Anda di halaman 1dari 18

TRIGER CASE

KEPERAWATAN
GAWAT
DARURAT

Di susun oleh : Kelompok 3


1. Debby Noviantari (10220019)
2. Dian Kumala Sari (10220020)
3. Dion Andriansyah (10220021)
4. Dyvanadia Agiesta Nesylia (10220022)
Nama
5. Efrida Novita Putri (10220023)
6. Eldito Mubharaq (10220024) kelompok
7. Eltsani Jaza Anil Husnah (10220025)
8. Elva Novani Wulandari (10220026)
Gawat darurat adalah keadaan yang mengancam
nyawa yang harus dilakukan tindakan segera untuk
menghindari kecacatan bahkan kematian korban.
Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja,
dimana saja dan menimpa siapa saja.

Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah salah


satu bagian di rumah sakit yang menyediakan
penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit
dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan
hidupnya.
Tujuan dari pelayanan gawat darurat ini adalah
untuk memberikan pertolongan pertama bagi
pasien yang datang dan menghindari berbagai
resiko, seperti:

1. Kematian
2. Menanggulangi korban kecelakaan
3. Atau bencana lainnya yang langsung
membutuhkan tindakan.
Kegiatan Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD) secara
umum dapat dibedakan sebagai berikut :

01 02 03

Menyelenggarakan
pelayanan
Menyelenggarakan Menyelenggarakan
penyaringan untuk
pelayanan pelayanan
kasus-kasus yang
gawat informasi medis
membutuhkan
darurat. darurat.
pelayanan rawat inap
intensif.
Triage adalah suatu konsep pengkajian
yang cepat dan terfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber
daya manusia, peralatan serta fasilitas yang
paling efisien.

Triage adalah suatu sistem


pembagian/klasifikasi prioritas klien
berdasarkan berat ringannya kondisi
klien/kegawatannya yang memerlukan
tindakan segera.
Tujuan Triage

Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi


kondisi yang mengancam nyawa. Tujuan
kedua adalah untuk memprioritaskan pasien
menurut ke akutannya, untuk menetapkan
tingkat atau derajat kegawatan yang
memerlukan pertolongan kedaruratan.
Fungsi Triage

01
Menilai tanda-tanda dan 02kebutuhan.
Menetukan
F T
kondisi vital dari korban. U R
N I
G A
S G
I E
03
Menilai kemungkinan 04 prioritas
Menentukan memberikan05pasien label
keselamatan terhadap penanganan korban. warna sesuai dengan skala
korban. prioritas.
Prinsip triage diberlakukan system prioritas, prioritas adalah penentuan/penyeleksian mana yang
harus didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul
dengan seleksi pasien berdasarkan :
a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit.
b. Dapat mati dalam hitungan jam.
c. Trauma ringan.
d. Sudah meninggal.

Pada umumnya penilaian korban dalam triage dapat dilakukan dengan:


a. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
b. Menilai kebutuhan medis
c. Menilai kemungkinan bertahan hidup
d. Menilai bantuan yang memungkinkan
e. Memprioritaskan penanganan definitive
f. Tag Warna

Prinsip Dalam Pelaksanaan Triage :


1. Triase seharusnya dilakukan segera dan tepat waktu
2. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat
3. Keputuusan dibuat berdasarkan pengkajian
4. Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisi
5. Tercapainya Kepuasan Klien
Tipe Triage Di Rumah Sakit

A. Tipe 1 : Traffic Director or Non Nurse

1. Hampir sebagian besar berdasarkan system triage


2. Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
3. Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnya
4. Tidak ada dokumentasi
5. Tidak menggunakan protocol
6. Perawat hanya mengidentifikasi keluhan utama dan memilih antara status “mendesak”
atau “tidak mendesak”. Tidak ada tes diagnostik permulaan yang diintruksikan
dan tidak ada evaluasi yang dilakukan sampai tiba waktu pemeriksaan.
B. Tipe 2 : Cek Triage Cepat (spot check)

1. Pengkajian cepat dengan melihat yang dilakukan perawat beregristrasi atau dokter
2. Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dengan keluhan utama
3. Evaluasi terbatas
4. Tujuan untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau cedera mendapat
perawatan pertama.
5. Perawat mendapatkan keluhan utama bersama dengan data subjektif dan objektif yang
terbatas, dan pasien dikategorikan ke dalam salah satu dari 3 prioritas pengobatan yaitu
“gawat darurat”, “mendesak”, atau “ditunda”. Dapat dilakukan beberapa tes diagnostik
pendahuluan, dan pasien ditempatkan di area perawatan tertentu atau di ruang
tunggu.Tidak ada evaluasi ulang yang direncanakan sampai dilakukan pengobatan.
C.Tipe 3 : Comprehensive Triage

1. Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalaman


2. 4 sampai 5 sistem katagori
3. Sesuai protocol
4. Sistem ini merupakan sistem yang paling maju dengan melibatkan dokter dan perawat
dalam menjalankan peran triage.Data dasar yang diperoleh meliputi pendidikan dan
kebutuhan pelayanan kesehatan primer, keluhan utama, serta informasi subjektif dan
objektif. Tes diagnostik pendahuluan dilakukan dan pasien ditempatkan di ruang
perawatan akut atau ruang tunggu, pasien harus dikaji ulang setiap 15 sampai 60 menit.
> Klasifikasi Dan Penentuan Prioritas

Pengambilan keputusan triage didasarkan pada keluhan utama, riwayat medis,


dan data objektif yang mencakup keadaan umum pasien serta hasil pengkajian
fisik yang terfokus. Penentuan triase didasarkan pada kebutuhan fisik, tumbuh
kembang dan psikososial selain pada factor-faktor yang mempengaruhi akses
pelayanan kesehatan serta alur pasien lewat sistem pelayanan kedaruratan.
Prioritas adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan
dan pemindahan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul.
Beberapa hal yang mendasari klasifikasi pasien dalam sistem triage adalah
kondisi klien yang meliputi :
a. Gawat, adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang
memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat
b. Darurat, adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi memerlukan
penanganan cepat dan tepat seperti kegawatan
c. Gawat darurat, adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan oleh
gangguan ABC (Airway / jalan nafas, Breathing / pernafasan, Circulation /
sirkulasi), jika tidak ditolong segera maka dapat meninggal / cacat.
Dokumentasi Triage

Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti
dalam persoalan hukum. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan
mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun aktifitas pemberian jasa REVIEW OF
(pelayanan) yang dianggap berharga dan penting. SYSTEMS
Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan
yang harus dikerjakan oleh perawat setelah memberi asuhan kepada pasien.
Dengan demikian dokumentasi keperawatan mempunyai porsi yang besar dari
catatan klinis pasien yang menginformasikan faktor tertentu atau situasi yang
terjadi selama asuhan dilaksanakan.
A
A. Henti napas

PENYEBA Henti napas ditandai dengan tidak adanya


gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari
B korban/pasien. Henti napas merupakan kasus
BHD yang harus dilakukan tindakan Bantuan Hidup
Dasar.
B
A. Henti jantung

Pada saat terjadi henti jantung, secara langsung


PENYEBA akan terjadi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini
B akan dengan cepat menyebabkan otak dan
organ vital kekurangan oksigen. Pernapasan
BHD yang terganggu (tersengal-sengal) merupakan
tanda awal akan terjadinya henti jantung.
Resusitasi jantung Paru terdiri
dari 2 tahap, yaitu :

1. Survei Primer (Primary


Survey), yang dapat
dilakukan oleh setiap orang.
2. Survei Sekunder (Secondary
Survey), yang hanya dapat
dilakukan oleh tenaga medis
dan paramedis terlatih dan
merupakan lanjutan dari
survei primer
THANKS
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai