Anda di halaman 1dari 4

Manfaat Obat dari Kandungan Kimia Jahe Merah (Zingiber officinale)

Rimpang jahe merah memiliki kandungan senyawa bioaktif antara lain diarilterpenoid,
fenilbutenoid, flavonoid, diterpenoid, sesquiterpenoid, gingerol dan shagaol. Selain itu dalam minyak
atsiri jahe merah juga terdapat senyawa antara lain zingiberene (β-bisabolene, βsesquiphellandrene),
sitral, sineol, zingiberol, ar-curcumene, farnesence, dan geraniol (Nur et al, 2020). Senyawa-senyawa
dalam jahe merah dilaporkan memiliki khasiat sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamasi,
analgesic, diuretic, antijamur, antikanker, dan antivirus (Kaushik et al, 2020; Ukeh et al, 2009).
Berdasarkan studi komputasional (molecular docking) dilaporkan bahwa senyawa-senyawa dalam
jahe merah memiliki kemampuan untuk menghambat infeksi dari virus termasuk virus SARSCoV-2.
Ar-curcumene, gingerol, geraniol, shagaol, zingiberene, gingerenone, zingiberenol merupakan
komponen biokatif dalam jahe merah yang dapat dijadikan ligan yang akan mengintervensi ikatan
antara S protein pada virus dengan ACE2 reseptor pada sel manusia (Das et al, 2020; Dhanasekaran &
Pradeep, 2020; Ahkam et al, 2020; Rajapaksa et al, 2020).

Hasil molecular docking menunjukkan bahwa, gingerenone memberikan energi ikat dengan S
protein dan Mpro terendah dibandingkan senyawa lain dalam jahe merah. Gingerol, geraniol, shogaol,
zingiberene, zingiberenol, dan zingerone dapat berinteraksi dengan residu utama yang bertanggung
jawab atas domain katalitik dari M Pro, sementara geraniol, shogaol, zingiberene, zingiberenol, dan
zingerone dapat mengganggu ikatan yang terjadi antara S protein dengan ACE2. Sehingga jahe merah
diprediksi mampu menghambat proses infeksi dari virus SARS-CoV-2 pada sel inang manusia dan
diprediksi dapat dijadikan minuman obat oral yang baik (Ahkam et al, 2020).

Jahe merah terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh, meningkatkan level IgM serta
mengurangi sirkulasi dari sitokin-sitokin proinflamasi (Magzoub, 2020). Dalam penelitian yang
dilakukan Nurlita dan Setyabudi (2018) juga disampaikan bahwa ekstrak jahe dapat memperbanyak
sel pembuluh alami natural killer dan menghancurkan dinding sel virus yang telah menginfeksi
inangnya, dalam tubuh manusia.

Sebagai bahan baku obat tradisional, jahe Sunti (jahe merah) banyak dipilih karena
kandungan minyak atsiri dengan zat gingerol dalam persentase yang tinggi dan oleoresin yang
memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi daripada jahe gajah dan jahe emprit. Jahe merah ini
dimanfaatkan sebagai pencahar, anthelmintik, dan peluruh masuk angin. Rimpang jahe merah
berkhasiat menghangatkan badan, penambah nafsu makan, peluruh keringat, serta mencegah dan
mengobati masuk angin. Di samping itu, jahe juga berkhasiat mengatasi radang tenggorokan
(bronchitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, nyeri lambung, meningkatkan stamina tubuh,
meredakan asma, mengobati kepala pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu
(ASI) (Sudewo, 2006).

Menurut Aryanta (2019), jahe merah berkhasiat untuk mencegah gangguan pencernaan,
mengurangi nyeri otot dan sendi (karena aktivitas gingerol, gingerdione, zingeron dan oleoresin,
meningkatkan kesuburan pria (karena efek afrodisiak/ merangsang daya seksual), dan mengobati
penyakit arthritis. Kandungan senyawa kimia aktif gingerol, zingeron, shogaol, gingerin dan
zingerberin dalam jahe merah menyebabkan jahe merah memiliki khasiat yang besar untuk
kesehatan, seperti menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, mengatasi mabuk
kendaraan, mengatasi masalah pencernaan, meredakan penyakit mual dan muntah pada wanita
yang sedang hamil, mencegah kanker usus, mengobati sakit kepala dan alergi, memperbaiki sistem
kekebalan tubuh, dan mengatasi penyakit terkait dengan gangguan tenggorokan.

Aryanta (2019) juga menyatakan bahwa jahe merah merupakan bahan obat herbal yang
berkhasiat untuk meredakan batuk dan radang tenggorokan, menurunkan kadar kolesterol jahat,
meredakan sakit kepala, mengatasi rematik, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung,
mengatasi mual dan masalah pencernaan, mencegah radang usus, meningkatkan sistem kekebalan
tubuh, dan menyembuhkan penyakit asma.
Nurlita, D., Handayani, N., & Setiyabudi, L. (2018).Pembuatan Serbuk Jahe sebagai Minuman
Kesehatan Bagi Warga Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. JCES (Journal of
Character Education Society), 1(1), 67-73.

Sudewo, B. 2006. Tanaman Obat Populer. Agromedia Pustaka. Yogyakarta.

Aryanta, I.W.R. 2019. Manfaat Jahe Untuk Kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan ,Volume 1,
Nomor ; 2.

Ukeh, D.A., Birkett, M.A., Pickett, J.A., Bowman, A.S. and Mordue, A.J., 2009, Repellent
Activity of Alligator pepper, Aframomum melegueta, and Ginger, Zingiber officinale, Against The
Maize Weevil, Sitophilus zeamais. Phytochemistry, Vol.70, No.6 : 751-758.

Nur, Y., Cahyoutomo, A., Nanda, N. and Fistoro, N., 2020, Profil GC-MS Senyawa Metabolit
Sekunder dari Jahe Merah (Zingiber officinale) dengan Metode Ekstraksi Etil Asetat, Etanol dan
Destilasi. Jurnal Sains dan Kesehatan, Vol.2, No.3 : 198- 204.

Kaushik, S., Jangra, G., Kundu, V., Yadav, J.P. and Kaushik, S., 2020, Antiviral Activity of
Zingiber officinale (Ginger) Ingredients Against The Chikungunya Virus. Virus Disease, 2020 May, 5 : 1-
7.

Ahkam, A. H., Hermanto, F.E., Alamsyah A., Aliyyah I.H., and Fatchiyah F., 2020, Virtual
prediction of antiviral potential of ginger (Zingiber officinale) bioac-tive compounds against spike and
MPro of SARSCoV2. Journal of Biological Researches, Vol. 25, No. 2: 52–57.

Das, M., Banerji, A., Cheemalapati, V.N. and Hazra, J., 2020. Antiviral Activity Of Indian
Medicinal Plants: Prventive Measures For COVID-19. Journal of Global Biosciences, Vol.9, No.5 : 7307-
7319.

Dhanasekaran, S. and Pradeep P.S., 2020, Scope Of Phytotherapeutics In Targeting ACE2


Mediated HostViral Interface of SARS‐CoV2 That Causes COVID-19. Preprint: ChemRxiv.

Rajapaksa, R.M.H., Perera, B.T., Nisansala, M.J., Perera, W.P.R.T. and Dissanayake, K.G.C.,
2020, Potential Of Inhibiting The Receptor Binding Mechanism Of SARSCOV2 Using Phytochemical
Extracts Of Medicinal Herb; Moleculer Docking Study. Global Journal of Engineering Science and
Research Management, Vol. 7, No.4 : 51-61.
Magzoub, M., 2020, Life Style Guideline of Ginger (Zingiber officinale) as Prophylaxis and
Treatment for Coronaviruses (SARS-CoV-2) Infection (COVID-19). Saudi Journal of Biomedical
Research, Vol 5, No. 6 : 125-127.

Anda mungkin juga menyukai