Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Post-tsunami survey of the 28 September 2018 tsunami near Palu Bay in


Central Sulawesi, Indonesia: Impacts and challenges to coastal communities

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Keperawatn

Dosen Penanggung Jawab :

Christina Prasetyowati, S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh :

Eldito Mubharaq
NIM : 10220024

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI

2021/2022
No Review Keterangan
1. Judul BATHYMETRIC SOUNDING by REMOTE SENSING
Using ELECTROMAGNETIC RADIATION
2. Jurnal JOURNAL OF TSUNAMI SOCIETY INTERNATIONAL
3. Volume dan Vol 35. No. 3, page 215 (2016)
Halaman
4. Tahun 2016
5. Penulis Frank C Lin, George Pararas-Carayannis, Piyarat Silapasuphakornwong
6. Reviewer Eldito Mubharaq
7. Tanggal 2 November 2021
8. Abstrak Jurnal yang berjudul “BATHYMETRIC SOUNDING by REMOTE
SENSING Using ELECTROMAGNETIC RADIATION” ini berisi tentang
penelitian suara batimetri dengan pengindahan jauh menggunaan radiasi
elektromagnetik. Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh
letusan gunung, sehingga dapat menerangi dasar laut dan dengan
demikian memberikan informasi tentang topologi barythmetric, dan
satelit geostasioner dapat memantaunya.
Abstrak/bagian pendahu luan yang disajikan penulis hanya
menggunakan bahasa inggris (bahasa internasional). Secara keseluruhan
isi dari abstrak/bagian pendahuluan ini langsung menuju ke topik
bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya membuat
pembacanya lebih mudah untuk memahami jurnal.
9. Pengantar Didalam paragraf pertama penulis menegaskan bahwa, Bagian terdalam
dari lautan sebagian besar masih ada terra penyamaran. Relief laut
berasal dari proses tektonik, erosi, pengendapan, dan vulkanik. Penulis
mengidentifikasi terdapat empat divisi utama di dasar laut—(a) landas
kontinen, (b) lereng benua, (c) kenaikan benua, (d) dataran abisal. Selain
itu, ada banyak fitur terkait—punggung bukit, perbukitan, gunung
bawah laut, guyot, parit, ngarai, tidur, zona rekahan, busur pulau, atol,
terumbu karang, gunung berapi terendam, dan tebing laut. Pengetahuan
tentang topografi laut adalah kepentingan ekonomi; misalnya untuk
perikanan, ekstraksi mineral dan potensi sumber minyak. Ada bukti
DNA bahwa kehidupan di bumi dimulai di ventilasi laut yang panas di
dasar lautan. Di sepanjang tepi timur dan barat Pasifik, sebuah parit
yang dalam membatasi subduksi lempeng tektonik. Morfologi lautan
mempengaruhi navigasi, perikanan, pertambangan, iklim,

Paragfraf selanjutnya menjelaskan tentang sounding batimetri terutama


dilakukan dengan menggunakan pulsa sonik. Ada dua jenis sonar, aktif
atau pasif. Dalam sonar aktif, transduser memancarkan sinyal akustik,
yang memantul dari suatu objek, dan gema ini ketika diterima akan
menentukan jangkauan objek. Prinsip ini sama dengan radar yang
menggunakan gelombang radio. Sonar pasif tidak memancarkan sinyal;
mereka hanya menerima suara dari sumber terendam seperti kapal
selam, paus dan kapal laut. Frekuensi sinyal sonar bisa setinggi 1Mhz
untuk memberikan resolusi yang lebih tinggi, atau serendah 50kHz -
yang memiliki resolusi rendah tetapi mampu menempuh jarak lebih
jauh.

10. Pembahasan
Dalam makalah ini mengusulkan metodologi baru untuk membunyikan
kedalaman laut, memanfaatkan fakta bahwa radiasi elektromagnetik,
sebagian besar di bagian spektrum inframerah, yang dipancarkan oleh
letusan gunung berapi atau ventilasi terendam, akan menerangi dasar
laut seperti halnya senter akan menerangi kamar gelap. Radiasi ini
ditangkap oleh satelit geostasioner, analisis yang akan menghasilkan
informasi topografi, yang tidak tersedia sebaliknya. Penggunaan
gelombang elektromagnetik memiliki keuntungan,berhadapan
gelombang sonik: ia bergerak dengan kecepatan cahaya, panjang
gelombangnya jauh lebih pendek, dan jauh lebih energik. Ini dapat
merambat di air, di atmosfer, dan di ruang hampa. Rekaman kejadian
tersebut disimpan secara permanen dan dapat diambil kembali dalam
arsip citra satelit. Meskipun peristiwa tersebut terbatas pada letusan
periodik, ini bukan kelemahan serius karena bagian dari dasar laut di
mana peristiwa tersebut tidak terjadi adalah statis.

11. Simpulan Kesimpulannya, dalam kasus Illapel, Gambar 3 adalah relief fisik yang
diperoleh dengan pengukuran sonik menggunakan kendaraan angkatan
laut, sedangkan Gambar.5 adalah Topografi Inframerah yang diperoleh
dengan radiasi elektromagnetik menggunakan satelit geostasioner.
Dalam kasus Chichi-Shima, Gambar.7 adalah relief fisik yang diperoleh
dengan pengukuran sonik menggunakan kendaraan angkatan laut,
sedangkan Gambar.11 adalah Topografi Inframerah yang diperoleh
dengan radiasi elektromagnetik menggunakan satelit geostasioner.
Bersama-sama, kedua metode akan memberi kita gambaran yang lebih
lengkap tentang dasar laut. Kami juga telah menunjukkan bahwa
molekul air di lautan, ketika dirangsang oleh panas letusan gunung
berapi bawah laut, akan memancarkan radiasi inframerah.
12. Kekuatan Kekuatan utama dari jurnal ini meliputi :
Penelitian
1. Pengukuran kedalaman laut menggunakan elektromagnetik,
sebagai besar di bagian spektrum inframerah, yang dipancarkan
oleh letusan gunung berapi atau ventilasi terendam.
2. Penggunaan gelombang elektromagnetik memiliki keuntungan
dapat merambat di air ,bergerak dengan kecepatan cahaya,
rekaman kejadian dapat disimpan permanen dan dapat diambil
kembali dalam arsip citra satelit
3. Dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
13. Kelemahan Adapun kelemahannya meliputi,
1. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa internasional secara
keseluruhan sehingga sedikit menyulitkan bagi seseorang yang
memiliki keterbatasan kemampuan berbahasa asing.
2. Penelitian menggunakan elektromagnetik dari sebagian besar di
bagian spektrum inframerah, yang dipancarkan oleh letusan gunung
berapi atau ventilasi terendam , dari hal ini letusan gunung merapi di
dasar laut sangat sulit ditemukan di beberapa wilayah.

Anda mungkin juga menyukai