Anda di halaman 1dari 72

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.

HAMKA

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN


LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN SEKTOR REAL ESTATE DI INDONESIA

SKRIPSI
Altria Julia Pujianti
1602025072

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JAKARTA
2020
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN


LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN SEKTOR REAL ESTATE DI INDONESIA

SKRIPSI
Altria Julia Pujianti
1602025072

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JAKARTA
2020
x
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

JUDUL : PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE


DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR
REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA.
NAMA : Altria Julia Pujianti
NIM : 1602025072
PROGRAM STUDI : Manajemen
TAHUN AKADEMIK : 2020/2021

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan dalam ujian skripsi:

Pembimbing I Yusdi Daulay, S.E., M.M.

Pembimbing II Faizal Ridwan Zamzany., S.E., M.M

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

xi
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK

xii
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
xiii
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
ABSTRAK

Altria Julia Pujianti (1602025072)


PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE
TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR REAL ESTATE DI
INDONESIA
Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. 2020. Jakarta.
Kata Kunci : Good Corporate Governance, Leverage, Kinerja Keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate
governance dan leverage terhadap kinerja keuangan pada perusahaan sektor real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Pada penelitian
ini menggunakan data sekunder yang telah diperoleh dengan menggunakan
metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan variabel independen
mekanisme good corporate governance yang diproksikan dengan proporsi
komisaris independen, kepemilikan institusional, dan variabel leverage.
Sedangkan variabel dependen yaitu adalah kinerja keuangan yang diproksikan
dengan Return on Asset (ROA). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
terdapat 8 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai penelitian sampel,
sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 data. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dekriptif, regresi
linier berganda, uji asumsi klasik, analisis koefisien korelasi, analisis koefisiein
determinasi, dan uji hipotesis. Penelitian ini diolah dengan menggunakan
Eviews10. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kepemilikan institusional dan
proporsi komisaris independen secara parsial berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja keuangan, sedangkan leverage secara parsial berpengaruh negatif
terhadap kinerja keuangan. Sedangkan proporsi komisaris independen,
kepemilikan institusional dan leverage secara simultan memiliki hubungan yang
signifikan terhadap kinerja keuangan.

xiv
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
ABSTACT

Altria Julia Pujianti (1602025072)

“THE EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND


LEVERAGE ON FINANCIAL PERFORMANCE IN REAL ESTATE
SECTOR IN INDONESIA”
The Thesis of Bachelor Degree Program. Management Study Program, Faculty of
Economics and Business of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA University. 2020.
Jakarta
Keywords: Good Corporate Governance, Leverage, Financial Performance.
This research aims to determine the effect of good corporate governance
dan leverage on financial performance in real estate companies in Indonesia
stock exchange in period 2014-2018. In this research uses secondary data
obtained by using purposive sampling method. This research uses an independent
variable good corporate governance mechanism proxied bye the proportion of
independent commissioners, institusional ownership, and the variable leverage.
While the dependent variable is financial performance which is proxied by Return
on Asset (ROA). The sample used in this research there are 8 companies that meet
the criteria as a sample study, so the data used in this srtudy amounted to 40 data.
The data analysis technique used in this research is descriptive analysis, multiple
linier regression, classical assumption test, correlation coefficient analysis,
determination coefficient analysis, and hypothesis testing. This research was
processed using Eviews10. The result of this research indicate that institutional
ownership and the proportion of independent commissioners partially has a
significant positive effect on financial performance, while the leverage partially
has a negative effect on financial performance. Meanwhile the proportion of
independent coomissioners, institutional ownership and leverage simultaneously
have a significant relationship to financial performance.

xv
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perusahaan Sektor Real Estate di Indonesia”.Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk persyaratan perkuliahan pada program Strata-1
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Prof. DR. HAMKA.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Gunawan Suryoputro, M.Hum selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
2. Bapak Prof. Dr. Abd. Rahman A. Ghani, SH., M.Pd selaku Wakil Rektor I
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
3. Bapak Prof. Dr. Zamah Sari, M.Ag selaku Wakil Rektor II Universitas
Muhammadityah Prof. DR. HAMKA.
4. Ibu Dr. Lelly Qodariah, M,Pd selaku Wakil Rektor III Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
5. Bapak Dr. H. Bunyamin, M.Pd selaku Wakil Rektor IV Universitas
Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
6. Bapak Dr. Nuryadi Wijiharjono, S.E, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
7. Bapak Dr. Zulpahmi, S.E, M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
8. Bapak Dr. Sunarta, S.E, M.M selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
9. Bapak Tohirin, S.H.I, M.Pd.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.

xvi
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
xvii
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................... ii
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI .................................................................. iii
PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... v
ABSTRAK/INTISARI ...................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULIAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................... 7
1.2.1 Identifikasi Masalah ............................................................................ 8
1.2.2 Pembatasan Masalah ......................................................................... 8
1.2.3 Perumusan Masalah ............................................................................ 9
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10
BAB II TINJAUN PUSTAKA ....................................................................... 11
2.1 Gambaran Penelitian .................................................................................. 11
2.2 Telaah Pustaka ........................................................................................... 23
2.2.1 Teori Agensi ..................................................................................... 23
2.2.2 Teori Sinyal ....................................................................................... 25
2.2.3 Good Corporate Governance ............................................................. 26
2.2.3.1 Pengertian Good Corporate Governance ............................... 26
2.2.3.2 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance......................... 27

xviii
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
2.2.3.3 Kriteria Good Corporate Governance .................................... 28
2.2.3.4 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance ................. 30
2.2.3.5 Mekanisme Good Corporate Governance ............................... 31
2. 2. 4 Leverage........................................................................................... 33
2.2.4.1 Pengertian Leverage .............................................................. 33
2.2.4.2 Jenis-jenis Leverage ............................................................... 34
2.2.4.3 Pengertian Rasio Leverage ..................................................... 35
2.2.4.4 Jenis-jenis Rasio Leverage ..................................................... 36
2.2.5 Kinerja Keuangan............................................................................... 38
2.2.5.1 Pengertian Kinerja Keuangan ................................................ 38
2.2.5.2 Pengukuran Kinerja Keuangan .............................................. 39
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ....................................................................... 40
2.3.1 Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan40
2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan ....... 42
2.3.3 Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan ................................ 43
2.3.4 Pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional
dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan ......................................... 44
2.4 Rumusan Hipotesis ...................................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 47
3.1 Metodologi Penelitian .................................................................................. 47
3.2 Operasional Variabel .................................................................................... 47
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................... 49
3.3.1 Populasi ............................................................................................. 49
3.3.2 Sampel ............................................................................................... 51
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 52
3.4.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 52
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 53
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 53
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 53
3.5.2 Analisis Regresi Liier Berganda ......................................................... 54
3.5.3 Ui Asumsi Klasik ................................................................................ 55
3.5.4 Pegujian Hiptesis ............................................................................... 57

xix
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
3.5.5 Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 59
3.5.6 Analisis Koefisien Korelasi (R) ........................................................... 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 63
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 63
4.1.1 Lokasi Penelitian ................................................................................ 63
4.1.2 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ................................................ 63
4.1.3 Profil Singkat Perusahaan .................................................................. 64
4.2 Hasil Pengolahan Data dan Pembahasan....................................................... 70
4.2.1 Analisis Manajemen Keuangan .......................................................... 70
4.2.1.1 Kinerja Keuangan (Y) ............................................................. 70
4.2.1.2 Proporsi Komisaris Independen (X1)...................................... 72
4.2.1.3 Kepemilikan Institusional (X2) ............................................... 74
4.2.1.4 Leverage (X3) ......................................................................... 76
4.2.2 Hasil Pengolahan Data ...................................................................... 77
4.2.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ..................................................... 77
4.2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ........................................... 79
4.2.2.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................... 81
4.2.2.4 Pengujian Hipotesis ............................................................... 85
4.3 Pembahasan Umum ...................................................................................... 91
4.3.1 Pengaruh Proporsi Komisaris Independenterhadap Kinerja Keuangan91
4.3.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Kinerja Keuangan ....... 93
4.3.3 Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan ................................ 94
4.3.4 Pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Institusioanal,
dan Leverage terhadap kinerja Keuangan .......................................... 95
4.3.5 Analisis Uji Koefisien Determinasi (Adusted R Square) ...................... 96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 97
4.3 Kesimpulan .................................................................................................. 97
4.3 Saran .......................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTKA....................................................................................... 101

xx
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
1. Tabel 1 Ringkasan Gambaran Penelitian Terdahulu ................................16
2. Tabel 2 Operasional Variabel Good Corporate Governance
Dan Leverage Dan Kinerja Keuangan ........................................48
3. Tabel 3 Daftar Perusahaan Sektor Real Estate Yang Terdaftar di BEI
Periode 2014-2018 ....................................................................50
4. Tabel 4 Daftar Sampel Perusahaan Sektor Real Estate Yang Terdaftar di
BEI Periode 2014-2018..........................................................................52
5. Tabel 5 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ....62
6. Tabel 6 Perhitungan Kinerja Keuangan Tahun 2014-2018 ......................71
7. Tabel 7 Perhitungan Proporsi Komisaris Independen Tahun 2014-2018 .73
8. Tabel 8 Perhitungan Kepemilikan Institusional Tahun 2014-2018 ..........74
9. Tabel 9 Perhitungan Leverage Tahun 2014-2018 ....................................76
10. Tabel 10 Hasil Statistik Deskriptif ..........................................................78
11. Tabel 11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................................80
12. Tabel 12 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................83
13. Tabel 13 Hasil Uji Heteroskedastisitas....................................................84
14. Tabel 14 Hasil Uji Autkorelasi ...............................................................85
15. Tabel 15 Hasil Uji Parsial (Uji T) ..........................................................86
16. Tabel 16 Hasil Uji Simultan (Uji F) .......................................................88
17. Tabel 17 Hasil Uji Koefisien Determinasii Adusted R2 ...........................90
18. Tabel 18 Hasil Uji Koefisien Korelasi ....................................................91

xxi
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman
1. Gambar 1 Data Kinerja Keuangan Sektor Real Estate ............................3
2. Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................45
3. Gambar 3 Histogram Hasil Uji Normalitas .............................................82

xxii
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1. Populasi Perusahaa Sektor Real Estate Tahun 2014-2018…………....1/19
2. Sampel Perusahaan Sektor Real Estate Tahun 2014-2018……………3/19
3. Perhitungan Kinerja Keuangan………………………………………..4/19
4. Perhitungan Proporsi Komisaris Independen…………………………5/19
5. Perhitungan Kepemilikan Institusional………………………………..6/19
6. Perhitungan Leverage………………………………………………….7/19
7. Hasil Pengolahan Data Eviews………………………………………...8/19
8. Tabel T………………………………………………………………..12/19
9. Tabel F………………………………………………………………..13/19
10. Formulir Pengajuan Judul Proposal Skripsi…………………………..14/19
11. Formulir Pengajuan Persetujuan Judul Proposal Skripsi……………..15/19
12. Surat Tugas…………………………………………………………...16/19
13. Catatan Konsultasi Pembimbing I…………………………………….17/19
14. Catatan Konsultasi Pembimbing II…………………………………...18/19
15. Daftar Riwayat Hidup………………………………………………..19/19

xxiii
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini perdagangan internasional telah meningkatkan

kesadaran masyarakat umum atas dampak yang akan di timbulkan oleh

perusahaan. Dampak buruk dari suatu perusahaan akan mudah diketahui oleh

masyarakat umum baik melalui internet maupun media tradisional lainnya.

Jumlah perusahaan yang berdiri dan bergabung dalam dunia bisnis global juga

akan semakin meningkat dan akan mudah diketahui oleh masyarakat umum.

Perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami berbagai

perkermbangan yang meliputi berbagai sektor, baik sektor swasta maupun sektor

pemerintah. Perkembangan perekonomian saat ini tercermin dari perkembangan

dalam dunia bisnis yang sangat pesat. Hal ini tentu akan menciptakan persaingan

antar perusahaan-perusahaan untuk meraih konsumen sebanyak mungkin,

mencapai tujuan ekspansi, menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta

meningkatkan kinerja khususnya kinerja keuangannya (Kuncoro dan Khotimah,

2015). Tujuan dari pendirian suatu perusahaan yaitu untuk mencapai laba

maksimum, meningkatkan nilai perusahaan, dan ingin mensejahterakan pemegang

saham. Pada saat ini investasi juga menjadi perkembangan dalam dunia bisnis.

Banyak masyarakat yang mulai melakukan investasi khususnya yaitu generasi

muda di indonesia. Perkembangan teknologi digital saat ini telah memberikan

dampak yang positif bagi kemajuan pasar modal Indonesia.

1
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
2

Pada investasi hal yang dapat dijadikan tolak ukur untuk melakukan investasi

salah satunya yaitu kinerja keuangan. Kinerja keuangan dapat dijadikan sebagai

tolak ukur dalam keberhasilan pihak manajemen untuk mencapai laba perusahaan.

Jika kinerja keuangan suatu perusahaan baik maka akan membuat perusahaan

tersebut bertahan dalam menghadapi persaingan saat ini. Kinerja adalah sesuatu

yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan dengan menggunakan sumber daya

perusahaan yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan

(Mangkunegara, 2007:67). Kinerja Keuangan menurut Helfert (2008) dalam

Kuncoro dan Khotimah (2015) adalah suatu tujuan atau hasil,yang telah dicapai

perusahaan selama kurun waktu tertentu. Untuk menilai kinerja perusahaan, maka

dilakukan analisis laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan

suatu informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan dapat dijadikan sebagai

suatu gambaran kinerja keuangan perusahaan (Yulianti, 2015). Tujuan lain dari

laporan keuangan yaitu untuk menentukan suatu strategi apa yang harus

ditetapkan pada periode berikutnya jika tujuan perusahaan sebelumnya telah

tercapai. Kekuatan aktiva perusahaan dapat di ungkapkan dengan pengukuran

suatu kinerja perusahaan yang mana dapat menghasilkan laba operasi dengan

menerapkan CFROA. CFROA merupakan suatu alat untuk mengukur kinerja

perusahaan dalam mengetahui kemampuan aktiva suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba operasinya. Kini CFROA lebih memfokuskan pengukuran

kinerja dan tidak terkait pada harga saham (Yulianti, 2015).

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


3

Gambar 1
Data Kinerja Keuangan Sektor Real Estate 2014-2018

Data Kinerja Keuangan


45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
APLN ASRI BKSL BSDE CTRA DART DUTI EMDE

2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : Data Diolah Penulis, 2020

Perusahaan sektor real estate yang memiliki laporan keuangan yang tidak

mengalami kerugian dalam periode tahun berjalan terdapat 8 perusahaan. Dilihat

dari data di atas, kinerja keuangan perusahaan sektor real estate dapat dikatakan

tidak stabil. Kinerja keuangan sektor real estate yang tidak stabil ini disebabkan

oleh turunnya harga saham, Harga saham sektor real estate terus menurun karena

adanya keterlambatan ekonomi dan juga depresiasi rupiah terhadap dollar AS

yang tinggi. Pada tahun 2018 perusahaan Duta Anggada Realty Tbk berada di

tingkat terendah di bandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya dengan

mendapatkan kinerja keuangan sebesar 0.19% dan perusahaan yang mendapatkan

kinerja keuangan tertinggi yaitu perusahaan Bumi Serpong Damai Tbk dengan

nilai 14.16%. Hal ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur investor dalam

menanamkan investasinya.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


4

Kinerja keuangan dapat di pengaruhi salah satunya yaitu dengan suatu sistem

pengelolaan yang baik atau dapat di sebut Good Corporate Governance, good

corporate governance dapat memberikan perlindungan efektif bagi para pemilik

saham sehingga akan meyakinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan

investasi yang tinggi, selain itu juga harus menjamin terpenuhinya kepentingan

karyawan serta perusahaan itu sendiri. Good corporate governace mampu untuk

melakukan pengawasan dan memberikan jaminan terhadap stake holders,

termasuk didalamnya adalah shareholder, lenders, employes, government,

executives costumer dan stakeholders yang lain (Hadya dan Susanto, 2018).

Forum of Corporate Governance for Indonesia-FCGI (2001) mengatakan

bahwa good corporate governance adalah sebuah pengaturan yang mengatur

hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur,

karyawan, pemerintah serta pemegang kepentingan lainnya yang berkaitan dengan

hak dan kewajiban mereka. Penerapan Corporate Governance dapat

mendatangkan banyak manfaat dan keuntungan bagi perusahaan terkait dan juga

pihak-pihak lain yang berhubungan langsung dan tidak langsung terhadap

perusahaan.

Indonesia pernah mengalami krisis keuangan hebat pada tahun 1997 yang

merusak perekonomian Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya

krisis ekonomi di Indonesia adalah karena buruknya penerapan Good Corporate

Governance di Indonesia. Hal ini mengakibatkan banyak perusahaan yang

tersandung kasus terkait penerapan GCG, seperti pada tahun 2016 petinggi PT

PAL tersandung kasus korupsi dan direktur utama PT Agung Podomoro Group

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


5

yang tersandung kasus suap serta direktur utama PT Garuda Indonesia yang

menjadi tersangka kasus korupsi. Hal ini dikarenakan buruknya penerapan Good

Corporate Governance di perusahaan tersebut. Oleh sebab itu berbagai lembaga

ekonomi dan keuangan dunia seperti International Monetary Fund dan World

Bank sangat dibutuhkan dalam penegakan good corporate governance di negara-

negara yang telah menerima dana karena mereka manganggap good corporate

governance adalah suatu bagian yang penting bagi sistem pasar yang efisien.

Adanya good corporate governane dalam pemulihan krisis di Indonesia menjadi

suatu hal yang sangat dibutuhkan, sebab good corporate governance dapat

menjadi suatu pengelolaan yang baik didalam sebuah organisasi.

Dalam penelitian ini good corporate governance yang dibahas dan diteliti

adalah proporsi komisaris independen dan kepemilikan manajerial. Komisaris

independen merupakan komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen,

pemegang saham mayoritas, pejabat atau yang berhubungan langsung atau tidak

langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang

mengawasi pegelolaan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sarafina dan

Saifi (2017), Veno (2015), Harimukti (2016), dan Kirana dan Wahyudi (2016)

menyatakan proporsi komisaris independen berpengaruh tehadap kinerja

keuangan. Sedangkan hasil penelitian Fadillah (2017), Azis dan Hartono (2017)

menyatakan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Kepemilikan istitusional merupakan kepemilikan saham lebih dari 5% yang

dimiliki oleh pihak institusi atau kelompok lainnya untuk melakukan pengawasan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


6

yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh manajemen. Penelitian

yang dilakukan oleh Putri dan Dewi (2019), Augtiah (2018), Rimardhani, Hidayat

dan Dwiatmanto (2016), dan Harimukti (2016) menyatakan kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Churniawati, Titisari, dan Wijayanti (2018), Fadilah (2017), dan

Erawati dan Wahyuni (2019) menyatakan kepemilikan institusinal tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hal lain yang mempengaruhi kinerja keuangan adalah leverage. Weston dan

Brigham (1994) dalam Kuncoro dan Khotimah (2015) mengatakan leverage

adalah suatu keadaan dimana perusahaan harus memiliki biaya tetap yang harus di

tanggung oleh perusahaan tersebut. Seberapa tinggi biaya tetap operasi dalam

perusahaan merupakan bagian dari biaya total operasi suatu perusahaan. Sumarjo

(2010) dalam Kuncoro dan Khotimah (2015) mengatakan bahwa semakin tinggi

leverage maka akan semakin menunjukan perusahaan tidak mampu untuk

membiayai biaya operasional perusahaannya melalui dana internalnya. Semakin

tinggi leverage yang dimiliki suatu perusahaan maka perusahaan tersebut

memiliki kinerja yang buruk (Perwitasari, 2010) Dalam Kuncoro dan Khotimah

(2015). Leverage ini merupakan penggunaan sumber dana dimana perusahaan

harus menanggung biaya tetap atau beban tetap. Semakin kecil rasio leverage

dalam perusahaan maka akan semakin baik karena kewajiban jangka panjang

lebih sedikit dari modal sendiri. Perusahaan yang mempunyai leverage yang

tinggi akan dipandang dari dua sisi. Sisi positifnya adalah perusahaan tersebut

sedang mengembangkan kegiatan usahanya, sedangkan sisi negatifnya yaitu

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


7

perusahaan tersebut berusaha untuk menutupi kekurangan dan operasional yang

dimilikinya atau sedang mengalami kesulitan keuangan. Hal ini menyebabkan

persepsi dari para investor tentang perusahaan tersebut menjadi berbeda-beda.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Yulianawati (2015) dan

isbanah (2015) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap

kinerja keuangan. Hal ini diartikan dengan semakin tinggi nilai hutang perusahaan

makan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan mendapatkan pendanaan yang

tinggi pula dari hutang yang diperoleh, akan tetapi hal tersebut juga akan

menambah resiko perusahaan mengalami kebangkrutan ketika perusahaan tidak

mampu melunasi hutang-hutangnya. Namun pada penelitian yang di lakukan

Kyereboah dan Coleman (2007) menemukan hubungan positif dan signifikan

antara leverage dan kinerja pada lembaga keuangan mikro.

Berdasakan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini akan

mengambil judul “Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap

Kinerja Keuangan pada Perusahaan Sektor Real Estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2014-2018”.

1.2 Permasalahan

Bentuk permasalahan ini bersifat asosiatif, yang artinya bentuk penelitian ini

menggabungkan dua variabel antara variabel good corporate governance dan

variabel leverage terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


8

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan sebelumnya, maka yang

akan menjadi permasalahan dalam penelitan ini adalah :

1. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan yaitu good

corporate governance dan leverage

2. Good corporate governance yang baik akan meyakinkan para pemegang

saham untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi.

3. Indonesia pernah mengalami krisis keuangan pada tahun 1998. Salah satu

faktor yang mempengaruhinya yaitu penerapan good corporate governance

yang kurang baik. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan tersandung kasus

suap salah satunya yaitu direktur utama PT Agung Podomoro Group

4. Kinerja keuangan perusahaan sektor real estate dapat dikatakan tidak stabil

karena terdapat beberapa perusahaan yang mengalami penurunan dalam

kinerja keuangannya.

1.2.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis perlu untuk membatasi

masalah dalam penelitian ini dengan memfokuskan pada pengaruh good

corporate governance dan leverage terhadap kinerja keuangan pada perusahaan

sektor real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2014-2018.

1.2.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah yang akan di bahas

dalam penelitian ini adalah :

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


9

1. Bagaimana pengaruh proporsi komisaris independen terhadap kinerja

keuangan pada perusahaan sektor real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan

pada perusahaan sektor real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh leverage terhadap kinerja keuangan pada perusahaan

sektor real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Bagaiman pengaruh proporsi komisaris independen, kepemilikan

institusional, dan leverage terhadap kinerja keuangan pada perusahaan sektor

real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pernyataan penelitian diatas,

maka tujuan yang akan dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh proporsi komisaris independen

terhadap kinerja keuangan pada perusahaan sektor real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemilikan institusional

terhadap kinerja keuangan pada perusahaan sektor real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap kinerja

keuangan pada perusahaan sektor real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


10

4. Untuk mengetahui dan mengalisis pengaruh proporsi komisaris independen,

kepemilikan institusional, dan leverage terhadap kinerja keuangan pada

perusahaan sektor real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi akademik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut guna

menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh good corporate

governance dan leverage terhadap kinerja keuangan pada perusahaan sektor

real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

wawasan peneliti khususnya mengenai pengaruh good corporate governance

dan leverage terhadap kinerja keuangan.

3. Manfaat bagi praktisi

Hasil penelitian ini dapat digunakan perusahaan sebagai bahan penelitian lebih

lanjut guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh good

corporate governace dan leverage terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Penelitian Terdahulu

Gambaran penelitian terdahulu merupakan salah satu acuan penulis dalam

melakukan penelitian yang terkait dengan judul penelitiannya. Dengan penelitian

terdahulu kita dapat mengetahui ilmu pengetahuan yang telah dikemukakan

sebelumnya oleh peneliti lain. Permasalahan terkait dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja keuangan telah banyak di teliti sebelumnya. Hasil dari

penelitian-penelitian tersebut menunjukkan temuan yang berbeda-beda. Beberapa

penelitian terdahulu tersebut yang dijadikan sebagai landasan penelitian di

antaranya sebagai berikut :

Puniayasa dan Triaryati (2016) telah melakukan penelitian mengenai

pengaruh good corporate governance, struktur kepemilikan dan modal intelektual

terhadap kinerja keuangan. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan good

corporate governance tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan,

kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.Hal ini

karena penerapan good corporate covernance bersifat jangka panjang sehingga

akan sulit diukur dengan jangka waktu yang pendek menggunakan ROE.

Elisah (2018) melakukan sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Good

Corprate Gvernance dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan. Hasil penelitian

ini adalah komite audit dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

kinerja keuangan, namun komisaris independen, kepemilikan manajerial dan

leverage tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

11
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
12

Sarafina dan Saifi (2017) melakukan sebuah penelitian dengan judul

pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan nilai

perusahaan. Hasil penelitian ini adalah good corporate governance berpengaruh

positif terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

Ferial, Suhadak, dan Handayani (2016) telah melakukan sebuah penelitian

dengan judul pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan dan

efeknya terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini adalah good corporate

governance berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan dan good

corporate governance berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

Agustina dan Prabawani (2018) telah melakukan penelitian mengenai

pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan struktur modal terhadap kinerja

keuangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa leverage memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja keuangan perusahaan, ukuran perusahaan dan struktur modal

tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Sari (2016) telah melakukan sebuah penelitian dengan judul pengaruh ukuran

pemerintah daerah, PAD, leverage, dana perimbangan dan ukuran legislatif

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Hasil dari penelitian ini adalah

ukuran pemerintah daerah, PAD, dan dana perimbangan berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan, sedangkan leverage dan ukuran legislatif tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Putri dan Dewi (2019) telah melakukan penelitian tentang pengaruh good

corporate governance dan leverage terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian

ini menyatakan bahwa kepemilikan institusional dan dewan komisaris independen

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


13

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan sedangkan leverage berpengaruh

negatif terhadap kinerja keuangan.

Harimukti (2016) melakukan penelitian tentang pengaruh dewan komisaris,

kepemilikan institusional dan leverage terhadap kinerja keuangan. Hasil

penelitian ini adalah dewan komisaris, kepemilikan institusional dan leverage

secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Tampubolon (2016) telah melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

rasio keuangan: likuiditas, aktivitas dan leverage terhadap penilaian kinerja

keuangan. Hasil penelitian ini menyatakan leverage, likuiditas, dan aktivitas

berpengaruh positif secara signifikan dalam mengukur kinerja keuangan.

Kustiani, Mulyati, dan Lestari (2019) telah melakukan penelitian tentang

pengaruh good corporate governance dan leverage terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh

secara positif terhadap kinerja keuangan sedangkan leverage berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan.

Hendriyani, Arifin, dan Saroyo (2019) telah melakukan penelitian tentang

pengaruh good corporate governance terhadap kinerja keuangan. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan good corporate governance berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan.

Churniawati, Titisari, dan Wijayanti (2018) telah melakukan penelitian

tentang pengaruh good corporate governance, leverage dan firm size terhadap

kinerja keuangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kepemilikan institusional,

komite audit dan firm size berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan,

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


14

sedangkan dewan komisaris dan leverage berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan.

Uyun (2016) telah melakukan penelitian tentang pengaruh good corporate

governance terhadap kinerja keuangan. Hasil dari penelitian ini menyatakan

bahwa good corporate governance berpengaruh negatif terhadap kinerja

keuangan.

Fadillah (2017) telah melakukan penelitian tentang analisis pengaruh dewan

komisaris independen, kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan.

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dewan komisaris independen,

kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional berpengaruh negatif

terhadap kinerja perusahaan.

Azis dan Hartono, S.E., M.Si (2017) telah melakukan penelitian tentang

pengaruh good corporate governance, struktur modal, dan leverage terhadap

kinerja keuangan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa komisaris

independen dan leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

sedangkan struktur modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Agustin dan Dewi (2019) telah melakukan penelitian tentang pengaruh good

corporate governance dan leverage terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian

ini menyatakan bahwa dewan komisaris dan leverage berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan sedangkan komite audit berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan.

Kirana dan Wahyudi (2016) telah melakukan penelitian tentang analisis

pengaruh corporate governance dan leverage terhadap kinerja keuangan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


15

perusahaan dengan ukuran perusahaan sebagai variabel. Hasil penelitian ini

menyatakan ukuran dewan komisaris dan komite audit berpengaruh terhadap

kinerja keuangan sedangkan komisaris independen dan leverage tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Erawati dan Wahyuni (2019) telah melakukan penelitian tentang pengaruh

corporate governance, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap kinerja

keuangan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan leverage tidak berpengaruh

terhadap kinerja keungan.

Rode dan Dewi (2019) telah melakukan penelitian tentang pengaruh good

corporate governance dan leverage terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian

ini menyatakan good corporate governance dan leverage berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan.

Outa dan Waweru (2016) telah melakukan penelitian tentang corporate

governance guidelines compliance and firm financial performance. Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan.

Ibhagui dan Olokoyo (2017) melakukan penelitian tentang leverage and firm

performance : New Evidence on the role of firm sie. Hasil penelitian ini

menyatakan leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


16

Tabel 1
Ringkasan Gambaran Penelitian Terdahulu
Variabel
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1. Puniayasa dan Pengaruh Good Good Hasil penelitian ini
Triaryati Corporate Corporate menunjukkan bahwa
(Universitas Goverance, Struktur Goverance Good Corporate
Udayana Bali, Kepemilikan dan (X1), Governance dan
2016) Modal Intelektual Kepemilikan Kepemilikan
Terhadap Kinerja Institusinal Institusional tidak
Keuangan (X2), berpengaruh
Perusahaan yang Kepemilikan terhadap Kinerja
Masuk Dalam Indeks Manajerial Keuangan
CGPI (X3), Modal sedangkan
Intelektual (X4) Kepemilikan
Terhadap Manjerial dan Modal
Kinerja Intelektual
Keuangan berpengaruh
Perusahaan (Y) terhadap Kinerja
keuangan
2. Elisah (Seklah Pengaruh Good Good Hasil penelitian ini
Tinggi Ilmu Corporate Corporate menunjukkan bahwa
Ekonomi KBP, Governance dan Governance komite audit dan
2018) Leverage terhadap (X1), Leverage kepemilikan
Kinerja Keuangan (X2) Terhadap institusional
pada Perbankan yang Kinerja berpengaruh
terdaftar di BEI Keuangan terhadap kinerja
Perusahaan (Y) keuangan sedangkan
komisaris
independen,
kepemilikan
manajerial, dan
leverage tidak
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan
3. Sarafina dan Pengaruh Good Good Hasil penelitian ini
Saifi Corporate Corporate menunjukkkan
(Universitas Governance Governance bahwa Good
Brawijaya Terhadap Kinerja (X1) Terhadap Corporate
Malang, 2017) Keuangan dan Nilai Kinerja Governance
Perusahaan Pada Keuangan (Y1) berpengaruh positif
Badan Usaha Milik dan Nilai terhadap Kinerja
Negara (BUMN) Perusahaan Keuangan dan Nilai
Perusahaan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


17

(Lanjutan)
Tabel 1
yang Terdaftar di (Y2)
Bursa Efek Indonesia
Periode 2012-2015
4. Ferial, Suhadak, Pengaruh Good Good Hasil penelitian ini
dan Handayani Corporate Corporate menunjukkan bahwa
(Universitas Governance Governance (X) Good Corporate
Brawijaya Terhadap Kinerja Terhadap Governance
Malang, 2016) Keuangan dan Kinerja berpengaruh negatif
Efeknya Terhadap Keuangan (Y1) terhadap Kinerja
Nilai Perusahaan dan Nilai Keuangan dan Good
Pada Badan Usaha Perusahaan Corporate
Milik Negara yang (Y2) Governance
Terdaftar di Bursa berpengaruh positif
Efek Indonesia terhadap Nilai
Periode 2012-2014 Perusahaan
5. Agustina dan Pengaruh Ukuran Ukuran Hasil penelitian ini
Prabawani Perusahaan, Leverage Perusahaan menunjukkan bahwa
(Diponogoro dan Struktur Modal (X1), Leverage Leverage
Journal of Social Terhadap Kinerja (X2), Struktur berpengaruh positif
and Politic, Keuangan Pada Modal (X3) terhadap Kinerja
2018) Perusahaan Terhadap Keuangan
Manufaktur Sektor Kinerja sedangkan Ukuran
Aneka Industri Tahun Keuangan (Y) Perusahaan dan
2012-2016 Struktur Modal tidak
berpengaruh
terhadap Kinerja
Keuangan
6. Sari (Universitas Pengaruh Ukuran Ukuran Hasil penelitian ini
Riau, 2016) Pemerintahan Pemerintah menunjukkan bahwa
Daerah, PAD, Daerah (X1), Ukuran Pemerintah
Leverage, Dana PAD (X2), Daerah, PAD, dan
Perimbangan dan Leverage (X3), Dana Perimbangan
Ukuran Legislatif Dana berpengaruh positif
Terhadap Kinerja Perimbangan terhadap Kinerja
Keuangan (X4), Ukuran Keuangan
Pemerintah Daerah Legislatif (X5) sedangkan Leverage
Pada Kab/Kota Pulau terhadap dan
Sumatra Kinerja
Keuangan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


18

(Lanjutan)
Tabel 1
Pemerintah Ukuran Legislatif
Daerah (Y) berpengaruh negatif
terhadap Kinerja
Keuangan
7. Putri dan Dewi Pengaruh Good Good Hasil penelitian ini
(Sekolah Tinggi Corporate Corporate menunjukkan bahwa
Ilmu Ekonomi Governance dan Governance kepemilikan
KBP, 2019) Leverage Terhadap (X1) dan institusioanl dan
Kinerja Keuangan Leverage (X2) dewan komisaris
Pada Perbankan yang Terhadap berpengaruh positif
Terdaftar di BEI Kinerja terhadap Kinerja
Keuangan (Y) Keuangan
sedangkan Leverage
berpengaruh negatif
terhadap Kinerja
Keuangan
8. Harimukti Pengaruh Dewan Dewan Hasil penelitian ini
(Universitas Komisaris, Komisaris (X1), menunjukkan bahwa
Kanjuruhan Kepemilikan Kepemilikan Dewan Komisaris,
Malang, 2016) Institusional, dan Institusional Kepemilikan
Leverage Terhadap (X2) dan Institusional dan
Kinerja Keuangan Leverage (X3) Leverage
Pada Perusahaan Terhadap berpengaruh positif
Otomotif yang Kinerja terhadap Kinerja
Terdaftar di Bursa Keuangan Keuangan
Efek Indonesia Tahun
2013-2015
9. Tampubolon Analisis Pengaruh Likuiditas (X1), Hasil dari penelitian
(Universitas Rasio Keuangan : Aktivitas (X2), ini menunjukkan
Kristen Krida Likuiditas, Aktivitas, dan Leverage bahwa Likuiditas,
Wacana, 2016) dan Leverage (X3) Terhadap Aktivitas dan
Terhadap Penilaian Kinerja Leverage
Kinerja Keuangan Keuangan (Y) berpengaruh
Pada Perusahaan terhadap Kinerja
Manufaktur di Bursa Keuangan
Efek Indonesia
Periode 2010-2012

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


19

(Lanjutan)
Tabel 1
10. Kustianil, Pengaruh Good Good Corporate Hasil penelitian ini
Mulyatini, dan Corporate Governance (X1) menunjukkan bahwa
Lestari Governance dan dan Leverage Good Corporate
(Universitas Leverage Terhadap (X2) Terhadap Governance
Galuh Ciamis, Kinerja Keuangan Kinerja berpengaruh positif
2019) Pada PT. Gudang Keuangan (Y) terhadap Kinerja
Garam Tbk yang Keuangan
Terdaftar di Bursa sedangkan Leverage
Efek Indonesia berpengaruh negatif
Periode 2007-2017 terhadap Kinerja
Keuangan
11. Hendriyani, Pengaruh Good Good Corporate Hasil penelitian ini
Arifin, dan Corporate Governance (X1) menunjukkan Good
Saroyo (JAPB: Governance terhadap terhadap Kinerja Corporate
Vol. 2, No.1, Kinerja keuangan Keuangan (Y) Governance
2019) pada Perusahaan LQ- berpengaruh positif
45 yang terdaftar di terhadap Kinerja
Indonesia periode Keuangan.
2018
12. Churniawati, Pengaruh Good Good Corporate Hasil peneltian ini
Titisari, dan Corporate Governance(X1), menunjukkan
Wijayanti Governance, Leverage (X2) kepemilikan
(Universitas Leverage dan Firm dan Firm Size institusional, komite
Islam Batik size terhadap Kinerja (X3) terhadap audit, dan firm size
Surakarta, 2018) Keuangan Kinerja tidak berpengaruh
Keuangan (Y) terhadap kinerja
keuangan sedangkan
leverage dan dewan
komisaris
berpengaruh
terhadap kinerja
keuangan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


20

(Lanjutan)
Tabel 1
13. Uyun Pengaruh Good Good Corporate Hasil penelitian
(Universitas Corporate Governance (X1) ini menunjukkan
Negeri Surabaya, Governance terhadap Kinerja good corporate
2016) terhadap Kinerja Keuangan (Y) governance
Keuangan berpengaruh
Perbankan diukur negatif terhadap
dengan nilai eva kinerja keuangan
nomentum
14. Fadillah Analisis Pengaruh Dewan Hasil penelitian
(Universitas Dewan Komisaris Komisaris ini menunjukkan
Siliwangi, 2017) Independen, Independen dewan komisaris
Kepemilikan (X1), independen,
Manajerial, dan Kepemilikan kepemilikan
Kepemilikan Manajerial (X2), manajerial, dan
Institusional dan Kepemilikan kepemilikan
terhadap Kinerja Institusional institusional
Perusahaan yang (X3) terhadap berpengaruh
terdaftar di LQ-45 Kinerja negatif terhadap
Perusahaan (Y) kinerja
perusahaan
15. Azis dan Pengaruh Good Good Corporate Hasil penelitian
Hartono, S.E., Corporate Governace (X1), ini menunjukkan
M,Si Governance, Struktur Modal bahwa good
(Universitas Struktur Modal, dan (X2), dan corporate
Negeri Surabaya, Leverage terhadap Leverage (X3) governance dan
2017) Kinerja Keuangan terhadap Kinerja leverage
Perusahaan pada Keuangan (Y) berpengaruh
sektor pertambangan negatif terhadap
yang terdaftar di kinerja keuangan
Bursa Efek sedangkan
Indonesia tahun struktur modal
2011-2015 berpengaruh
positif terhadap
kinerja keuangan.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


21

(Lanjutan)
Tabel 1
16. Agustin dan Pengaruh Good Good Corporate Hasil penelitian
Dewi (Sekolah Corporate Governance ini menunjukkan
Tinggi Ilmu Governance dan (X1) dan bahwa dewan
Ekonomi KBP, Leverage terhadap Leverage (X2) komisaris dan
2019) Kinerja Keuangan terhadap Kinerja leverage
Perbankan yang Keuangan (Y) berpengaruh
terdaftar di Bursa negatif terhadap
Efek Indonesia kinerja keuangan
dan komite audit
berpengaruh
positif terhadap
kinerja keuangan
17. Kirana dan Analisis Pengaruh Corporate Hasil penelitian
Wahyudi Corporate Governance ini menunjukkan
(Universitas Governance dan (X1) dan bahwa dewan
Diponogoro, Leverage terhadap Leverage (X2) komisaris dan
2016) Kinerja Keuangan terhadap Kinerja komite audit
Perusahaan dengan Keuangan (Y) berpegaruh positif
ukuran perusahaan terhadap kinerja
sebagai variabel keuangan
kontrol. sedangkan
komisaris
independen dan
leverage
berpengaruh
negatif terhadap
kinerja keunagan
18. Erawati dan Pengaruh Corporate Corporate Hasil penelitian
Wahyuni Governance, Ukuran Governance ini menunjukkan
(Universitas Perusahaan, dan (X1),Ukuran bahwa corporate
Sarjanawijaya Leverage terhadap Perusahaan (X2), governance,
Tamansiswa, Kinerja Keuangan dan Leverage ukuran
2019) Perusahaan di Bursa (X3) terhadap perusahaan, dan
Efek Indonesia. Kinerja leverage
Keuangan (Y) berpengaruh
negatif terhadap
kinerja keuangan
19. Rode dan Dewi Pengaruh Good Good Corporate Hasil penelitian
(Sekolah Tinggi Corporate Governance ini menunjukkan
Ilmu Ekonomi Governance dan (X1) dan bahwa good
KBP, 2019) Leverage terhadap Leverage (X2) corporate
terhadap

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


22

(Lanjutan)
Tabel 1
Kinerja Keuangan Kinerja governance dan
Perbankan yang Keuangan (Y) leverage
terdaftar di Bursa berpengaruh
Efek Indonesia positif terhadap
kinerja keuangan.
20. Outa (Stathmore Corporate Corporate Hasil penelitian
University, Governance Governance ini menunjukkan
Nairobi, Kenya, Guidelines (X1) terhadap bahwa good
2016) dan Compliance and Firm Financial corporate
Waweru (York Firm Financial (Y) governance
University, Performance berpengaruh
Toronto, positif terhadap
Canada, 2016) kinerja keuangan
21. Ibhagui (Keynes Leverage and Firm Leverage (X1) Hasil penelitian
College, Performance : New dan Firm ini menunjukkan
University of Evidence on The Performance (Y) bahwa leverage
Kent, Role of Firm Size berpengaruh
Conterbury, UK, negatif terhadap
2017) dan kinerja keuangan
Olokoyo
(Covenant
University, Ota,
Ogun State,
Nigeria, 2017)
Sumber : Data Diolah Oleh Penulis, 2020

Penelitian ini merupakan penelitian yang telah dikembangkan dari penelitian

sebelumnya. Ada beberapa perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya. Beberapa perbedaan tersebut yaitu :

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor real estate yang telah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Periode Penelitian

Penelitian ini akan menggabungkan data dari perusahaan sektor real estate

yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


23

3. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini penulis meggunakan Good Corporate Governance dan

Leverage (Independen) dan Kinerja Keuangan sebagai variabel terikat

(Dependen).

2.2 Telaah Pustaka

2.2.1 Teori Agensi

Pengertian agency theory menurut Brigham dan Houston (2014) adalah para

manajer perusahaan diberi kekuasaan oleh seluruh pemilik perusahaan, yaitu

pemilik saham, untuk menentukan keputusan dalam menciptakan potensi konflik

kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan (agency theory). Konflik yang

sering ditimbulkan antara manajemen dengan pemegang saham yaitu konflik yang

berkaitan dengan pembuatan keputusan aktivitas pencairan dana dan bagaimana

untuk menginvestasikan dana yang diperoleh.

Anthony dan Govindarajan (2011) mendefinisikan teori agensi sebagai

hubungan atau kontrak antara pemilik dengan manajemen. Teori agensi memiliki

anggapan bahwa setiap individu hanya termotivasi dengan kepentingan dirinya

sendiri sehingga menyebabkan konflik antara pemilik dengan manajemen. Akibat

dari adanya hubungan keagenan mengakibatkan konflik di antaranya sebagai

berikut :

1. Adanya informasi asimetris (information asymmetry), yang artinya secara

umum manajemen mempunyai lebih banyak informasi tentang posisi

keuangan perusahaan yang sebenarnya serta posisi entitas dari pemilik.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


24

2. Adanya konflik kepentingan (conflict of interest), yang terjadi diakibatkan

ketidaksamaan tujuan, dimana manajemen dalam perusahaan tidak selalu

bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik.

Dengan munculnya konflik kepentingan maka akan muncul kemungkinan

agen tidak bertindak sesuai kepentingan principal yang akan memicu timbulnya

biaya keagenan (Agency Cost). Ada tiga asumsi yang melandasi tentang teori

keagenan yaitu asumsi tentang sifat manusia, asumsi keorganisasian, dan asumsi

informasi.

1. Asumsi sifat manusia menjelaskan tentang sifat mementingkan diri sendiri,

memiliki keterbatasan rasional (bounded rationality) dan tidak menyukai

resiko.

2. Asumsi keorganisasian menjelaskan tentang adanya konflik antara anggota

organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektivitas, dan adanya asimetri

informasi antara pemilik dengan manajemen.

3. Asumsi informasi menjelaskan tentang suatu informasi yang dianggap

sebagai komoditi dan dapat dijualbelikan corporate governance sebagai suatu

efektivitas mekanisme yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan.

Dalam hal ini manajemen dalam perusahaan diharapkan oleh pemilik untuk

dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada di dalam perusahaan secara

maksimal. Jika kedua pihak memaksimalkan perannya (utility maximizers),

cukup beralasan bagi manajemen untuk tidak selalu bertindak dalam kepentingan

pemilik. Hal ini menjadi alasan karena pada umumnya pemilik mempunyai

welfare motives yang bersifat jangka panjang, meskipun manajemen perusahaan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


25

lebih bersifat jangka pendek tetapi terkadang manajemen cenderung

memaksimalkan keuntungan untuk jangka pendek dengan membiarkan

sustainability keuntungan dalam jangka panjang. Untuk meminimalisir

kemungkinan tersebut, pemilik dapat menentukan insentif yang sesuai bagi

manajemen perusahaan, yaitu dengan cara mengeluarkan biaya monitoring dalam

bentuk gaji.

2.2.2 Teori Sinyal

Teori sinyal dikembangkan oleh Spence (2009) dalam model keseimbangan

sinyal yang memberikan suatu gambaran pasar tenaga kerja dan memberitahukan

bahwa perusahaan dengan kinerja yang baik (superior performance) maka akan

menggunakan informasi keuanganya untuk mengirimkan sinyal ke pasar. Hal

tersebut memotivasi manajer dalam menunjukkan informasi pribadi perusahaan

untuk mengurangi asimetri informasi dengan harapan dapat mengirimkan sinyal

yang baik (good news) tentang kinerja perusahaan ke pasar.

Sinyal adalah suatu langkah yang diambil oleh manajemen perusahaan untuk

memberikan petunjuk kepada para pemegang saham tentang bagaimana

manajemen melihat prospek perusahaan (Besley dan Brigham, 2008). Teori sinyal

mengartikan bahwa perusahaan memiliki sebuah dorongan untuk membagikan

informasi laporan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak eksternal perusahaan.

Dorongan perusahaan untuk membagikan informasi adalah sebab dapat

ditemukannya asimetri informasi antara perusahaan dan pihak eksternal. Pihak

eksternal kemudian menilai perusahaan sebagai fungsi dari mekanisme signaling

yang berbeda-beda. Jika pengungkapan informasi tersebut dianggap sinyal baik,

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


26

maka para pemegang saham akan tertarik untuk melakukan perdagangan saham,

dengan demikian begitu pasar akan bereaksi yang tergambar melalui perubahan

didalam volume perdagangan saham (Suwardjono, 2010)

2.2.3 Good Corporate Governance

2.2.3.1 Pengertian Good Corporate Governance

Menurut Hery (2010:11) Good Corporate Governance adalah :

“Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang


saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan
serta para pemegang kepentingan intern dan ekstren lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka.”
Menurut Kurniawan (2012:27) Good Corporate Governance adalah “Good

Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan adalah seperangkat

hubungan yang terjadi antara manejemen, direksi, pemegang saham dan

stakeholder-stakeholder lain seperti pegawai, kreditor dan masyarakat.”

Menurut Agoes (2013:101) Good Corporate Governance adalah :

“Tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang mengatur
hubungan peran dewan komisaris, dewan direksi, pemegang saham,
dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola yang baik juga sering
disebut sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan
perusahaan, pencapaiannya, dan penilaian kinerjanya.”
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa good corporate

governance adalah sebuah sistem tata kelola perusahaan untuk mengatur

hubungan yang terjadi antara manejemen, dewan direksi, pemegang saham,

pemerintah dan pemegang kepentingan lainnya guna memenuhi kepentingannya

dan pencapaian nilai kinerja.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


27

2.2.3.2 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Wibowo (2010) menyampaikan terdapat lima prinsip mendasari dan menjadi

aspek penting dalam good corporate governance, antara lain yaitu :

1. Transparency (transparansi)

Prinsip dasar transparansi untuk melindungi objektivitas dalam menjalankan

bisnis suatu perusahaan dan harus mempersiapkan informasi yang relevan

dengan cara mudah di pahami oleh pihak yang berkepentingan.

2. Accountability (akuntabilitas)

Prinsip dasar akuntabilitas merupakan adanya kejelasan tentang fungsi,

sistem, struktur dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga

membuat pengelolaan dalam perusahaan dapat terlaksana secara efektif.

Dengan kata lain prinsip ini menegaskan tentang bagaimana bentuk

pertanggungjawaban manajemen perusahaan kepada pihak yang

berkepentingan.

3. Responsibility (pertanggungjawaban)

Prinsip dasar responsibility adalah suatu prinsip dimana suatu perusahaan

harus memenuhi peraturan perundangan-undangan serta melakukan tanggung

jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga terpelihara

kesinambungan usaha dalam jangka waktu yang panjang.

4. Independensi

Prinsip dasar independensi merupakan suatu prinsip yang digunakan untuk

melancarkan pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance,

perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


28

perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak

lain.

5. Fairness (kesetaraan dan kewaaran)

Prinsip dasar dalam kesetaraan dan kewajaran adalah suatu perilaku yang adil

dan setara didalam memenuhi hak-hak stakeholder yang muncul berdasarkan

perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini

menekankan bahwa semua pihak, baik pemegang saham minoritas maupun

asing harus diperlakukan sama atau sitar.

2.2.3.3 Kriteria Good Corporate Governanace

Menurut versi The Organization for Economic Co-operation and

Development (OEDC) dalam Hery (2010) ada lima kriteria dari Good Corporate

Governance, yaitu :

1. The rights of shareholders

Hak para pemegang saham terdiri dari hak untuk menerima informasi yang

jelas tentang perusahaan pada waktu yang tepat, memiliki peluang untuk ikut

andil dalam pengambilan keputusan termasuk dalam hak pembagian

keuntungan perusahaan.

2. The equitablr treatment of shareholders

Adanya perlakuan yang adil kepada pemegang saham, dikhususkan bagi para

pemegang saham minoritas, hak ini terdiri dari hak pengungkapan yang

lengkap mengenai informasi perusahaan. Seluruh pemegang saham yang

berada di kelas yang sama harus diperlakukan dengan adil. Para anggota dari

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


29

corporate board dan manajer harus mengungkapkan semua kepentingan yang

material atas setiap transaksi yang terjadi di perusahaan.

3. The role of stakeholders in corporate governance

Tugas pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan harus diakui

melalui penetapan secara hukum. Lingkungan kerja good corporate harus

bisa mendorong kerja sama yang baik antara perusahaan dengan stakeholders

untuk menghasilkan kemakmuran, pekerjaan dan perusahaan yang sehat serta

financial.

4. Disclosure and transparency

Adanya pengungkapan dan transparansi yang jelas dan tepat waktu atas

segala hal yang sesuai dengan kinerja perusahaan, kepemilikan, tata kelola

perusahaan, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan karyawan dan

stakeholders. Laporan keuangan harus diaudit oleh orang yang mengerti dan

disajikan berdasarkan standar kualitas yang tinggi.

5. The responsibilities of the board

Lingkungan kerja good coporate governance harus memiliki sebuah arahan,

bimbingan dan pengaturan yang bagus atas jalannya operasional maupun

finansial perusahaan, adanya pemantauan dan pengawasan yang efektif oleh

corporate board, dan adanya pertanggung jawaban corporate board terhadap

perusahaan dan pemegang saham.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


30

2.2.3.4 Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance

Tujuan dan manfaat dari penerapan Good Corporate Governanace menurut

Adiprasetyo (2004) menyatakan bahwa tujuan Good Corporate Governance

adalah :

1. Memaksimalkan pemberdayaan sumber daya yang ekonomis dari suatu

usaha. Pemberdayaan sumber daya yang ekonomis dalam perusaaan dapat

membuat meningkatnya nilai perusahaan dengan menggunakan

rekstrukturisasi, privatisasi dan kerjasama usaha antar perusahaan sehingga

akan lebih mudah untuk mendapatkan modal dan menambah kepercayaan

pasar dan memajukan arus investasi yang stabil dan berjangka panjang.

2. Meningkatkan kegunaan secara nasional dari kehadiran suatu usaha yang

dikelola dengan baik.

3. Penerapan prestasi yang lebih baik dan penghematan sumber daya dan modal

secara ekonomis akan meningkatkan proaktivitas domestik ketika bersaing

dipasar internasional.

Manfaat dari penerapan good corporate governance yaitu :

1. Memajukan kinerja perusahaan untuk menciptakan suatu proses pengambilan

keputusan yang lebih baik, memajukan kemampuan operasional perusahaan

dengan lebih baik, dan lebih meningkatkan pelayanan terhadap stakeholders.

2. Mempermudah didapatkannya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga

dapat lebih memajukan Corporate Value.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


31

3. Memotong agency cost, yaitu dana pembiayaan yang akan ditanggung oleh

pemilik saham akibat pendelegasian wewenang kepada pihak-pihak

manajemen.

4. Meningkatkan nilai saham perusahaan sehingga dapat menambah citra

perusahaaan kepada umum lebih luas dalam jangka panjang.

5. Mengembalikan kepercayaan dari para investor untuk menanamkan

modalnya di Indonesia.

2.2.3.5 Mekanisme Good Corporate Governance

Mekanisme adalah suatu cara kerja yang tersistem dalam memenuhi

persyaratan tertentu. Mekanisme good corporate governance adalah suatu

hubungan yang jelas antara pihak yang melakukan pengawasan terhadap

keputusan yang akan diambil. Nugrahanti dan Novia (2012) menyatakan

mekanisme dalam pengawasan good corporate governance di bagi atas dua

kelompok yaitu kelompok internal dan eksternal.

Mekanisme internal merupakan cara untuk mengatur suatu perusahaan

dengan menggunakan stuktur dan proses internal yaitu seperti rapat umum

pemegang saham (RUPS), komposisi dewan komisaris, dan komposisi dewan

direksi. Sedangkan mekanisme ekternal merupakan cara untuk mengatur

perusahaan selain dengan mekanisme internal, seperti pengendalian oleh

perusahaan dan pengendalian pasar.

Mekanisme good corporate governance dalam penelitian ini meliputi

proporsi komisaris independen dan kepemilikan institusional.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


32

1. Proporsi komisaris Independen

Dewan komisaris independen adalah seseorang yang tidak memiliki

kepentingan dengan pemegang saham pengendali, tidak mempunyai

hubungan dengan direksi ataupun dewan komisaris dan juga tidak menjabat

sebagai direktur suatu perusahaan yang berkaitan dengan perusahaan dari

pemilik. Menurut peraturan dari Bursa Efek Indonesia, jumlah dari dewan

komisaris independen dengan jumlah saham yang dimiliki para pemegang

saham yang tidak memiliki peran sebagai pengendali dengan ketentuan

jumlah dewan komisaris independen sedikitnya adalah 30% dari jumlah

seluruh dewan komisaris. Dengan dimilikinya dewan komisaris independen,

maka kepentingan-kepentingan dari para pemilik saham, baik mayoritas

ataupun minoritas tidak diabaikan sebab dewan komisaris independen lebih

memiliki sifat netral terhadap keputusan yang telah dibuat oeh para pihak

manajemen. (Mehran, 1994 dalam Puspitasari dan Ernawati, 2010).

2. Kepemilikan Institusional

Menurut Faisal (2004) dalam (Ngadiman dan Puspitasari, 2014)

kepemilikan institusional adalah kepemilikan dari saham yang lebih dari 5%

dan dimiliki oleh lembaga institusi yang memiliki kemampuan besar dalam

menjalankan manajemen. Kepemilikan institusional dapat berupa asuransi,

yayasan, investasi, bank, perusahaan yang berbentuk perseroan, dana

pensiun, dan juga institusi lain.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


33

Keberadaan dari kepemilikan institusional juga mampu menjadi

mekanisme pengawasan efektif dari keputusan-keputusan yang akan diambil oleh

pihak menejemen. Pengaruh kepemilikan dalam melakukan pengawasan dapat

dilakukan dari investasi saham yang besar sehingga dapat menciptakan

pengawasan yang cukup tinggi terhadap perkembangan dari investasinya.

2.2.4 Leverage

2.2.4.1 Pengertian Leverage

Menurut Harjito dan Martono (2011:315) pengertian leverage yaitu

“Leverage mengacu pada penggunaan aset dan sumber dana (sources of funds)

oleh perusahaan dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan

harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap.” Sedangkan menurut Juhandi

(2014:91) leverage adalah “Penggunaan aset dan sumber dana oleh perusahaan

yang memiliki biaya tetap yang berupa bunga dengan maksud untuk

meningkatkan keuntungan yang diharapkan.”

Menurut Sartono (2012:257) leverage adalah “Penggunaan aset dan sumber

dana (source of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap)

dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham.”

Menurut Kasmir (2015:151) pengertian leverage adalah :

“Leverage merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur sejauh


mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar
beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang
apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).”

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


34

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan pengertian leverage yaitu

perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap dalam penggunaan aset dan sumber

dana untuk meningkatkan keutungan bagi para pemegang saham dan untuk

meningkatkan keuntungan perusahaannya.

2.2.4.2 Jenis-jenis Leverage

Menurut Widiyanti dan Elfina (2015), rasio leverage dapat dibagi menjadi

tiga macam yaitu :

1. Leverage keuangan

Financial leverage adalah pemakaian dana dengan beban tetap yang

diharapakan dengan pemakaian dana tersebut akan memperbesar pendapatan

per lembar atau dapat mengukur tingkat kepekaan perubahan laba per lembar

saham atau EPS terhadap Perubahan EBIT (Earning Before Interest and Tax)

(Indriani dan Kamaludin, 2012). Pemakaian financial leverage yang semakin

besar akan memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan yang

diterima, Karena penggunaaan dana tersebut lebih besar dari pada beban

keuangan yang dikeluarkan. Sedangkan dampak negatifnya dari pemakaian

financial leverage yang semakin besar yaitu akan menyebabkan jumlah

hutang yang ditanggung oleh perusahaan atas beban tetap atau bunganya

akan semakin besar.

2. Leverage Operasi

Operating leverage adalah seberapa besar biaya tetap yang akan digunakan

dalam operasional suatu perusahaan (Houston dan Brigham, 2009). Akibat

dari adanya biaya tetap yang digunakan untuk kegiatan operasi usaha akan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


35

mengakibatkan adanya perubahan dalam penjualan yang akan menyebabkan

perubahan yang lebih besar terhadap EBIT suatu Perusahaan.

3. Kombinasi Leverage (Combined Leverage)

Leverage kombinasi merupakan gabungan antara leverage keuangan dengan

leverage operasi (Kamaludin dan Indriani, 2012). Leverage total

menunjukkan pengaruh perubahan penjualan terhadap Earning Per Share

(EPS).

2.2.4.3 Pengertian Rasio Leverage

Perusahaan menjadikan sebuah laporan keuangan sebagai informasi untuk

pengambilan keputusan dan akan dijadikan sebagai alat ukur kinerja perusahaan.

Melalui analisis rasio keuangan dapat memahami kemampuan suatu perusahaan

dalam memenuhi kewajibannya dalam membayar utang secara tepat waktu

(Fahmi, 2013).

Menurut Harjito dan Martono (2011) menyatakan pengertian rasio leverage

adalah rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana dari

utang (pinjaman). Menurut Brealey, Myers, dan Marcus yang dialih bahasakan

oleh Sabran (2007) mengatakan pengertian dari rasio leverage adalah sebagai alat

ukur untuk menghitung berapa besar leverage keuangan yang ditanggung oleh

perusahaan. Hal ini dikarenakan utang akan meningkatkan pengembalian bagi

pemegang saham dalam masa-masa baik dan mengurangi pada masa-masa buruk,

utang tersebut dikatakan dapat menciptakan leverage keuangan. Dari pengertian

tersebut maka dapat disimpulkan rasio leverage adalah rasio yang digunakan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


36

untuk mengetahui seberapa besar utang yang digunakan dalam membiayai

perusahaan.

2.2.4.4 Jenis-Jenis Rasio Leverage

Menurut Utari et al., (2014) dalam Widiyanti dan Elfina (2015) rasio

leverage diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio adalah suatu rasio utang yang dipakai untuk

menghitung perbandingan antara total utang dan total aktiva pada

perusahaan. Atau dengan kata lain, berapa besar aktiva dalam perusahaan

yang dibiayai oleh utang perusahaan dan sebaliknya.

b. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio adalah rasio yang dipakai untuk menilai utang

perusahaan dengan ekuitas. Rasio ini dapat dicari dengan membandingkan

seluruh utang termasuk utang lancar dan seluruh ekuitas. Rasio ini juga

dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar dana yang disediakan

peminjam dengan pemilik perusahaan. Atau dengan kata lain, rasio ini

berfungsi untuk mengetahui berapa besar modal sendiri yang dijadikan

untuk jaminan utang.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


37

c. Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio adalah rasio antara utang jangka panjang

dengan modal yang dimiliki. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa

bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang

jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang

dengan modal sendiri yang di sediakan oleh perusahaan.

d. Time Interest Earned Ratio

Time Interest Earned Ratio adalah rasio untuk mencari jumlah kali dalam

perolehan bunga. Rasio ini dapat diartikan sebagai suatu kemampuan

perusahaan dalam membayar biaya bunga.

e. Fixed Payment Covarage Ratio

Fixed Payment Covarage Ratio merupakan rasio yang menyerupai Time

Interest Earned Ratio. Hanya saja perbedaannya yaitu rasio ini dilakukan

apabila perusahaan memperoleh utang jangka panjang. Biaya tetap adalah

biaya bunga ditambah kewajiban sewa tahunan atau jangka panjang.

Perusahaan yang memiliki leverage rendah akan memiliki tingkat resiko

kerugiaan yang kecil apabila perekonomian mengalami penurunan namun juga

memiliki tingkat pengembalian yang relatif rendah ketika perekonomian

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


38

mengalami peningkatan, begitu juga perusahaan dengan leverage yang tinggi

tentu akan memiliki tingkat resiko yang tinggi, namun memiliki tingkat

pengembalian yang relatif tinggi ketika perekonomian mengalami kenaikan.

Tingkatan leverage dalam penelitian ini dijelaskan melalui Debt to Asset Ratio

(DAR).

2.2.5 Kinerja Keuangan

2.2.5.1 Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerja adalah pengawasan terus menerus dan pelaporan penyelesaian

program, terutama pada kemauan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Menurut

Wardoyo dan Veronica (2013) pengertian kinerja keuangan adalah hasil

keputusan yang dibuat dengan cara terus menerus oleh pihak-pihak manajemen

perusahaan untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien.

Menurut Syafarudin (2003:96) kinerja keuangan adalah :

“Kinerja keuangan adalah mengukur sampai sejauh mana prestasi,


peningkatan, posisi, atau performance dari nilai perusahaan yang
diukur melalui laporan keuangan baik melalui neraca maupun laba
rugi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan.”
Menurut Fahmi (2012:2) pengertian kinerja keuangan adalah “kinerja

keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

keuangan secara baik dan benar.”

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan pengertian kinerja keuangan

adalah proses dan hasil kerja dari suatu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai

alat ukur yaitu laporan keuangan dalam mencapai keberhasilan suatu perusahaan.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


39

2.2.5.2 Pengukuran Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja perusahaan dilakukan untuk perbaikan dan pengendalian

atas kegiatan operasioanlnya agar dapat bersaing dengan perusahaan yang lain.

Selain itu, pengukuran kinerja juga diperlukan untuk menentukan strategi yang

tepat dalam mencapai tujuan perusahaan. Atau dengan kata lain mengukur kinerja

perusahaan itu adalah fondasi tempat berdirinya suatu pengendalian yang efektif.

Seorang investor selalu mengharapkan keuntungan dalam investasi yang

dilakukannya, maka dari itu kinerja perusahaan juga menjadi hal yang harus

diperhatikan oleh investor. Terdapat beberapa rasio keuangan yang di gunakan

untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu :

1. Rasio Likuiditas (liquidity ratio) merupakan suatu rasio yang digunakan

sebagai alat ukur untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan jangka pendek yaitu berupa hutang jangka pendek (short

time debt).

2. Rasio Solvabilitas merupakan rasio untuk menghitung perbandingan dana

yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam dari kreditur

perusahaan. Rasio ini dipakai untuk mengukur seberapa jauh aktiva

perusahaan yang dibiayai oleh hutang.

3. Rasio Rentabilitas, rasio ini dapat disebut sebagai rasio profitabilitas, yaitu

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba atau keuntungan. Profitabilitas dari suatu perusahaan dapat

memunculkan perbandingan antara laba perusahaan dengan aktiva atau

modal yang menghasilkan laba tersebut.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


40

Alat ukur kinerja keuangan dalam penelitian ini yaitu menggunakan rasio

profitabilitas yang dapat mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dengan total aset yang dimiliki. Rasio profitabilitas bertujuan untuk

mengukur efektivitas manajemen yang terlihat dari imbalan atau hasil pada

investasi melalui penjualan (Mardiyanto, 2009). Pada penelitian ini rasio

profitabilitas sebagai alat ukur dalam meinilai kinerja keuangan yaitu dengan

menggunakan Return on Asset (ROA)

Return on Assets (ROA) digunkan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan cara menggunakan total aktiva yang ada. Atau

untuk mengukur keuntungan bersih perusahaan setelah pajak dalam menilai

seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimilikinya. ROA dapat

dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aset perusahaan (Kasmie,

2012).

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

2.3.1 Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Kinerja Keuangan

Komisaris independen merupakan komisaris yang bukan menjadi anggota

manajemen, pemegang saaham mayoritas, pejabat atau orang yang berhubungan

langsung atau tidak langsung dengan para pemegang saham mayoritas dari suatu

perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan (Surya dan Yustiavandana,

2008:135). Keberadaan dari dewan komisaris independen diharapkan dapat

bertindak obyektif dan independen dalam mengatasi permasalahan keagenan serta

melalui perannya dalam mengawasi kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


41

dan memberikan nasihat kepada manajemen jika dirasakan perlu (Sulistyowati,

2017).

Semakin besar komposisi dari dewan komisaris independen dalam suatu

perusahaan maka dapat mendorong dewan komisaris untuk bersikap obyektif dan

mampu melindungi kepentingan dari pemegang saham. Selain itu semakin banyak

proporsi komisaris independen maka dapat bertindak secara independen dan dapat

memaksimalkan kemampuannya dalam mengawasi manajer, sehingga dapat

meminimalkan tindakan menyimpang yang dilakukan manajer terhadap

perusahaan untuk kepentingan pribadinya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Tertius dan Christiawan

(2015) menyatakan semakin besar proporsi komisaris independen dalam suatu

perusahaan maka akan menyebabkan manajemen tidak dapat melakukan tindakan

kecurangan sehingga perusahaan bisa menghasilkan kinerja keuangan yang bagus

dan sehat. Hal ini disebabkan karena semakin banyak jumlah anggota komisaris

independen maka akan memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap

tindakan serta kebijakan manajemen. Hal ini didorong dengan penelitian yang

dilakukan oleh Djumahir (2008) dan Widyati (2013) yang berhasil membuktikan

bahwa dewan komisaris independen memiliki pengaruh positif terhadap kinerja

perusahaan.

H1 : Proporsi Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


42

2.3.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Keuangan

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham lebih dari 5% yang

dimiliki oleh pihak-pihak institusi, lembaga atau kelompok-kelompok lainnya

(Widiastusi, 2013). Keberadaan dari kepemilikan institusional ini dianggap

mampu menjadi mekanisme pengawasan yang efektif dalam setiap pengambilan

keputusan oleh para manajemen. Pengawasan yang dilakukan oleh para pemilik

institusional sangat tergantung dari pada besarnya investasi yang dilakukannya.

Menurut Darwis (2009) semakin besar proporsi kepemilikan institusinoal maka

akan semakin kuat pengawasan yang dihasilkan dalam mengoptimalkan kinerja

keuangannya. Kinerja keuangan akan semakin meningkat apabila semakin tinggi

komposisi dari pemilik perusahaan dalam mengendalikan perilaku manajemen

agar bertidak sesuai dengan tujuan perusahaan.

Harimukti (2016) menyatakan bahwa adanya pengawasan yang kuat terhadap

manajemen akan menjamin keberhasilan para pemegang saham. Semakin besar

kepemilikan saham institusional maka akan menimbulkan usaha yang lebih besar

yang dilakukan oleh para pemegang saham institusional dalam menghadapi

perilaku kecurangan oleh para manajer, sehingga para manajer akan semakin

terdorong untuk meningkatkan nilai perusahaan, selain itu juga akan semakin

efisien pemanfaatan aset perusahaan serta dapat mencegah tindakan pemborosan

oleh manajemen. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Darwis (2009),

Muktiyono (2011) dan Harimukti (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

kepemilikan institusional mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

H2 : Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


43

2.3.3 Pengaruh Leverage terhadap Kinerja Keuangan

Rasio leverage merupakan rasio yang dapat mengukur berapa banyak

perusahaan yang menggunakan dana dari hutang. Menurut Syari (2014) tujuan

dari leverage untuk perusahaan yaitu meningkatkan hasil bagi para pemegang

saham biasa, hal ini akan berdampak pada peningkatan risiko yang ditanggung

baik oleh risiko bisnis maupun risiko keuangan. Perubahan leverage menghasikan

perubahan pada tingkat pengambilan resiko, apabila leverage mengalami

peningkatan maka tingkat pengembalian dan resiko juga mengalami peningkatan,

dimana rasio leverage yang tinggi akan berpengaruh terhadap resiko dan

kemampuan dalam membayar hutang juga akan tinggi, ketika perusahaan sudah

tidak mampu dalam melunasi hutang maka akan berdampak pada berkurangnya

aset perusahaan yang dijual untuk melunasi hutang tersebut, aset yang mulai

berkurang akan berpengaruh pada kemampuan berproduksi yang semakin

menurun, sehingga penjualan dan laba perusahaan juga mengalami penurunan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Isbanah (2015) disimpulkan bahwa

leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, begitupula dengan hasil

penelitian Lestari dan Yulianawati (2015) bahwa setelah di uji secara parsial

leverage berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, dimana rasio leverage

yang tinggi akan berakibat pada tingginya resiko dalam pengembalian hutang

perusahaan sehingga kemampuan dalam membayar hutang menurun, ketika

kemampuan perusahaan dalam membayar hutang mulai menurun maka

perusahaan akan menjual beberapa aset yang dimiliki untuk melunasi hutang-

hutangya, karena aset yang semakin berkurang maka kemampuan berproduksi

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


44

juga akan menurun dan kurang maksimal sehingga penjualan juga mengalami

penurunan sampai akhirnya berimbas pada penurunan kinerja keuangan

perusahaan.

H3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan.

2.3.4 Pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial dan


Leverage terhadap Kinerja Keuangan

Dewan komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang

tidak ada hubugan dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan juga

pemegang saham pengendali, yang bersifat independen untuk melakukan

pengawasan terhadap manajemen.

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham yang lebih dari 5%

yang dimiliki institusi untuk melakukan pengawasan yang efektif dalam setiap

keputusan yang diambil oleh manejemen, semakin tinggi proporsi kepemilikan

institusinal maka akan semakin kuat pengawasan yang dihasilkan untuk

mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerjanya pun meningkat.

Sumarjo (2010) dalam Kuncoro dan Khotimah (2015) mengatakan bahwa

semakin besar leverage maka akan semakin menunjukkan perusahan tidak mampu

dalam membiayai biaya operasionalnya sendiri dan membutuhkan bantuan dana

dari pihak eksternal. Sedangkan semakin kecil leverage makan akan semakin

besar kemampuan perusahaan dalam membiayai biaya operasional melalui dana

internalnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di gambarkan kerangka pemikiran

teoritis yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


45

Gambar 2

Kerangka Pemikiran Teoritis

Proporsi
Komisaris H1
Independen (X1)

Kinerja Keuangan
H2
Kepemilikan
Institusional (Y)
(X2)
H3

Leverage

(X3)

H4

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran di atas, dapat dijelaskan bahwa

variabel bebas (independen) yaitu Proporsi Komisaris Independen (X1),

Kepemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3). Variabel tersebut

mempengaruhi variabel terikat (dependen) yaitu Kinerja Keuangan (Y).

2.4 Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah proporsi yang akan diuji keberlakuannya, atau

dengan kata lain hipotesis merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan-

pertanyaan peneliti (Priyono, 2016;66). Yang menyebabkan hipotesis dalam

penelitian ini dilakukan uji untuk jawaban sementara dengan observasi yang akan

dilakukan adapun hipotesis dalam penelitiann ini adalah :

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


46

H1 = Proporsi Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Kinerja

Keuangan pada perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2014-2018.

H2 = Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan

pada perusahaan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2014-2018.

H3 = Leverage berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan pada perusahaan

real estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018

H4 = Proporsi Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional dan Leverage

mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan real

estate di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini membahas pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage

Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Real Estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat

dibuat kesimpulan yaitu :

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan proporsi komisaris independen

berpengaruh positif secara parsial terhadap kinerja keuangan, hal ini

disebabkan karena dari data yang diperoleh pada penelitian ini banyak

perusahaan yang memiliki jumlah proporsi komisaris independen lebih dari

30% dari total dewan komisaris yang ada pada perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa banyaknya jumlah dewan komisaris membuat

peningkatan pengawasan, pengelolaan, dan juga keputusan yang akan di

ambil dalam suatu perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya.

2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan kepemilikan institusional secara

parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan, Hal ini

dikarenakan data yang diperoleh pada penelitian ini memiliki persentasi rata-

rata lebih dari 60%. Oleh sebab itu karena tingginya persentase kepemilikan

institusional maka dapat mendorong semakin tingginya pengawasan yang

dilakukan oleh para pemegang saham yang akan menyebabkan semakin besar

97
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
98

dorongan dari institusi terhadap manajer dalam memaksimalkan laba

perusahaannya.

3. Berdasarkan penelitian yang telat dilakukan leverage berpengaruh negatif

secara parsial terhadap kinerja keuangan, Hal ini dapat terjadi karena

penambahan dari hutang tidak selalu berdampak positif terhadap kinerja

keuangan. Pengaruh negatif antara leverage dan kinerja keuangan dapat

terjadi karena jika dilihat dari karakteristik perusahaan real estate yang

memproduksi produk dengan proses jangka panjang yaitu tidak dapat selesai

dalam waktu 3-6 bulan. Produksi jangka panjang tersebut akan berpotensi

untuk berhutang di bank, oleh karena itu perusahaan sektor real esate harus

menghindari penambahan hutang. Mayoritas peusahaan sektor real estate

memiliki jumlah hutang rata-rata kurang dari 50% tetapi masih banyak

perusahaan sektor real estate yang memiliki hutang diatas 50% maka dari itu

harus bisa mengelola hutang perusahaannya dengan efektif dan efisien.

4. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Proporsi

Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Leverage secara

simultan berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan. Kinerja keuangan yang

baik biasanya di pengaruhi oleh tata kelola yang bagus dan tingkat hutang

yang rendah, jika proporsi komisaris independen dan kepemilikan

institusional tinggi maka akan membantu perusahaan dalam melakukan

pengawasan dan pengambilan keputusan yang baik sehingga meningkatkan

kinerja keuangannya. Kinerja keuangan juga tidak bisa lepas dari penilaian

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


99

hutang, jika hutang dalam perusahaan rendah maka kinerja keuangannyapun

akan meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disampaikan beberapa saran-saran yaitu

sebagai berikut :

1. Pada Proporsi Komisaris Independen perusahaan sektor real estate secara

parsial berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan. Oleh sebab itu

investor harus lebih bijak dalam memutuskan investasi pada suatu

perusahaan, dan perusahaan harus lebih mempertahankan proporsi komisaris

independen sehingga dapat lebih efiesien dalam pengambilan keputusan

sehingga keputusan yang diambil dapat meningkatkan kinerja keuangannya.

2. Pada Kepemilikan Instutusional perusahaan sektor real estate secara parsial

berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Oleh sebab itu

investor dapat lebih memperhatikan keputusan yang diambil sebelum

melakukan investasi, karena semakin tinggi nilai kepemilikan institusional

maka akan semakin tinggi pula kinerja keuangannya. Perusahaan dengan

kepemilikan institusional yang tinggi maka akan menghasilkan keuntungan

yang tinggi pula, maka dari itu perusahaan diharapkan dapat meningkatkan

kepemilikan institusionalnya.

3. Pada Leverage perusahaan sektor real estate secara parsial berpengaruh

negatif terhadap Kinerja Keuangan. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa

meminimalkan penggunaan hutang dalam perusahaan, karena semakin besar

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


100

penggunaan hutang yang ada maka akan sedikit menghasilkan keuntungan

sehingga kinerja keuangan perusahaan akan mengalami penurunan.

4. Sehubung dengan adanya kekurangan dan juga keterbatasan dalam penelitian

ini maka untuk penelitian mendatang peneliti perlu untuk menambahkan

variabel-variabel lain yang bisa mempengaruhi Kinerja Keuangan seperti

dewan direksi, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan sebagainya.

Selain itu untuk peneliti selanjutnya, peneliti berharap tidak hanya meneliti

perusahaan sektor real estate saja tetapi dengan sektor yang berbeda dan juga

dengan jumlah sampel yang lebih banyak lagi sehingga mampu untuk

memperkuat penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


DAFTAR PUSTAKA

(FCGI), F. f. (2002). Seri Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Jilid


II : Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan
Corporate Governance.

Agoes, S. (2013). Auditing Petujuk Praktis Pemeriksaaan Akuntan oleh Akuntan


Publik . Jakarta: SalembaEmpat.103.

Agustin, E. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage


Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. 1-11. doi: http://doi.org/10.31227/osf.oi/g9jyx.

Anthony, R. N. (2011). Sistem Pengadilan Manajemen.

Augtiah, I. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran


Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan pada Bank Umum yang terdaftar
di BEI tahun 2013-2015. E-Print UMS.

Azis, A. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur Modal, dan


Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Sektor
Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
Jurnal Ilmu Manajemen, 5, 1-13.

Brigham, E.F. & Weston, J. F. (2007). Essentials of Managerial Finance. USE :


South Western.

Brigham, E.F & Weston, J.F. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.


Jakarta: Salemba Empat.

Cahyono, D. D., Andini, R, & Raharjo, K. (2016). Pengaruh Komite Audit,


Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan (Size),
Leverage (DER) dan Avoidance pada Perusahaan Perbankan Yang Listing
BEI Periode tahun 2011-2013. Journal Of Accounting, Volume 2 No.2
Maret 2016, 2, 1-10.

Churniawati, Alfi., Titisari, K. H., & Wijayanti, A. (2019). Pengaruh Good


Corporate Governance, Leverage Dan Firm Size Terhadap Kinerja
Keuangan. Volume 2, No. 1, 1-14.

Elisah, S. N. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage


Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen , 1-21.

101
Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.
102

Fadillah, A. R. (2017). Analisis Pengaruh Dewan Komisaris Independen,


Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja
Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ45. Jurnal Akuntansi Vol 12, Nomor 1,
Januari Juni 2017, 37-52.

Ferial, F., Suhandak. & Handayani, S. R. (2016). Pengaruh Good Corporate


Governance Terhadap Kinerja Keuangan dan Efeknya Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 33 No. 1 April 2016,
146-153.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Ananlisis Multivariate dengan Program SPSS.


Semarang: Universitas Diponogoro.

Hadya, R. & Susanto, R. (2018). Model Hubungan Antara Keberagaman Gender,


Pendidikan dan Nationality Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan
Coporate Social Responsibility. Jurnal Benefita 3(2) Juli 2018, 149-160.

Harimukti, W. T. (2016). Pengaruh Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional,


dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan
Otomotif yang Terdaftar di Bursa EFek Indonesia Tahun 2013-2015).
Jurnal Riset Mahasiswa Akuntasi, 4(2), 1-16.

Harjito, D. A. (2011). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Hendriyanti, M. J. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap


Kinerja Keuangan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2018. JAPB : Vol. 2, No. 1, April 2019, 134-146.

Hery. (2010). Potret Profesi Audit Internal. Bandung: Alfabeta.

Ibhaguil, O. W. (2017). Leverage and Firm Performance: New Evidence on the


Role of Firm Size. North America Journal of Economic and Finance, 1-26.

Isbanah, Y. (2015). Pengaruh ESOP, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap


Kinerja Keuangan Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia. Journal Of
Research In Economics And Management , 28-41.

Jessica Talenta, A. T. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan


Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Tahun 2012-2016).

Juhandi, N. (2014). Manajemen Keuangan. Jakarta: Pelangi Nusantara.

Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


103

Kirana, M. N. (2016). Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Leverage


Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan
Sebagai Variabel Kontrol (Studi Kasus Pada Perusahaan Wholesale dan
Retail Trade Yang Terdaftar Di BEi Tahun 2010-2014). Diponegoro
Journal Ofmanagement, 1-14.

Kurniaiwan, A. (2012). Audit Interal Nilai Tambah Bagi Organisasi. Yogyakarta:


BPFE UGM.

Kustiani, S. N. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage


Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Gudang Garam Tbk Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2017. Business Managemen and
Eterpreneurship Jornal, 3, 125-140.

Kyerebah, A. & Coleman. (2017). The Impact f Capital Structure n the


Performance of Microfinance Institutions. Journal Risk and Finance, 56-
76.

Lestari, W. D. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage


Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2012). Benefit : Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 19(2), 127-136.

Mangkunegara, A. A. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Nugrahanti, Y. W. (2012). Pengaruh Struktur Kepemilikan Sebagai Mekanisme


Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan. Jurnal Manajemen
Maranatha., 11(2), 151-170.

Priyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing.

Purniayasa, I. M. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur


Kepemilikan dan Modal Intelektual Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Yang Masuk Dalam Indeks CGPI. E-Jurnal Manajemen Unud,
Vol. 5, No.8, 2016:5304-5332, 5302-5332.

Puspitasari, F. & Ernawati, E. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate


Governance Terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal
Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 3, No. 2, Agustus 2010, 189-215.

Putri, A. D. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage


Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar Di BEI. 1-
14.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


104

Rimardhani, H., Hidayat, R. R. & Dwiatmanto. (2016). Pengaruh Mekanisme


Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31 No. 1 Februari 2016, 167-175.

Rode, C. D. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja


Keuangan Perbankan Yang Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia. 1-12.

Sarafina, S. & Saifi, M. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap


Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Badan Usaha MIlik
Negara (BUMN) Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 50 No. 3 September 2017,
108-117.

Sari, I. P. (2016). Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, PAD, Leverage, Dana


Perimbangan dan Ukuran Legislatif Terhadap Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Pada Kab/Kota Pulau Sumatra). JOM Fekon
Vol.3 No.1 (Februari) 2016, 679-792.

Sartono, A. (2014). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:


BPEE.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja


Pada Perusahaan Perbankan. Vol. 6. No. 1. Januari.

Surya, I. & Yustiavandana, I. (2008). Penerapan Good Corporate Governance


(mengesampingkan Hak-hak Instimewa demi Kelangsungan Usaha).
Jakarta: Kencana.

Suwardjono. (2010). Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan.


Yogyakarta: 2010.

Tampubolon, L. D. (2016). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan : Likuiditas,


Aktivitas dan Leverage Terhadap Penilaian Kinerja Keuangan Studi
Empiris : Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
2012. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.1, Desember 2015, 1-
12.

Tertius, M. A. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja


Perusahaan pada Sektor Keuangan. Bussines Accounting Review Volume 3
No 2 Januari 2015, 223-232.

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


105

Tisna, G. A. (2017). Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran


Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Riset
Akuntansi dan Leuangan, 4 (2), 1035-1046.

Outa, E. R. (2016). Corporate Governance Guidelines Compliance and Firm


Financial Performance. Managerial Auditing Journal. 1-26.

Uyun, Q. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja


Keuangan Perbankan Diukur Dengan Nilai Eva Momentum (Studi Pada
Perbankan Yang Mendapatkan Peringkat Corporate Governance
Perception Index (CGPI) Dab Listing Di BEI Periode 2008-2014. 1-19.

Veno, A. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja


Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Go Public. Benefit
Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 95-112.

Wahyuni, F. &. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan,


dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Di Bursa Efek
Indonesia (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar DI Bursa
Efek Indonesia Periode 2013-2017). JURNAL AKUNTANSI PAJAK
DEWANTARA VOL. 1 NO. 2 MEI - AGUSTUS 2019, 129-137.

Wardoyo & Veronica, T. M. (2013). Pengaruh Good Corporate Governance,


Corporate Social Responsibility & Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Dinamika Manajemen, 4(2), 132-149.

wibowo. (2010). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press.

Widyanti, M. & Elfina, F. D. (2015). Pengaruh Financial Leverage Terhadap


Profitabilitas Pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif dan Komponen Yang
Terdaftar DI Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis
Sriwijaya Vol.13 No.1 Maret 2015, 117-136.

Wuryanti, K. & Khotimah, S. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance,


Leverage dan Corporate Social Responcibility Terhadap Kinerja
Kuenagan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI Periode 2010-2013). Ekobis Vol.16, No.1, Januari 2015, 80-89.

www.sahamok.com

www.idx.co.id

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.


106

Pengaruh Good Corporate..., Altria Julia Pujianti, FEB uhamka, 2020.

Anda mungkin juga menyukai