
membujur,dan tanpa penyayatan.
4. Untuk melihat sediaan yang telah di buat dalam mikrosop.
C. Manfaat
Manfaat praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui, mengenal bagian-bagian mikroskop,serta cara
menggunakannya.
2. Memahami unsur-unsur yang terdapat dalam objek penelitian.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroskop
Mikrskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium yang berarti
penglihatan. Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan
bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjng (Syabatini, 2008).
Pelapor pembuat mikroskop adalah Antonie Van Leuwenhoek. Pada abad ke-
17 Leuwenhoek membuat mikroskop satu lensa. Dia membuat gambar-gambar
yang dilihatnya di bawah mikroskop. Dia juga menemukan bakteri, meskipun dia
tidak tahu apa yang sebenarnya dia temukan (Saktiyono, 2004).

Mikroskop merupakan alat yang paling banyak digunakan dan paling


bermanfaat dalam mikrobiologi. Dengan alat tersebut akan diperoleh perbesaran
sehingga memungkinkan untuk melihat mikrobiologi dan struktur yang tidak
tampak oleh mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran dalam kisaran
seratus kali sampai ratusan ribu kali. (Waluyo, 2004).

Mikroskop mengalami perkembangan dari abad ke abad. Seorang


berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hook mulai mengadakan penelitian
mengenai struktur terkecil dari makhluk hidup yakni sel dengan mikroskop
temuannya (Enger, 2003).

Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei
(italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan
mikroskop pada tahun 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama
mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga
disebut mikroskop optic. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki
kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh
limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya.

Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200
nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bias mengamati
ukuran di bawah 200 nanometer. (Irawiraman, 2008).

3
4

Pada tahun 1860 ditemukan mikroskop binokuler dan pada tahun 1880
ditemukan mikroskop multi-okuler. Pada tahun 1930 ditemukan mikroskop
elektron (Saktiyono, 2004).

Pembesaran total mikroskop adalah pembesaran obyektif x pembesaran


okuler pembesaran tubus. Pembesaran total tidak boleh melebihi 1.000 x AN
(Aparatur Numerik). Aparatur Numerik adalah faktor yang menentukan besarnya
“air disc” (bayangan mikroskop) (Waluyo, 2004).

B. Jenis-jenis Mikroskop
Secara umum mikroskoop dapat dibedakan atas mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Penamaan kedua macam mikroskop tersebut diberikan
berdasarkan sumber pembentukan bayangan yang digunakan. Mikroskop cahaya
menggunakan cahaya sebagai sumber pembentukan bayangan, sedangkan
mikroskop elektron menggunakan elektron (Sudjadi, 2006).
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop yang pertama kali digunakn oleh para saintis Renaisans dan juga
mikroskop yang Anda gunakan di laboratorium adalah mikroskop cahaya
(light microscope, LM). Cahaya dilewatkan melalui spesimen dan kemudian
menembus lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian
rupa sehingga bayangan spesimen diperbesar sewaktu bayangan itu
diproyeksikan ke mata kita (Campbell, 2002).
Mikroskop cahaya menggunakan cahaya putih bias untuk melihat
mikroorganisme. Mikroskop cahaya dapat memperbesar obyek hingga 1000
kali dari ukuran sebenarnya. Mikroskop cahaya sederhana menggunakan satu
lensa atan lebih lensa untuk mengatur pemusatan cahaya. Mikroskop cahaya
sederhana menggunakan satu lensa sedangkan mikroskop cahaya kompleks
(compound light microscope) menggunakan dua set lensa. Mikroskop cahaya,
berlensa okuler tunggal dikenal dengan nama Mikroskop Monokuler
sedangkan yang berlensa okuler ganda yang dikenal dengan nama Mikroskop
Binokuler (Viablogger, 2009).
Sama seperti daya urai mata manusia yang terbatas, daya urai mikroskop
juga terbatas. Mikroskop cahaya tidak pernah menguraikan rincian yang lebih
dari kira-kira 0,2 m, ukuran bakteri kecil. Penguraian (resolusi) ini dibatasi
5

oleh panjang gelombang cahaya tampak yang digunakan untuk menerangi


spesimennya. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif hingga kira-
kira 1.000 kali ukuran spesimen sebenarnya; pembesaran yang lebih dapat
mengakibatkan kekaburan (Campbell, 2002).
2. Mikroskop Elektron
Dikarenakan keterbatasan cahaya dan sulitnya membuat lensa yang sangat
tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan pembesaran yang lebih tinggi dari
2000 x dengan mikroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel
yang sangat halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan magnet
sebagai pengganti lensa, dan elektron sebagai pengganti cahaya. Elektron
mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya putih
sehingga mempunyai daya tembus yang lebih besar. Ada dua jenis mikroskop
elektron, yaitu:
a. Transmission Electron Microscope (TEM), sebenarnya adalah sebuah
tabung televisi tegak dengan sumber pancaran elektron berada pada bagian
atas dan layar pada bagian bawah. Pancaran elektron dapat dipercepat dengan
voltase tinggi. Tabung tersebut harus dalam keadaan hampa udara sehingga
elektron dapat melewatinya tanpa rintangan.
b. Scanning Electron microscope (SEM), hampir sama dengan TEM, hanya
saja gambar atau bayangan yang dihasilkan oleh SEM adalah gambar tiga
dimensi. Pada SEM ini gambar dibentuk dengan cara pantulan elektron
(Sudjadi,2006)
6
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari Tanggal : Senin,25 Oktober 2021

Waktu : “07.30-12.00” WITA

Tempat : Laboratorium Terpadu Universitas Sulawesi Barat


(LABORATORIUM BIOLOGI DASAR)

B. Alat dan Bahan

1. Alat
a. Mikroskop
b. Silet tajam
c. Cawang/gelas arloji
d. Pipet
e. Pinset
2. Bahan
a. Air suling
b. Kertas saring/kertas hisap
c. Kapas
d. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)

C. Prosedur Kerja

1. Mengenal mikroskop

Mintalah arahan dan bimbingan dari Dosen atau Asisten untuk


mengenal bagian-bagian mikroskop secara utuh, terlebih dahulu harus tahu
cara mengambil dan menyimpan mikroskop pada kotaknya. Mikroskop
diambil dengan cara memegang tangkainya dengan tangan kanan,
sedangkan tangan kiri menumpuk mikroskop yaitu memasukkan ke dalam
kotaknya yang telah diberi silica gel atau lampu neon agar mikroskop
tidak berjamur. Ingat setelah menggunakan mikroskop, harus diberikan
dan mengatur posisi lensa yang paling kecil untuk objeknya.

7
8

2. Cara menggunakan mikroskop


a. Ambillah mikroskop dari kotaknya, pastikan mikroskop yang anda
gunakan dalam kondisi baik (tidak rusak).
b. Simpanlah mikroskop pada meja kerja yang datar, kemudian
carilah cahaya dengan cara memutar cermin dan kondensor serta
diafragma sampai di bawah medan panjang terlihat bulatan terang.
c. Siapkan preparat yang akan diamati. Misalnya kita ingin membuat
preparat basah secara melintang, maka ambillah kaca preparat yang
bersih kemudian berilah satu tetes air dengan menggunakan pipet.
Setelah itu irislah secara melintang bahan yang akan dibuat
preparat (usahakan mengiris setipis mungkin)lalu letakkan di atas
kaca preparat yang sebelumnya telah diberi air.
d. Tutuplah kaca preparat dengan kaca penutup (deck glas) dan
seraplah kelebihan air pada kaca preparat dengan tissue agar tidak
mengganggu pengamatan.
e. Gambarkan hasil pengamatan anda pada lembar pengamatan yang
telah disiapkan.
f. Untuk preparat dengan penampangan membujur, langkah kerjanya
sama dengan diatas, bedanya hanya irisan sampel yang dilakukan
secara membujur.
g. Untuk membuat preparat basah tanpa pengirisan yaitu dengan cara
meletakkan sampel pengamatan (misalnya daun Hydryllah) di atas
kaca preparat, lalu ditutup dengan deck glass dan diamati di bawah
mikroskop.
h. Setelah selesai melakukan pengamatan dan menggambarkan hasil
pengamatan. Bersihkanlah mikroskop dan aturlah kembali
posisinya yaitu lensa objektif paling kecil berhadapan dengan
lubang meja sediaan.
i. Simpanlah mikroskop secara aman pada kotaknya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Mikroskop

Tujuan : Untuk mengenal bagian-bagian mikroskop.

Gambar Keterangan
A. Lensa okuler
B. Tabung
mikroskop
C. Revolver
D. Lensa objektif
(lemah)
E. Lensa objektif
(kuat)
F. Meja mikroskop
G. Penjepit kaca
H. Kaki mikroskop
I. Cermin
J. Diafragma
K. Lengan
mikroskop
L. Mikrometer
M. Makrometer

9
10

2. Preparat : Umbi lapis bawang merah(Ailium cepa)melintang


Tujuan : Untuk mengetahui struktur sel umbi lapis bawang merah
melintang.
Pembesaran : 10 x 10
Gambar Keterangan
1. Nukleus
2. Sitoplasma
3. Dinding sel

3. Preparat :Umbi lapis bawang merah (Allium cepa)membujur


Tujuan : Untuk mengetahui struktur sel umbi lapis bawang merah
membujur.
Pembesaran :10 x 10
Gambar Keterangan
1. Nukleus
2. Sitoplasma
3. Dinding sel
11

B. Pembahasan
1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang mampu melakukan pembesaran hingga
ratusa kali, yang digunakan untuk mengamati benda renik atau mikro
seperti virus dan bakteri. Ada dua jenis yang berbeda untuk mikroskop
yaitu: 1) mikroskop optik, dibedakan menjadi mikroskop biologi dan
mikroskop stereo; 2) mikroskop elektron (Gabriel, 1988).
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan
menggunakan mikroskop, kita dapat mengetahui fungsi dari bagian-bagian
mikroskop, prosedur penggunaannya baik itu dalam menggunakan dan
menyimpan mikroskop.
Adapun fungsi dari bagian-bagian mikroskop yaitu :
a. Lensa okuler berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak,
diperbesar dari lensa objektif.
b. Tabung mikroskop berfungsi untuk meneruskan cahaya antara
lensa okuler dan lensa objektif.
c. Revolver berfungsi untuk memutar atau menganti lensa objektif
dengan pembesaran yang diinginkan.
d. Lensa objektif berfungsi untuk mengamati objek.
e. Meja mikroskop berfungsi untuk meletakkan objek yang akan
diamati.
f. Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-
geser ketika diamati.
g. Kaki mikroskop berfungsi untuk penyangga atau penopang
mikroskop.
h. Cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya ke objek.
i. Diafragma berfungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya
yang masuk.
j. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop
atau memindahkan mikroskop.
k. Mikrometer atau pemutar halus berfungsi untuk menaik-turunkan
tabung mikroskop dengan lambat.
12

l. Makrometer atau pemutar kasar berfungsi untuk menaik-turunkan


tabung mikroskop dengan cepat.

2. Umbi lapis bawang merah (Allium cepa) melintang dan membujur.

Adapun hasil pengamatan yang dilakukan dalam praktikum pada


preparat umbi lapis bawang merah melintang dan membujur dengan
pembesaran 10x10, yaitu :

a. Nukleus adalah organel di dalam sel yang sering juga disebut


sebagai Inti sel. Fungsi nukleus adalah untuk menyimpan informasi
genetik dalam bentuk DNA untuk mengontrol pertumbuhan dan
pembelahan sel.
b. Sitoplasma adalah bagian sel yang membungkus membrane sel.
Fungsi sitoplasma yaitu menyokong dan memastikan keamanan
molekul selvier dan organel yang berada di dalamnya.
c. Dinding sel adalah struktur di luar membrane plasma yang
membatasi ruang bagi sel membesar. Fungsi dinding sel yaitu
untuk dapat menentukan bentuk, kekuatan serta dukungan terhadap
tumbuhan.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Mikroskop dapat digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang
tidak kasat mata.
2. Mikroskop memiliki komponen-komponen sebagai berikut: Lensa
okuler,Tabung,Revolver,Lensa objektif,Meja mikroskop,Penjepit
kaca,Kaki mikroskop,Cermin,Diafragma,Lengan
mikroskop,Mikrometer,dan Makrometer.
B. Saran
1. Masuk praktikum selanjutnya lebih bias mengefisienkan waktu jadi
setiap kelompok dapat mengamati semua bahan praktikum yang
disediakan.
2. Diharapkan agar asisten dapat meningkatkan bimbingannya jadi
praktikan bisa melakukan pengamatan dengan baik dan benar.
3. Diharapkan agar laboratorium menyediakan peralatan praktikum yang
lebih lengkap agar praktikum berjalan dengan lancar.

13
DAFTAR PUSTAKA

Viablogger. 2009. Pengenalan Mikroskop. (Online) (http://pengenalan-


mikroskop.com/2009/03/pengenalan-mikroskop.html) Diaksed pada
hari sabtu, 6 november 2021 pada pukul 22.30 WITA.

Akhmad, 2010. Jenis-jenis Mikroskop. (Online) (http://akhmadkurnia.


com/2010/05/jenis-jenis-mikroskop-mikroskop.html) Diakses pada hari
sabtu, 6 november 2021 pada pukul 22.30 WITA.

15
LAMPIRAN

A. Laporan Sementara
17

B. Dokumentasi

1. Mikroskop
18

2. Umbi lapis bawang merah (Allium cepa) membujur

3. Umbi lapis bawang merah (Allium cepa) melintang


19

C. Kartu Kontrol

Anda mungkin juga menyukai