3D 31 Makalah Kewirausahaan Salsabila Taufiq
3D 31 Makalah Kewirausahaan Salsabila Taufiq
Disusun oleh:
Salsabila Taufiq
3D
05.03.19.1861
.
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14
PERENCANAAN PRODUK..................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
tercampur menjadi bahan adonan yang sangat rata dan halus. Setelah itu
adonan dicetak berbentuk bulat dan direbus sampai matang.
Di masa sekarang ini pun bakso sudah banyak dikembangkan, tidak
hanya disajikan dengan kuah ada banyak cara untuk menyajikan bakso
seperti bakso goring, bakso bakar, dan sejenisnya dan pada kesempatan kali
ini kita akanmembahas soal bakso bakar yang merupakan makanan yang
banyak diminati di masa sekarang ini.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bakso Bakar
Bakso adalah campuran homogen daging, tepung pati dan bumbu yang
telah mengalami proses pemanasan sehingga rasa mentah hilang. Cara
pembuatan bakso tidak sulit. Daging digiling halus dengan screw extruder,
kemudian dicampur dengan tepung dan bumbu di dalam alat pencampur
khusus sehingga bahan tercampur menjadi bahan pasta yang sangat rata dan
halus. Setelah itu pasta dicetak berbentuk bulat dan direbus sampai matang.
Bakso yang bermutu bagus dapat dibuat tanpa penambahan bahan kimia
apapun (Damiyati, 2007).
Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging
yang ditumbuk, dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dibentuk bulatan-
bulatan, dan selanjutnya direbus. Biasanya istilah bakso tersebut diikuti
dengan nama jenis dagingnya, seperti bakso ikan, bakso ayam, dan bakso
sapi (Apriyantono, 2002). Dalam pembuatan bakso daging, kesegaran dan
jenis daging sangat mempengaruhi mutu dari bakso tersebut. Oleh karena itu,
digunakan jenis daging yang baik dan bermutu tinggi. Sebaiknya dipilih jenis
daging yang masih segar, berdaging tebal, dan tidak banyak lemak sehingga
rendemennya tinggi. Selain itu, cara pengolahan bakso juga sangat
mempengaruhi mutu bakso yang dihasilkan, misalnya jika lemak, warna bakso
yang dihasilkan kotor atau agak abu-abu (Lawrie. R.A, 2003).
Bakso bakar sendiri merupakan olahan lanjutan dari bakso itu sendiri
yang berupa cara penyajiannya, bakso bakar merupakan bakso yang di bakar
di atas alat dan kemudian di tusuk lalu diberi bumbu. Jenis bakso bakar yang
kami sajikan hamper sama namun bedanya setelahh di bakar bakso akan di
masukkan kedalam kemasan yang kemudian akan diberi bumbu sesuai yang
diinginkan oleh konsumen. Isian bakso bakar pun beragam, muali dari bakso
original, bakso isi keju, bakso isi seafood dan masih banyak lagi.
6
B. Analisis SWOT Produk Bakso Bakar
8
Treaths/Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
- Timbul usaha - Mempertahankan - Membuat merk
sejenis kualitas produk produk pada
- Kenaikan BBM untuk mengantisipasi kemasan dan
9
Untuk pemasaran bakso ini adalah dengan cara menawarkan kepada
teman-teman kampus, menitipkan di toko-toko, swalayan, minimarket. Supaya
bakso dari usaha ini lebih dikenal oleh masyarakat, maka kami memberikan
nama yang unik untuk label basreng usaha kami. Selain itu kami juga gencar
dalam melakukan promosi dengan memanfaatkan media sosial seperti
instagram, facebook, whatsapp, serta market place.
10
c. Pengembangan Produk
Pengembangan produk setelah usaha berjalan dengan optimal maka
dilakukan dengan menambah varian rasa lain yang diminati masyarakat.
Kemudian memperbanyak variasi berat kemasan produk yang bertujuan
ketika pelanggan memesan dalam jumlah besar bisa meminimalisir banyak
kemasan (frozen food). Perluasan jangkauan pemasaran penjualan juga perlu
dilakukan dengan cara membuka jasa reseller.
d. SDM Pendukung
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen
Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya. Adapun Sumber Daya
(SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
a) Distributor Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik,
maka kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor
bahan-bahan pembuat bakso, pembuat rasa pada bakso, dan plastik
kemasan produk. Supaya bahan-bahan tersebut selalu tersedia untuk
produksi setiap harinya.
b) Tenaga Kerja Dalam usaha bakso ini kita tidak memerlukan sumber
daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll.
Namun, yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja keras, tekun
/ telaten, sabar, optimis dan tidak gengsi karena ini merupakan
pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bakso bakar sendiri merupakan olahan lanjutan dari bakso itu sendiri
yang berupa cara penyajiannya, bakso bakar merupakan bakso yang di
bakar di atas alat dan kemudian di tusuk lalu diberi bumbu. Jenis bakso
bakar yang kami sajikan hamper sama namun bedanya setelahh di bakar
bakso akan di masukkan kedalam kemasan yang kemudian akan diberi
bumbu sesuai yang diinginkan oleh konsumen. Isian bakso bakar pun
beragam, muali dari bakso original, bakso isi keju, bakso isi seafood dan
masih banya lagi.
2. Analisis SWOT dari usaha Bakso ini sendiri adalah
a. Kekuatan yang dimiliki dalam memasarkan bakso adalah :
a) Mempunyai ciri khas yang berbeda dari bakso bakar pada
umumnya karena memiliki kemasan yang unik dan bumbu yang
bervariasi
b) Tempat yang strategis dan kurang pesaing
c) Rasa yang sanga enak karena menggunakan bahan kualitas
tinggi
d) Harga jual bakso terjangkau
e) Kepercayaan konsumen
b. Kelemahan yang dimiliki dalam memasarkan bakso daging, yaitu
a) Keterbatasan modal usaha
b) Manajemen sederhana dan kurang perencanaan
c) Belum ada merk dagang pada kemasan
d) Produk belum terkenal
e) Tidak cocok untuk orang yang tak menyukai bakso kuah
c. Peluang yang dimiliki dalam memasarkan bakso daging, yaitu
a) Digemari oleh segala jenis usia
b) Memiliki ciri khas yang unik baik dari segi penyajian maupun
kemasan
c) Tingkat konsumtif pada bakso yang tinggi
12
d) Mempunyai pelanggan tetap
d. Ancaman yang dimiliki dalam memasarkan bakso daging, yaitu
a) Timbul usaha sejenis
b) Kenaikan BBM dan TDL
c) Isu negatif tentang kandungan daging babi pada bakso
d) Konsumen semakin sensitif terhadap produk dan harga
B. Saran
Jika jatuh teruslah bangkit, tidak ada usaha yang berjalan lancer hanya
dengan sekali mencoba.
13
DAFTAR PUSTAKA
Gusman, R. 2009. Analisis Strategi Pemasaran Jasa pada Lido Lakes Resort
dan Conference. Skripsi pada Depertemen Manajemen. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor/
14
PERENCANAAN PRODUK
15